cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. sleman,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
DIMENSIA: Jurnal Kajian Sosiologi
ISSN : 1978192X     EISSN : 26549344     DOI : 10.21831
Core Subject : Social,
Arjuna Subject : -
Articles 124 Documents
FENOMENA TARI TAYUB DI KECAMATAN JATIROGO KABUPATEN TUBAN Arim Syahroni *
Dimensia: Jurnal Kajian Sosiologi Vol 6, No 1 (2012): Dimensia: Jurnal Kajian Sosiologi
Publisher : Pendidikan Sosiologi FIS UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (255.391 KB) | DOI: 10.21831/dimensia.v6i1.3366

Abstract

Tayub is a traditional dance popularized in Kecamatan Jatirogo, Kabupaten Tuban. Tayub dance usually performed in the wedding party, circumcision, and bersih desa which aim to get the fertility. This tayub dance performance is closely related to the social divergence, social labeling, and the effect which is emerged. This study aim to describe the factors considered that tayub is divergent from the public norm which causes social labeling and influences the existence on the profession of ledhek and the effect of tayub dance performance either to ledhek or community in Kecamatan Jatigoro, Kabupaten Tuban This study is a qualitative descriptive which the primary data resource consisted of ledhek, pengibing, and public figure. The secondary data resource was collected by using documentation and references. The data were collected by: observation, interview, and documentation. The sampling technique used was the purposive sampling. The validity of data used the triangulation and method. In addition, the data analysis consists of several steps, such as data collection, data reduction, presenting data, and conclusion. This study showed that tayub dance is performed in two sessions; in the midday and night. Tayub and ledhek still exist at the time. It has been shown that the Tuban local government in every year invites the ledhek to be a representative dancer of East Java simultaneously to intend the Culture program in Jakarta, even performs in TMII. In addition, it has been a fundamental program of the Tuban celebration. Tayub dance performed in the wedding party, circumcision, and purified village ritual are believed to be able to influence the fertility. Tayub dance has a manifest and a laten functions. The manifest function can be considered from its purpose that is gratitude, and keep the good relationship between the figure and its community. The latent function considered from the public divergence, labeling and the effect of tayub dance. The effects of its divergence are sawer (has not been allowed by Tuban government since 2003), drinking alcohol, conflict, and an affair. This social divergence emerges the social labeling on ledhek either positive or negative. Tayub dance has a positive and negative effect to either ledhek or its community.  The positive effect can be considered from the high financial reached by the ledhek. Ledhek has an experience performed in Jakarta. On the other hand, the negative effect emerges the negative labeling from the public. Keywords: Tayub, ledhek, social divergence, labeling, effect
ANALISIS PERUBAHAN SOSIAL PADA MASYARAKAT SAMIN (Studi Kasus di Desa Mendenrejo, Kecamatan Kradenan, Blora) Puji Lestari *
Dimensia: Jurnal Kajian Sosiologi Vol 2, No 2 (2008): Vol 2, No 2, September 2008
Publisher : Pendidikan Sosiologi FIS UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (162.115 KB) | DOI: 10.21831/dimensia.v2i2.3403

Abstract

Penelitian yang berjudul "Analisis Perubahan Sosial Pada Masyarakat Samin : Studi Kasus di Desa Mendenrejo, Kecamatan Kradenan, Blora) ", ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan perubahan sosial pada masyarakat Samin, bentuk-bentuk perubahan yang terjadi pada masyarakat Samin, dan dampak perubahan sosial pada masyarakat Samin. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif yang menekankan pada aspek kedalaman informasi yang diperoleh melalui wawancara, didukung pula oleh observasi dan dokumentasi di lapangan. Adapun sampel yang diambil adalah para perangkat desa Mendenrejo dan warga desa Mendenrejo. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perubahan pada masyarakat Samin bisa dilihat dari aspek fisik maupun non fisik. Secara fisik, bangunan rumah masyarakat Samin sudah menyerupai rumah masyarakat lainnya. Begitu pula dengan kemajuan teknologi juga sudah banyak yang menggunakan mekanisasi pertanian. Sebagian masyarakat sudah ada pula yang bisa dicermati, diantaranya adalah mengenai pendidikan. Sebagian masyarakat Samin sudah ada yang mengenyam pendidikan formal, bahkan ada pula yang sudah lulus menjadi sarjana dan mengabdikan diri untuk membangun desanya. Ada pula perubahan dari sisi ketertiban administrasi sebagai penduduk, masyarakat Samin memiliki KTP yang di dalamnya memuat agama mereka yaitu agama Islam. Meskipun pada prakteknya sebagian masyarakat Samin masih memegang teguh ajaran agama Adam, namun ada pula yang sudah memeluk agama Islam dan menjalankan ibadah sesuai dengan syari'at Islam.   Kata kunci : perubahan sosial, masyarakat, samin
EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE ACTIVE DEBATE DALAM PEMBELAJARAN SOSIOLOGI Dwi Indriati Djunadi *
Dimensia: Jurnal Kajian Sosiologi Vol 4, No 1 (2010): Vol 4, No 1, Maret 2010
Publisher : Pendidikan Sosiologi FIS UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (261.974 KB) | DOI: 10.21831/dimensia.v4i1.3428

