cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
JURNAL KARYA TEKNIK SIPIL
Published by Universitas Diponegoro
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Arjuna Subject : -
Articles 37 Documents
Search results for , issue "Volume 7, Nomor 4, Tahun 2018" : 37 Documents clear
PENGENDALIAN BANJIR SUNGAI LANGSUR KABUPATEN SUKOHARJO, JAWA TENGAH Romi nugroho; muhammad Sigit F.I; Pranoto S.A; Sugiyanto Sugiyanto
Jurnal Karya Teknik Sipil Volume 7, Nomor 4, Tahun 2018
Publisher : Departemen Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Terjadinya banjir di beberapa daerah aliran Sungai Langsur diakibatkan kemiringan datar, lebar sungai sempit dan dangkal, dan elevasi muka air Sungai Langsur di muara lebih rendah dibandingkan Sungai Samin, sehingga diperlukan penanganan lebih lanjut dengan menormalisasi penampang sungai, merencanakan kolam tampungan sementara, dan perencanaan sistem pompa.Tahap awal yang dilakukan dalam perencanaan adalah analisis hidrologi yaitu untuk analisis debit banjir yang terjadi di Sungai Langsur. Perencanaan dilakukan untuk memperbesar kapasitas tampungan sungai sehingga debit banjir yang terjadi tidak melimpas dan menggenangi daerah pengaliran Sungai Langsur. Perhitungan debit banjir rencana diolah menggunakan data awal yaitu data curah hujan. Metode yang digunakan diantaranya adalah menggunakan aplikasi HEC-HMS, metode passing capacity dan metode flood mark. Hasil perhitungan yang dipilih adalah menggunakan aplikasi HEC-HMS dengan Q25 sebesar 80,6 m3/detik.Normalisasi dibagi menjadi 4 segmen dengan dimensi yang berbeda-beda dengan tujuan optimalisasi. Karena debit banjir tidak mengalir ke Sungai Samin maka direncanakan 2 kolam yaitu kolam tampungan sementara dan kolam pompa, kemudian dianalisis kebutuhan pompa dan diperoleh jumlah pompa sebanyak 5 buah dengan kapasitas masing-masing pompa sebesar 8 m3/detik.
PENERAPAN JALUR SEPEDA BERKUALITAS TINGGI (FIETSROUTE PLUS) DI SEPANJANG HOOFDSTRAAT DI MIDWOLDE DAN LETTELBERT MUNISIPALITAS LEEK irene Febriyana; Bagus Hario Setiadji
Jurnal Karya Teknik Sipil Volume 7, Nomor 4, Tahun 2018
Publisher : Departemen Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKProvincie Groningen sedang mengusahakan adanya jalur sepeda berkualitas tinggi yang dikenal dengan nama Fietsroute Plus, untuk menghubungkan Groningen dan Munisipalitas Leek di Belanda. Rute ini akan melewati Hoofdstraat di Midwolde dan Lettelbert di Munisipalitas Leek. Jalan tersebut akan dilalui oleh semua pengguna jalan; oleh karena itu, pesepeda harus menggunakan jalan yang sama dengan pengguna jalan yang lain. Hal ini tidak aman bagi pesepeda dikarenakan adanya perbedaan kecepatan antara pesepeda dengan pengguna jalan lainnya. Oleh karena itu, solusi terbaik dalam hal keamanan dalam lalu lintas harus didapatkan untuk permasalahan ini. Tiga desain, yaitu Desain 1, Desain 2, dan Desain 2b, diberikan untuk memecahkan permasalahan ini. Ketiga desain lalu dinilai dengan Multi Criteria Analysis, dengan menggunakan kriteria yang didapatkan dari tiga stakeholder. Penilaian ini menghasilkan Desain 2 sebagai solusi terbaik, dengan total nilai 2.63, dibandingkan dengan Desain 1 dan Desain 2b yang memiliki nilai total masing-masing 2.57 dan 2.34. Pada Desain 2, jalan di dalam kawasan terbangun didesain dengan jalan sepeda, atau yang dikenal dengan nama Fietsstraat, dengan pita rabat di tengah jalan. Di luar kawasan terbangun, jalan didesain dengan jalur sugesti untuk pesepeda yang terletak di ujung perkerasan. Selain itu, dua shared space dengan StreetPrint sebagai perkerasan didesain di dalam kawasan terbangun di Lettelbert.
