Jurnal Sains Materi Indonesia
Jurnal Sains Materi Indonesia (Indonesian Journal of Materials Science), diterbitkan oleh Pusat Teknologi Bahan Industri Nuklir - BATAN. Terbit pertama kali: Oktober 1999, frekuensi terbit: empat bulanan.
Articles
865 Documents
SYNTHESIS AND IMMOBILIZATION OF CAPTOPRILIN HYDROGEL POLYVINYL ALCOHOL-POLYVINYL PIRROLIDONE PREPARED BY FREEZING-THAWAND GAMMA RADIATION
Erizal Erizal;
Darmawan Darmawan;
Sudirman Sudirman;
Sudaryanto Sudaryanto
Jurnal Sains Materi Indonesia Vol 14, No 4: JULI 2013
Publisher : Center for Science & Technology of Advanced Materials - National Nuclear Energy Agency
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (251.995 KB)
|
DOI: 10.17146/jsmi.2013.14.4.4383
SYNTHESIS AND IMMOBILIZATION OF CAPTOPRILIN HYDROGEL POLYVINYL ALCOHOL-POLYVINYL PIRROLIDONE PREPARED BY FREEZING-THAWAND GAMMA RADIATION. In order to apply the hydrogel as a matrix for controlled drug release, the polyvinylalcohol (PVA)-polyvinyl pirrolidone (PVP) hydrogels have been synthesized and used for immobilization of captopril. The mixture of PVA-PVP solution containing captopril were freezing and thawing followed by gamma irradiation from Co-60 with the doses of 10 kGy, 20 kGy and 30 kGy. The water absorption and gel fraction of hydrogels were measured gravimetrically. The chemical changes of hydrogels were determined using Fourier Transform Infrared (FT-IR) spectrometer. The release of captopril were monitored using Ultra Violet-Visible (UV-Vis) spectrophotometer. It was found that with increasing cycled of freeze-thawing and irradiation dose up to 30 kGy, gel fraction and water absorption of hydrogels increase. FT-IR spectra demonstrated that there was strong intermolecular crosslinking between the PVAand PVP. The release rate of captopril from hydrogel increases with increasing irradiation dose. The release pattern indicates that the captopril released in medium were with zero order during most of the release period and generally with burst effect. The results suggest that crosslinked PVA-PVP hydrogels are suitable for controlled release of drug.
PENGARUH GRAIN ALIGNMENT TERHADAP RAPAT ARUS KRITIS SUPERKONDUKTOR YBa2Cu3O7-x
Wisnu Ari Adi;
Engkir Sukirman;
Didin S. Winatapura;
Grace Tj. Sulungbudi;
M. Rifai Muslih;
Ridwan Ridwan
Jurnal Sains Materi Indonesia Vol 3, No 3: JUNI 2002
Publisher : Center for Science & Technology of Advanced Materials - National Nuclear Energy Agency
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (387.058 KB)
|
DOI: 10.17146/jsmi.2002.3.3.5059
PENGARUH GRAIN ALIGNMENT TERHADAP RAPAT ARUS KRITIS SUPERKONDUKTOR YBa2Cu3O7-x. Superkonduktor YBa2Cu3O7-x telah disintesis dengan metoda melt texture growth. Strukturmikro dan struktur kristal sampel berturut-turut dikarakterisasi dengan SEM dan difraktometer neutron. Sedangkan rapat arus kritis sampel diukur dengan magnetometer SQUIDs. Data SEM menunjukkan adanya keteraturan sebagian butir-butir kristal pada arah tertentu. Analisis data difraksi neutron pada bidang [00l] terjadi peningkatan integrated intensity dan pada bidang [h00] dan [0k0] terjadi penurunan integrated intensity.Hal ini menunjukkan bahwa keteraturan butir-butir kristal tersebut sejajar bidang a-b. Disimpulkan bahwa salah satu pendukung terjadinya peningkatan rapat arus kritis superkonduktor YBa2Cu3O7-x adalah adanya keteraturan sebagian butir-butir kristal yang sejajar bidang a-b.
