Jurnal EMPATI
Jurnal EMPATI is a scientific publication media that will be published six times a year in February, April, June, August, October, and December. Jurnal EMPATI is a scientific publication that accommodates scientific articles and empirical studies in Clinical Psychology, Developmental Psychology, Industrial & Organizational Psychology, Educational Psychology, Social Psychology, Psychometry, Experimental Psychology, and Applied Psychology.
Articles
42 Documents
Search results for
, issue
"Jurnal Empati: Volume 8, Nomor 1, Tahun 2019 (Januari 2019)"
:
42 Documents
clear
HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL ORANGTUA DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI MASA DEPAN PADA KOMUNITAS PEMUSIK REGULAR REMAJA DI KOTA SEMARANG
Cerroy Saragi;
Endang Sri Indrawati
Jurnal EMPATI Jurnal Empati: Volume 8, Nomor 1, Tahun 2019 (Januari 2019)
Publisher : Faculty of Psychology, Diponegoro University
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (490.544 KB)
|
DOI: 10.14710/empati.2019.23586
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dukungan sosial orangtua dengan kecemasan menghadapi masa depan pada pemusik regular di kota Semarang. Kecemasan mengahadapi masa depan adalah keadaan emosional yang memiliki ciri fisiologis, perasaan tegang yang tidak menyenangkan dan perasaan khawatir mengenai masa depan diri sendiri dalam ruang lingkup pendidikan, pekerjaan ataupun dalam kehidupan berkeluarga. Dukungan sosial orangtua adalah penilaian terhadap bantuan atau dukungan postif yang diberikan oleh orangtua kepada individu dalam kehidupannya dapat berupa bantuan emosional, informasional, intrumental, penghargaan sehingga individu merasakan kenyamanan, diperhatikan, dihargai, dihormati dan dicintai. Populasi penelitian adalah komunitas pemusik regular remaja di kota Semarang. Sampel penelitian ini berjumlah 84 orang dengan menggunakan convinience sampling. Pengumpulan data menggunakan dua buah skala yaitu skala dukungan sosial orangtua (48 aitem, α = 0,978) dan skala kecemasan menghadapi masa depan (34 aitem, α = 0,975). Analisis data menggunakan analisis regresi sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan negatif antara dukungan sosial orangtua dengan kecemasan menghadapi masa depan pada pemusik regular remaja di kota Semarang (rxy = -0,706, p = 0,000). Dukungan sosial orangtua memberikan sumbangan efektif sebesar 49,8%.
HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL ORANGTUA DENGAN REGULASI EMOSI PADA SISWA KELAS VIII MTSN BAWU JEPARA
Lisa Riskiana;
Endang Sri Indrawati
Jurnal EMPATI Jurnal Empati: Volume 8, Nomor 1, Tahun 2019 (Januari 2019)
Publisher : Faculty of Psychology, Diponegoro University
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (244.714 KB)
|
DOI: 10.14710/empati.2019.23577
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dukungan sosial orangtua dengan regulasi emosi pada siswa kelas VIII MTsN Bawu Jepara. Regulasi emosi adalah usaha yang dilakukan secara sadar atau tidak sadar dalam memonitor, mengevaluasi, dan memodifikasi emosi, sehingga mampu mengekspresikan emosi sesuai dengan lingkungannya. Dukungan sosial orangtua adalah persepsi seorang anak terhadap dukungan sosial yang diterima dari orangtua secara moril serta materil dimana dukungan tersebut membuat anak merasa berharga dan dicintai oleh orangtuanya. Populasi penelitian yaitu siswa-siswi aktif kelas VIII MTsN Bawu Jepara dengan usia 12 hingga 15 tahun dan tinggal bersama kedua orangtua lengkap dirumah, dari karakteristik tersebut didapat subjek penelitian sebanyak 124 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan cluster random sampling Pengumpulan data menggunakan Skala Dukungan Sosial Orangtua (44 aitem, α = 0,904) dan Skala Regulasi Emosi (30 aitem, α = 0,935). Hasil analisis regresi sederhana menunjukkan adanya hubungan positif yang signifikan antara dukungan sosial orangtua dengan regulasi emosi (rᵪᵧ = 0,471; p = 0,000). Semakin positif dukungan sosial yang diterima oleh siswa, maka regulasi emosi yang dimiliki semakin tinggi. Begitu juga sebaliknya, semakin negatif dukungan sosial yang diterima oleh siswa, maka regulasi emosi pada siswa juga semakin rendah. Dukungan sosial orangtua memberikan sumbangan efektif sebesar 22.2% terhadap regulasi emosi siswa.
