cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
jstni_batan@batan.go.id
Editorial Address
PSTNT BATAN Bandung Jalan Tamansari 71
Location
Kota adm. jakarta selatan,
Dki jakarta
INDONESIA
Jurnal Sains dan Teknologi Nuklir Indonesia (Indonesian Journal of Nuclear Science and Technology)
Focus of Publication in Indonesian Journal of Nuclear Science and Technology : Result of experiment in the field of nuclear science and technology and its applications in various fields. Acceptable topics include: Radioisotope, Radiopharmacy, Nuclear Medicine, Nuclear Radiation and its Measurement, Nuclear Physics and Reactors, Nuclear Instrumentation and Radioactive Waste including its applications in the fields of health, biology, industry, agriculture, metallurgy and environment
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol 14, No 2 (2013): Agustus 2013" : 5 Documents clear
KARAKTERISASI BaFe12O19 KOERSIVITAS TINGGI HASIL SINTESIS DENGAN METODE KOPRESIPITASI KIMIA Didin S Winatapura; E Sukirman; Siti W; Safei Purnama
Jurnal Sains dan Teknologi Nuklir Indonesia (Indonesian Journal of Nuclear Science and Technology) Vol 14, No 2 (2013): Agustus 2013
Publisher : BATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17146/jstni.2013.14.2.1264

Abstract

KARAKTERISASI BaFe12O19 KOERSIVITAS TINGGI HASIL SINTESIS DENGANMETODE KOPRESIPITASI KIMIA. Bahan magnet BaFe12O19 dengan koersivitas danmagnetisasi tinggi telah berhasil disintesis dengan metode kopresipitasi kimia. Tujuan penelitianini adalah untuk mendapatkan bahan magnet BaFe12O19 yang memiliki sifat magnet tinggidengan metode kopresipitasi kimia tanpa modifikasi dan tanpa pemberian surfaktan. PrekursorBaFe12O19 diperoleh dari campuran larutan Fe(NO3)3.9H2O dan Ba(NO3)2.6H2O denganperbandingan mol Fe3+/Ba2+ = 7,4. Proses kopresipitasi BaFe12O19 dilakukan pada suhu sekitar50 oC, menggunakan NaOH 1M, hingga dicapai larutan prekursor dengan pH  12. Hasilpengamatan menunjukkan bahwa prekursor BaFe12O19 setelah sintering 900 dan 1000 oCmembentuk sistem fase barium heksaferit, BaFe12O19. Nilai koersivitas intrinsik yang tinggi, Hci 5,0 kOe diperoleh dari prekursor BaFe12O19 setelah sintering 900oC selama 5 jam. Nilai Hciyang diperoleh dari penelitian ini jauh lebih tinggi bila dibandingkan dengan nilai Hci produkkomersial yang hanya 1,7 kOe. Nilai Hci tinggi ini sangat erat kaitannya dengan ukuran kristalitBaFe12O19 yang sangat halus. Hal ini didukung oleh hasil pengamatan dengan TransmissionElectron Microscope (TEM) yang menunjukkan bahwa BaFe12O19 yang dihasilkan memilikiukuran partikel sekitar 200 nm. Dari hasil kegiatan penelitian ini dapat diperoleh bahan magnetBaFe12O19 koersivitas tinggi yang dapat diaplikasikan sebagai komponen pembangkit energi.Kata kunci : magnetisasi, koersivitas, heksaferit, kopresipitasi kimia
INTERAKSI ION PRASEODIMIUM (III) DENGAN BERBAGAI LIGAN: STUDI AWAL PEMBENTUKAN KOMPLEKS 142Pr(III) UNTUK KANDIDAT RADIOFARMAKA TERAPI Marlina .; Rita Anggraini; Sunarhadijoso Soenarjo; Euis Holisotan Hakim
Jurnal Sains dan Teknologi Nuklir Indonesia (Indonesian Journal of Nuclear Science and Technology) Vol 14, No 2 (2013): Agustus 2013
Publisher : BATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17146/jstni.2013.14.2.1265

