cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
jstni_batan@batan.go.id
Editorial Address
PSTNT BATAN Bandung Jalan Tamansari 71
Location
Kota adm. jakarta selatan,
Dki jakarta
INDONESIA
Jurnal Sains dan Teknologi Nuklir Indonesia (Indonesian Journal of Nuclear Science and Technology)
Focus of Publication in Indonesian Journal of Nuclear Science and Technology : Result of experiment in the field of nuclear science and technology and its applications in various fields. Acceptable topics include: Radioisotope, Radiopharmacy, Nuclear Medicine, Nuclear Radiation and its Measurement, Nuclear Physics and Reactors, Nuclear Instrumentation and Radioactive Waste including its applications in the fields of health, biology, industry, agriculture, metallurgy and environment
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol 10, No 1 (2009): Februari 2009" : 5 Documents clear
PENGEMBANGAN DAN APLIKASI KLINIS KIT-KERING RADIOFARMAKA SIPROFLOKSASIN Nurlaila Zainuddin; Basuki Hidayat; Rukmini Iljas
Jurnal Sains dan Teknologi Nuklir Indonesia (Indonesian Journal of Nuclear Science and Technology) Vol 10, No 1 (2009): Februari 2009
Publisher : BATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17146/jstni.2009.10.1.656

Abstract

Radiofarmaka 99mTc-siprofloksasin tersedia dalam bentuk kit-cair yangdikemas terpisah dari radionuklidanya. Sediaan dalam bentuk ini mempunyai stabilitas yangrendah. Guna memenuhi kebutuhan radiofarmaka untuk diagnosis infeksi telah dilakukanmodifikasi pembuatan kit-kering radiofarmaka siprofloksasin menggunakan larutan infussiprofloksasin laktat yang beredar di pasaran dengan metode liofilisasi. Kit-kering siprofloksasinterdiri dari flakon A berisi 2 mg siprofloksasin laktat dan flakon B berisi 2 mg reduktor Sn-tartrat.Preparasi sediaan 99mTc-siprofloksasin dilakukan dengan menambahkan radioisotop 99mTc kedalam flakon A yang telah dilarutkan dalam akuabides, diikuti penambahan larutan reduktor Sntartratdari flakon B pada kondisi penandaan optimal. Kemurnian radiokimia 99mTc-siprofloksasinditentukan dengan metode kromatografi menggunakan fase diam ITLC-SG dengan fase`gerakaseton kering. Pengujian aktivitas biologis dan uptake 99mTc-siprofloksasin terhadapmikroorganisme dilakukan secara in-vitro. Selain itu, dilakukan juga pemeriksaan sterilitas,toksisitas dan evaluasi klinis terhadap volunter. Hasil penandaan kit-kering siprofloksasindengan radionuklida 99mTc diperoleh 99mTc-siprofloksasin dengan kemurnian radiokimia sebesar96,39 ± 2,01%. Pengujian aktivitas biologis terhadap bakteri S. aureus dan E. coli menunjukkanbahwa kit-kering siprofloksasin setelah proses penandaan dengan 99mTc tidak kehilangan dayabakterisidanya dan uptake maksimum terjadi pada waktu inkubasi 1 jam sebesar 83,06 ±10,95% dan 80,26 ± 8,58% masing-masing terhadap bakteri S. aureus dan E. coli. Kit-keringradiofarmaka siprofloksasin merupakan sediaan yang steril, vakum dan tidak toksik. Uji klinisradiofarmaka 99mTc-siprofloksasin terhadap volunter yang menderita abses hati dan korpustulang belakang menunjukkan adanya akumulasi radioaktivitas di daerah tersebut. Aplikasiklinis 99mTc-siprofloksasin dengan teknik pencitraan menggunakan kamera gammamenunjukkan bahwa radiofarmaka ini dapat digunakan untuk penyidik infeksi.
PENANDAAN LIGAN ETILENDIAMINTETRAMETILEN FOSFONAT (EDTMP) DENGAN RADIONUKLIDA 175Yb Azmairit Aziz
Jurnal Sains dan Teknologi Nuklir Indonesia (Indonesian Journal of Nuclear Science and Technology) Vol 10, No 1 (2009): Februari 2009
Publisher : BATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17146/jstni.2009.10.1.657

