cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
REKA KARSA
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Education,
Arjuna Subject : -
Articles 20 Documents
Search results for , issue "Vol 2, No 3" : 20 Documents clear
Kajian Desain Struktur Rumah Tinggal Masyarakat Kampung Naga di Tasikmalaya Pynkyawati, Theresia; Agung, Efri; Noviandi, Aditya; Suhardiman, Raden Nenden; Putri, Mutiara Anggita
REKA KARSA Vol 2, No 3
Publisher : Institut Teknologi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (550.195 KB) | DOI: 10.26760/rekakarsa.v2i3.597

Abstract

Abstrak Kampung Naga merupakan salah satu kampung adat yang terletak di wilayah Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. Kesederhanaan tradisi yang didasari oleh hubungan manusia dan alam telah menjadi identitas dari masyarakat Kampung Naga sebagai kearifan lokal dan tercermin dalam arsitektur rumah tinggal. Rumah tinggal di Kampung Naga memiliki keunikan yang berasal dari kesederhanaan tatanan masa, desain struktur dan material sehingga menarik untuk dikaji. Kajian ini bertujuan untuk mengetahui desain struktur yang digunakan oleh masyarakat Kampung Naga yang didasari teori pola ruang Francis D.K Ching, serta material yang digunakan seperti kayu, batu, bambu dan lain lain. Hasil Kajian menunjukan bahwa tatanan masa rumah tinggal di Kampung Naga memiliki pola linear. Bangunan rumah tinggal menggunakan pondasi umpak dengan material batu kali dan desain atap jolopong dengan rangka kayu. Kata kunci: vernakular, material struktur, desain struktur, Kampung Naga Abstract Kampung Naga is a traditional village located in the district of Tasikmalaya, West Java. Simplicity tradition based on the relationship between humans and nature has become the identity of people in Kampung Naga as the local wisdom and reflected in residential architecture. House in Kampung Naga has a uniqueness that comes from the simplicity of building patterns, structure design and material, make this case interesting to study. This study aims to determine the design of structures used by the people of Kampung Naga is based on the theory of Francis DK Ching space patterns, and materials used such as wood, stone, bamboo and others. The study results showed that the system of residential houses in Kampung Naga has a linear pattern. Residential buildings using the umpak foundation with stone materials and jolopong roof design with wood frame. Keywords: vernakular, material of structure, structure design, Kampung Naga
Kajian Tatanan Massa dan Bentuk Bangunan Pusat Dakwah Islam Bandung Kustianingrum, Dwi; Rozi, Awang; Mulyanidya, Fiky; Firdaus, Faizal
REKA KARSA Vol 2, No 3
Publisher : Institut Teknologi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1929.799 KB) | DOI: 10.26760/rekakarsa.v2i3.593

