cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
REKA KARSA
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Education,
Arjuna Subject : -
Articles 18 Documents
Search results for , issue "Vol 2, No 4" : 18 Documents clear
Kajian Penggunaan Material Kayu dan Bambu Ditinjau Dari Pengawetan dan Perawatan Hidajat, Achsien; Fatharani, Fakhry; Martika, Desy; Andika, Fitra; Putih, Glagah
REKA KARSA Vol 2, No 4
Publisher : Institut Teknologi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (400.164 KB) | DOI: 10.26760/rekakarsa.v2i4.615

Abstract

ABSTRAK Dunia arsitektur modern tentu tidak pernah lepas dari arsitektur vernakular.Seperti halnya pemukiman di Kampung Pulo Garut,rumah juru kunci di Kampung Pulo Garut menggunakan material kayu dan bambu. Dengan penggunaan material yang tidak tahan lama, maka diperlukan proses pengawetan dan perawatan pada bangunan di Kampung Pulo ini. Untuk proses pengawetan bahan material kayu, dilakukan oleh penyedia material yang dipilih oleh pemerintah dan tidak diawetkan kembali untuk mempersingkat waktu pekerjaan dan meminimalisir biaya. Sedangkan untuk bahan material bambu dilakukan pengawetan dengan metoda perendaman dalam waktu satu minggu saja. Untuk menjaga keawetan material kayu dan bambu pada rumah Kampung Pulo, penghuni rumah melakukan perawatan secara sederhana dan berkala agar rumah tersebut dapat bertahan lama. Kata kunci : vernakular, kayu, bambu, pengawetan dan perawatan.   ABSTRACT The world of modern architecture would never be separated from the vernacular architecture. The same whit settelment in Kampung Pulo Garut. The caretaker’s house in Kampung Pulo Garut uses wood and bamboo materials. Whit the use of the materials that are not durabel, it is necessary to process the preservation of wood material, carried by the material providers who are chosen by the goverment and it is not preserved back to shorten the processing period and minimize costs. As for materials made of bamboo, it is preserved by immersion method within only one week. To maintain the durability of wood and bamboo material at home in Kampung Pulo, residents of the house perform simply and periodically maintanance in orde the house can last a long time. Keywords :vernacular, wood, bamboo, preservation and maintenance
Kajian Pola Tatanan Massa Pada Kampung Ciboleger, Baduy Tyas, Widji Indahing; Umbara, Regia Dwi; Aditia, Muhammad Luthfi; Syahbani, Adhi; Khairunnisa, Syahnaz
REKA KARSA Vol 2, No 4
Publisher : Institut Teknologi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (528.306 KB) | DOI: 10.26760/rekakarsa.v2i4.603

