cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
jstni_batan@batan.go.id
Editorial Address
PSTNT BATAN Bandung Jalan Tamansari 71
Location
Kota adm. jakarta selatan,
Dki jakarta
INDONESIA
Jurnal Sains dan Teknologi Nuklir Indonesia (Indonesian Journal of Nuclear Science and Technology)
Focus of Publication in Indonesian Journal of Nuclear Science and Technology : Result of experiment in the field of nuclear science and technology and its applications in various fields. Acceptable topics include: Radioisotope, Radiopharmacy, Nuclear Medicine, Nuclear Radiation and its Measurement, Nuclear Physics and Reactors, Nuclear Instrumentation and Radioactive Waste including its applications in the fields of health, biology, industry, agriculture, metallurgy and environment
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 4, No 1 (2003): Agustus Edisi Khusus 1 2003" : 10 Documents clear
PERANAN RISET SAINS DASAR DALAM MEMBANGUN DAERAH Lilik Hendrajaya; Neni Sintawarnadi; Harry Jusron; Yohan R
Jurnal Sains dan Teknologi Nuklir Indonesia (Indonesian Journal of Nuclear Science and Technology) Vol 4, No 1 (2003): Agustus Edisi Khusus 1 2003
Publisher : BATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17146/jstni.2003.4.1.1689

Abstract

Dalam era globalisasi, pembangunan Indonesia dihadapkan pada berbagai masalah dan tantangan yang cukup pelik, yaitu: . Pembangunan sistem sosial politik baru, . Pembenahan sistem perbankan dan perekonomian nasional, . Pemenuhan kecukupan pangan, . Pemenuhan kecukupan energi, . Persaingan pasar global, . Mencari sumber pertumbuhan ekonomi, . Peningkatan kesejahteraan masyarakat, . Penyediaan lapangan kerja, . Peningkatan produktivitas angkatan kerja industri dan pertanian, . Pelestarian sumberdaya alam. Untuk mengatasi semua permasalahan dan tantangan tersebut diperlukan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) yang memadai, sehingga dapat dibuat perencanaan dan solusi yang menyeluruh tanpa harus menimbulkan permasalahan pelik yang baru. Penguasaan iptek rnempunyai arti kapasitas sumberdaya manusia berpendidikan yang mampu melakukan kegiatan riset berbasis sains (ilmu dasar) maupun terapan hingga teknologinya. Kebijakan pengembangan riset dan teknologi tidak hanya cukup untuk mengejar ketertinggalan yang bersifat kekinian, tetapi harus dapat menghasilkan sumberdaya manusia yang berkualitas dan teknologi yang mendukung dan menjawab tantangan-tantangan tersebut.
MODIFIKASI PANEL KENDALl REAKTOR TRIGA 2000 DALAM MODE MANUAL. Didi Gayani
Jurnal Sains dan Teknologi Nuklir Indonesia (Indonesian Journal of Nuclear Science and Technology) Vol 4, No 1 (2003): Agustus Edisi Khusus 1 2003
Publisher : BATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17146/jstni.2003.4.1.1685

Abstract

MODIFIKASI PANEL KENDALl REAKTOR TRIGA 2000 DALAM MODE MANUAL. Untuk mengatasi permasalahan yang timbul akibat gangguan sistem komputer dan perangkat lunaknya, telah dilakukan modifikasi terhadap sistem instrumentasi dan kendali reaktor TRIGA 2000 Bandung. Modifikasi dilakukan secara bertahap mulai dan pembuatan panel kontrol dalam mode manual sampai dengan penggunaan komputer untuk sistem pengamatan dan kendali. Modifikasi panel kontrol reaktor TRIGA 2000 Bandung dilakukan agar reaktor dioperasikan secara manual tanpa melibatkan penggunaan komputer. Prioritas utama dan kegiatan ini adalah membuat sistem kontrol reaktor, mengatur gerak naik turun batang kendali reaktor secara aman. Pengujian hasil modifikasi dilakukan melalui tahap komisioning sesuai prosedur dan diketahui BAPETEN
PENGARUH INOKULASI METASERKARIA FASCIOLA GIGIANTICA IRADIASI TERHADAP TINGKAT KEKEBALAN SAPI M Arifin; Endhang Pudjiastuti; Sukardji Pr; Boky J; Tuasikal G; Ernawati Yulia
Jurnal Sains dan Teknologi Nuklir Indonesia (Indonesian Journal of Nuclear Science and Technology) Vol 4, No 1 (2003): Agustus Edisi Khusus 1 2003
Publisher : BATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17146/jstni.2003.4.1.1690

