cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta selatan,
Dki jakarta
INDONESIA
Jurnal Sains Materi Indonesia
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Science,
Jurnal Sains Materi Indonesia (Indonesian Journal of Materials Science), diterbitkan oleh Pusat Teknologi Bahan Industri Nuklir - BATAN. Terbit pertama kali: Oktober 1999, frekuensi terbit: empat bulanan.
Arjuna Subject : -
Articles 56 Documents
Search results for , issue "EDISI KHUSUS: OKTOBER 2006" : 56 Documents clear
SIFAT STRUKTUR SEMIKONDUKTOR FEROMAGNETIK GaN-Mn YANG DITUMBUHKAN DENGAN METODE PA-MOCVD Budi Mulyanti; Mujamilah Mujamilah; A. Subagio; F. S. Arsyad; Sukirno Sukirno; M. Barmawi; M. Budiman; P. Arifin
Jurnal Sains Materi Indonesia EDISI KHUSUS: OKTOBER 2006
Publisher : Center for Science & Technology of Advanced Materials - National Nuclear Energy Agency

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (169.5 KB) | DOI: 10.17146/jusami.2006.0.0.5184

Abstract

SIFAT STRUKTUR SEMIKONDUKTOR FEROMAGNETIK GaN-Mn YANG DITUMBUHKAN DENGAN METODE PA-MOCVD. Semikonduktor feromagnetik film tipis GaN-Mn yang ditumbuhkan dengan metode Plasma-Assited Metalorganic Chemical Vapor Deposition (PA-MOCVD) di atas substrat safir bidang-c. Efek inkorporasi Mn dalam film tipis GaN-Mn terhadap sifat struktur dan magnetik akan dibahas dalam makalah ini. Trimethylgallium (TMGa), nitrogen (N2) dan Cyclopentadienyl Manganese Tricarbonyl (CpMnTc) masing-masing digunakan sebagai sumber Ga, N dan Mn, dan gas hidrogen digunakan sebagai gas pembawa untuk TMGa dan CpMnT. Penumbuhan dilakukan dengan cara memvariasikan suhu penumbuhan, rasio fluks V/III dan fraksi molar Mn/Ga masing-masing dalam selang 625 oC sampai dengan 700 oC, 440 sampai dengan 1080, dan 0,1 sampai dengan 0,6. Pola difraksi sinar-X dari film tipis GaN-Mn yang ditumbuhkan pada suhu 650 oC memperlihatkan satu puncak GaN-Mn (0002) untuk konsentrasi Mn 6,4 % yang mengindikasikan bahwa film ini berorientasi kristal tunggal. Sementara pada suhu yang lebih tinggi (Tg = 700oC) diperoleh fase kristal tunggal untuk film dengan konsentrasi Mn 3,2 %. Harga konstanta kisi dan FWHM (Full-Width at Half Maximum) dari film kristal tunggal sangat bergantung pada konsentrasi Mn. Hasil pengukuran magnetisasi film GaN-Mn menunjukkan perilaku histeresis pada suhu kamar. Harga momen magnetik per atom Mn tertinggi diperoleh sampel dengan konsentrasi Mn 2,5 %. Kenaikan konstanta kisi pada konsentrasi Mn di atas 2,5% bersama-sama dengan penurunan momen magnetik mengindikasikan bahwa harga solubilitas Mn maksimum mensubstitusi Ga dalam GaN-Mn adalah sebesar 2,5 %.
OPTIMALISASI PROSES DESIZING, SCOURING, BLEACHING DAN CAUSTISIZING SECARA SIMULTAN, SISTEM PAD-BATCH PADA KAIN RAYON VISKOSA Kuntari Kuntari
Jurnal Sains Materi Indonesia EDISI KHUSUS: OKTOBER 2006
Publisher : Center for Science & Technology of Advanced Materials - National Nuclear Energy Agency

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (127.744 KB) | DOI: 10.17146/jusami.2006.0.0.5068

