Articles
104 Documents
PILIHAN RASIONAL KEPUTUSAN PEREMPUAN SARJANA MENJADI IBU RUMAH TANGGA
Ardina Wulantami
Dimensia: Jurnal Kajian Sosiologi Vol 7, No 1 (2018): Dimensia: Jurnal Kajian Sosiologi
Publisher : Pendidikan Sosiologi FIS UNY
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (241.757 KB)
|
DOI: 10.21831/dimensia.v7i1.21049
Di tengah semakin tingginya jumlah perempuan masuk ke ranah publik,muncul fenomena arus balik, yakni perempuan yang memilih berkarir sebagai iburumah tangga meski mereka telah mencapai gelar sarjana. Berbagai kajianmenunjukkan bahwa keputusan perempuan menjadi ibu rumah tangga lebihdidasarkan pada alasan kecukupan ekonomi, pengasuhan anak, dan atau tuntutansuami. Rasionalitas seringkali hanya dilekatkan pada perempuan berpendidikantinggi yang menjadi wanita karir atau bekerja di sektor publik. Namun pada artikel inimembahas rasionalitas pilihan sarjana perempuan menjadi ibu rumah tangga,dengan menganalisis keputusan mereka berbasis perhitungan cost and rewardserta Comparison Alternative (CA, Artikel ini mengulas keputusan perempuan bergelar sarjana menjadi ibu rumah tangga sebagai pilihan rasional. Kasus yangdipaparkan dikaji melalui metode kualitatif (wawancara mendalam dan observasi)terhadap empat perempuan sarjana yang memutuskan menjadi ibu rumah tangga. Kata kunci : pilihan rasional, cost, reward, educated housewife, comparisonlevel, comparison alternative
PERUBAHAN DALAM STRUKTUR KELUARGA
Puji Lestari;
Peorwanti Hadi Pratiwi
Dimensia: Jurnal Kajian Sosiologi Vol 7, No 1 (2018): Dimensia: Jurnal Kajian Sosiologi
Publisher : Pendidikan Sosiologi FIS UNY
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (236.928 KB)
|
DOI: 10.21831/dimensia.v7i1.21053
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan yang terjadi dalam struktur keluarga, dengan fokus pada keluarga anak yang mengalami broken-home dan anak yang bekerja sebagai tukang ojek payung di Malioboro, Yogyakarta. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan paparan deskriptif analisis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa anak sebagai aktor utama yang menjadi fokus pembahasan telah mengalami berbagai perubahan terkait status yang disandangnya di dalam keluarga. Anak yang bekerja sebagai tukang ojek payung misalnya, meskipun hanya bekerja pada musim hujan saja, namun uang yang diperolehnya digunakan untuk membantu memenuhi kebutuhan keluarga sehari-hari. Penghasilan yang diperoleh selain untuk memenuhi kebutuhan sekolah (membeli sepatu, buku, seragam) juga ada yang diserahkan kepada orang tuanya. Orang tua mereka senang mendapatkan uang dari anak-anak mereka yang belum genap berusia 15 tahun tersebut. Kemudian anak-anak yang berasal dari keluarga broken-home, bila dianalisis dengan menggunakan teori struktural fungsional, terlihat bahwa dalam keluarga yang mengalami broken-home, orang tua kurang maksimal dalam menjalankan fungsinya. Fungsi keluarga yang kurang terpenuhi adalah fungsi ekonomi dan kasih sayangKata Kunci: Perubahan, Struktur Keluarga, Pekerja Anak
MOTIVASI DAN HARAPAN MAHASISWA DIFABLE TERHADAP PENDIDIKAN INKLUSI DI UIN SUNAN KALIJAGA
Muryanti Muryanti;
Tri Mulyani
Dimensia: Jurnal Kajian Sosiologi Vol 7, No 1 (2018): Dimensia: Jurnal Kajian Sosiologi
Publisher : Pendidikan Sosiologi FIS UNY
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (255.297 KB)
|
DOI: 10.21831/dimensia.v7i1.21054
Pendidikan inklusi memberikan harapan bagi kelompok difable untuk mendapatkan pendidikan yang sama dengan warga negara lain. Dengan bekal pendidikan tersebut diharapkan mereka mendapatkan kesempatan yang sama dalam memperoleh pekerjaan demi kesejahteraan untuk kelangsungan hidupnya. Tulisan ini hendak mengkaji bagaimana motivasi dan harapan yang dimiliki oleh para difable terhadap pendidikan inklusi yang diselenggarakan oleh UIN Sunan Kalijaga. Metode penelitian kualitatif dengan penggalian data primer melalui observasi dan wawancara mendalam terhadap mahasiswa difable. Data sekunder diperoleh dari beberapa dokumen yang dimiliki oleh PLD UIN dalam proses penyelenggaraan pendidikan inklusi tersebut. Hasil penelitian menunjukan bahwa motivasi difabel, mayoritas sama dengan mahasiswa lain untuk mendapatkan pendidikan dan mencapai cita-cita sama dengan mahasiswa normal. Proses pembelajaran di UIN belum sesuai dengan keinginan mereka karena banyak kekurangan dari sarana dan prasarana, pendamping mahasiswa difabel dan dosen yang kurang memiliki pengetahuan dan keterampilan untuk mendidik kelompok difabel. Kata Kunci: Pendidikan inklusi, mahasiswa difable, motivasi dan harapan.