Abstract

Perkembangan IPTEK menuntut bangsa kita untuk memiliki pendidikan yang berkualitas, karena kesejahteraan bangsa  kita tidak hanya ditentukan oleh modal sosial yang bersifat fisik  tetapi juga oleh sumber daya manusianya  itu sendiri. Selama ini pembelajaran di sekolah masih menggunakan metode konvensional terutama untuk materi yang bersifat hafalan khususnya pembelajaran sosiologi sehingga pembelajaran bersifat monoton dan siswa belajar pasif. Penelitian ini mencoba menerapkan sebuah metode yang  akan membangkitkan daya pikir dan analisis siswa sehingga siswa belajar lebih aktif dan kritis. Metode ini disebut metode  active debate. Penelitian ini bertujuan  untuk mengetahui efektivitas penerapan metode  active debate dalam pembelajaran sosiologi di SMA Negeri 8 Purworejo. Disamping tujuan utama tersebut, penelitian ini juga akan mengetahui perbedaan penerapan pembelajaran active debate dengan ceramah. Metode dalam penelitian ini adalah kuasi eksperimen. Populasi penelitian ini adalah semua siswa SMA Negeri 8 Purworejo yang berjumlah 120 siswa. Sampel berjumlah 77 orang dengan teknik random sampling. Desain dalam penelitian ini adalah  Pre Test Post Test Control Group Design. Kelas XI IS II yang terdiri dari 35 siswa dipilih sebagai kelas eksperimen sedangkan kelas XI IS III yang terdiri dari 42 siswa sebagai kelas kontrol. Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data penelitian adalah dengan tes prestasi belajar sosiologi. Validitas yang digunakan adalah validitas isi, validitas konstruk dan validitas konkuren. Reliabilitas tes prestasi belajar sosiologi dengan menggunakan teknik Alpha Cronbach. Metode untuk analisis data adalah dengan uji t. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran sosiologi menggunakan metode  active debate lebih efektif dibandingkan metode ceramah, hal ini dapat diketahui besarnya distribusi t0 adalah 10.033 dengan p-value sebesar 0.000. Nilai distribusi t0 adalah 10.033 lebih besar dari t(75)(0.05) sebesar 1.665. artinya pada kelompok kontrol dan eksperimen terdapat perbedaaan yang signifikan atau pada hipotesis statistik Ho ditolak dan Ha diterima. Lebih lanjut bobot efektifitas penggunaan metode active debate (eksperimen) dibandingkan penggunaan metode ceramah (kontrol) adalah 24.5%. Bobot efektifitas tersebut menempatkan penggunaan active debate yang jauh lebih efektif dibandingkan ceramah.   Kata Kunci: Active Debate, Efektivitas, Pembelajaran
CHILDREN CARE MAINSTREAMING SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN KEKERASAN TERHADAP ANAK DI KOTA SEMARANG Rudi Salam; Didi Pramono; Noviani Achmad Putri
Dimensia: Jurnal Kajian Sosiologi Vol 7, No 1 (2018): Dimensia: Jurnal Kajian Sosiologi
Publisher : Pendidikan Sosiologi FIS UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (238.06 KB) | DOI: 10.21831/dimensia.v7i1.21056