Abstract

OPTIMALISASI PROSES DESIZING, SCOURING, BLEACHING DAN CAUSTISIZING SECARA SIMULTAN, SISTEM PAD-BATCH PADA KAIN RAYON VISKOSA. Di pabrik tekstil proses desizing, scouring, bleaching dan caustisizing pada kain rayon viskosa, secara simultan sistem pad-batch, dimungkinkan untuk dilakukan dengan menggunakan oksidator dalam suasana alkali. Proses ini merupakan proses yang relatif lebih singkat dibandingkan dengan cara konvensional bertahap. Tetapi hasilnya sering kurang memuaskan karena pada proses tersebut, proses penghilangan zat impuritis dan kotoran yang terkandung pada kain kurang sempurna, sehingga kalau diwarnai mengakibatkan belang. Untuk meningkatkan mutu hasil proses desizing, scouring, bleaching dan caustisizing secara simultan, sistem pad-batch telah dilakukan penelitian untuk mencari kondisi optimum proses dengan memvariasikan konsentrasi NaOH : 20 g/L, 30 g/L, 40 g/L, 50 g/L dan konsentrasi H2O2 : 10 mL/L, 20 mL/L, 30 mL/L dengan efek peras 100% dan waktu batching 8 jam. Hasil percobaan diuji terhadap: kandungan kanji, ketuaan warna, kekuatan tarik dan derajat putih. Dari hasil percobaan dan pengujian diperoleh kondisi optimum proses pada konsentrasi NaOH 50 g/L dan H2O2 10 mL/L, waktu batching 8 jam dengan efek peras 100%, dimana pada kondisi tersebut: kandungan kanji dalam bahan dapat hilang dengan baik, hasil pencelupan memberikan warna paling tua dengan nilai K/S tertinggi yaitu 24,01, nilai kekuatan tarik cukup baik dengan penurunan nilai kekuatan tarik : pakan sebesar 11,9% dan lusi 19,8 % , nilai derajat putih baik yaitu 88,24.
APLIKASI POLIMER DALAM INDUSTRI KEMASAN R. Budi Sampurno
Jurnal Sains Materi Indonesia EDISI KHUSUS: OKTOBER 2006
Publisher : Center for Science & Technology of Advanced Materials - National Nuclear Energy Agency

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (432.616 KB) | DOI: 10.17146/jusami.2006.0.0.4934

Abstract

APLIKASI POLIMER DALAM INDUSTRI KEMASAN
SIMULASI KOMPUTER UNTUK MEMPELAJARI PENGARUH KEBERADAAN BAHAN ELEKTROLIT PADA ELEKTRODA TERHADAP KARAKTERISTIK DISCHARGE BATERAI ISI ULANG Pratondo Busono; Evvy Kartini
Jurnal Sains Materi Indonesia EDISI KHUSUS: OKTOBER 2006
Publisher : Center for Science & Technology of Advanced Materials - National Nuclear Energy Agency

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (338.116 KB) | DOI: 10.17146/jusami.2006.0.0.5175

Abstract

SIMULASI KOMPUTER UNTUK MEMPELAJARI PENGARUH KEBERADAAN BAHAN ELEKTROLIT PADA ELEKTRODA TERHADAP KARAKTERISTIK DISCHARGE BATERAI ISI ULANG. Dalam perancangan prototip batearí isi ulang baik berbasis lithium maupun perak, performa baterai dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satu diantaranya adalah pemilihan komposisi bahan elektrolit maupun elektroda yang tepat. Penelitian experimental untuk mempelajari pengaruh komposisi bahan elektrolit pada elektroda terhadap karakteristik discharge bateraí tentu membutuhkan banyak waktu, usaha dan biaya. Simulasi komputer untuk mempelajari pengaruh komposisi material elektrolit pada elektroda digunakan dalam penelitian ini. Model matematis untuk mempelajari proses transport ion pada elektrolit maupun elektroda didekati dengan menggunakan hukum konservasi masa, muatan, energi dan kinetik yang terjadi dalam elektrolit maupun elektroda. Sedangkan asumsi dasar yang digunakan dalam pemodelan tersebut adalah bahwa proses transport muatan dalam sistem baterai disebabkan oleh difusi dan migrasi, dan reaksi elektrokimia berlangsung pada interface antara elektroda dan elektrolit. Hasil simulasi menunjukkan bahwa keberadaan bahan elektrolit pada elektroda dapat mempengaruhi karakteristik discharge dari baterai isi ulang yang dibuat.
LUMINESCENCE NANOPARTIKELEMISI CAHAYATAMPAK SEBAGAI TINTAPENGAMAN Widhya Budiawan; Aunuddin Syabba; Mikrajuddin Abdullah; Khairurrijal Khairurrijal
Jurnal Sains Materi Indonesia EDISI KHUSUS: OKTOBER 2006
Publisher : Center for Science & Technology of Advanced Materials - National Nuclear Energy Agency