Abstract

Abstrak Arsitektur vernakular (disebut juga arsitektur tanpa arsitek) merupakan sebuah seni arsitektur yang terbentuk berdasarkan adat istiadat para leluhur. Perkembangan kampung adat tidak terlepas dari adat istiadat serta filosofi yang berlaku disekitarnya. Perkampungan adat di Indonesia, khususnya Baduy, masih berpegang teguh terhadap adat istiadat dalam menata kawasan maupun bentuk bangunannya. Studi ini bertujuan untuk mempelajari kaitan antara pola tatanan massa kampung Ciboleger, Baduy, terhadap filosofi dan karakteristik arsitektur vernakular yang digunakan. Penelitian ini menggunakan analisis kualitatif dengan teknik pengumpulan data, studi literatur dan survey ke lapangan. Penelitian yang dikaji adalah pola tatanan massa bangunan terhadap filosofi masyarakat perkampungan Sunda, pembagian zona pada perkampungan, orientasi massa, drainase serta sirkulasi pada Kampung Ciboleger. Hasil yang diperoleh adalah, bahwa pola tatanan massa pada kampung Ciboleger memiliki konsep filosofi masyarakat sunda seperti konsep kaca – kaca, luhur handap, wadah eusi, lemah cai yang diterapkan pada pola tatanan massa di Kampung Ciboleger. Kajian ini diharapkan dapat berguna bagi masyarakat umum sehingga dapat diterapkan pada pola penataan massa tanpa merusak lingkungan. Kata kunci: vernakular, Kampung Ciboleger, Baduy, pola tatanan massa ABTRACT Vernacular architecture (also called architecture without architect) is an architectural form based on the ancestors. The development comes from the traditional village customs and prevailing philosopy around it. The traditional village in Indonesia, especially Baduy tribe, still clings to the tradition of their ancestors in managing the pattern and the ordering principles of the buildings. This study aimed to research about the association between the pattern of mass order Ciboleger village, based on the Sundanese village philosophy. This research uses qualitative analysis with data - collecting techniques, literatures and field studies. The research examined the pattern of mass order based on Sundanese village philosopy, the zoning in village, mass orientation, drainage and circulation pattern in Ciboleger village, Baduy. The result from this research is to reveal that pattern and mass - ordering in Ciboleger village follow the concept of vernacular architecture. This study is expected to be useful for the public so that it can be applied to design the pattern and mass - ordering without damaging the environment. Keywords: vernacular architecture, ciboleger, baduy, mass – ordering principles
KAJIAN PERKEMBANGAN TATANAN MASSA BANGUNAN PADA KAMPUNG VERNAKULAR “KAMPUNG MAHMUD” Adriansyah, Pebby; Lestari, Nia Yunia; Herdi, Herdi; Akbara, Emiral; Soewarno, Nurtati
REKA KARSA Vol 2, No 4
Publisher : Institut Teknologi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (354.045 KB) | DOI: 10.26760/rekakarsa.v2i4.604

Abstract

Abstrak Indonesia merupakan negara yang memiliki berbagai macam suku. Masing-masing suku mempunyai adat budaya yang berbeda, salah satunya tercermin dari bentuk sebuah kampung. Kampung  yang dimaksud dalam makalah ini adalah kampung vernakular, yaitu sebuah kampung yang didirikan berdasarkan keadaan alam, tradisi, memiliki citra arsitektur tradisional dan orientasi massa bangunannya disusun berdasarkan hubungan antara manusia dengan lingkungan dan budaya berdasarkan kemampuan dan kecerdasan masyarakat setempat . Kemajuan teknologi meningkatnya kondisi ekonomi mempunyai peran dalam mendorong terjadinya suatu perubahan, demikian pula yang terjadi pada sebuah kampung vernakular. Dengan metoda kualitatif, penelitian ini akan melihat langsung ke lokasi mengenai perubahan tatanan massa bangunan yang terjadi di kampung Mahmud, sebuah kampung vernakular yang terletak di Desa Mekar Rahayu, Kecamatan Marga Asih, Kabupaten Bandung. Dengan mempelajari latar belakang sejarah berdirinya kampung, kemudahan aksesibilitas saat ini cenderung memicu terjadinya perubahan di kampung tersebut. Oleh karenanya diperlukan campur tangan pemerintah dan masyarakat setempat untuk dapat melestarikan keaslian kampung vermakular tersebut. Kata Kunci : Kampung vernakular, orientasi massa bangunan, aksesibilitas. Abstract Indonesia is a country that has a wide variety of parts. Each tribe has a different cultural customs, one of which is reflected in the form of a village. Villages referred to in this paper is the vernacular village, a village that was established based on the state of nature, tradition, traditional architecture has the image and the orientation of the building masses are arranged based on the relationship between humans and the environment and the culture based on ability and intelligence communities. Advances in technology have increased the economic conditions led to a role in the changes, so it is with a village vernacular. With qualitative methods, this study will look directly to the location of the mass of the building structure changes that occurred in the village Mahmud, a vernacular village located in Mekar Rahayu village, Kecamatan Marga Asih, Bandung regency. By studying the historical background of the founding of the village, easy accessibility currently tend to trigger the changes the village. Therefore, government intervention is required and the local community to be able to preserve the authenticity of the vermakular village. Keywords: vernacular village, building mass orientation, accessibility.
KAJIAN ARSITEKTUR VERNAKULAR PADA BANGUNAN DI KAMPUNG MAHMUD Septianto, Eggi; Hakim, Arif Rahman; Sudrajat, Riza Septian; Nurzaman, Sofwan; Suparman, Yogi
REKA KARSA Vol 2, No 4
Publisher : Institut Teknologi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (430.67 KB) | DOI: 10.26760/rekakarsa.v2i4.605

