cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
jurnalempati@live.undip.ac.id
Editorial Address
Jl. Prof Soedarto SH Tembalang Semarang Indonesia
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal EMPATI
Published by Universitas Diponegoro
ISSN : 2337375X     EISSN : 28291859     DOI : -
Core Subject : Social,
Jurnal EMPATI is a scientific publication media that will be published six times a year in February, April, June, August, October, and December. Jurnal EMPATI is a scientific publication that accommodates scientific articles and empirical studies in Clinical Psychology, Developmental Psychology, Industrial & Organizational Psychology, Educational Psychology, Social Psychology, Psychometry, Experimental Psychology, and Applied Psychology.
Arjuna Subject : -
Articles 47 Documents
Search results for , issue "Jurnal Empati: Volume 7, Nomor 4, Tahun 2018 (Oktober 2018)" : 47 Documents clear
HUBUNGAN ANTARA PEER SUPPORT DENGAN SELF-REGULATED LEARNING PADA MAHASISWA BIDIKMISI TAHUN PERTAMA UNIVERSITAS DIPONEGORO dyah P, Stella; Ariati, Jati
Jurnal EMPATI Jurnal Empati: Volume 7, Nomor 4, Tahun 2018 (Oktober 2018)
Publisher : Faculty of Psychology, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/empati.2018.21927

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara peer support dengan self-regulated learning pada mahasiswa bidikmisi tahun pertama di Universitas Diponegoro Semarang. Self-regulated learning bagi peserta didik berperan penting untuk mengatur pembelajaran agar dapat mencapai tujuan belajar. Self-regulated learning yang dimiliki mahasiswa tak lepas dari faktor lingkungan, salah satunya adalah kawan sebaya (peer). Peer support yang dirasakan atau diterima oleh mahasiswa pada fase remaja, membantu mahasiswa pada proses belajar yang secara langsung maupun tidak langsung dapat memengaruhi self-regulated learning mahasiswa. Populasi pada penelitian ini adalah mahasiswa program S1 bidikmisi tahun pertama Universitas Diponegoro Semarang yang berjumlah 1280 orang. Sampel penelitian ini adalah mahasiswa program S1 bidikmisi tahun pertama Universitas Diponegoro sebanyak 297 orang yang diambil menggunakan teknik incidental sampling. Pengumpulan data menggunakan dua buah skala psikologi yaitu skala yang dimodifikasi dari Social Provisions Scale (16 aitem valid, α = 0,838) dan skala yang diadaptasi dari Skala Self-Regulated Learning (14 aitem valid, α = 0,832). Metode analisis data yang digunakan adalah Spearman’s Rho. Hasil penelitian menunjukkan koefisien korelasi rxy = 0,304 dengan p = 0,000 (p<0,01) yang berarti terdapat hubungan positif yang signifikan antara peer support dengan self-regulated learning. Semakin tinggi peer support maka semakin tinggi self-regulated learning. Kata Kunci: Peer Support; Self-regulated Learning; Mahasiswa Bidikmisi 
HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DENGAN INTENSI CYBERLOAFING PADA PEGAWAI DINAS X PROVINSI JAWA TENGAH Sari, Suci Laria; Ratnaningsih, Ika Zenita
Jurnal EMPATI Jurnal Empati: Volume 7, Nomor 4, Tahun 2018 (Oktober 2018)
Publisher : Faculty of Psychology, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (298.852 KB) | DOI: 10.14710/empati.2018.23450

