cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota makassar,
Sulawesi selatan
INDONESIA
Jurnal Sains dan Pendidikan Fisika
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Science, Education,
Arjuna Subject : -
Articles 13 Documents
Search results for , issue "Vol 11, No 2 (2015): Jurnal Sains dan Pendidikan Fisika" : 13 Documents clear
PERANAN STRATEGI PEMBELAJARAN KONFLIK KOGNITIF TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP FISIKA PESERTA DIDIK MADRASAH ALIYAH NEGERI PANGKEP Suryadi, Ahmad; Ali, Muhammad Sidin; Rusli, Muhammad Aqil
Jurnal Sains dan Pendidikan Fisika Vol 11, No 2 (2015): Jurnal Sains dan Pendidikan Fisika
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (582.487 KB) | DOI: 10.35580/jspf.v11i2.1480

Abstract

. This research employed True-Experimental research. It aimed to: (1) know the level of students’ physics conceptual understanding who were taught by implementing cognitive conflict instructional strategy (2) know the level of students’ physics conceptual understanding who were taught by implementing conventional instructional strategy (3) know the significant difference of students who were taught by implementing cognitive conflict instructional strategy and conventional instructional strategy in relation to their physics conceptual understanding. The variables of this research were cognitive conflict instructional strategy in which conventional instructional strategy as the independent variable and physics conceptual understanding of the students as the dependent variable. The research design was Post Test Only Control Group Design. The population of this research was class XI IPA Madrasah Aliyah Negeri Pangkep, from which class XI IPA 4 was chosen as experimental class and XI IPA 1 as control class. The number of the sample was 27 students of experimental class and 23 students of control class. At the end of the lesson, the students were provided a test in the form of physics conceptual understanding test to measure the students’ understanding of physics conceptual itself on the aspects of translation, interpretation, and extrapolation. The data analysis of this research employed descriptive statistic and inferential statistics analysis. Descriptive analysis results showed that the score of students’ physics conceptual understanding of experimental class taught using cognitive conflict instructional strategy in high category. The score of students from control class with conventional instructional strategy high category. The result of inferential analysis showed that there was a significant difference between the students’ physics conceptual understanding of who were taught with cognitive conflict instructional strategy and conventional instructional strategy.Penelitian ini adalah True Eksperiment yang bertujuan untuk: (1) mengetahui besarnya pemahaman konsep fisika peserta didik yang diajar dengan strategi pembelajaran konflik kognitif (2)  mengetahui besarnya pemahaman konsep fisika peserta didik yang diajar dengan strategi pembelajaran konvensional (3) mengetahui perbedaan yang signifikan antara  pemahaman konsep fisika peserta didik yang diajar dengan strategi pembelajaran konflik kognitif dan strategi pembelajaran konvensional. Variabel yang diteliti adalah strategi pembelajaran konflik kognitif dan strategi pembelajaran konvensional sebagai variabel bebas dan pemahaman konsep pembelajaran fisika sebagai variabel tak bebas. Desain penelitian adalah post test only control group design. Populasi penelitian adalah peserta didik kelas XI IPA Madrasah Aliyah Negeri Pangkep, dengan sampel XI IPA 4 berjumlah 27 sebagai kelas eksperimen dan XI IPA 1 berjumlah 23 sebagai kelas control. Pada akhir pembelajaran peserta didik diberi tes berupa tes pemahaman konsep fisika untuk mengukur pemahaman konsep fisika peserta didik dari aspek translasi, interpretasi, dan ekstrapolasi. Analisis data hasil penelitian ini menggunakan statistik deskriptif dan statistik inferensial. Hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa skor pemahaman konsep fisika peserta didik kelas eksperimen yang diajar dengan menggunakan strategi pembelajaran konflik kognitif berada pada kategori tinggi. Sedangkan, pada kelas kontrol dengan strategi pembelajaran konvensional juga berada pada kategori tinggi. Hasil analisis inferensial menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara pemahaman konsep fisika peserta didik yang diajar dengan strategi pembelajaran konflik kognitif dengan strategi pembelajaran konvensional.Kata Kunci:konflik kognitif, pemahaman konsep, pembelajaran konvensional
SINTESIS KOMPOSIT BIOPLASTIC BERBAHAN DASAR TEPUNG TAPIOKA DENGAN PENGUAT SERAT BAMBU Susanti Susanti; Jasruddin Daud Malago; Subaer Junaedi
Jurnal Sains dan Pendidikan Fisika Vol 11, No 2 (2015): JURNAL SAINS DAN PENDIDIKAN FISIKA
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (439.5 KB) | DOI: 10.35580/jspf.v11i2.1486

