cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
VA
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Education,
Arjuna Subject : -
Articles 19 Documents
Search results for , issue "Vol 5, No 01 (2017): Volume 05 Nomor 01 Edisi Yudisium 2017" : 19 Documents clear
TOKOH PEWAYANGAN NAGA SANG HYANG ANTABOGA SEBAGAI INSPIRASI PENCIPTAAN KARYA KRIYA LOGAM HUDA CAHYANTO, JAFAR
Jurnal Seni Rupa Vol 5, No 01 (2017): Volume 05 Nomor 01 Edisi Yudisium 2017
Publisher : Jurnal Seni Rupa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Proses pembuatan menggunakan beberapa tahapan pembuatan, yaitu dimulai dari menemukan ide, menentukan tema, merumuskan konsep, proses pembentukan karya hingga yang terakhir adalah proses penyempurnaan. Bahan yang digunakan dalam proses pembuatan karya  menggunakan bahan utama yaitu berupa logam tembaga berbentuk plat dengan ketebalan 0.6 mm. Untuk bahan penunjang menggunakan kayu mahoni dengan ketebalan 2 cm dan besi beton eiser diameter 8 mm. Sedangkan teknik pembuatan karya logam yang digunakan adalah  teknik ukir logam rancapan, endak-endakan, dan wudulan. Teknik pembentukan bentuk naga  secara global menggunakan teknik ondel. Teknik finishing yang digunakan menggunakan proses oksidasi kimia dengan Sn. Karya yang dibuat dengan inspirasi tokoh pewayangan Sang Hyang Antaboga diwujudkan ke dalam tiga bentuk karya dengan dasain berbeda. Ke tiga karya tersebut menggambarkan sosok seorang pemimpin yang memimpin suatu wilayah atau negara, pemimpin yang sangat diimpikan oleh semua kalangan masyarakat dari jaman dahulu hingga jaman sekarang. Bentuk karya tersebut memiliki makna dan penggambaran yang berbeda. Karya pertama berjudul Darsa Utama, yang berarti seorang pemimpin pertama yang menjadi panutan bagi pemimpin selanjutnya. Karya kedua berjudul Maha Atma yang memiliki arti bahwa seorang pemimpin harus memiliki jiwa besar dalam kepemimpinannya. Karya ke tiga berjudul Nagara Adarma memiliki makna bahwasanya seorang pemimpin harus mampu berjuang untuk Negara dan rakyatnya. Penamaan karya tersebut diambil dari bahasa Jawa Sansekerta, dengan tujuan untuk melestarikan dan mengenalkan bahasa daerah. Kata kunci: wayang, naga, Sang Hyang Antaboga, kriya logam
JELAGA ASAP LILIN SEBAGAI MEDIUM PENCIPTAAN SENI LUKIS NURUL MUAWANAH, ERIDA
Jurnal Seni Rupa Vol 5, No 01 (2017): Volume 05 Nomor 01 Edisi Yudisium 2017
Publisher : Jurnal Seni Rupa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Jelaga asap lilin merupakan hal yang tidak wajar untuk dijadikan medium dalam melukis. Karena ketidak wajaran tersebut, ada tantangan tersendiri untuk membuat karya dengan medium yang sangat jarang digunakan orang, sehingga terhasilkan karya dengan medium yang nonkonvensional. Yakni karya bermediumkan jelaga asap lilin. Dalam berkarya penulis menyajikan karya tersebut pada tiga macam bidang lukis, yakni kaca, kertas dan kanvas. Tema yang diangkat adalah proses bersosial yang dialami penulis. Dari itu semua terhasilkanlah enam karya. Meski medium yang tidak wajar sudah semakin marak. Namun tetap saja mengangkat medium yang tidak wajar menjadi poin positif sebagai penyumbang literatur dalam penggunaan media nonkonvensional. Kata kunci: Jelaga Asap lilin, Medium, Seni Lukis
PEMANFAATAN LIMBAH GELAS PLASTIK AIR MINERAL SEBAGAI BAHAN UKIR BERTEMA KEHIDUPAN ANAK JALANAN HOZAIRI, ACHMAD
Jurnal Seni Rupa Vol 5, No 01 (2017): Volume 05 Nomor 01 Edisi Yudisium 2017