Abstract

Abstrak Kampung Mahmud adalah salah satu kampung adat di Indonesia. Lazimnya sebuah Kampung adat umumnya memiliki ciri khas dan aturan tersendiri, salah satunya adalah bangunannya. Bangunan didirikan mengikuti iklim, budaya, lingkungan dan bahan, religi/kepercayaan, hukum adat serta Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Berdasarkan hal tersebut maka Kampung Mahmud dapat dikatakan sebagai kampung vernakular. Kesederhanaan yang ditonjolkan pada bangunan menjadi ciri khas tipologi bangunan di Kampung Mahmud. Saat ini tipologi bangunan di Kampung Mahmud sudah banyak yang mengalami perubahan mulai mengikuti perkembangan jaman. Dengan menggunakan metoda penelitian secara kualitatif, melalui survey ke lapangan, pengamatan dan wawancara dengan pihak terkait didapatkan aspek-aspek yang mempengaruhi perubahan tipologi bangunan di Kampung Mahmud Kata kunci: Arsitektur Vernakular, Tipologi bangunan, Transformasi bentuk. ABSTRACT Kampung Mahmud is one of the villages in Indonesia.  Normally an indigenous village generally have distinctive features and special rules one of them is building. The building was established following the climate, culture, environment and materials, religion/beliefs, tradition law, science and technology at the time. Based on these, so Kampung Mahmud can be regarded as a vernacular village. Simplicity that highlighted of building be a characterize of building typology which existing in Kampung Mahmud. Nowadays building typologi in Kampung Mahmud has changes a lot started with the times. By qualitative research methods, survey, observations and interviews with relevant parties, obtained aspects that influence the development of the alteration building typology in Kampung Mahmud.   Keywords : Architecture Vernacullar, Building Typology, Form Transformation.
Kajian Aspek Kosmologi-Simbolisme Pada Arsitektur Rumah Tinggal Vernakular di Kampung Naga Riany, Meta; Rachmadi, Yovi; Sambira, Indra Yunus; Muharam, Acep Tomi; Taufik, Rizky Muhammad
REKA KARSA Vol 2, No 4
Publisher : Institut Teknologi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (495.37 KB) | DOI: 10.26760/rekakarsa.v2i4.600

Abstract

ABSTRAK Arsitektur rakyat diartikan sebagai arsitektur yang menyimbolkan budaya suatu suku bangsa dengan beberapa atribut yang melekat dengannya. Arsitektur lokal atau kontekstual adalah arsitektur yang beradaptasi dengan kondisi sosial-budaya, bahasa, religi, geografis, iklim dan lingkungan dan arsitektur alamiah, yang di bangun oleh suatu masyarakat berdasarkan alamiah seperti kebutuhan dasar manusia. Vernakular arsitektur berasal dari lingkungan setempat atau komunitas lingkungan yang membentuk  peraturan dan faham membangun bangunan bersumber dari kosmologi alam semesta dan lingkungan menjadi simbol-simbol yang dibentuk dari pengetahuan yang didapat dari alam semesta. Simbol-simbol yang ada di bangunan rumah adat Kampung Naga diterapkan ke dalam bentuk-bentuk yang diterapkan di rumah tinggal adat Kampung Naga. Diharapkan kajian ini dapat menjadi rujukan saat mendesain bangunan untuk memperhatikan penggunaan simbol-simbol dari kosmologi alam semesta, lingkungan, agama, dan sosial budaya, serta menunjang pembangunan yang memperhatikan lingkungan sekitar. Kata kunci : Vernakular, Kosmologi-Simbolisme, Rumah Tinggal,  Kampung Naga. ABSTRACT Folk architecture refers to the architecture that symbolises the culture of a nation with some of the attributes that are attached to it. Local or contextual architecture is the architecture that adapt to the conditions of the socio-cultural, linguistic, religious, geographic, climatic and environmental and natural architecture, built by a society based on such a natural basic human needs. Vernacular architecture comes from the local environment or community environment that understands the rules and to build a compound derived from the cosmology of the universe and the environment become symbols formed from the knowledge gained from the universe. Symbols that exist in the traditional house building kampung naga applied to in the applied forms in custom home Kampung Naga. This study can be expected to reference when designing buildings to pay attention to the use of the symbols of the cosmology of the universe, envirinment, religion, and social and culture, as well as support the development of the surrounding environment. Keywords: Vernacular, Cosmology-symbolism, home living, Kampung Naga.
Kajian Tradisi Teknologi Membangun Bangunan Masyarakat Baduy di Kampung Ciboleger Jambak, Irvan; Robyana, Hadi; Budiman, Ari; Ahmad, Awaludin; Subekti, Bambang
REKA KARSA Vol 2, No 4
Publisher : Institut Teknologi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (378.906 KB) | DOI: 10.26760/rekakarsa.v2i4.606