Abstract

Iterbium-175 (175Yb) merupakan salah satu radioisotop yang dapatdigunakan untuk terapi karena merupakan pemancar-β (T1/2 = 4,2 hari dengan Eβ (maks) sebesar480 keV). Di samping itu, radioisotop tersebut juga memancarkan sinar-γ dengan energi yangcukup ideal untuk penyidikan (imaging) selama terapi berlangsung (113 keV (1,9%), 282keV(3,1%) dan 396 keV (6,5%)). Ligan EDTMP dapat ditandai dengan radionuklida 175Ybsebagai radiofarmaka alternatif untuk penghilang rasa sakit (paliatif) akibat metastase kankerke tulang. Telah dilakukan penandaan ligan etilendiamintetrametilen fosfonat (EDTMP) denganradionuklida 175Yb. Untuk mendapatkan radiofarmaka 175Yb-EDTMP dengan efisiensipenandaan yang tinggi, maka dilakukan variasi beberapa parameter yang berpengaruh dalamreaksi penandaan, yaitu jumlah ligan EDTMP, pH penandaan, waktu inkubasi dan jumlahlarutan 175Yb. Radiofarmaka 175Yb-EDTMP yang diperoleh ditentukan efisiensi penandaanmelalui pemeriksaan kemurnian radiokimianya dengan cara kromatografi kertas danelektroforesis kertas. Kondisi optimum penandaan diperoleh pada pH 7 dengan jumlah liganEDTMP sebanyak 4 mg, larutan 175Yb sebanyak 100 μL (105 μg setara dengan 0,6 μmol) danwaktu inkubasi selama 30 menit pada temperatur kamar. Kompleks yang terbentuk memberikanefisiensi penandaan maksimum sebesar 98,81 ± 0,15%. Berdasarkan hasil yang diperoleh,ligan EDTMP dapat ditandai dengan radionuklida 175Yb dengan efisiensi penandaan yang tinggi(di atas 95%).
KARAKTERISTIK KIMIA PAPARAN PARTIKULAT TERESPIRASI Noneng Dewi Zannaria; Dwina Roosmini; Muhayatun Santoso
Jurnal Sains dan Teknologi Nuklir Indonesia (Indonesian Journal of Nuclear Science and Technology) Vol 10, No 1 (2009): Februari 2009
Publisher : BATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17146/jstni.2009.10.1.658

