cover
Contact Name
Alief Saputro
Contact Email
aliefsaputro23@gmail.com
Phone
+6285298349260
Journal Mail Official
lageografia@unm.ac.id
Editorial Address
Kampus UNM Parang Tambung, Jl. Mallengkeri Raya
Location
Kota makassar,
Sulawesi selatan
INDONESIA
LaGeografiA
ISSN : 14128187     EISSN : 26551284     DOI : https://doi.org/10.35580/lga
LaGeografia adalah open journal system yang menggunakan sistem peer-review pada jurnal yang di submit yang diterbitkan oleh Program Studi Pendidikan Geografi, Jurusan Geografi, Universitas Negeri Makassar. LaGeografia adalah jurnal Open-Access dan diterbitkan tiga kali setahun setiap bulan Oktober, Februari, dan Juni. Artikel/Jurnal yang diterbitkan dengan aim dan scope seputar Pendidikan Geografi dan Sosial Geografi.
Articles 7 Documents
Search results for , issue "Vol 21, No 2 (2023): Februari" : 7 Documents clear
Identifikasi Kekeringan Lahan Pertanian Berdasarkan Metode Temperature Vegetation Dryness Index (TVDI) pada Citra Landsat-8 OLI/TIRS di Kabupaten Madiun Jawa Timur Kuswaji Dwi Priyono; Listyana Ardhi Rachmawati
LaGeografia Vol 21, No 2 (2023): Februari
Publisher : UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35580/lageografia.v21i2.38791

Abstract

AbstractThe area of agricultural land in Madiun Regency experiencing agricultural drought is 320 ha, very important as a disaster mitigation effort. The TVDI method in Landsat-8 OLI/TIRS will accelerate spatial information of the drought-affected area. The TVDI method uses the main parameters in the form of a vegetation index or NDVI (Normalized Difference Vegetation Index) and land surface temperature or LST (Land Surface Temperature). The results of this study showed that the spatial distribution of agricultural drought was divided into five classes, namely wet, slightly wet, normal, slightly dry, and dry. The most dominant drought class area in 2019 and 2020 is the normal drought class with an area of  15,426.64 ha and 13,960.01 ha. The distribution of this normal drought class is in the west, which indicates that even though it is located in the lowlands. The accuracy  value of land use and NDVI using the confusion matrix produces an accuracy value of 92.89% for land use. The NDVI accuracy in 2019 was 91.45%, in 2020 it was 87.13%, and in 2021 it was 91.28%. The LST accuracy value in 2019 is 96.38%, in 2020 it is 97.69%, and in 2021 it is 95.71%.AbstrakLuas lahan pertanian di Kabupaten Madiun yang mengalami kekeringan pertanian sebesar 320 ha yang memerlukan upaya mitigasi bencana. Pengguaan metode TVDI pada Citra Landsat-8 OLI/TIRS dapat mempercepat informasi spasial wilayah terdampak kekeringan tersebut. Metode TVDI atau Temperature Vegetation Dryness Index menggunakan parameter utama indeks vegetasi atau NDVI (Normalized Difference Vegetation Index) dan suhu permukaan lahan atau LST (Land Surface Temperature). Penggunaan Citra Landsat-8 dengan metode TVDI dapat menghitung nilai akurasi confussion matrix dari algoritma NDVI dan LST yang diperoleh. Hasil penelitian ini didapatkan bahwa distribusi spasial kekeringan pertanian di Kabupaten Madiun dibagi menjadi lima kelas yaitu basah, agak basah, normal, agak kering, dan kering. Luas kelas kekeringan yang paling dominan pada tahun 2019 dan tahun 2020 yaitu kelas kekeringan normal dengan luas 15.426,64 ha dan 13.960,01 ha. Sebaran kelas kekeringan normal ini di sebelah barat yang berada di dataran rendah namun saluran irigasi yang ada berjalan cukup baik memiliki kelas normal. Pada tahun 2021 ini dominan kelas kekeringan agak basah dengan luas sebesar 13.641,93 ha. Nilai NDVI tahun 2019 sebesar 91,45%, tahun 2020 sebesar 87,13%, dan tahun 2021 sebesar 91,28%. Nilai akurasi LST tahun 2019 sebesar 96,38%, tahun 2020 sebesar 97,69%, dan tahun 2021 sebesar 95,71%.  
Karakteristik Sosial-Ekonomi Keluarga Tukang Ojek Perahu Laut di Kepulauan Selayar Muh. Ryan Alfadly D; Sukri Nyompa; Sulaiman Zhiddiq; Ichsan Invanni; Hasriyanti Hasriyanti
LaGeografia Vol 21, No 2 (2023): Februari
Publisher : UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35580/lageografia.v21i2.22465