Abstract

INTERAKSI ION PRASEODIMIUM (III) DENGAN BERBAGAI LIGAN: STUDI AWALPEMBENTUKAN KOMPLEKS 142Pr(III) UNTUK KANDIDAT RADIOFARMAKA TERAPI. Telah dilakukan studi interaksi antara ion Pr(III) dengan ligan pendonor nitrogen(dimetilamin; 1,4-diaminobutana; 1,6-diaminoheksana; 1,4-fenilendiamin; 2,2’-bipiridin; 1,10-fenantrolin; dan 4,7-difenil-1,10-fenantrolin) dan ligan pendonor oksigen (asam suksinat dan trinatrium sitrat) untukmembentuk kompleks yang berpotensi sebagai kandidat radiofarmaka terapi. Interaksi ionpraseodimium (III) dengan ligan dipelajari dengan cara mereaksikan Pr(III) sebagai garam nitrat,Pr(NO3)3, dalam pelarut metanol dengan ligan pendonor, kemudian campuran direfluks padasuhu 60-70°C selama 4 jam. Senyawa yang terbentuk dimurnikan dengan pencucian ataupemisahan dengan kromatografi kolom, kemudian dikarakterisasi dengan spektroskopi UV-Vis,FTIR, dan spektroskopi massa. Hasil yang diperoleh menunjukkan ion Pr(III) dapat berinteraksisecara kuat dengan ligan-ligan pendonor nitrogen yang memiliki kerangka aromatik, danmemiliki pKa ~4,17-4,8. Interaksi ion Pr(III) juga ditunjukkan dengan ligan pendonor nitrogenalifatik dan ligan pendonor oksigen yang memiliki pKa > 10. Panjang rantai alifatikmempengaruhi interaksi atom donor dengan ion logam.Kata kunci : Pr(III), kompleks praseodimium(III), praseodimium-142, radiofarmaka terapi
PENENTUAN KONDISI OPTIMUM PENANDAAN PARTIKEL HIDROKSIAPATIT DENGAN SEDIAAN RADIOISOTOP 175YbCl3 HASIL IRADIASI BAHAN SASARAN 174Yb DIPERKAYA Azmairit Aziz; Nana Suherman
Jurnal Sains dan Teknologi Nuklir Indonesia (Indonesian Journal of Nuclear Science and Technology) Vol 14, No 2 (2013): Agustus 2013
Publisher : BATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17146/jstni.2013.14.2.1266

Abstract

PENENTUAN KONDISI OPTIMUM PENANDAAN PARTIKEL HIDROKSIAPATITDENGAN SEDIAAN RADIOISOTOP 175YbCl3 HASIL IRADIASI BAHAN SASARAN 174YbDIPERKAYA. Partikel hidroksiapatit (HA) dapat ditandai dengan radioisotop 175Yb untukradiofarmaka alternatif dalam radiosinovektomi pada sendi ukuran kecil. Pada penelitian inidilakukan penentuan kondisi optimum penandaan partikel HA dengan sediaan radioisotop175YbCl3 hasil iradiasi bahan sasaran 174Yb diperkaya 98,4%. Untuk mendapatkan senyawabertanda 175Yb-HA dengan efisiensi penandaan yang tinggi, beberapa parameter dalamreaksi penandaan divariasikan, yaitu jumlah partikel HA, pH penandaan, waktu inkubasi danjumlah Yb non aktif (pengemban). Senyawa 175Yb-HA yang diperoleh ditentukan kemurnianradiokimianya dengan kromatografi kertas dan elektroforesis kertas. Kondisi optimumpenandaan diperoleh menggunakan jumlah partikel HA 10 mg, penandaan pada pH 7, waktuinkubasi 30 menit pada temperatur kamar dan jumlah Yb non aktif (pengemban) sebanyak0,25 – 1,55 μmol. Aktivitas jenis 175Yb yang digunakan sebesar 200 – 300 mCi/mg sehingga1,55 μmol Yb dapat menghasilkan 175Yb-HA dengan aktivitas 50 - 75 mCi. Senyawa 175Yb-HAyang diperoleh memiliki efisiensi penandaan maksimum 99,30 ± 0,17%, kemurnian radiokimia99,28 ± 0,12% dan memiliki kestabilan yang tinggi. Senyawa 175Yb-HA masih stabil selamatiga minggu pada temperatur kamar dengan kemurnian radiokimia sebesar 98,92 ± 0,64%.Kata kunci : iterbium-175 (175Yb), diperkaya, hidroksiapatit, radiosinovektomi
KARAKTERISTIK FISIKOKIMIA KIT KERING KANAMYCIN Eva Maria Widyasari; Misyetti .; Teguh Ambar W; Witri Nuraeni
Jurnal Sains dan Teknologi Nuklir Indonesia (Indonesian Journal of Nuclear Science and Technology) Vol 14, No 2 (2013): Agustus 2013
Publisher : BATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17146/jstni.2013.14.2.1267

