cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Journal of Aquaculture Management and Technology
Published by Universitas Diponegoro
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Science, Education,
Journal of Aquaculture Management and Technology diterbitkan oleh Program studi Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Undip. JAMTech menerima artikel-artikel yang berhubungan dengan akuakultur, nutrisi pakan ikan, parasit dan penyakit ikan, produksi budidaya, dll.
Arjuna Subject : -
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Volume 5, Nomor 2, Tahun 2016" : 5 Documents clear
PENGARUH KONSENTRASI BAKTERI PROBIOTIK YANG BERASOSIASI DALAM USUS SEBAGAI BIOFLOK TERHADAP EFISIENSI PEMANFAATAN PAKAN, PERTUMBUHAN DAN KELULUSHIDUPAN LELE DUMBO (Clarias gariepinus) Simanjuntak, Iwan Chandra Binsar Hamonangan; Suminto, -; Sudaryono, Agung
Journal of Aquaculture Management and Technology Volume 5, Nomor 2, Tahun 2016
Publisher : Journal of Aquaculture Management and Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (539.752 KB)

Abstract

Lele dumbo (Clarias gariepinus) merupakan  salah  satu  jenis  ikan air  tawar komersial  yang populer sebagai ikan budidaya. Dampak dari kegiatan budidaya intensif berpengaruh terhadap kesehatan lingkungan. Teknologi bioflok merupakan salah satu pemecahan masalah lingkungan dan dapat meningkatkan produksi budidaya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan bakteri probiotik (Bacillus subtilis dan Bacillus licheniformis) yang berasosiasi dalam usus sebagai bioflok terhadap efisiensi pemanfaatan pakan, pertumbuhan dan kelulushidupan serta mengetahui konsentrasi terbaik untuk menghasilkan pertumbuhan dan kelulushidupan lele dumbo (C. gariepinus). Ikan uji yang digunakan adalah lele dumbo berukuran berukuran  6-7 cm dan bobot 1,4±0,5 g. Metode penelitian menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan perlakuan A (tanpa probiotik), B (dosis probiotik 106 CFU/mL), C (dosis probiotik 107 CFU/mL), dan D (dosis probiotik 108 CFU/mL). Lele dumbo dipelihara dalam ember dengan volume 28 L selama 50 hari. Hasil pengamatan menunjukkan perlakuan D memiliki nilai EPP terbaik yaitu (67.20±3.33%), SGR (10.63±0.80%/hari) dan bobot mutlak (8.07±0,30 g). Penambahan probiotik pada media pemeliharaan menunjukkan pengaruh yang nyata terhadap efisiensi pemanfaatan pakan (EPP), SGR (Specific Growth Rate) dan laju pertumbuhan berat mutlak lele dumbo. Penelitian ini membuktikan bahwa penambahan dosis probiotik 108 CFU/mL yang terbaik meningkatkan pertumbuhan lele dumbo. Catfish (Clarias gariepinus) is one of freshwater fish as a popular commercial fish farming. The impact of intensive farming activities are influential on enviromental healthy. Biofloc technology is one of the environmental problem solvers and can be increase the production of aquaculture. The purpose of this research is to know the effect of bacterial probiotic addiction with different dosage associated in intestinal gut catfish on the feed utilization efficiency, growth and survival rate of catfish (C. gariepinus) and to know the best concentration to generate growth and survival rate of C. gariepinus. The fish samples used were catfishes  which have average length 6-7 cm and average wight 1,4±0,5 g. The experimental method was employed in this research with completely randomized design. The research was carried out 4 (four) treatments with  3 (three) repetitions. Those treatments were A, treatment without addition probiotic; B, treatment with addition probiotic 106 CFU/mL; C, treatement with addition probiotic 107 CFU/mL and D, treatment with addition probiotic 108 CFU/mL that added  the probiotic on the water. The fish cultivate for 50 days in  a bucket with volume 28 L. The results of this research prove that D treatment has the best EPP of (67.20±3.33%), SGR (10.63±0.80%/day) and the absolute weights (8.07±0,30 g). The use of probiotic  had significally affected to efficiency of feed utilization, SGR (specific growth rate) and absolute weights of  catfish, C. gariepinus. Therefore the probiotic treatment of 108 CFU/mL appear to be the best dosage for growth of  C. gariepinus.
ANALISA PROSPEK BISNIS BUDIDAYA PEMBESARAN IKAN BANDENG (Chanos chanos) DI KECAMATAN TUGU KOTA SEMARANG Wijaya, David Panca; Elfitasari, Tita; Sarjito, -
Journal of Aquaculture Management and Technology Volume 5, Nomor 2, Tahun 2016
Publisher : Journal of Aquaculture Management and Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (363.593 KB)