Abstract

PENGARUH INOKULASI METASERKARIA FASCIOLA GIGIANTICA IRADIASI TERHADAP TINGKAT KEKEBALAN SAPI. Telah dilakukan percobaan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh inokulasi metaserkaria F. gigantica iradiasi terhadap tingkat kekebalan sapi yang digunakan. Sapi dikelompokkan menjadi tiga dan diberi perlakuan sebagai berikut; kelompok pertama (Vp) sapi diinokulasi dengan metaserkaria infektif sebagai kontrol positif, kelompok ke dua (Vi) sapi diinokulasi dengan metaserkaria iradiasi 45 Gy dua kali dan diberi tantangan metaserkaria infektif dengan interval waktu masing-masing 4 (empat) minggu, kelompok ke tiga (Vn) sapi tanpa inokulasi metaserkaria sebagai kontrol negatif. Dosis inokulasi untuk semua kelompok adalah 700 metaserkaria F. gigantica per ekor sapi. Infektivitas metaserkaria diamati dengan melihat perkembangan dan pertambahan bobot badan, jumlah sel darah merah (RBC), sel darah putih (WBC), kadar haemoglobin (Hb), persentase PCV (Packed cell volume), uji serologi dan pemeriksaan patologi anatomi serta perkembangan cacing dalam hati. Hasil percobaan menunjukkan bahwa inokulasi metaserkaria F. gigantica iradiasi dapat menstimulasi tanggap kebal yang mempunyai daya perlindungan yang cukup baik terhadap infeksi tantangan pada sapi.
ANALISIS STABILITAS SUHU TERAS REAKTOR TRIGA 2000 BANDUNG AKIBAT TRANSIEN REAKTIVITAS Dudung Abdul Razak; Reinaldy Nazar
Jurnal Sains dan Teknologi Nuklir Indonesia (Indonesian Journal of Nuclear Science and Technology) Vol 4, No 1 (2003): Agustus Edisi Khusus 1 2003
Publisher : BATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17146/jstni.2003.4.1.1686

Abstract

ANALISIS STABILITAS SUHU TERAS REAKTOR TRIGA 2000 BANDUNG AKIBAT TRANSIEN REAKTIVITAS. Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh gambaran tentang stabilitas dan respon transien suhu teras akibat perubahan reaktivitas selama operasi rutin. Diasumsikan reaktor sebagai suatu sistem linier tergumpal dengan neutron kasip satu grup, pengaruh fraksi hampa serta racun xenon terhadap reaktivitas diabaikan. Dan hasil evaluasi yang dilakukan dengan metode Nyquist, metode Root Locus dan diagram Bode diperoleh informasi bahwa, sistem selalu dalam keadaan stabil berapapun penguatanya dan mempunyai respontransien yang baik, karena perbandingan koefisien suhu negatif air terhadap bahan bakar adalah 1,54 lebih kecil dan batas atasnya, yaitu 14 x 106. Dengan menggunakan diagram Bode dapat ditunjukan pula sistem mempunyai kestabilan relatif dengan gainmargin 65 db dan phase margin 41° yang terjadi pada frekuensi-frekuensi jauh di atas frekuensi termal.
PENGEMBANGAN SENYAWA BERTANDA 99mTc-GLUKOSA-6-FOSFAT UNTUK PENCITRAAN KELENJAR PINEAL. Nanny Kartini Oekar; Entit Susilawaty; Epy Isabela
Jurnal Sains dan Teknologi Nuklir Indonesia (Indonesian Journal of Nuclear Science and Technology) Vol 4, No 1 (2003): Agustus Edisi Khusus 1 2003
Publisher : BATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17146/jstni.2003.4.1.1691

