cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Journal of Nutrition College
Published by Universitas Diponegoro
ISSN : 23376236     EISSN : 2622884X     DOI : -
Core Subject : Health, Social,
Journal of Nutrition College (P-ISSN : 2337-6236; E-ISSN : 2622-884X) diterbitkan oleh Departemen Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro sebagai media publikasi artikel-artikel ilmiah dalam biang Ilmu Gizi dengan skala terbit 4 kali dalam setahun, yaitu pada Januari, April, Juli, dan Oktober.
Arjuna Subject : -
Articles 12 Documents
Search results for , issue "Vol 4, No 1 (2015): Januari 2015" : 12 Documents clear
HUBUNGAN LINGKAR PINGGANG, ASUPAN ZAT GIZI, DAN AKTIVITAS FISIK DENGAN KEPADATAN TULANG PADA WANITA USIA 30-50 TAHUN Novarinda, Zenita; Nuryanto, Nuryanto
Journal of Nutrition College Vol 4, No 1 (2015): Januari 2015
Publisher : Departemen Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (308.493 KB) | DOI: 10.14710/jnc.v4i1.8625

Abstract

LatarBelakang : Prevalensi obesitas sentral pada wanita di Indonesia semakin meningkat. Wanita diketahui memiliki risiko osteoporosis yang tinggi dibanding laki-laki. Lingkar pinggang, asupan zat gizi,dan aktivitas fisik adalah faktor-faktor yang mempengaruhi kepadatan tulang. Lingkar pingang merupakan indikator dari obesitas sentral. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan lingkar pinggang, asupan zat gizi, dan aktivitas fisik dengan kepadatan tulang pada wanita usia 30-50 tahun.Metode :Penelitian dilaksanakan di Kelurahan Bulustalan dan Sampangan Semarang pada bulan Agustus dan September 2014. Desain penelitian cross-sectional dengan subyek 44 wanita usia 30-50 tahun. Data yang diambil adalah data lingkar pinggang, asupan protein, kalsium, vitamin D, tingkat aktivitas fisik, dan kepadatan tulang. Analisis bivariat dengan uji rank Spearman dan uji Pearson. Analisis multivariat menggunakan uji regresi linier ganda.Hasil : Terdapat 36.4 % subyek yang mengalami osteopenia. Rata-rata aktivitas fisik subyek dalam kategori sedang (996.82 MET.menit/minggu). Rerata tingkat kecukupan protein, kalsium, dan vitamin D yaitu 86.50%, 50.60%, dan 28.37% dari kebutuhan. Vitamin D dan aktivitas fisik tidak berhubungan dengan kepadatan tulang (p>0,05). Terdapat hubungan bermakna antara lingkar pinggang (p=0.026), asupan protein (p=0.046), dan kalsium (p=0.038) dengan kepadatan tulang (p<0.05). Pada analisis regresi linier ganda, asupan kalsium memberi pengaruh paling besar terhadap kepadatan tulang.Kesimpulan : Terdapat hubungan negatif yang bermakna antara lingkar pinggang dengan kepadatan tulang dan hubungan positif yang bermakna antara asupan protein dan kalsium dengan kepadatan tulang. Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara asupan vitamin D dan aktivitas fisik dengan kepadatan tulang.
PENGARUH PEMBERIAN SARAPAN TINGGI PROTEIN TERHADAP TINGKAT RASA KENYANG WANITA OBESITAS Fathimah, Fidela Zahradika; Mulyati, Tatik
Journal of Nutrition College Vol 4, No 1 (2015): Januari 2015
Publisher : Departemen Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (407.472 KB) | DOI: 10.14710/jnc.v4i1.8615