STUDI PENGEMBANGAN SISTEM POLDER SRINGIN-TENGGANG intan fauziah ramadhini; heru budhi krisnanto; Suripin Suripin; Dwi Kurniani
Jurnal Karya Teknik Sipil Volume 7, Nomor 4, Tahun 2018
Publisher : Departemen Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Wilayah kecamatan Semarang Timur sering dilanda rob. Lokasinya yang langsung berbatasan dengan laut dan topografi daratannya lebih rendah dari muka air laut membuat limpasan air laut dengan mudah masuk ke kawasan industri, perumahan dan awasan umum lainnya. Sistem drainase di Semarang Timur sering mengalami banjir karena tidak mampu menampung debit banjir yang terjadi. Banjir dan rob menggenangi beberapa wilayah penting seperti kawasan Kaligawe, Karangroto, Tlogosari dan Kawasan Industri Terboyo. Banjir rob yang terjadi di Semarang Timur disebabkan oleh penurunan tanah sebesar lebih dari 5 cm per tahun (Pudjiastuti et al, 2015), kenaikan muka air laut yang disebabkan oleh global warming,  dan  saluran Sungai Sringin dan Sungai Tenggang yang sudah tidak mampu melayani debit banjir sehingga menambah parah dampak rob yang terjadi. Solusi dari permasalahan banjir dan rob adalah dengan membangun sistem polder, tanggul laut dan perbaikan Sungai Sringin dan Sungai Tenggang. Sistem polder terdiri dari kolam retensi, tanggul kolam retensi, tanggul laut dan struktur pump gate  dan terdapat 14 pompa subsmersile (12 pompa utama + 2 pompa cadangan)  tipe horizontal. Penentuan debit rencana menggunakan metode Hidrograf Satuan Sintetik Gamma 1. Debit rencana hasil perhitungan HSS Gamma 1 dengan periode ulang 50 tahun sebesar 170,08 m3/s untuk Sungai Tenggang dan 138,27 m3/s untuk sungai Sringin. Total volume kolam retensi yang didapat sebesar  2.542.492 m3 sedangkan luas kolam retensi sebesar 1.271.246  m2 dan total kedalaman kolam 4,0 m. Analisa kapasitas perbaikan sungai menggunakan pemodelan HEC-RAS 5.0.1 dengan memanfaatkan debit rencana masing-masing sungai. Perbaikan Sungai Tenggang mencapai 4,94 km  sedangkan Sungai Sringin mencapai 9,09 km. Kedalaman Sungai Tenggang adalah 3,50 m dan Sungai Sringin adalah 3,0 m, dengan lebar sungai sebesar 30 m. Perbaikan tanggul sungai menggunakan sheetpile dan batu kali sebagai material tanggul sungai Tanggul laut dibangun sepanjang 1.926,87 m, membentang dari Kanal Banjir Timur hingga Sungai Babon. Elevasi tanggul laut pada +6,20 m dari MSL. 
PERENCANAAN PENGEMBANGAN PELABUHAN FERRY INTERNASIONAL BATAM CENTER, KEPULAUAN RIAU Andrivo Ferlian; Claudia pualam bestari; slamet Hargono; Hari Nugroho
Jurnal Karya Teknik Sipil Volume 7, Nomor 4, Tahun 2018
Publisher : Departemen Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Batam adalah zona perdagangan bebas yang dipersiapkan menjadi pintu utama pengiriman dan pelayaran internasional. Pelabuhan Batam Center adalah pelabuhan penyeberangan internasional yang berada di pantai utara Pulau Batam, Provinsi Kepulauan Riau. Pelabuhan ini menghubungkan kota Batam dengan Pelabuhan Internasional Singapore dan Pelabuhan Internasional di Johor Baru, Malaysia. PT Synergy Tharada selaku Pengelola Pelabuhan Batam Center, telah melakukan banyak pengembangan untuk meningkatkan pelayanan, kenyamanan dan keamanan di Pelabuhan Batam Center.Berdasarkan hasil analisis pada tahun 2014 hingga tahun 2016, Pelabuhan Internasional Batam Center termasuk kedalam klasifikasi pelabuhan Kelas I dengan waktu operasional 16 Jam/Hari, jumlah penumpang 4010 Org/Hari dan jumlah trip 59 Trip/Hari. Kunjungan kapal mengalami peningkatan hingga 0,144% tiap tahunnya. Trend Arus Penumpang kedatangan WNI naik sebesar 5,57% dan WNA naik sebesar 4,83 % tiap tahunnya. Untuk trend arus penumpang keberangkatan WNI naik sebesar 4,70% dan WNA naik sebesar 3,76% tiap tahunnya.Hasil analisis BOR (Berth Occopuncy Ratio) pelabuhan berdasarkan pemanfaatan dermaga sampai tahun 2021 sebesar 291,12%. Nilai ini telah melebihi nilai BOR UNCTAD dan perlu dilakukan penambahan dermaga untuk melayani aktivitas kapal, untuk itu disimpulkan perlu adanya penambahan dermaga 1 unit dengan panjang 30 meter dan lebar 3 meter. Luas gedung terminal yang dibutuhkan pada tahun 2021 adalah 6880 m² , artinya luas terminal saat ini 7250 m² masih mampu menampung pergerakan arus penumpang. Luas lahan parkir yang dibutuhkan pada tahun 2021 adalah 10783 m², sehingga perlu dilakukan penambahan area parkir dari luasan saat ini 9500 m²  untuk menunjang aktivatas penumpang pada pelabuhan.
