cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta selatan,
Dki jakarta
INDONESIA
PIN Pengelolaan Instalasi Nuklir
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Science,
Majalah Ilmiah Pengelolaan Instalasi Nuklir "PIN" yang diterbitkan oleh Pusat Teknologi Bahan Bakar Nuklir (PTBN) - BATAN, menerima dan mempublikasikan naskah berupa hasil penelitian, kajian dan tinjauan ilmiah yang berhubungan dengan kegiatan pengelolaan instalasi nuklir
Arjuna Subject : -
Articles 8 Documents
Search results for , issue "Vol 9, No 16 (2016): April 2016" : 8 Documents clear
PEMROSESAN AWAL DATA RUNTUN WAKTU HASIL PENGUKURAN UNTUK IDENTIFIKASI SISTEM TUNGKU SINTER DEGUSSA Dede Sutarya . .
PIN Pengelolaan Instalasi Nuklir Vol 9, No 16 (2016): April 2016
Publisher : PIN Pengelolaan Instalasi Nuklir

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (471.344 KB)

Abstract

ABSTRAK─Pemrosesan awal data merupakan langkah penting dan kritis serta memiliki dampak besar pada keberhasilan analisis atau penggunaan selanjutnya dari data. Data hasil pengukuran yang terbebas dari noise tidak pernah dapat diperoleh dalam pengukuran menggunakan sensor dilaboratorium proses kimia atau fisika karena adanya noise yang timbul dari efek termodinamika dan kuantum. Selain itu noise juga terjadi karena kesalahan transmisi, lokasi memori yang rusak, dan kesalahan timing pada konversi analog ke digital. Pada makalah ini dilakukan penelitian dan eksperimen untuk mencari parameter optimal penapisan noise spike (outlier) menggunakan median filter pada data runtun waktu input-output hasil akuisisi proses sintering. Dari hasil eksperimen diperoleh parameter optimal median filter untuk data runtun waktu input–output proses sintering adalah dengan lebar jendela pergeseran N=25. Parameter tersebut menghasilkan rasio sinyal terhadap noise (SNR) yang cukup tinggi dengan rerata 3,6685 dan rerata kesalahan kuadrat (MSE) rendah dengan rerata 0,0352 dengan tetap mempertahankan bentuk asli puncak sinyal. Dengan demikian data hasil pemrosesan awal data dapat digunakan pada proses selanjutnya yaitu identifikasi sistem menggunakan teknik cerdas dengan efisien dan akurat.   Kata Kunci – Pemrosesan awal data, runtun waktu, median filter, sintering     ABSTRACT─Data preprocessing is an important and critical step and have a huge impact on the success of the analysis or the subsequent use of the data. Measurement data with free of noise can never be obtained from the sensor measurement in chemical or physical process laboratory due to the noise arising from thermodynamics and quantum effects. In addition, noise also occurs because of a transmission error, faulty memory location, and timing errors at the analog to digital conversion. In this paper carried out research and experiments to find the optimal parameters for filtering spikes noise (outliers) using a median filter on input-output time series data that obtained from the data acquisition of the sintering process. From the experimental results obtained that median filter optimal parameter is using moving windows size N=25. These parameters produce sufficiently high Signal to Noise Ratio (SNR) with the average of 3.6685 and a low Mean Square Error (MSE) with the average of 0.0352 while maintaining the shape of the original signal peaks on the data. Thus the results of data preprocessing can be used in the next step of the data usage i.e. for system identification using intelligent technique efficiently and accurately.   Keywords – Data preprocessing, time series, median filtering, sintering
PENILAIAN RESIKO K3 PADA PENGUJIAN KANDUNGAN URANIUM MENGGUNAKAN ALAT TITROPROSESOR Ngatijo . .; Lilis Windaryati . .; Rahmiati . .; Torowati . .
PIN Pengelolaan Instalasi Nuklir Vol 9, No 16 (2016): April 2016
Publisher : PIN Pengelolaan Instalasi Nuklir

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (476.812 KB)