Abstract

Latar Belakang: Masalah diet dan berat badan menjadi masalah epidemi global saat ini, di mana sebagian besar penduduk dunia mengalami kelebihan berat badan dan obesitas. Obesitas jika tidak segera ditangani dapat menjadi faktor risiko utama terjadinya penyakit degeneratif. Beberapa cara dilakukan untuk mengurangi asupan energy dalam diet penurunan berat badan, salah satunya dengan pengaturan rasa lapar dan kenyang. Sarapan tinggi protein dapat mempengaruhi rasa kenyang karena protein memiliki efek fisiologis dan metabolisme yang paling mengenyangkan.Metode : Jenis penelitian ini adalah true experimental dengan rancangan control group pre-post test. Subjek sebanyak 22 orang wanita obesitas dengan IMT 25 kg/m2 – 32 kg/m2. Subyek dibagi menjadi kelompok kontrol dan perlakuan. Kelompok perlakuan mendapat sarapan dengan 25% protein, sedangkan kelompok control mendapat sarapan 14% protein dan dilakukan selama 5 hari. Tingkat rasa kenyang diukur setiap hari selama 3 jam setelah makan dengan 100mm Satiety Labeled Intensity Magnitude (SLIM) bipolarscale. Uji normalitas menggunakan Shapiro-Wilk dan analisis statisitik menggunakan uji independent t-test dan Mann-Whitney.Hasil :Pemberian sarapan dengan protein 25% dapat meningkatkan rasa kenyang setelah makan dan ada perbedaan yang bermakna di 120 menit, 150 menit, dan 180 menit setelah makan (p=0.002, p=0,001, p=0,000) dibandingkan dengan pemberian protein 14%.Kesimpulan : Sarapan dengan 25% protein dapat meningkatkan rasa kenyang setelah makan dan membantu pengendalian rasa lapar.
PENGARUH PEMBERIAN YOGHURT SINBIOTIK TANPA LEMAK DENGAN PENAMBAHAN TEPUNG GEMBILI TERHADAP KADAR TRIGLISERIDA TIKUS HIPERKOLESTEROLEMIA Febriansyah, Regie; Pramono, Adriyan
Journal of Nutrition College Vol 4, No 1 (2015): Januari 2015
Publisher : Departemen Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (402.392 KB) | DOI: 10.14710/jnc.v4i1.8621

Abstract

Latar belakang:Yoghurt sinbiotik tanpa lemak merupakan produk makanan berbahan susu skim (tanpa lemak) yang difermentasi menggunakan bakteri asam laktat (bakteri Lactobacillus bulgaricus dan Streptococus thermophillus) sebagai probiotik dan inulin sebagai prebiotik dengan kandungan lemak susu kurang dari 0.5%. Gembili (Dioscorea esculenta) merupakan bahan makanan tinggi inulin yang diketahui dapat menurunkan kadar trigliserida. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh pemberian yoghurt sinbiotik tanpa lemak dengan penambahan tepung gembili terhadap penurunan kadar trigliserida pada tikus hiperkolesterolemia. Metode: Penelitian eksperimental murni dengan pre-post test yang diterapkan pada 24 tikus Wistar  jantan terinduksi hiperkolesterolemia yang dikelompokkan menggunakan sistem acak sederhana menjadi 1 kelompok kontrol dan 3 kelompok intervensi. Masing-masing kelompok diberikan yoghurt sinbiotik tanpa lemak dengan penambahan tepung gembili dengan dosis P1:2 ml, P2:3 ml, dan P3:4 ml selama 14 hari. Pengukuran kadar serum trigliserida dilakukan secara enzimatis dengan metode GPO-PAP.Hasil: Kadar trigliserida menurun secara signifikan pada kelompok P1 (p = 0.028), P2 (p = 0.028), dan P3 (p = 0.003). Kadar trigiserida juga turun pada kelompok K tetapi tidak signifikan. Kadar trigliserida pada kelompok K turun dari 87.43 mg/dl menjadi 86.33 mg/dl, kelompok P1 turun dari 79.51 mg/dl menjadi 74.40 mg/dl, kelompok P2 turun dari 105.73 mg/dl menjadi 95.8 mg/dl dan kelompok P3 turun dari 85.51 mg/dl menjadi 70.10 mg/dl. Berdasarkan uji Anova terdapat perbedaan yang signifikan pada perubahan kadar trigliserida sebelum dan sesudah intervensi (p = 0.012).   Simpulan: Pemberian yoghurt sinbiotik tanpa lemak ditambah tepung gembili dengan dosis 2 ml, 3 ml dan 4 ml selama 14 hari secara signifikan menurunkan kadar trigliserida, terbesar terjadi pada dosis 4 ml.
ANALISIS BIAYA YANG HILANG DARI SISA MAKANAN PASIEN DI RSUD DR. ADHYATMA, MPH Umihani, Amanda; Pramono, Adriyan
Journal of Nutrition College Vol 4, No 1 (2015): Januari 2015
Publisher : Departemen Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (494.734 KB) | DOI: 10.14710/jnc.v4i1.8616