Abstract

Penggunaan internet yang semakin meluas memberikan dampak negatif bagi menurunnya produktivitas pegawai disebabkan adanya penggunaan internet yang tidak ada hubungannya dengan pekerjaan yang disebut cyberloafing. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kontrol diri dengan intensi cyberloafing pada pegawai Dinas X Provinsi Jawa Tengah. Kontrol diri adalah kemampuan untuk menyusun, membimbing, mengatur dan mengarahkan bentuk perilaku yang dapat membawa ke arah konsekuensi positif. Intensi cyberloafing adalah niat untuk menggunakan internet melalui gadget, komputer, milik pribadi atau instansi untuk tujuan pribadi saat jam kerja di tempat kerja. Populasi dalam penelitian ini adalah 120 pegawai dan sampel dalam penelitian adalah 60 pegawai. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik convenience sampling. Alat ukur yang digunakan pada penelitian ini adalah Skala Kontrol Diri (22 aitem, α = 0,880) dan Skala Intensi Cyberloafing (25 aitem, α = 0,949). Analisis regresi sederhana menunjukkan nilai rxy = 0,566 dan p = 0,000 (p < 0,05). Hasil ini menunjukkan adanya hubungan negatif yang signifikan antara kontrol diri dengan intensi cyberloafing. Semakin tinggi kontrol diri, maka semakin rendah intensi cyberloafing dan sebaliknya. Kontrol diri memberikan sumbangan efektif sebesar 32% dalam mempengaruhi intensi cyberloafing, sedangkan sisanya sebesar 68% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diungkap dalam penelitian ini. 
HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA DENGAN PERUNDUNGAN PADA SISWA SMP PL DOMENICO SAVIO SEMARANG Valentina Diyan Puspita; Erin Ratna Kustanti
Jurnal EMPATI Jurnal Empati: Volume 7, Nomor 4, Tahun 2018 (Oktober 2018)
Publisher : Faculty of Psychology, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (276.456 KB) | DOI: 10.14710/empati.2018.23458

Abstract

Dukungan sosial teman sebaya didefinisikan sebagai bentuk bantuan, perhatian, serta kenyamanan yang didapatkan dari teman sebaya, sedangkan perundungan merupakan  perilaku menyakiti orang lain, berlangsung secara terus-menerus, dilakukan oleh pihak yang lebih kuat dengan tujuan menindas korbannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dukungan sosial teman sebaya dengan perundungan pada siswa kelas VIII di SMP PL Domenico Savio Semarang. Populasi pada penelitian ini berjumlah 410 siswa kelas VIII dengan subjek penelitian sebanyak 200 siswa. Teknik sampling yang digunakan adalah cluster random sampling. Penelitian ini menggunakan 2 skala sebagai alat ukur, yaitu Skala Dukungan Sosial Teman Sebaya (32 aitem, α=0,895) dan Skala Perundungan (25 aitem, α=0,882). Analisis Spearman Rho menunjukkan nilai koefisien korelasi sebesar -0,282 dan p = 0,000 (p<0,05). Hasil ini menunjukkan bahwa hipotesis yang diajukan dalam penelitian diterima, yaitu adanya hubungan negatif yang signifikan antara dukungan sosial teman sebaya dengan perundungan. Semakin rendah penilaian individu terhadap dukungan sosial dari teman sebaya, maka semakin tinggi perilaku perundungan dan sebaliknya.
BEKERJA DENGAN HATI (Studi Kualitatif Fenomenologi pada Perawat di Rumah Sakit Umum Daerah Kelet Unit Rehabilitasi Kusta) Christiani, Vera Yunita; Masykur, Ahcmad Mujab
Jurnal EMPATI Jurnal Empati: Volume 7, Nomor 4, Tahun 2018 (Oktober 2018)
Publisher : Faculty of Psychology, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (276.093 KB) | DOI: 10.14710/empati.2018.23440