Abstract

Artikel bertujuan mengkaji tingkat kekerasan terhadap anak, menganalisis kondisi kelayakan lingkungan hidup bagi anak-anak; dan mengembangkan model Children Care Mainstreaming. Hasil penelitian tingkat kekerasan di Kota Semarang masih dikategorikan tinggi, tertinggi di Jawa Tengah. Angka kekerasan berjumlah 244 kasus, yang terdiri atas kasus kekerasan terhadap perempuan (169 kasus), kekerasan terhadap anak (67 kasus), dan anak berkonflik dengan hukum (8 kasus). Kondisi kelayakan lingkungan hidup masih perlu mendapatkan perhatian khusus, karena ada beberapa indikator Kota Layak Anak (KLA) yang belum terpenuhi. Misal (1) masih banyak anak yang belum dibebaskan dari bentuk pekerjaan terburuk anak; (2) belum banyak lembaga kemasyarakatan yang terlibat dalam pemenuhan hak anak; (3) belum ada sekolah yang memiliki program, sarana, dan prasarana perjalanan anak ke dan dari sekolah; (4) belum ada mekanisme penanggulangan bencana yang memperhatikan kepentingan anak. Model Children Care Mainstreaming yang dikembangkan dalam penelitian ini dinamakan dengan One Month Report. Program ini merupakan laporan yang disusun oleh sekolah (guru kelas) terkait dengan tujuh aspek afektif anak yang akan diberikan kepada orang tua siswa yakni religiusitas, etika, komunikasi, pertemanan, minat dan bakat, gaya belajar, dan capaian pembelajaran.Kata Kunci : Children Care Mainstreaming, Child Abuse
POLA ASUH ANAK DALAM KELUARGA ( Studi kasus pada pengamen anak-anak di kampung Jlagran, Yogyakarta ) Puji Lestari *
Dimensia: Jurnal Kajian Sosiologi Vol 2, No 1 (2008): Vol 2, No 1, Maret 2008
Publisher : Pendidikan Sosiologi FIS UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (225.889 KB) | DOI: 10.21831/dimensia.v2i1.3398

Abstract

The research with the title ” Parenting Method in Family” (Case Study of Singing Beggar-Children in Jlagran)”, is held to learn the method of parenting which is applied by parent to children. This is to gain clear information on parenting which results child abuse and its psichological efect to children. Child abuse here is classified as physic, verbal and economic. This research is using the qualitative method emphasizing to the aspect of deeper information which is obtained by conducting interview and supported by field observation and documentation. 19 respondences which are 8 elders, 1o children and 1 Jlagran’s aboriginal were interviewed. The 8 elder people and 10 children are not Jlagran’s aboriginal. They live in a poor economic condition. Most of them rent house from Jlagran’s people however some also live in fabric and wood wall; attached to others. The research then resulting information that the parenting method of each family is varies to parent’s chararcter. This parenting method also brings different psichological effects to the children who mostly are singing beggars.With otoriter parent, children tend to live in fear, less confidence, full of anger and quite. This otoriter parenting form tends to give stress on violance. With permisive parenting method, children tend to turn to be wild due to lack of parent’s control. While only a small number of parents are applying the demoratic method where children’s life and their need to express are more accomodated. Keywords: Children;s Parenting Method, Family, Singing Beggar
KORELASI ANTARA INTENSITAS PENGELOLAAN KELAS DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI SISWA KELAS XI IPS MAN GODEAN Feryda Indriyanti P *
Dimensia: Jurnal Kajian Sosiologi Vol 3, No 2 (2009): Vol 3, No 2, September 2009
Publisher : Pendidikan Sosiologi FIS UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (253.439 KB) | DOI: 10.21831/dimensia.v3i2.3419