Abstract

This  research  study abaout  plastic  manufacture which  can  be  decomposed  by  bacteria and  other decomposers so that good for environment (bioplastic). The Study examines the manufacture of plastics which can be decomposed by bacteria and other decomposers that environmentally friendly (bioplastic) using starch from cassava  starch (tapioca  flour)  as  the  base  material and  glycerin+water  as  a  plasticizer,  and  bamboo  fiber  as reinforcement. Based on the variation of glycerin, the highest tensile strength obtained at the starch composition 6 grams and 1.5 grams of glycerin before added the fiber 0,039 MPa and 0068 MPa after fiber is added, the value of Young's  modulus  of  0.90  GPa  before  adding  fiber  and  0.96  GPa  after  added  fiber.  The  microstructure characterization results bioplastic composites showed good bonding between the matrix and fiber. However, there is damage to the bond after the burial. This is caused by the decomposition of starch bioplastic composites when buried in the soil (degradation). Based bio-degradibility test shows that the degradation time bioplastic that is 2 days. In addition, the results of XRD can be seen that bioplastic is semi amorphous. Penelitian ini mengkaji mengenai pembuatan plastik yang dapat terurai oleh bakteri atau pengurai lainnya sehingga bersifat ramah lingkungan (bioplastic).Pembuatan bioplastic ini memanfaatkan pati dari pati singkong (Tepung Tapioka) sebagai bahan dasar dan gliserin+air sebagai plastisizer, serta serat bambu sebagai penguat. Berdasarkan variasi gliserin yang dilakukan, diperoleh kuat tarik tertinggi pada komposisi pati 6 gram dan gliserin 1,5 gram yaitu 0,039 MPa sebelum ditambahkan serat dan 0.068 MPa setelah ditambahkan serat, dengan nilai Modulus Young 0,90 GPa sebelum ditambahkan serat dan 0.96 GPa setelah ditambahkan serat. Hasil karakterisasi Struktur mikro komposit bioplastic menunjukkan adanya ikatan yang baik antara matriks dan serat.Namun, terjadi kerusakan ikatan setelah dilakukan pemendaman.Ini diakibatkan karena terjadinya penguraian pada pati saat komposit bioplastic dipendam dalam tanah (degradasi).Berdasarkan uji biodegradibilitas, diperoleh waktu degradasi sampel bioplastic yaitu mulai dari 2 hari. Selain itu, dari hasil XRD dapat dilihat bahwa  bioplastic bersifat semi amorf.Kata Kunci: komposit bioplastic, serat bambu, tepung tapioka
PENERAPAN PEMBELAJARAN GUIDED INQUIRY TERHADAP HASIL BELAJAR CALON GURU IPA PADA MATA KULIAH INTERAKSI ANTARA FAKTOR-FAKTOR FISIK Sitti Rahma Yunus; Muhammad Tawil
Jurnal Sains dan Pendidikan Fisika Vol 11, No 2 (2015): JURNAL SAINS DAN PENDIDIKAN FISIKA
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (257.484 KB) | DOI: 10.35580/jspf.v11i2.1475