Abstract

ABSTRAKDalam pandangan Islam, antara agama, ilmu pengetahuan, teknologi dan seni terdapat hubungan harmonis yang terintegrasi kedalam suatu system yang disebut Dinul Islam. Didalamnya terkandung tiga unsur pokok, yaitu akidah, syari’ah, dan akhlak. Dengan kata lain iman, amal, dan ilmu. Untuk dapat menampung konsep dari Dinul Islam maka diperlukan suatu bangunan atau wadah yang disebut Islamic Center. Pusat Dakwah Islam Bandungdibangun demi memenuhi unsur dari Rukun Islam. Merupakan kawasan multi massa dengan fungsi-fungsi yang beragam, diantaranya : bangunan masjid, bangunan serbaguna, taman kanak-kanak, ruang pameran, dan kantin. Sehingga dibutuhkan pola penatanan yang baik dan benar, agar seluruh bangunan dapat berfungsi secara maksimal.Kajian tatanan massa dan bentuk bangunan ini bertujuan untuk mengetahui dan memahami bagaimana penerapan tatanan massa dan bentuk bangunan Pusat Dakwah Islam Bandung. Analisis tatanan massa dan bentuk bangunan ini menggunakan metoda penelitian kuantitatif dan studi banding.Kata kunci: Tatanan massa dan bentuk, Pusat Dakwah Islam Bandung.ABSTRACTIn Islamic view , the religion , science , technology and the arts are integrated into a harmonious relationship of a system called the Deen of Islam . It includes three main elements , namely faith , Shari'ah , and morals . In other words, faith , charity , and science . In order to accommodate the concept of Deen Islam we need a building called the Islamic Center . Bandung Islamic Da'wah Center is built to meet the elements of the Pillars of Islam . Is a multi- mass region with diverse functions , including : the building of the mosque , multipurpose buildings , kindergartens , exhibition space , and a cafeteria . So it takes a good penatanan patterns and correct , so that the entire building can function optimally .The aimed of study the mass and shape of the building structure is to know and understand how the order of application of the mass and shape of the building Bandung Islamic Da'wah Center . Analysis of the order of the mass and shape of the building using quantitative research methods and comparative studies .Keywords : Order of mass and shape , Bandung Islamic Da'wah Center.
Pengolahan dan Pemanfaatan Elemen Air Sebagai Kearifan Lokal pada Arsitektur Kampung Naga Wahadamaputera, Shirley; Nauw, Maisel Maikel; Sondaka, Adhariska; Ningrum, Euis Kusuma; Maulana, Chandra Adhila
REKA KARSA Vol 2, No 3
Publisher : Institut Teknologi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (599.982 KB) | DOI: 10.26760/rekakarsa.v2i3.598

Abstract

Abstrak Saat modernisasi menawarkan kemudahan dan kenyamanan hidup yang berdampak pada perusakan lingkungan, masyarakat Kampung Naga memilih untuk mempertahankan kelestarian lingkungan. Tata nilai yang berujung pada keberlanjutan pelestarian lingkungan ini adalah kearifan lokal pada arsitektur Kampung Naga dan berharga untuk dikaji sebagai masukan dalam melakukan perencanaan bagi kehidupan masyarakat modern. Analisis dengan metode analisis deskriptif pada kajian ini menunjukkan bahwa kearifan lokal yang memisahkan penataan area dalam pada kontur tertinggi dan area luar pada kontur terendah, sistem penempatan peralatan sumber air bersih pada site berpengaruh pada penataan zoning kampung dan arsitektur bangunan, sedangkan sistem pengolahan dan pembuangan air kotor, serta penyaluran air hujan bersifat melestarikan alam. Kajian ini diharapkan dapat menjadi masukan pada penerapan konsep pengolahan dan pemanfaatan elemen air berkelanjutan di perkotaan. Kata kunci: kearifan lokal, elemen air, arsitektur Kampung Naga Abstract When modernization offers convenience and comfort of life that impact on enviromental destruction, Kampung Naga people choose to maintain enviromental sustainability. Values that lead to enviromental sustainability is the preservation of local wisdom in Kampung Naga and architecture to be studied as a valuable input in planning for the life of modern society. Analysis of the descriptive analysis method in this study indicate that local wisdom that separates the arrangement of the inside area the highest contour and the outside area the lowest contour, placement system equipment clean water sources on site affect the zoning arrangement of the village and the architecture of the building, while water treatment and disposal systems dirty, as well as channeling rain water that conserve nature. This study is expected to be input on the application of the concept of processing and utilization of sustainable urban water element. Keywords: local wisdom, the element of water, architecture of Kampung Naga
Adrenalin Sports Park di Kawasan BSD Kota Tanggerang Selatan Mardani, Ramdan; Riany, Meta
REKA KARSA Vol 2, No 3
Publisher : Institut Teknologi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1520.761 KB) | DOI: 10.26760/rekakarsa.v2i3.594