IDENTIFIKASI FASA FEROELEKTRIK PADA KRISTAL CAIR EP10PBNP
Andika Fajar;
Edy Giri Rachman Putra;
Hiroshi Orihara
Jurnal Sains Materi Indonesia Vol 6, No 3: JUNI 2005
Publisher : Center for Science & Technology of Advanced Materials - National Nuclear Energy Agency
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (869.384 KB)
|
DOI: 10.17146/jsmi.2005.6.3.4853
IDENTIFIKASI FASA FEROELEKTRIK PADA KRISTAL CAIR EP10PBNP. Telah dilakukan pengukuran tetapan dielektrik kristal cair 1-ethylpropyl (S)-2-{6-[4-(4’-decyloxyphenyl) benzoyloxyl]-2-naphthyl} propionate (EP10PBNP) untuk mengidentifikasi fasa serta mempelajari dinamika molekulnya di sekitar daerah transisi fasa, yaitu dari fasa smektik-A (SmA) ke fasa lain yang berada di bawah suhu transisi. Dari hasil analisis diperoleh bahwa fasa feroelektrik smektik-C* (SmC*) terbentuk di bawah fasa SmA. Di samping itu, telah diperoleh hubungan antara frekuensi relaksasi dari ferroelectric soft mode dan ferroelectric goldstone mode terhadap suhu. Perubahan frekuensi relaksasi ferroelectric soft mode pada fasa SmA mengikuti hukum Curie-Weiss.
SIFAT MEKANIK DAN SIFAT BARRIER CAMPURAN POLIVINIL ALKOHOL DAN KITOSAN.
Wiwik Pudjiastuti;
Arie Listyarini;
gustina Arianita C;
Guntarti Supeni
Jurnal Sains Materi Indonesia Vol 17, No 3: APRIL 2016
Publisher : Center for Science & Technology of Advanced Materials - National Nuclear Energy Agency
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (312.242 KB)
|
DOI: 10.17146/jsmi.2016.17.3.4187
SIFAT MEKANIK DAN SIFAT BARRIER CAMPURAN POLIVINIL ALKOHOL DAN KITOSAN. Karakterisasi sifat mekanik dan sifat barrier dari film pencampuran polivinil alkohol (PVA) dengan kitosan dilakukan sebagai salah satu upaya untukmemperoleh alternatif kemasan makanan yang biodegradable. Penelitian ini bertujuan mempelajari perubahan sifatmekanik dan sifat barrier dari campuran PVA dan kitosan dibandingkan dengan PVA atau kitosan murni. Variasi yang dilakukan adalah komposisi PVAdan kitosan yaitu 1:0, 2:1, 2:2, dan 2:3, baik tanpa gliserolmaupun dengan gliserol. Karakterisasi yang dilakukan meliputi kuat tarik, elongasi, nilai laju transmisi uap air dan gugus fungsi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil spektrum FT-IR film campuran merupakan gabungan spektrum PVA dan spektrum kitosan. Nilai kuat tarik, elongasi, dan barrier berubah seiring dengan perubahan komposisi campuran. Dengan adanya penambahan kitosan pada larutan PVA tanpa gliserol nilai kuat tarik, elongasi, dan laju transmisi uap air akan meningkat. Penambahan gliserol pada larutan akan sedikitmemperbaiki nilai elongasi tetapi mengurangi nilai kuat tarik dan meningkatkan laju transmisi uap air.
