Cakrawala Pendidikan
Cakrawala Pendidikan (CP) merupakan jurnal ilmiah kependidikan. Jurnal ini menerbitkan berbagai artikel tentang kajian ilmiah dan hasil penelitian pendidikan baik dalam pengertian luas (pendidikan secara umum) maupun khusus (menunjuk pada bidang-bidang studi tertentu). Pemuatan suatu artikel diharapkan dapat memberikan kontribusi pada pengembangan konsep keilmuan dan aplikasinya atau pada pemahaman pendidikan di Indonesia. Jurnal CP terbit tiga kali dalam satu tahun, yaitu edisi Februari, Juni, dan November, diterbitkan oleh LPPMP Universitas Negeri Yogyakarta
Articles
13 Documents
Search results for
, issue
"CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI 1,1995,TH.XIX"
:
13 Documents
clear
CARA MENGATASI KESULITAN BELAJAR AKIBAT D1SFUNGSI MINIMAL OTAK (DMO)
Sutratinah T.
Jurnal Cakrawala Pendidikan CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI 1,1995,TH.XIX
Publisher : LPMPP Universitas Negeri Yogyakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (560.459 KB)
|
DOI: 10.21831/cp.v1i1.9167
Disfungsi Minimal Otak (DMO) yang' terjali pada 'anakusia sekolah dapat berwujud sebagai gejala disfasia, disleksia,disgrafia, dispraksia, disk;:t.lkulia dan gangguan atensi. Scmuaini tercakup dalam Kesulitan Belajar Spesifik yang disebabkankarena adanya suatu kelainan pada fungsi dari sistem srarafsentral. Kesulitan belajar spesifik dapat berbentuk kombinasidari kerusakan dalam pemahaman pembentukan kons~p,bahasa, ingatan, perhatian dan Iungsi motot"ik.Untuk mengetahui kesulitan belajar anak DMO lebihsulit dibandingkan dengan melldeteksi kesulitan bela jar akihatadanya gangguan penglihatan, pendengaran dan ret.at"dasimental karena untuk mengetahui kesulitan belajar spesifikmemerlukan perhatian dan cara yang teliti dan memerlukanbantuan dad ahli-ahli berbagai disiplin Hmu, sepet"ti dokter,rsikolog ataupun therapis lain.Beberapa program untuk melayani anak yang mengalamikesuIii:an belajar spesifik meliputi. antjlra lain: 1. KerJasarnaantara para spesialis; 2. Pemberian bimbingan dnnkonseling; 3. Pemberian modifikasi perilaku; 4. Programremidiasi; 5. Pelayanan khusus di sekolah; 6. PendekatanTaktil-kinestetik dalam belajar; 7. Pendekatan VAKT secaral?imultan. Diharapkan 'guru mampu menangani anak DMOdengan cara-cara khusus untuk membantu mengatasi kesulitanbelajar yang disandangnya.
BEBERAPA PERMASALAHAN KUALITAS PENDIDIKAN MIPA DAN UPAYA PENINGKATANNYA MENUJU LITERASI SAINS DAN TEKNOLOGI UNTUK SEMUA ORANG
Yulipriyanto Yulipriyanto
Jurnal Cakrawala Pendidikan CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI 1,1995,TH.XIX
Publisher : LPMPP Universitas Negeri Yogyakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (450.823 KB)
|
DOI: 10.21831/cp.v1i1.9169
Matematika dan 11mu Pengetahuan Alam (MIPA) atausering disebut sains merupakan bagian dari Hmu pengetahuanyang mempunyai andU cukup besar bagi pengembangan Hmupengetahuan dan teknologi (IPTEK) yang manfaatnya bisadirasakan dewasa ini.Namun, sebagian besar dari masyarakat kita masihmenjadi konsumen IPTEK, olp.h karena itu agar kita tidakhanya menjadi pembaca kemajuan IPTEK atau pemakainyasaja, perlu ditempuh berbagai upaya untuk memperbaiki mutupendidikan sains dan matamatika yang menjadi dasar pencip-taanteknologi, mulai dari pendidikan dasar sehingga semuawarga negara nantinya terbuka (Jawa::; melek) terhadap sainsdan teknologi (scientific and technological literacy).Permasalahan kualitas pendidikan MIPA yang perluditingkatkan adalah dalam hal llpemahamannya". Bila dicer"mati memang masih ada permasalahan yang perlu dipecahkan,yaitu faktor lemahnya penguasaan mated MIPA oleh guru.kreativitas guru. konsep MIPA oleh siswa. kurikulum. laboratoriumlmtuk menunjang keterampilan dan interpretasi. siswa."serta reIerensi ilmiah yang menunjang topik pelajaran..Olehsebab itu, peningkatan kualitas MIPA pada setiap pesertadidik (siswa) melalui perbaikan terhadap faktor-Iaktor pcnghambatpembelajaran pendidikan MIPA, memudahkan literasisains dan teknologi' untuk semua orang di waktu yang akandatang.
