cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta pusat,
Dki jakarta
INDONESIA
JURNAL TEKNOLOGI LINGKUNGAN
ISSN : 1411318X     EISSN : 25486101     DOI : -
Core Subject : Social,
Jurnal Teknologi Lingkungan (JTL) is a journal aims to be a peer-reviewed platform and an authoritative source of information. JTL is published twice annually and provide scientific publication for researchers, engineers, practitioners, academicians, and observers in the field related to science and environmental technology. We publish original research papers, review articles and case studies focused on Environmental Sciences, Environmental Technology as well as other related topics to Environment including sanitation, environmental biology, waste water treatment, solid waste treatment, environmental design and management, environmental impact assessment, environmental pollution control and environmental conservation.
Arjuna Subject : -
Articles 30 Documents
Search results for , issue "Vol. 18 No. 1 (2017)" : 30 Documents clear
ENERGI TERBARUKAN DAN PENGURANGAN EMISI GAS RUMAH KACA DARI PALM OIL MILL EFFLUENT Santoso, Arif; Suwedi, Nawa; Pratama, Reba Anindyajati; Susanto, Joko Prayitno
Jurnal Teknologi Lingkungan Vol. 18 No. 1 (2017)
Publisher : Center for Environmental Technology - Agency for Assessment and Application of Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (340.83 KB) | DOI: 10.29122/jtl.v18i1.956

Abstract

Biodiesel kelapa sawit diprediksi oleh banyak kalangan menjadi andalan sebagai sumber bahan bakar nabati (BBN) yang paling tinggi produktivitasnya dibandingkan dengan sumber BBN lainnya. Proses produksi biodiesel kelapa sawit berpotensi mencemari lingkungan akibat dari keluaran limbah padat (tandan buah kosong, serat, cangkang buah dan abu bakar) dan limbah cair kelapa sawit (palm oil mill effluent/POME). Makalah ini mengevaluasi dan mendiskusikan potensi penangkapan gas metan dari POME sebagai energi terbarukan dan estimasi penyelamatan emisi karbon yang dihasilkan selama proses produksi BBN. Data kualitas dan kuantitas gas metan yang diperoleh dari studi ini akan diadaptasikan dengan nilai faktor energi dan faktor emisi dari sumber pustaka yang terpercaya. Hasil evaluasi dan perhitungan menyatakan bahwa kualitas dan kuantitas POME menentukan jumlah gas metan yang dihasilkan secara signifikan. Hasil inventori energi mencatat bahwa potensi energi yang dihasilkan dari penangkapan gas metan dari POME berkisar 427,2 MJ/FU (fungsional unit). Nilai energi ini menaikkan net energy ratio (NER) dari 3,19 menjadi 3,31 atau sebesar 3,4 %. Inovasi penangkapan gas metan ini juga menghasilkan penyelamatan emisi gas karbon sebesar 126,4 kg/FU atau mengurangi emisi karbon sekitar 8,2 % dari nilai yang umum terjadi. Kata kunci : biodiesel, kelapa sawit, POME, emisi karbon, NER
KARAKTERISTIK AIR TANAH AKUIFER DALAM SEKITAR TEMPAT PEMBUANGAN SAMPAH TERPADU (TPST) BANTAR GEBANG-BEKASI, JAWA BARAT satrio, satrio
Jurnal Teknologi Lingkungan Vol. 18 No. 1 (2017)
Publisher : Center for Environmental Technology - Agency for Assessment and Application of Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (417.584 KB) | DOI: 10.29122/jtl.v18i1.48