Abstract

Petugas kesehatan wajib memberikan pelayanan kepada pasien yang memrlukan bantuan secara medis. Perawat adalah satu petugas kesehatan yang bertugas sebagai perantara antara pelayanan kepada pasien dan juga petugas kesehatan lainny, seperti dokter. Semua pasien dengan berbagai kelehuan penyakit berhak mendapatkan asuhan keperawatan, meskipun termasuk dalam golongan penyakit menular seperti kusta. Tujuan dari penelitian ini adalah menggambarkan pengalaman menjadi perawat di Rumah Sakit Umum Daerah Kelet Unit Rehabilitasi Kusta, dan berfokus pada dinamika kehidupan subjek dalam menjalani profesinya sebagai perawat pasien kusta. Penelitian ini mengggunakan pendekatan kualitatif dengan metode fenomenologi. Subjek penelitian didapatkan dengan menggunakan teknik purposive sampling. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan wawancara semi terstruktur. Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa ketiga subjek memiliki pengalaman psikologi pada saat menjalani profesinya sebagai perawat pasien kusta, seperti: keputusan ketiga subjek memilih perawat sebagai pekerjaan yang akan dijalani, pengenalan akan penyakit kusta dan lingkungan rumah sakit tempat ketiga subjek bekerja, serta kehidupan yang saat ini subjek jalani sebagai perawat pasien kusta.Tindakan ketiga subjek dalam menolong pasien kusta dengan memberikan perhatian secara medis dan psikis merupakan bentuk tindakan prososial. Totalitas dalam melakukan pekerjaannya sebagai ucapan syukur karena pekerjaan yang telah ditakdirkan oleh Tuhan, merupakan wujud dari religiusitas yang mempengaruhi perilaku prososial.
HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN INTENSITAS MENGAKSES SITUS PORNOGRAFI PADA SISWA KELAS XI SMA HASYIM ASY’ARI PEKALONGAN Aprilia Puspitasari; Hastaning Sakti
Jurnal EMPATI Jurnal Empati: Volume 7, Nomor 4, Tahun 2018 (Oktober 2018)
Publisher : Faculty of Psychology, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (596.756 KB) | DOI: 10.14710/empati.2018.23431

Abstract

Usia remaja adalah fase yang penting dalam rentang perkembangan manusia. Pada fase tersebut seseorang mengalami dorongan seksual yang semakin meningkat. Seseorang dapat dengan mudah mencari dan memenuhi dorongan seksualnya melalui situs-situs pornografi yang beredar di internet. Pengetahuan kagamaan yang baik dapat mengurangi dampak negatif kecanduan akan situs pornografi yang beredar secara bebas. Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji secara empiris hubungan antara religiusitas dengan intensitas mengakses situs pornografi pada remaja. Hipotesis dalam penelitian ini yaitu terdapat hubungan negatif antara religiusitas dengan intensitas mengakses situs pornografi pada remaja. Subjek penelitian ini adalah 97 siswa yang berusia remaja yang bersekolah di SMA Hasyim Asy’ari Kota Pekalongan. Sampel diambil menggunakan teknik cluster random sampling yaitu dengan menggunakan teknik acak terhadap kelompok karena populasi yang berbentuk kelas-kelas. Pengumpulan data menggunakan dua skala likert yaitu Skala Religiusitas (36 aitem α = 0,901) dan Skala Intensitas Mengakses Situs Pornografi (15 aitem α = 0,897). Hasil analisis data dengan menggunakan analisis regresi linier sederhana memungkinkan adanya hubungan negatif antara religiusitas dengan intensitas mengakses situs pornografi pada remaja ( r = -0,585, p = 0,000). Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat religiusitas yang dimiliki individu berusia remaja maka semakin rendah intensitas dalam mengakses situs pornografi, dan sebaliknya, semakin rendah tingkat religiusitas individu berusia remaja maka semakin tinggi pula intensitas dalam mengakses situs pornografi. Religiusitas memberikan sumbangan sebesar 34,2% terhadap intensitas mengakses situs pornografi pada siswa kelas XI SMA Hasyim Asy’ari Pekalongan.
HUBUNGAN ANTARA PERCEIVED ORGANIZATIONAL SUPPORT DENGAN EMOTIONAL LABOR PADA KARYAWAN DENGAN JABATAN ACCOUNT MANAGER DI PT. X KOTA JAKARTA Faradina Restuning Palupi; Anggun Resdasari Prasetyo
Jurnal EMPATI Jurnal Empati: Volume 7, Nomor 4, Tahun 2018 (Oktober 2018)
Publisher : Faculty of Psychology, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (285.893 KB) | DOI: 10.14710/empati.2018.23419