Abstract

PENGEMBANGAN SENYAWA BERTANDA 99mTc-GLUKOSA-6-FOSFAT UNTUK PENCITRAAN KELENJAR PINEAL. Kelenjar pineal, adalah suatu kelenjar yang terletak di bawah otak kecil, dan berfungsi mensinkronkan beberapa fungsi dalam tubuh, juga menjaga kesetimbangan pada manusia dan hewan. Adanya kelainan pada kelenjar ini, menyebabkan terjadinya gangguan pada kesetimbangan dan bertambahnya tekanan pada intracarnial. Sampai saat ini, di Indonesia belum ada radiofarmaka yang dapat digunakan untuk mendeteksi organ tersebut. Tujuan dan penelitian ini adalah mengembangkan pembuatan senyawa bertanda 99mTc-gIukosa-6-fosfat, kemudian akan dilanjutkan dengan formulasi bentuk kit-keringnya. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa senyawa bertanda 99mTc-glukosa-6-fosfat dapat dibuat dalam kondisi reaksi yang optimal, yaitu sebagai berikut: pH reaksi penandaan adalah 6,5 ; jumlah reduktor SnCI22H20 sebesar 400 — 700 µg yang sebelumnya di ikatkan terlebih dahulu dengan bahan pengompleks (chelating agent) Na-pirofosfat sebanyak 10,0 — 17,5 mg. Jumlah yang optimal dan glukosa-6-fosfat sebagai ligan utarna adalah 11 mg, dan reaksi penandaan dilaksanakan dalam penangas air temperatur 60 0C selama 30 menit. Efisiensi penandaan dan kemurnian radiokimia dari senyawa bertanda tersebut ditentukan dengan menggunakan 2 metode kromatografi, yang pertarna dengan ITLC-SG/aseton untuk memisahkan 99mTC-perteknetat bebas, dan ke dua dengan kertas Whatman 31ET/NaCI 0,9 % untuk memisahkan 99mTc-tereduksi. Senyawa bertanda 99mTc-glukosa-6-fosfat terbaik yang dihasilkan, mempunyai kemurnian radiokimia 94- 98 %, yang diharapkan memenuhi persyaratan sebagai radiofarmaka untuk pencitraan kelenjar pineal.
DINAMIKA FOTOSINTESIS 14C02 TANAMAN TEMULAWAK (CURCUMA XANTHORRHIZA ROXB.) DAN KUNYIT (CURCUMA DOMESTICA VAL.) Endang Kumolowati; Oel Ban Lianga; Harjoto Djojosubroto
Jurnal Sains dan Teknologi Nuklir Indonesia (Indonesian Journal of Nuclear Science and Technology) Vol 4, No 1 (2003): Agustus Edisi Khusus 1 2003
Publisher : BATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17146/jstni.2003.4.1.1687

Abstract

DINAMIKA FOTOSINTESIS 14CO2 TANAMAN TEMULAWAK (CURCUMA XANTHORRHIZA ROXB.) DAN KUNYIT (CURCUMA DOMESTICA VAL.) DALAM RUANG PENANDAAN. Sinar matahari pada intensitas tertentu memfasilitasi proses fotosintesis sehingga kadar CO2 di ruang penandaan terus menurun. Sebaliknya, respirasi di malam hari menyebabkan CO2 bertambah. Bila digunakan campuran CO2 dan 14CO2 maka perubahan konsentrasi keduanya mencerminkan dinamika CO2 dan 14CO2 yang sangat menarik. Selama percobaan kadar CO2 dipantau dan dipertahankan pada tingkat 300-1000 bagian per-juta (ppm). Bila kadar CO2 di bawah 300 ppm maka dilakukan penambahan CO2 sebagai hasil reaksi dan NaHCO3 dengan asam laktat berlebih. Dengan menjaga kadar CO2 terbukti bahwa temulawak dan kunyit dapat hidup dan tumbuh normal selama satu bulan di dalam ruang penandaan. Dengan demikian proses penandaan dapat dimulai, yakni dengan menambahkan 0,1-0,6 GBq atau 3-16 mCi gas 14CO2 ke dalam ruang penandaan. Kadar radioaktivitas 14CO2 dipantau sepanjang hari dengan selang waktu pengukuran tiga jam, dan hasilnya menunjukan bahwa selama dua jam pertama radioaktivitas ruang penandaan menjadi ¼ radioaktivitas awal. Pada sore hari hampir semua 14CO2 telah terfotosintesis, hal ini terlihat dan radioaktivitas ruang penandaan yang mendekati latar belakang. Pada pagi keesokan harinya radioaktivitas ruang penandaan meningkat hingga ~50% dari radioaktivitas awal. Fenomena ini menunjukkan bahwa sebagian produk fotosintesis telah direspirasi kembali. Siklus peningkatan radioaktivitas di pagi hari dan penurunan hingga mendekati latar belakang di sore hari teramati pada hari-hari berikutnya. Namun radioaktivitas 14C makin lama makin mengecil seperti deret ukur menurun, dan setelah dua minggu tingkat radioaktivitasnya mendekati latar belakang. Pola fotosintesis 14CO2 kedua tanaman menunjukkan kemiripan dengan bentuk hiperbolik, selain itu dengan bertambahnya waktu terjadi gradasi yang semakin menurun. Tujuan akhir dari penelitian ini adalah membuat kurkuminoid dan minyak atsiri bertanda produk dari tanaman temulawak dan kunyit.
STUDI PENCUPLIKAN PASIF TRITIATED WATER (HTO) DI UDARA DENGAN ABSORBEN MOLECULAR SIEVE. Poppy Intan Tjahaja; Putu Sukmabuana; Zulfkhri S; Widanda R
Jurnal Sains dan Teknologi Nuklir Indonesia (Indonesian Journal of Nuclear Science and Technology) Vol 4, No 1 (2003): Agustus Edisi Khusus 1 2003
Publisher : BATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17146/jstni.2003.4.1.1692