Abstract

Telah dilakukan penelitian air tanah akuifer dalam di sekitar TPST Bantar Gebang, Bekasi menggunakan pendekatan isotop alam dan kimia air. Penelitian dilakukan dengan mengambil sejumlah sampel air tanah akuifer dalam (kedalaman lebih dari 40 m) di beberapa lokasi sumur bor sekitar TPST Bantar Gebang dan kemudian dianalisis konsentrasi isotop alam dan kimia airnya. Penelitian bertujuan untuk mengetahui karakteristik air tanah akuifer dalam di sekitar TPST Bantar Gebang terhadap kemungkinan interaksi dengan air lindi sebagai dampak aktivitas pembuangan sampah. Berdasarkan hasil analisis isotop alam 18 O dan 2H, karakteristik air tanah akuifer dalam dapat dibagi menjadi tiga kelompok sesuai perbedaan konsentrasi isotop alamnya. Pertama, air tanah B3 memiliki konsentrasi isotop alam 18O dan 2H paling miskin (depleted), diperkirakan berasal dari daerah imbuh (recharge) dengan elevasi relatif tinggi. Kedua, air tanah BG2, BG8, BG9, BG4 dan BG7 memiliki konsentrasi isotop alam 18O dan 2H paling kaya (enrich), diperkirakan berasal dari daerah imbuh dengan elevasi relatif rendah. Ketiga, air tanahBG6, BG1dan BG5 memiliki konsentrasi isotop alam 18O dan 2H berada diantara kelompok pertama dan kedua, diperkirakan daerah imbuhnya berada pada elevasi diantara keduanya.Namun demikian, baik berdasarkan hasil analisis isotop alam maupun kimia air, air tanah BG5 dan BG7 terindikasi telah mengalami proses evaporasi atau percampuran dengan air tanah dangkal atau air permukaan tetapi bukan dengan air lindi. Demikian pula dengan sampel air tanah lainnya, seluruhnya tidak mengalami interaksi dengan air lindi. Sementara itu, hasil 14C menunjukkan bahwa aliran air tanah akuifer dalam bergerak dari selatan menuju utara dan barat-laut.Kata kunci: karakteristik air tanah, akuifer dalam, isotop alam, kimia air, TPST Bantar Gebang
SISTEM PENJEJAK IKAN UNTUK PEMANTAUAN KUALITAS LINGKUNGAN PERAIRAN DAN PREDIKSI LOKASI PENANGKAPAN IKAN MENUJU PENGELOLAAN PERIKANAN BERKELANJUTAN Sadly, Muhamad; Awaluddin, Awaluddin
Jurnal Teknologi Lingkungan Vol. 18 No. 1 (2017)
Publisher : Center for Environmental Technology - Agency for Assessment and Application of Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (140.68 KB) | DOI: 10.29122/jtl.v18i1.534

Abstract

ne"> Dalam riset ini diusulkan suatu pendekatan baru di dalam membangun model prediksi lokasi penangkapan ikan dan pemantauan kualitas lingkungan perairan, khususnya ikan pelagis ekonomis. Knowledge-based expert system diintegrasikan dengan penginderaan jauh dan sistem informasi geografis dipilih sebagai pendekatan baru untuk menyempurnakan metode konvensional yang saat ini digunakan. Model yang dikembangkan disebut “Sistem Penjejak Ikan nan Cerdas”. Kelemahan utamametode konvensional, penentuan lokasi penangkapan ikan masih dilakukan secara manual, akibatnya hasil yang diperoleh tidak optimal dan tidak praktis di dalam implementasinya. Data seri satelit penginderaan jauh (suhu permukaan laut, klorofil dan turbiditi) yang diperoleh dari satelit Aqua MODIS periode tahun 2007-2014 digunakan sebagai data input. Peta spasial sistem prediksi lokasi penangkapan ikan dibangun menggunakan ERDAS Imagine Macro Language. Untuk verifikasi dan validasi hasil,dilakukan pengambilan data in-situ fishing ground pada lokasi riset dalam periode waktu yang sama, dan telah di analisa dengan metode statistik untuk mendapatkan tingkat akurasinya. Hasil menunjukkan bahwa densitas fishing ground yang telah di prediksi dan kualitas lingkungan perairan di perairan Banggai Kepulauan dikorelasikan dengan data hasil survei lapangan (in-situ data) diperoleh tingkat akurasi lebih dari 93%. Dari demonstrasi hasil, model yang diusulkan dapat diaplikasikan untuk memprediksi, melokalisasi dan menentukan densitas fishing ground dengan tingkat akurasi lebih tinggi dibanding metode konvensional. Sistem prediksi ini telah diimplementasikan pada sistem online.Kata kunci : sistem pakar, lokasi penangkapan ikan, penginderaan jauh, sistem penjejak ikan nancerdas, sistem informasi geografi
Inside Cover JTL Vol 18, No 1, January 2017 JTL Vol 18, No 1, January 2017, Inside Cover
Jurnal Teknologi Lingkungan Vol. 18 No. 1 (2017)
Publisher : Center for Environmental Technology - Agency for Assessment and Application of Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (186.373 KB) | DOI: 10.29122/jtl.v18i1.1800