Abstract

Emotional labor adalah pengelolaan emosi yang dilakukan oleh individu untuk menampilkan ekspresi emosi yang dibutuhkan sesuai dengan tuntutan pekerjaan dan standar operasional perusahaan. Perceived organizational support merupakan suatu keyakinan individu mengenai seberapa besar organisasi menghargai kontribusi dan memperhatikan kesejahteraan karyawannya. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui hubungan antara perceived organizational support dan emotional labor pada karyawan dengan jabatan account manager di PT. X Kota Jakarta. Sampel dalam penelitian ini merupakan pada karyawan dengan jabatan account manager di PT. X Kota Jakarta yang berjumlah 60 orang. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik convenience sampling. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitan ini adalah dua buah skala, yaitu Skala Emotional Labor (26 aitem valid dengan α= 0.903), dan Skala Perceived Organizational Support (41 aitem valid dengan α= 0.952). Berdasarkan analisis regresi sederhana diperoleh hasil bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara perceived organizational support dengan emotional labor (Rxy = 0.553 dengan p = 0.000), sehingga dapat dikatakan semakin positif perceived organizational support maka semakin tinggi emotional labor individu. Perceived organizational support memberikan sumbangan efektif terhadap emotional labor sebesar 30.6% (R square= 0.306). Hasil tersebut menunjukkan bahwa account manager dalam melakukan emotional labor membutuhkan dukungan secara intrinsik dan ekstrinsik yang dapat meningkatkan performanya dan meniminalisir dampak dari proses pengelolaan emosi tersebut.
HUBUNGAN ANTARA ASERTIVITAS DENGAN PSYCHOLOGICAL WELL-BEING PADA TARUNA JURUSAN NAUTIKA SEKOLAH TINGGI ILMU PELAYARAN (STIP) JAKARTA Yuli Sarah; Yeniar Indriana
Jurnal EMPATI Jurnal Empati: Volume 7, Nomor 4, Tahun 2018 (Oktober 2018)
Publisher : Faculty of Psychology, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (368.842 KB) | DOI: 10.14710/empati.2018.23480

Abstract

Maraknya kasus kekerasan yang terjadi di lingkup sekolah kedinasan menimbulkan kekecewaan dari berbagai pihak. Kekerasan juga diketahui dapat memberikan dampak yang buruk bagi psychological well-being (kesejahteraan psikologis) individu bukan hanya bagi yang mengalami, melainkan juga yang menyaksikan dan mendengar. Asertivitas diketahui dapat meningkatkan kebahagiaan hidup, mengurangi kecemasan, dan membantu individu untuk dapat mengekspresikan dirinya sehingga dapat berfungsi secara penuh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara asertivitas dengan psychological well-being pada taruna jurusan Nautika Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Jakarta. Hipotesis pada penelitian ini adalah terdapat hubungan positif yang signifikan antara asertivitas terhadap psychological well-being pada taruna jurusan Nautika Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Jakarta. Populasi dalam penelitian ini merupakan taruna jurusan nautika tingkat II. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 54 taruna. Teknik sampling yang digunakan adalah teknik convenience sampling. Alat ukur yang digunakan adalah Skala Psychological well-being (36 item, α = 0,927) dan Skala Asertivitas (29 item, α = 0,905). Data dianalisis dengan menggunakan analisis regresi sederhana. Hasil analisis menunjukkan hubungan positif yang signifikan antara asertivitas dengan psychological well-being pada taruna dengan nilai (rxy) = 0,624 dengan p=0,000 (p < 0,05), artinya semakin tinggi asertivitas taruna tingkat II jurusan nautika STIP maka semakin tinggi pula psychological well-beingnya.
PENGALAMAN NARAPIDANA WANITA PELAKU PEMBUNUHAN DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN PEREMPUAN KLAS IIA, SEMARANG Budiasti, Priska Putri; Setyawan, Imam
Jurnal EMPATI Jurnal Empati: Volume 7, Nomor 4, Tahun 2018 (Oktober 2018)
Publisher : Faculty of Psychology, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (284.32 KB) | DOI: 10.14710/empati.2018.23445