Abstract

KARAKTERISTIK FISIKOKIMIA KIT KERING KANAMYCIN. Kanamycin merupakanantibiotik yang berspektrum luas dan biasa digunakan untuk pengobatan infeksi jika antibiotikyang kurang kuat seperti penisilin tidak dapat diberikan. Pada penelitian ini dilakukan pengujiansifat fisikokimia 99mTc-kanamycin yang dibuat dalam bentuk kit kering kanamycin untukmenjamin aplikasinya pada manusia. Kit diagnostik kanamycin tersedia dalam bentuk kit keringyang dikemas dalam satu flakon yang bersisi ligan kanamycin, co-ligan pirofosfat dan reduktorSnCl2. Pengujian kemurnian radiokimia dilakukan dengan cara instant kromatografi lapis tipis(ITLC-SG) menggunakan NaOH 0,5 N sebagai fase gerak dan kromatografi kertas menaikmenggunakan kertas whatman 3 dengan aseton sebagai fase gerak. Ikatan protein plasmadiuji secara in vitro dengan metode pengendapan menggunakan larutan asam trikloro asetat(TCA) 5% dan lipofilisitas (log P) 99mTc-kanamycin ditentukan dengan menentukan koefisienpartisinya dalam pelarut organik-air. Disamping itu juga dilakukan pengujian pengaruh besarnyaradioaktivitas dan volume larutan Na99mTcO4 terhadap kemurnian radiokimia 99mTc-kanamycin.Dari percobaan ini diperoleh sifat fisikokimia kit kering kanamycin yaitu hidrofil, 59,54 % sediaanberikatan dengan plasma, kemurnian radiokimianya > 95%, volume akhir sediaan 2mL danakan stabil hingga 2 jam setelah penambahan 99mTc dengan radioaktivitas <3 mCi.Kata kunci : kit-kering, karakteristik fisikokimia, kanamycin,99mTc
INVESTIGASI PARAMETER BAHAN BAKAR PEBBLE DALAM PERHITUNGAN TERAS THORIUM RGTT200K Zuhair .; Suwoto .; Putranto Ilham Yazid
Jurnal Sains dan Teknologi Nuklir Indonesia (Indonesian Journal of Nuclear Science and Technology) Vol 14, No 2 (2013): Agustus 2013
Publisher : BATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17146/jstni.2013.14.2.1263