Publisher : Jurnal Seni Rupa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Berbekal pengalaman di masa Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang pernah mengikuti perlombaan daur ulang sampah, penulis mengembangkan karya yang ditemukan guru, yaitu Sampah Plastik Goreng sebagai pembuatan Pot Bonsai. Media dari daur ulang sampah tersebut ingin dirubah menjadi bahan untuk pembuatan seni ukir. Hal ini akan menambah beranekaragam media pada dunia seni ukir. Di sini media daur ulang sampah plastik diwujudkan  dalam bentuk ukiran atau relief seperti yang terdapat pada candi-candi yang menceritakan kehidupan pada zaman itu. Namun tema yang diangkat dalam pembuatan karya adalah kehidupan anak  jalanan. Kehidupan anak jalanan sangatlah sulit, mereka hidup dalam kekurangan, kelaparan sehingga terpaksa mengamen atau meminta-minta dijalanan, banyak cerita yang teselip didalamnya yang menurut penulis sangat menarik untuk disampaikan lewat karya ukir ini. Proses perwujudan karyanya adalah proses pembuatan seluruh karya dari desain terpilih, yang sudah dijelaskan secara umum dan bukan perkarya. Mulai dari proses pembuatan desain, pembuatan bahan baku dengan proses digoreng dengan dicampur sedikit minyak kelapa dan pendinginan. Proses pemahatan dengan pahat kayu dan terakhir finishing dengan dipanas-panaskan terus dicelup pada air. Kata kunci: limbah, gelas plastik, ukiran, anak jalanan
SINGA SEBAGAI INSPIRASI PENCIPTAAN KARYA KRIYA KAYU WILLDHAN SHOKHIF, M
Jurnal Seni Rupa Vol 5, No 01 (2017): Volume 05 Nomor 01 Edisi Yudisium 2017
Publisher : Jurnal Seni Rupa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penciptaan karya kriya kayu ini meliputi: (1)Mendeskripsikan konsep penciptaan karya kriya kayu dengan singa sebagai inspirasi. (2) Sebagai media berekspresi dan eksistensi  sekaligus penerapan proses kreatif. (3) Untuk melatih kemampuan  teknik dalam  menciptakan  karya kayu bentuk 2-dimensi yang berupa relief, serta memahami tentang pengenalan sifat dan  macam-macam bahan yang digunakan untuk membuat karya kriya kayu. Dalam penciptaan karya kriya kayu penulis menggunakan bahan kayu mahoni yang berupa papan atau lembaran,  karena karya yang diciptakan penulis berupa relief atau 2-dimensi. Desain karya dibuat dengan dibentuk secara nyata atau real , lalu dikombinasikan dengan rambut kepala yang didesain dengan menggayakan rambut tanpa meninggalkan cirri khas atau karakteristik dari rambut kepala atau surai tersebut. Karya kriya kayu yang dibuat berjumlah 2 buah, dengan karya 1 yang berjudul “Auman Sang Pemimpin” dan karya 2 berjudul “Petunjuk dari Tuhan”. Kedua karya tersebut terbuat dari kayu mahoni yang berupa papan atau lembaran, dibuat dengan teknik ukir, dan finishing dengan melamine lack clear dof. Dari inspirasi tersebut terwujud karya berbentuk relief dengan objek utama yaitu singa dengan bentuk nyata atau real dikombinasikan dengan rambut kepala yang telah dibentuk dengan menekankan penggayaan, hal ini bertujuan untuk menghasilkan karya yang unik dan menarik. Kata kunci: singa, kriya kayu, ukiran
ORGAN TUBUH ANJING SEBAGAI SUMBER INSPIRASI KARYA SENI LUKIS NARINDRA PAMUNGKAS, ZEIN
Jurnal Seni Rupa Vol 5, No 01 (2017): Volume 05 Nomor 01 Edisi Yudisium 2017