Abstract

EVALUASI DAN PERENCANAAN AWAL UNTUK MENINGKATKAN EFEKTIFITAS IPAL SISTEM ANAEROBIK PKS PT. DELI MUDA PERKASA Rahardjo, Petrus Nugro
Jurnal Teknologi Lingkungan Vol. 18 No. 1 (2017)
Publisher : Center for Environmental Technology - Agency for Assessment and Application of Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (454.174 KB) | DOI: 10.29122/jtl.v18i1.129

Abstract

Pabrik Kelapa Sawit PT. Deli Muda Perkasa (DMP) di Kabupaten Batanghari beroperasi sejak tahun 2007 dengan kapasitas 60 ton TBS per jam. Namun hingga tahun 2015 masih mempunyaibanyak masalah lingkungan, karena hasil pengolahan IPALnya masih belum memenuhi baku mutu lingkungan. Kegiatan ini bertujuan untuk mengevaluasi keefektifan IPAL anaerobic PT. DMP,mengindentifikasi permasalahannya, dan memberi rekomendasi beberapa alternatif dalam perencanaan untuk meningkatkan efektifitas IPAL tersebut. Metodologi yang digunakan yaitudiawali dengan survei lapangan, wawancara dengan penanggung jawab IPAL, pengambilan sampel air limbah, analisa laboratorium dan analisis proses pengolahan sistem anaerobik IPAL.Kesimpulan yang diperoleh yaitu efektifitas proses pengolahan anaerobik masih rendah, terutama untuk pengurangan parameter minyak/grease dan Nitrogen Total. Sedangkan untuk parameterBOD dan COD hasilnya sudah sangat bagus. Untuk mengoptimalkan efektifitas unit-unit pemroses anaerobik dapat ditempuh beberapa alternatif, misalnya pengurasan seluruh unit-unit kolam pemroses, perubahan sistem inlet dan outlet, pemasangan flowmeter, remining semua kolam pemroses dan rekonstruksi total IPAL. Selain itu juga harus dilakukan perawatan secara kontinu, yaitu dengan pengerukan lumpur-lumpur endapan secara periodik. Dengan demikian dibutuhkan penanganan lumpur endapan secara khusus dan baik untuk menjamin tidak adanya pencemaran lingkungan sekitarnya.Kata kunci: efektifitas, pengolahan anaerobik, penanganan lumpur
PELUANG PENGUATAN BANK SAMPAH UNTUK MENGURANGI TIMBULAN SAMPAH PERKOTAAN STUDI KASUS: BANK SAMPAH MALANG Pratama, Reba Anindyajati; Ihsan, Iif Miftahul
Jurnal Teknologi Lingkungan Vol. 18 No. 1 (2017)
Publisher : Center for Environmental Technology - Agency for Assessment and Application of Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (298.594 KB) | DOI: 10.29122/jtl.v18i1.1743

