cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta selatan,
Dki jakarta
INDONESIA
Jurnal Perangkat Nuklir
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Science,
Jurnal Perangkat Nuklir (Journal of Nuclear Equepments), terbit dua kali setiap tahun bulan Mei dan November sejak 2007. Partisipasi aktif berupa saran dan pendapat maupun kritik yang bersifat membangun sangat diharapkan untuk meningkatkan kualitas jurnal. Alamat: Gedung 71, Kawasan Puspiptek Serpong, Tangerang 15310, Indonesia, Telepon: (021) 7560896, Penerbit: Pusat Rekayasa Perangkat Nuklir - BATAN
Arjuna Subject : -
Articles 104 Documents
ANALISIS GEMPA PADA STRUKTUR GEDUNG IRADIATOR GAMMA KAPASITAS 2 MCi Hasriyasti Saptowati; Kukuh Prayogo
Jurnal Perangkat Nuklir Vol 9, No 2 (2015): Nopember 2015
Publisher : BATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (611.935 KB)

Abstract

ANALISIS GEMPA PADA STRUKTUR GEDUNG IRADIATOR GAMMA KAPASITAS 2 MCi. Konstruksi gedung Iradiator  harus diperhitungkan terhadap beban-beban yang dipikul oleh struktur gedung tersebut baik beban mati maupun beban hidup. Beban-beban tersebut antara lain beban angin, beban gempa, beban tornado dan beban gedung itu sendiri. Beban eksternal adalah beban yang berasal dari beban diluar gedung termasuk faktor ketahanan tanah, sedangkan beban internal yaitu berat sendiri dan berat yang ditanggung di dalam gedung. Perhitungan terhadap beban gempa harus dipertimbangkan gabungan dengan  beban hidup yang telah direduksi dan beban mati. Demikian pula untuk pengaruh struktur terhadap akibat penurunan atau penyusutan yang terjadi  akibat dari perobahan suhu. Perhitungan pembebanan berdasarkan peraturan pembebanan untuk gedung di Indonesia.
RANCANG BANGUN PROTOTIPE TUNGKU PEMBAKAR SAMPAH RADIOAKTIF Margono Margono; Henky Poedjo Rahardjo
Jurnal Perangkat Nuklir Vol 5, No 1 (2011): Mei 2011
Publisher : BATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (426.999 KB)