Abstract

AbstractThis study aims to find out (1) knowing the social life of the family of a sea boat motorcycle taxi driver in Bontosunggu Village, (2) knowing the economic life of a sea boat motorcycle taxi driver family in Bontosunggu Village. This research was conducted in Bontosunggu Village, Bontoharu District, Selayar Islands Regency. The type of research used is quantitative with descriptive analysis. With data collection techniques using a questionnaire. sampling technique saturated against 23 respondents. The data was collected by means of observation, questionnaires, and documentation techniques, then the results of the field findings were analyzed by reducing the data, presenting the data and drawing conclusions. The results of this study: (1) the social life of the family of sea boat motorcycle taxi drivers began to realize the importance of education as seen by the majority of family members having a minimum of high school education. The majority of families of marine boat motorcycle taxi drivers have entered the age of productivity so that they can help meet family needs. (2) the economic life of the family of a boat ojek driver comes from the income obtained from various kinds of work carried out by family members such as a sea boat ojek driver for the head of the family and for his son as a laborer, farmer and entrepreneur. They also do various kinds of side jobs such as fishermen, farmers, and entrepreneurs. The income obtained also varies from IDR 300,000 to 3,000,000 both side and main income. AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) mengetahui kehidupan sosial keluarga tukang ojek perahu laut di Desa Bontosunggu, (2) mengetahui kehidupan ekonomi keluarga tukang ojek perahu laut di Desa Bontosunggu. Penelitian ini dilakukan di Desa Bontosunggu Kecamatan Bontoharu Kabupaten Kepulauan Selayar. Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan analisis deskriptif. Dengan teknik pengumpulan data menggunakan angket. teknik pengambilan sampling jenuh terhadap 23 responden. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, angket, dan dokumentasi, kemudain hasil temuan lapangan tersebut dianalisis dengan mereduksi data, menyajikan data dan menarik kesimpulan. Adapun hasil dari penelitian ini: (1) kehidupan sosial keluarga tukang ojek perahu laut mulai sadar tentang pentingnya pendidikan dilihat dengan mayoritas anggota keluarga berpendidikan minimal SLTA. Mayoritas keluarga tukang ojek perahu laut telah masuk usia produktivitas sehingga dapat membantu memenuhi kebutuhan keluarga. (2) kehidupan ekonomi keluarga tukang ojek perahu berasal dari pendapatan yang diperoleh dari berbagai macam pekerjaan yang dilakukan anggota keluarga seperti tukang ojek perahu laut bagi kepala keluarga dan bagi anak laki-lakinya sebagai buruh, petani dan wirausaha. Mereka juga melakukan berbagai macam pekerjaan sampingan seperti nelayan, petani, dan wirausaha. Pendapatan yang didapatkan juga bervariasi mulai dari Rp300.000 hingga 3.000.000 baik itu pendapatan sampingan maupun pokok.
Kajian Pemenuhan Kebutuhan Air Bersih Masyarakat Pesisir Kecamatan Abeli dan Nambo Kota Kendari Andi Baso Sofyan A.P; Muhammad Ansarullah S. Tabbu; Marsa Adawiyah; Aulhia Putri Ramadhani
LaGeografia Vol 21, No 2 (2023): Februari
Publisher : UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35580/lageografia.v21i2.43120

