cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Journal of Oceanography
Published by Universitas Diponegoro
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Science,
Jurnal Oseanografi diterbitkan oleh Program Studi Oseanografi, FPIK, Undip. Jurnal ini digunakan untuk menerbitkan jurnal-jurnal karya lulusan S1 Oseanografi Universitas Diponegoro.
Arjuna Subject : -
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol 2, No 4 (2013)" : 5 Documents clear
LAJU SEDIMENTASI DI MUARA SUNGAI SLAMARAN PEKALONGAN Pradipta, Yodha; Saputro, Siddhi; Satriadi, Alfi
Journal of Oceanography Vol 2, No 4 (2013)
Publisher : Program Studi Oseanografi, Jurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (372.393 KB)

Abstract

Abstrak Perairan pantai dan muara Sungai Slamaran berada di perairan pantai utara Pulau Jawa telah mengalami proses sedimentasi. Laju sedimentasi tergantung pada ukuran partikel sedimen, yang kebanyakan terbawa ke daerah estuaria dalam bentuk suspensi dengan ukuran partikel kecil (berdiameter < 2µm). Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui besarnya laju sedimentasi di muara Sungai Slamaran Pekalongan dan faktor oseanografi yang mempengaruhi perubahan morfologinya. Metode yang digunakan dalam penentuan titik sampling adalah sampling purposive. Hasil analisis laboratorium dan perhitungan konsentrasi MPT per stasiun pengambilan sampel antara 0,15 – 0,26 gr/l. Hasil perhitungan laju sedimentasi diperairan muara Sungai Slamaran dalam rata-rata per hari berkisar antara 1 x 10-3- 1,38x 10-3kg/detik. Laju sedimentasi di muara Sungai Slamaran dipengaruhi oleh debit sungai dan debit suspensi. Faktor oseanografi paling mempengaruhi muara Sungai Slamaran Pekalongan adalah debit sungai. Debit sungai yang kecil di muara Sungai Slamaran pada saat musim kemarau menyebabkan suplai sedimen mengalami pengendapan di mulut sungai yang terjadi secara terus menerus sehingga mengakibatkan penutupan di mulut sungai dan pendangkalan dasar muara.
Studi Sebaran Sedimen Menggunakan Software SMS (Surface-Water Modeling System) pada Musim Timur di Muara Sungai Wulan Kabupaten Demak Sunaryo, Sondy; Subardjo, Petrus; Widada, Sugeng
Journal of Oceanography Vol 2, No 4 (2013)
Publisher : Program Studi Oseanografi, Jurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sedimentasi akan terjadi apabila terdapat suplai muatan sedimen yang berasal dari daratan yang dibawa melalui aliran sungai. Timbulnya daratan baru di daerah sekitar perairan Muara Sungai Wulan menyebabkan banyaknya endapan di sekitar muara sungai sehingga tampang alirannya kecil, yang dapat mengganggu pembuangan debit sungai ke laut.  Kajian ini dibatasi hanya pada jenis dan sebaran sedimen dasar serta sedimen suspensi di Perairan Muara Sungai Wulan Demak pada saat penelitian dilakukan.Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji jenis dan sebaran sedimen dasar serta sedimen suspensi di perairan muara Sungai Wulan. Penelitian dilakukan pada tanggal 28 Juni – 10 Juli 2012 pada posisi geografis 6°44' 26.6" LS sampai 6° 46'44.3" LS dan 110° 31' 00.6" BT sampai 110° 33' 34.6" BT..Hasil analisis laboratorium terhadap sampel air di perairan sekitar muara Sungai Wulan menunjukkan bahwa nilai konsentrasi sedimen terendah di permukaan berada pada stasiun 5 dengan nilai 8.8 mg/l. Nilai konsentrasi sedimen tertinggi di permukaan berada pada stasiun 3 dengan nilai 90.8 mg/l. Di bagian kolom air, nilai konsentrasi terendah berada pada stasiun 4 dengan nilai 8.8 mg/l. Nilai tertinggi berada pada stasiun 1 dengan nilai 27.6 mg/l. Di dekat dasar perairan nilai konsentrasi terendah berada pada stasiun 5 dengan nilai 8.8 mg/l. Nilai konsentrasi tertinggi berada pada stasiun 9 dengan nilai 18.1 mg/l. Sementara sedimen dasar sekitar perairan di sekitar muara Sungai Wulan didominasi oleh sedimen lanau (silt) dengan nilai rata-rata persentase dari 10 stasiun sebesar 52.78%, sedangkan untuk sedimen pasir, nilai rata-rata persentasenya sebesar 29.22% dan untuk lempung (clay) sebesar 18%.  Pemodelan konsentrasi TSS menghasilkan sebaran konsentrasi TSS saat pasang dan sebaran konsentrasi TSS saat surut dengan nilai MRE (Mean Relative Error) sebesar 28.44%.
STUDI PERUBAHAN GARIS PANTAI WULAN DEMAK JAWA TENGAH MENGGUNAKAN PENDEKATAN MODEL GENESIS (Generalized Model for Simulating Shoreline Change) AIK, Restie; Satriadi, Alfi; Widada, Sugeng
Journal of Oceanography Vol 2, No 4 (2013)
Publisher : Program Studi Oseanografi, Jurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada umumnya permasalahan pantai adalah erosi dan akresi. Jika transpor sedimen yang masuk lebih besar dibandingkan dengan transpor sedimen yang keluar, maka pantai akan menglami akresi, begitu juga sebaliknya apabila transpor sedimen yang keluar lebih besar dibandingkan dengan transpor sedimen yang masuk, maka pantai akan mengalami erosi. Transpor sedimen sepanjang pantai akan membawa sedimen terangkut sampai jauh sesuai dengan penjalaran gelombang dan menyebabkan perubahan garis pantai.                Penelitian dilakukan dalam 2 (dua) tahap, yaitu tahap pengumpulan data di lapangan dan tahap pengolahan data. Pengumpulan data di lapangan dilaksanakan pada tanggal 28 Juni s.d. 5 Juli 2012 berlokasi di Pantai Wulan Demak Jawa Tengah. Pengolahan data dilakukan di Laboratorium Komputasi Ilmu Kelautan Universitas Diponegoro, Semarang.                Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan garis Pantai Wulan melalui simulasi dengan pendekatan model GENESIS selama periode sepuluh tahun.                Besarnya erosi, akresi dan perubahan posisi garis pantai di Wulan Demak pada tahun 2012 s.d. 2022 dapat diketahui melalui pendekatan model GENESIS (Generalized Moel for Simulating Shoreline Change). Hasil simulasi model selama 10 tahun didapatkan kalkulasi volumetri +8.76E+06 yang berarti daerah pantai Wulan mengalami akresi.
SEBARAN NITRAT DAN FOSFAT SECARA HORIZONTAL DI PERAIRAN PANTAI KECAMATAN TUGU, SEMARANG TAHUN 2012 DAN 2013 Pahlawarni Girsang; Muslim Muslim; Alfi Satriadi
Journal of Oceanography Vol 2, No 4 (2013)
Publisher : Program Studi Oseanografi, Jurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2097.364 KB)

