Claim Missing Document
Check
Articles

Verifikasi Metode Step dan Kontinyu Untuk Penentuan Kapasitas Panas Menggunakan Thermal Analyzer Sutri Indaryati, Aslina Br Ginting, Jan Setiawan,
JURNAL STANDARDISASI Vol 9, No 1 (2007): Vol. 9(1) 2007
Publisher : Badan Standardisasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

-
PAPAN GEKOLA SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA YANG INOVATIF DENGAN PENDEKATAN STEAM Noni Dwi Sari; Jan Setiawan
JURNAL SAINTIKA UNPAM Vol 3, No 1 (2020)
Publisher : Program Studi Matematika FMIPA Universitas Pamulang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32493/jsmu.v3i1.4728

Abstract

Seiring dengan perkembangan teknologi abad 21 dan untuk menghadapi revolusi industry 4.0 penyelengaran pembelajaran diharapkan lebih inovatif dan kreatif berupa pembelajaran lintas disiplin ilmu.  Penggunaan media pembelajaran dalam prosesnya memang mutlak dilakukan agar pembelajaran matematika lebih dinamis dan mampu menjawab tantangan zaman.  Untuk itulah penulis mencoba mengembangkan media pembelajaran Papan Geometri, Koordinat dan Pola (papan Gekola) yang dalam penggunaannya dikembangkan dengan pendekatan STEAM sehingga tercipta pembelajaran lintas disiplin ilmu yang inovatif dan menyenangkan serta bermakna.  Dengan penelitian tindakan kelas (PTK) dua siklus yang dilaksanakan di SMP Insan Rabbany.  Subjeknya adalah siswa kelas 7.  Instrumen data berupa foto dokumentasi, wawancara dan survey.   Hasil pengembangan media papan Gekola dengan model pembelajaran pendekatan STEAM materi bangun datar menunjukkan pengembangan papan Gekola dengan pendekatan STEAM dapat meningkatkan efektivitas pembelajaran ditinjau dari aspek keaktifan yang memiliki nilai rata rata 89,5, aspek kreasi dan inovasi dengan nilai rata rata 90 serta aspek kemampuan analisis dengan nilai rata rata 91 pada akhir siklus kedua.  Secara keseluruhan efektifitas pembelajaran menunjukkan hasil yang sangat baik.  Hal ini menunjukkan penggunaan media papan Gekola dengan pendekatan STEAM merupakan suatu inovasi pembelajaran yang efektif untuk menghadapi tantangan revolusi industry 4.0 karena berhasil menerapkan pembelajaran lintas disiplin ilmu yang diperlukan bagi siswa
PENGARUH KADAR Mo TERHADAP FASA g-UMo, SIFAT TERMAL DAN DENSITAS PADUAN UMo EFFECT OF Mo CONTENT ON THE g-UMo PHASE, THERMAL CONDUCTIVITY AND DENSITY OF UMo ALLOY M Husna Alhasa; Masrukan Masrukan; Jan Setiawan
GANENDRA Majalah IPTEK Nuklir Volume 20 Nomor 1 Januari 2017
Publisher : Website

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (566.941 KB) | DOI: 10.17146/gnd.2017.20.1.3164