Hubungan antara Job Insecurity dan Employee Well Being pada Karyawan yang Bekerja di Perusahaan yang Menerapkan PHK di DKI Jakarta
Tengku Rizarul Rizky;
Nuri Sadida
Jurnal EMPATI Jurnal Empati: Volume 8, Nomor 1, Tahun 2019 (Januari 2019)
Publisher : Faculty of Psychology, Diponegoro University
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (339.832 KB)
|
DOI: 10.14710/empati.2019.23651
Krisis ekonomi global yang melanda Indonesia pada tahun 2015 membuat pemasukan perusahaan tidak menentu. Perusahaan di berbagai wilayah Indonesia, termasuk di Ibukota DKI Jakarta mencari cara untuk menyelamatkan diri dari kebangkrutan dengan mengambil langkah PHK. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan yang menerapkan PHK di DKI Jakarta, karena PHK yang terjadi di DKI Jakarta terjadi terus menerus dan terjadi pada semua jabatan. PHK membuat karyawan merasakan job insecurity, yaitu kecemasan seorang karyawan akan kehilangan pekerjannya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara job insecurity dan employee well being pada karyawan yang bekerja di perusahaan yang menerapkan PHK. Teknik pengambilan sampel dilakukan menggunakan accidental sampling, dengan responden sejumlah 95. Pengumpulan data dilakukan dengan alat ukur Unidimensional Job Insecurity Scale yang telah diadaptasi dari De Witte (2000) dan alat ukur Employee Well Being yang dikonstruksi dari faktor-faktor yang mempengaruhi Employee Well Being (Juniper, 2010). Hasil yang ditemukan adalah terdapat hubungan yang signifikan dengan nilai signifikan sebesar 0,000 α < 0,05 antara job insecurity dengan employee well being dengan nilai r= -0,603. Arti nilai koefisien korelasi adalah semakin seorang karyawan merasa job insecurity maka semakin rendah employee well being karyawan tersebut.
HUBUNGAN ANTARA SELF MONITORING DENGAN PENYESUAIAN SOSIAL PADA MAHASISWA RANTAU MINANG DI UNIVERSITAS DIPONEGORO
Sari, Fachrunissa Wulan;
Fauziah, Nailul
Jurnal EMPATI Jurnal Empati: Volume 8, Nomor 1, Tahun 2019 (Januari 2019)
Publisher : Faculty of Psychology, Diponegoro University
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (262.053 KB)
|
DOI: 10.14710/empati.2019.23568
Penyesuaian sosial adalah proses individu dalam memenuhi kebutuhan sosial secara efektif dan profesional sesuai dengan kemampuannya sehingga dapat menciptakan hubungan yang harmonis dengan dirinya sendiri, orang lain dan lingkungan sosialnya. Self monitoring ialah kemampuan individu dalam mengatur presentasi diri sesuai dengan yang ada di lingkungan untuk mendapatkan kesan ideal dari orang lain dan diri sendiri sehingga membuat individu berperilaku sama dengan orang sekitar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara self monitoring dengan penyesuaian sosial pada mahasiswa rantau Minang di Universitas Diponegoro. Hipotesis dalam penelitian ini adalah terdapat hubungan antara self monitoring dengan penyesuaian sosial. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 150 mahasiswa, dengan sampel penelitian sebanyak 105 mahasiswa. Teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu teknik convinience sampling. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala penyesuaian sosial (22 aitem, α=0,878) dan skala self monitoring (28 aitem, α=0,917). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara self monitoring dengan penyesuaian sosial sebesar rxy=0,590 dengan p=0,000 (p<0,05). Self monitoring memberikan sumbangan efektif terhadap penyesuaian sosial sebesar 34,8%.Â