Abstract

Prospek budidaya pembesaran ikan bandeng di Tugu memiliki potensi yang baik karena permintaan pasar yang selalu meningkat. Penelitian ini menggunakan dua sampel POKDAKAN yaitu Mina Barokah dan Mina Usaha Mandiri. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui aspek finansial pembesaran ikan bandeng (Chanos chanos) dan prospek bisnis pembesaran ikan bandeng (Chanos chanos) di Kecamatan Tugu Semarang. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus dan metode pengumpulan data pada penelitian ini adalah metode wawancara dan distribusi kuisioner. Metode analisis data yang digunakan adalah NPV, IRR, B/C Ratio, Payback Period, SWOT, Uji Validitas dan Uji Realibilitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor kekuatan tertinggi adalah manajemen budidaya dan potensi lahan, faktor kelemahan tertinggi adalah strategi bisnis dan keterbatasan dana, faktor peluang tertinggi adalah sumber daya manusia dan manajemen budidaya, faktor ancaman tertinggi adalah kualitas benih ikan bandeng dan harga jual yang fluktuatif. Kesimpulan yang diperoleh bahwa prospek bisnis pembesaran ikan bandeng dengan menggunakan sistem ekstensif plus menempati kuadran I yang berarti kondisi budidaya ikan bandeng berada pada kondisi yang baik sehingga sangat diharapkan untuk dikembangkan lagi. Sedangkan untuk aspek ekonomi POKDAKAN Mina Barokah menghasilkan nilai NPV Rp. 92.048.895,00, IRR 24%, B/C Ratio 2.35, Payback Periode 0,82 dengan jumlah siklus 1-3 kali/tahun dan POKDAKAN Mina Usaha Mandiri Menghasilkan nilai NPV Rp. 441.656.142,00, B/C Ratio 4, Payback Periode 1 dengan jumlah siklus 1-3 kali/tahun. Berdasarkan nilai tersebut maka kedua POKDAKAN dikategorikan layak untuk dikembangkan lagi.There is a good prospect for milkfish rearing in Tugu with the increasing market demands. This study using two sample fish farmers group, Mina Barokah and Mina Usaha Mandiri. The aim of this study is to analyse the financial aspects and business prospects of milkfish (Chanos chanos) rearing in District Tugu Semarang. The method used in this study is case study where interviews and questionnaires distribution were carried out. Data analysis method used were NPV, IRR, B/C Ratio, Payback Period, SWOT, validity and reliability test. The results showed that the highest strength factors are fish farming management and the land potential, the highest weakness factors are the utilization of funds and lack of funds, the highest opportunities are human resources and aquaculture management, the highest threat factors are seed quality and fluctuation selling prices. It is concluded that the prospect for fish rearing business occupy quadrant 1, which means the business is in a good condition and can be expected to develop more. For the economic aspect  Fish farmers group Mina Barokah  produce values NPV Rp 92.048.895,00, IRR 24%, B/C Ratio 2.35 and Payback Periode 0,82 while Mina Usaha Mandiri produce values NPV Rp. 441.656.142,00, B/C Ratio 4 and Payback Periode 1, with the total production 1-3 times/year. Based on the value, both of the fish farmers group business are categorized as worth to develop more.
PENGGUNAAN EKSTRAK DAUN BAKAU (Rhizopora apiculata) UNTUK PENGOBATAN KEPITING BAKAU (Scylla serrata) YANG DIINFEKSI BAKTERI Vibrio harveyi TERHADAP KELULUSHIDUPAN Susanti, -; Prayitno, Slamet Budi; Sarjito, -
Journal of Aquaculture Management and Technology Volume 5, Nomor 2, Tahun 2016
Publisher : Journal of Aquaculture Management and Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (479.829 KB)