Abstract

Latar Belakang   : Penyelenggaraan makanan di rumah sakit bernilai ekonomi cukup besar, yaitu 20-40% dari anggaran rumah sakit. Sisa makanan menyebabkan adanya biaya yang hilang secara sia-sia dan akan berdampak terhadap anggaran yang digunakan untuk pengadaan bahan makanan. Analisa keeratan hubungan sisa makanan dan biaya yang hilang diperlukan sebagai bahan evaluasi untuk penggunaan dana maupun dalam hal pemenuhan kebutuhan gizi pasien.Tujuan : Menganalisis keeratan hubungan sisa makanan dan biaya yang hilang dari sisa makanan.Metode : Jenis penelitian ini merupakan penelitian observational dengan rancangan penelitian cross sectional. Responden pada penelitian ini adalah 24 pasien (10 pasien kelas II dan 14 pasien kelas III) yang tidak memiliki gangguan menelan dan diberikan makanan biasa selama menjalani rawat inap tanggal 31 Mei sampai dengan 10 Juni 2013 di RSUD Dr. Adhyatma, MPH. Jumlah sisa makanan per pasien didapatkan dengan menimbang sisa makanan dari plato pasien setelah pasien selesai makan. Biaya sisa makanan dihitung dengan mengetahui jumlah (berat) sisa makanan terhadap jumlah makanan yang disajikan dan kemudian dibandingkan dengan harga makanan per sajian. Hubungan antara sisa makanan tiap item menu dengan biaya yang hilang dari sisa makanan dianalisis dengan uji korelasi pearson.Hasil : Sisa makanan yang berkorelasi dengan biaya yang hilang antara lain adalah nasi (r = 0,412), lauk hewani (r = 0,505), dan sayur (r = 0,668). Sisa lauk nabati tidak berkorelasi dengan biaya yang hilang (r = 0,142).Simpulan : Sisa nasi, lauk hewani, dan sayur berkorelasi dengan biaya yang hilang akibat sisa makanan.
HUBUNGAN ASUPAN PURIN, VITAMIN C DAN AKTIVITAS FISIK TERHADAP KADAR ASAM URAT PADA REMAJA LAKI-LAKI Pursriningsih, Siti Santiaji; Panunggal, Binar
Journal of Nutrition College Vol 4, No 1 (2015): Januari 2015
Publisher : Departemen Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (202.175 KB) | DOI: 10.14710/jnc.v4i1.8617

Abstract

Latar Belakang : Hiperurisemia merupakan keadaan dimana kadar asam urat dalam darah di atas batas normal. Kadar asam urat dipengaruhi oleh asupan purin, vitamin C dan aktivitas fisik.Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengatahui hubungan asupan purin, vitamin C dan aktivitas fisik terhadap kadar asam urat pada remaja laki-laki. Metode : Jenis penelitian adalah observasional dengan rancangan cross-sectional. Jumlah subjek penelitian adalah 66 remaja laki-laki (usia 16-18 tahun) di SMA Negeri 2 Slawi. Subjek dipilih dengan simple random sampling. Data meliputi karakteristik subjek, asupan purin, vitamin C, aktivitas fisik, dan kadar asam urat. Asupan purin dan vitamin C diperoleh melalui wawancara langsung menggunakan Food Frequency Semi Quantitative, data aktivitas fisik diperoleh dari kuesioner aktivitas fisik selama 3 hari. Metode enzimatik PAP uricase digunakan untuk menganalisis kadar asam urat. Data dianalisis menggunakan uji Pearson. Hasil : Kadar asam urat sebagian besar subjek (94%) termasuk dalam kategori normal. Sebanyak 94% asupan purin subjek rendah, yaitu < 500 mg per hari, 64% asupan vitamin C subjek tinggi yaitu >60 mg per hari dan 53% subjek aktivitas fisik normal. Terdapat hubungan antara asupan purin, vitamin C dan aktivitas fisik terhadap kadar asam urat (p= 0,000).Simpulan : Terdapat hubungan bermakna antara asupan purin, vitamin C dan aktivitas fisik terhadap kadar asam urat pada remaja laki-laki.
PENGARUH PENAMBAHAN MINYAK ZAITUN TERHADAP TEKANAN DARAH SISTOLIK PENDERITA HIPERTENSI YANG DIBERI JUS TOMAT Ayu, Daniati Ristia; Kartasurya, Martha Irene
Journal of Nutrition College Vol 4, No 1 (2015): Januari 2015
Publisher : Departemen Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (399.272 KB) | DOI: 10.14710/jnc.v4i1.8622

