cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Journal of Oceanography
Published by Universitas Diponegoro
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Science,
Jurnal Oseanografi diterbitkan oleh Program Studi Oseanografi, FPIK, Undip. Jurnal ini digunakan untuk menerbitkan jurnal-jurnal karya lulusan S1 Oseanografi Universitas Diponegoro.
Arjuna Subject : -
Articles 382 Documents
STUDI PASANG SURUT UNTUK PERUBAHAN LUAS GENANGAN AKIBAT KENAIKAN MUKA AIR LAUT DI PERAIRAN BANYUURIP, KABUPATEN GRESIK Taufik, Hafiz Achmad; Saputro, Siddhi; Ismunarti, Dwi Haryo
Journal of Oceanography Vol 4, No 1 (2015)
Publisher : Program Studi Oseanografi, Jurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (479.571 KB)

Abstract

Pemanasan global terjadi karena meningkatnya temperatur udara menyebabkan pemuaian air laut sehingga permukaan air laut naik. Fenomena ini dikenal dengan sebutan sea level rise. Perairan Banyuurip terletak di Kabupaten Gresik. Perairan yang berada di Pantai Utara Jawa ini belum memiliki stasiun pengamatan pasang surut sehingga sampai saat ini masyarakat tidak mengetahui informasi mengenai pasang surut daerah tersebut. Naiknya muka air laut merupakan  permasalahan yang harus dihadapi. Di Perairan Banyuurip terdapat bangunan gedung sekolah berjarak sangat dekat dari pinggir pantai. Pembangunan di wilayah sekitar pantai kurang memperhatikan faktor hidrooseanografi karena kawasan pantai utara rawan terkena dampak dari peristiwa sea level rise. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tipe pasang surut di Perairan Banyuurip dan mengetahui perubahan jarak genangan akibat adanya kenaikan muka air laut tahun 2020. Penelitian dilakukan pada tanggal 1-15 April 2014 dengan menggunakan palem pasut. Data lapangan diolah dengan menggunakan metode Admiralty sehingga menghasilkan 9 komponen pasang surut kemudian diramalkan dengan menggunakan Mike 21. Penelitian ini menggunakan skenario yang dibuat oleh KRAPI. Skenario yang digunakan skenario 1a dan 1b. Skenario 1a adalah keadaan pada saat normal dan skenario 1b adalah keadaan pada saat ekstrim. Variabel  tinggi muka air laut adalah data pasang surut, gelombang, dan kenaikan muka air laut daerah Gresik. Pembuatan DEM menggunakan peta LPI dengan metode topo to raster. Hasil dari metode Admiralty diperoleh nilai Formzahl sebesar 10,02 maka pasang surut daerah Gresik adalah pasang surut harian tunggal dengan MSL = 91cm, MHWL = 98 cm, dan HHWL=181. Luas genangan Perairan Banyuurip pada tahun 2014 – 2020 pada skenario 1a berkisar antara 229,21 ha – 243,24 ha dan pada skenario 1b berkisar antara 294,08 ha – 311,43 ha.
KONSENTRASI BAHAN ORGANIK TOTAL (BOT) DAN LOGAM BERAT TIMBAL (Pb) DI SEDIMEN PERAIRAN PANTAI TASIKAGUNG, REMBANG Akbar, Aulia; Wulandari, Sri Yulina; Maslukah, Lilik
Journal of Oceanography Vol 5, No 4 (2016)
Publisher : Program Studi Oseanografi, Jurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (447.027 KB)