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengalaman-pengalaman narapidana wanita pelaku pembunuhan berdasarkan kesejahteraan psikologis (psychological well-being) narapidana wanita. Narapidana wanita adalah terpidana berjenis kelamin perempuan yang menjalani pidana hilang kemerdekaan di lembaga pemasyarakatan. Subjek berjumlah 3 orang dengan karakteristik wanita berusia 25-35 tahun dan pernah melakukan tindak pembunuhan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif fenomenologi dikarenakan peneliti ingin mengetahui pengalaman narapidana wanita pelaku pembunuhan dengan lebih mendalam.  Metode analisis data yang digunakan adalah Deskripsi Fenomena Individual (DFI) dan metode pengumpulan data yang digunakan adalah interview. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesejahteraan psikologis (psychological well-being) dirasakan oleh ketiga subjek. Dimensi yang sama diperoleh ketiga subjek adalah hubungan positif dengan orang lain (positive relationship with others) dan tujuan hidup (purpose in life). Selain dua dimensi tersebut, ditemukan juga dimensi penguasaan lingkungan (environmental mastery) dan pertumbuhan diri (personal growth) pada subjek pertama, penerimaan diri (self acceptance) pada subjek kedua, dan pertumbuhan diri (personal growth) pada subjek ketiga. Terdapat 2 (dua) jenis  coping stress subjek yang digunakan untuk mengatasi stres karena situasi ataupun permasalahan yang dialami, yaitu coping berfokus emosi dan coping berfokus masalah.
HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DENGAN KECEMASAN SISWA KELAS XII SMA NEGERI 3 TUBAN DALAM MENGHADAPI UJIAN NASIONAL BERBASIS KOMPUTER Qonita Pranasari; Yeniar Indriana
Jurnal EMPATI Jurnal Empati: Volume 7, Nomor 4, Tahun 2018 (Oktober 2018)
Publisher : Faculty of Psychology, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (171.83 KB) | DOI: 10.14710/empati.2018.23436

Abstract

Pengadaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) merupakan salah satu syarat untuk meningkatkan kualitas pendidikan yang lebih baik di jenjang berikutnya. Namun, walau adanya UNBK sudah diterapkan berulang kali, kekurangan dari sistem tersebut tetap dapat memicu timbulnya kecemasan pada siswa. Berdasarkan hal tersebut, untuk menanggulangi kecemasan, diperlukan adanya efikasi diri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara efikasi diri dengan kecemasan siswa kelas XII dalam menghadapi UNBK. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas XII SMA Negeri 3 Tuban berjumlah 230 dengan sampel penelitian 139 siswa yang dipilih menggunakan teknik cluster random sampling. Data dikumpulkan menggunakan dua buah skala yaitu skala kecemasan (31 item valid, α = 0, 938) dan skala efikasi diri (31 item valid, α = 0,920). Hasil penelitian ini menunjukkan koefisien korelasi (rxy) = -0,711 dengan nilai p = 0,000 ( p < 0,05). Hasil tersebut menunjukkan bahwa hipotesis yang diajukan diterima, yaitu terdapat hubungan negatif dan signifikan antara variabel efikasi diri dengan kecemasan. Semakin tinggi efikasi diri maka semakin rendah kecemasan. Sumbangan efektif yang diberikan oleh efikasi diri terhadap variabel kecemasan adalah sebesar 50,5% dan sisanya 49,5% ditentukkan oleh variabel lain yang tidak disebutkan dalam penelitian ini. 
HUBUNGAN ANTARA RELIGIUSITAS DENGAN INTENSI PROSOSIAL PADA SISWA-SISWI MADRASAH ALIYAH MUHAMMADIYAH KUDUS Ilyas Sudikno Yahya; Zaenal Abidin
Jurnal EMPATI Jurnal Empati: Volume 7, Nomor 4, Tahun 2018 (Oktober 2018)
Publisher : Faculty of Psychology, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (350.517 KB) | DOI: 10.14710/empati.2018.23485