Abstract

PENGARUH KADAR Mo TERHADAP FASA g-U-Mo, SIFAT TERMAL DAN DENSITAS PADUAN UMo. Paduan uranium-molibdenum hasil peleburan dengan kadar 2%, 5%, 10% dan 15%  Mo dalam kondisi vakum dikenai perlakuan panas.  Paduan UMo dipanaskan hingga suhu 900 oC pada daerah g dan didinginkan secara cepat ke daerah suhu kamar dengan media air. Spesimen paduan UMo kemudian dianalisis struktur fasa, konduktivitas termal dan densitas paduan. Hasil analisis pola difraksi sinar x paduan UMo pasca-peleburan dengan kadar 2%, 5% dan 10% Mo menghasilkan puncak puncak fasa a dan d. Pola difraksi paduan UMo pasca-pendingin cepat dengan kadar 2%, 5% dan 10% Mo menghasilkan puncak puncak fasa g dengan bidang hkl 110, 200, 211 dan 220. Pembentukan fasa g dalam bentuk body centered cubic, BCC merupakan hasil  transformasi dari fasa a+d (orthorombik dan tetragonal). Struktur fasa g relatif stabil dan stabillitasnya semakin meningkat dengan semakin tinggi kadar Mo. Namun demikian konduktivitas termal dan densitas paduan UMo mengalami penurunan dengan meningkatnya kadar Mo. Struktur fasa g-UMo metastabil relatif baik diatas kisaran 5-10% kadar Mo.  
KARAKTERISASI DENSITAS GRAFIT SEBAGAI KANDIDAT BAHAN REAKTOR TEMPERATUR TINGGI Heri Hardiyanti . .; Slamet Pribadi . .; Dadang . .; Jan Setiawan . .
PIN Pengelolaan Instalasi Nuklir Vol 9, No 16 (2016): April 2016
Publisher : PIN Pengelolaan Instalasi Nuklir

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (446.439 KB)

Abstract

ABSTRAK-Telah dilakukan karakterisasi densitas grafit dengan menganalisis pola difraksi sinar-X menggunakan metode Rietveld yang dibandingkan dengan pengukuran densitas dengan ASTM C373 dan ASTM C559.  Pengamatan struktur mikro menggunakan mikroskop optik dilakukan untuk memperkuat karakteristik densitas elektroda grafit yang diuji.  Hasil yang diperoleh menunjukkan sampel grafit merupakan alotropi grafit 2H dengan sistem Kristal heksagonal dan grup kisinya adalah P 63 m c.  Parameter kisi hasil analisis Rietveld diperoleh a=2,4627 Å dan c=6,7215 Å, dengan densitas yang diperoleh sebesar 2,26 g/cm3. Hasil pengukuran densitas dengan ASTM C373 diperoleh sebesar 2,41 g/cm3, sedangkan pengukuran densitas dengan ASTM C559 sebesar 2,28 g/cm3. Hasil pengamatan struktur mikro memperkuat hasil pengukuran densitas yang diperoleh dengan menunjukkan sampel grafit memiliki kepadatan yang tinggi.  Dari pengukuran densitas ini elektroda grafit telah memenuhi salah satu kriteria agar dapat digunakan pada reaktor temperatur tinggi. Kata kunci: karbon, grafit, pola difraksi,densitas. ABSTRACT-Characterization on graphite density has been done. The characterizations were done by analyzed X-ray diffraction pattern using Rietveld method compared to the density measurement according to ASTM C373 and ASTM C559. Microstructure observation by optical microscope was done to prove the density characteristic of graphite electrode.  The results showed the graphite electrode was 2H graphite allotrope with hexagonal crystal system and its space group is P 63 m c.  Rietveld analysis for lattice parameter was achieved at a=2,4627 Å and c=6,7215 Å, with density at 2,26 g/cm3.  Density measurement based on ASTM C373 at 2,41 g/cm3, and based on ASTM C559 at 2,28 g/cm3.  The observation microstructure appearance showed high density in graphite. The density measurement showed the graphite electrode has passed one criteria to be used in high temperature reactor. Keywords: Carbon, graphite, diffraction pattern, density.
Kajian Metode Uji Fatik Bahan Kelongsong dan StrukturUntuk Bahan Bakar Reaktor RisetPasca Iradiasi Sri Ismarwanti Sri Ismarwanti; Hanifah Dwiyanti Hanifah Dwiyanti; Siti Saleha Siti Saleha; Setia Permana Setia Permana; Guswardani Guswardani; Jan Setiawan Jan Setiawan; Sungkono Sungkono
PIN Pengelolaan Instalasi Nuklir Vol 13, No 25 (2020): Oktober 2020
Publisher : PIN Pengelolaan Instalasi Nuklir