Abstract

The study aims to know the influence of guided inquiry toward learning outcomes of science teacher candidate. The effort is to maximize the lecturing process in actively involving science teacher candidate. The research is included as a pre-experimental with using One Group Posttest Design. The research subjects are 30 students of Science Education Study Program semester IV for academic year 2014-2015 who take lecturing subject of interaction between physical factors. The study had been conducted into two stages. They are preparation and implementation stages. The result of study shows that leaning base-guided inquiry gives positive influence toward learning outcomes of science teacher candidate. The result obtained is in good category. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh pembelajaran berbasis Guided Inquiry terhadap hasil belajar calon guru IPA. Upaya ini untuk memaksimalkan proses perkuliahan yang melibatkan calon guru secara aktif. Penelitian ini termasuk penelitian pre-experimental dengan One Group Posttest Design. Subjek penelitian adalah 30 mahasiswa program studi pendidikan IPA semester IV 2014-2015 yang mengambil mata kuliah Interaksi Antara Faktor-Faktor Fisik (IAFF). Penelitian dilakukan dengan dua tahap yaitu tahap persiapan dan tahan penerapan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pembelajaran berbasis guided inquiry berpengaruh positif terhadap hasil belajar calon guru IPA. Hasil belajar mahasiswa calon guru IPA yang diperoleh berada pada kategori baik. Kata Kunci: interaksi antara faktor-faktor fisik, hasil belajar, pembelajaran guided inquiry
PENGARUH PENDEKATAN ILMIAH DALAM PEMBELAJARAN FISIKA TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS PESERTA DIDIK KELAS X SMAN 1 MARIORIWAWO KABUPATEN SOPPENG Tiara Purnama; Abdul Haris; Muhammad Arsyad
Jurnal Sains dan Pendidikan Fisika Vol 11, No 2 (2015): JURNAL SAINS DAN PENDIDIKAN FISIKA
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (358.963 KB) | DOI: 10.35580/jspf.v11i2.1482

Abstract

This research is a quasi-experimental with static group comparison design with the aims are to determine; 1) the magnitude of science process skills of students who are taught by a scientific approach; 2) the amount of  science process skills of students who are taught without scientific approach; 3) significant difference to the science process skills of students who are taught by a scientific approach with which taught without using a scientific approach; The variables studied were scientific approach as independent variables, science process skills as dependent variables. The population in this study was all students of class X of SMAN 1 Liliriaja Academic Year 2014/2015. Based on the results of the descriptive analysis showed that the Science Process Skills Learners are taught with scientific approaches is higher than the learners who are taught without using a scientific approach. Inferential analysis shows that there are significant differences on Science Process Skills Learners were taught through a scientific approach with learners who are taught without scientific approach.Telah dilakukan penelitian eksperimen semu yang bertujuan untuk memperoleh gambaran 1) besarnya keterampilan proses sains peserta didik yang diajar dengan pendekatan ilmiah; 2) besarnya keterampilan proses sains peserta didik yang diajar tanpa pendekatan ilmiah;  3) perbedaan yang signifikan terhadap keterampilan proses sains peserta didik diajar dengan pendekatan ilmiah dengan yang  diajar  tanpa  mengunakan  pendekatan  ilmiah.  Populasi  dalam  penelitian  ini  adalah  seluruh peserta  didik  kelas  X  SMAN  1  Liliriaja  Tahun  Ajaran  2014/2015.  Berdasarkan  hasil  analisis deskriptif didapatkan bahwa keterampilan proses sains peserta didik yang diajar dengan pendekatan ilmiah lebih tinggi daripada peserta didik yang diajar tanpa menggunakan pendekatan ilmiah. Analisis inferensial menunjukkan bahwa terdapat perbedaan signifikan terhadap keterampilan proses sains peserta didik diajar melalui pendekatan ilmiah dengan peserta didik yang diajar tanpa pendekatan ilmiah.Kata Kunci:  keterampilan proses sains, pendekatan ilmiah
SINTESIS KOMPOSIT-PLASTIK ORGANIK BERBAHAN DASAR TEPUNG MAIZENA DENGAN AGREGAT SERAT DAUN NENAS Inayatul Mutmainna; Muris Muris; Subaer Subaer
Jurnal Sains dan Pendidikan Fisika Vol 11, No 2 (2015): JURNAL SAINS DAN PENDIDIKAN FISIKA
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (731.96 KB) | DOI: 10.35580/jspf.v11i2.1485