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI GAYA KEPEMIMPINAN RESONAN DENGAN BURNOUT PADA ANGGOTA KEPOLISIAN BRIGADIR MOBIL (BRIMOB) DETASEMEN A PELOPOR SUBDEN 2 SEMARANG
Kurniadi, Irfan Ari;
Prasetyo, Anggun Resdasari
Jurnal EMPATI Jurnal Empati: Volume 8, Nomor 1, Tahun 2019 (Januari 2019)
Publisher : Faculty of Psychology, Diponegoro University
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (333.268 KB)
|
DOI: 10.14710/empati.2019.23600
Instansi Kepolisian selalu melakukan pergantian pemimpin yang berlangsung setiap periode kepemimpinan. Setiap calon pemimpin memiliki gaya dalam memimpin masing-masing. Salah satu tipe gaya kepemimpinan yang diterapkan adalah gaya kepemimpinan resonan dimana pemimpin mampu menggerakan orang-orang dikelompoknya dengan penuh gairah, kekuatan, ketegasan, dan empati. Persepsi negatif anggota akan gaya kepemimpinan resonan menjadikan stresor di lingkungan kerja yang menjurus terjadinya burnout. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara persepsi gaya kepemimpinan resonan dengan burnout pada anggota Kepolisian Brigadir Mobil (Brimob) Detasemen A Pelopor Subden 2 Semarang. Subyek penelitian ini berjumlah 136 anggota. Teknik pengambilan sampel menggunakan convenience sampling. Alat ukur yang digunakan pada penelitian ini adalah Skala Persepsi Gaya Kepemimpinan Resonan (32 aitem, α = 0,943) dan Skala Burnout (28 aitem,   α = 0,919) yang diujikan kepada 100 anggota. Analisis Spearman Rho menunjukan nilai rxy= -0,715 dengan p = 0,000 (p < 0,05). Hasil ini menunjukan bahwa adanya hubungan negatif yang signifikan antara persepsi gaya kepemimpinan resonan dengan burnout. Artinya semakin positif persepsi gaya kepemimpinan resonan di instansi tersebut maka akan semakin rendah burnout yang dialami anggota kepolisian.
HUBUNGAN ANTARA SELF-COMPASSION DAN CITRA TUBUH PADA MAHASISWI PROGRAM S-1 MANAJEMEN UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA SEMARANG
Rina Dwi Anggraheni;
Amalia Rahmandani
Jurnal EMPATI Jurnal Empati: Volume 8, Nomor 1, Tahun 2019 (Januari 2019)
Publisher : Faculty of Psychology, Diponegoro University
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (345.374 KB)
|
DOI: 10.14710/empati.2019.23591
Terjadi banyak perubahan dalam aspek kehidupan individu pada masa remaja, dimana pandangan individu mengenai bentuk tubuhnya sendiri menjadi salah satunya. Begitupun dengan para mahasiswi di usia remaja yang tidak lepas dari permasalahan mengenai bentuk tubuh. Penelitian ini dilakukan untuk menguji hubungan antara self-compassion dan citra tubuh pada mahasiswi program sarjana Jurusan Manajemen Universitas Katolik Soegijapranata Semarang. Sampel penelitian yang diperoleh dengan teknik stratified cluster random sampling berjumlah 96 mahasiswi pada usia remaja. Pengumpulan data menggunakan dua skala pengukuran, yaitu Skala Self-Compassion (26 aitem, α = 0,849) dan Skala Citra Tubuh (24 aitem, α = 0,874). Hasil analisis statistik regresi sederhana menunjukkan rxy = 0,464 dengan nilai p=0,000 (p<0,05), yang berarti terdapat hubungan positif dan signifikan antara self-compassion dan citra tubuh. Semakin tinggi self-compassion maka semakin positif citra tubuh. Sebaliknya, semakin rendah self-compassion maka semakin negatif pula citra tubuh. Self-compassion memberikan sumbangan efektif sebesar 21,5% terhadap citra tubuh.