Abstract

Latar Belakang : Hipertensi merupakan faktor risiko terjadinya penyakit jantung koroner, stroke, infark miokardia, gagal jantung dan penyakit ginjal. Tomat mengandung likopen yang mempunyai aktivitas antioksidan sehingga dapat menurunkan tekanan darah. Minyak zaitun meningkatkan absorbsi likopen dari tomat dan mengandung asam oleat yang dapat menurunkan tekanan darah. Tujuan: Menganalisis pengaruh penambahan minyak zaitun terhadap tekanan darah sistolik penderita hipertensi yang diberi jus tomat.Metode : Jenis penelitian adalah true experiment dengan rancangan pre –post test with control group design. Subjek penelitian adalah wanita menopause dengan tekanan darah sistolik 140 ­– 159 mmHg yang dibagi menjadi dua kelompok, 12 pada kelompok perlakuan dan 12 pada kontrol. Intervensi dilakukan selama 7 hari. Tekanan darah sistolik diukur menggunakan Sphygmomanometer air raksa. Asupan makanan diukur menggunakan metode food recall 2x24 jam dan dianalisis menggunakan nutrisurvey. Aktivitas fisik dianalisis menggunakan International Physical Activity Questionnaire (IPAQ). Analisis statistik menggunakan uji paired t-test, Wilcoxon, independent t-test dan Mann Whitney.Hasil : Ada penurunan tekanan darah sistolik pada kelompok perlakuan dari 150,9±1,7 mmHg menjadi 136,4±4,5 mmHg (p=0,002) dan pada kelompok kontrol dari 148,5±4,5 mmHg menjadi 138,4±5,5 mmHg (p=0,0001). Rerata penurunan tekanan darah sistolik pada kelompok perlakuan 14,5±4,7 mmHg, lebih besar daripada kelompok kontrol 10,1±2,3 mmHg (p=0,007)Kesimpulan : Jus tomat dengan minyak zaitun sebanyak 10ml selama 7 hari menurunkan tekanan darah sistolik lebih banyak daripada jus tomat saja.
PERBEDAAN NILAI VO2MAX DAN JARAK TEMPUH LARI ANTARA PEMBERIAN SUSU RENDAH LEMAK DAN MINUMAN OLAHRAGA KOMERSIAL PADA ATLET SEPAK BOLA P.S., Iqbal Kameswara; Fitranti, Deny Yudi
Journal of Nutrition College Vol 4, No 1 (2015): Januari 2015
Publisher : Departemen Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (493.344 KB) | DOI: 10.14710/jnc.v4i1.8618

Abstract

Latar Belakang : Pengaturan asupan karbohidrat atlet sangat penting agar dapat menjaga performa. Konsumsi sumber karbohidrat sebelum latihan berguna untuk mempertahankan simpanan karbohidrat tubuh atlet. Kandungan karbohidrat pada susu rendah lemak dan minuman olahraga komersial dapat meningkatkan VO2Max dan jarak tempuh lari pada atlet. Tujuan : Menganalisis perbedaan nilai VO2max dan jarak tempuh lari atlet sepak bola antara pemberian susu dan minuman olahraga komersial.Metode : Studi eksperimental dengan pendekatan randomized post test only control group design dengan 2 kelompok perlakuan pada 20 atlet sepak bola Usia 15- 18 tahun di PPLP Jawa Tengah. Kelompok perlakuan I diberikan 50 gr susu rendah lemak yang dicampur air hingga 500 ml, kelompok perlakuan II diberikan 500 ml minuman olahraga komersial. Kedua perlakuan diberikan 120 menit sebelum tes VO2max. Data yang dikumpulkan antara lain usia, lemak tubuh, IMT, asupan energi, asupan karbohidrat, asupan lemak, asupan protein dan pengukuran VO2 Max dan jarak tempuh lari atlet. Pengukuran VO2max dan jarak tempuh lari atlet menggunakan tes lari cooper.Hasil : Karakteristik subyek meliputi usia, lemak tubuh, IMT, asupan energi, asupan karbohidrat, asupan lemak dan asupan protein tidak menunjukkan perbedaan (p>0,05). Terdapat perbedaan signifikan rerata VO2max dan jarak tempuh antar kelompok penelitian. Rerata nilai VO2max kelompok perlakuan I (58,57±4,39 ml/kg BB/menit), dan kelompok perlakuan II (55,82±4,33 ml/kg BB/menit) dengan nilai p = 0,037 (p<0,05). Rerata nilai jarak tempuh lari kelompok perlakuan I (3123,5±220,51 m), dan kelompok perlakuan II (3002,0±194,01 m) dengan nilai p = 0,037 (p<0,05). Simpulan : Terdapat perbedaan nilai VO2max dan jarak tempuh lari pada atlet antara pemberian susu rendah lemak dan minuman olahraga komersial, dimana nilai VO2max dan jarak tempuh lari pada kelompok susu rendah lemak lebih baik dibandingkan dengan kelompok minuman olahraga komersial.
HUBUNGAN ASUPAN ENERGI, PROTEIN, SENG, DAN KEBUGARAN FISIK DENGAN PRESTASI BELAJAR ANAK STUNTING DI SDN PENGANTEN I, II, DAN III KECAMATAN KLAMBU KABUPATEN GROBOGAN Shokibi, Ahmad; Nuryanto, Nuryanto
Journal of Nutrition College Vol 4, No 1 (2015): Januari 2015
Publisher : Departemen Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (434.601 KB) | DOI: 10.14710/jnc.v4i1.8623