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara Religiusitas dengan Intensi Perilaku Prososial pada Siswa-siswi Madrasah Aliyah Muhammadiyah Kudus. Yang akan diukur dalam penelitian ini adalah aspek-aspek dari variabel Religiusitas dan variabel Intensi Prososial. Populasi pada penelitian ini adalah Siswa Madrasah Aliyah (MA) Pondok pesantren Muhammadiyah Kudus, Siswa madrasah Aliyah Muhammadiyah Kudus memiliki dua jurusan kelas IPA dan IPS dengan jumlah siswa sebanyak 197 anak. Kelas 10 sebanyak 76 anak, kelas 11 sebanyak 68 anak, dan kelas 12 sebanyak 53 anak .Sampel penelitian berjumlah 92 orang diambil dengan menggunakan teknik Purposive sampling. Pengumpulan data menggunakan Skala Religiusitas (40 aitem, α = .93) dan Skala Intensi Prososial (36 aitem, α = .94). Dalam penelitian ini tidak menggunakan analisis parametrik karena data variabel religiusitas terdistribusi tidak normal, sehingga tidak memenuhi syarat uji asumsi untuk menggunakan analisis parametrik. Hasil analisis non parametrik Spearman’s menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara Religiusitas dengan Intensi Prososial pada Siswa-siswi Madrasah Aliyah Muhammadiyah Kudus dengan rxy .61, p = .000 (p < .05), Koefisien korelasi tersebut menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara variabel Religiusitas dengan variabel Intensi Prososial. Nilai pada koefisien korelasi rxy menunjukkan hubungan Positif dan p = .000 (p < .05) menunjukan hubungan yang signifikan, semakin tinggi religiusitas maka akan semakin tinggi intensi prososial seseorang, begitu juga sebaliknya semakin rendah religiusitas maka semakin rendah intensi prososial