HUBUNGAN ANTARA KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS DENGAN KONFLIK PERAN GANDA PADA WANITA YANG BEKERJA SEBAGAI POLISI DI POLRESTABES SEMARANG
Danang Pramudito Anwar;
Nailul Fauziah
Jurnal EMPATI Jurnal Empati: Volume 8, Nomor 1, Tahun 2019 (Januari 2019)
Publisher : Faculty of Psychology, Diponegoro University
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (236.306 KB)
|
DOI: 10.14710/empati.2019.23582
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kesejahteraan psikologis dengan konflik peran ganda pada wanita yang bekerja sebagai polisi di Polrestabes Semarang. Kesejahteraan psikologis merupakan kemampuan individu untuk dapat menerima kelebihan dan kekurangan dirinya, pengalaman-pengalaman dalam hidupnya sehingga mampu berhubungan positif dengan orang lain, memiliki tujuan hidup yang jelas, mampu mengarahkan perilakunya sendiri, mampu bertahan dalam lingkungan, mempunyai keinginan untuk belajar guna mengembangkan potensi dalam diri. Konflik peran ganda adalah konflik yang terjadi akibat adanya pertentangan tuntutan dan harapan antara peran yang satu dengan peran yang lain, dalam hal ini peran diranah pekerjaan dan diranah keluarga. Populasi penelitian yaitu polisi wanita di Polrestabes Semarang yang sudah menikah. Subjek penelitian berjumlah 40 polisi wanita. Teknik pengambilan sampel menggunakan cluster sampling. Pengumpulan data dengan menggunakan skala kesejahteraan psikologis (39 aitem; α = 0,945) dan skala konflik peran ganda (40 aitem; α = 0,942). Hasil analisis regresi sederhana menunjukkan adanya hubungan negatif signifikan antara kesejahteraan psikologis dengan konflik peran ganda (rxy= -0,67; p= 0,000). Hasil analisis menunjukkan bahwa semakin tinggi kesejahteraan psikologis maka konflik peran ganda yang dialami rendah. Begitu juga sebaliknya, semakin rendah kesejahteraan psikologis maka konflik peran ganda yang dialami tinggi. Kesejahteraan psikologis memberikan sumbangan efektif sebesar 44,9% terhadap konflik peran ganda.
HUBUNGAN SCHOOL WELL-BEING DENGAN KEPATUHAN MENAATI TATA TERTIB PADA SISWA SMP N 4 PETARUKAN
Islakhul Amal;
Diana Rusmawati
Jurnal EMPATI Jurnal Empati: Volume 8, Nomor 1, Tahun 2019 (Januari 2019)
Publisher : Faculty of Psychology, Diponegoro University
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (240.357 KB)
|
DOI: 10.14710/empati.2019.23573
Kepatuhan menaati tata tertib adalah perilaku untuk mematuhi seperangkat aturan yang ada di dalam sekolah dan mau menerima sangsi ketika melanggarnya. School well-being didefinisikan sebagai suatu penilaian subjektif individu terhadap diri sendiri dan hubungannya dengan lingkungan sekolah, dimana individu tersebut dapat memuaskan kebutuhannya meliputi having (kondisi sekolah), loving (hubungan sosial), being (pemenuhan diri) dan health (status kesehatan). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara school well-being dan kepatuhan menaati tata tertib pada siswa SMP N 04 Petarukan. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa/i SMP N 04 Petarukan kelas VII dan VIII. Sampel ditentukan menggunakan teknik convenience, dengan jumlah subjek sebanyak 225 siswa. Pengumpulan data menggunakan dua skala yaitu Skala School Well-being (38 aitem, α = 0,909) dan Skala Kepatuhan Menaati Tata Tertib (34 aitem α = 0,904). Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi sederhana, dengan nilai rxy = 0,775 (p< 0,05) dan sumbangan efektif 57,3 %. Hasil penelitian ini menunjukan adanya hubungan positif dan signifikan antara school well-being dengan kepatuhan menaati tata tertib pada siswa SMP N 04 Petarukan. Semakin tinggi tingkat kepatuhan siswanya, begitu pula sebaliknya semakin rendah school well-being semakin rendah kepatuhan siswanya.