Abstract

ABSTRAKPertumbuhan Kota Tanggerang Selatan saat ini sangat pesat, baik dari aspek demograsi (populasi penduduk), alat transportasi, perdagangan, industri perumahan, pariwisata, tempat terbuka umum, fasilitas-fasilitas lainnya. Seiring dengan kebutuhan fasilitas-fasilitas tersebut, Kota Tanggerang Selatan belum mempunyai taman bertema yang nyaman untuk rekreasi atau bersantai. Maka proyek yang direncanakan adalah theme park.Tujuan dari proyek ini adalah menyediakan fasilitas berupa sarana dan prasarana yang mampu mewadahi semua aktivitas, dalam bidang Extreme Sports yang dapat memacu adrenalin namun juga memberikan manfaat kesehatan serta menciptakan Theme Park yang ramah terhadap alam dan lingkungan disekitar manusia.Konsep perancangan pada bangunan Theme Park di BSD, Tanggerang Selatan ini menggunakan konsep fungsional dengan pengolahan fasade bangunan utama di jadikan area panjat tebing sebagai salah satu dari permainan Extreme Sports dan juga dapat menjadi vocal point bangunan tersebut.Kata kunci: Extreme Sports, Fungsional, Theme Park, BSD Tanggerang SelatanABSTRACTThe growth of the city Tangerang Selatan the current is very fast either of the aspect of demograsi (population), a means of transportation, trade, housing, industry tourism, the open general, other facilities. Along with the needs of those facilities, city tangerang selatan do not yet have garden a theme that is comfortable for recreation or relax.The purpose of this project is provides a facility in form of facilities and infrastructures capable of all activities, in the extreme sports that could in adrenaline but also provide health benefits and creating theme park friendly against nature and environment around man.The concept of designing buildings on Theme Park in BSD, Tanggerang Selatan uses the concept of functional with the processing of the façade of the main building in rock climbing area as one of the game's Extreme Sports and can also be a vocal point of the building.Keywords: Extreme Sports, Fungsional, Theme Park, BSD Tanggerang Selatan
Kajian Pengaruh Aspek Mitologi Pada Pola Tatanan Tapak Di Kampung Naga Utami, Utami; Nugraha, Dian; Nugraha, Eka; Mardia, Amalia; Supriatna, Eddy
REKA KARSA Vol 2, No 3
Publisher : Institut Teknologi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (321.646 KB) | DOI: 10.26760/rekakarsa.v2i3.599

Abstract

Abstrak Saat ini isu vernakular sedang menjadi bahan perbincangan diseluruh dunia. Vernakular terbentuk karena adanya komunitas yang mempunyai latar belakang budaya dan kepercayaan yang sama. Bangunan vernakular dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti faktor ekologi, budaya, sosial, politik. Kajian ini akan membahas perkampungan adat di Garut yaitu Kampung Naga. Aspek yang diutamakan adalah aspek mitologi setempat yang mempengaruhi terhadap pola tatanan tapak di Kampung Naga. Kajian ini diharapkan kita mendapatkan manfaat, prinsip atau dasar-dasar yang menjadi rujukan saat mendesain pola massa. Secara khususnya dapat digunakan sebagai rujukan untuk mendesain pola tatanan massa yang dilihat dari aspek mitologi. Metoda penelitian yang digunakan dalam kajian ini adalah metoda penelitian survey, literature, dan wawancara. Faktor budaya dan kepercayaan yang ada di Kampung Naga sangat kuat hingga adanya mitos-mitos setempat yang mepengaruhi dan mengatur kehidupan sosial masyarakat yang ada didalamnya. Pengaruh aspek mitologi yang ada di Kampung Naga sangat erat dan kental disamping kehidupan sosial yang dipengaruhi bahkan pengaruh aspek mitologi ini masuk dalam pembentukan pola tatanan tapak yang ada di Kampung Naga. Kata kunci: Vernakualar, Mitologi, Pola Tatanan Tapak. ABSTRACT Nowadays the issue about vernacular is being talked all around the world. Vernacular formed because of the community exixtence that has culture background and the same belief. Vernacular building reviewed by various factors like economic factor, culture, social, and politic. This study will discuss about adat village in Garut named Kampung Naga. Aspect that is prefered is local mythology aspect that is affecting to the pattern of mass order at Kampung Naga. This study is ecpected to be benefit, principle or fundamentals as the reference when designing the pattern of mass order. Particularry it can be used as a reference ro design patterns masses order viewed from the aspect of mythology. The reaserch method that used in this study are survey reasearch method, literature, and interview. Culture factor and belief in Kampung Naga is really strong so the existence of local myths affecting and controling the social life of the people inside. The impact of mithology aspect in Kampung Naga is really close and viscous besides the social life that is effected, even the influence of this mithology aspect is affecting the pattern of mass order at Kampung Naga.   Keywords : Vernacular, Mythology, Mass Order Patterns
Perbandingan Nilai Ekonomi Material B-PANEL dan Bata Ringan LEIBEL pada Bangunan Komersial Subekti, Bambang; Senjaya, Erlandi; Andika, Andika; A, Yura; Denden, Denden
REKA KARSA Vol 2, No 3
Publisher : Institut Teknologi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (557.561 KB) | DOI: 10.26760/rekakarsa.v2i3.590