KEKERASAN DALAM HUBUNGAN PACARAN DI KALANGAN MAHASISWA : STUDI REFLEKSI PENGALAMAN PEREMPUAN
Intan Permata Sari
Dimensia: Jurnal Kajian Sosiologi Vol 7, No 1 (2018): Dimensia: Jurnal Kajian Sosiologi
Publisher : Pendidikan Sosiologi FIS UNY
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (564.664 KB)
|
DOI: 10.21831/dimensia.v7i1.21055
Artikel ini berfokus mengenai kekerasan dalam pacaran di kalangan mahasiswa. Kekerasan pada masa pacaran menarik diungkap, karena mengalami peningkatan setiap tahunnya. Korban kekerasan dalam pacaran cenderung perempuan. Akar permasalahannya, terdapat ketimpangan dalam relasi gender. Pertanyaan utama artikel ini adalah bagaimana proses terjadinya kekerasan dalam hubungan pacaran di kalangan mahasiswa? Serta bagaimana perempuan korban tetap mempertahankan hubungan tersebut? Padahal perempuan tersebut masih memiliki pilihan untuk putus. Berbeda halnya dengan perempuan yang terikat perkawinan. Temuan kualitatif, menunjukan alasan perempuan korban kekerasan dalam pacaran mempertahankan hubungannya tidak hanya dipengaruhi oleh faktor psikologis tetapi juga non-psikologis, termasuk faktor sosiologis, khususnya terkait cost dan benefit dalam relasi pacaran. Perempuan korban cenderung menjadi makhluk irasional dengan mempertahankan relasi pacarannya dengan pertimbangan keuntungan berupa terhindar dari social bullying melalui prestige dari status pacaran, dan terpenuhinya kebutuhan afeksi. Meskipun, harus mengorbankan waktu dan terjebak dalam hubungan kekerasan.Kata Kunci : Kekerasan Dalam Pacaran (KDP), gender relation, Perempuan korban KDP
CHILDREN CARE MAINSTREAMING SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN KEKERASAN TERHADAP ANAK DI KOTA SEMARANG
Rudi Salam;
Didi Pramono;
Noviani Achmad Putri
Dimensia: Jurnal Kajian Sosiologi Vol 7, No 1 (2018): Dimensia: Jurnal Kajian Sosiologi
Publisher : Pendidikan Sosiologi FIS UNY
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (238.06 KB)
|
DOI: 10.21831/dimensia.v7i1.21056
Artikel bertujuan mengkaji tingkat kekerasan terhadap anak, menganalisis kondisi kelayakan lingkungan hidup bagi anak-anak; dan mengembangkan model Children Care Mainstreaming. Hasil penelitian tingkat kekerasan di Kota Semarang masih dikategorikan tinggi, tertinggi di Jawa Tengah. Angka kekerasan berjumlah 244 kasus, yang terdiri atas kasus kekerasan terhadap perempuan (169 kasus), kekerasan terhadap anak (67 kasus), dan anak berkonflik dengan hukum (8 kasus). Kondisi kelayakan lingkungan hidup masih perlu mendapatkan perhatian khusus, karena ada beberapa indikator Kota Layak Anak (KLA) yang belum terpenuhi. Misal (1) masih banyak anak yang belum dibebaskan dari bentuk pekerjaan terburuk anak; (2) belum banyak lembaga kemasyarakatan yang terlibat dalam pemenuhan hak anak; (3) belum ada sekolah yang memiliki program, sarana, dan prasarana perjalanan anak ke dan dari sekolah; (4) belum ada mekanisme penanggulangan bencana yang memperhatikan kepentingan anak. Model Children Care Mainstreaming yang dikembangkan dalam penelitian ini dinamakan dengan One Month Report. Program ini merupakan laporan yang disusun oleh sekolah (guru kelas) terkait dengan tujuh aspek afektif anak yang akan diberikan kepada orang tua siswa yakni religiusitas, etika, komunikasi, pertemanan, minat dan bakat, gaya belajar, dan capaian pembelajaran.Kata Kunci : Children Care Mainstreaming, Child Abuse
IMPLIKASI POLA ASUH KAKEK-NENEK TERHADAP SIFAT DAN PRESTASI
Sinto Arini
Dimensia: Jurnal Kajian Sosiologi Vol 7, No 1 (2018): Dimensia: Jurnal Kajian Sosiologi
Publisher : Pendidikan Sosiologi FIS UNY
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (213.733 KB)
|
DOI: 10.21831/dimensia.v7i1.21057