Abstract

This study investigated the effect of pineapple fiber aggregate and glycerin on the morphology and mechanical properties of composites - based Organic platik cornstarch. The purpose of this study to determine the microstructure of the composite made from cornstarch with pineapple leaf fiber aggregate and determine the mechanical properties of composites made from cornstarch with pineapple leaf fiber aggregate. Composites - organic plastic made from cornstarch synthesized by mixing cornstarch with glycerin and distilled water to form a homogeneous solution is then heated using termolyne at a temperature of 850C to form a gel. SEM characterization results showed that the addition of glycerin in the composite reduces cracks occur. Mechanical strength composites - plastic is known through testing tensile strength. The products produced in the form of organic plastic komposit- with glycerin volume varying ie 1 gram, 2 grams and 3 grams. Tensile strength test results obtained for each sample is 0.019 MPa, 1.51 MPa, and 1.09 MPa. These results indicate that the volume of glycerin affects tensile strength despite the addition of glycerin tensile strength decreased due to the void.Penelitian ini mengkaji tentang pengaruh agregat serat nanas dan gliserin terhadap morfologi dan sifat mekanik komposit-platik organik berbahan dasar tepung maizena. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui struktur mikro komposit berbahan dasar tepung maizena dengan agregat serat daun nanas dan mengetahui sifat mekanik dari komposit berbahan dasar tepung maizena dengan agregat serat daun nanas. Komposit – Plastik organik berbahan dasar tepung maizena di sintesis dengan cara mencampurkan tepung maizena dengan gliserin dan aquades hingga membentuk larutan yang homogeny kemudian di panaskan dengan menggunakan termolyne pada suhu 850C hingga membentuk gel. Hasil karakterisasi SEM memperlihatkan bahwa penambahan gliserin pada komposit mengurangi retakan yang terjadi. Kekuatan mekanik komposit – plastik tersebut diketahui melalui pengujian kuat tarik. Produk yang dihasilkan berupa komposit- plastik organik dengan volume gliserin yang berbeda-beda yaitu 1 gram, 2 gram, dan 3 gram. Hasil pengujian kuat tarik yang diperoleh untuk tiap sampel adalah 0,019 MPa, 1,51 MPa, dan 1,09 MPa. Hasil ini menunjukkan bahwa volume gliserin mempengaruhi kuat tarik meskipun pada penambahan gliserin kuat tariknya menurun yang disebabkan adanya void.Kata Kunci:  komposit, serta nenas, tepung maizena, gliserin
IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL PENGAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MAHASISWA Mastuang Mastuang
Jurnal Sains dan Pendidikan Fisika Vol 11, No 2 (2015): JURNAL SAINS DAN PENDIDIKAN FISIKA
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (368.991 KB) | DOI: 10.35580/jspf.v11i2.1477