Abstract

Perbandingan Nilai Ekonomi Material B-PANEL dan Bata Ringan LEIBEL pada Bangunan Komersial
Kontekstual Iconik Pada Pengembangan Kampus Institut Teknologi Nasional 2030 Safarina, Irma Tri; Utami, Utami
REKA KARSA Vol 2, No 3
Publisher : Institut Teknologi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1947.378 KB) | DOI: 10.26760/rekakarsa.v2i3.595

Abstract

ABSTRAK Semakin pentingnya pendidikan tinggi di masa sekarang maka semakin banyak pula orang yang mengikuti jenjang pendidikan tinggi. Semakin meningkatnya populasi yang berminat untuk mengikuti jenjang pendidikan di perguruan tinggi, maka dibutuhkan juga sarana untuk menampung populasi tersebut. Melalui sarana tersebut diharapkan dapat menampung populasi yang ingin mengikuti pendidikan di perguruan tinggi, maka proses pembelajaran pun akan berjalan dengan baik. Namun karena keterbatasan sarana yang ada sekarang dan dengan bertambahnya minat populasi yang ingin mengikuti pendidikan di perguruan tinggi ITENAS maka dilakukanlah Revitalisasi dan Pengembangan Gedung Baru. Konstektual Iconik dipilih sebagai tema dalam perancangan tersebut. Konsep Perancangan pada pengembangan kampus Institut Teknologi Nasional 2030 ini mengacu pada tema “Kontekstual Iconik”. Kontekstul sendiri mempunyai arti segala sesuatu yang berkaitan dengan kondisi keterkaitan. Dengan kata lain konstektual bisa diartikan adanya keterkaitan antara sesuatu dengan sesuatu yang lain. Di bidang arsitektur, dalam sebuah proses perencanaan dan perancangan, perlu diperhatikan hal-hal yang berkaitan dengan karya baru yang direncanakan. Hal-hal yang mempunyai keterkaitan tersebut antara lain adalah lingkungan, budaya, gaya regional, karakter masyarakat, sejarah, dll. Sedangkan istilah Iconik disini diharap bangunan yang didesain menjadi icon dari kampus Institut Teknologi Nasional yang dapat menjadi kebanggan dari seluruh civitas kampus Institut Teknologi Nasional. Kata Kunci: Perguruan tinggi, Pengembangan kampus ITENAS 2030, Kontekstual Iconik   ABSTRACT With the growing importance of higher education in the present, the more are those who follow high education levels. With the increasing population who are interested to participate in a college education, it is also the means needed to accommodate the population.  With the existence of these facilities that can accomodate the population who want to follow a college education, then the learning process will go well. However, due to the limitations of the existing facilities and the increasing interest in the population who wants to enroll in higher education ITENAS we perform the revitalization and development of new building.  Contextual iconik chosen as a theme in the design of the.  The design concept of the development of the National Institute of Technology campus in 2030 refers to the theme of "Contextual Iconik". Kontekstul itself has meaning everything to do with the condition of the relationship. In other words could be interpreted contextual link between something with something else. In the field of architecture, in a process of planning and designing, to consider matters relating to the planned new works. The things that have such linkages include environmental, cultural, regional style, the character of society, history, etc.. While the term Iconik designed buildings here are expected to be the icon of the National Institute of Technology campus that can be the pride of the entire community of National Institute of Technology campus. Keywords: College, Campus development ITENAS 2030, Contextual Iconic
Implementasi tema Earth Space Pada Perancangan Sarana Rekreasi dan Edukasi Botani di Jakarta Pusat Handa, Oki
REKA KARSA Vol 2, No 3
Publisher : Institut Teknologi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (867.914 KB) | DOI: 10.26760/rekakarsa.v2i3.591

