cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota makassar,
Sulawesi selatan
INDONESIA
Teknik Mesin "TEKNOLOGI"
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Arjuna Subject : -
Articles 8 Documents
Search results for , issue "Vol 14, No 2 Okt (2011)" : 8 Documents clear
ANALISIS KESETARAAN NILAI KALOR LPG DENGAN BIOGAS DARI BIODIGESTER SKALA RUMAH TANGGA ., Samnur; Irfan, Andi Muhammad
Teknik Mesin "TEKNOLOGI" Vol 14, No 2 Okt (2011)
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Gas metana terbentuk karena proses fermentasi secara anaerobik oleh metan atau disebut juga bakteri anaerobik yang mengurai sampah-sampah yang mengandung bahan organik sehingga terbentuk gas metan (CH4) yang apabila dibakar dapat menghasilkan energi panas. Gas metana sama dengan gas LPG (Liquid Petroleum Gas), perbedaanya adalah gas metana mempunyai satu atom C, sedangkan elpiji memiliki atom C yang lebih banyak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesetaraan nilai kalaor LPG dengan biogas dari biodigester skala rumah tangga. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan agustus sampai dengan November 2011 di Laboratorium Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Makassar. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa nilai kalor bersih biogas yang dihasilkan dari biodigester skala rumah tangga sebesar 19,8 Joule/cm3, setara dengan 0,33 kg LPG dan masih jauh di bawah nilai kalor LPG, demikian pula dengan biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan biogas. akan tetapi cukup menguntungkan karena dapat mengurangi ketergantungan akan bahan bakar fosil yang ketersediaannya terbatas dan dapat mengurangi pencemaran lingkungan. Selain itu bahan bakar gas bio bersih tidak menghasilkan asap.Kata kunci: Nilai kalor, Biogas, LPG
Analisis Beban Kalor Penghuni Sistem Pengkondisian Udara pada Ruang Perkuliahan EJ 106 Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Makassar Anwar Fatah; Kadirman .
Teknik Mesin "TEKNOLOGI" Vol 14, No 2 Okt (2011)
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kenyamanan suatu lokasi dipengaruhi oleh beberapa fakto diantaranya bentuk dan ukuran ruangan, warna dominan ruangan, penempatan obyek-obyek dalam ruangan, penghuni ruangan, pemilihan unit mesin pengkondisian udara. Kenyamanan suatu lokasi sangat penting untuk ditinjau karena dengan kondisi nyaman mampu memberikan inspirasi-inspirasi baru bagi orang yang berada pada tempat tersebut.  Penelitian ini adalah penelitian eksperimen yang bertujuan adalah untuk menghitung beban kalor penghuni ruangan pada sistem pengkondisian udara ruang perkuliahan EJ 106 Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Makassar. Pada penelitian dilakukan dengan variasi jumlah penghuni ruangan 5-20 orang, 21-35 orang dan 36-50 orang. Dari hasil penelitian diperoleh data bahwa untuk jumlah penghuni 5-20 orang rata-rata perolehan beban kalor adalah 2257,5 Watt pada pukul 11.00, 2415 Watt pada pukul 12.00, 2555 Watt pada pukul 13.00 dan 264,5 pada pukul 14.00. Jumlah penghuni 21-35 orang rata-rata perolehan beban kalor adalah 3386,25 Watt pada pukul 11.00, 3622,50 Watt pada pukul 12.00, 3832,50 Watt pada pukul 13.00 dan 3963,75 pada pukul 14.00. Jumlah penghuni 36-50 orang rata-rata perolehan beban kalor adalah 4515,00 Watt pada pukul 11.00, 4830,00 Watt pada pukul 12.00, 5110,00 Watt pada pukul 13.00 dan 5285,00 pada pukul 14.00. Kata kunci: Beban kalor penghuni, AC
Karakteristik Pembakaran Briket Limbah Jarak Dan Sekam Pada Berbagai Komposisi Effendy Arief; Wahyu H. Piarah; Irwan Paserangi
Teknik Mesin "TEKNOLOGI" Vol 14, No 2 Okt (2011)
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The research aimed at making jatropha waste and rise husk  briquet in various  compositions, determining the combustion characteristic, briquet heating value (HHV), determining briquet chemical characteristic, and coparing it with the use of carosine stove. The research method was an experiment in the Laboratory of Mechanical Engineering, Hasanuddin University and in the Laboratory of Mining Engineering, the office of Industry, South Sulawesi Province. The result of jatropha waste briquet are in the forms of hollow cylinder in six samples. The weight of each smaple of the raw material is 1,000 grams with the concentration of 0%-50% of the mixed composition of the jatropha waste and paddy chaff waste. The result of the research reveals that the briquet with the chaff 0% composition