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Uji fatik adalah salah satu uji mekanik yang dilakukan untuk struktur bahan bakar reaktor riset.Beban siklik pada struktur bahan bakar reaktor menyebabkan kegagalan fatik. Beban siklik tersebut menyebabkan kelelahan siklus rendah (low cycle fatigue). Instalasi radiometalurgi adalah instalasi yang digunakan untuk uji pra dan pascairadiasi bahan dan bahan bakar reaktor nuklir. Metode yang digunakan harus mampu mengakomodir alat dan bahan yang akan digunakan.Oleh karena itu perlu dilakukan kajian metode pengujianfatik bahan struktur bahan bakar reaktor riset. Hasil dari kajian ini akan menjadi acuan awaluntuk pengujian fatik di fasilitas uji pasca iradiasi di PTBBN.Hasil kajian menunjukkan bahwa pengujian pascairadiasi dilakukan pada low cycle fatiguemenggunakanacuan ASTM E606 dengan modifikasi pada spesimen yang digunakan.Bahan yang akan dilakukan pengujian low cycle fatigueadalah bahan yang terlebihdahulu dipreparasi menjadi spesimen uji yang kemudian dilakukan iradiasi.Kata Kunci: low cycle fatigue,instalasi radiometalurgi,uji pasca iradiasi
PENENTUAN KODUKTIVITAS PANAS KOMPOSIT MATRIKS KERAMIK SILIKON KARBIDA MENGGUNAKAN DIFFERENTIAL SCANNING CALORIMETRY Sutri Indaryati; Yanlinastuti .; Guswardani .; Triarjo .; Jan Setiawan
PIN Pengelolaan Instalasi Nuklir Vol 8, No 15 (2015): April 2015
Publisher : PIN Pengelolaan Instalasi Nuklir

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (459.615 KB)

Abstract

ABSTRAK - Penentuan konduktivitas panas menggunakan differential scanning calorimetry (DSC) untuk komposit matriks keramik (KMK) SiC yang digunakan sebagai penukar kalor telah dilakukan menggunakan Setaram DSC 92. Untuk menentukan konduktivitas panas dengan DSC menggunakan kurva entalpi bahan sensor yang digunakan adalah Indium dengan titik leleh pada 156,6 o C yang diperhitungkan dengan memperhitungkan adanya hambatan panas dari sampel KMK SiC. Pengukuran yang diperlukan adalah ketebalan KMK SiC dan luasan permukaan bahan sensor yang bersentuhan dengan sampel KMK SiC. Dari kurva entalpi diperoleh nilai hambatan panas sampel KMK SiC yang digunakan sebesar 0,897 K/mW untuk KMK-P dan 0,867 K/mW untuk KMK-PS. Perhitungan konduktivitas panas dari hambatan panas diperoleh nilai 2,919 W/m.K untuk KMK-P dan 3,065 W/m.K untuk KMK-PS. Kata Kunci : komposit matriks keramik SiC, Konduktivitas panas, bahan sensor, differensial calorimetry ABSTRACT - Thermal conductivity of silicon carbide composite matrix ceramic (CMC) was determined by differential scanning calorimetry (DSC) using Setaram DSC 92. Thermal conductivity measurement conducted by DSC was determined by enthalpi curve of sensor material was used Indium with melting point at 156,6 o C which thermal resistance of CMC SiC calculated. Thickness of CMC SiC and area of sensor material that contact to the CMC SiC sample. Thermal resistance of CMC SiC that obtained from enthalpi curve for KMK-P at 0,897 K/mW and KMK-PS at 0,867 K/mW. Thermal conductivity value that calculater from obtained thermal resistance for KMK-P at 2,919 W/m.K and KMK-PS at 3,065 W/m.K. Keywords : composite matrix ceramic SiC, heat conductivity, sensor material, differential calorimetry
Studi Kekuatan Tarik Serat Nonwoven Silikon Karbida Suprijono . .; Guswardani . .; Susworo . .; Agus Jamaludin . .; Jan Setiawan . .
PIN Pengelolaan Instalasi Nuklir Vol 9, No 16 (2016): April 2016
Publisher : PIN Pengelolaan Instalasi Nuklir

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (432.433 KB)