PENGALAMAN MENJADI STAND-UP COMEDIAN : SEBUAH PENDEKATAN INTERPRETATIVE PHENOMENOLOGICAL ANALYSIS
Kristy, Olyvia Heranggi;
Kahija, Yohanis Franz La
Jurnal EMPATI Jurnal Empati: Volume 8, Nomor 1, Tahun 2019 (Januari 2019)
Publisher : Faculty of Psychology, Diponegoro University
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (271.573 KB)
|
DOI: 10.14710/empati.2019.23605
Stand-up comedy adalah salah satu jenis seni komedi yang dibawakan secara monolog dan langsung di depan penonton. Orang yang melakukan stand-up comedy disebut sebagai comic. Biasanya comic memberikan pengamatan, pendapat, menceritakan pengalaman pribadi, dan mengutarakan keresahan, kenyataan, kehidupan sosial masayarakat, kemudian menyuguhkannya dengan jenaka. Penelitian ini bertujuan untuk mengekplorasi dan memahami pengalaman menjadi stand-up comedian yang telah melewati masa kompetisi Stand-Up Comedy Indonesia, yang bisa disebut sebagai comic nasional. Pendekatan kualitatif dengan metode fenomenologis, khususnya dengan analisis data Interpretative Phenomenologycal Analysis (IPA). Metode ini dipilih karena adanya kesesuaian dengan tujuan penelitian dengan prosedur yang rinci dalam menganalisis data. Pengumpulan data menggunakan wawancara mendalam semi-terstruktur pada tiga orang comic nasional. Pada penelitian ini ditemukan dua tema induk, yaitu: (1) makna menjadi comic dan (2) proses menjadi comic. Partisipan mengungkapkan keinginnya untuk menjadi comic nasional yang didasarkan oleh kebutuhan akan kasih sayang dan eksistensi diri. Pada penelitian ini juga ditemukan self-regulated learning dan aktualisasi diri.Â
HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH OTORITER DENGAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN KARIER PADA SISWA SMK TEUKU UMAR SEMARANG
Shafrilla Anggraini firdaus;
Erin Ratna Kustanti
Jurnal EMPATI Jurnal Empati: Volume 8, Nomor 1, Tahun 2019 (Januari 2019)
Publisher : Faculty of Psychology, Diponegoro University
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (462.652 KB)
|
DOI: 10.14710/empati.2019.23596
Masa remaja adalah masa dimana pengambilan keputusan semakin meningkat, dimana salah satunya tentang masa depan. Masa remaja berlangsung dari usia 13-22 tahun. Salah satu pengaruh dalam mengambil sebuah keputusan bagi remaja adalah keluarga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pola asuh otoriter dengan pengambilan keputusan karier pada remaja. Subjek penelitian ini yaitu siswa-siswi kelas XII SMK Teuku Umar Semarang yang berjumlah 123 siswa. Teknik pengambilan sampel penelitian menggunakan teknik cluster random sampling. Pengumpulan data menggunakan Skala Pola Asuh Otoriter (32 aitem valid dengan α = 0,937) serta Skala Pengambilan Keputusan Karier (22 aitem valid dengan α sebesar 0,905 ). Hasil analisis data dengan analisis regresi sederhana menunjukan terdapat hubungan negatif yang signifikan antara pola asuh otoriter dengan pengambilan keputusan karier pada siswa kelas XII SMK Teuku Umar Semarang , dengan nilai r = -524 , p= 0,000 (p<0,005 ). Pola asuh otoriter memberikan sumbangan efektif sebesar 27,4% terhadap pengambilan keputusan karier.