Abstract

The aim of this study was to increase learning outcomes of basic physics II course with the topic of static electric by implementing the direct model learning. The research subject was 34 university students. The research design was One Group Pretest-posttest design and use descriptive qualitative and quantitative of data analysis technique. This study was conducted in two phases; the first was the preparation as development of learning tools and the second was experiment in the classroom as implementation of learning package. The method of collecting data used three techniques; observation, test, and questionnaire. The results showed that (1) learning process was good in accordance with RPP, (2) the learning outcomes of students increase significantly, (3) the student responds to learning was in good category. Therefore, according to the findings above it could be concluded that the implementation of direct learning model is able to increase learning outcomes of the students in the basic physics II course. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar fisika dasar II pokok bahasan listrik statis dengan mengimplemetasikan pembelajaran menggunakan model pembelajaran langsung. Subjek penelitian berjumlah 34 mahasiswa. Desain penelitian ini menggunakan One-Group pretest-postest design dengan teknik analisis data menggunakan deskriptif kualitatif dan kuantitaif. Penelitian ini dilakukan dengan dua tahap, yaitu tahap pertama persiapan berupa pengembangan perangkat pembelajaran dan tahap kedua adalah eksperimen di kelas berupa penerapan perangkat pembelajaran. Metode pengumpulan data menggunakan tiga teknik yaitu observasi, tes, dan angket. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) keterlaksanaan pembelajaran berjalan dengan baik sesuai dengan RPP, (2) peningkatan hasil belajar kognitif mahasiswa meningkat dengan berkategori tinggi, dan (3) respons mahasiswa terhadap pembelajaran berkategori baik. Berdasarkan hasil temuan di atas dapat disimpulkan bahwa implementasi pembelajaran menggunakan model pembelajaran langsung dapat meningkatkan hasil belajar mahasiswa pada mata kuliah fisika dasar II. Kata Kunci:fisika dasar, hasil belajar, model pembelajaran langsung
PERANAN METODE PEMECAHAN MASALAH TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS FISIKA PESERTA DIDIK KELAS X SMA NEGERI 21 MAKASSAR Masniati Masniati; Ahmad Yani; Abdul Haris Bakri
Jurnal Sains dan Pendidikan Fisika Vol 11, No 2 (2015): JURNAL SAINS DAN PENDIDIKAN FISIKA
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (490.56 KB) | DOI: 10.35580/jspf.v11i2.1481

Abstract

Pre-experimental study has been conducted which aims to know the score of Student of SMA Negeri 21 Makassar attaining for physics science process skill at academic year 2014/2015 after they were taught by problem solving method. Sample of this research is one of all X class which was considered to be representing the whole population of students of SMA Negeri 21 Makassar academic year 2014/2015. The selected sampel was the X9 Class. The percentage of students towards the achievement of physics science process skills was in high category of 37,50% with frequency of 12 students. Based on hypothesis test, it was obtained that tcount = 1,723 while the t(0,95) = 1,695 fall on the rejection H0 area and the acceptance H1 area which could be concluded that the average score of physics science process skill after taught by problem solving method had reach more than 60% of ideal score for X grade studenst of SMA Negeri  21 Makassar academic year 2014/2015. Telah dilakukan penelitian pra-eksperimen yang bertujuan untuk mengetahui besarnya pencapaian keterampilan proses sains fisika peserta didik kelas X SMA Negeri 21 Makassar yang diajar dengan meteode pemecahan masalah. Sampel dalam penelitian ini adalah salah satu kelas X yang dipilih melalui pertimbangan keterwakilan peserta didik secara umum di SMA Negeri 21 Makassar tahun ajaran 2014/2015. Sampel yang terpilih adalah kelas X9.  Adapun persentase jumlah peserta didik terhadap pencapaian keterampilan proses sains fisika peserta didik berada pada kategori tinggi sebesar 37,50% dengan frekuensi sebanyak 12 peserta didik. Berdasarkan pengujian hipotesis diperoleh thitung = 1,723 sedangkan t(0,95) = 1,695 berada pada daerah penolakan Ho dan penerimaan pada H1, sehingga dapat disimpulkan bahwa skor rata-rata keterampilan proses sains fisika setelah diajar dengan  menggunakan metode pemecahan masalah mencapai lebih dari 60% dari skor ideal pada peserta didik kelas X SMA Negeri 21 Makassar tahun ajaran 2014/2015.Kata Kunci:  keterampilan proses sains, metode pemecahan masalah
STUDI SIFAT MEKANIK DAN MORFOLOGI KOMPOSIT SERAT DAUN NANAS-EPOXY DITINJAU DARI FRAKSI MASSA DENGAN ORIENTASI SERAT ACAK Sri Hastuti Firman; Muris Muris; Subaer Junaedi
Jurnal Sains dan Pendidikan Fisika Vol 11, No 2 (2015): JURNAL SAINS DAN PENDIDIKAN FISIKA
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (641.606 KB) | DOI: 10.35580/jspf.v11i2.1487