Abstract

DESIGN AND CONSTRUCTION OF RADIOACTIVE WASTE INCINERATOR PROTOTYPE. Various experiments in nuclear research and development laboratoratoty are always inseparable from the use of objects of work, whether in the form of equipment, or materials which are directly or indirectly interact with radioactive substances. Workpiece used in these laboratory activities, in time will not be used again, and will become an outcast garbage. The waste has been contaminated with radioactive then classified as radioactive waste. Radioactive waste can not be directly discharged into the environment, especially if the activity was still above the permitted levels (above the background exposure). Therefore, storage and processing needs to be made in advance so as not to pollute the environment. Storage of radioactive waste in the form of restricted shelters retaining walls, for radioactive radiation emitted by radioactive waste is not free to exit. The problem is if the volume of stored radioactive waste is will need a big room too. This will cause widespread radiation field so that the range of radioactive radiation activities became widespread. Similarly, the cost of providing storage to be expensive. To avoid the spread of radiation activity and the high cost of storage of radioactive waste, we need a process that can reduce waste, one of them is by burning. In this research proposed the creation of a prototype burner radioactive waste that is simple, safe and relatively inexpensive. The method used in the manufacture of radioactive incinerator was started by designing the combustion chamber, followed by manufacturing. This prototype is expected to reduce the waste volume as small as possible  RANCANG BANGUN PROTOTIPE TUNGKU PEMBAKAR SAMPAH RADIOAKTIF. Berbagai eksperimen dalam laboratorium litbang nuklir selalu tidak terlepas dari pemakaian benda-benda kerja, baik berupa peralatan, ataupun bahan yang secara langsung maupun tidak langsung berinteraksi dengan zat radioaktif. Benda kerja yang dipergunakan dalam kegiatan laboratorium tersebut, pada saatnya akan tidak dipergunakan lagi, dan akan menjadi sampah yang terbuang. Sampah tersebut karena telah tercemar zat radioaktif maka digolongkan sebagai sampah radioaktif. Sampah radioaktif tidak dapat langsung dibuang ke lingkungan, terutama jika aktivitasnya masih di atas batas yang diizinkan (di atas paparan latar belakang). Oleh karena itu perlu dilakukan penyimpanan dan pemrosesan terlebih dahulu agar tidak mencemari lingkungan. Tempat penyimpanan sampah radioaktif berupa tempat penampungan yang dibatasi dinding-dinding penahan, agar radiasi radioaktif yang dipancarkan sampah radioaktif tidak bebas keluar. Masalahnya jika volume sampah radioaktif yang disimpan besar, maka akan diperlukan ruangan yang besar pula. Hal ini akan menyebabkan meluasnya medan radiasi sehingga jangkauan aktivitas radiasi radioaktifnya menjadi luas. Demikian pula biaya penyediaan tempat penyimpanannya jadi mahal. Untuk menghindari meluasnya aktivitas radiasi dan mahalnya biaya tempat penyimpanan sampah radioaktif maka diperlukan suatu proses yang dapat mereduksi sampah tersebut, salah satunya yaitu dengan cara pembakaran. Dalam riset ini diusulkan pembuatan suatu prototipe pembakar sampah radioaktif yang sederhana, aman, relatif murah. Metoda yang digunakan dalam pembuatan pembakar sampah radioaktif ini dimulai dengan perancangan ruang bakar, dilanjutkan dengan pembuatan. Diharapkan prototipe ini dapat mereduksi volume sampah sekecil mungkin.
KARAKTERISASI PANEL PERISAI RADIASI SINAR-X DIAGNOSTIK Sri Mulyono Atmojo
Jurnal Perangkat Nuklir Vol 3, No 05 (2013): Mei 2009
Publisher : BATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (811.391 KB)

Abstract

The characterization of shield panel of X-ray radiation was carried out. Aim of the characterization is to find the panel in that qualities comply with the reference, so the panel can be used for the folding door of nuclear medical. Panel consists of three sheets that is steel-lead-steel. In that sheet are 1,5 mm thickness respectively. The first, second, third, and forth panel consists of steel-lead-steel, steel-Iead-Iead-steel, steel- lead-Iead-Iead-steel, steel-Iead-Iead-Iead-Iead-steel,. Absorption strength of panel was tested by .X-ray unit in which 50 - 75 kV operation voltage were used during 0,06 second. Results of these test show that radiation dose rate were transmission trough panel I, II, III, IV, relative not difference for the same operation voltage.. Dose rate verification by British Standard show that the dose rate comply with the BAPETEN regulation. Conclusion of these experiments is that the panel shields can be used for the folding door for nuclear medica/. Telah dilakukan karakterisasi panel baja-timbal yang akan digunakan untuk perisai radiasi sinar-X diagnostik. Karakterisasi ini bertujuan untuk memperoleh kualitas panel yang memadai jika digunakan untuk daun pintu ruang kedokteran nuklir. Panel terdiri dari tiga lapisan, yaitu lembaran baja-timba/-baja. masing-masing lembaran mempunyai tebal 1,5 mm, dengan susunan sebagai berikut: Panel kesatu, kedua, ketiga, dan keempat, masing-masing terdiri dari lembaran baja-timbal-baja, baja-timbal-timba/-baja, baja-timba/-timba/-timbal-baja, dan baja-timba/-timba/-timba/-timba/··baja. Pesawat sinar- X dengan tegangan operasi 50 - 75 kV dan waktu ekspose 0,06 detik digunakan da/am pengujian ini. HasH pengujian menunjukkan bahwa laju dosis radiasi sinar-X yang melewati panel I, II, III, IV, (untuk tegangan operasi yang sama), relatif tidak berubah. Verifikasi laju dosis menggunakan British Standard diperoleh laju dosis radiasi setelah melewati panel, memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh BAPETEN, Kesimpulan dari karakterisasi ini adalah bahwa panel perisai dapat digunakan sebagai daun p
DESAIN KONSEPTUAL BEJANA TEKAN REAKTOR PLTN TIPE PWR MODEL IPR1000 Mairing Manutu Pongtuluran
Jurnal Perangkat Nuklir Vol 6, No 1 (2012): Juni 2012
Publisher : BATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (5449.24 KB)