Abstract

ABSTRAK–Penilaian resiko K3 pada pengujian kandungan Uranium menggunakan alat Titroprosesor telah dilakukan. Penilaian resiko K3 dimaksudkan untuk menciptakan daerah kerja yang aman, efisien dan produktif mengingat Instalasi Elemen Bakar Eksperimental (IEBE) merupakan salah satu fasilitas nuklir di Kawasan Nuklir Serpong. Instalasi ini dirancang untuk melakukan kegiatan penelitian bahan bakar reaktor daya.  Fasilitas ini dilengkapi dengan fasilitas pemurnian dan konversi uranium, fabrikasi elemen bakar dan kendali kualitas. Salah satu kegiatan pada laboratorium kendali kualitas adalah pengujian kandungan uranium untuk mendukung kegiatan penelitian tersebut. Dari kegiatan pengujian tersebut tidak menutup kemungkinan adanya potensi bahaya baik yang berasal dari proses kerja maupun dari bahan yang digunakan. Potensi bahaya tersebut perlu diminimalkan atau dihilangkan agar keselamatan pekerja, masyarakat dan lingkungan terjamin sehingga produktifitas bisa ditingkatkan. Untuk menciptakan daerah kerja yang aman, efisien dan produktif di IEBE perlu disusun penilaian resiko K3 dalam kegiatan pengoperasian peralatan, khususnya pada pengujian U menggunakan alat Titroprosesor. Dalam penilaian resiko K3 pada pengujian U menggunakan alat Titroprosesor berpedoman pada persyaratan seperti tertuang dalam Perka Batan No. 020/KA/I/2012 tentang Pedoman Penilaian Risiko Keselamatan Dan Kesehatan Kerja.  Tahapan dalam penyusunan penilaian resiko K3 ini meliputi mempelajari langkah kerja, mengidentifikasi potensi bahaya tiap langkah kerja, menilai risiko bahaya yang telah diidentifikasi dan melakukan langkah pengendalian bahaya. Dari hasil penilaian resiko untuk identifikasi bahaya dalam kegiatan pengujian kandungan uranium dengan Titroprosesor berada pada kelas A, dengan skala diantara 0 – 24 yang berarti risiko dapat diterima. Kata kunci–Pengujian kandungan uranium, identifikasi bahaya, penilaian resiko K3 ABSTRACT-K3 risk assessment for Uranium content analysis by using Titroprocessor has been carried out. K3 assesment was conducted to establish the safe, efficiency and proactive workplace as remainds that the experimental fuel element installation is one of nuclear facility in Serpong nuclear area. The installation was designed to conduct fuel for power reactor research. The facility was equipped with purification and conversion uranium facility, fuel element fabrication and quality control. One of activity in quality control laboratory is uranium content analysis to support the research activity. The analysis activity shows the possibility of potential hazards from working process or materials that had been used. The potential hazards need to be minimized or eliminated in order to safety of workers, society and environment assured so that productivity can be improved. To create the safe, efficient, and productive workplace in IEBE, it need to arrange K3 risk assessment in equipment operation activity, especially for U content analysis by using Titroprocessor. K3 risk assessment for U content analysis by using Titroprocessor is guided by requirement as stated in Perka Batan No. 020/KA/I/2012 about Guidance of Safety and Healty Work Risk Assessment. Stage to arrange K3 risk assessment are learn the working step, assess hazards risk that had been identify and make hazards control step. The results of risk assessment for hazads identification shows U content analysis by using Titroprocessor is in A class, with scale on 0 – 24, it means risk can be accepted. Keywords – Uranium  content analysis, hazard identification, K3 risk assessment
ANALISIS KERUSAKAN CENTRIFUGE (XD-301) PADA PROSES PEMISAHAN URANIL NITRAT SEKSI 300 INSTALASI PCP Triarjo . .; Sugeng Rianto . .; Anwar Muchsin . .; Edy Muljono . .
PIN Pengelolaan Instalasi Nuklir Vol 9, No 16 (2016): April 2016
Publisher : PIN Pengelolaan Instalasi Nuklir

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (486.21 KB)