Abstract

ABSTRAK- Telah dilakukan pengujian kekuatan tarik dari serat nonwoven silikon karbida yang dibuat dari polycarbosilane menggunakan teknik electrospinning.  Serat nonwoven silikon karbida dibuat dengan teknik electrospinning dengan parameter proses (tegangan, jarak ujung jarum ke kolektor dan laju umpan larutan) yang sama.  Proses curing serat dilakukan dengan waktu 1; 1,5 dan 2 jam.  Proses selanjutnya  adalah proses pirolisis selama satu jam.  Dilakukan pengujian tarik sampel serat nonwoven menggunakan frame bantu dengan laju penarikan sebesar 1 mm/s.  Hasil yang diperoleh menunjukkan kekuatan tarik serat nonwoven berturut-turut sebesar 1,85 MPa; 8,98 MPa dan 10,66 MPa seiring dengan bertambahnya waktu curing yang dilakukan.  Ukuran diameter serat nonwoven seiring dengan waktu curing berturut-turut adalah 6,13; 4,17 dan 4,23 μm.  Dari hasil ini menunjukkan ketahanan serat dalam menerima beban tarik disebabkan oleh gesekan dan adesi antar serat, sedangkan kelenturan serat sangat dipengaruhi oleh diameter serat.   Kata kunci: Kekuatan tarik, serat nonwoven, polycarbosilane, electrospinning, silikon karbida   ABSTRACT-Tensile strength measurement has been done for silicon carbide nonwoven fiber that produced for polycarbosilane using electrospinning technique.  Silicon carbide nonwoven fibers produced with the same process parameter (high voltage, tip to collector distance and feed rate solution).  The curing process time varied at 1, 1.5 and 2 hour(s).  The pyrolysis process took placed after the curing process for 1 hour.  Tensile measurement for the nonwoven fiber has done by framed the sample and the pulling speed at 1 mm/s.  The results showed the tensile strength of nonwoven fiber has a lower value compared to the woven silicon carbide fiber.  Tensile strength of the fibers against the curing process time were 1.85 MPa, 8.98 MPa and 10.66 MPa, respectively.  The fibers diameter value against the curing process time were 6.13, 4.17 and 4.23 μm. These results showed the fibers toughness take the tensile load caused by the friction and adhesion inter-fibers, then the elasticity of fibers depend on the fibers diameter. Keywords: Tensile strength, nonwoven fibers, polycarbosilane, electrospinning, silicon carbide
Karakteristik termofisika komposit nonwoven SiOC dengan penambahan serbuk SiC Jan Setiawan; Pranjono .; Sigit .; Futichah .; Ratih Langenati; Ridwan .
Jurnal Teknologi Bahan Nuklir Vol 11, No 1 (2015): Januari 2015
Publisher : PTBN - BATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (218.314 KB)