PERENCANAAN PELABUHAN SAMUDERA JEPARA Kintan Dwi Sedilana; Muklas Bayu Aji; Sutarto Edhisono; Sugiyanto Sugiyanto
Jurnal Karya Teknik Sipil Volume 7, Nomor 4, Tahun 2018
Publisher : Departemen Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKPelabuhan merupakan prasarana untuk mendukung sarana angkutan barang yang lebih efisien dibanding melalui angkutan darat dan udara. Pergerakan barang pada pelabuhan terus mengalami peningkatan, salah satunya pada Pelabuhan Tanjung Emas yang mengalami peningkatan aktivitas sebesar 3,5% sehingga diperlukan prasarana yang dapat memenuhi kebutuhan tersebut. Pembangunan Pelabuhan Samudera Jepara bermaksud untuk menunjang kegiatan ekspor dan impor barang di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang. Perencanaan Pelabuhan Samudera Jepara berupa perencanaan alur pelayaran, kolam pelabuhan, breakwater, serta struktur dermaga beserta kelengkapannya. Metode yang digunakan dalam perencanaan Pelabuhan Samudera Jepara yaitu windrose untuk analisis data angin, penentuan tinggi gelombang dengan menggunakan metode SMB (Sverdrup Munck Bretschneider), pasang surut selama satu tahun dianalisis dengan metode admiralty dan metode Mayerhof untuk menentukan daya dukung tanah. Pasang surut tertinggi terjadi pada bulan Desember 2017 dengan perbedaan muka air terendah dan muka air tertinggi sebesar 98,8 cm. Frekuensi kedatangan kapal tertinggi di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang merupakan kapal pengangkut curah padat. Kapal pengangkut curah padat pada Pelabuhan Tanjung Emas Semarang yang memiliki frekuensi kedatangan tertinggi adalah tipe Panamax (50.000-80.000 DWT) dengan frekuensi 2.400 kapal per tahun. Beban terbesar yang berpengaruh pada struktur dermaga adalah beban hidup sebesar 25 kN/m2. Dalam perencanaan struktur dermaga ini, struktur dianalisis dengan menggunakan program SAP 2000 (Structural Analysis Program 2000) dengan metode matriks yang menghasilkan gaya dalam pada struktur, seperti BMD (Bending Moment Diagram), SFD (Shear Force Diagram), dan gaya axial. Alur pelayaran Pelabuhan Samudera Jepara menghadap ke arah Timur Laut dengan kedalaman minimal -11,3 m dengan lebar 245 m. Kedalaman kolam pelabuhan minimal -8,25 m dengan diameter 675 m. Breakwater bertipe sisi miring dengan kemiringan 1:1,5 dengan lapis lindung batu alam bersudut kasar. Dermaga berupa dermaga tipe jetty dengan panjang 520 m dan lebar 24 m yang dihubungan dengan trestle sepanjang 604 m dan lebar 24 m. Elevasi lantai dermaga 3,50 m di atas muka air laut terendah (LLWL). Pondasi menggunakan spun pile berdiameter 80 cm. Pile cap dengan dimensi 100 cm x 100 cm x 80 cm, balok 40 cm x 60 cm dan pelat lantai dengan tebal 30 cm menggunakan beton bertulang dengan mutu beton 35 MPa.