Abstract

ABSTRAKKondisi perairan di perairan Tugu Semarang menunjukkan bahwa tipe pasang surut yang terjadi adalah campuran condong ke harian tunggal. Konsentrasi nitrat dan fosfat ketika surut berkisar 0,288 - 0,342 mg/L dan 0,127-0,200 mg/L, dan ketika pasang 0,283 - 0,337 mg/L dan 0,150-0,175 mg/L. Persebaran nitrat dan fosfat yang terjadi saat surut lebih tinggi konsentrasinya dibanding pada saat pasang. Arus tidak terlalu mempengaruhi pola sebaran nitrat dan fosfat, tetapi penurunan konsentrasi nitrat dan fosfat terjadi akibat adanya pengenceran. 
Studi Variabilitas Suhu Permukaan Laut Berdasarkan Citra Satelit Aqua MODIS Tahun 2007-2011 di Perairan Selat Bali Yuniarti, Amaliana; Maslukah, Lilik; Helmi, Muhammad
Journal of Oceanography Vol 2, No 4 (2013)
Publisher : Program Studi Oseanografi, Jurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (318.591 KB)

Abstract

AbstrakSuhu permukaan laut dapat memberikan informasi mengenai front, upwelling, arus, cuaca atau iklim dan daerah tangkapan ikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji variabilitas suhu permukaan laut secara spasial dan temporal serta pola penyebarannya selama lima tahun (2007-2011) berdasarkan data citra satelit Aqua MODIS (Moderate Resolution Imaging Spectroradiometer) level.3 bulanan. Pengambilan data insitu dilakukan pada 10 Agustus 2012 dengan 10 titik sampel. Hasil penelitian menunjukkan suhu permukaan laut mengalami variasi dan fluktuasi berdasarkan pola musim, yaitu musim barat sebesar 29,85°C, musim peralihan I sebesar 29,79°C, musim timur sebesar 26,72°C dan musim peralihan II sebesar 27,86°C. Terlihat fluktuasi antar tahunan dimana suhu permukaan laut pada tahun 2010 memiliki nilai yang paling tinggi dan pada tahun 2008 memiliki nilai yang paling rendah. Tingginya suhu permukaan laut di tahun 2010 diduga terkait  dengan fenomena IODM (Indian ocean dipole mode) di Samudera Hindia dengan nilai DMI (Dipole Mode Index) yang ekstrim negatif dengan nilai DMI sebesar -1.021 dan -1.059 sementara di tahun 2008 memiliki nilai DMI yang ekstrim positif sebesar 0,568 dan 0,860.

Page 1 of 1 | Total Record : 5