PERHITUNGAN REFLEKTANSI DAN TRANSMITANSI GELOMBANG ELEKTROMAGNET HARMONIK KEDUA TERPOLARISASI-S PADA BAHAN ANTIFEROMAGNET FeF2 DALAM KONFIGURASI FARADAY
Roniyus M. S.;
Muslim Muslim;
Kamsul Abraha
Jurnal Sains Materi Indonesia Vol 5, No 1: OKTOBER 2003
Publisher : Center for Science & Technology of Advanced Materials - National Nuclear Energy Agency
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (1137.509 KB)
|
DOI: 10.17146/jusami.2003.5.1.5214
PERHITUNGAN REFLEKTANSI DAN TRANSMITANSI GELOMBANG ELEKTROMAGNET HARMONIK KEDUA TERPOLARISASI-S PADA BAHAN ANTIFEROMAGNET FeF2 DALAM KONFIGURASI FARADAY. Telah dilakukan perhitungan reflektansi dan transmitansi gelombang elektromagnet harmonik kedua terpolarisasi-s pada bahan antiferomagnet FeF2 dalam konfigurasi Faraday. Gelombang elektromagnet harmonik kedua (SHEM) yang terpantul dan terbias ini sangat dipengaruhi oleh gelombang elektromagnet harmonik pertama yang terpantul dan terbias yang dibangkitkan oleh gelombang datang. Prosentase dari pemantulan dan pembiasan gelombang SHEM ini lebih kecil daripada gelombang harmonik pertama. Dari perhitungan ini didapatkan informasi bahwa perbandingan antara R(2)/T1(2) dan T2(2)/T1(2) dengan R(2),T1(2) dan T2(2) berturut-turut adalah reflektansi gelombang SHEM, transmitansi gelombang SHEM yang terbias pertama dan transmitansi gelombang SHEM yang terbias kedua, memiliki sifat resiprokal terhadap perubahan tanda φ(sudut tiba gelombang datang terhadap garis normal) dan Hφ (medan magnet konstan terpasang dari luar).
SIFAT MEKANIK PERMUKAAN BAHAN AISI H-13 AKIBAT PROSES NITRIDASI
Elman Panjaitan
Jurnal Sains Materi Indonesia Vol 9, No 2: FEBRUARI 2008
Publisher : Center for Science & Technology of Advanced Materials - National Nuclear Energy Agency
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (123.834 KB)
|
DOI: 10.17146/jsmi.2008.9.2.4736
SIFAT MEKANIK PERMUKAAN BAHAN AISI H-13 AKIBAT PROSES NITRIDASI. Telah dilakukan penelitian sifat mekanik permukaan bahan AISI H-13 sebagai akibat proses nitridasi pada suhu 525 oC dan 550 oC dengan laju aliran gas NH3 sebesar 4,5 L/menit selama 6 jam. Pengamatan sampel ternitridasi meliputi volume terabrasi dari permukaan sampel, uji kekerasan makro dan mikro menggunakan metode Vickers, perilaku mikrostruktur menggunakan mikroskop optik dan pembentukan fasa menggunakan difraksi sinar–X. Hasil penelitian menunjukan bahwa ketahanan aus dan kekerasan bahan ternitridasi meningkat. Volume abrasi terendah mencapai 0,0396mm3 sedangkan kekerasan permukaan meningkat hingga 402,92 HVN. Peningkatan ini dianalisis disebabkan oleh terbentuknya lapisan fasa F3N pada permukaan AISI H-13 dengan ketebalan sebesar 130 μm.