Abstract

Abstrak Jakarta merupakan kota megapolitan yang mempunyai tingkat stress paling tinggi di Indonesia karena masalah kepadatan penduduk, urbanisasi dan ekonomi. Dibalik permasalahan yang ada itu, Jakarta sangat minim akan sarana yang dapat menurunkan tingkat stress masyarakatnya.Sarana yang adapun tidak dapat dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat, selain itu sarana yang ada tidak dapat memberikan nilai inspiratif dan edukatif tentang solusi menciptakan kota dan lingkungan yang baik bagi masyarakat untuk menjalani rutinitas. Indonesia merupakan negara yang memiliki kekayaan alam melimpah, terutama dalam dunia flora Indonesia menduduki peringkat kelima atas kekayaan flora yang dimilikinya. Untuk itu Sarana rekreasi dan edukasi botani dengan penerapan tema Earth Space ini hadir untuk memberikan nilai rekreatif dan juga edukatif dengan mengajak masyarakat memperoleh wawasan mengenai dunia botanika Indonesia yang sangat kaya raya. Tema Earth Space yang diangkat pada perancangan sarana rekreasi dan edukasi botani ini adalah dengan menciptakan ruang-ruang yang rekreatif dan edukatif bagi pengunjung dengan pendekatan unsur alam dan bumi yang kemudian diimplementasikan melalui segi fungsi, sirkulasi, dan bentuk bangunan, sehingga dapat menciptakan oase di tengah permasalahan kota Jakarta dan memberikan edukasi yang menginspirasi masyarakat untuk dapat melestarikan kekayaan alam Indonesia dimulai dari lingkungan terdekatnya. Kata Kunci          : Sarana Rekreasi dan Edukasi Botani, Earth Space Abstract Jakarta is a megapolitan city with the highest utban stress level in Indonesia because of the population density, urbanization and economic problems. Behind all that problems, Jakarta has a very minimum public facilities which  can reduce the society stress level while the existing facilities can’t being used particulary by all society levels class. Furthermore, it can not provide solution with an inspirational dan educational value to create good city and environment for people to live their routines. Indonesia is a country with abundant natural resourches, especially on botanical diversity world and was ranked fifth in it. So that, botanical recreation and education facility with Earth Space theme was present to provide recreational and educational value with purpose to invited people gain their knowledge about Indonesian botanical diversity. Earth Space themes applied in this facility design to create recreational and educational space for public which used the elements of nature and earth approach. Then it implemented through terms of function, circulation, and building shape concept,so it can create an oasis in the middle of the city problems and provide education value which can inspirepeople to be able to preserve the Indonesian abundant natural diversity starting from the closest environment. Keywords            : Botanical Recreation and Education Facility, Earth Space
Konsep Tanggap Terhadap Penghematan Energi pada Perancangan Museum Batik Jakarta Tanggalong, Daniel; Wahadamaputera, Shirley
REKA KARSA Vol 2, No 3
Publisher : Institut Teknologi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (643.875 KB) | DOI: 10.26760/rekakarsa.v2i3.596