Abstract

STUDI PENCUPLIKAN PASIF TRITIATED WATER (HTO) DI UDARA DENGAN ABSORBEN MOLECULAR SIEVE. Pencuplikan pasif tritiated water (HTO) di udara menggunakan absorben molecular sieve telah dipelajari untuk mengetahui kemampuan pencuplik. Pencuplik pasif dibuat dari wadah plastik yang bertutup, pada tutupnya diberi satu atau dua buah lubang dengan bentuk bulat dan diberi pipa sepanjang 4 cm untuk tempat masuknya udara. Jumlah lubang dan posisi pipa divariasi untuk mencari bentuk pencuplik yang paling baik. Wadah plastik di isi dengan absorben molecular sieve 5A (MS5A), ditimbang, selanjutnya dipapari dengan udara yang mengandung HTO selama 40 jam. Pencuplik pasif kemudian ditimbang kembali dan MS5A dikeluarkan dan pencuplik. Molecular sieve 5A dipanaskan pada suhu 350 0C sambil dialiri gas nitrogen. Uap air yang terlepas dari MS5A ditangkap dengan cara pengembunan, kemudian dicacah dengan pencacah sintilasi cair (liquid scintillation counter, LSC). Selisih berat MS5A sebelum dan sesudah dipapari dievaluasi untuk menentukan koefisien difusi uap air dari udarake dalam wadah. Nilai koefisien difusi bervariasi berdasar bentuk pencuplik, yaitu 2,5 x 10-4 sampal 7,1 x l0-4 m2/jam. Hasil pengukuran dengan LSC memperlihatkan adanya HTO yang terserap oleh MS5A dalam pencuplik pasif dengan aktivitas sebesar 1 sampai 566 mBq/L udara. Ini membuktikan bahwa pencuplik pasif dengan absorben MS5A dapat digunakan untuk mencuplik HTO di udara. Berdasarkan perhitungan koefsien difusi dan evaluasi aktivitas tritium di udara ditentukan bentuk pencuplik pasif yang terbaik, yaitu pencuplik dengan satu lubang difusi dan tanpa pipa. Pencuplik pasif tersebut kemudian digunakan untuk mencuplik udara dalam ruang reaktor TRIGA 2000,P3TkN, BATAN, yang sedang tidak dioperasikan, dan diperoleh hasil konsentrasi tritium di udara ruang reactor sebesar 67 mBq/L. Berdasarkan hasil penelitian ini diketahui bahwa pencuplik pasif mampu mencuplik tritium dalam HTO di udara sebesar 92%.
PREDIKSI ENDAPAN PENGOTOR PENUKAR PANAS TIPE PELAT REAKTOR TRIGA 2000 BANDUNG Henky P; Rahardjo S; Sobana D; Diidung A; Razaka C; Gito Nitowari
Jurnal Sains dan Teknologi Nuklir Indonesia (Indonesian Journal of Nuclear Science and Technology) Vol 4, No 1 (2003): Agustus Edisi Khusus 1 2003
Publisher : BATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17146/jstni.2003.4.1.1688