Abstract

Abstract Themophysical properties of SiOC nonwoven composite with addition of SiC powder. Manufactured of polycarbosilane (PCS) based SiOC nonwoven composite by polymer infiltration process(PIP) has been done.  Nonwoven fiber as a filler was made by solute 1,2 g/mL PCS in toluene/N,N-Dimethylformamide (DMF) with ratio 30/70.  Solution of PCS was processed by electrospinnng that varied it’s processing voltage at 10 kV, 12 kV and 14 kV.  Matrix solution’s was made by solute 1,2 g/mL PCS in toluene and the composite was done by PIP technique.  Composites were varied by addition second phase SiC powder with additions of volume fraction ranged at 13 – 21%.  Characterizations of composites was done such as density measurements, morphology observations, heat capacity measuements and thermal conductivity measurements.  The results, showed the value of density measurements were lower than theoritical density of SiC where the highest value at 1,33 g/cm3was achieved by composite with added by SiC powder and the highest value of open porosity at 39,22%.  The cross sections morphology of composites show the different surface contour level and showed different phases by different greytone gradations.  The brightest colour showed the phases that dominated by silicon element.  The darken coloursowed the phases that dominated by carbon element and porosity shwed by black colour.  The value of composites heat capacity trends showed similarity to the SiC crystal heat capacities., but there were phonons excitation that showed existence the amorphous phases and porosity in the composites. The value of heat capacity of composites ranged at 400 – 1300 J/kg.K for measurement temperature ranged at 300 – 700 K.  The value of thermal conductivity of composites without addition of SiC powder ranged at 4 – 6 W/m.K, and ranged at 8 – 14 W/m.K for the composites with addition  of SiC powder. Keywords : composites, nonwoven, PIP, thermophysics Abstrak Karakteristik termofisika komposit nonwoven SiOC dengan penambahan serbuk SiC. Telah dilakukan pembuatan komposit nonwoven SiOC dengan teknik pirolisis infiltrasi polimer berbasis polycarbosilane (PCS).  Pembuatan komposit diawali dengan pembuatan serat nonwoven sebagai bahan pengisi yang menggunakan 1,2 g/mL PCS yang dilarutkan dengan toluena/N,N-Dimethylformamide (DMF) dengan rasio 30/70.  Serat nonwoven dibuat dengan teknik pemintalan listrik yang tegangan prosesnya divariasikan pada 10 kV, 12 kV dan 14 kV.  Pembuatan komposit dilakukan dengan teknik pirolisis infiltrasi polimer, dimana larutan matriks dibuat dari 1,2 g/mL PCS yang dilarutkan dalam toluena.   Komposit divariasikan dengan menambahkan fasa kedua berupa serbuk SiC dengan fraksi volume penambahan berkisar antara 13 – 21%.  Karakterisasi yang dilakukan pada komposit antara lain: pengukuran densitas, pengamatan morfologi, pengukuran kapasitas panas dan pengukuran konduktivitas panas.  Hasil yang diperoleh, pengukuran densitas komposit menunjukkan nilai yang lebih rendah dari densitas teoritis SiC, nilai tertinggi densitas komposit dengan penambahan serbuk SiC sebesar 1,33 g/cm3 dengan porositas terbuka tertinggi mencapai 39,22%.  Morfologi penampang lintang komposit menggambarkan kontur permukaan dengan ketinggian yang berbeda dan menunjukkan fasa berbeda yang ditunjukkan gradasi warna abu-abu yang berbeda.  Gradasi warna abu terang menunjukkan fasa yang didominasi unsur silikon dan gradasi warna abu gelap menunjukkan fasa yang didominasi unsur karbon dan porositas ditunjukkan dengan warna hitam.  Kapasitas panas komposit memiliki trend seperti kapasitas panas kristal SiC, namun menunjukkan adanya eksitasi fonon yang menunjukkan kemungkinan fasa amorf atau adanya porositas pada komposit.  Pada rentang temperatur 300 – 700 K nilai kapasitas panas berkisar antara 400 hingga 1300 J/Kg.K.  Konduktivitas panas komposit berkisar antara 4 hingga    6 W/m.K untuk komposit tanpa serbuk SiC dan berkisar antara 8 hingga 14 W/m.K untuk komposit yang ditambahkan dengan serbuk SiC. Kata Kunci : komposit, nonwoven, PIP, termofisika
Karakterisasi pelet sinter simulasi DUPIC hasil proses oksidasi-reduksi siklus ke-1 Erilia Yusnitha; Tri Yulianto; Sigit .; Jan Setiawan
Jurnal Teknologi Bahan Nuklir Vol 11, No 2 (2015): Juni 2015
Publisher : PTBN - BATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (221.957 KB)