Abstract

Abstrak Museum Batik Jakarta merupakan wadah untuk menyajikan secara visual karya seni budaya batik serta memberikan informasi mengenai sejarah perkembangan batik. Kegiatan yang diwadahi ialah Edukasi & Informasi, Konvensi, Rekreasi, Retail, dengan fasilitas Museum & Konvensi (Ruang pamer, Konvensi, Perpustakaan & Studi, Workshop, Konservasi & Preservasi) dan Pendukung (Cafe, Galeri/batik store, Gift shop, Amphitheater). Sebagai wadah karya kerajinan batik di era sekarang yang berkaitannya dengan aktivitas pengoleksian, mengkonservasi, meriset, mengkomunikasikan dan memamerkan, melibatkan teknologi sebagai sarana penyampaian informasi yang menggunakan sumber daya yang tidak sedikit. Konsep Bangunan Hemat Energi merupakan respon terhadap penghematan energi serta pemanfaatan energi yang tersedia di lingkungan. Strategi yang diterapkan meliputi kombinasi pencahayaan alami dan buatan, kombinasi penghawaan alami dan buatan, implementasi building automation system, penggunaan solar panel, penerapan secondary skin. Kata kunci: museum, hemat energi, batik Abstract Jakarta Batik Museum is a place to visually present the art and culture of batik as well as provide information about the development history of batik. Activities are Education & Information, Convention, Recreation, Retail, Museums & Convention (showrooms, convention, Library & Study, Workshop, Conservation & Preservation) and supporting facilities (Cafe, Gallery / batik store, gift shop, Amphitheater) . As a place of batik works in the present era (modern / digital) with the activities of collecting, conserving, researching, communicating and exhibiting, involving technology as a tool to deliver information which is using large resources. The concept of Energy Efficient Buildings is a response to energy savings and utilization of the available energy in the environment. Strategies includes a combination of natural & artificial lighting, a combination of natural & artificial air-conditioning, implementation of building automation system, solar panels, the application of a secondary skin. Keywords: museum, energy efficient, batik
Kajian Manfaat Material Botol Bekas sebagai Elemen Dinding terhadap Kenyamanan Thermal & Visual Ditinjau dari Aspek Sustainable Indraguna, Mahesa; Carlos, Luther; Zulkifli, Luthfi; Rohsady, Deny; Brunner, Thomas
REKA KARSA Vol 2, No 3
Publisher : Institut Teknologi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (570.147 KB) | DOI: 10.26760/rekakarsa.v2i3.592

Abstract

ABSTRAK   Pemanfaatan limbah barang bekas (Reuse) untuk mengurangi pemakaian barang baru, atau penghematan kebutuhan untuk mengurangi proses daur ulang (Recycle) menjadi alternatif untuk mengurangi (Reduce) exploitasi sumber daya alam, sehingga penggunaan energi tak terbarukan berupa minyak, gas, batu bara, uranium dapat ditekan. Sustainable Design adalah sebuah gerakan berkelanjutan dalam perancangan dari tahap perencanaan, pelaksanaan dan pemakaian material yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Penggunaan botol kaca bekas pada bangunan Rumah Botol, memiliki pengaruh terhadap kenyamanan termal dan visual. Objek penelitian adalah Rumah Botol yang berada di jalan Cigadung Raya Selatan, Kota Bandung. Kajian terhadap termal dan visual serta orientasi bangunan ini diharapkan dapat menjadi rujukan saat mendesain bangunan dan memperhatikan penggunaan bahan baku yang bisa di Re-Cycle, Re-use, dan Re-duse, agar lebih menjaga potensi alam dan lingkungan serta menunjang ke arah pembangunan yang ramah lingkungan.   Kata kunci : sustainable, material botol bekas, termal & visual, orientasi bangunan   ABSTRACT Utilization of waste used material goods (Reuse) to reduce the use of new items , or saving the need to reduce the recycled goods (Recycle) can be an alternative to reduce (reduse) the exploitation of natural resources, so the use of non-renewable energy such as oil, gas, coal, uranium can be suppressed. Sustainable Design is an ongoing movement in the design of the planning, implementation and uses environmentall friendly sustainable materials. The use of used glass bottles at "Rumah Botol", has an influence on the thermal and visual comfort. The object of research is the "Rumah Botol" which is located of Cigadung Raya Selatan, Bandung. The study of thermal and visual as well as the orientation of the building is expected to be a reference while designing buildings and attention to the use of raw materials that can be Re-Cycled, Re-used and Re-Duced, taking in order to better preserve the environment and nature and to support the development towards environmentally friendly .   Keywords: sustainable, used bottles, thermal and visual, building orientation.

Page 1 of 2 | Total Record : 20