Abstract

Kota Rembang merupakan salah satu kota dan kabupaten yang berada di pesisir. Kota yang berada pada posisi 6°30’ - 7°06’LS dan  111°00’ - 111°30’ BT, mempunyai pelabuhan perikanan pantai yang berlokasi di desa Tasikagung.Tasikagung merupakan daerah yang mempunyai kawasan bahari terpadu (KBT) yang meliputi pelabuhan perikanan pantai (PPP) Tasikagung, Kawasan Wisata dan Rekreasi Air Pantai Kartini, pelabuhan umum Tanjung Agung, dan lingkungan perumahan dan pemukiman. Selain itu desa Tasikagung terdapat muara sungai Karang Geneng.Tingginya aktivitas kapal di pelabuhan perikanan pantaimenyebabkanbanyaknyalimbahbahanbakarkapal yang mengandung timbalmasukkeperairan dan terendapkan di sedimen, dan tingginya aktivitas warga di muara sungai seperti membuang sampah ke laut juga merupakan salah satu sumber bahan organik yang masuk ke perairan dan terendapkan di sedimen. Metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif, sedangkan untuk pengambilan data menggunakan metode sampling purposif. Analisa data bahan organik total menggunakan metode loss on igniton sedangkan analisa logam berat Pb menggunakan metode destruksi asam.Hasil penelitian ini diketahui bahwa konsentrasi bahan organik total berkisar antara 10,6% - 20,8%, dengan konsentrasi terbesar terdapat pada stasiun 3 dengan konsentrasi 20,8%. Sementara konsentrasi logam berat Pb berkisar antara 1,533 mg/kg dan 2,788 mg/kg, dengan konsentrasi terbesar terdapat pada stasiun 3 dengan 2,788 mg/kg. Sebaran konsentrasi bahan organik total dan logam berat Pb di dekat pantai lebih besar dibandingkan yang jauh dari pantai.
AKTIVITAS CESIUM-137 (137Cs) DI PERAIRAN BANGKA SELATAN SEBAGAI BASE LINE DATA RADIONUKLIDA DI PERAIRAN INDONESIA Silalahi, Christiani; Muslim, Muslim; Suseno, Heny
Journal of Oceanography Vol 3, No 1 (2014)
Publisher : Program Studi Oseanografi, Jurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (902.243 KB)

Abstract

Abstrak Radionuklida merupakan unsur yang sangat penting untuk diketahui persebarannya, level radiasinya, sumber dan proses-proses yang mempengaruhinya di perairan. Salah satu unsur radionuklida yang mendapat perhatian adalah 137Cs. Radionuklida 137Cs merupakan unsur radioaktif yang bersifat konservatif, artinya mudah terdispersi dalam lingkungan perairan. Metode penelitian ini adalah metode kuantitatif  yaitu  metode ilmiah dimana data penelitian yang diperoleh berupa angka dan dianalisis menggunakan statistik atau model sedangkan metode pengambilan sampel dengan mengambil beberapa sampel untuk menggambarkan karakteristik wilayah yang diwakili secara representatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas radionuklida 137Cs di Perairan Bangka Selatan sangat rendah yaitu pada rata – rata 0,223 mBq/L. Rendahnya nilai radionuklida ini disebabkan karena lokasi penelitian tidak mempunyai sumber radionuklida sehingga nilai yang terdeteksi diduga berasal dari global fall out. Data ini akan dijadikan sebagai base line data radionuklida di perairan Bangka Selatan dan ASPAMARD (Asia Pasific Radioactive Marine Data Base).
Studi Batimetri dan Berkurangnya Daratan Di Wilayah Pesisir Tugu Semarang Nugraha, Wahyu Aditya; Rochaddi, Baskoro; Rifai, Azis
Journal of Oceanography Vol 4, No 2 (2015)
Publisher : Program Studi Oseanografi, Jurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (637.081 KB)