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (268.994 KB) | DOI: 10.17146/jusami.2006.0.0.5082

Abstract

LUMINESCENCE NANOPARTIKELEMISI CAHAYATAMPAK SEBAGAI TINTAPENGAMAN. Nanopartikel ZnO disintesis dengan metode sol-gel dengan menggunakan LiOH sebagai agen hidrolisisnya. Hasil sintesis dikarakterisasi dengan difraksi sinar X (XRD) untuk mengkaji kristalinitas dan UV Vis untuk menentukan lebar celah pita energi. Koloid nanopartikel yang dihasilkan memiliki ukuran sekitar 3 nm yang menghasilkan celah pita energi sekitar 3,53 eV. Kristalinitas nanopartikel dipengaruhi oleh konsentrasi LiOH yang digunakan. ZnO berukuran 3 nm dapat menghasilkan luminescence cahaya biru jika disinari ultraviolet. Pembesaran ukuran partikel menyebabkan pergeseran luminescence ke arah merah. Luminescence cahaya tampak pada koloid dimanfaatkan sebagai tinta pengaman. Pada penelitian ini juga dilaporkan uji tinta menggunakan nanopartikel dengan memvariasikan sejumlah parameter seperti jenis kertas, warna kertas dan komposisi tinta.
BLENDING BIOADITIF DAN BIODIESEL PADA BBM SOLAR UNTUK PENURUNAN SFC DAN EMISI GAS BUANG M. Munawir Z.
Jurnal Sains Materi Indonesia EDISI KHUSUS: OKTOBER 2006
Publisher : Center for Science & Technology of Advanced Materials - National Nuclear Energy Agency

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (78.563 KB) | DOI: 10.17146/jusami.2006.0.0.5073

Abstract

BLENDING BIOADITIF DAN BIODIESEL PADA BBM SOLAR UNTUK PENURUNAN SFC DAN EMISI GAS BUANG. Suatu BBM yang ideal adalah yang menghasilkan Specific Fuel Consumption (SFC) dan emisi gas buang SO2, NOx dan CO rendah, karena BBM jenis ini (SFC dan emisi rendah) pemakaiannya lebih hemat dan ramah lingkungan. Dalam upaya memperbaiki kualitas BBM petrodiesel jenis solar telah dilakukan pembuatan dan penambahan bioaditif berbasis senyawa nitrat pada solar yang diblending dengan biodiesel, untuk mendapatkan BBM baru emisi rendah dan hemat pemakaian. Hasilnya, penambahan BBM biodiesel sampai konsentrasi 50% pada petrodiesel dapat menurunkan emisi gas buang tanpa terjadi perubahan SFC, sedangkan penambahan bioaditif dengan kadar dan jenis yang sesuai dapat menurunkan SFC dan emisi gas buang, sehingga pemakaian BBM lebih hemat. Penurunan SFC mencapai 8% dengan campuran biodiesel 30% dan bioditif sekitar 0,0364% dan penurunan SFC mencapai 6,80% dengan campuran biodiesel 50% dan bioaditif 0,0571%, ini berarti penambahan bioaditif pada BBM blending biodiesel solar dapat menaikkan efisiensi pemakaian BBM, bila diberikan pada kondisi optimal. Sedangkan penurunan CO, NOx dan SO2 berdasar perhitungan turun sebesar 22,50%, 12,3% dan 37,18% pada campuran biodiesel 30% dan 37,50%, 21,53% dan 55,12% pada campuran biodiesel 50%. Dari penelitian ini mengindikasikan bahwa penambahan biodiesel bagus untuk penurunan emisi, sedangkan penambahan bioaditif berbasis senyawa nitrat bagus untuk penurunan SFC, dan semakin kecil konsentrasi biodiesel, efek bioaditif terhadap penurunan SFC semakin baik.
PREDICTION OF MOULD FILM THICKNESS IN THE BISMUTH BASED ALLOY CONTINUOUS CASTING PROCESS. Continuous casting is an important manufacturing process for producing ingots, slabs and flat products. The lubricant known as the mould flux in the meniscus region of continuous casting process flows through the space between the solidified shell and water cooled mould wall under the influence of the mould oscillation, gravity and the casting speed. The lubrication process in continuous casting upper mould Barman Tambunan
Jurnal Sains Materi Indonesia EDISI KHUSUS: OKTOBER 2006
Publisher : Center for Science & Technology of Advanced Materials - National Nuclear Energy Agency

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (352.952 KB) | DOI: 10.17146/jusami.2006.0.0.4939