Abstract

Penyakit bakterial yang sering menyerang kepiting bakau adalah vibriosis. Vibriosis merupakan jenis penyakit penyebab kematian masal pada kepiting. Penyakit bakterial ini menyerang di semua stadia kepiting, baik juvenile hingga kepiting dewasa.  Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui kemampuan ekstrak kasar daun bakau R. apiculata untuk menghambat pertumbuhan V. harveyi secara in vitro dan mengetahui dosis terbaik dari ekstrak daun bakau (R. apiculata) untuk pengobatan kepiting bakau (S. serrata) yang diinfeksi V. harveyi melalui metode perendaman.  Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan, menggunakan 48 ekor kepiting bakau dengan berat rata-rata 60.75±5.17 gram, kemudian di infeksi menggunakan bakteri V. harveyi sebanyak 0,1 ml dengan kepadatan 106 CFU/ml, pada pangkal kaki renang. Setelah timbul gejala klinis, dilakukan perendaman menggunakan ekstrak daun bakau (R. apiculata) selama 1 hari (long bath) dengan konsentarasi 0 ppm, 20.000 ppm, 40.000 ppm dan 60.000 ppm. Hasil penelitian diperoleh bahwa perendaman dengan ekstrak daun bakau (R. apiculata), berpengaruh nyata terhadap kelulushidupan kepiting bakau (S. serrata). Masing-masing nilai kelulushidupan pada perlakuan A, B, C, dan D adalah 58.33%, 91.67%, 83.33% dan 100%. kelulushidupan tertinggi didapatkan pada perlakuan D yaitu 100%, namun konsentrasi terbaik untuk pengobatan kepiting bakau yang terinfeksi V. harveyi adalah perlakuan B dengan dosis 20.000. The bacterial desease that often strikes mud crabs is vibriosis. Vibriosis caused mass mortality of crabs. This bacteriall infected crab in all stages, started from juvenile until adult stages. The purpose of this research was to study the ability of mangrove leaves extracts (R. apiculata) to inhibit the growth  of V. harveyi in vitro and to find the best dosage to treat mud crabs (S. serata) injected by V. harveyi with dipping method. 48 mud crabs with the average weight of 60.75±5.17 gram were used in this research. The experimental crabs were infected by bacterium (V. harveyi) 0,1 ml at density 106 CFU/ml at the base of swimming leg. After showed clinical symptoms, crabs were inmmersed in mangrove leaves extract (R. apiculata) for one day (long bath) at concentration of 0 ppm, 20.000 ppm, 40.000 ppm and 60.000 ppm respectively. The result showed that dipping of mangrove leaves extracts (R. apiculata) significantly affected the survival rate of  mud crab (S. serata). Survival rate of treatment A, B, C and D were 58,33%, 91,67%, 83,33% and 100% respectively. The highest survival rate was performed  by treatment D that was 100%, however the best concentration for the treatment of mud crabs which infected by V. harveyi was treatment B with dose of 20.000 ppm.
PENGARUH PENAMBAHAN ENZIM FITASE DALAM PAKAN BUATAN TERHADAP LAJU PERTUMBUHAN RELATIF, EFISIENSI PEMANFAATAN PAKAN DAN KELULUSHIDUPAN LELE SANGKURIANG (Clarias gariepinus) Kosim, Mohammad; Rachmawati, Diana; Samidjan, Istiyanto
Journal of Aquaculture Management and Technology Volume 5, Nomor 2, Tahun 2016
Publisher : Journal of Aquaculture Management and Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (246.414 KB)