Abstract

Abstract Characterization of UO2 sintered DUPIC simulation fuel pellet of oxidation-reduction process cycle-1. Oxidation process at a temperature of 500 °C had been done to UO2 sintered pellets as DUPIC fuel simulation with burn-up 40 MWd/kgU and 60 MWd/kgU. From oxidation process it was obtained U3O8 powder that then reduced using hydrogen gas at a temperature of 800 oC to reobtain UO2 powder. Characterization of UO2 powder from the cycle-1 of oxidation-reduction process was performed to determine density, surface area, and O/U ratio. To be used as DUPIC fuel, the UO2 powders obtained were compacted to produce green pellets and then were sintered at a temperature of 1700 oC to obtain sintered pellets of oxidation-reduction process product in the cycle-1.  Characterization of sintered pellets was carried out in order to determine the density of sintered pellets, hardness, and microstructure. The experiments showed that bulk density and ratio O/U DUPIC fuel simulation with burn-up 40 MWd/kgU and 60 MWd/kgU were relatively similar, but tap density and surface area were different. Characterization of sintered pellets showed density of sintered pellets DUPIC fuel with burn-up 60 MWd/kgU was better than 40 MWd/kgU. However, the microstructure analysis of sintered pellets with burn-up 60 MWd/kgU was better than burn-up 40 MWd/kgU. Keywords : DUPIC simulated fuel, oxidation-reduction process, density, surface area, O/U ratio.   Abstrak Karakterisasi pelet sinter simulasi DUPIC hasil proses oksidasi-reduksi siklus ke-1. Telah dilakukan karakterisasi terhadap pelet sinter UO2 bahan bakar simulasi DUPIC hasil proses oksidasi-reduksi siklus ke-1. Proses oksidasi dilakukan pada suhu 500 oC terhadap pelet sinter UO2 yang merupakan bahan bakar simulasi DUPIC dengan burn-up 40 MWd/kgU dan 60 MWd/kgU. Dari proses oksidasi tersebut diperoleh serbuk U3O8 yang kemudian direduksi dengan menggunakan gas hidrogen pada suhu 800 oC hingga diperoleh serbuk UO2 DUPIC. Karakterisasi serbuk UO2 hasil oksidasi-reduksi siklus ke-1 tersebut meliputi penentuan densitas, surface area dan rasio O/U. Untuk dapat digunakan sebagai bahan bakar DUPIC, serbuk UO2 yang diperoleh dikompakkan menjadi pelet mentah kemudian disinter pada suhu     1700 oC hingga diperoleh pelet sinter UO2 DUPIC hasil proses oksidasi-reduksi siklus ke-1. Karakterisasi pelet sinter tersebut dilakukan untuk memperoleh data uji densitas, kekerasan dan mikrostruktur. Hasil karakterisasi menunjukkan bahwa serbuk UO2 bahan bakar DUPIC simulasi dengan burn-up 40 MWd/kgU dan 60 MWd/kgU memberikan nilai bulk density dan rasio O/U yang relatif sama, sedangkan tap density dan surface area, memberikan nilai yang berbeda. Hasil karakterisasi pelet sinter diperoleh bahwa densitas pelet sinter UO2 bahan bakar DUPIC simulasi dengan burn-up 60 MWd/kgU lebih baik dari burn-up 40 MWd/kgU, sedangkan mikrostruktur pelet sinter dengan burn up 60 MWd/kgU lebih baik dibandingkan dengan burn-up 40 MWd/kgU.   Kata kunci : Bahan bakar simulasi DUPIC, proses oksidasi-reduksi, densitas, luas permukaan, rasio O/U.
PENENTUAN UMUR YELLOW CAKE SECARA RADIOKRONOMETRI Erlina Noerpitasari; Syamsul Fatimah; Iis Haryati; Yanlinastuti Yanlinastuti; Jan Setiawan; Boybul Boybul; Arif Nugroho
Urania : Jurnal Ilmiah Daur Bahan Bakar Nuklir Vol 26, No 2 (2020): Juni 2020
Publisher : website