Abstract

Pesisir Kecamatan Tugu Semarang merupakan daerah dengan topografi yang landai sehingga memiliki tingkat kerentanan yang tinggi terhadap dampak kenaikan air laut serta penurunan tanah. Hal tersebut dapat mengakibatkan berkurangnya daratan pesisir Kecamatan Tugu dan menyebabkan kerugian dengan berkurangnya lahan produktif. Dengan demikian daerah pesisir Tugu perlu dilakukan pengkajian berkurangnya wilayah daratan berdasarkan kondisi batimetri terkini perairan. Kajian tersebut memperlukan suatu studi batimetri, sebagai data pendukung dalam kajian berkurangnya daratan di wilayah pesisir Tugu.Tujuan penelitian ini adalah mengetahui kondisi terkini batimetri serta mengetahui perubahan wilayah daratan di pesisir Kecamatan Tugu dari tahun 1995 sampai tahun 2014Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif berdasarkan data penelitian berupa angka – angka yang dianalisis secara statistik atau model. Pengambilan data lapangan dilakukan pada tanggal 16-21 Juni 2014. Data utama dalam penelitian ini ialah data kedalaman, pasang surut, serta perubahan garis pantai. Data-data tersebut kemudian dianalisa secara kuantitatif disajikan dalam bentuk tabel, gambar dan peta.Hasil menunjukan wilayah perairan kecamatan pesisir Tugu-Semarang memiliki kedalaman hingga 5,5m pada jarak 2,6 km dari garis pantai. Daerah tambak memiliki morfologi yang beragam, berupa morfologi dasar yang tidak rata, menunjukan lokasi tambak yang tergenang dibawah permukaan air. Dari hasil overlay citra Landsat tahun 1995 dan 1999 serta citra Quickbird tahun 2006-2014 menunjukan terjadinya berkurangnya daratan di pesisir Tugu. Tahun 1995-2006 menunjukan mundurnya garis pantai hingga 293 meter kearah darat. Dalam kurun waktu tahun 2006-2014 luas area yang berkurang mencapai 384 Ha.
ANALISIS DATA PASANG SURUT SEBAGAI DASAR PENENTUAN DAERAH GENANGAN BANJIR PASANG DI KECAMATAN LEGONKULON, KABUPATEN SUBANG, PROVINSI JAWA BARAT Hidayatullah, Muhammad Fatih; Rochaddi, Baskoro; Helmi, Muhammad
Journal of Oceanography Vol 6, No 1 (2017)
Publisher : Program Studi Oseanografi, Jurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (417.997 KB)

Abstract

Kecamatan Legonkulon, Kabupaten Subang merupakan wilayah yang potensial di bidang pertanian dan perikanan. Banjir pasang mengakibatkan genangan di lahan tambak dan sawah serta kerusakan pada fasilitas-fasilitas umum. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui karakteristik pasang surut dan elevasi muka air laut serta wilayah genangan banjir pasang. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif menggunakan pendekatan Sistem Informasi Geografis (SIG) untuk membuat model genangan banjir pasang dalam bentuk peta. Data yang digunakan untuk membuat model genangan banjir pasang adalah data pasang surut, DEM, data titik genangan banjir pasang, peta rupabumi indonesia tahun 1999, citra Satelit GeoEye1 perekaman tahun 2016. Berdasarkan penelitian yang dilakukan diketahui bahwa tipe pasang surut di perairan Pondok Bali, Kecamatan Legonkulon, Kabupaten Subang adalah campuran condong ke harian tunggal dengan nilai MSL, HHWL dan LLWL masing-masing setinggi 174,94 cm; 231,01 cm dan 119,44 cm. Luas wilayah genangan banjir pasang yang terjadi pada tahun 2016 adalah seluas 4524,69 Ha.
STUDI PERUBAHAN GARIS PANTAI DI PERAIRAN KELING KABUPATEN JEPARA Siregar, Nunut Parasian; Subardjo, Petrus; Setiyono, Heryoso
Journal of Oceanography Vol 3, No 3 (2014)
Publisher : Program Studi Oseanografi, Jurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1214.929 KB)