Publisher : Jurnal Seni Rupa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penulis memilih organ tubuh anjing sebagai sumber inspirasi karena penulis menciptakan karya-karya berdasarkan keresahan-keresahan, menurut penulis sebagian orang menggunakan kata “anjing” sebagai pelampiasan kekesalan atau keresahan, semua karya yang penulis ciptakan adalah wujud dari respon terhadap segala keadaan sekitar yang membuat resah. Organ tubuh binatang anjing penuh dengan rahasia dan tidak bisa kita melihatnya langsung, sama seperti penulis semua keresahan yang diangkat adalah keresahan-keresahan yang disimpan (keresahan pribadi) tanpa sepengetahuan orang lain. Selain itu penulis ingin mengangkat objek yang tidak begitu diperhatikan oleh orang, sehingga meskipun menggunakan bentuk binatang anjing tetapi karya penulis berbeda dengan seniman lain yang juga menggunakan bentuk binatang anjing. Pada pengerjaan karya “Organ Tubuh Anjing Sebagai Sumber Inspirasi Seni Lukis” gaya yang ditampilkan adalah surealis. Media menggunakan cat acrylic dan digoreskan dengan kuas diatas kanvas dan kayu, teknik yang digunakan adalah teknik blok dan dipertegas menggunakan line hitam. Dalam perwujudan karya penulis yang ditampilkan adalah bentuk-bentuk imajinatif dari organ tubuh anjing yang sudah dideformasi. Hasil dari karya yang penulis tampilkan membahas mengenai kekesalan, seperti hilangnya tontonan di televisi yang cocok untuk anak, sindiran terhadap idola remaja jaman sekarang yang tidak bisa memberikan contoh yang baik bagi penggemarnya, kekesalan kepada orang-orang yang gampang di adu domba oleh media, kekhawatiran terhadap makanan yang tidak layak konsumsi yang telah banyak menyebar di lingkungan sekitar, bahkan keresahan terhadap skripsipun diangkat di karya yang pertama. Kata Kunci: Organ tubuh anjing, Seni Lukis
KARAKTERISTIK BATIK TEYENG DI SURABAYA DIANITA SARI, PUTRI
Jurnal Seni Rupa Vol 5, No 01 (2017): Volume 05 Nomor 01 Edisi Yudisium 2017
Publisher : Jurnal Seni Rupa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Batik Teyeng merupakan nama sebuah home industry batik yang terletak di Wisma Tengger VI/33 Kecamatan Benowo Kota Surabaya. Batik Teyeng sangat unik dalam teknik dan bahan pewarnaan pada background, dengan memberikan aksen noda bekas besi berkarat. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dan diuraikan secara deskriptif. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dengan perajin, dilengkapi dengan studi kepustakaan serta dokumentasi yang diperoleh saat penelitian. Untuk mendapatkan data secara valid dilakukan triangulasi data dan informan review. Kerajinan Batik Teyeng di Kecamatan Benowo sudah ada sejak tahun 2012, didirikan oleh Firman Asyhari dan rekan yang bernama Prima. Berawal dari keinginan untuk mencoba-coba keluar dari zona aman pada pembuatan batik dan bahannya tetapi juga tidak meninggalkan teknik tradisionalnya. Proses pembuatan batik teyeng dimulai dengan mempersiapkan kain yang dicampur dengan air garam pada bak dan direndam beberapa menit setelah itu satu persatu kain diproses untuk peneyengan. Kain dibentangkan di atas spon yang telah dibasahi dengan air dan ditaburi sedikit butiran besi limbah bubut. Setelah itu di atas kain ditumpuk dengan besi/kawat yang berbeda misalkan dengan kawat ram dan butiran besi limbah bubut. Setelah rata, ditumpuk lagi dengan kain di atasnya. Demikian seterusnya hingga 7-10 kain dalam satu kali proses dengan besi/kawat yang berbeda-beda. Selanjutnya lapisan-lapisan itu disiram dengan air, kemudian memberikan pemberat pada bagian atas dengan besi yang lebih berat dan tripleks. Kemudian dibiarkan selama 1-3 hari. Sehari sekali, lapisan lain dan besi bekas tadi disiram dengan air garam. Setelah proses peneyengan selesai barulah kain diproses seperti batik pada umumnya dengan menggunakan teknik tulis dan cap. Karakteristik utama pada Batik Teyeng ini adalah adanya noda teyeng pada setiap kain yang diproduksi. Noda tersebut bermacam-macam bentuknya, sesuai bentuk besi/kawat yang digunakan. Meskipun bentuk besi atau kawat yang digunakan sama tetapi hasilnya bisa berbeda-beda. Noda yang dihasilkan oleh besi/kawat tidak bisa diulang untuk mendapatkan hasil yang sama. Kata Kunci: Batik Teyeng, karat, Surabaya, noda besi