Abstract

A CONCEPTUAL DESIGN OF REACTOR PRESSURE VESSEL FOR NPP PWR TYPE IPR 1000 MODEL. A conceptual design of reactor pressure vessel as one of the main components in nuclear power plants has been performed. The objective is to obtain a configuration concept drawings, material selection and dimensional parameters for the confining material of the reactor coolant, fuel nuclear reactors and other internal facilities. The design consists of vessel head cover assembly, vessel up wall assembly, pressure vessel bottom assembly and the inlet and outlet nozzle designs. Reactor pressure vessel was designed for static and dynamic loads at pressure of 2485 psig and temperature of 650o F condition.The design parameters are based on the AP1000 design and comply with, ASME Code Section III and other industry standards related to big-power of PWR type nuclear power plants. The results will be used as a reference design for the next design stage. DESAIN KONSEPTUAL BEJANA TEKAN REAKTOR PLTN TIPE PWR MODEL IPR1000. Telah dilakukan desain konseptual bejana tekan reaktor sebagai salah satu komponen utama dalam pembangkit listrik tenaga nuklir. Tujuan desain adalah untuk memperoleh gambar konsep konfigurasi, pemilihan material dan parameter dimensi untuk mengungkung bahan pendingin reaktor, bahan bakar nuklir dan berbagai fasilitas internal reaktor lainnya. Desain konseptual bejana tekan reaktor terdiri dari rakitan kepala penutup, rakitan dinding bejana bagian atas dan rakitan bejana tekan bagian bawah serta nozel masuk dan keluar. Bejana tekan reaktor dirancang mampu menahan beban statik dan dinamik pada tekanan 2485 psig dan temperatur 650 o F. Parameter desain konseptual mengacu pada desain AP1000, ASME Code Seksi III dan standar industri lain yang terkait dengan PLTN tipe PWR berdaya besar. Hasil desain akan digunakan sebagai referensi untuk tahapan desain berikutnya.
SISTEM MONITORING MULTI REMOTE-SENSOR NIRKABEL: STUDI KASUS MONITORING TEMPERATUR DAN KELEMBABAN 01 RUANG TERBUKA/TERTUTUP Alvano Yulian
Jurnal Perangkat Nuklir Vol 2, No 01 (2013): Mei 2008
Publisher : BATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (885.62 KB)

Abstract

The system which was arranged is for telemetry system with two ways communication bet-ween "master" which acts as a "supervisor" and "slave" which acts as "executor" every commands from master. The communication use radio frequency radio (RF) which range between 2.3 - 2.5 GHz, and the vital components in this system are sensor, transceiver, microprocessor and computer. When the system is turn-on, the master and slave initially act as receiver and that condition is idle as long as master doesn't give or send a command to the slave. Master acts as a transmitter after from computer receiving a command to send a message to the slave in purpose to measure temperatur and humidity through the sensor, and then master - at once - directly change character as a receiver after the message was sent. The slave after receiving the message from master directly - at once - change itself to be a transmitter and sends or transmits the temperature and humidity data from sensor, then after the data transmission completed the slave sends a special message in purpose to tell the master that the all data were sent. During the data transmission from the slave to master, the data directly send to the computer in real time mode for displaying and after the transmission completed the data save in the database, and in the database system any slave having a special file to keep the data. After the data completely saved master sends   Sistem yang dibangun ini merupakan sistem telemetri dengan komunikasi dua arah antara "etesen" atau "master" dan "pelaksana" atau "slave"yang menggunakan frekwensi radio (RF) dengan komponen yang terpenting adalah sensor, mikroprosesor dan transceiver termasuk battery yang memberikan daya kepada slave untuk bekerja. Dalam sistem ini slave bekerja mengikuti perintah dari master untuk mengirimkan data baik secara insidentil maupun secara bergilir, pada saat tidak ada perintah atau "idle" slave tetap bersikap sebagai penerima atau receiver namun ketika menerima perintah dari master langsung mengambil data dari sensor yaitu temperatur dan kelembaban. Setelah data diperoleh slave meng-inisialisasi dirinya menjadi pemancar atau trans-mitter untuk mengirim data temperatur dan kelembaban, pengiriman terdiri dari dua tahap yaitu pengiriman data integer kemudian tahap kedua pengiriman data desimal yang semuanya dilakukan secara berulang- ulang untuk memperoleh nilai yang akurasi. Data yang dikirim oleh slave kepada master langsung diteruskan secara real-time ke komputer untuk ditayangkan (displaying), dan ketika slave mengirim pesan bahwa pengiriman data se/sesai maka komputer yang kemudian memutuskan untuk sementara hubungannya dengan mikrokontroler di pihak master untuk menjaga keamanan data. Data yang sudah diperoleh langsung disimpan dalam da-tabase komputer sementara master dan slave semua dalam keadaan idle kembali sebagai penerima dan siap menanti tugas berikutnya untuk proses meminta dan menerima data.
PENENTUAN JARAK MINIMUM ANTAR CARRIER YANG BERURUTAN DI LINTASAN GERAK PADA IRADIATOR GAMMA IR-200 K Achmad Suntoro
Jurnal Perangkat Nuklir Vol 8, No 1 (2014): Juni 2014
Publisher : BATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1178.186 KB)