Abstract

Pada proses budidaya, pakan merupakan salah satu faktor terpenting yang berpengaruh terhadap pertumbuhan ikan yang dibudidayakan. Penggunaan sumber bahan baku nabati dalam bahan pakan ikan perlu memperhatikan adanya faktor anti nutrisi yaitu asam fitat. Salah satu cara untuk mengatasi masalah yang ditimbulkan oleh kandungan asam fitat dalam pakan adalah penambahan enzim fitase. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan enzim fitase dalam pakan buatan dan mengetahui dosis optimal enzim fitase dalam pakan buatan terhadap laju pertumbuhan relatif (RGR) dan efisiensi pemanfaatan pakan (EPP) lele sangkuriang (C. gariepinus). Ikan uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah lele sangkuriang dengan bobot rata-rata 1,22±0,06 g/ekor. Penelitian ini dilakukan dengan metode eksperimental menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 3 kali ulangan. Perlakuan dalam penelitian ini: perlakuan A (tanpa enzim fitase), B (enzim fitase 250 mg/kg pakan), C (enzim fitase 500 mg/kg pakan), dan D (enzim fitase 750 mg/kg pakan). Data yang diamati meliputi laju pertumbuhan relatif (RGR), efisiensi pemanfaatan pakan (EPP), rasio efisiensi protein (PER), dan kualitas air. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan enzim fitase dalam pakan buatan memberikan pengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap RGR, EPP dan PER. Persentase dosis optimal enzim fitase sebesar 579 mg/kg pakan dalam pakan buatan mampu menghasilkan RGR dan EPP maksimal sebesar 4,18%/hari dan 86,5%. Dosis optimal enzim fitase sebesar 583 mg/kg pakan mampu menghasilkan PER maksimal sebesar 2,75% untuk ikan lele sangkuriang (C. gariepinus). Kualitas air pada media pemeliharaan terdapat pada kisaran yang sesuai untuk budidaya lele sangkuriang. In the cultivation process, feed is one of the most important factors that will effect for growth of fish culture . The use of vegetable raw material sources in the fish feed ingredients need to pay attention to their anti nutritive factors that phytic acid. The one to solve the problems causes by the content of phytic acid in the diet is the addition of phytase enzyme. This study aims to determine the effect of adding the enzyme phytase in artificial feed and determine the optimal dose of enzyme phytase in artificial feed to the relative growth rate (RGR) and the efficiency of feed utilization (EPP) of the catfish (C. gariepinus). The fish samples used in this study is a catfish with average weight of 1.22 ± 0.06 g / fish. This method that used in this research was the experimental method completely randomized design (CRD) with 4 treatments and 3 replicates. The treatment in this study: treatment A (without phytase enzyme), B (enzyme phytase 250 mg/kg diet), C (enzyme phytase to 500 mg/kg diet), and D (enzyme phytase 750 mg/kg diet). The datas were observed included relative growth rate (RGR), efficiency of feed utilization (EPP), protein efficiency ratio (PER), and water quality. The results showed that the addition of phytase enzyme in artificial diet provides highly significant effect (P<0,01) to RGR, EPP and PER. The percentage of the enzyme phytase optimal dose 579 mg/kg in artificial feed can to produce maximum RGR 4,18%/day and EPP 86,5%. The enzyme phytase optimal dose 583 mg/kg diet can to produce maximum PER 2,75% for catfish (C. gariepinus). Water quality in the maintenance media contained in a range that is suitable for the cultivation of catfish.
PENGARUH DOSIS FITASE DALAM PAKAN BUATAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN EFISIENSI PEMANFAATAN PAKAN BENIH NILA LARASATI (Oreochromis niloticus) Restianti, Anggi; Rachmawati, Diana; Samidjan, Istiyanto
Journal of Aquaculture Management and Technology Volume 5, Nomor 2, Tahun 2016
Publisher : Journal of Aquaculture Management and Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (357.88 KB)