Abstract

PREDICTION OF MOULD FILM THICKNESS IN THE BISMUTH BASED ALLOY CONTINUOUS CASTING PROCESS. Continuous casting is an important manufacturing process for producing ingots, slabs and flat products. The lubricant known as the mould flux in the meniscus region of continuous casting process flows through the space between the solidified shell and water cooled mould wall under the influence of the mould oscillation, gravity and the casting speed. The lubrication process in continuous casting upper mould region is characterized as the hydrodynamic lubrication phenomena. The film thickness at this working region zone is considered to be important and it may determine the quality of the surface of the billet/slab during continuous casting. Maintaining an optimal film thickness is very important to prevent the metal-to-metal contact between the surface of the strand and the mould wall. In this work, the changes in diameter of the cast bismuth based alloy billet were monitored during continuous casting in order to estimate the film thickness of the lubricant inside the mould. The result denotes that the thermal induced viscosity play an important role in the film thickness formation of a continuous casting process.
FABRIKASI FILM TIPIS SEMIKONDUKTOR FEROMAGNETIK TiO2-Co DENGAN TEKNIK MOCVD DAN PENGAMATAN MAGNETORESISTANSI Edy Supriyanto; Horasdia Saragih; Agus Subagio; Maman Budiman; Pepen Arifin; Moehammad Barmawi; Sukirno Sukirno
Jurnal Sains Materi Indonesia EDISI KHUSUS: OKTOBER 2006
Publisher : Center for Science & Technology of Advanced Materials - National Nuclear Energy Agency

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (207.747 KB) | DOI: 10.17146/jusami.2006.0.0.5180

Abstract

FABRIKASI FILM TIPIS SEMIKONDUKTOR FEROMAGNETIK TiO2-Co DENGAN TEKNIK MOCVD DAN PENGAMATAN MAGNETORESISTANSI. Film tipis TiO2-Co telah berhasil ditumbuhkan di atas subtrat Si dengan teknik MOCVD. Film tipis TiO2-Co bersifat feromagnetik pada suhu ruang, dan memiliki respon magnetik lunak (soft magnetic). Penggunaannya sebagai material injektor pada divais spintronika berstruktur TiO2-Co/Si/TiO2-Co, diinvestigasi. Karakteristik arus-tegangannya, tanpa dan dengan medan magnetik luar, dianalisa. Teramati adanya pengaruh magnetik terhadap resistansi divais yang disebut sebagai magnetoresistansi. Magetoresistansi diperoleh bergantung pada besarnya tegangan bias yang diberikan pada divais. Penambahan tegangan ke suatu nilai tertentu dapat menghilangkan efek magnetoresistansi.
REAKSI ESTERIFIKASI ASAM OLEAT DAN GLISEROL MENGGUNAKAN KATALIS ASAM Aniek S Handayani; Sidik Marsudi; M. Nasikin; M. Sudibandriyo
Jurnal Sains Materi Indonesia EDISI KHUSUS: OKTOBER 2006
Publisher : Center for Science & Technology of Advanced Materials - National Nuclear Energy Agency

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (105.234 KB) | DOI: 10.17146/jusami.2006.0.0.5064

Abstract

REAKSI ESTERIFIKASI ASAM OLEAT DAN GLISEROL MENGGUNAKAN KATALIS ASAM. Reaksi esterifikasi antara asam oleat dan glyserol menggunakan katalis asam dilakukan untuk mempelajari kemungkinan terjadinya reaksi polimerisasi antara keduanya. Reaksi berlangsung pada rentang suhu 220 oC hingga 250 oC, dengan harapan setelah reaksi esterifikasi selesai akan berlanjut dengan reaksi polimerisasi. Dengan mempelajari perubahan suhu, dan waktu reaksi pada beberapa parameter seperti bilangan asam, bilangan Iod, densitas produk, viskositas dan berat molekul diharapkan akan diperoleh produk dengan berat molekul yang lebih besar dari reaktan pembentuknya atau terjadi reaksi polimerisasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keberhasilan reaksi dipengaruhi oleh ratio kedua reaktan dan katalis, pada rasio katalis dan reaktan 1:100 menunjukkan peningkatan berat molekul. Dengan semakin meningkatnya suhu menunjukkan bahwa bilangan asam semakin menurun, mengakibatkan konversi semakin meningkat. Hasil konversi maksimum 93,75% terjadi pada suhu reaksi 240 oC, ratio katalis dan reaktan 1:100 dengan rentang berat molekul sekitar 19,502.06 g/gmol hingga 20,034.94 g/gmol, rentang viskositas sekitar 0.0514 poise hingga 0.0534 poise. Sedangkan densitas produk menunjukkan 0,95 g/cm3 sampai dengan 1,045 g/cm3.
KEBIJAKAN PENGEMBANGAN RISET ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI NANO Anny Sulaswatty
Jurnal Sains Materi Indonesia EDISI KHUSUS: OKTOBER 2006
Publisher : Center for Science & Technology of Advanced Materials - National Nuclear Energy Agency