Abstract

 AbstractThe problem of clean water availability often occurs in coastal areas. The lack of community understanding in utilizing and managing clean water will impact the scarcity of clean water for daily needs. This research was expected to give an overview of the availability and problems faced by communities in the coastal areas in Abeli and Nambo Districts concerning clean water fulfillment, so it may help establish solutions and policies to overcome these various problems. The methods used were observation, filling out the questionnaire, interview, and study of literature. The source of coastal community fulfillment of clean water derives from dug wells, drilled wells, and water supplied by PDAM. The main problems of the coastal community area in Abeli and Nambo districts concerning clean water fulfillment needs are poor groundwater quality and seawater intrusion into residents' wells. The efforts that can be made are processing and repairing well water before consumption through the water purification method, conserving groundwater, use of rain water, and applying the ground cement bulkhead method to overcome seawater intrusion.AbstrakPermasalahan ketersediaan air bersih kerap terjadi di wilayah pesisir. Kurangnya pemahaman masyarakat dalam pemanfaatan dan pengelolaan air bersih akan berdampak pada kelangkaan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran kondisi ketersediaan dan permasalahan yang dihadapi masyarakat pesisir di Kecamatan Abeli dan Kecamatan Nambo dalam pemenuhan kebutuhan air bersih sehingga dapat dirumuskan kebijakan serta solusi untuk mengatasi berbagai permasalahan tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini meliputi observasi, peggunaan kuesioner, wawancara, dan studi literatur. Sumber pemenuhan kebutuhan air bersih masyarakat pesisir di Kecamatan Abeli berasal dari sumur galian, sumur bor dan air yang disalurkan dari PDAM. Permasalahan utama masyarakat pesisir Kecamatan Abeli dan Nambo dalam pemenuhan kebutuhan air bersih adalah kurang baiknya kualitas air tanah dan intrusi air laut pada sumur warga. Upaya yang dapat dilakukan adalah pengolahan dan perbaikan mutu air sumur sebelum dikonsumsi melalui metode penjernihan air, melakukan konservasi air tanah, pemanfaatan air hujan, dan menerapkan metode sekat soil semen untuk mengatasi intrusi air laut.
Profil Deforestasi di Daerah Aliran Sungai Maros Provinsi Sulawesi Selatan Nasiah Badwi; Muhammad Yusuf; Muh. Chaeril Anam
LaGeografia Vol 21, No 2 (2023): Februari
Publisher : UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35580/lageografia.v21i2.43243

Abstract

Oxygen is an important requirement for human life. Oxygen is produced by forests. As population growth increases, the need for land use also increases, so that forest land is deforested. This study aims to determine the dynamics of forest land change and the profile of deforestation in the Maros River Basin. This study uses quantitative analysis with a descriptive approach. The data used in this study is land cover data in the form of shapefiles obtained from the Makassar Region VII Forest Area Consolidation Agency, which is then processed using a Geographic Information System (GIS). The results of the analysis show that for 30 years (1990-2020) the forest area has decreased by 1,057.90 hectares. Changes in forest land to shrubs, settlements/built-up land, savanna/grasslands, bodies of water, mixed gardens, and rice fields. The most preferred residential land use. The results for the deforestation profile in the Maros watershed obtained 4 different types of deforestation profiles, where overall the majority of the Maros watershed are not vulnerable to deforestation AbstrakOksigen merupakan kebutuhan penting bagi kehidupan manusia. Oksigen dihasilkan oleh hutan. Dengan meningkatnya pertumbuhan penduduk, kebutuhan akan penggunaan lahan juga meningkat, sehingga lahan hutan mengalami deforestasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dinamika perubahan lahan hutan dan profil deforestasi di DAS Maros. Penelitian ini menggunakan analisis kuantitatif dengan pendekatan deskriptif. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data tutupan lahan berupa shapefile yang diperoleh dari Badan Pemantapan Kawasan Hutan Wilayah VII Makassar, yang kemudian diolah menggunakan Sistem Informasi Geografis (SIG). Hasil analisis menunjukkan bahwa selama 30 tahun (1990-2020) luas hutan mengalami penurunan sebesar 1.057,90 hektar. Perubahan lahan hutan menjadi semak belukar, pemukiman/lahan terbangun, sabana/padang rumput, badan air, kebun campur, dan persawahan. Penggunaan lahan perumahan yang paling disukai. Hasil profil deforestasi di DAS Maros diperoleh 4 jenis profil deforestasi yang berbeda, dimana secara keseluruhan sebagian besar DAS Maros tidak rentan terhadap deforestasi.
Analisis Komposisi dan Jumlah Sampah Plastic di Laut berdasarkan Kepadatan Penduduk di Kota Ternate Mukhtar Yusuf; Agung Purwanto; Hernita Pasongli
LaGeografia Vol 21, No 2 (2023): Februari
Publisher : UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35580/lageografia.v21i2.43249