Abstract

ABSTRAKPantai merupakan wilayah yang mengalami perubahan fisik baik perubahan maju maupun perubahan mundur garis pantai.Perubahan yang terjadi di pantai dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti faktor alam dan aktivitas manusia.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberikan informasi mengenai perubahan garis pantai serta daerah yang mengalami akresi maupun abrasi yang terjadi di perairan Keling  dalam kurun waktu 2003-2013. Penelitian dilaksanakan di Perairan Keling  Kabupaten Jepara pada tanggal 15Oktober sampai dengan 20 Oktober 2013.Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif. Untuk pengambilan sampel menggunakan purposive sampling methodmengambil 24 sampel sedimen. Hasil penelitian menunjukkan abrasi yang terjadi di perairan Keling dalam kurun waktu 2003-2013 adalah seluas 223.212, 72 m2 dengan laju rata-rata tiap tahunnya adalah sebesar 20.292, 07 m2/tahun sedangkan perubahan akresi yang terjadi dalam kurun waktu 2003-2013 adalah sebesar 39.773,85 m2 dengan laju rata-rata tiap tahunnya 3.615,80 m2/tahun. Kondisi gelombang dalam waktu 2003-2013 dominan berasal dari timur dan barat laut dengan tinggi gelombang sebesar 0,617 m dengan periode 3,01 detik. Sedimen Perairan Keling didominasi oleh pasir dan untuk sedimen dasar didominasi oleh lanau.
POTENSI KERAWANAN GELOMBANG TSUNAMI DI PESISIR BANTUL, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Setyadi, Rahadimas Giyan; S, Denny Nugroho; Diposaptono, Subandono
Journal of Oceanography Vol 4, No 4 (2015)
Publisher : Program Studi Oseanografi, Jurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (552.608 KB)

Abstract

Bantul merupakan salah satu daerah yang berada tepat di hamparan Samudera Hindia pada selatan Pulau Jawa dengan pergerakan lempeng yang cukup implusif sehingga sering terjadi gempa bahkan tidak menutup kemungkinan rawan terjadi gelombang tsunami. Tujuan dari penelitian ini untuk menentukan potensi kerawanan yang ditimbulkan gelombang tsunami di pesisir Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta yang diolah  menggunakan persamaan Green Law dan Global Mapper 13. Data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi data slope (kelerengan pantai), data elevasi pantai, data koordinat penelitian, data bathimetri, data source (sumber gempa bumi), dan data pasang surut. Hasil dari parameter yang menjadi potensi kerawanan gelombang tsunami yaitu jarak dari garis pantai 2 km, jarak dari sungai 100 meter, potensi kerawanan tinggi, sedang, dan rendah dari parameter elevasi pantai sebesar (< 1 meter, 1 – 3 meter, dan > 3 meter), slope atau kelerengan pantai tertinggi dan terendah secara berturut – turut adalah (14, 91 % dan -0, 0006 %). Total luas daerah yang terimbas akibat kerawanan gelombang tsunami yaitu 156, 861 km2 atau 15. 686, 1 Ha. Dan total daerah yang memiliki potensi kerawanan gelombang tsunami sebanyak 10 daerah yang tersebar di pesisir Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
ANALISIS KARAKTERISTIK ARUS LAUT DI PERAIRAN TANJUNG MAS SEMARANG DALAM UPAYA PENCARIAN POTENSI ENERGI ALTERNATIF Wijaksono, Hermawan Puji; Setiyono, Heryoso; Handoyo, Gentur
Journal of Oceanography Vol 1, No 1 (2012): Journal of Oceanography
Publisher : Program Studi Oseanografi, Jurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (326.362 KB)

Abstract

Abstrak Sebagian besar pembangkit listrik yang ada di Indonesia, menggunakan energi konvensional yang tidak dapat diperbaharui. Tidak hanya berdampak pada krisis kekurangan energi, penggunaan energi konvensional juga berdampak pada krisis lingkungan hidup. Untuk itu, diperlukan pemanfaatan energi alam yang bisa diperbaharui dan lebih ramah lingkungan yang tersedia melimpah di tanah air. Penelitian ini dilakukan di Perairan Tanjung Mas Semarang pada tanggal 20 – 23 Oktober 2011. Lokasi titik pengukuran atau penempatan ADCP (Acoustic Doppler Current Profiler) berada di koordinat 60 52’ 19” LS dan 1100 21’ 18” BT dengan kedalaman 15 meter. Metode yang digunakan dalam pengukuran data primer adalah metode Eulerian dengan ADCP. Arus direkam secara simultan dan kontinyu pada setiap lapisan kedalaman di satu titik lokasi. Pengolahan data primer menggunakan software currentrose, sedangkan untuk penghitungan rapat daya menggunakan persamaan Fraenkel. Kecepatan arus dominan tertinggi yaitu mencapai kisaran 0,028 – 0,828 m/detik, terdapat di permukaan perairan dengan kedalaman 1,5 meter dan bergerak ke arah barat laut. Rapat daya terbesar yang dihasilkan dengan asumsi kecepatan arus (v = 0,828 m/detik) yaitu 290,92757 W/m2. Untuk rapat daya terkecil yaitu 0,01125 W/m2, dihasilkan dengan asumsi (v = 0,028 m/detik)
PEMETAAN SEBARAN GENANGAN ROB DI PESISIR BONANG, KABUPATEN DEMAK Nafisah, Durotun; Setiyono, Heryoso; Hariyadi, Hariyadi
Journal of Oceanography Vol 6, No 3 (2017)
Publisher : Program Studi Oseanografi, Jurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (403.831 KB)