Abstract

PENENTUAN JARAK MINIMUM ANTAR CARRIER YANG BERURUTAN DI LINTASAN GERAK PADA IRADIATOR GAMMA IR-200 K. Desain untuk menentukan jarak minimum antar carrier pada lintasan instalasi iradiator gamma IR-200K dilakukan. Kesetimbangan antara gaya sentrifugal dari carrier pada lintasan melingkar dan gaya beratnya serta dimensi dari carrier digunakan sebagai parameter dalam menentukan jarak minimum tersebut. Ditetapkan jarak minimum antar carrier dalam desain 1.2 meter. Jarak ini 11.5% lebih besar dari jarak minimumantar carrier menurut perhitungan teoritis yaitu 1.076 meter. Toleransi kesalahan dalam konstruksi/instalasi lintasan serta hal lain tak terduga dalam operasi menjadi pertimbangan untuk memperbesar jarak tersebut dari nilai teoritisnya. Kondisi ini tidak akan mempengaruhi throuhput dan efisiensi penggunaan radiasi karena pada segmen lintasan yang lurus tidak perlu mengikuti jarak minimum antar carrier ini, karena segmen lintasan carrier disekitar sumber radiasi lurus.Katakunci: jarak antar carrier, iradiator gamma, kesetimbangan gaya, jarak minimum.MINIMUM DISTANCE DETERMINATION BETWEEN CONSECUTIVE CARRIERS IN THEGAMMA IRRADIATOR IR-200 K TRAJECTORY. A design to determine the minimum distance between the consecutive carriers at the trajectory of gamma irradiators IR-200K is implemented. Equilibrium between centrifugal force of a moving carrier in circular trajectory and its gravity force as well as carrier dimensions are used as parameters in determining such a minimum distance. The minimum distance between the consecutive carriers in the design is defined 1.2 meters. The distance is 11.5% greater than the minimum distance theoretically calculated, namely 1,076 meters. Errors tolerance in construction/installation of the trajectory and other unexpected things during irradiator’s operation are part of the consideration to enlarge the minimum distance from itstheoretical value. The distance between the consecutive carriers will not affect throuhput and efficiency of using radiation due to the straight trajectory segments do not need to follow such the minimum distance between the carriers, as the trajectory segments around the iradiation sources are straight.Keyword: distance between carriers, gamma irradiator, equilibrium forces, minimum distance.
PENENTUAN DIMENSI DAN SPESIFIKASI SILINDER PNEUMATIK UNTUK PERGERAKAN TOTE IRADIATOR GAMMA MULTIGUNA BATAN Muhammad Subhan; Ari Satmoko
Jurnal Perangkat Nuklir Vol 10, No 2 (2016): Nopember 2016
Publisher : BATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (797.599 KB)