Abstract

PREDIKSI ENDAPAN PENGOTOR PENUKAR PANAS TIPE PELAT REAKTOR TRIGA 2000 BANDUNG. Pembuangan panas reaktor TRIGA 2000 bergantung pada efektivitas pemindahan panas dan penukar panas sistem pendinginya. jika efektivitas pemindahan panas menurun maka pendinginanya juga akan turun. Turunya efektivitas dapat diakibatkan karena adanya endapan pengotor dari fluida pendingin, sehingga pengendapan pengotor yang terjadi di penukar panas tersebut perlu diteliti supaya dapat diperkirakan waktu pembersihanya. Pada penelitian ini dilakukan pengamatan temperatur, tekanan dan laju alir penukar panas reaktor TRIGA 2000. Dengan data penunjukan temperatur dan laju alir dapat dihitung efektivitas penukar panasnya melalui metode NTU-Efektivitas. Data tekanan digunakan untuk menghitung tebal lapisan pengotor dan digabung dengan perhitungan koefisien perpindahan panas menyeluruh untuk menghitung tahanan pengotor. Dari tahanan pengotor tersebut dapat ditentukan laju pengendapanya, sehingga dapat diperkirakan waktu untuk melakukan pembersihan penukar panas reaktor TRIGA 2000 Bandung. Hasil yang diperoleh menunjukan bahwa setelah reaktor beroperasi 44 bulan temperatur fluida pendingin primer masuk penukar panas akan mencapai 49°C dengan tebal endapan yang terjadi sebesar 0,28 mm di sisi primer dan 2,21 mm di sisi sekunder. Hasil ini menunjukan bahwa endapan pengotor di sisi sekunder lebih tinggi dari pada di sisi primer, karena fluida pendingin sekunder tidak diolah secara ketat seperti pada sistem pendingin primer. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pembersihan penukar panas reaktor TRIGA 2000 Bandung harus dilakukan sebelum temperatur fluida pendingin masuk penukar panas mencapai 49°C.
PENENTUAN DOSIS SERAP BERKAS RADIASI 60Co MENGGUNAKAN DETEKTOR IONISASI DENGAN FAKTOR KALIBRASI DOSIS SERAP AIR. Sri Inang Sunaryati; Dani W
Jurnal Sains dan Teknologi Nuklir Indonesia (Indonesian Journal of Nuclear Science and Technology) Vol 4, No 1 (2003): Agustus Edisi Khusus 1 2003
Publisher : BATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17146/jstni.2003.4.1.1693

Abstract

PENENTUAN DOSIS SERAP BERKAS RADIASI 60Co MENGGUNAKAN DETEKTOR IONISASI DENGAN FAKTOR KALIBRASI DOSIS SERAP AIR. Protokol IAEA TRS No. 398 merekomendasikan penentuan dosis serap air berkas radiasi 60Co menggunakan detektor ionisasi dengan factor kalibrasi dosis serap air pada kondisi standar dengan jarak sumber kepermukaan fantom, SSD = 80 cm, luas lapangan 10 cm x l0 cm dan kedalaman pengukuran 5 cm dan 10 cm. Pengukuran dilakukan dengan detektor volume 0,6 cc tipe 2581 yang dirangkai dengan elektrometer Farmer tipe 2570 A. Diuraikan juga hasil perbandingan dosis serap air tersebut dengan protokol TRS No. 277 yang menggunakan faktor kalibrasi paparan dan kerma udara. Hasil yang diperoleh menunjukkan perbedaan yang tidak signifikan sebesar ± 2%.
UJI OKSIDASI BAJA AISI 316L UNTUK BAHAN KOMPONEN PLTN MAJU. B Bandriyana; Pudji Untoro; Bambang Sugiono
Jurnal Sains dan Teknologi Nuklir Indonesia (Indonesian Journal of Nuclear Science and Technology) Vol 4, No 1 (2003): Agustus Edisi Khusus 1 2003
Publisher : BATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17146/jstni.2003.4.1.1684