KRIYA SENI BERBENTUK BONSAI KONTEMPORER BERBAHAN DASAR LOGAM PURWANTI,
Jurnal Seni Rupa Vol 5, No 01 (2017): Volume 05 Nomor 01 Edisi Yudisium 2017
Publisher : Jurnal Seni Rupa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Karya dibuat dari bahan dasar logam, terdiri dari kawat bendrat sebagai bahan utama dan besi eser, plat galvanis, plat besi, dan plat tembaga. Sebagian besar dari bahan yang dipakai bukan bahan yang sering digunakan dalam pembuatan karya kriya logam. Bahan utama yakni kawat bendrat selama ini dikenal hanya sebagai bahan pengikat kawat lain yang lebih besar. Namun penulis berpikir untuk memakai kawat bendrat sebagai bahan utama pembuatan karya kriya logam dengan dikombinasikan bahan lain yang tidak lazim digunakan dalam pembuatan karya seni. Benda yang awalnya bernilai rendah dapat dijadikan karya bernilai seni tinggi. Pemikiran inilah yang mendorong penulis untuk berkarya dan menulis skripsi dengan judul“Kriya Seni Berbentuk Bonsai Kontemporer Berbahan Dasar Logam” Dari inspirasi tersebut terwujud karya yang berbentuk bonsai kontemporer yang dikombinasikan dengan bentuk bola dunia. Yang pertama bola dunia tertembus pohon bonsai, yang kedua bola dunia terjepit oleh pohon bonsai. Makna yang terkandung dalam karya mengggambarkan perjuangan untuk bertahan hidup, manusia berjuang melawan kondisi lingkungan sekitar, baik dengan alam maupun dengan kondisi manusia lain yang menyesuaikan zaman. Maka dari itu hendaknya manusia tidak mudah menyerah dalam melakukan segala sesuatu, setiap kali kita ditemukan dengan masalah dan saat itulah kita dilatih untuk menyelesaikan masalah. Walau kita tertekan harus terus berjuang, hal itu yang membuat kita kuat dan terasa indah pada waktunya. Seperti karya ini dibuat dari bahan yang keras, namun dapat terlihat lentur dan artistic. Kata Kunci: kriya seni, logam, bonsai, kontemporer.
ANALISIS TEKNIK DAN ESTETIKA BENTUK KERAJINAN LIMBAH KACA PAK SUPARDI DESA SIDODADI KECAMATAN TEMPUREJO-JEMBER FERDIAN, WAHYU
Jurnal Seni Rupa Vol 5, No 01 (2017): Volume 05 Nomor 01 Edisi Yudisium 2017
Publisher : Jurnal Seni Rupa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kerajinan kaca memang beragam bila dilihat dari proses dan hasilnya.  Seperti Supardi (45 tahun) yang memilih untuk membuat kerajinan dari limbah kaca di Jember. Supardi merupakan satu-satunya yang membuat kerajinan limbah kaca di desa Sidodadi kecamatan Tempurejo Kabupaten Jember. Sebelumnya, Supardi merupakan seorang karyawan bengkel bubut kayu di Bali dan sekarang menjadi pembuat kerajinan limbah kaca yang telah tersebar di beberapa daerah di Jawa-Bali. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah tentang teknik pembuatan kerajinan limbah kaca disertai proses pembuatan kerajinan limbah kaca dari mulai pemilihan alat dan bahan baik bahan baku utama atau bahan penunjang lainnya dari awal hingga terbentuk sebuah karya kerajinan limbah kaca. Nilai estetik bentuk kerajinan limbah kaca Supardi dijabarkan melalui unsur kesatuan (unity), kerumitan (complexity), dan kesungguhan (intencity). Kesatuan, kerumitan, dan kesungguhan karya kerajinan limbah kaca Supardi dapat dilihat mulai dari proses pembuatan, bentuk masing-masing karya, dan perpaduan warna. Semua itu menghasilkan karya yang indah, halus, rapi, dan memiliki nilai guna serta nilai jual. Kata kunci: kerajinan kaca, limbah kaca, estetika, Sidodadi Jember