Abstract

Prestasi belajar dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internal meliputi usia, kematangan, kesehatan, kelelahan, suasana hati, motivasi, minat, kebiasaan belajar, bak at, kecerdasan, dan kemampuan kognitif. Faktor eksternal meliputi lingkungan alam dan sosial, kurikulum atau bahan pelajaran, guru atau pengajar, sarana dan fasilitas, administrasi atau manajemen yang didalamnya termasuk pengelolaan kelas yang dilakukan ol eh guru. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya korelasi antara intensitas pengelolaan kelas dengan prestasi belajar sosiologi siswa kelas XI IPS MAN Godean tahun ajaran 2008/2009, korelasi antara dan motivasi belajar dengan prestasi belajar sosiologi siswa kelas XI IPS MAN Godean tahun ajaran 2008/2009, serta korelasi antara intensitas pengelolaan kelas dan motivasi belajar sosiologi secara bersama –sama terhadap prestasi belajar sosiologi siswa kelas XI IPS MAN Godean tahun ajaran 2008/2009. Jenis penelitian ini berdasarkan data dan pendekatan analisisnya termasuk penelitian kuantitatif, sedangkan berdasarkan tingkat pembahasan yang digunakan termasuk penelitian eksplanatif. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS MAN Godean tahun ajaran 2008/2009 sebanyak 47 siswa. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan angket dengan skala likert untuk variabel intensitas pengelolaan kelas dan motivasi belajar sosiologi, metode observasi untuk variabel intensitas pengelolaan kelas, dan metode dokumentasi untuk variabel prestasi belajar sosiologi dengan mengambil data nilai semester gasal siswa kelas XI IPS MAN Godean tahun ajaran 2008/2009 pada mata pelajaran sosiologi. Metode pengolahan data menggunakan korelasi product moment dan analisis regresi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) terdapat korelasi yang positif dan signifikan antara intensitas pengelolaan kelas dan prestasi belajar sosiologi siswa dengan korelasi sebesar 0.401, (2) terdapat korelasi yang positif dan signifikan antara motivasi belajar sosiologi dan prestasi belajar sosiologi siswa dengan korelasi sebesar 0.463, (3) terdapat korelasi yang positif dan signifikan antara intensitas pengelolaan kelas dan motivasi belajar sosiologi secara bersama -sama terhadap prestasi belajar sosiologi siswa dengan korelasi sebesar 0 .571, (4) sumbangan efektif intensitas pengelolaan kelas terhadap prestasi belajar sosiologi siswa adalah sebesar 40%, (5) sumbangan efektif motivasi belajar sosiologi terhadap presta si belajar sosiologi siswa  sebesar 58.21%.   Kata Kunci: Pendidikan, Motivasi, Pengelolaan Kelas
KETERPURUKAN SEKTOR PERTANIAN SEBAGAI POTRET KEGAGALAN INDUSTRIALISASI DI INDONESIA Grendi Hendrastomo *
Dimensia: Jurnal Kajian Sosiologi Vol 5, No 1 (2011): Dimensia: Jurnal Kajian Sosiologi
Publisher : Pendidikan Sosiologi FIS UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (205.623 KB) | DOI: 10.21831/dimensia.v5i1.3441

Abstract

Shifting agricultural era to the era of industrialization left many problems, especially in the agricultural sector. Populist policies have on one hand brought the country many industrial investments that force economic growth, but on the other hand reduced the partisanship of country in agricultural sector. Agriculture as the basis for mass production of most Indonesian society has became casualties as part of the green revolution that is full of developing countries‘s propaganda which brings benefit and lead to dependency on developing countries. The downturn actors of agricultural field increased in line with growth of food-estate program to attract foreign investors to explore the agro sector. This article discusses on a critical review of agriculture in Indonesia’s slump that began with the green revolution with their panca usaha tani, starting from the decline of the agricultural sector, static industrial situation until the solutions that might be applied to enhance the economic growth and social dynamics of Indonesia.   Keywords: Industrialisation, Marginalization of Agriculture, Green Revolution
Kloning Manusia dan Masalah Sosial-Etik Aman *
Dimensia: Jurnal Kajian Sosiologi Vol 1, No 1 (2007): Dimensia
Publisher : Pendidikan Sosiologi FIS UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (221.117 KB) | DOI: 10.21831/dimensia.v1i1.3393

Abstract

In the context of Sociological, human cloning has been taken into consideration of endangering and threatening the social order which has been developed by man since their existence on earth. Cloning is also bringing negative upshot not only to social order but also to the social interaction which has been accepted as the basis of the harmony and peace between individual. The biological technology utilization was once only laid a hand on scientific knowledge ever since it was resulted on or after scientific exploration process. Yet directly or indirectly, cloning might originate the devastation of the basic principle of religion with its universal ethics. Cloning not only lies in the scientific land but further, it has made a long jump over the discipline of science such as ethic, Sociology, Economy, gender and religion. Keywords: human cloning, social problems, ethic, religion
STRATEGI HIDUP ANAK JALANAN (STUDI KASUS: KOMUNITAS GIRLI YOGYAKARTA) Sigit Setyo Indarto *
Dimensia: Jurnal Kajian Sosiologi Vol 3, No 1 (2009): Vol 3, No 1, Maret 2009
Publisher : Pendidikan Sosiologi FIS UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (287.769 KB) | DOI: 10.21831/dimensia.v3i1.3409