Abstract

INVESTIGASI PARAMETER BAHAN BAKAR PEBBLE DALAM PERHITUNGANTERAS THORIUM RGTT200K. Dalam desain RGTT200K, pemanfaatan thorium sebagaibahan bakar merupakan alternatif yang perlu dipertimbangkan. Pada makalah ini dibahasparameter bahan bakar pebble dalam perhitungan teras thorium RGTT200K menggunakanprogram transport Monte Carlo MCNPX dan pustaka data tampang lintang energi kontinuENDF/B-VII pada temperatur 1200K. Pengkayaan 233U sebesar 4%-20% serta pemuatan bahanbakar 232Th/233U sebesar 0,1g - 15g per pebble divariasikan untuk menganalisis kelakuankritikalitas dan burnup teras thorium RGTT200K. Hasil perhitungan memperlihatkan pemuatanbahan bakar yang rendah menyebabkan teras RGTT200K mengalami kondisi overmoderated.Penambahan pemuatan bahan bakar setelah mencapai kondisi maksimum, menyebabkankurva keff menurun dan teras mengalami undermoderated. Teras dengan pemuatan bahanbakar rendah mengakibatkan penurunan konsentrasi 233U dan kenaikan konsentrasi 233Pa yangtinggi. Sebaliknya, teras dengan pemuatan bahan bakar tinggi menunjukkan penurunankonsentrasi 233U dan kenaikan konsentrasi 233Pa yang rendah. Pemuatan bahan bakar 6 gdengan pengkayaan 233U 8% layak dipertimbangkan dalam desain teras thorium RGTT200Kdengan nilai kritikalitas dan burnup bahan bakar yang spesifik.Kata kunci : bahan bakar pebble, kritikalitas, burnup, thorium, RGTT200K

Page 1 of 1 | Total Record : 5


Filter by Year

2013 2013


Filter By Issues
All Issue Vol 24, No 2 (2023): August 2023 Vol 24, No 1 (2023): February 2023 Vol 23, No 2 (2022): Agustus 2022 Vol 23, No 1 (2022): February 2022 Vol 22, No 2 (2021): Agustus 2021 Vol 22, No 1 (2021): February 2021 Vol 21, No 2 (2020): Agustus 2020 Vol 21, No 1 (2020): Februari 2020 Vol 20, No 2 (2019): Agustus 2019 Vol 20, No 1 (2019): Februari 2019 Vol 19, No 2 (2018): Agustus 2018 Vol 19, No 1 (2018): Februari 2018 Vol 18, No 2 (2017): Agustus 2017 Vol 18, No 1 (2017): Februari 2017 Vol 17, No 2 (2016): Agustus 2016 Vol 17, No 1 (2016): Februari 2016 Vol 16, No 2 (2015): Agustus 2015 Vol 16, No 1 (2015): Februari 2015 Vol 15, No 2 (2014): Agustus 2014 Vol 15, No 1 (2014): Februari 2014 Vol 14, No 2 (2013): Agustus 2013 Vol 14, No 1 (2013): Februari 2013 Vol 13, No 2 (2012): Agustus 2012 Vol 13, No 1 (2012): Februari 2012 Vol 12, No 2 (2011): Agustus 2011 Vol 12, No 1 (2011): Februari 2011 Vol 11, No 2 (2010): Agustus 2010 Vol 11, No 1 (2010): Februari 2010 Vol 10, No 2 (2009): Agustus 2009 Vol 10, No 1 (2009): Februari 2009 Vol 9, No 2 (2008): Agustus 2008 Vol 9, No 1 (2008): Februari 2008 Vol 8, No 2 (2007): Agustus 2007 Vol 8, No 1 (2007): Februari 2007 Vol 7, No 2 (2006): Agustus 2006 Vol 7, No 1 (2006): Februari 2006 Vol 6, No 2 (2005): Agustus 2005 Vol 6, No 1 (2005): Februari 2005 Vol 5, No 2 (2004): Agustus 2004 Vol 5, No 1 (2004): Februari 2004 Vol 4, No 4 (2003): Agustus Edisi Khusus 4 2003 Vol 4, No 3 (2003): Agustus Edisi Khusus 3 2003 Vol 4, No 2 (2003): Agustus Edisi Khusus 2 2003 Vol 4, No 1 (2003): Agustus Edisi Khusus 1 2003 Vol 4, No 1 (2003): Februari 2003 Vol 3, No 2 (2002): Agustus 2002 Vol 3, No 1 (2002): Februari 2002 Vol 2, No 2 (2001): Agustus 2001 Vol 2, No 1 (2001): Februari 2001 Vol 1, No 2 (2000): Agustus 2000 Vol 1, No 1 (2000): Februari 2000 More Issue