STUDI PEMETAAN TANAH CLAY SHALE PADA DAERAH METESEH ; JABUNGAN SEMARANG BERDASARKAN HASIL PENGUJIAN SLAKE DURABILITY Utomo, Dani Lukmito; Trinalda, Heins Christian; Prabandiyani R. W., Sri; Hardiyati, Siti
Jurnal Karya Teknik Sipil Volume 7, Nomor 4, Tahun 2018
Publisher : Departemen Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Penelitian mengenai “Pemetaan Tanah Clay Shale Pada Daerah Meteseh - Jabungan Semarang Berdasarkan Hasil Pengujian Slake Durability” ini dilatarbelakangi Kota Semarang yang memiliki potensi yang besar sebagai wilayah pengembangan pusat pertumbuhan karena wilayahnya yang strategis di provinsi Jawa Tengah, namun Kota Semarang menghadapi permasalahan terkait dengan potensi gerakan tanah yang diakibatkan tanah Clay Shale. Pemetaan tematik ini diharapkan dapat membantu pada perencanaan pembangunan di wilayah Semarang, terutama pada kasus ini pada daerah Meteseh – Jabungan sebagai lokasi penelitian. Penelitian ini menggunakan data sampel di lapangan, Peta Geologi Magelang dan Semarang dan Peta Citra Satelit. Hasil dari Penelitian ini adalah Peta Klasifikasi Indeks Free Swelling, Peta Klasifikasi Indeks Plastisitas, Peta Nilai Indeks Slake Durability dan Peta Nilai Shale Rating. Dari peta-peta tersebut dapat diterapkan sebagai acuan beberapa hal aplikasi pada bidang Teknik Sipil seperti penggunaan material Clay Shale sebagai timbunan (desain material dan pemadatan tanah) dan pemotongan lereng Clay Shale.
PERENCANAAN BENDUNGAN CIKERUH KABUPATEN SUMEDANG, JAWA BARAT Andika Feizal W; Sendy Bintang; Hari Nugroho; Sutarto Edhisono
Jurnal Karya Teknik Sipil Volume 7, Nomor 4, Tahun 2018
Publisher : Departemen Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Bendungan Cikeruh terletak di Desa Kuta Mandiri, Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Sumedang, Provinsi Jawa Barat,  diproyeksikan guna memenuhi kebutuhan air untuk 958.511 jiwa dan memenuhi kebutuhan irigasi untuk seluas 120 Ha.Bendungan Cikeruh dibangun pada Sungai Cikeruh . Luas Daerah Tangkapan Air (DTA) 48,40 km2 dengan panjang sungai utama 11,31 km. Debit banjir rencana sebesar 462,34 m3/detik (Metode Nakayasu). Bendungan Cikeruh tipe urugan batu inti lempung. Tinggi tubuh bendungan 33,2 m, lebar puncak bendungan 8,6 m dan panjang bendungan 122,33 m serta elevasi puncak bendungan +825,00 m. Kemiringan lereng  1: 3,0 di hulu dan 1 : 2,5 di hilir. Umur rencana bendungan 100 tahun dengan volume tampungan sebesar 52.320,88 m3. Bangunan pelimpah  (spillway) tipe overflow dengan lebar 20 m dan kolam olak tipe USBR II dimensi 15 x 35 m.Pembangunan Bendungan Cikeruh direncanakan selama 24 bulan dengan biaya sebesar Rp 84.994.595.500,00.
ANALISA PENINGGIAN DERMAGA TERMINAL PETIKEMAS SEMARANG KADE 0 – 345 Ros Intan L Samosir; Eloardo Aruan; Kami Hari Basuki; Wahyudi kushardjoko
Jurnal Karya Teknik Sipil Volume 7, Nomor 4, Tahun 2018
Publisher : Departemen Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Pelabuhan Tanjung Emas memiliki peran penting yang terintegrasi antara simpul perekonomian dan pintu gerbang eksport-import di Jawa Tengah. Salah satu bukti pentingnya pelabuhan ini adalah keberadaan Terminal Peti Kemas Semarang yang menunjukkan grafik bongkar muat Peti Kemas yang selalu meningkat tiap tahunnya, dan mengakibatkan jumlah kunjungan kapal dengan dimensi dan kapasitas beban yang besar pun meningkat, selain itu penurunan muka tanah (land subsidence) yang terjadi mencapai 2 cm sampai dengan 17 cm per tahunnya. Dua faktor ini menjadi penyebab menurunnya elevasi dermaga, sehingga perlu adanya peninggian dermaga terminal petikemas semarang agar aktivitas bongkar muat tidak terganggu. Pada analisa peninggian dermaga digunakan data oseanografi, data tanah,  detail engineering design eksisting dermaga, dan data kapal. Perhitungan perencanaan struktur peninggian dan evaluasi kekuatan struktur dermaga eksisting menggunakan program komputer. Peninggian direncanakan dengan menambahkan balok dan pelat lantai yang ditumpu oleh kolom. Analisa peninggian yaitu dengan direncanakan struktur peninggian dermaga kemudian dievaluasi terhadap struktur dermaga eksisting. Dari analisa penelitian, struktur eksisting memerlukan perkuatan, dan sebaiknya dilakukan penanganan mengenai penggunaan air tanah sehingga dapat mengurangi penurunan tanah yang terjadi.