Abstract

ABSTRAK–Centrifuge XD-301 adalah unit alat pemisah Uranil Nitrat terhadap pengotor di instalasi Pemurnian dan Konversi PCP (Pilot Conversion Plant). Alat centrifuge telah mengalami kerusakan akibat kondisi ruangan dan suplai udara tekan yang banyak mengandung air. Oleh karena itu perlu dilakukan analisis kerusakan untuk menentukan bagian-bagian yang harus diperbaiki dan tahapan perbaikan yang efektif. Analisis kerusakan dibagi menjadi tiga bagian antara lain: sistem elektrik power suplai, sistem elektro pneumatik, dan sistem elekrik pada lokal panel Kontrol. Metode yang digunakan dalam analisis kerusakan adalah dengan cara melakukan analisis langsung pada bagian input dan output komponen. Setelah dilakukan analisis diketahui bahwa kerusakan terdapat pada sistem elektrik yaitu overload, relai, sistem pneumatik dan sistem motor sentrifugal. Selanjutnya perbaikan dilakukan dengan melakukan penggantian sistem komponen elektrikdan pembersihan sistem pneumatik. Sistem centrifuge MXD 301 belum bisa berfungsi karena sistem motor penggerak belum dilakukan pergantian.   Kata kunci – Analisis, centrifuge, overload.     ABSTRACT–Centrifuge XD-301 is a uranyl nitrate separator unit from impurities in the Purification installation and Conversion (PCP).Centrifuge has suffered damage due to the condition of the room and the supply of compressed air which contains a lot of water.Therefore it is necessary to analyze the damage to determine the parts to be repaired and effective repair stages.Damage analysis is divided into three parts include: electrical power supply systems, electro-pneumatic system, and electrical systems on the local control panel.The method used in the analysis of the damage is to perform analysis directly on the input and output components. After the analysis is known that there is damage to the electrical system is overloaded, relays, pneumatic systems and centrifugal motor system. Further improvements were made with the replacement of electrical components and the cleaning system of pneumatic systems.Centrifuge XD-301can not function because the motor system has not been replaced.   Keywords – Analysis, centrifuge, overload.
Studi Kekuatan Tarik Serat Nonwoven Silikon Karbida Suprijono . .; Guswardani . .; Susworo . .; Agus Jamaludin . .; Jan Setiawan . .
PIN Pengelolaan Instalasi Nuklir Vol 9, No 16 (2016): April 2016
Publisher : PIN Pengelolaan Instalasi Nuklir

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (432.433 KB)

Abstract

ABSTRAK- Telah dilakukan pengujian kekuatan tarik dari serat nonwoven silikon karbida yang dibuat dari polycarbosilane menggunakan teknik electrospinning.  Serat nonwoven silikon karbida dibuat dengan teknik electrospinning dengan parameter proses (tegangan, jarak ujung jarum ke kolektor dan laju umpan larutan) yang sama.  Proses curing serat dilakukan dengan waktu 1; 1,5 dan 2 jam.  Proses selanjutnya  adalah proses pirolisis selama satu jam.  Dilakukan pengujian tarik sampel serat nonwoven menggunakan frame bantu dengan laju penarikan sebesar 1 mm/s.  Hasil yang diperoleh menunjukkan kekuatan tarik serat nonwoven berturut-turut sebesar 1,85 MPa; 8,98 MPa dan 10,66 MPa seiring dengan bertambahnya waktu curing yang dilakukan.  Ukuran diameter serat nonwoven seiring dengan waktu curing berturut-turut adalah 6,13; 4,17 dan 4,23 μm.  Dari hasil ini menunjukkan ketahanan serat dalam menerima beban tarik disebabkan oleh gesekan dan adesi antar serat, sedangkan kelenturan serat sangat dipengaruhi oleh diameter serat.   Kata kunci: Kekuatan tarik, serat nonwoven, polycarbosilane, electrospinning, silikon karbida   ABSTRACT-Tensile strength measurement has been done for silicon carbide nonwoven fiber that produced for polycarbosilane using electrospinning technique.  Silicon carbide nonwoven fibers produced with the same process parameter (high voltage, tip to collector distance and feed rate solution).  The curing process time varied at 1, 1.5 and 2 hour(s).  The pyrolysis process took placed after the curing process for 1 hour.  Tensile measurement for the nonwoven fiber has done by framed the sample and the pulling speed at 1 mm/s.  The results showed the tensile strength of nonwoven fiber has a lower value compared to the woven silicon carbide fiber.  Tensile strength of the fibers against the curing process time were 1.85 MPa, 8.98 MPa and 10.66 MPa, respectively.  The fibers diameter value against the curing process time were 6.13, 4.17 and 4.23 μm. These results showed the fibers toughness take the tensile load caused by the friction and adhesion inter-fibers, then the elasticity of fibers depend on the fibers diameter. Keywords: Tensile strength, nonwoven fibers, polycarbosilane, electrospinning, silicon carbide
UJI FUNGSI ALAT ANALISIS KARBON – SULFUR MERK LECO CS-744 Lilis Windaryati . .; Pranjono . .; Banawa Sri Galuh . .; Mu’nisatun Solikhah . .
PIN Pengelolaan Instalasi Nuklir Vol 9, No 16 (2016): April 2016
Publisher : PIN Pengelolaan Instalasi Nuklir