Abstract

Partikulat terespirasiadalah partikulat dengan ukuran 2-5μm yang karena sifat aerodinamiknya dapat masuk kedalam saluran pernafasan dan terdeposit dalam paru-paru serta merusak alveoli sehinggamembahayakan kesehatan manusia. Dinas Kesehatan kota Bandung mencatat bahwa adakecenderungan peningkatan angka kejadian penyakit infeksi saluran pernafasan akut (ISPA)setiap tahun di kota Bandung. Pengukuran PM10 pada periode tahun 2002-2005 yang dilakukanoleh BPLH Kota Bandung menunjukkan bahwa di beberapa lokasi ambang batas baku mutuharian untuk PM10 telah dilampaui. Penelitian ini mencoba untuk mengetahui paparan partikulatterespirasi pada masyarakat dengan melakukan karakterisasi unsur-unsur kimia yangterkandung di dalamnya sebagai bentuk identifikasi bahaya. Penelitian dilakukan di empatkawasan di kota Bandung. Pengambilan sampel partikulat terespirasi dilakukan menggunakanpersonal sampler. Karakterisasi kimia dilakukan menggunakan metode analisis aktivasi neutron,spektrometri serapan atom dan reflektansi. Hasil identifikasi dan karakterisasi tersebutdigunakan untuk menghitung nilai IEC(Inhalation Exposure Concentration) sebagai estimasipaparan partikulat terespirasi yang terhirup selama kurun waktu tertentu. Tahap tersebutmerupakan tahap awal dari studi epidemiologi yang mengkaitkan kejadian penyakit saluranpernafasan dengan hasil identifikasi dan karakterisasi partikulat terespirasi. Unsur-unsur kimiayang diidentifikasi adalah unsur Br, Mn, Al, I, V, Cl, Ti, Na, Hg, Pb, dan black carbon (BC). Hasilpenelitian ini menunjukkan bahwa partikulat terespirasi yang dihirup oleh penduduk sebagaireseptor di kawasan Tegalega, Aria Graha, Dago Pakar, dan Cisaranten Wetan relatif lebihtinggi dibandingkan dengan konsentrasi PM2,5 udara ambien di lokasi yang sama. Kawasanindustri Cisaranten Wetan mempunyai konsentrasi tertinggi untuk sebagian besar unsur-unsuryang terkandung dalam partikulat terespirasi.
SIFAT MAGNETORESISTANCE BAHAN KOMPOSIT Fe0,2C0,8 SEBELUM DAN SESUDAH IRADIASI SINAR GAMMA PADA DOSIS 250 kGy Yunasfi .; Setyo Purwanto; Wisnu A A
Jurnal Sains dan Teknologi Nuklir Indonesia (Indonesian Journal of Nuclear Science and Technology) Vol 10, No 1 (2009): Februari 2009
Publisher : BATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17146/jstni.2009.10.1.659

Abstract

Telah dilakukan penelitianterhadap sifat magnetoresistance bahan komposit Fe0,2C0,8 sebelum dan sesudah iradiasidengan sinar gamma pada dosis 250 kGy. Bahan komposit Fe0,2C0,8 dibuat dari campuranserbuk Fe dan serbuk C, dengan rasio komposisi 20% berat Fe dan 80% berat C. Padapenelitian ini, diamati perubahan sifat magnetoresistance bahan komposit Fe0,2C0,8 setelahdiiradiasi dengan sinar gamma pada dosis 250 kGy. Pengujian struktur Fe0,2C0,8 dilakukandengan difraktometer sinar-X (XRD) dan karakterisasi sifat magnetoresistance dilakukandengan metode Four Point Probe. Hasil pengujian dengan XRD menunjukkan penurunanintensitas puncak difraksi dari fasa Fe dan C oleh radiasi sinar gamma, sedangkan hasilpengukuran magnetoresistance menunjukkan peningkatan nilai magnetoresistance bahantersebut. Peningkatan nilai ini mencapai 5 kali pada medan magnet 7,5 kOe setelah diiradiasidengan sinar gamma. Hal ini disebabkan oleh adanya cacat struktur yang terbentuk dalambahan komposit Fe0,2C0,8 akibat interaksi sinar gamma dengan bahan komposit tersebut yangmenimbulkan perubahan intensitas interaksi magnetik di dalam bahan ini.
RADIOAKTIVITAS IODIUM-125 PADA UJI PRODUKSI MENGGUNAKAN TARGET XENON-124 DIPERKAYA Rohadi Awaludin; Hotman Lubis; Anung Pujianto; Ibon Suparman; Daya Agung Sarwono; Abidin .; Sriyono .
Jurnal Sains dan Teknologi Nuklir Indonesia (Indonesian Journal of Nuclear Science and Technology) Vol 10, No 1 (2009): Februari 2009
Publisher : BATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17146/jstni.2009.10.1.655