ANALISIS VALUE ENGINEERING PADA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN (STUDI KASUS : PROYEK APARTEMEN TAMANSARI D’PAPILIO-SURABAYA) Muhammad Iqbal P; Ridho Ramadhan; arif hidayat; riqi Radian
Jurnal Karya Teknik Sipil Volume 7, Nomor 4, Tahun 2018
Publisher : Departemen Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKIndonesia adalah salah satu negara berkembang yang sedang giat dalam membangun bangunan konstruksi di setiap daerah. Perkembangan waktu dan teknologi membuat harga untuk konstruksi juga semakin mahal, maka dari itu diperlukan sebuah upaya untuk bisa menghemat dan mempercepat waktu pelaksanaan, salah satu caranya adalah dengan Value Engineering. Value Engineering bertujuan untuk mengidentifikasi dan mengefisienkan biaya-biaya yang tidak perlu dengan batasan fungsional dan mutu pekerjaan (Aziz, dkk 2016). Penelitian pada proyek pembangunan Apartemen D’Papilio Surabaya dilakukan dengan mengikuti tahapan Value Engineering yaitu tahap informasi, tahap kreatif, tahap analisa dan tahap rekomendasi. Dari hasil informasi, dipilihlah pekerjaan plat lantai dari lantai 8 sampai dengan lantai 29 yang akan dilakukan analisa value engineering, salah satu alasannya adalah karena desain dari lantai 8 sampai dengan lantai 29 adalah tipikal. Munculah ide kreatif untuk mengganti desain plat lantai dengan metode konvensional dengan desain alternatif yaitu plat lantai dengan metode halfslab precast swakelola. Setelah melakukan analisa biaya, mutu dan waktu, maka plat lantai halfslab precast swakelola dapat diterapkan dan direkomendasikan sebagai desain alternatif dari desain awal yaitu plat lantai dengan metode konvensional. Cost saving yang didapat dari desain alternatif ini adalah sebesar Rp. 557.035.443,17 atau sebesar 8,52% dari desain awal. Selain penghematan dalam biaya terdapat penghematan juga dalam penggunaan bekisting sebesar 100%, 52,91% untuk penggunaan tulangan, dan 41,67% pada penggunaan beton untuk pengecoran.
STUDI PERENCANAAN SUBMERGED DAN NON SUBMERGED BREAKWATER UNTUK PENANGANAN ABRASI DI PANTAI MOROSARI DEMAK Zhafarina Hafizha Kautsar; Tubagus Nauval Dzaki; Sriyana Sriyana; Slamet Hargono
Jurnal Karya Teknik Sipil Volume 7, Nomor 4, Tahun 2018
Publisher : Departemen Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Pantai Morosari, Kevamatan Sayung, Kabupaten Demak adalah salah satu pantai yang mengalami abrasi disetiap tahunnya ditambah dengan penurunan tanah menyebabkan banjir rob, sehingga menenggelamkan pemukiman warga serta ekosistem mangrove. Tujuan studi yaitu mengembalikan daratan pantai yang tenggelam akibat abrasi dengan merencanakan bangunan pelindung pantai. Perencanaan bangunan pelindung pantai berupa bangunan submerged dan non submerged breakwater yang ditempatkan rangkap sejajar pada dua lokasi, yaitu dari arah barat laut garis pantai sebagai lokasi 1 dan dari arah barat daya garis pantai sebagai lokasi 2. Simulasi terhadap tinggi gelombang dan periode gelombang maksimum menggunakan program MIKE21, menunjukkan bahwa reduksi gelombang oleh submerged breakwater sebesar 80% sedangkan submerged breakwater sebesar 66,67%. Simulasi perubahan garis pantai menunjukkan kemajuan garis pantai sejauh +100m. Simulasi terhadap deformasi tanah pada dasar bangunan menunjukkan deformasi tanah terbesar setelah pembangunan adalah 31,41 mm. Penentuan kedalaman cerucuk bambu pada bangunan pelindung pantai menggunakan program FoundationProV1 menghasilkan kedalaman cerucuk 20m untuk non submerged breakwater dan 12m untuk submerged breakwater. Hasil perhitungan dimensi menunjukkan konstruksi pada Lokasi 1 akan mempunyai cost yang relatif jauh lebih besar dibandingkan Lokasi 2, namun efektivitas dalam melindungi wilayah pantai pada Lokasi1 lebih baik dibandingkan Lokasi2

Page 1 of 4 | Total Record : 37