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (418.239 KB)

Abstract

ABSTRAK–Telah dilakukan uji fungsi alat analisis karbon–sulfur merk Leco CS-744. Alat analisis karbon - sulfur Leco CS-74 merupakan alat baru. Uji fungsi dilakukan untuk mengetahui kinerja dan kemampuan alat analisis karbon-sulfur meliputi personal computer (PC), timbangan analitik, regulator gas dan alat CS-744. Bahan yang digunakan untuk melakukan uji fungsi adalah standar karbon dalam baja dengan kadar C 0,177 ± 0,003% dan S 0,005 ± 0,0005% ; C 0,668 ± 0,008% dan S 0,0108 ± 0,0004% serta C 0,811 ± 0,007% dan S 0,0108 ± 0,0004%. Bahan standar yang digunakan buatan Leco Corporation dan mengacu pada SRM dengan sertifikat yang tertelusur. Dari hasil uji fungsi diperoleh hasil neraca analitik, regulator gas, dan alat CS-744 berfungsi sesuai spesifikasi. Hasil analisis standar diperoleh berturut-turut dengan rata-rata dan standar deviasi : C 0,177 ± 0,0002 % dan  S 0,0055 ± 0,0002% ; C 0,669 ± 0,0014% dan S 0,0108 ± 0,0003% serta C 0,810 ± 0,0017% dan S 0,0064 ± 0,0005%. Ini menunjukkan bahwa alat analisis karbon – sulfur merk Leco CS-744 berfungsi dengan baik sesuai dengan jangkau ukur yang diijinkan. Kata Kunci–Uji fungsi , Leco CS-744, Inframerah ABSTRACT-Instrument functional test on carbon–sulfur analyzer LECO CS-744 has been done.  This is a new instrument.  Functional test has been done to explore its performance and capability comprehend to personal computer (PC), analytical balanced, gas regulator and CS-744 instrument.  Material that used in functional test was carbon standard in iron with several concentration. Three variant concentration carbon standard were used, C at 0.177 ± 0.003% and S at 0.005 ± 0.0005%; C at 0.668 ± 0.008% and S at 0.0108 ± 0.0004% and C at 0.811 ± 0.007% and S at 0.0108 ± 0.0004%.  Standard material made by LECO Corporation and adopted the CRM with traceable certificate.  The results show analytical balance, gas regulator and CS-744 instrument works as its specified.  The results on standard material for each variant were C at 0,177 ± 0,0002 %  and  S at 0,0055 ± 0,0002% ; C at 0,669 ± 0,0014% and S at 0,0108 ± 0,0003% and C at 0,810 ± 0,0017% and S at 0,0064 ± 0,0005%. These results showed the instrument carbon-sulfur analyzer LECO CS-744 worked properly at its allowable measurement range. Keywords–Functional test, Leco CS-744, infrared
COVER PIN No.16/Th.IX, April 2016 PIN Cover . Cover
PIN Pengelolaan Instalasi Nuklir Vol 9, No 16 (2016): April 2016
Publisher : PIN Pengelolaan Instalasi Nuklir

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

File ini berisi :1. Cover2. Susunan Redaksi3. Kata Pengantar
KARAKTERISASI DENSITAS GRAFIT SEBAGAI KANDIDAT BAHAN REAKTOR TEMPERATUR TINGGI Heri Hardiyanti . .; Slamet Pribadi . .; Dadang . .; Jan Setiawan . .
PIN Pengelolaan Instalasi Nuklir Vol 9, No 16 (2016): April 2016
Publisher : PIN Pengelolaan Instalasi Nuklir

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (446.439 KB)