Abstract

Latar Belakang : Prestasi belajar anak stunting lebih rendah dibanding anak non-stunting.Faktor lain yang mempengaruhi prestasi belajar adalah asupan energi, protein, seng, dan kebugaran fisik, sehingga apabila asupan dan kebugaran anak stunting baik maka ada harapan prestasi belajarnya juga baik. Tujuan : Mengetahui hubungan asupan energi, protein, seng, dan kebugaran fisik dengan prestasi belajar anak stuntingMetode : Jenis penelitian ini adalahanalitic observational dengan desaincross-sectionalpada 67 murid stuntingkelas III - VI SDN Penganten I, II, dan III. Data asupan energi, protein, dan seng diperoleh melalui Semi Quantitative Food Frequency Questionnaire (FFQ), data kebugaran fisik diperoleh melalui harvard step test untuk anak usia Sekolah Dasar, data prestasi belajar diperoleh dari rata-rata nilai matematika, bahasa Indonesia, dan IPA semester terakhir (Januari-Juni 2014) yang diperoleh dari rapor. Hubungan asupan energi, protein, seng, dan kebugaran fisik dengan prestasi belajar menggunakan uji Pearson.Hasil : Rerata asupan energi, protein, dan seng subjek berturut-turut 1648 ± 809 kkal, 68 ± 25 gr, 7.1 ± 2.6 mg dengan sebagian besar tingkat kecukupan energi, protein, dan seng subjek berturut-turut adalah rendah (46.3 %), tinggi (66.7 %), rendah (80.6 %). Rerata skor kebugaran fisik subjek 59 ± 15 dengan sebagian besar masuk kategori tingkat kebugaran sedang (61.2 %). Rerata nilai prestasi belajar subjek sebesar 75 ± 7. Terdapat hubungan positif antara kebugaran fisik dengan prestasi belajar anak stunting (r : 0.744, p<0.05). Tidak ada hubungan antara asupan energi, protein, dan seng dengan prestasi belajar anak stunting (p>0.05).Kesimpulan : Kebugaran fisik terbukti berhubungan dengan prestasi belajar anak stunting, dimana semakin baik kebugaran fisik anak stunting maka prestasi belajarnya juga semakin baik.Asupan energi, protein, dan seng tidak terbukti  memiliki hubungan dengan prestasi belajar anak stunting.
HUBUNGAN ASUPAN ZAT GIZI, AKTIVITAS FISIK, DAN PERSENTASE LEMAK TUBUH DENGAN GANGGUAN SIKLUS MENSTRUASI PADA PENARI Rachmawati, Pristina Adi; Murbawani, Etisa Adi
Journal of Nutrition College Vol 4, No 1 (2015): Januari 2015
Publisher : Departemen Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (344.908 KB) | DOI: 10.14710/jnc.v4i1.8619