Abstract

Kecamatan Bonang merupakan satu diantara empat kecamatan di Kabupaten Demak yang berada di wilayah kepesisiran. Wilayah pesisir Bonang memiliki nilai ketinggian tanah rendah dan nilai kelerangan sebesar 0% - 3%, sehingga menyebabkan wilayah tersebut tergenang banjir rob. Banjir rob mengakibatkan infrastruktur dan pemukiman mengalami kerusakan. Oleh karena itu perlu diadakan upaya mitigasi untuk mengurangi besarnya kerusakan yang terjadi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui luas area yang terkena dampak banjir rob, sehingga dapat bermanfaat untuk perencanaan pemanfaatan lahan dan pembangunan fisik di pesisir Bonang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Selain itu, dilakukan juga pendekatan Sistem Informasi Geografis (SIG) untuk membuat model genangan banjir rob dalam bentuk peta menggunakan ArcGIS 10.0. Data yang digunakan untuk membuat model genangan banjir rob adalah data pasang surut, titik marking genangan, titik tinggi dan DEM, serta Peta Rupabumi Indonesia Wilayah Demak tahun 1999. Hasil pengolahan data menunjukan bahwa tipe pasang surut di perairan pesisir Bonang adalah pasang surut campuran condong harian tunggal dengan nilai LLWL sebesar 140 cm; MSL 178 cm; HHWL 216 cm; dan tidal range sebesar 76 cm. Total luas wilayah yang tergenang rob adalah 1.998,14 Ha yang mencakup sembilan desa, yaitu Morodemak 385,49 Ha; Purworejo 684,03 Ha; Betahwalang 396,6 Ha; Margolinduk 83,08 Ha; Tridonorejo 266,09 Ha; Gebang 163,91 Ha; Gebangarum 21,99 Ha; Tlogoboyo 32,45 Ha; dan Jatirogo 0,5 Ha.
KAJIAN SEBARAN UKURAN BUTIR SEDIMEN DI PERAIRAN GRESIK, JAWA TIMUR H., Esa Fajar; Muslim, Muslim; Suseno, Heny; Makmur, Murdahayu
Journal of Oceanography Vol 3, No 4 (2014)
Publisher : Program Studi Oseanografi, Jurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2958.524 KB)

Abstract

Tiap tahun pengangkutan sedimen menuju laut dapat mencapai jutaan meter kubik. Hal tersebut dapat mengakibatkan perubahan muka bumi dan dapat mengganggu aktivitas dari biota perairan. Sedimen yang telah masuk dalam lingkungan perairan akan mengendap dan terdistribusi oleh proses oseanografi. Lokasi Perairan Gresik yang berada pada muara sungai memiliki kesesuaian dengan kajian penelitian. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis sedimen di Perairan Gresik dan pendistribusiannya. Penelitian ini menggunakan metode purposive sampling. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat dua fraksi sedimen di Perairan Gresik, yaitu sedimen pasir dan pasir berlanau, dimana pola distribusinya menunjukan daerah pesisir didominasi oleh sedimen pasir dan di laut lepas yang berjenis pasir berlanau. 

Page 1 of 39 | Total Record : 382