METODE SOL GEL UNTUK SINTESIS BAHAN PIEZOELEKTRIK RAMAH LINGKUNGAN BISMUT NATRIUM TITANAT
Mardiyanto Mardiyanto;
Syahfandi A
Jurnal Sains Materi Indonesia Vol 14, No 2: JANUARI 2013
Publisher : Center for Science & Technology of Advanced Materials - National Nuclear Energy Agency
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (316.326 KB)
|
DOI: 10.17146/jsmi.2013.14.2.4436
METODE SOL GEL UNTUK SINTESIS BAHAN PIEZOELEKTRIK RAMAH LINGKUNGAN BISMUT NATRIUM TITANAT. Dalam penelitian ini telah dilakukan sintesis bahan piezoelektrik Bismut Natrium Titanat (BNT) dengan menggunakan metode sol gel. BNT adalah bahan piezoelektrik bebas timbal (Pb) sehingga merupakan bahan piezoelektrik yang ramah lingkungan (environmentally friendly). Sampai saat ini bahan piezoelektrik yang kualitasnya baik adalah bahan Timbal Zirkonat Titanat (PZT) namun merupakan bahan beracun karenamengandung unsur timbal. Penggunaanmetode sol gel untuk sintesis bahanBNTdiharapkan akan menghasilkan bahan piezolektrik yang memiliki kualitas baik (setara dengan PZT atau lebih) dan suhu sintering yang lebih rendah. Keberhasilan sintesis bahan dengan melalui proses sintering bergantung pada pencampuran dari bahan-bahan dasar. Pada percobaan ini, suhu sintering divariasikan 400 °C, 500 °C, 600 °C, 700 °C dan 800 °C selama 4 jam. Dari semua variasi suhu didapatkan hasil berupa serbuk berwarna kuning. BNT selanjutnya dikarakterisasi dengan menggunakan X-Ray Diffraction (XRD) dan Scanning Electron Microscope (SEM).
PENGUJIAN KEKERASAN PRODUK LOGAM FEROMAGNETIK DENGAN PENGUKURAN DERAU BARKHA USEN MAGNETIK
M. Isnan
Jurnal Sains Materi Indonesia Vol 3, No 2: FEBRUARI 2002
Publisher : Center for Science & Technology of Advanced Materials - National Nuclear Energy Agency
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (667.647 KB)
|
DOI: 10.17146/jusami.2002.3.2.5241
PENGUJIAN KEKERASAN PRODUK LOGAM FEROMAGNETIK DENGAN PENGUKURAN DERAU BARKHA USEN MAGNETIK. Untuk menjamin kualitas dari produk-produk manufaktur massal, diperlukan pengujian secara tidak merusak (Nondestructive Testing) yang memiliki kecepatan pengujian serta ketelitian yang tinggi. Untuk produk-produk yang telah mengalami perlakuan panas, untuk mendapatkan nilai kekerasan tertentu, misalnya komponen-komponen otomotif, perlu diuji untuk menjamin kualitas yang diinginkan. Beberapa parameter seperti koersivitas dan permeabilitas dapat digunakan untuk karakterisasi bentuk kurva histerisis. Sifat-sifat ketergantungan bentuk kurva histeresis pada kekerasan mekanik, pengerjaan panas dan keberadaan tegangan sisa, dapat dimanfaatkan untuk pengukuran kekerasan produk yang bersifat feromagnetik. Khusus untuk pengukuran kekerasan ini, parameter yang diukur hanyalah koersivitas. Nilai koersivitas diperoleh dengan pengukuran derau Barkhausen magnetik. Dalam tulisan ini akan dipaparkan bagaimana pengukuran harga koersivitas dapat dilakukan dengan menggunakan efek Barkhausen, serta kajian tentang korelasi antara harga koersivitas dengan kekerasan suatu material feromagnetik dengan menggunakan metoda analisis regresi.