Abstract

PENENTUAN DIMENSI DAN SPESIFIKASI SILINDER PNEUMATIK UNTUK PERGERAKAN TOTE IRADIATOR GAMMA MULTIGUNA BATAN. BATAN mengembangkan iradiator gamma kategori IV bekerjasama dengan IZOTOP (Hungaria). Teknologi transportasi produk yang akan dikembangkan menggunakan sistem rel dengan rantai sebagai penariknya. Produk yang akan diiradiasi dimasukkan ke dalam tote kemudian ditempatkan pada lintasan transportasi, ketika tote telah berada di ruang iradiasi tote tersebut akan masuk ke dalam rak iradiasi. Pergerakan tote selama di rak iradiasi akan digerakan oleh sistem pneumatik. Berdasarkan data, terdapat 14 silinder pneumatik yang terdapat pada ruang iradiasi. Melalui hasil analisis maka digunakan pneumatik silinder kerja ganda yang berasal dari katalog pneumatik Festo. Hasil perhitungan menunjukan bahwa gaya yang digunakan pada semua jenis silinder untuk memindahkan tote masih jauh lebih kecil dari gaya bengkok yang diizinkan. Selain itu terdapat 4 kelompok pneumatik yang memiliki kesamaan spesifikasi  yaitu kelompok satu silinder C1, C3, C12 dan C14 kelompok dua yaitu silinder C2, C4, C11, dan C13 kelompok tiga  yaitu silinder C7, C9, C15 dan C17 dan kelompok empat yaitu silinder C10 dan C17
KETAHANAN PANAS PADUAN ALUMINIUM SEBAGAI BAHAN KONSTRUKSI Sri Mulyono Atmojo; Tri Harjanto; Abdul Jalil
Jurnal Perangkat Nuklir Vol 1, No 2 (2007): Nopember 2007
Publisher : BATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (916.006 KB)

Abstract

The analysis of aluminum alloy for boarding ways, curtain laboratory in nuclear activity, several laboratory, and others, after fire resistance test was investigated. Aim of this test is to understand short aluminum alloys resist to the fire. A rolling door material by a local product is used as a sample in these experiment. The experiment method was investigated according to NFPA417: Standard on construction and protection of aircraft loading walkways 1985 edition, where the sample is suddenly heated by 650°C temperature. The visual activity was carried out for physics observation, and mechanical characteristic was observed by cutting of the samples in which before. and after fire resistance test. The microstructure was investigated by Scanning Electron microscope, that analysis for structure and composition of surfaces were understood. Result of these observation show that sample color were change firm white to brown, mechanical characteristic were change from tough to brittle, but the samples shape as a construction material and surface microstructure relative constant conclusion of these experiment is that the sample resistance to fire test to it suitable for construction material. Telah dilakukan analisa paduan aluminium untuk bahan konstruksi boarding ways, sekat pada laboratorium bidang nuklir maupun laboratorium yang lain atau sejenis, setelah dilakukan fire test. Kegiatan ini dimaksudkan untuk mengetahui kemampuan bahan tersebut terhadap pengaruh suhu akibat kebakaran (fire resistance). Bahan paduan aluminium berupa lembaran yang digunakan sebagai rolling-door, produksi loka/. Metoda pelaksanaan kegiatan dilakukan dengan memberikan suhu pada sampel setinggi sekitar eso«: secara mendadak, sesuai dengan standar NFPA 417: Standard on Construction and Protection of Aircraft Loading Walkways, edisi 1985. Pengamatan fisik dilakukan secara visual, dan pengamatan sifat mekaniknya dilakukan dengan memotong sampel sebelum dan sesudah dipanasi, perubahan struktur mikro dianalisa dengan Scanning Electron Microscope dan perubahan komposisi kimia permukaan dianalisa dengan Energy Diffraction X-ray. Hasil pengamatan menunjukkan adanya perubahan warna sampel dari putih ke coklat, sifat mekanis berubah dari liat menjadi getas (brit/e), namun bentuk fisik dan struktur mikro relatif tetap. Dari hasil uji ini dapat disimpulkan bahwa paduan aluminium tahan terhadap uji kebakaran dan layak digunakan sebagai bahan konstruksi.
VERIFIKASI PERHITUNGAN DRUM DAN PULLEY OVERHEAD TRAVELLING CRANE PADA IRADIATOR GAMMA Syamsurrijal Ramdja; Ari Satmoko; Sutomo Budihardjo
Jurnal Perangkat Nuklir Vol 4, No 7 (2010): Mei 2010
Publisher : BATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (663.239 KB)

