cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. sleman,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
DIMENSIA: Jurnal Kajian Sosiologi
ISSN : 1978192X     EISSN : 26549344     DOI : 10.21831
Core Subject : Social,
Arjuna Subject : -
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol 2, No 2 (2008): Vol 2, No 2, September 2008" : 5 Documents clear
ANALISIS PERUBAHAN SOSIAL PADA MASYARAKAT SAMIN (Studi Kasus di Desa Mendenrejo, Kecamatan Kradenan, Blora) Puji Lestari *
Dimensia: Jurnal Kajian Sosiologi Vol 2, No 2 (2008): Vol 2, No 2, September 2008
Publisher : Pendidikan Sosiologi FIS UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (162.115 KB) | DOI: 10.21831/dimensia.v2i2.3403

Abstract

Penelitian yang berjudul "Analisis Perubahan Sosial Pada Masyarakat Samin : Studi Kasus di Desa Mendenrejo, Kecamatan Kradenan, Blora) ", ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan perubahan sosial pada masyarakat Samin, bentuk-bentuk perubahan yang terjadi pada masyarakat Samin, dan dampak perubahan sosial pada masyarakat Samin. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif yang menekankan pada aspek kedalaman informasi yang diperoleh melalui wawancara, didukung pula oleh observasi dan dokumentasi di lapangan. Adapun sampel yang diambil adalah para perangkat desa Mendenrejo dan warga desa Mendenrejo. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perubahan pada masyarakat Samin bisa dilihat dari aspek fisik maupun non fisik. Secara fisik, bangunan rumah masyarakat Samin sudah menyerupai rumah masyarakat lainnya. Begitu pula dengan kemajuan teknologi juga sudah banyak yang menggunakan mekanisasi pertanian. Sebagian masyarakat sudah ada pula yang bisa dicermati, diantaranya adalah mengenai pendidikan. Sebagian masyarakat Samin sudah ada yang mengenyam pendidikan formal, bahkan ada pula yang sudah lulus menjadi sarjana dan mengabdikan diri untuk membangun desanya. Ada pula perubahan dari sisi ketertiban administrasi sebagai penduduk, masyarakat Samin memiliki KTP yang di dalamnya memuat agama mereka yaitu agama Islam. Meskipun pada prakteknya sebagian masyarakat Samin masih memegang teguh ajaran agama Adam, namun ada pula yang sudah memeluk agama Islam dan menjalankan ibadah sesuai dengan syari'at Islam.   Kata kunci : perubahan sosial, masyarakat, samin
STRATEGI BERTAHAN HIDUP PEDAGANG ASONGAN DI STASIUN LEMPUYANGAN YOGYAKARTA DAN BALAPAN SOLO Nur Hidayah *
Dimensia: Jurnal Kajian Sosiologi Vol 2, No 2 (2008): Vol 2, No 2, September 2008
Publisher : Pendidikan Sosiologi FIS UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (80.072 KB) | DOI: 10.21831/dimensia.v2i2.3404