Abstract

This research study examines the mechanical properties and morphology of epoxy-pineapple fiber leaves komposit as mass fraction with random fiber orientation. The purpose of this study was to determine the effect of pineapple leaf fiber on mechanical properties and morphology of composites. Composit with best structure of morphology is a composite with a mass of 0.7 g pineapple leaf fiber, it is concluded from SEM image which shows that the interface between matrix and aggregate is good. This indicates that the composite with a mass of pineapple leaf fibers has the highest flexural bending strength (flexural strength) compared to composites with a mass of 1.2 g and 1.7 g. This result is supported by the results of composites bending test using Testometric M500-25CT tool. Composites with a mass of 0.7 g pineapple leaf fibers, which is the highest one, is 5.74 MPa.Penelitian ini mengkaji tentang Studi Sifat Mekanik Dan Morfologi Komposit Serat Daun Nanas-Epoxy Ditinjau Dari Fraksi Massa Dengan Orientasi Serat Acak. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh penambahan serat daun nanas terhadap sifat mekanik dan morfologi komposit. Struktur morfologi komposit yang paling baik adalah komposit dengan massa serat daun nanas 0,7 g, hal ini diketahui dari citra SEM yang menunjukkan interface antar matriks dan agregat yang baik. Hal ini menandakan bahwa komposit dengan massa serat daun nanas memiliki kuat lentur lentur (Flexural Strength) tertinggi dibandingkan komposit dengan massa 1,2 g dan 1,7 g. Pernyataan ini didukung dari hasil uji lentur komposit dengan menggunakan alat Testometric M500-25CT. Komposit dengan massa serat daun nanas 0,7 g memiliki kuat lentur tertinggi yaitu 5,74 MPa.Kata Kunci:  epoxy, komposit, serat daun nanas, kekuatan lentur
PENGEMBANGAN LKPD TEKANAN HIDROSTATIK BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS Herman Herman
Jurnal Sains dan Pendidikan Fisika Vol 11, No 2 (2015): JURNAL SAINS DAN PENDIDIKAN FISIKA
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35580/jspf.v11i2.1478