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17146/urania.2020.26.2.6057

Abstract

PENENTUAN UMUR YELLOW CAKE SECARA RADIOKRONOMETRI. Penentuan umur yellow cake secara radiokronometri telah dilakukan. Penelitian ini bertujuan mendapatkan data umur yellow cake pada penyusunan basis data perpustakaan forensik nuklir. Radiokronometer yang digunakan yaitu 228Th/232Th. 232Th merupakan thorium yang secara alami terdapat dalam yellow cake dan telah mencapai kesetimbangan peluruhan menjadi 228Th, namun pada proses produksi yellow cake kesetimbangannya terganggu sehingga waktu dinolkan kembali. Sampel uji yaitu yellow cake Cogema, hasil tambang PTBGN di Kalan dan hasil samping produk pabrik Petrokimia Gresik. Tahapan yang dilakukan yaitu pelarutan sampel, pemisahan thorium dari uranium dengan metode kromatografi pertukaran kation menggunakan resin dowex 50W-X8, elektrodeposisi thorium dan analisis isotop menggunakan spektrometer alfa. Penentuan umur dilakukan dengan perhitungan rasio aktivitas 228Th/232Th dan iterasi rumus peluruhan. Berdasarkan hasil analisis isotop 228Th dan 232Th menggunakan spektrometer alfa dan hasil perhitungan umur, yellow cake Cogema tidak dapat ditentukan umurnya karena tidak mengandung 232Th. Diperoleh nilai umur yellow cake Petrokimia Gresik yaitu 9,90 tahun dengan bias 20,35 tahun dan nilai umur yellow cake PTBGN yaitu 12,85 tahun dengan bias >20,15 tahun dibandingkan dengan perkiraan waktu produksi yang diketahui. Bias yang diperoleh lebih tinggi jika dibandingkan dengan hasil penentuan umur yellow cake menggunakan radiokronometer 228Th/232Th oleh peneliti sebelumnya yaitu dengan bias kurang dari 10 tahun.Kata kunci: Yellow Cake, Thorium, Radiokronometri.
Co-Authors . Futichah Agoeng Kadarjono Agus Jamaludin . . Agus Sujatno Agustino Zulys Andrean Andrean Arbi Dimyati Arief Sasongko Adhi ARIF NUGROHO Aripin Triyanto BOYBUL BOYBUL Dadang . . Deni Mustika Deni Mustika Djoko Hadi Prajitno Dwi Biyantoro Dwi Budianto Dwi Gustiono Dwi Nanto Eddy Indarto Edy Sumarno Erilia Yusnitha Erilia Yusnitha Erlina Noerpitasari Fajar Al Afghani Fatma Husaini Ferry Budhi Susetyo Ferry Budhi Susetyo Futichah . Ganisa K Suryaman Ganisa Kurniati Suryaman Guswardani . Guswardani . . Guswardani Guswardani Guswardani Guswardani Hamdan Akbar Notonegoro Hanifah Dwiyanti Hanifah Dwiyanti Hedy Aditya Baskhara Heri Hardiyanti Heri Hardiyanti . . Ihwanul Aziz Iis Haryati Irawati Irawati Irvan Irvan Isfandi isfandi Iskandarsyah Wicaksono Luki Utomo M Husna Alhasa M. Husna Al Hasa Maman Kartaman Ajiriyanto Marfin Marfin Masripah Masripah Masripah Masripah Masrukan Masrukan Masrukan Masrukan Masrukan Masrukan Masrukan Masrukan Mirza Wibowo Mohammad Dachyar Effendi Muslim Efendi Harahap Ngatijo Ngatijo Noni Dwi Sari Nuning Aisah Nurkahfi Irwansyah Ojak Abdul Rozak Oky Supriadi Pranjono . Rahmiati Rahmiati Ramlan Ramlan Ratih Langenati Ratih Langenati Ratih Langenati Ridwan . Riwandi Sihombing Rohmad Sigit Rohmad Sigit Rohmad Sigit E.B.P. Setia Permana Setia Permana Seto Roseno Sigit . Silviana Simbolon Siti Saleha Siti Saleha Slamet Pribadi Slamet Pribadi Slamet Pribadi . . Sri Galuh Banawa Sri Ismarwanti Sri Ismarwanti Sri Ismarwanti Sri Ismarwanti Sri Ismarwanti Sugeng Riyanto Sungkono Sungkono Sungkono Sungkono Supardjo Supardjo Suprijono . . Susworo . . Sutri Indaryati Syamsuir Syamsuir Syamsul Fatimah Torowati Torowati Tri Yulianto Tri Yulianto Triarjo . Woro Agus Nurtiyanto Yanlinastuti . Yanlinastuti Yanlinastuti Yatno Dwi Agus Susanto Yunasfi Yunasfi