IMPLIKATUR PERCAKAPAN (SEBUAH TINJAUAN PSIKOLINGUISTIK)
Burhan Nurgiyantoro
Jurnal Cakrawala Pendidikan CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI 1,1995,TH.XIX
Publisher : LPMPP Universitas Negeri Yogyakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (479.945 KB)
|
DOI: 10.21831/cp.v1i1.9157
Dalam percakapan sehari-hari orang tidak selarnanyamempergunakan bentuk-bentuk kebahasaan yang bermaknaliteral, meJainkan juga memakai bentuk-bentuk lain yang 0ermaknatidak langsung. Walau antara bentuk kebahasaan yangdipakai dengan makna yang dimaksud tak ada kesesuaian,orang rnasih dapat memahami maksud pembicaraan denganmembuat implikatur-implikatur. lrnplikatur merupakan maknaekstra yang sengaja diinferensikan untuk menjembataniperbedaan antara bentuk kebahasaan yang dipakai denganmakna yang dimaksudkan dalam konteks prakmatikpercakapan. Implikatur memberikan penafsiran pragmatisyang mampu melewati dan rr:enembus b,atas-batas strukturallinguistik. lmplikatur' lebih diderivasikan dari struktur logikaatau semantis daripada 'struktur lahir kebahasaan.Untuk dapat memanfaatkan implikatur secara b~ik.ada semacam aturan yang perlu dipatuhi pembicara, yaituyang disebut maksiro percakapan. Ada empat macam maksim.yaitu maksim kualitas yang bei"kaitan dengan kebenaraninformasi yang dikatakan, maksiro kuantitas yang berupatuntutan berbicara seperlunya, maksim relasional yang bcrkaitandengan kerelevansian dengan sesuatu yang dituturkan,dan maksim 'cara yang berwujud cara mengemukakan sesuatu.Maksiro Cara inilah yang dalam banyak hal menentukan stile"penuturan seseorang. Bentuk metafora -yang memiliki keunggulankarena kemarnpuannya rnengemukakan banyak dengansedikit kata- yang sering ban yak dipergunakan dalam percakapandapat dipahami dengan memanfaatkan jasa implikaturterutama yang berupa maksiro relasional. Dampak bagi pengajaranbahasa dan sastra di sekolah adalah perlunya pengajaranpembuat~n implikatur-implikatur karena kemampuan itutak akan diperoleh begitu saja oleh anak.