Pengasuhan anak yang dilakukan oleh kakek dan nenek semakin banyak terjadi di masyarakat, sehingga muncul beberapa masalah dalam proses pengasuhan tersebut. Artikel ini ingin melengkapi penelitian-penelitian sebelumnya dengan melihat adanya masalah jarak antar generasi kakek-nenek dengan cucunya. Fokus yang diambil adalah pola asuh kakek-nenek yang dipengaruhi jarak antar generasi sehingga berdampak pada sifat dan prestasi anak. Analisa dilakukan dengan menggunakan perspektif struktural fungsional.Menggunakan metode kualitatif hasil temuan menunjukkan bahwa masalah jarak antar generasi menghasilkan dua kecenderungan pola asuh yang diterapkan kakek-nenek, yaitu pola asuh permisif dan pola asuh di antara permisif dengan otoriter. Dua pola asuh tersebut cenderung berdampak negatif pada sifat anak, yaitu suka berbohong dan pemalas. Namun ada perbedaan pada kemandirian anak, dimana pola asuh otoriter menghasilkan anak yang mandiri sedangkan pola asuh permisif sebaliknya. Selain itu, kedua pola asuh kakek-nenek berdampak negatif bagi prestasi anak di sekolah.Kata kunci: pola asuh, pengasuhan kakek-nenek, jarak antar generasi, sifat anak, prestasi anak
FENOMENA JUDI KARTU REMI DI DUSUN MEDANG DESA SAMPUNG KECAMATAN SAMPUNG KABUPATEN PONOROGO
Prima Andika Saputra;
I Dewa Putu Eskasasnanda;
Sukamto Sukamto Sukamto
Dimensia: Jurnal Kajian Sosiologi Vol 9, No 2 (2020): Dimensia: Jurnal Kajian Sosiologi
Publisher : Pendidikan Sosiologi FIS UNY
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.21831/dimensia.v9i2.28933
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apa yang melatarbelakangi perjudian kartu remi yang berada di Dusun Medang Desa Sampung Kecamatan Sampung. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif (descriptive research). Sumber data yang digunakan yaitu sumber primer dan sumber sekunder. Pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu dengan observasi, wawancara dan dokumentasi dengan tekhnik analisis menggunakan model interaktif Miles dan Huberman. Tahap penelitian yang dilakukan yaitu tahap persiapan, pelaksanaan dan pelaporan. Hasil penelitian faktor yang melatarbelakangi pelaku melakukan judi kartu remi yang terbesar adalah faktor teman atau lingkungan.
MEMBACA REALITAS BULLYING DI SEKOLAH : TINJAUAN MULTIPERSPEKTIF SOSIOLOGI
Ariefa Efianingrum
Dimensia: Jurnal Kajian Sosiologi Vol 7, No 2 (2018): Dimensia: Jurnal Kajian Sosiologi
Publisher : Pendidikan Sosiologi FIS UNY
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (228.287 KB)
|
DOI: 10.21831/dimensia.v7i2.32584
Bullying merupakan jenis kekerasan spesifik yang seringkali hadir tanpa disadari dalam suatu relasi sosial. Bullying dapat terjadi dalam berbagai konteks,termasuk di dalam sistem persekolahan. Intensitas bullying di sekolah menunjukkanpeningkatan dengan jenis yang semakin beragam, seperti verbal bullying, physicalbullying, sexual bullying, emosional bullying, dan cyber bullying. Dalam perspektifsosiologi, tidak ada jawaban tunggal dalam menjelaskan realitas sosial karenasosiologi merupakan ilmu sosial berparadigma ganda. Demikian juga dalammenjelaskan realitas bullying di sekolah. Tulisan ini mencoba mengurai tentangbullying di sekolah dalam multiparadigmatik sosiologi, yaitu paradigma determinismestruktur (makro objektif), determinisme agen (mikro subjektif), dan pemaduan(kontinum) di antara keduanya. Tinjauan tentang bullying di sekolah ini pentingdilakukan supaya penjelasannya tidak parsial sehingga dapat memberikanpemahaman yang lebih komprehensif. Pilihan teoretik tersebut memiliki implikasimetodologis yang selanjutnya diharapkan bermuara pada ditemukannya solusi yangtepat. Langkah solutif untuk prevensi dan mengatasi bullying perlu dilakukan untukmengembangkan relasi sosial menjadi lebih harmonis dan humanis.