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1037.611 KB) | DOI: 10.17146/jusami.2006.0.0.4930

Abstract

n

Filter by Year

2006 2006


Filter By Issues
All Issue Vol 24, No 1: OCTOBER 2022 Vol 23, No 2: APRIL 2022 Vol 23, No 1: OCTOBER 2021 Vol 22, No 2: APRIL 2021 Vol 22, No 1: OCTOBER 2020 Vol 21, No 4: JULY 2020 Vol 21, No 3: APRIL 2020 Vol 21, No 2: JANUARY 2020 Vol 21, No 1: OCTOBER 2019 Vol 20, No 4: JULY 2019 Vol 20, No 3: APRIL 2019 Vol 20, No 2: JANUARY 2019 Vol 20, No 1: OCTOBER 2018 Vol 19, No 4: JULI 2018 Vol 19, No 3: APRIL 2018 Vol 19, No 2: JANUARI 2018 Vol 19, No 1: OKTOBER 2017 Vol 18, No 4: JULI 2017 Vol 18, No 3: APRIL 2017 Vol 18, No 2: JANUARI 2017 Vol 18, No 1: OKTOBER 2016 Vol 17, No 4: JULI 2016 Vol 17, No 3: APRIL 2016 Vol 17, No 2: JANUARI 2016 Vol 17, No 1: OKTOBER 2015 Vol 16, No 4: JULI 2015 Vol 16, No 3: APRIL 2015 Vol 16, No 2: JANUARI 2015 Vol 16, No 1: OKTOBER 2014 Vol 15, No 4: JULI 2014 Vol 15, No 3: APRIL 2014 Vol 15, No 2: JANUARI 2014 Vol 15, No 1: OKTOBER 2013 Vol 14, No 4: JULI 2013 Vol 14, No 3: APRIL 2013 Vol 14, No 2: JANUARI 2013 Vol 14, No 1: OKTOBER 2012 Vol 13, No 3: JUNI 2012 Vol 13, No 2: FEBRUARI 2012 VOL 13, NO 1: OKTOBER 2011 Vol 12, No 3: JUNI 2011 Vol 12, No 2: FEBRUARI 2011 Vol 12, No 1: OKTOBER 2010 Vol 11, No 2: FEBRUARI 2010 Vol 11, No 1: OKTOBER 2009 Vol 10, No 1: OKTOBER 2008 Vol 9, No 3: JUNI 2008 Vol 9, No 2: FEBRUARI 2008 Vol 9, No 1: OKTOBER 2007 Vol 8, No 3: JUNI 2007 Vol 8, No 2: FEBRUARI 2007 EDISI KHUSUS: OKTOBER 2007 Vol 8, No 1: OKTOBER 2006 Vol 7, No 3: JUNI 2006 Vol 7, No 2: FEBRUARI 2006 EDISI KHUSUS: OKTOBER 2006 Vol 7, No 1: OKTOBER 2005 Vol 6, No 3: JUNI 2005 Vol 6, No 2: FEBRUARI 2005 Vol 6, No 1: OKTOBER 2004 Vol 5, No 3: JUNI 2004 Vol 5, No 2: FEBRUARI 2004 Vol 5, No 1: OKTOBER 2003 Vol 4, No 3: JUNI 2003 Vol 4, No 2: FEBRUARI 2003 Vol 4, No 1: OKTOBER 2002 Vol 3, No 3: JUNI 2002 Vol 3, No 2: FEBRUARI 2002 Vol 3, No 1: OKTOBER 2001 Vol 2, No 3: JUNI 2001 Vol 2, No 2: FEBRUARI 2001 Vol 2, No 1: OKTOBER 2000 Vol 1, No 3: JUNI 2000 Vol 1, No 2: FEBRUARI 2000 Vol 13, No 4: Edisi Khusus Material untuk Kesehatan More Issue