Abstract

VERIFICA TION CALCULA TlON OF DRUM AND PULLEY OVERHEAD TRAVELLING CRANE ON GAMMA IRRADIA TORS. Having verified the calculation of dam drum pulleys found on cranes to facilitate the gamma irradiator. Drum is a device for rolling steel ropes while the pulley is a circular pieces called disks, which are made from metal or non-metal to transmit motion and force. Having verified calculation of forces acting style on drums, drum diameter and length and style of press that occurred on drums. Likewise, the pulley, pulley diameter verified calculations, measures of disc and shaft power pulleys. From the verification results will be obtained whether the data drums and pulley device is safe or not safe to use  VERIFIKASI PERHITUNGAN DRUM DAN PULLEY OVERHEAD TRAVELLING CRANE PADA IRADIA TOR GAMMA. Telah diverifikasi perhitungan drum dam pulley yang terdapat pada crane untuk memfasilitasi irradiator gamma. Drum adalah suatu perangkat untuk menggulung tali baja sedangkan pulley adalah suatu kepingan yang bundar yang disebut juga disk, yang terbuat dari logam atau non-/ogam untuk mentransmisikan gerak dan gaya. Diferifikasi perhitungan gaya gaya yang bekerja pada drum, diameter dan panjang drum serta gaya tekan yang terjadi pada drum. Demikian juga dengan pulley, diverifikasi perhitungan diameter pulley, ukuran-ukuran cakra serta kekuatan poros pulley. Dari hasil verifikasi akan didapatkan data-data apakah perangkat drum dan pulley tersebut aman untuk digunakan ataukah tidak aman  
APLIKASI DAN ANALISA SISTEM KOMUNIKASI PUBLISH-SUBSCRIBE PADA SISTEM MONITORING RADIASI DAN LINGKUNGAN Ismet Isnaini; I Putu Susila; Istofa Istofa
Jurnal Perangkat Nuklir Vol 10, No 1 (2016): Juni 2016
Publisher : BATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (532.053 KB)

Abstract

APLIKASI DAN ANALISA SISTEM KOMUNIKASI PUBLISH-SUBSCRIBE PADA SISTEM MONITORING RADIASI DAN LINGKUNGAN Sebagai salah satu bagian dari RAMONA (Radiation and Meteorological Monitoring Analysis System), telah dirancang sebuah sistem komunikasi antara alat sensor Ultrasonic Maretron WS0100 yang terhubung dengan komputer client dengan server Sistem Pemantauan Lingkungan Kawasan Nuklir, RAMONA. Sensor Ultrasonic ini terhubung dengan alat lainnya melalui antar muka NMEA2000 (National Maritime Electrical Association), yang merupakan standard komunikasi yang biasa menghubungkan antara sensor-sensor di kapal-kapal laut dengan tampilannya. Dalam alat ini terdapat beberapa sensor yakni sensor tekanan, arah angin, kecepatan angin dan suhu udara. Sistem komunikasi yang digunakan berbasis Message Queeing Telemetry Transport (MQTT). Prinsip dari sistem MQTT ini menggunakan publish/subscribe protocol, dimana Client, dalam hal ini Maretron, akan mengirim (publish) data-datanya ke data bus, yang kemudian di ambil oleh computer (baik itu client maupun server) yang sudah ‘berlanggganan’ (subscribe) jenis-jenis data dengan format tertentu yang diperlukannya. Format data yang digunakan dalam sistem komunikasi ini adalah format JSON (JavaScript Object Notation), yang kemudian diambil oleh server untuk kemudian hasilnya di simpan ke dalam database ataupun di tampilkan di website bagi pengguna maupun admin dari sistem ini. Program untuk kedua sistem client dan server telah berhasil ditulis, dan menghasilkan komunikasi data yang lancar

Page 8 of 11 | Total Record : 104