Abstract

In the 1950s the plastics industry had grown, and the problem of plastic waste had become a global environmental problem. Plastic waste can enter the sea in various ways, both through rainwater runoff, sewer overflow, beach visitors, intentional disposal by the community, inadequate waste management, industrial activities. . This research is located in the city of Ternate as many as 5 points, namely North Ternate District 2 points namely Dufa-Dufa Village and Kasturian Village, Central Ternate City District 3 (three) points namely Gamalama Village, Muhajirin Village, and Toboko Village. The composition of the plastic waste found in the identification shows that the waste is the remains of community activity waste and family domestic waste. The amount of waste found in these two sub-districts shows that the population makes a large contribution to the existence of plastic waste in the environment, so that if it is not managed properly, this waste becomes a source of environmental pollution.AbstrakPada tahun 1950-an industri plastik telah berkembang, dan permasalahan sampah plastik telah menjadi masalah lingkungan global. Sampah plastik dapat masuk ke laut melalui berbagai cara baik melalui limpasan air hujan, luapan selokan, pengunjung pantai, pembuangan secara sengaja oleh masyarakakat,  pengelolaan limbah yang tidak memadai, kegiatan industri selain itu sumber sampah plastik berbasis laut terutama berasal dari industri perikanan dan transportasi laut. Penelitian ini berlokasi kota Ternate sebanyak 5 titik yaitu Kecamatan Ternate utara 2 titik yaitu kelurahan Dufa-Dufa dan Kelurahan Kasturian, titik Kecamatan Kota Ternate Tengah 3 (tiga) titik yaitu Kelurahan Gamalama, kelurahan Muhajirin, dan kelurahan Toboko. Komposisi sampah plastik yang ditemukan di identifikasi menunjukan bahwa sampah tersebut merupakan sisa-sisa sampah aktifititas masayarakat dan sampah domestic keluarga. Dari jumlah sampah yang ditemukan pada dua kecamatan ini menunjukan bahwa jumlah penduduk memberikan sumbangan besar terhadap keberadaan sampah plastic dilingkungan, sehingga jika tidak dikelola dengan baik, sampah tersebut menjadi sumber pencemaran lingkungan.
Potensi Geografis Tanaman Pangan Sulawesi Selatan dalam Mendukung Kedaulatan Pangan Nasional Kaslam K
LaGeografia Vol 21, No 2 (2023): Februari
Publisher : UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35580/lageografia.v21i2.41988