Abstract

Telah dilakukan uji produksi 125I menggunakan target xenondiperkaya dengan pengayaan 124Xe sebesar 82,4%. Target diiradiasi neutron di kamar iradiasidi posisi S1 pada reaktor G.A. Siwabessy. Setelah iradiasi selama 24 jam, gas xenon teriradiasidiluruhkan di dalam botol peluruhan selama 7 hari. Radioisotop 125I yang terbentuk di dalambotol peluruhan dilarutkan menggunakan NaOH 0,005N sebanyak 3 kali. Dari uji produksi ke-1sampai dengan ke-8 diperoleh radioaktivitas total 125I sebesar 9541, 9801, 11239, 9458, 3293,3735, 4693 dan 2744 mCi. Penurunan radioaktivitas total 125I disebabkan oleh penurunanjumlah gas target. Radioaktivitas 125I hasil pelarutan pertama bergantung pada volume larutanNaOH yang digunakan. Persentase rerata radioaktivitas 125I pada pelarutan pertama sebesar65,1%, 71,5% dan 82,6% dari radioaktivitas total untuk pelarutan menggunakan larutan NaOHdengan volume 3, 4 dan 5 mL. Konsentrasi radioaktivitas maksimum yang berhasil diproduksisebesar 3410 mCi/mL dari hasil pelarutan pertama dari uji produksi pertama.

Page 1 of 1 | Total Record : 5


Filter by Year

2009 2009


Filter By Issues
All Issue Vol 24, No 2 (2023): August 2023 Vol 24, No 1 (2023): February 2023 Vol 23, No 2 (2022): Agustus 2022 Vol 23, No 1 (2022): February 2022 Vol 22, No 2 (2021): Agustus 2021 Vol 22, No 1 (2021): February 2021 Vol 21, No 2 (2020): Agustus 2020 Vol 21, No 1 (2020): Februari 2020 Vol 20, No 2 (2019): Agustus 2019 Vol 20, No 1 (2019): Februari 2019 Vol 19, No 2 (2018): Agustus 2018 Vol 19, No 1 (2018): Februari 2018 Vol 18, No 2 (2017): Agustus 2017 Vol 18, No 1 (2017): Februari 2017 Vol 17, No 2 (2016): Agustus 2016 Vol 17, No 1 (2016): Februari 2016 Vol 16, No 2 (2015): Agustus 2015 Vol 16, No 1 (2015): Februari 2015 Vol 15, No 2 (2014): Agustus 2014 Vol 15, No 1 (2014): Februari 2014 Vol 14, No 2 (2013): Agustus 2013 Vol 14, No 1 (2013): Februari 2013 Vol 13, No 2 (2012): Agustus 2012 Vol 13, No 1 (2012): Februari 2012 Vol 12, No 2 (2011): Agustus 2011 Vol 12, No 1 (2011): Februari 2011 Vol 11, No 2 (2010): Agustus 2010 Vol 11, No 1 (2010): Februari 2010 Vol 10, No 2 (2009): Agustus 2009 Vol 10, No 1 (2009): Februari 2009 Vol 9, No 2 (2008): Agustus 2008 Vol 9, No 1 (2008): Februari 2008 Vol 8, No 2 (2007): Agustus 2007 Vol 8, No 1 (2007): Februari 2007 Vol 7, No 2 (2006): Agustus 2006 Vol 7, No 1 (2006): Februari 2006 Vol 6, No 2 (2005): Agustus 2005 Vol 6, No 1 (2005): Februari 2005 Vol 5, No 2 (2004): Agustus 2004 Vol 5, No 1 (2004): Februari 2004 Vol 4, No 4 (2003): Agustus Edisi Khusus 4 2003 Vol 4, No 3 (2003): Agustus Edisi Khusus 3 2003 Vol 4, No 2 (2003): Agustus Edisi Khusus 2 2003 Vol 4, No 1 (2003): Agustus Edisi Khusus 1 2003 Vol 4, No 1 (2003): Februari 2003 Vol 3, No 2 (2002): Agustus 2002 Vol 3, No 1 (2002): Februari 2002 Vol 2, No 2 (2001): Agustus 2001 Vol 2, No 1 (2001): Februari 2001 Vol 1, No 2 (2000): Agustus 2000 Vol 1, No 1 (2000): Februari 2000 More Issue