PEMBINAAN SUMBER DAYA MANUSIA HUBUNGANNYA DENGAN PELESTARIAN SUMBER DAYA ALAM
Mujinem Mujinem
Jurnal Cakrawala Pendidikan CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI 1,1995,TH.XIX
Publisher : LPMPP Universitas Negeri Yogyakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (302.205 KB)
|
DOI: 10.21831/cp.v1i1.9170
Sebagai makhluk berbudaya, manusia bertanggungjawab terhadap Tuhannya. dalam arti menjaga kelangs~nganhidup manusia dan kelestarian lingkungannya.Dalam usaha menjaga kelangsungan hidupnya, manusiaselalu berhubungan dengan lingkungannya yaitu dengan usahamemanfaatkan sumber daya alam dengan disertai pengelolaanyang baik, lebih-Iebih terhadap sumber daya alam yang tidakdapat diperbaharui supaya tidak cepat habis. Agar pengelalaansumber daya alam terlaksana dengan baik manusia dituntutuntuk memiliki pengetahuan, keahlian. da'1 keterampilanmaka perlu adanya pembinaan terhadap sumber daya manusiasendiri, di mana sumber daya manusia di sini berfungsisebagai pengelola dan berkewajiban melestarikan lingkunganoya.Salah satu cara dalam pembinaan sumber daya manusiahubungannya dengan. pelestarian sumber daya alam aclalahmelalui pendidikan, yaitu Pendidikan Kependudukan dan LingkunganHidup (PKLH), baik formal maup;;n nonformal. Pendekatanyang digunakan dalam pendidikan formal adalahmonolitik (tingkat Perguruan Tinggi) dan integratif (tingk::l.tSekolah Dasar sampai dengan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas).Pendekatan nonformal dimulai dari keluarga, kegiatan-kegiatandalam masyarakat. media komunikasi massa baik melaluimedia cetak, elektronika, ataupun media tradisional.
STRATEGI MENGGUNAKAN MEDIA PENGAJARAN BAGI PENDIDIKAN DASAR
C. Asri Budiningsih
Jurnal Cakrawala Pendidikan CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI 1,1995,TH.XIX
Publisher : LPMPP Universitas Negeri Yogyakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (348.737 KB)
|
DOI: 10.21831/cp.v1i1.9164
Kondisi pengajaran di SD hingga kini rna-sih kurangrnenekankan pada pengajaran sebagai proses. Keg~atan pengajaranmasih sering disajikan hanya dalam bentuk' pemberianinformasi kurang didukung dengan penggunaan' 'media dansumber-sumber lain. Sehingga infOImasi-infor.ma·si yangdisajikan guru. yang ada dalam buku-buk\J paket· dan yangtercantum dalam kurikuJum, tidak Lanyak arti.nya bagikehidupan.DaJam proses belajar mengajar, siswa harus secaraaktif ada upaya untuk berbuat atas dasar kemampuan dankeyakinannya sendiri. Karena, belajar baru akan terjadi jikaindividu berinteraksi dengan lingkungan atau sumber belajar.Untuk itu tugas guru sebagai pemberi Hmu sudah harusbergeser kepada peran baru yang lebih kondusif bagi siswa,yaitu dapat memilih dan mengkombinasikan metode mengajarnyadengan sumber-sumber belajar atau media pengajaranyang ada. Untuk keperluan itll guru dapat membua~ sendiripaket media pengajaran dari bahan-bahan dan a.iat-alatsederhana yang murah harganya dan mudah diperoleh.Sebagaimana dikemukakan oleh para ahli pengajaranbahwa efektivitas media dalam sistem pengajaran tidak terletakpada media apa yang digunakan.. tetapi bagai.manamedia tersebut digunakan. Maka intensitas penggunaari mediasangatlah penting. Inten5itas penggunaan media dapat dilihatdari aspek kuantitas maupun kualitasnya. Dad aspek kuantitaspenggunaan media, ukurannya adalah keseringan a taufrekuensi media digunakan dalam kegiatan pengajaran.Sedangkan dari aspek kualitas penggunaan media, dapatdilihat dad bobot penggunaannya. yaitu ketepatan dankebermaknaan media bagi kepentingan belajar mudd. Kualitaspenggunaan media dapat dilihat dari; 1} strategi penggunaanmedia dalam kegiatan pengajaran, dibagi ke dalam 3 bagian,yaitu persiapan sebelum menggunakan media, kegiatan selamamenggunakan mediaJ dan kegiatan tindak lanjut. 2} pengklasifikasianmedia pengajaran untuk keperluan mempreskdpsikanstrategi penyampaian pengajaran, meliputi (a) tingkat k~cerrnatanrepresentasi media, (b) tingkat interaktif yang mampuditimbulkan media. (c) tingkat kemampuan khusus yang dimilikimedia, Cd) tingkat rnotivasi yang mampu ditirnbulkanmedia. dan (~) ting~at biaya yc..ng diperlukan.
PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN PEMROGRAMAN KOMPUTER DENGAN METODE KOOPERATIF
Edy Supriyadi
Jurnal Cakrawala Pendidikan CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI 1,1995,TH.XIX
Publisher : LPMPP Universitas Negeri Yogyakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (319.084 KB)
|
DOI: 10.21831/cp.v1i1.9162
Untu1- menguasai pemrograman kompuler dengan baikdiperlukan kemampuan dasar-dasar pemrograman, alur logikaberpikir rasional dan sistematis, kemampuan memahami danmenentukan masalclh, serta kemampuan mengaplikasikankaidah-kaidah bahasa pe~rograman untuk merancang danmembuat program guna memecahkan suatu masalah. Penggunaanmetode klasikal, individual serta pengajaran berbantuankomputer yang selama ini digunakan dipandang kurangtepat karena tidak sesuai dengan karakteristik mated pemrogramankomputer. Oleh karena itu, periu dikembangkanmetode pembelajaran pemrograman komputer yang palingtepat agar ha~sil pembelajaran dapat dicapai secara optimal.Metode kooperatif merupakan metode yang palingsesuai dan efektif uotuk mengajarkan materi pemrogramankomputer karena pada proses pembelajaran metodc ini mahasiswamampu meningkatkan penemuan dan pengembanganstrategi kognitif pada kualitas yang tinggi, berpikir analisissintesis dan mengarah pada pemecahan masalah. Pdns1p-·prinsip metode kooperatif antara lain: menekankan adanyakerja sarna dan keberhasilan bersama, terdiri a tas kelompokkelompokkedl (3 s.d. 5 mahasiswa perkelompok), aktivitasbelajar Iebih berpusat pada mahasiswa, dosen berfungsisebagai fasilitator dan motiva~or, diskusi untuk mengemukakaninformasi baru, menjelaskan dan mcnyatukan pemikiranpemikiranrasional yang mengarah pada pemecahan masalah.Berbagai keuntungan penggunaan\ metode kooperatH diantaranya adalah: mampu meningkatkan aktivitas dankreativitas mahasiswa, lebih termotivasi secara intrinsik,mempunyai self-esteem lebih baik dan secara personal lebih. terampil serla mempunyai apresiasi yang Iet.ib tinggiterbadap materi yang dipelajari.
SISTEM PERTALIAN MAKNA INFERENSI DALAM WACANA BAHASA JAWA
Mulyono, Mulyono
Jurnal Cakrawala Pendidikan CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI 1,1995,TH.XIX
Publisher : LPMPP Universitas Negeri Yogyakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (334.347 KB)
|
DOI: 10.21831/cp.v1i1.9161
Keutuhan sebuah wacana ditentukan oleh bcberapaaspek. Aspek-aspek tersebut scbagian besar cenderung berorientasipada segi semantis; yaitu pada 'sistem pertalianmakna' antarbagian (proposisi) wacana itu sendiri. Salah satubentuk sistern pertaIian rnakna yang dikaji dalam rnakalah iniialah aspek inferensi.Sistcm pertalian makna inferensi - dalam wacanaJawa - mampu mempertalikan makna-makna dalam suatukesatuan yang integraIistik dan koherensif. Meskipun sistempertaliannya bersifat deep structure, dari dalam, akan tetapihubungan dan keterkaitan antarmakna dapat ditangkap dandipahami keberadaannya.Dengan adanya bangunan inferensi, maka sebuahwacana akan terbentuk mC'njadi konstruksi semantis yangutuh dan koheren.sif.