Abstract

Latar Belakang : Menari termasuk dalam kategori aktivitas fisik yang berat. Penari cenderung membatasi asupan makan untuk mencapai bentuk tubuh yang ramping. Kurangnya asupan zat gizi disertai aktivitas fisik yang berat dalam jangka waktu tertentu mengakibatkan gangguan siklus menstruasi. Tujuan : Mengetahui hubungan asupan zat gizi, aktivitas fisik, persentase lemak tubuh dengan gangguan siklus menstruasi pada penari.Metode : Desain penelitian cross sectional dengan 62 penari dipilih secara simple ramdom sampling. Asupan zat gizi diperoleh melalui Food Frequency Questionaire (FFQ) dan dianalisis menggunakan program Nutrisurvey. Aktivitas fisik diukur menggunakan International Physical Activity Questionnaire Adolescent (IPAQ). Persentase lemak tubuh diukur menggunakan Bioelectrical Impedance Analysis (BIA). Gangguan siklus menstruasi diperoleh melalui kuesioner. Analisis bivariat menggunakan uji Chi Square.Hasil : Sebanyak 51,6% penari mengalami gangguan siklus menstruasi. Asupan energi pada 46,8% penari tergolong defisit tingkat sedang. Asupan protein (32,3%) dan asupan karbohidrat (51,6%) tergolong defisit tingkat ringan. Asupan lemak 37,1% penari tergolong defisit tingkat berat. Sebagian besar penari memiliki aktivitas fisik yang berat (91,9%) dan persentase lemak tubuh yang normal (87,1%). Terdapat hubungan antara asupan energi, karbohidrat, lemak dan aktivitas fisik dengan gangguan siklus menstruasi (p<0,05). Tidak ada hubungan antara asupan protein dan persentase lemak tubuh dengan gangguan siklus menstruasi (p>0,05).Simpulan : Asupan energi, karbohidrat, lemak, dan aktivitas fisik berhubungan dengan gangguan siklus menstruasi.
PENGARUH PEMBERIAN YOGHURT KACANG MERAH TERHADAP KADAR KOLESTEROL TOTAL PADA WANITA DISLIPIDEMIA Marcelia, Karina; Kartasurya, Martha Irene
Journal of Nutrition College Vol 4, No 1 (2015): Januari 2015
Publisher : Departemen Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (243.663 KB) | DOI: 10.14710/jnc.v4i1.8624

Abstract

Latar Belakang : Dislipidemia merupakan salah satu faktor risiko terjadinya penyakit jantung dan pembuluh darah. Kacang merah mengandung proantosianidin, isoflavon dan serat yang mampu menurunkan kadar kolesterol total. Bakteri asam laktat yang terkandung dalam yoghurt menurunkan kadar kolesterol total melalui inkorporasi dengan membran sel bakteri, perubahan aktivitas garam empedu terhidrolasi, dan peningkatan aktivitas isoflavon .Tujuan: Menganalisis pengaruh pemberian yoghurt kacang merah terhadap kadar kolesterol total pada wanita dislipidemiaMetode : Jenis penelitian adalah true experiment dengan rancangan pre-post-test with control group. Subjek penelitian adalah 26 wanita pre-menopause dengan kadar kolesterol total ≥200 mg/dL (tanpa obat) yang dibagi menjadi dua kelompok, 13 pada kelompok kontrol dan 13 pada kelompok perlakuan. Kelompok perlakuan mendapatkan 225 ml yoghurt kacang merah/hari selama 15 hari. Kedua kelompok mendapatkan konseling gizi di awal penelitian. Kadar kolesterol total diukur menggunakan metode CHOD-PAP. Asupan makanan selama intervensi diukur dengan metode food recall 3x24 jam dan dianalisis dengan nutrisurvey. Aktivitas fisik dianalisis dengan IPAQ. Analisis data menggunakan uji Paired t-test, Wilcoxon, Independent t-test dan Mann Whitney.Hasil : Ada penurunan rerata kadar kolesterol total kelompok perlakuan dari 248,5±28,4 mg/dL menjadi 205,2±31,1 mg/dL (p=0,0001) dan kelompok kontrol dari 233,5±16,6 mg/dL menjadi 213,0±20,6 mg/dL (p=0,009). Penurunan kadar kolesterol total pada kelompok perlakuan lebih tinggi (43,3 mg/dL atau 17,7%) daripada kelompok kontrol (20,5 mg/dL atau 8,6%) dengan p=0,001. Kadar kolesterol total 46,2% subjek kelompok perlakuan dan 23,1% subjek kelompok kontrol menjadi normal setelah perlakuan.Kesimpulan : Pemberian yoghurt kacang merah 225 ml/hari selama 15 hari menurunkan kadar kolesterol total pada wanita pre-menopause dengan dislipidemia yang diberi konseling gizi.

Page 1 of 2 | Total Record : 12