Abstract

Banyak faktor yang dapat menyebabkan semakin meningkatnya jumlah timbulan sampah di kota Malang, antara lain meningkatnya jumlah dan aktivitas penduduk serta tidak bertambahnya jumlah dan luasTempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah. Meskipun terdapat Bank Sampah Malang (BSM), jumlah sampah yang diolah oleh BSM masih rendah apabila dibandingkan dengan volume timbulan sampahyang dihasilkan penduduk kota Malang. Tujuan dari tulisan ini adalah untuk melihat potensi penguatan BSM sebagai salah satu inovasi untuk mengurangi keberadaan sampah di TPA. Metode yang digunakandalam penelitian ini berdasarkan perhitungan menggunakan koefisien Generation Rate dari jumlah penduduk yang berpotensi menghasilkan volume timbulan sampah . Hasil penelitian diperoleh beberapaskenario untuk meningkatkan peran BSM yaitu diversifikasi produk melalui komposting dan ekspansi afiliasi melalui sekolah. Berdasarkan skenario perhitungan diversifikasi produk melalui komposting setiaptahunnya akan mengurangi sampah organik sebesar 337,680 kg/tahun. Sedangkan berdasarkan skenario perhitungan ekspansi afiliasi melalui sekolah dapat mengurangi sampah sebesar 326,040 kg/tahun.Kata kunci: sampah, bank sampah malang, tempat pembuangan akhir, diversifikasi produk, ekspansiafiliasi
PROSPEK PEMANFAATAN PENYARING SAMPAH SUNGAI DALAM IMPLEMENTASI IMBAL JASA LINGKUNGAN DI DAERAH ALIRAN SUNGAI CILIWUNG SEGMEN 2 KOTA BOGOR Komarawidjaja, Wage
Jurnal Teknologi Lingkungan Vol. 18 No. 1 (2017)
Publisher : Center for Environmental Technology - Agency for Assessment and Application of Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (489.985 KB) | DOI: 10.29122/jtl.v18i1.1640

Abstract

Tujuan telaah ini adalah sebagai suatu upaya untuk mendapatkan model peran teknologi dalam rangka implementasi imbal jasa lingkungan atau Payment for Environmental Services (PES) di DAS Ciliwung segmen 2. Berdasarkan alasan diatas maka dilakukan (i) penelaahan kondisi dan kualitas perairan Daerah Aliran Sungai Ciliwung Segmen 2; (ii) kemungkinan pemanfaatan teknologi dalam imbal jasa lingkungan. Implementasi konsep imbal jasa lingkungan ini terutama didasarkan pada pemberian skema-skema kompensasi untuk menghargai upaya masyarakat dalam mengelola ekosistem yang menghasilkan jasa-jasa lingkungan yang lebih baik. Konsep ini diharapkan dapat memperbaiki praktekpraktek pemanfaatan/pengelolaan lingkungan, khususnya lingkungan perairan di Daerah Aliran Sungai (DAS) Ciliwung Segmen 2 di Kota Bogor. Jasa Lingkungan dengan mengadaptasikan teknologi pembersih sampah sungai, sebagai alternatif teknologi dalam Imbal Jasa Lingkungan (PES) untukmenekan jumlah sampah padat yang mengotori perairan DAS Ciliwung segmen 2.Kata kunci : DAS Ciliwung Segmen 2, skor storet, jasa lingkungan (PES)
Preface JTL Vol 18, No 1, January 2017 JTL Vol 18, No 1, January 2017, Preface
Jurnal Teknologi Lingkungan Vol. 18 No. 1 (2017)
Publisher : Center for Environmental Technology - Agency for Assessment and Application of Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (69.049 KB) | DOI: 10.29122/jtl.v18i1.1801

Abstract

DAMPAK PEMANASAN PULAU PERKOTAAN (URBAN HEAT ISLAND) PADA PENINGKATAN TREN CURAH HUJAN EKSTREM DAN AEROSOL DI MEGAPOLITAN JAKARTA SEJAK TAHUN 1986 Syamsudin, Fadli; Lestari, Sopia
Jurnal Teknologi Lingkungan Vol. 18 No. 1 (2017)
Publisher : Center for Environmental Technology - Agency for Assessment and Application of Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (656.198 KB) | DOI: 10.29122/jtl.v18i1.951