Abstract

Abstrak Latar belakang Negara Indonesia yang memiliki banyak budaya dari sabang sampai merauke, memunculkan beraneka ragam arsitektur vernakular, dimana budaya membentuk kepribadian atau jati diri. Arsitektur merupakan salah satu parameter kebudayaan yang ada di Indonesia, karena arsitektur terkait dengan sistem sosial, keluarga, sampai sistem keagamaan. Baduy adalah suatu komunitas adat yang terdapat di wilayah Kabupaten Lebak, Banten. Masyarakat adat Baduy khususnya Kampung Ciboleger dalam kesahariannya tidak dapat terlepas dari tradisi hidup yang selalu mereka jalankan. Tradisi mempengaruhi prinsip dan karakteristik bentuk fisik  bangunan yang syarat memiliki nilai-nilai kebudayaan. Untuk memahami dan menjelaskan kajian tradisi teknologi membangun yang terkait dengan bangunan adat Sunda yang terdapat di Baduy, dilakukan penelitian pada bangunan Kampung Ciboleger.   Kampung Ciboleger merupakan bagian terluar Baduy yang mengalami perubahan dalam tradisi membangun, namun perubahan tersebut tidak merubah tradisi dan filosofi yang sudah ada. Abstrak Background State of Indonesia which has a lot of culture from Sabang to Merauke, bring diverse vernacular architecture, which form the personality or cultural identity. Architecture is one of the parameters of the culture in Indonesia, because the architecture associated with the social system, the family, to the religious system. Bedouin are an indigenous community located in Lebak regency, Banten. Indigenous peoples in particular Bedouin village in kesahariannya Ciboleger can not be separated from the living tradition that they always run. Tradition affect the principle and characteristics of the physical form of the condition of the building has cultural values. To understand and explain the study traditions associated with the technology to build custom buildings contained in Baduy Sundanese, conducted research on the building Ciboleger village. Ciboleger village is the outermost part of Baduy who experienced a change in the tradition of building, but the changes do not change the tradition and philosophy that already exist
Telaah Penghawaan Udara Alami pada Ruang Dalam Rumah Kuncen di Kampung Pulo Hendrarto, Tecky; Naftaria, Andrian Nugraha; Chaerina, Yani; Disaina, Dita
REKA KARSA Vol 2, No 4
Publisher : Institut Teknologi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (290.152 KB) | DOI: 10.26760/rekakarsa.v2i4.614