Abstract

Pembengkakan jumlah pekerja di sektor informal disebabkan terjadinya pertumbuhan ekonomi yang tidak seimbang antara pedesaan dan perkotaan, serta penggunaan teknologi padat modal telah menyebabkan lapangan kerja relatif lebih mahal dan melumpuhkan industri-industri yang berproduktivitas rendah. Pedagang asongan di stasiun Lempuyangan Yogyakarta  dan stasiun Balapan  Solo merupakah salah satu alternatif pekerjaan di sektor informal. Dimana dalam dimensi ketenagakerjaan, sektor informal mampu menampung tenaga kerja tanpa proses seleksi yang berbelit-belit, dan tidak membutuhkan modal yang besar besar serta keterampilan yang tinggi. Penelitian yang berjudul  “Strategi Bertahan Hidup Pedagang Asongan di Stasiun Lempuyangan Yogyakarta dan Stasiun Balapan Solo”:  ini bertujuan untuk mengetahui strategi yang digunakan oleh para pedagang asongan dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif yang menekankan pada aspek kedalaman informasi yang diperoleh melalui wawancara, didukung pula oleh observasi dan dokumentasi di lapangan. Informan yang diambil dalam penelitian ini sebanyak    5  orang yang terdiri dari 3 orang pedagang asongan di stasiun Lempuyangan Yogyakarta dan 2 orang pedagang asongan di stasiun Balapan Solo. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pedagang asongan yang berjualan di sekitar stasiun Lempuyangan Yogyakarta dan stasiun Balapan Solo mempunyai strategi bertahan hidup yang bervariasi, diantaranya adalah dengan menjalankan kelangsungan perekonomian keluarga, diantaranya dengan pengelolaan keuangan keluarga dengan memprioritaskan kebutuhan yang penting serta mengelola agar pengeluaran tidak melebihi pemasukan, pendistribusian alokasi keuangan untuk pendidikan, makan sehari-hari dan lainnya,  melalui pinjaman, ada pula dengan menabung. Kondisi ini ditemukan baik pada pedagang asongan di stasiun Lempuyangan Yogyakarta maupun di stasiun Balapan Solo. Apabila ditinjau lebih jauh lagi, kondisi ekonomi para pedagang asongan ini relative stagnan, hal ini ditunjukkan dengan lamanya mereka bekerja sebagai pedagang asongan, serta sedikitnya variasi strategi yang mereka jalankan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Dalam hal ini mengindikasikan bahwa kurang adanya peningkatan yang signifikan pada kondisi perekonomian keluarga para pedagang asongan tersebut.   Kata kunci : strategi, pedagang asongan, stasiun
EKSISTENSI KEHIDUPAN BURUH GENDONG PEREMPUAN DI PASAR BERINGHARJO YOGYAKARTA Trina Melianingsih, Sheila Oksapariana a *
Dimensia: Jurnal Kajian Sosiologi Vol 2, No 2 (2008): Vol 2, No 2, September 2008
Publisher : Pendidikan Sosiologi FIS UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (143.216 KB) | DOI: 10.21831/dimensia.v2i2.3405

Abstract

The theme of this research is about the strategy of labor carriers (buruh gendong) to exist in facing the various life dynamics around the area of Beringharjo market, Yogyakarta. Researcher desire to know how the strategy or effort done by all labor in order to take care of themselves existence and also how the role of the social capital that playing in a part of its effort. Strategy can be formulated as effort to take care of themselves existence as labor carry on the back woman at Beringharjo market. Method used in this research is the descriptive qualitative method. In this research, there are six labors of women carriers (buruh gendong perempuan) that still active work around the area of Beringharjo market taken as the informant object. According to them, we know how their efforts and strategy done to take care of themselves existence in facing of the dynamics life at Beringharjo market. One of their strategies is join the labor group in the area of Beringharjo market. Sayuk Rukun Association directs under construction an institution which interest in charwoman activity. A lot of efforts developed, for example cooperation, saving and loan and religious activity which usually always continued with the activity of health service. In religious activity, it also gives some materials to add their knowledge. In this research found some factors related to the background of the existence of labor woman carriers (buruh gendong perempuan) and also efforts done to maintain themselves in facing of market economics.   Keyword: Existence, Labor, Woman Carrier
WASP DAN IDENTITAS AMERIKA Eko Rujito *
Dimensia: Jurnal Kajian Sosiologi Vol 2, No 2 (2008): Vol 2, No 2, September 2008
Publisher : Pendidikan Sosiologi FIS UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (170.114 KB) | DOI: 10.21831/dimensia.v2i2.3401