has the highest time, temperature, and heat value. The result  of the research at the time of the real briquet burning by using the briquet stove indicates that the addition of chaff (%) composition has the impact on the decrease of the briquet burning time, and the maximal temperature obtained. The laboratory research result reveals that the addtion of chaff (%) composition has the impact on the decrease of the briquet heat value. The testing result of the chemical composition through an ultmateness analysis, the testing result of thermal characterisitic through a proximity analysis, and physical characterisitic, generally fulfily\] in the existing briquet standard (commersial briquet standard reference, import, Japan, USA).  The testing result of the comparison with the paraffing stove indicates that the use of briquet is more economical Rp.500.- than the use of the paraffin to boil 1 litre water. Keywords : briquette, rice husk, jatropha
Pengaruh Penambahan Brown’s Gas Terhadap Prestasi dan Emisi Gas Buang Motor Bensin Muhammad Iskandar Musa; Abdul Malik Azkari
Teknik Mesin "TEKNOLOGI" Vol 14, No 2 Okt (2011)
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Prestasi dan emisi gas buang yang dihasilkan oleh motor bensin yang berbahan bakar bensin (premium) ditambahkan dengan Brown’s gas, (2) Perbandingan prestasi dan emisi gas buang yang dihasilkan oleh motor bensin yang berbahan bakar bensin (premium) ditambah dengan Brown’s gas dibandingkan dengan yang menggunakan bahan bakar bensin (premium) murni. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen yang dilaksanakan di Laboratorium Pengujian Mesin-Mesin Jurusan Teknik Mesin Universitas Muslim Indonesia Makassar. Enduro XL adalah mesin uji yang digunakan dan generator brown’s gas yang digunakan adalah generator brown’s gas dengan elektroda berbahan pelat baja tahan karat (stainless steel). Hasil penelitian menunjukkan prestasi mesin dengan pengujian menggunakan bahan bakar premium ditambah Brown’s gas lebih baik dibandingkan dengan hasil yang diperoleh pada pengujian dengan hanya menggunakan bahan bakar bensin (premium). Daya efektif (Ne) lebih tinggi 27,02%, pemakaian bahan bakar spesifik lebih rendah 27,70%, dan efisiensi thermal lebih besar 38,32%. Emisi gas buang (HC dan CO) yang dihasilkan pada mesin yang ditambahkan dengan Brown’s gas lebih baik dibandingkan dengan emisi gas buang yang dihasilkan pada mesin yang hanya menggunakan premium. Untuk HC, lebih rendah 22,81%, CO lebih rendah 35,46%.Kata kunci: Brown’s gas, hidroxy, knall gas, bahan bakar air
Analisis Keandalan pada Finish Mill PT. Semen Bosowa Maros sebagai Dasar Penentuan Interval Waktu Perawatan Muhammad Arsyad Suyuti
Teknik Mesin "TEKNOLOGI" Vol 14, No 2 Okt (2011)
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perawatan pabrik merupakan hal yang sangat mahal dan merupakan suatu godaan yang kuat untuk menundanya sampai esok hari dan menghemat dana untuk hari ini. Tindakan perawatan terhadap suatu plant yang dilakukan hanya berdasarkan kondisi kerusakan mesin dan fasilitas di pabrik yang ditentukan oleh badan pembuat kebijakan dilingkungan pabrik. Jika tindakan ini dikombinasikan dengan manajemen perawatan yang terabaikan, maka hal ini akan memperpendek masa berguna (useful life) dari plant dan mugkin juga akan menambah biaya lainnya seperti biaya kerusakan (downtime cost) dan berbagai kerugian yang timbul akibat dampak yang mungkin ditimbulkan oleh kerusakan sistem. Perawatan fasilitas-fasilitas dalam sistem produksi merupakan hal penting yang harus dilakukan untuk menjamin kelancaran produksi. Selama ini PT. Semen Bosowa Maros melakukan perawatan berkala berdasarkan petunjuk dan manual-manual book setiap fasilitas yang digunakan dimana hanya menunjukkan hal-hal umum tanpa mempertimbangkan kondisi operasi aktual dilapangan. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan perencanaan strategi perawatan mesin pada unit Finish Mill berdasarkan analisis keandalan dengan mempertimbangkan target keandalan sistem. Data downtime dari masing-masing subsistem/komponen dikonversi menjadi data waktu antar kegagalan. Selanjutnya dilakukan pengujian distribusi data untuk mendapatkan distribusi yang paling sesuai. Berdasarkan parameter distribusi data yang diperoleh, maka fungsi keandalan masing-masing subsistem/komponen dapat ditentukan sehingga nilai keandalan masing-masing subsistem/komponen dan sistem secara keseluruhan untuk suatu periode waktu tertentu dapat dihitung. Berdasarkan hasil penelitian ini diketahui bahwa kegagalan atau breakdown Unit Finish Mill selama bulan maret 2006 – maret 2008 penyebab utama adalah subsistem/komponen 561.BM1, 531.WF1, 531.BC6, 531.BC2, 531.BC1, 561.SR1 dan 531.BC3 sehingga alokasi keandalan difokuskan pada subsistem/komponen tersebut.Kata kunci : Perawatan, Keandalan, Downtime, Breakdown