Abstract

Dampak pemanasan pulau perkotaan (urban heat island (UHI)) pada curah hujan ekstrem dan aerosol telah dikaji dalam penelitian ini menggunakan data curah hujan harian dan konsentrasi aerosol bulanan (NO2, SO2, dan SPM) di stasiun Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) pada megapolitanJakarta dan wilayah pegunungan Bogor dan Citeko dari 1986-2012. Analisis harmonik dilakukan untuk menghilangkan pengaruh musiman pada hasil tren data curah hujan dan selanjutnya signifikansi tren tersebut diuji dengan metoda statistik Mann-Kendall. Hasil penelitian menunjukkan dampak pemanasanpulau perkotaan (UHI) telah terjadi secara nyata dengan tren peningkatan curah hujan ekstrem dari indikator total hari hujan 40, 50 dan 100 mm/tahun dan konsentrasi aerosol di wilayah megapolitan Jakarta dan sekitarnya dengan laju tren masing-masing sebesar 0.17 hari/tahun, 0.17 hari/tahun, dan 0.04 hari/tahun, dan 3.7e-004 ppm/tahun (NO2) dan 0.148 ppm/tahun (SO2). Namun sebaliknya terjadi tren penurunan di wilayah pegunungan Bogor dan Citeko. Hasil penelitian ini menunjukkan ada indikasi peningkatan UHI menyebabkan kenaikan konsentrasi aerosol di megapolitan Jakarta dan kondisi ini menjadi trigger peningkatan curah hujan ekstrem yang berdampak pada intensitas banjir yang semakin meningkat sejak tahun 1986.Kata kunci: Pemanasan pulau perkotaan, curah hujan ekstrem, aerosol, tren
PENDUGAAN NERACA AIR SPASIAL UNTUK EVALUASI KETERSEDIAAN SUMBERDAYA AIR STUDI KASUS: DAERAH ALIRAN SUNGAI CERUCUK, PULAU BELITUNG Narulita, Ida
Jurnal Teknologi Lingkungan Vol. 18 No. 1 (2017)
Publisher : Center for Environmental Technology - Agency for Assessment and Application of Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (792.557 KB) | DOI: 10.29122/jtl.v18i1.543

Abstract

Neraca air spasial DAS Cerucuk, pulau Belitung telah dikembangkan untuk mengevaluasi ketersediaan sumberdaya air dalamrangka pengelolaan sumberdaya air yang berkelanjutan. Pendugaan neraca airspasial bulanan dilakukan dengan metoda SCS, distribusi tegangan pori dan perbedaan konduktivitas hidraulik berdasarkanpenggunaan Sistem Informasi Geografis (SIG). Data dasar yang digunakanyaitudata curah hujan harian dari 5 (lima) stasiun pencatat hujan yang berasal dari milik BMKG (2 stasiun) dan milik perkebunan kelapa sawit (3 stasiun), data citra satelit Landsat 8 tahun 2013, peta tanah dan peta geologi pulau Belitung. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa air permukaan dan airtanah dangkal cukup tersedia untuk keseluruhan DAS Cerucuk. Airtanah dangkal tersedia pada setiap bulan sepanjang tahun,bahkan pada bulan Agustus ketersediaan air masih cukup banyak. Pengisian airtanah dalam relatif sedikit karena sebagian besar DAS Cerucuk tersusun oleh formasi granit Tanjung pandan yang hampir tidak memiliki kelulusan. Akifer airtanah dalam tidak ditemukan. Total curahhujan yang jatuh di DAS Cerucuk akan lepasmelalui evapotranspirasi (36%), menjadi air larian (34%), mengisi airtanah dangkal (28%) dan mengisi airtanah dalam (1,7%). Hasil penerapan model terhadapsetiap jenis tutupan lahan memperlihatkan bahwa air hujan yang jatuh pada jenis tutupan lahan hutan, perkebunan dan pertanian lahan kering menghasilkan jumlah imbuhan airtanah dangkal cukup besar, sedangkan untuk lahan basah, pemukiman dan kolong area tambang sebagian besar mengalir sebagai air larian.Hal ini menyebabkandi daerah pemukiman pada musim kemarau dirasakan adanya periodedefisit air.Pengendalian daerah pemukiman dan pelestarian daerah bervegetasi di selatan DAS Cerucuk sangat diperlukan untuk menjamin kelestarian sumberdaya air.Kata kunci: neraca air, spasial, metode SCS, ketersediaan sumberdaya air.