PERSIAPAN FISIK BAGI PENDAKI GUNUNG: SEBUAH ALTERNATIF PENCEGAHAN KECELAKAAN
Yustinus Sukarmin
Jurnal Cakrawala Pendidikan CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI 1,1995,TH.XIX
Publisher : LPMPP Universitas Negeri Yogyakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.21831/cp.v1i1.9166
Mendaki gunung merupakan lIkegiatan menantangmautll yang banyak diminati oleh kaum muda, terutama langberjiwa petualangan. Tujuan yang ingin dicapai berbeda.-bcda,satu dengan lainnya. Ada yang melakukan untuk sekedar menikmatikeindahan alam, tetapi ada juga yang meJakukanuntuk l1menyatull dengan alamoSudah banyak korban berjatuhan: eedera, cacat,meninggal, dan bahkan ada yang tidak diketahui rimbanyasampai kini. Disinyalir, salah satu penyebabnya adalah lemahoyakondisi fisik pendaki. Untuk menghindari terjadinyakecelakaan sekaligus meneapai sukses, ada empat syarat yangdianjurkan bagi mereka yang akan melakukan pendakian,yaUu: memiliki kondisi fisik dan mental yang baik, mempunyaipengetahuan dan keterampilan yang tinggi, ada pereneanaanyang rnatang, dan didukung perlengkapan yang memadai.Latihan fisik yang diseyogyakan bagi para pendakigunung adalah latihan aerobik, yaitu latihan yang dapatmengembangkan daya tahan kardiorespirasi, dan latihankekuatan.
DUALIsMI!' EKONOMI-SQSIAL .MASYARAKATlMN KESENJANGAN DALAM MEMPEROLEH PENDIDIKAN
Arief Rohman
Jurnal Cakrawala Pendidikan CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI 1,1995,TH.XIX
Publisher : LPMPP Universitas Negeri Yogyakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.21831/cp.v1i1.9160
Kemajuan pembangunan selama Orde Baru sekarang initelah bisa dilihat hasilnya. Salah satu indikator paling menonjoladalah tingginya tingkat pertumbuhan ekonomi Indonesiadi atas rat?-rata negara tlmumnya di dunia, yaitu·" 7%pertahun. Te'tapi hal ini kurang diimbangi dengan tingkat- pemerataan....yang memadai. Akibatnya adalah timbulnya kondisiekonomi .dan s05ia1 masyarakat yang dualistis atau dik~na}.dengan Hdualisme ekonomi-sosial masyarakat ll • Yaitu, munculnyaIIkelompok eHtll secara ekonomi dan sosial di satu sisi,serta lIkelompok marginalII di sisi yang lain.Kendisi demikian pada kenyataannya menjadi prakondisidan berkedudukan sebagai setting pendidikan yangs.angat berperan dalam menciptakan kesenjangan dalam O1em-·peroleh pendidikan. Sebagian kelompok masyarakat memperolehkesempatan lebih besar dalam mengikuti pendidikan(Perguruan TinggO, sedang ltelompok masyarakat lainnyakurang memperolehnya. Sehingga secara logis, ada pengaruhan tara kondisi ekonomi-sosial masyarakat yang dualististerhadap munculnya kesenjangan dalam memperolehpendidikan.Oleh karenanya, upay-l-upaya untuk mengatasi hal itutelah ditempuh oleh' pemerintah melalui Menter! Pendidikandan Kebudayaan RI. De,ngan cara di samping memberikanpeJuang yang sarna kepada semua warga negara untuk mengikutipendidikan di Perguruan Tinggi. juga: . diberikan per1indunganbagi mereka yang secara ekonomi-scsial kurang beruntung(disadvantaged).
Foundation of Physical Education and Sport
Margono, Margono
Jurnal Cakrawala Pendidikan CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI 1,1995,TH.XIX
Publisher : LPMPP Universitas Negeri Yogyakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.21831/cp.v1i1.9172
Salah satu alasan penulisan buku ini seperti yang tertuang pada pengantaradalah kaiena sernakin meningkatnya jumlah pelaku olahraga, ·sehingga -dibutuhkaninformasi yang benar tenlang hal tersebut. .Terlebih bagi yang menginginkanolahraga sehagai karlr atau profesinya. Banyak hal yang perlu diperhatikan dandipelajari apabila benar-benar ingin menggeluti bidang yang satu ini.Penulis buku ini, Charles A. Bucher, seorailg profesor di University ofNevada, mensistematikakan bukunya dalam enam bagian, masing-masing bagian.terdiri dari beberapa bab, serta dilengkapi dengan referensi dan ilustrasi sejumlah382 yang banyak memberikan informasi tenlang sputar olahraga.