Filter by Year

2018 2019


Filter By Issues
All Issue Jurnal Empati: Volume 13, Nomor 1, Tahun 2024 (Februari 2024) Jurnal Empati: Volume 12, Nomor 6, Tahun 2023 (Desember 2023) Jurnal Empati: Volume 12, Nomor 5, Tahun 2023 (Oktober 2023) Jurnal Empati: Volume 12, Nomor 4, Tahun 2023 (Agustus 2023) Jurnal Empati: Volume 12, Nomor 3, Tahun 2023 (Juni 2023) Jurnal Empati: Volume 12, Nomor 2, Tahun 2023 (April 2023) Jurnal Empati: Volume 12, Nomor 1, Tahun 2023 (Februari 2023) Jurnal Empati: Volume 11, Nomor 6, Tahun 2022 (Desember 2022) Jurnal Empati: Volume 11, Nomor 5, Tahun 2022 (Oktober 2022) Jurnal Empati: Volume 11, Nomor 4, Tahun 2022 (Agustus 2022) Jurnal Empati: Volume 11, Nomor 3, Tahun 2022 (Juni 2022) Jurnal Empati: Volume 11, Nomor 2, Tahun 2022 (April 2022) Jurnal Empati: Volume 11, Nomor 1, Tahun 2022 (Februari 2022) Jurnal Empati: Volume 10, Nomor 5, Tahun 2021 (Oktober 2021) Jurnal Empati: Volume 10, Nomor 6, Tahun 2021 (Desember 2021) Jurnal Empati: Volume 10, Nomor 4, Tahun 2021 (Agustus 2021) Jurnal Empati: Volume 10, Nomor 3, Tahun 2021 (Juni 2021) Jurnal Empati: Volume 10, Nomor 2, Tahun 2021 (April 2021) Jurnal Empati: Volume 10, Nomor 1, Tahun 2021 (Februari 2021) Jurnal Empati, Volume 10, Nomor 06, Desember 2021 Jurnal Empati, Volume 10, Nomor 05, Oktober 2021 Jurnal Empati: Volume 9, Nomor 6, Tahun 2020 (Desember 2020) Jurnal Empati: Volume 9, Nomor 5, Tahun 2020 (Oktober 2020) Jurnal Empati: Volume 9, Nomor 4, Tahun 2020 (Agustus 2020) Jurnal Empati: Volume 9, Nomor 3, Tahun 2020 (Juni 2020) Jurnal Empati: Volume 9, Nomor 2, Tahun 2020 (April 2020) Jurnal Empati: Volume 9, Nomor 1, Tahun 2020 (Februari 2020) Jurnal Empati: Volume 8, Nomor 4, Tahun 2019 (Oktober 2019) Jurnal Empati: Volume 8, Nomor 3, Tahun 2019 (Agustus 2019) Jurnal Empati, Volume 9, Nomor 1, Februari 2020 Jurnal Empati: Volume 8, Nomor 2, Tahun 2019 (April 2019) Jurnal Empati: Volume 8, Nomor 1, Tahun 2019 (Januari 2019) Jurnal Empati, Volume 8, Nomor 3, Agustus 2019 Jurnal Empati, Volume 8, Nomor 2, April 2019 Jurnal Empati, Volume 8, Nomor 1, Januari 2019 Jurnal Empati: Volume 7, Nomor 4, Tahun 2018 (Oktober 2018) Jurnal Empati: Volume 7, Nomor 3, Tahun 2018 (Agustus 2018) Jurnal Empati: Volume 7, Nomor 2, Tahun 2018 (April 2018) Jurnal Empati: Volume 7, Nomor 1, Tahun 2018 (Januari 2018) Jurnal Empati, Volume 7, Nomor 4, Oktober 2018 Jurnal Empati Volume 7, Nomor 3, Agustus 2018 Jurnal Empati Volume 7, Nomor 2, April 2018 Vol 6, No 4 (2017): Oktober 2017 Jurnal Empati: Volume 6, Nomor 4, Tahun 2017 (Oktober 2017) Jurnal Empati: Volume 6, Nomor 3, Tahun 2017 (Juli 2017) Jurnal Empati: Volume 6, Nomor 2, Tahun 2017 (April 2017) Jurnal Empati: Volume 6, Nomor 1, Tahun 2017 (Januari 2017) Jurnal Empati: Volume 5, Nomor 4, Tahun 2016 (Oktober 2016) Jurnal Empati: Volume 5, Nomor 3, Tahun 2016 (Agustus 2016) Jurnal Empati: Volume 5, Nomor 2, Tahun 2016 (April 2016) Jurnal Empati: Volume 5, Nomor 1, Tahun 2016 (Januari 2016) Vol 4, No 4 (2015): Oktober 2015 Jurnal Empati: Volume 4, Nomor 4, Tahun 2015 (Oktober 2015) Jurnal Empati: Volume 4, Nomor 3, Tahun 2015 (Agustus 2015) Jurnal Empati: Volume 4, Nomor 2, Tahun 2015 (April 2015) Jurnal Empati: Volume 4, Nomor 1, Tahun 2015 (Januari 2015) Vol 4, No 1 (2015): Januari 2015 Jurnal Empati: Volume 3, Nomor 4, Tahun 2014 (Oktober 2014) Vol 3, No 4 (2014): Oktober 2014 Jurnal Empati: Volume 3, Nomor 3, Tahun 2014 (Agustus 2014) Vol 3, No 3 (2014): Agustus 2014 Jurnal Empati: Volume 3, Nomor 2, Tahun 2014 (April 2014) Jurnal Empati: Volume 3, Nomor 1, Tahun 2014 (Januari 2014) Vol 3, No 2 (2014): Empati Fak. Psikologi Vol 3, No 1 (2014): Empati Fak. Psikologi Jurnal Empati: Volume 2, Nomor 4 Tahun 2013 (Oktober 2013) Jurnal Empati: Volume 2, Nomor 3, Tahun 2013 (Agustus 2013) Jurnal Empati: Volume 2, Nomor 2, Tahun 2013 (April 2013) Vol 2, No 4 (2013): Empati Fak. Psikologi Vol 2, No 3 (2013): Empati Fak. Psikologi Jurnal Empati: Volume 1, Nomor 1, Tahun 2012 (Oktober 2012) More Issue