Abstract

ABSTRAK-Telah dilakukan karakterisasi densitas grafit dengan menganalisis pola difraksi sinar-X menggunakan metode Rietveld yang dibandingkan dengan pengukuran densitas dengan ASTM C373 dan ASTM C559.  Pengamatan struktur mikro menggunakan mikroskop optik dilakukan untuk memperkuat karakteristik densitas elektroda grafit yang diuji.  Hasil yang diperoleh menunjukkan sampel grafit merupakan alotropi grafit 2H dengan sistem Kristal heksagonal dan grup kisinya adalah P 63 m c.  Parameter kisi hasil analisis Rietveld diperoleh a=2,4627 Å dan c=6,7215 Å, dengan densitas yang diperoleh sebesar 2,26 g/cm3. Hasil pengukuran densitas dengan ASTM C373 diperoleh sebesar 2,41 g/cm3, sedangkan pengukuran densitas dengan ASTM C559 sebesar 2,28 g/cm3. Hasil pengamatan struktur mikro memperkuat hasil pengukuran densitas yang diperoleh dengan menunjukkan sampel grafit memiliki kepadatan yang tinggi.  Dari pengukuran densitas ini elektroda grafit telah memenuhi salah satu kriteria agar dapat digunakan pada reaktor temperatur tinggi. Kata kunci: karbon, grafit, pola difraksi,densitas. ABSTRACT-Characterization on graphite density has been done. The characterizations were done by analyzed X-ray diffraction pattern using Rietveld method compared to the density measurement according to ASTM C373 and ASTM C559. Microstructure observation by optical microscope was done to prove the density characteristic of graphite electrode.  The results showed the graphite electrode was 2H graphite allotrope with hexagonal crystal system and its space group is P 63 m c.  Rietveld analysis for lattice parameter was achieved at a=2,4627 Å and c=6,7215 Å, with density at 2,26 g/cm3.  Density measurement based on ASTM C373 at 2,41 g/cm3, and based on ASTM C559 at 2,28 g/cm3.  The observation microstructure appearance showed high density in graphite. The density measurement showed the graphite electrode has passed one criteria to be used in high temperature reactor. Keywords: Carbon, graphite, diffraction pattern, density.
PENENTUAN KADAR URANIUM DALAM SAMPEL YELLOW CAKE MENGGUNAKAN SPEKTROMETER GAMMA Noviarty . .; Iis Haryati . .
PIN Pengelolaan Instalasi Nuklir Vol 9, No 16 (2016): April 2016
Publisher : PIN Pengelolaan Instalasi Nuklir

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (659.959 KB)

Abstract

ABSTRAK–Telah dilakukan pengukuran isotop uranium dalam sampel yellow cake menggunakan spektrometer gamma. Pengukuran isotop dilakukan dengan tujuan untuk menentukan kadar uranium yang terdapat dalam yellow cake. Dengan diketahui kadar uranium dalam yellow cake tersebut maka kebutuhan HNO3 untuk pelarutan yellow cake dalam proses konversi yellow cake menjadi UO2 atau U3O8. dapat diketahui. Penentuan kadar uranium dalam yellow cake tersebut dapat ditentukan dengan mengetahui pencacahan isotop uranium menggunakan spektrometer gamma genny. Pencacahan isotop Uranium dalam yellow cake diawali dengan menimbang sampel yellow cake sebesar ± 1 gram dalam vial kaca, kemudian melakukan pencacahan selama 20000 detik. Dari pencacahan tersebut dihitung besar aktivitas dan kandungan dari masing masing isotop, sehingga kadar uranium dapat diketehui. Dari kegiatan tersebut diperoleh total kandungan isotop uranium sebesar dalam sampel uji yellow cake-1 yaitu 0.5887 gram (69.22%), 0.5611gram (65.51%) untuk kode sampel yellow cake-2 dan 0.5248 gram (60.97%) untuk sampel dengan kode yellow cake-3. Selanjutnya untuk melihat apakah penentuan kandungan isotop yang dilakukan memberikan hasil mendekati nilai benar, maka dilakukan penentuan nilai akurasi terhadap sampel standar uranium serbuk bersertifikat dari CRM. Pada penentuan nilai akurasi tersebut diperoleh nilai akurasi masing-masing isotop uranium yang terdapat dalam standar uranium bersertifikat dari CRM yaitu 1.005 - 4.552%, nilai akurasi yang diperoleh cukup baik kecil dari 5%, sehingga hasil pengukuran tersebut dapat diterima dengan tingkat kepercayaan 95%. Kata kunci–Yellow  Cake,  radioaktivitas, Spektrometer-γ

Page 1 of 1 | Total Record : 8