Abstract

UJI OKSIDASI BAJA AISI 316L UNTUK BAHAN KOMPONEN PLTN MAJU. Pengujian oksidasi dilakukan untuk evaluasi ketahanan korosi baja AISI 316L sebagai bahan komponen PLTN maju. Pengukuran laju oksidasi dilakukan dengan uji termogravimetri pada temperatur oksidasi 700°C selarna 5000 menit. Pengujian struktur mikro dan sifat oksida dan pengukuran kekerasan bahan dilakukan dengan uji metalografi, pengujian X-ray Difractometer (XRD) dan uji kekerasan Vickers. Dari pengujian termogravimetri diperoleh penambahan berat sebesar 0,35 mg/cm2, dengan laju oksidasi awal mengikuti kaidah parabola. Foto struktur mikro menunjukkan perubahan bentuk dan ukuran butir dan tebal lapisan oksida 2,3 µm. Kekerasan bahan sesudah oksidasi mengalami penurunan dari 186 menjadi 174 skala Vickers. Hasil pengujian XRD menunjukkan terbentuknya oksida Cr2O3 sebagai lapisan pelindung oksidasi yang mantap dan fasa Cr23C6 yang menjadi penyebab sensitisasi tidak terbentuk. Berdasarkan hasil pengujian dapat disimpulkan bahwa laju oksidasi dan korosi bahan memenuhi persyaratan desain bahan komponen pembangkit energi dalam PLTN maju.

Page 1 of 1 | Total Record : 10


Filter by Year

2003 2003


Filter By Issues
All Issue Vol 24, No 2 (2023): August 2023 Vol 24, No 1 (2023): February 2023 Vol 23, No 2 (2022): Agustus 2022 Vol 23, No 1 (2022): February 2022 Vol 22, No 2 (2021): Agustus 2021 Vol 22, No 1 (2021): February 2021 Vol 21, No 2 (2020): Agustus 2020 Vol 21, No 1 (2020): Februari 2020 Vol 20, No 2 (2019): Agustus 2019 Vol 20, No 1 (2019): Februari 2019 Vol 19, No 2 (2018): Agustus 2018 Vol 19, No 1 (2018): Februari 2018 Vol 18, No 2 (2017): Agustus 2017 Vol 18, No 1 (2017): Februari 2017 Vol 17, No 2 (2016): Agustus 2016 Vol 17, No 1 (2016): Februari 2016 Vol 16, No 2 (2015): Agustus 2015 Vol 16, No 1 (2015): Februari 2015 Vol 15, No 2 (2014): Agustus 2014 Vol 15, No 1 (2014): Februari 2014 Vol 14, No 2 (2013): Agustus 2013 Vol 14, No 1 (2013): Februari 2013 Vol 13, No 2 (2012): Agustus 2012 Vol 13, No 1 (2012): Februari 2012 Vol 12, No 2 (2011): Agustus 2011 Vol 12, No 1 (2011): Februari 2011 Vol 11, No 2 (2010): Agustus 2010 Vol 11, No 1 (2010): Februari 2010 Vol 10, No 2 (2009): Agustus 2009 Vol 10, No 1 (2009): Februari 2009 Vol 9, No 2 (2008): Agustus 2008 Vol 9, No 1 (2008): Februari 2008 Vol 8, No 2 (2007): Agustus 2007 Vol 8, No 1 (2007): Februari 2007 Vol 7, No 2 (2006): Agustus 2006 Vol 7, No 1 (2006): Februari 2006 Vol 6, No 2 (2005): Agustus 2005 Vol 6, No 1 (2005): Februari 2005 Vol 5, No 2 (2004): Agustus 2004 Vol 5, No 1 (2004): Februari 2004 Vol 4, No 4 (2003): Agustus Edisi Khusus 4 2003 Vol 4, No 3 (2003): Agustus Edisi Khusus 3 2003 Vol 4, No 2 (2003): Agustus Edisi Khusus 2 2003 Vol 4, No 1 (2003): Agustus Edisi Khusus 1 2003 Vol 4, No 1 (2003): Februari 2003 Vol 3, No 2 (2002): Agustus 2002 Vol 3, No 1 (2002): Februari 2002 Vol 2, No 2 (2001): Agustus 2001 Vol 2, No 1 (2001): Februari 2001 Vol 1, No 2 (2000): Agustus 2000 Vol 1, No 1 (2000): Februari 2000 More Issue