Abstract

Penggunaan bahan nabati sebagai sumber protein nabati dalam pakan memiliki kelemahan utama, seperti adanya asam fitat yang menyebabkan mineral-mineral penting dan protein dalam pakan tidak dapat diserap dengan baik oleh tubuh, sehingga efisiensi pemanfaatan pakan tidak maksimal. Penanggulangannya dilakukan dengan cara penambahan enzim eksogenus seperti enzim fitase ke dalam pakan buatan. Enzim fitase akan menghidrolisis asam fitat menjadi inositol dan asam fosfat, sehingga efisiensi pemanfaatan pakan, kecernaan dan penyerapan nutrisi menjadi maksimal. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh perbedaan dosis enzim fitase pada pakan buatan terhadap pertumbuhan, efisiensi pemanfaatan pakan dan kelulushidupan benih nila larasati (O. niloticus). Ikan uji yang digunakan adalah benih nila larasati (O. niloticus) dengan bobot rata-rata 0,72±0,05 g/ekor dan padat tebar 25 ekor/m3. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap 4 perlakuan dan 3 kali ulangan. Perlakuan dalam penelitian adalah penambahan enzim fitase A (0 mg/kg pakan), B (400 mg/kg pakan), C (800 mg/kg pakan) dan D (1.200 mg/kg pakan). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan D (1.200 mg/kg pakan) memberikan nilai RGR, EPP dan PER tertinggi yaitu 12,16±0,14% (RGR), 68,38±2,24% (EPP) dan 2,25±0,07 (PER). Kesimpulan yang didapat dari penelitian ini adalah pengaruh dosis fitase dalam pakan buatan memberikan pengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap RGR, EPP dan FCR dan berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap PER, namun tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap SR. Dosis optimal yang dapat meningkatkan pertumbuhan, efisiensi pemanfaatan pakan dan rasio efisiensi protein adalah 1.200 mg/kg pakan yang mampu menghasilkan RGR sebesar 12,2%/hari, EPP sebesar 68,4% dan PER sebesar 2,25%. Kualitas air pada media pemeliharaan berada pada kisaran yang sesuai untuk budidaya ikan nila larasati. The use of plant material as a source of protein in artificial feed currently has major weakness, such as the presence of phytic acid that causesthe essential minerals and protein in the diet can not be absorbed by the body, so the efficiency of feed utilization was not optimal.Countermeasures is done by the addition of exogenous enzymes such as phytase enzyme into artificial feed. Phytase enzyme will hydrolyze phytic acid into inositol and phosphoric acid, so that the absorption of nutrients, feed utilization efficiency and a maximum digestibility. The purpose of this study was to determine the effect of different doses of phytase enzyme on artificial feed and determine the optimal dose of enzyme phytase on artificial feed to growth, efficiency of feed utilization and survival rate of larasati tilapia (O. niloticus). The fish sample which are used werewith an average weight of 0.72 ± 0.05 g/fish and stocking density 25 fish/m3. This research used experimental methodof completely randomized design with 4 treatments and 3 repetitions. The treatment in this study is addition of phytase enzime A (0 mg/kg feed), B (400 mg/kg feed), C (800 mg/kg feed) and D (1,200 mg/kg feed). The results showed that treatment D (1,200 mg/kg feed) value highest of RGR, EPP dan PER is 12.16 ± 0.14% (RGR), 68 , 38 ± 2.24% (EPP) dan 2.25 ± 0.07 (PER). The conclusion of this study is the effect of phytase dose in artificial diet provides highly significant effect (P<0,01) to RGR and EPP and significantly (P <0.05) of the PER. The optimal dose that can promote the growth, efficiency of feed utilization and protein efficiency ratio was 1.200 mg / kg of feed are capable of producing RGR 12.2%/day, EPP amounted to 68.4% and a PER of 2.25%. Maintenance of water quality in the media is in the range that is suitable for the cultivation of tilapia larasati.

Page 1 of 1 | Total Record : 5