STUDENTS’ PERCEPTION TOWARDS THE DEMOCRATIC VALUES OF PANCASILA ON PREVENTING RADICALISM
Elly Hasan Sadeli;
Eko Priyanto
Dimensia: Jurnal Kajian Sosiologi Vol 7, No 2 (2018): Dimensia: Jurnal Kajian Sosiologi
Publisher : Pendidikan Sosiologi FIS UNY
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (394.385 KB)
|
DOI: 10.21831/dimensia.v7i2.32628
Penelitian ini bertujuan dimaksudkan untuk mendapatkan informasi aktual dan faktual tentang persepsi mahasiswa pengurus dan anggota IMM KorkomUMP dan Soedirman terhadap demokrasi Pancasila dalam menangkal pahamradikalisme. Proses penelitian menggunakan pendekatan kualitatif denganmetode studi kasus. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi,wawancara, studi dokumentasi dan studi literatur. Penelitian ini dilakukan diorganisasi IMM Korkom UMP dan Soedirman, yang menjadi subjek penelitianadalah pengurus dan anggota IMM.Temuan dalam penelitian ini menunjukkanbahwa; 1) Pengurus dan anggota IMM korkom UMP dan Soedirman belummemiliki pemahaman yang utuh terhadap konsep demokrasi Pancasila, namundalam menjalankan organisasi para pengurus dan anggota sebenarnya telahmelaksanakan benih-benih praktek demokrasi Pancasila dalam setiapperencanaan dan pelaksanaan kegiatan, 2) Secara konkrit dalam mengantisipasipaham radikal, organisasi IMM sendiri tentu saja memperkuat dan menyesuaikanrancangan Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) agar tidakdisisipkan paham tersebut. AD/ART sebagai pilar pergerakan organisasi harusmenunjukkan dan mewakili ideologi Pancasila dan kemuhammadiyahan sebagairuh dan dasar perjuangan. Juga disepakati agar para pengurus dan anggotaberkomitmen dalam menunjukkan aksi dan pemikirannya yang dilandasi olehsemangat demokrasi Pancasila dan tentu saja Muhammadiyah. Tanpa komitmendan prinsip yang kuat, maka paham radikal akan mudah masuk ke dalam tubuhorganisasi. 3) Setiap akan melaksanakan kegiatan, pengurus IMM diberikanruang publik untuk berdiskusi melalui musyawarah. Inilah sebenarnya sebagaibenih dari demokratisasi. Dinamika yang terjadi di tubuh IMM senantiasa dijadikan sebagai perbedaan dengan dasar rahmatan lil ‘alamin. 4) Bahayamasuknya paham radikalis, bagi IMM tidak ada sosialisasi yang khusus, namunsenantiasa membangun dan membuka ruang diskusi rutin membahaspemahaman radikal. Oleh karena itu, pentingnya membangun pemahamandemokrasi Pancasila terhadap seluruh anggota juga dilakukan melalui prosesdialogis dan implementatif.
DAMPAK KEHIDUPAN SOSIAL DAN EKONOMI PEMBANGUNAN KAMPUNG INGGRIS KEBUMEN (KIK) (STUDI KASUS PADA MASYARAKAT DESA JATIJAJAR, KECAMATAN AYAH, KABUPATEN KEBUMEN)
Wahyu Misniawati;
V. Indah Sri Pinasti
Dimensia: Jurnal Kajian Sosiologi Vol 7, No 2 (2018): Dimensia: Jurnal Kajian Sosiologi
Publisher : Pendidikan Sosiologi FIS UNY
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (270.292 KB)
|
DOI: 10.21831/dimensia.v7i2.32648
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak kehidupan sosial dan ekonomi pada masyarakat Desa Jatijajar akibat adanya pembangunan KampungInggris Kebumen di Desa Jatijajar sebagai pusat pembelajaran percakapan bahasaInggris. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif deskriptif.Informan penelitian dipilih menggunakan metode purposive sampling. Teknikpengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi.Teknik validasi data menggunakan metode triangulasi, sedangkan Proses analisisdata dalam penelitian ini menggunakan metode analisis Miles dan Huberman yangterdiri dari tahap pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikankesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa dalam pelaksanaanpembangunan KIK membawa perubahan yang berdampak pada kehidupan sosialdan ekonomi masyarakat Desa Jatijajar. Dampak di bidang ekonomi yaituterciptanya lapangan pekerjaan baru, dan peningkatan penghasilan masyarakatmelalui berbagai sektor ekonomi berupa homestay, laundry, katering, dan warung.Dampak sosial pada masyarakat berupa perubahan status sosial, berubahnya polainteraksi masyarakat, peningkatan kemampuan berbahasa Inggris, perubahan polapenggunaan bahasa, serta terbentuknya lembaga sosial baru. Masyarakat jugamerasakan dampak negatif dari pembangunan KIK berupa kebisingan serta tidakmeratanya partisipasi masyarakat.