PERANCANGAN DESAIN KEMASAN UNTUK GALLERY DAHLIA SIDOARJO DWI ANGGRAINI, RATIKA
Jurnal Seni Rupa Vol 5, No 01 (2017): Volume 05 Nomor 01 Edisi Yudisium 2017
Publisher : Jurnal Seni Rupa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Gallery Batik Tulis Dahlia merupakan Home industry batik yang berdiri sejak tahun 1975. Motif batik yang dimiliki oleh Gallery Batik Tulis Dahlia dipastikan tidak ada yang sama dari pertama produksi hingga sekarang, menurut pemiliknya yaitu bapak H.Miftah. Disamping banyaknya pelanggan milik Gallery Dahlia, kurang di-imbangi dengan kemasan yang menarik dan mengikuti perkembangan zaman. Ditambah logo yang susah dikenali dan minim keterbacaannya. Perlu ditambahkan juga media pendukung sebagai sarana promosi untuk Gallery Dahlia. Penelitian ini menggunakan metode SWOT, USP, informan review dan Positioning. Hasil perancangan desain kemasan diwujudkan dalam bentuk desain kemasan untuk pakaian pria, pakaian wanita, pakaian anak-anak dan, kain batik tulis. Untuk hasil perancangan desain media diwujudkan dalam bentuk totebag, pouch, sticker, gantungan kunci, poster profile perusahaan dan poster acara sekaligus promosi bagi Gallery Dahlia. Kesimpulannya selain menginovasi logo dan kemasan, desain media sebagai media promosi juga dirancang untuk lebih menarik perhatian konsumen agar betah berlangganan di Gallery Dahlia. Kata Kunci : Inovasi Desain Kemasan, Desain Kemasan, Gallery Batik Tulis Dahlia.
PERANCANGAN GAME “SI ALI (AKU PEDULI) MELAWAN KORUPSI” SEBAGAI MEDIA INTERAKTIF BERNILAI BUDAYA MISBACHUL RIZAL, M.
Jurnal Seni Rupa Vol 5, No 01 (2017): Volume 05 Nomor 01 Edisi Yudisium 2017
Publisher : Jurnal Seni Rupa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada era globalisasi ini perilaku masyarakat mengikuti perkembangan teknologi,  masyarakat pada umumnya lebih senang dan terbiasa menggunakan gadget seperti ponsel pintar, tablet, laptop, dan lainya untuk berkomunikasi, bermain dan belajar. Dalam kehidupan sehari-hari mendapatkan sebuah  informasi dan pendidikan tentunya tidak lepas dari suatu media, media itu yang nanti akan menjadi sarana untuk digunakan dalam memberikan pesan  kepada masyarakat  agar  sadar dan mampu menangani gejala korupsi di kehidupan sehari-hari dengan menerapkan nilai budaya melalui unsur lokal yang diangkat. Sesuai dengan pengaruh perkembangan teknologi informasi, maka akan dikembangkan media untuk melawan korupsi melalui game. Game merupakan salah satu media yang dapat membantu dalam penyampaian materi, produk yang dihasilkan adalah berupa aplikasi game yang distribusinya  dapat diunduh melalui Google Playstore. Berdasarkan hasil perancangan ini,  disarankan bagi para orang tua untuk dapat membimbing dan mengenalkan media komunikasi ini pada anak-anaknya karena produk ini memiliki kelebihan sebagai media yang mudah dan menarik minat untuk belajar dan mendapatkan informasi. Game ini diharapkan mampu memberikan hiburan dengan menerapkan nilai-nilai yang sangat efektif sehingga masyarakat  dapat  memahami dengan baik guna melatih respon terhadap sebuah permasalahan. Kata Kunci : Game,Korupsi,Media interaktif

Page 1 of 2 | Total Record : 19