Abstract

 AbstractIndonesia is still listed as an importing country for food, including rice. In fact, South Sulawesi, which is known as a food barn area, should have a contribution to national food sovereignty, given the large geographical potential in the development of food crops. The purpose of this study is to map the geographic potential of food crops in South Sulawesi in supporting national food sovereignty. This study uses a quantitative survey method to measure the potential of food crops in each district in South Sulawesi. As a result, the geographical potential of South Sulawesi strongly supports the creation of national food sovereignty. The harvested area of rice crops in South Sulawesi in 2020 is 978,192.54 ha, supported by irrigation from rivers and dams, making this province worthy of being called a national rice barn. Rice production is the mainstay product of the majority in South Sulawesi, with 4,670,874.06 tons produced in 2020, making South Sulawesi fourth nationally.AbstrakIndonesia masih tercatat sebagai negara pengimpor bahan pangan, termasuk beras. Padahal, Sulawesi Selatan yang dikenal sebagai daerah lumbung pangan, seharusnya memiliki kontribusi bagi kedaulatan pangan nasional, mengingat potensi geografis yang besar dalam pengembangan tanaman pangan. Tujuan penelitian ini adalah untuk memetakan potensi geografis tanaman pangan di Sulawesi Selatan dalam mendukung kedaulatan pangan nasional. Penelitian ini menggunakan metode survei kuantitaif untuk mengukur potensi tanaman pangan yang ada di setiap kabupaten di Sulawesi Selatan. Hasilnya, potensi geografis Sulawesi Selatan sangat mendukung terciptanya kedaulatan pangan nasional. Luas panen tanaman padi di Sulawesi Selatan pada tahun 2020 seluas 978.192,54 ha yang ditunjang dengan irigasi dari sungai dan bendungan menjadikan provinsi ini layak dikatakan sebagai lumbung padi nasional. Produksi padi merupakan produk andalan mayoritas di Sulawesi Selatan, sebanyak 4.670.874,06 ton yang diproduksi pada tahun 2020, menjadikan Sulawesi Selatan urutan keempat secara nasional.
Analisis Pola Distribusi Spasial Sarana Ekonomi di Desa Je’nemadinging Kabupaten Gowa Andi Fatimah; Abdul Malik; Maddatuang M; Uca Sideng; Amal Arfan
LaGeografia Vol 21, No 2 (2023): Februari
Publisher : UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35580/lageografia.v21i2.42881

Abstract

The availability of geospatial information presented in the form of map visualizations related to the distribution and spatial distribution patterns of economic facilities of a village is an important need to support village development. This study aims to map the distribution and spatial distribution patterns of economic facilities in Je’nemadinging Village based on geospatial information by providing a village database including the distribution of general economic facilities in one village, the distribution of economic facilities based on population, the distribution of economic facilities based on roads, and spatial distribution patterns of village economic facilities. Data collection in this study includes primary data collection in the form of plotting for economic facilities and secondary data for population data. Data analysis was carried out using the analysis of the nearest neighbor. The results of this study present a map of information and spatial data including a map of the distribution of economic facilities in general in one village, a map of the distribution of economic facilities based on population, a map of the distribution of economic facilities based on roads, spatial distribution patterns of village economic facilities, and an analysis of the relationship with the potential of villages in the future. This spatial data and information can be a reference in decision making in the context of village development.AbstrakKetersediaan informasi geospasial yang disajikan dalam bentuk visualisasi peta terkait sebaran dan pola distribusi spasial sarana ekonomi suatu desa merupakan kebutuhan penting guna mendukung pembangunan desa. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan pemetaan sebaran dan pola distribusi spasial sarana ekonomi Desa Je’nemadinging yang berbasis informasi geospasial dengan penyediaan database desa meliputi sebaran sarana ekonomi secara umum pada satu desa, sebaran sarana ekonomi berdasarkan jumlah penduduk, sebaran sarana ekonomi berdasarkan jalan, dan pola distribusi spasial sarana ekonomi desa. Pengumpulan data dalam penelitian ini meliputi pengumpulan data primer berupa plotting untuk titik koortdinat sarana ekonomi dan data sekunder untuk data penduduk. Analisis data dilakukan menggunakan analisis tetangga terdekat (nearest neighbor). Hasil penelitian ini menyajikan peta informasi dan data spasia meliputi peta sebaran sarana ekonomi secara umum pada satu desa, peta sebaran sarana ekonomi berdasarkan jumlah penduduk, peta sebaran sarana ekonomi berdasarkan jalan, pola distribusi spasial sarana ekonomi desa, dan analisis keterkaitan dengan potensi desa kedepannya. Data dan informasi spasial ini dapat menjadi acuan dalam pengambilan keputusan dalam rangka pembangunan desa.

Page 1 of 1 | Total Record : 7