Abstract

ABSTRAKDesain yang baik adalah desain yang bisa memanfaatkan potensi di lingkungan sekitar dalam kata lain rancangan bangunannya menggunakan desain pasif. Arsitektur vernakular adalah arsitektur yang tidak menggunakan jasa seorang arsitek dalam perancangannya, pengetahuan lokal menjadi hal yang paling penting dalam proses pembangunan. Salah satu contoh arsitektur vernakular adalah bangunan hunian pada kampung-kampung adat. Kajian rumah kuncen Kampung Pulo Kabupaten Leles Kecamatan Garut ini bertujuan untuk mengetahui dan memahami tingkat kenyamanan pada bangunan tipologi hunian, khususnya pada penghawaan alami ditinjau dari segi bukaan pada bangunan yang dalam pembangunannya memanfaatkan pengetahuan lokal mulai dari proses perancangan hingga proses pelaksanaan pembangunannya. Ditinjau dari segi fungsi yaitu bangunan hunian maka kenyamanan merupakan salah satu aspek yang perlu. Kenyamanan khususnya penghawaan udara alami pada bangunan dipengaruhi oleh desain bangunan, desain bukaan, dan faktor internal seperti suhu udara, kelembaban udara, dan kecepatan angin di dalam bangunan.Kata kunci: arsitektur vernakular, penghawaan udara alami, Kampung Pulo.ABSTRCATThe proper design is design which utilize the environment, entire design based on passive design system. Vernacular architecture does not use design knowladge of an Architect, the local wisdom becomes the most important thing in development process. One example of vernacular architecture is a residential building in the traditional village. The purpose of Kuncen’s house research in Kampung Pulo Kabupaten Leles Kecamatan Garut is to know and understand the level of comfort in a residential building, specifically in terms of natural air flow opening in buildings that ranging from design process to construction using local knowladge. In terms of residential building function, convenience is an aspect that needs to be considered. Natural air conditioning in buildings affected by building design, opening design, and internal factor such a themperature, air humidity, and velocity air movement in a building.Key Words: vernacular architecture, natural air conditioning, Kampung Pulo Key Words: vernacular architecture, natural air conditioning, Kampung Pulo
PENERAPAN FAKTOR BUDAYA DAN ADAT-ISTIADAT DALAM POLA MEMBANGUN PADA KAMPUNG ADAT KUTA, KAB. CIAMIS, JAWA BARAT Nydia, Erisa Weri; Mardian, Mardian; Khidir, Nurul; Freitas, Constancio; Gibson, Rinaldi
REKA KARSA Vol 2, No 4
Publisher : Institut Teknologi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (480.454 KB) | DOI: 10.26760/rekakarsa.v2i4.601

Abstract

Abstrak Permukiman tradisional Di Indonesia memiliki pola yang terbentuk berdasarkan pengaruh budaya lokal setempat. Hal ini menyebabkan bentuk tiap permukiman tradisional Indonesia menjadi bervariasi. Salah satu pola permukiman tradisional yang akan dikaji adalah pola Kampung Adat Kuta, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat. Kampung Adat Kuta menunjukkan pola menyebar dan tidak berorientasi tertentu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan faktor budaya lokal dalam penentuan pola membangun pada Kampung Adat Kuta. Metode yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan melakukan observasi dan wawancara langsung dengan masyarakat lokal. Hasil yang didapat dari penelitian ini adalah terdapat tiga pola dalam tatanan massa dan tahap-tahap dalam membangun bangunan di Kampung Adat Kuta. Kata Kunci : Budaya, Kampung Kuta, Pola Membangun, Tatanan Massa Abstract Traditional housing and settlements in Indonesia have different and specific pattern influenced by local culture factor of each society. One of the traditional settlements with unique pattern is Kuta village, located in Ciamis, West Java. The settlement pattern in Kuta village in general has neither orientation nor specific patterns. Although there is no pattern, the Kuta Village was built based on rules of the culture and tradition held by the leader of the village called Kuncen. This research is aimed to analyze to which extent the culture and local tradition influenced the settlement pattern in Kuta Village by firstly understanding the factors of culture in building tradition and afterward comparing with general factors.   Keyword : Culture, Kuta Village, Building mass pattern, Settlement pattern
Kajian Pengaruh Adat Istiadat, Religi, dan Alam Pada Bangunan Adat, Lembah Kuta Ciamis Parliana, Dewi; Kasiwi, Aras; Aria, Siddiq; Drajati, Asih; Febian, Ezar
REKA KARSA Vol 2, No 4
Publisher : Institut Teknologi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (412.218 KB) | DOI: 10.26760/rekakarsa.v2i4.602