Analisis Perbedaan Kekerasan Baja Steel (St) 60 yang Didinginkan dengan Menggunakan Air dan Oli Setelah Proses Perlakuan Panas Badaruddin Anwar
Teknik Mesin "TEKNOLOGI" Vol 14, No 2 Okt (2011)
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perlakuan panas yang umum digunakan pada baja adalah pengerasan (hardening) Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besar perbedaan nilai kekerasan baja St 60 yang didinginkan dengan air dan oli setelah proses perlakuan panas. Teknik penarikan sampel yang digunakan adalah purpossive sampling sebanyak 10 potong. Sampel terlebih dahulu di panaskan dalam oven pemanas sekitar 8000C. Kemudian didinginkan dengan menggunakan air dan oli. Untuk mengetahui nilai kekerasan tersebut, sampel di uji dengan alat uji vickers. Hasil analisis penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan nilai kekerasan baja St 60 yang didinginkan dengan media pendingin air dan oli sebesar 2,790Kata kunci : Nilai Kekerasan Baja St 60
Analisis Tegangan pada Percabangan Pipa dengan Menggunakan SAP 2000 V.14 Ady Rukma
Teknik Mesin "TEKNOLOGI" Vol 14, No 2 Okt (2011)
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tegangan yang terjadi pada suatu jalur pipa dominan disebabkan oleh faktor rancangan jalur pipa itu sendiri. Terdapat banyak variasi jalur yang dapat dirancang untuk dapat digunakan menyalurkan fluida. Sesuai dengan permasalahan penelitian maka pada dasarnya penelitian ini bersifat eksperimen. Metode yang digunakan dalam menyelesaikan masalah ini adalah dengan metode analisis dengan melakukan pemodelan sistem perpipaan dan dianalisis dengan menggunakan perangkat lunak SAP 2000 v. 14 yang berbasis pada metode elemen hingga. Standar ukuran input yang dipakai pada model adalah satuan British dengan penjelasan sebagai berikut: input nomor nodal (from node to node) menggunakan angka input dimensi pipa menggunakan inchi ( In.) input panjang menggunakan inchi (In) orientasi pipa menggunakan sumbu x, y,dan z input material pipa menggunakan A105 dan A106B input kode standar menggunakan ASME B31.3 input temperatur menggunakan Fahrenheit (F) dan tekanan menggunakan pound /sq. inch (PSI). Dari hasil penganalisisan yang dilakukan dapat disimpulkan Tegangan pada cabang pipa merupakan titik kritis tegangan, dan terjadi pada nodal 180 yaitu sebesar 5756 psi/in2 dan Secara sistem perangkat lunak SAP 2000 V.14 dapat digunakan secara baik dan maksimal karena hasil yang didapat masih dalam batas standar yang digunakan.Kata kunci : Tegangan, Percabangan pipa, SAP 2000 v.14
Analisis Kesetaraan Nilai Kalor LPG dengan Biogas dari Biodigester Skala Rumah Tangga S. Samnur; Andi Muhammad Irfan
Teknik Mesin "TEKNOLOGI" Vol 14, No 2 Okt (2011)
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Gas metana terbentuk karena proses fermentasi secara anaerobik oleh metan atau disebut juga bakteri anaerobik yang mengurai sampah-sampah yang mengandung bahan organik sehingga terbentuk gas metan (CH4) yang apabila dibakar dapat menghasilkan energi panas. Gas metana sama dengan gas LPG (Liquid Petroleum Gas), perbedaanya adalah gas metana mempunyai satu atom C, sedangkan elpiji memiliki atom C yang lebih banyak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesetaraan nilai kalaor LPG dengan biogas dari biodigester skala rumah tangga. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan agustus sampai dengan November 2011 di Laboratorium Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Makassar. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa nilai kalor bersih biogas yang dihasilkan dari biodigester skala rumah tangga sebesar 19,8 Joule/cm3, setara dengan 0,33 kg LPG dan masih jauh di bawah nilai kalor LPG, demikian pula dengan biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan biogas. akan tetapi cukup menguntungkan karena dapat mengurangi ketergantungan akan bahan bakar fosil yang ketersediaannya terbatas dan dapat mengurangi pencemaran lingkungan. Selain itu bahan bakar gas bio bersih tidak menghasilkan asap.Kata kunci: Nilai kalor, Biogas, LPG

Page 1 of 1 | Total Record : 8