Abstract

. This article is result from Research and Development (R&D) which has general objectives to produce Works sheets of students (LKPD) based on scientific process. Tool development procedure follows 4-D development model up from Thiagrajan, etc. it includes with define, design, develop, and disseminate. Model/structure of LKPD produces title, questions (observation, analysis and discussion, and conclusion). This model/structure is minimalizing the guide statement like on the experiment guide book (it’s like with “cake recipe”). Two professionals in validation and two apprentices (physics teacher) showed that tool has been fulfilled with valid criteria. Limited experiment tol (hydrostatic pressure) has been fulfilled the criteria and effective. The smoothness of LKPD usage by the teacher in student’s science process skill in problem summarize, hypothesize, apparatus identification, writing the process plot, and find the physics concept with answering the question in LKPD can be determined. The experiment result shows that tools which have been made had fulfilled the valid criteria, practice and effective until we can implement the material in a learning process. Tulisan ini merupakan hasil Research and Development (R & D) yang bertujuan untuk menghasilkan perangkat pembelajaran berupa Lembar kerja Peserta Didik (LKPD) fisika tingkat SMA berbasis keterampilan proses sains. Prosedur pengembangan perangkat mengikuti model pengembangan 4-D dari Thiagarajan dkk, yang terdiri dari define, design, develop, dan disseminate. Model/kerangka LKPD yang dihasilkan terdiri dari judul, pertanyaan penyelidikan, pertanyaan analisis dan pembahasan, dan pertanyaan penyimpulan. Model/kerangka ini meminimalkan pernyataan tuntunan seperti dalam bentuk penuntun praktikum (yang mirip ”resep kue”). Hasil validasi dua orang pakar/ahli dan dua orang praktisi (guru fisika) menunjukkan perangkat telah memenuhi kriteria valid. Uji coba terbatas LKPD menunjukkan bahwa perangkat memenuhi kriteria praktis dan efektif. Kelancaran penggunaan LKPD oleh Guru dalam pembelajaran sangat didukung oleh buku panduan penggunaan LKPD. Melalui LKPD tersebut, keterampilan proses sains peserta didik dalam merumuskan masalah, merumuskan hipotesis, mengidentifikasi alat dan bahan, menuliskan langkah kerja, dan menemukan konsep fisika dengan menjawab pertanyaan dalam LKPD dapat diukur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perangkat yang telah dihasilkan telah memenuhi kriteria valid, praktis dan efektif sehingga dapat diterapkan dalam pembelajaran. Kata Kunci:fisika, keterampilan proses sains, LKPD, tekanan hidrostatik
PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK TERHADAP MOTIVASI BELAJAR FISIKA PESERTA DIDIK KELAS XI MIPA SMA NEGERI 2 SENGKANG Rahmini Rahmini; Muris Muris; Bunga Dara Amin
Jurnal Sains dan Pendidikan Fisika Vol 11, No 2 (2015): JURNAL SAINS DAN PENDIDIKAN FISIKA
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35580/jspf.v11i2.1483

Abstract

Quasi-experimental studies have been conducted which aims to describe the motivation to learn physics taught by project-based learning and taught without project-based learning to student of grade XI MIPA SMAN 2 Sengkang academic year 2014/2015, and to determine significant differences between motivation to learn physics taught by project-based learning and taught without project-based learning to student of grade XI MIPA SMA Negeri 2 Sengkang academic year 2014/2015. Subjects tested in this research were grade XI MIPA 3 as a class control with total of 28 students and grade XI MIPA 5 as a class experiment with total of 27 people students. The percentage score of motivation to learn physics students in the experimental class is obtained by 62.85% to 37.15% of intrinsic motivation and extrinsic motivation. While in the control class it was obtained percentage score of 62.55% of intrinsic motivation and extrinsic motivation by 37.45%. Based on hypothesis testing obtained a t hitung value of 2.058 and t table = 2.007.  hitung value is not within the area of -2.007 and 2.007, so it can be concluded that there are significant differences between the motivation to learn physics students are taught with project-based learning with the taught with no project-based learning in grade XI MIPA SMA Negeri 2 Sengkang academic year 2014 / 2015.Telah dilakukan penelitian quasi eksperimen yang bertujuan untuk mengetahui gambaran motivasi belajar fisika yang diajar dengan pembelajaran berbasis proyek dan yang diajar dengan pembelajaran tanpa berbasis proyek pada peserta didik kelas XI MIPA SMA Negeri 2 Sengkang tahun ajaran 2014/2015, dan untuk mengetahui perbedaan yang signifikan antara motivasi belajar fisika yang diajar dengan pembelajaran berbasis proyek dan yang diajar dengan pembelajaran tanpa berbasis proyek pada peserta didik kelas XI MIPA SMA Negeri 2 Sengkang tahun ajaran 2014/2015. Subjek uji coba dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas XI MIPA 3 sebagai kelas kontrol dengan jumlah 28 orang dan kelas XI MIPA 5 sebagai kelas eksperimen dengan jumlah 27 orang. Adapun persentase skor motivasi belajar fisika peserta didik pada kelas eksperimen diperoleh sebesar 62,85% untuk motivasi intrinsik dan 37,15% motivasi ekstrinsik. Sedangkan pada kelas kontrol diperoleh persentase skor motivasi intrinsik sebesar 62,55% dan motivasi ekstrinsik sebesar 37,45%. Berdasarkan pengujian hipotesis diperoleh nilai thitung sebesar 2,058 dan ttabel = 2,007. Nilai thitung tidak berada di dalam daerah -2,007 dan 2,007, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara motivasi belajar fisika peserta didik yang diajar dengan pembelajaran berbasis proyek dengan yang diajar dengan pembelajaran tanpa berbasis proyek pada kelas XI MIPA SMA Negeri 2 Sengkang tahun ajaran 2014/2015.Kata Kunci:  motivasi belajar, pembelajaran berbasis proyek 