Abstract

There have been abundant of studies on White Anglo-Saxon Protestant and its role in shaping American culture. The assumption that America is an Anglo-Saxon Protestant nation is not entirely wrong, to certain extent, it is even indubitable. Anglo-Saxon Protestant culture and ethics have shaped America the nation it is today. This cannot be separated from the fact that the first settlers were people with Anglo-Protestant background. Through more than two hundred years of immigrations, however, when people from other parts of the globe with different cultural background and religious beliefs flooded America in huge number, this core culture did not vanish. It survived and was embraced by the majority of Americans. This paper tries to scrutinize the way the WASP identity became American identity. To do this, there are three basic ideas related to the WASP that need to be explored; the Anglo-Saxon ethnicity, Protestantism, and Anglo-conformity. In the first part it will try to investigate the significance of Anglo-Saxon ethnicity and the meaning of being an Anglo-Saxon. The second part will deal with very core of the WASP, Protestantism. In this part, this paper will answer the question on the role of Protestantism in shaping WASP identity and American identity. The last part is a discussion on the process of assimilation experienced by immigrants with non-Anglo-Saxon Protestant origins in order to be acknowledged as Americans. Keywords: WASP, American Identity, American Culture
EFEKTIFITAS REAL MICROTEACHING PADA PROGRAM PPL I (MICROTEACHING) DI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SOSIOLOGI FISE UNY V. Indah Sri Pinasti *
Dimensia: Jurnal Kajian Sosiologi Vol 2, No 2 (2008): Vol 2, No 2, September 2008
Publisher : Pendidikan Sosiologi FIS UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (149.131 KB) | DOI: 10.21831/dimensia.v2i2.3402

Abstract

Penelitian ini pada dasarnya berpijak dari dan bertujuan untuk menjawab permasalahan bagaimanakah meningkatkan efektifitas waktu dan tempat dalam pelaksanaan Real Microteaching, bagaimana pemilihan materi yang tepat dan untuk meningkatkan kemampuan mengajar bagi mahasiswa calon guru. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Metode ini dipilih dengan pertimbangan bahwa penelitian ini dilaksanakan melalui pengamatan dan wawancara yang mendalam terhadap beberapa mahasiswa yang mengikuti praktik pengajaran mikro dengan model real microteaching. Lokasi penelitian adalah di program studi Pendidikan Sosiologi, FISE, UNY pada tahun ajaran 2008. Adapun teknik pengumpulan datanya dilakukan dengan observasi langsung, kemudian dilengkapi dengan wawancara yang mendalam terhadap responden dan dilengkapi dengan dokumen pelaksanaan real microteaching berupa catatan maupun berupa rekaman audio visual. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari aspek waktu dan tempat pelaksanaan, real microteaching memerlukan waktu yang lebih lama dan tempat pelaksanaan yang memadai terkait dengan kehadiran siswa (real) ke kampus. Dilihat dari aspek materi yang disampaikan bisa lebih baik karena menyesuaikan materi yang sedang dan akan diajarkan di sekolah. Dilihat dari aspek siswa yang dijadikan model, terlihat antusias dalam mengikuti kegiatan real microteaching, siswa lebih alami melakukan kegiatan pembelajaran karena kehadiran mahasiswa praktikan dan nuansa baru pembelajaran dengan multimedia yang lebih menarik. Dilihat dari segi praktikan yang kurang siap, ternyata dengan kegiatan real microteaching mahasiswa praktikan justru menjadi lebih siap karena harus menghadapi situasi alami disek3lah meskipun dalam keadaan yang mikro baik siswanya maupun materinya. Dilihat dari aspek supervisor yang ada dalam ruangan, ternyata kehadirannya menyebabkan suasana tampak lebih tegang, kurang alami berbeda dengan situasi pembelajaran mikro yang dilakukan di dalam Laboratorium Mikro Teaching yang memang sudah dipersiapkan tempat khusus bagi supervisor sehingga kehadirannya tidak mengganggu pelaksanaan real microteaching.   Kata Kunci : Efektifitas, Real Microteaching, Pendidikan Sosiologi.

Page 1 of 1 | Total Record : 5