Abstract

Abstrak Akibat perkembangan zaman yang semakin pesat menyebabkan semakin canggih pembangunan dan material yang digunakan pada bangunan Arsitektur Vernakular di Indonesia khususnya di Kampung Kuta Ciamis.Selain itu, ada beberapa faktor yang mempengaruhi bangunan adat salah satunya faktor adat istiadat, religi dan alam. Faktor tersebut berpengaruh besar pada bagian rumah seperti pada bentuk bangunan, ruang dalam dan struktur, dimana faktor ini telah menjadi tradisi secara turun temurun yang selalu dipertahankan.Oleh sebab itu, dalam kajian ini dilakukan pengamatan padabangunan adatyang bertujuan untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi dan mendominasipada bangunantersebut.Adapun metode penelitian yang digunakan dalam kajian ini adalah metodaEksploratif dan Kualitatif Deskriptif dengan menggunakan metode sekoring pada analisisnya.Faktor adat istiadat sangat berpengaruh pada bentuk bangunan, ruang dalam, dan struktur.Dengan demikian faktor yang paling dominan pada bangunan Kampung Adat Kuta adalah faktor adat istiadat.Terlihat dari hasil yang didapat dari penelitianbangunan adat di Kampung Kuta merupakan bangunan tradisional yang masih mempunyai nilai Arsitektur Vernakular yang masih mempertahankan adat istiadat setempat.   Kata kunci:Arsitektur Vernakular, Kampung Kuta, Ciamis,Bangunan Adat, Adat Istiadat, Religi, Alam, Bentuk Masa, Ruang Dalam dan Struktur Abstract Impact ofdevelopment period, building and material grown sophisticated that is in use for building Vernacular Architecture in Indonesian, particulary at theKampung Kuta Ciamis. Furthermore, there is certain factors that affect the building such as custom, religion and nature. That factors have effected form, space and structure. Whichthis Factors have been tradition for generation were maintained. Therefore, in this study has been observe for building to find out the factors dominant. Used esplorative,qualitative descriptive methodwith motode scoring.With this metode, the result is costume factor has effected for form, space and structure. In this study, the conclution is costume factor is the major factor at house of Kampung Adat Kuta. Seen from the result obtained from research traditional building of Kampung Kuta, still have Vernacular Architectural value. Keyword :Vernacular Architecture, Kampung Kuta, Ciamis, Custom, Religion, Nature, Form, Space and Structure
Kajian Penggunaan Material Kayu dan Bambu Ditinjau Dari Pengawetan dan Perawatan Achsien Hidajat; Fakhry Fatharani; Desy Martika; Fitra Andika; Glagah Putih
REKA KARSA Vol 2, No 4
Publisher : Institut Teknologi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26760/rekakarsa.v2i4.615

Abstract

ABSTRAK Dunia arsitektur modern tentu tidak pernah lepas dari arsitektur vernakular.Seperti halnya pemukiman di Kampung Pulo Garut,rumah juru kunci di Kampung Pulo Garut menggunakan material kayu dan bambu. Dengan penggunaan material yang tidak tahan lama, maka diperlukan proses pengawetan dan perawatan pada bangunan di Kampung Pulo ini. Untuk proses pengawetan bahan material kayu, dilakukan oleh penyedia material yang dipilih oleh pemerintah dan tidak diawetkan kembali untuk mempersingkat waktu pekerjaan dan meminimalisir biaya. Sedangkan untuk bahan material bambu dilakukan pengawetan dengan metoda perendaman dalam waktu satu minggu saja. Untuk menjaga keawetan material kayu dan bambu pada rumah Kampung Pulo, penghuni rumah melakukan perawatan secara sederhana dan berkala agar rumah tersebut dapat bertahan lama. Kata kunci : vernakular, kayu, bambu, pengawetan dan perawatan.   ABSTRACT The world of modern architecture would never be separated from the vernacular architecture. The same whit settelment in Kampung Pulo Garut. The caretaker’s house in Kampung Pulo Garut uses wood and bamboo materials. Whit the use of the materials that are not durabel, it is necessary to process the preservation of wood material, carried by the material providers who are chosen by the goverment and it is not preserved back to shorten the processing period and minimize costs. As for materials made of bamboo, it is preserved by immersion method within only one week. To maintain the durability of wood and bamboo material at home in Kampung Pulo, residents of the house perform simply and periodically maintanance in orde the house can last a long time. Keywords :vernacular, wood, bamboo, preservation and maintenance

Page 1 of 2 | Total Record : 18