Page 1 of 2 | Total Record : 13


Filter by Year

2015 2015


Filter By Issues
All Issue Vol 19, No 2 (2023): JURNAL SAINS DAN PENDIDIKAN FISIKA Vol 19, No 1 (2023): JURNAL SAINS DAN PENDIDIKAN FISIKA Vol 18, No 3 (2022): JURNAL SAINS DAN PENDIDIKAN FISIKA Vol 18, No 2 (2022): JURNAL SAINS DAN PENDIDIKAN FISIKA Vol 18, No 1 (2022): JURNAL SAINS DAN PENDIDIKAN FISIKA Vol 17, No 3 (2021): JURNAL SAINS DAN PENDIDIKAN FISIKA Vol 17, No 2 (2021): JURNAL SAINS DAN PENDIDIKAN FISIKA Vol 17, No 1 (2021): JURNAL SAINS DAN PENDIDIKAN FISIKA Vol 16, No 3 (2020): JURNAL SAINS DAN PENDIDIKAN FISIKA Vol 16, No 2 (2020): JURNAL SAINS DAN PENDIDIKAN FISIKA Vol 16, No 1 (2020): JURNAL SAINS DAN PENDIDIKAN FISIKA Vol 15, No 3 (2019): Jurnal Sains dan Pendidikan Fisika Vol 15, No 2 (2019): JURNAL SAINS DAN PENDIDIKAN FISIKA Vol 15, No 1 (2019): JURNAL SAINS DAN PENDIDIKAN FISIKA Vol 14, No 3 (2018): JURNAL SAINS DAN PENDIDIKAN FISIKA Vol 14, No 2 (2018): JURNAL SAINS DAN PENDIDIKAN FISIKA Vol 14, No 1 (2018): JURNAL SAINS DAN PENDIDIKAN FISIKA Vol 13, No 3 (2017): JURNAL SAINS DAN PENDIDIKAN FISIKA Vol 12, No 3 (2016): JURNAL SAINS DAN PENDIDIKAN FISIKA Vol 12, No 2 (2016): JURNAL SAINS DAN PENDIDIKAN FISIKA Vol 12, No 1 (2016): JURNAL SAINS DAN PENDIDIKAN FISIKA Vol 11, No 3 (2015): JURNAL SAINS DAN PENDIDIKAN FISIKA Vol 11, No 2 (2015): Jurnal Sains dan Pendidikan Fisika Vol 11, No 1 (2015): JURNAL SAINS DAN PENDIDIKAN FISIKA Vol 10, No 3 (2014) Vol 10, No 3 (2014): JURNAL SAINS DAN PENDIDIKAN FISIKA Vol 8, No 3 (2012) Vol 8, No 3 (2012): JURNAL SAINS DAN PENDIDIKAN FISIKA Vol 8, No 1 (2012) Vol 8, No 1 (2012): JURNAL SAINS DAN PENDIDIKAN FISIKA Vol 7, No 2 (2011): JURNAL SAINS DAN PENDIDIKAN FISIKA Vol 7, No 2 (2011) Vol 7, No 1 (2011) Vol 7, No 1 (2011): JURNAL SAINS DAN PENDIDIKAN FISIKA More Issue