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk: 1) Mendeskripsikan aktivitas dan kegiatan ekonomi yang dilakukan anak jalanan komunitas Girli untuk bertahan hidup, 2) Mendeskripsikan interaksi anak jalanan komunitas Girli dengan lingkungan masyarakat dan proses anak jalanan mempertahankan kelompok sosialnya, 3) Usaha yang dilakukan anak jalanan komunitas Girli untuk memperoleh kasih sayang, rasa nyaman dan perlindungan dalam sebuah komunitas sebagai pengganti peran keluarga. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Informan penelitian adalah anak jalanan komunitas Girli yang tinggal di Sanggar Omah Ijo, diambil secara purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi, wawancara tak terstruktur, dan dokumen. Peneliti merupakan instrumen utama dalam melakukan penelitian, yang dibantu oleh pedoman observasi, pedoman wawancara, dan dokumen. Teknik yang digunakan dalam analisis data adalah pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Adapun untuk keabsahan data melalui triangulasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Anak jalanan komunitas Girli secara ekonomi dapat bertahan hidup di jalanan dengan mempunyai aktivitas tetap (mengamen) dan aktivitas sampingan (pembuat kerajinan, penjual koran dan peta jogja, tukang parkir). 2) Anak jalanan komunitas Girli dalam membentuk dan mempertahankan komunitasnya memerlukan dua bentuk interaksi, yakni: interaksi yang bersifat di dalam komunitas dan interaksi yang bersifat di luar komunitas. Hal ini dimaksudkan agar eksistensi komunitasnya dapat bertahan di masyarakat. 3) Latar belakang anak jalanan Girli yang sebagian besar telah pisah dari orang tua dan keluarganya memerlukan peran pengganti untuk memperoleh kepuasan psikologis, misalnya: kasih sayang, rasa nyaman dan perlindungan sebagai salah satu bentuk pola bertahan hidup. Kebutuhan psikologis tersebut dapat diperoleh dengan cara menjadikan Sanggar Omah Ijo sebagai tempat tinggal dan pengurus sebagai pengganti peran orang tua yang telah hilang.   Kata kunci: Anak jalanan, bertahan hidup.
PARTISIPASI PEREMPUAN DALAM STRUKTUR ORGANISASI DESA (Study Kasus Desa Pakelen, Kecamatan Madukara, Kabupaten Banjarnegara) Supartinah *
Dimensia: Jurnal Kajian Sosiologi Vol 4, No 2 (2010): September 2010
Publisher : Pendidikan Sosiologi FIS UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (178.365 KB) | DOI: 10.21831/dimensia.v4i2.3434

Abstract

Desa Pakelen merupakan salah satu desa di kecamatan Madukara, kabupaten Banjarnegara, propinsi Jawa Tengah. Desa Pakelen memiliki beberapa struktur organisasi mulai dari organisasi formal yang mudah dikenali masyarakat luas hingga struktur organisasi non formal. Struktur organisasi desa Pakelen dibentuk berdasarkan kebutuhan masyarakat desa Pakelen. Adapun dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana partisipasi perempuan dalam struktur organisasi tersebut. Dalam hal ini apakah  keterlibatan perempuan khususnya untuk pengambilan keputusan di desa Pakelen atau tempat tinggal mereka telah sejajar dengan laki-laki. Penelitian mengenai partisipasi perempuan dalam struktur organisasi desa yang dilakukan di desa Pakelen, kecamatan Madukara, kabupaten Banjarnegara merupakan penelitian yang menggunakan pendekatan deskripsi kualitatif. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling,  dimana melalui teknik ini diharapkan sampel yang ada benar-benar mampu memberikan informasi yang tepat mengenai fokus penelitian tersebut. Untuk pengumpulan data, peneliti melakukan dengan observasi langsung dan wawancara. Validitas data menggunakan triangulasi yaitu teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu. Analisis data dilakukan dengan beberapa tahap yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data kemudian dilakukakan penarikan kesimpulan hasil penelitian. Hasil penelitian mengenai partisipasi perempuan dalam struktur organisasi desa Pakelen menunjukan adanya kesenjangan antara laki-laki dan perempuan. Dalam struktur organisasi desa Pakelen baik yang formal maupun non formal cenderung didominasi oleh laki-laki, hanya sedikit perempuan yang telibat dalam struktur organisasi dan itupun hanya dalam struktur organisasi non formal. Sosialisasi mengenai kesetaraan gender pernah diadakan, namun belum memberikan adanya perubahan karena mereka hanya menjalankan atau mengikuti sosialisasi tersebut dan tidak mengaplikasikan agar dapat sejajar dengan laki-laki. Kenyataan yang ada kesempatan terhadap perempuan belum dapat seimbang dengan laki-laki, dalam kepemimpinan organisasi yang ada di desa Pakelen masih diutamakan laki-laki untuk memegang jabatan penting. Key Words: Partisipasi, perempuan, struktur organisasi

Page 1 of 13 | Total Record : 124