PENGARUH COUPLING AGENT PADA KARAKTERISTIK MAGNET KOMPOSIT BERBASIS HEKSAFERIT (SrM/BaM) DENGAN PEREKAT POLIESTER DAN EPOKSI
Sudirman Sudirman;
Ridwan Ridwan;
Mujamilah Mujamilah;
AIoma Karo Karo;
Ari Handayani;
Rukihati Rukihati
Jurnal Sains Materi Indonesia Vol 5, No 3: JUNI 2004
Publisher : Center for Science & Technology of Advanced Materials - National Nuclear Energy Agency
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (1796.203 KB)
|
DOI: 10.17146/jsmi.2004.5.3.5091
PENGARUH COUPLING AGENT PADA KARAKTERISTIK MAGNET KOMPOSIT BERBASIS HEKSAFERIT (SrM/BaM) DENGAN PEREKAT POLIESTER DAN EPOKSI. Magnet komposit merupakan gabungan antara serbuk magnet heksaferit dan bahan pengikat bukan magnetik seperti polimer. Magnet komposit dikembangkan untuk memperoleh bahan magnet yang ringan, elastis dan murah. Pada penelitian ini, digunakan perekat berupa polimer termoset yaitu epoksi dan poliester dengan serbuk magnet heksaferit SrM dan BaM. Disamping itu juga dipelajari pengaruh penambahan coupling agent terhadap sifat mekanik, kekerasan dan strukturmikro magnet kompositnya. Pembuatan magnet komposit dilakukan dengan mencampurkan polimer epoksi atau poliester dengan variasi fraksi volume serbuk heksaferit SrM (SrF12O19) atau BaM (BaFe12O19) sebesar 40, 50 dan 60% v/v yang sebelumnya ditambahkan coupling agent Tetra Isopropil Titanate sebanyak mL atau 10 mL. Selanjutnya dilakukan karakterisasi sifat mekanik (kekuatan tarik), kekerasan dan strukturmikronya. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa sifat mekanik (kekuatan tarik) dan kekerasan magnet komposit berbasis heksaferit dengan perekat poliester atau epoksi mengalami kenaikan dengan bertambahnya komposisi (%v/v) serbuk magnet baik SrM maupun BaM, dikarenakan strukturmikro ukuran partikel serbuk SrM sebesar 1.6 um dengan bentuk serpihan sedangkan BaM berbentuk nodular dengan ukuran partikel sebesar 1,2 um. Perekat polimer epoksi mempunyai harga kekuatan tarik dan kekerasan yang lebih besar dibandingkan dengan magnet komposit berbasis poliester, baik dengan serbuk SrM maupun dengan serbuk BaM. Penambahan coupling agent sangat berpengaruh terhadap kekuatan tarik dan kekerasan magnet komposit dan semakin banyak coupling agent yang ditambahkan maka semakin besar harga kekuatan tarik dan kekerasan dari magnet kompositnya.
THE EFFECTS OF IMPACT MODIFIERS ON THE PROCESSABILITY AND THE TOUGHNESS OF POLY VINYL CHLORIDE PROFILES
Nutt Lumpikanond;
Sirijutaratana Covavisaruch
Jurnal Sains Materi Indonesia Vol 12, No 2: FEBRUARI 2011
Publisher : Center for Science & Technology of Advanced Materials - National Nuclear Energy Agency
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (125.936 KB)
|
DOI: 10.17146/jsmi.2011.12.2.4597
THE EFFECTS OF IMPACT MODIFIERS ON THE PROCESSABILITY AND THE TOUGHNESS OF POLY VINYL CHLORIDE PROFILES. Extruded Poly Vinyl Chloride (PVC) door profile and window profiles often fail at the bend. This research aims to reduce such problem by enhancing the toughness of the PVC profiles while still maintaining their load bearing function and stiffness. Three impact modifiers namely methacrylate-butadiene-styrene (MBS), chlorinated polyethylene (CPE) and nano-scaled nitrile butadiene rubber (NBR) were employed in the PVC profiles at 1-11 phr. The processability assessed by rheometric study revealed only a slight increase in the torque required to process the melt PVC dosed with CPE and nano NBR while that required for the PVC with MBS was raised quite significantly. Although the PVC modified with MBS melted faster at a lower temperature, a rapid rise of temperature was observed during processing. The heat was probably due to the higher friction and shear induced by the rather viscous PVC melt dosed with MBS. Mechanical tests in terms of impact energy, stiffness and hardness revealed that the toughening efficiency of all three impact modifiers were close at low content, but at around 9 and 11 phr, the MBS and the CPE enhanced the impact energy quite rapidly by four folds while their corresponding hardness and stiffness were lowered considerably.