Page 1 of 3 | Total Record : 30


Filter by Year

2017 2017


Filter By Issues
All Issue Vol. 23 No. 2 (2022) Vol. 23 No. 1 (2022) Vol. 22 No. 2 (2021) Vol. 22 No. 1 (2021) Vol. 21 No. 2 (2020) Vol. 21 No. 1 (2020) Vol. 20 No. 2 (2019) Vol. 20 No. 1 (2019) Vol. 19 No. 2 (2018) Vol. 19 No. 1 (2018) Vol. 18 No. 2 (2017) Vol. 18 No. 1 (2017) Vol. 17 No. 2 (2016) Vol. 17 No. 1 (2016) Vol. 16 No. 1 (2015) Vol. 15 No. 2 (2014) Vol. 15 No. 1 (2014) Vol. 14 No. 2 (2013) Vol. 14 No. 1 (2013) Vol. 13 No. 3 (2012) Vol. 13 No. 2 (2012) Vol. 13 No. 1 (2012) Vol. 12 No. 3 (2011) Vol. 12 No. 2 (2011) Vol. 12 No. 1 (2011) Vol. 11 No. 3 (2010) Vol. 11 No. 2 (2010) Vol. 11 No. 1 (2010) Vol. 10 No. 3 (2009) Vol. 10 No. 2 (2009) Vol. 10 No. 1 (2009) Vol. 9 No. 3 (2008): JURNAL TEKNOLOGI LINGKUNGAN Vol. 9 No. 2 (2008): JURNAL TEKNOLOGI LINGKUNGAN Vol. 9 No. 1 (2008): JURNAL TEKNOLOGI LINGKUNGAN Vol. 8 No. 3 (2007): JURNAL TEKNOLOGI LINGKUNGAN Vol. 8 No. 2 (2007): JURNAL TEKNOLOGI LINGKUNGAN Vol. 8 No. 1 (2007): JURNAL TEKNOLOGI LINGKUNGAN Vol. 7 No. 3 (2006): JURNAL TEKNOLOGI LINGKUNGAN Vol. 7 No. 2 (2006): JURNAL TEKNOLOGI LINGKUNGAN Vol. 7 No. 1 (2006): JURNAL TEKNOLOGI LINGKUNGAN Vol. 6 No. 3 (2005): JURNAL TEKNOLOGI LINGKUNGAN Vol. 6 No. 2 (2005): JURNAL TEKNOLOGI LINGKUNGAN Vol. 6 No. 1 (2005): JURNAL TEKNOLOGI LINGKUNGAN Vol. 5 No. 3 (2004): JURNAL TEKNOLOGI LINGKUNGAN Vol. 5 No. 2 (2004): JURNAL TEKNOLOGI LINGKUNGAN Vol. 5 No. 1 (2004): JURNAL TEKNOLOGI LINGKUNGAN Vol. 4 No. 3 (2003): JURNAL TEKNOLOGI LINGKUNGAN Vol. 4 No. 2 (2003): JURNAL TEKNOLOGI LINGKUNGAN Vol. 4 No. 1 (2003): JURNAL TEKNOLOGI LINGKUNGAN Vol. 3 No. 3 (2002): JURNAL TEKNOLOGI LINGKUNGAN Vol. 3 No. 2 (2002): JURNAL TEKNIK LINGKUNGAN Vol. 3 No. 1 (2002): JURNAL TEKNIK LINGKUNGAN Vol. 2 No. 3 (2001): JURNAL TEKNOLOGI LINGKUNGAN Vol. 2 No. 2 (2001): JURNAL TEKNOLOGI LINGKUNGAN Vol. 2 No. 1 (2001): JURNAL TEKNOLOGI LINGKUNGAN Vol. 1 No. 3 (2000): JURNAL TEKNOLOGI LINGKUNGAN Vol. 1 No. 2 (2000): JURNAL TEKNOLOGI LINGKUNGAN Vol. 1 No. 1 (2000): JURNAL TEKNOLOGI LINGKUNGAN More Issue