cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. sleman,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
DIMENSIA: Jurnal Kajian Sosiologi
ISSN : 1978192X     EISSN : 26549344     DOI : 10.21831
Core Subject : Social,
Arjuna Subject : -
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol 4, No 1 (2010): Vol 4, No 1, Maret 2010" : 5 Documents clear
EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE ACTIVE DEBATE DALAM PEMBELAJARAN SOSIOLOGI Dwi Indriati Djunadi *
Dimensia: Jurnal Kajian Sosiologi Vol 4, No 1 (2010): Vol 4, No 1, Maret 2010
Publisher : Pendidikan Sosiologi FIS UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (261.974 KB) | DOI: 10.21831/dimensia.v4i1.3428

Abstract

Perkembangan IPTEK menuntut bangsa kita untuk memiliki pendidikan yang berkualitas, karena kesejahteraan bangsa  kita tidak hanya ditentukan oleh modal sosial yang bersifat fisik  tetapi juga oleh sumber daya manusianya  itu sendiri. Selama ini pembelajaran di sekolah masih menggunakan metode konvensional terutama untuk materi yang bersifat hafalan khususnya pembelajaran sosiologi sehingga pembelajaran bersifat monoton dan siswa belajar pasif. Penelitian ini mencoba menerapkan sebuah metode yang  akan membangkitkan daya pikir dan analisis siswa sehingga siswa belajar lebih aktif dan kritis. Metode ini disebut metode  active debate. Penelitian ini bertujuan  untuk mengetahui efektivitas penerapan metode  active debate dalam pembelajaran sosiologi di SMA Negeri 8 Purworejo. Disamping tujuan utama tersebut, penelitian ini juga akan mengetahui perbedaan penerapan pembelajaran active debate dengan ceramah. Metode dalam penelitian ini adalah kuasi eksperimen. Populasi penelitian ini adalah semua siswa SMA Negeri 8 Purworejo yang berjumlah 120 siswa. Sampel berjumlah 77 orang dengan teknik random sampling. Desain dalam penelitian ini adalah  Pre Test Post Test Control Group Design. Kelas XI IS II yang terdiri dari 35 siswa dipilih sebagai kelas eksperimen sedangkan kelas XI IS III yang terdiri dari 42 siswa sebagai kelas kontrol. Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data penelitian adalah dengan tes prestasi belajar sosiologi. Validitas yang digunakan adalah validitas isi, validitas konstruk dan validitas konkuren. Reliabilitas tes prestasi belajar sosiologi dengan menggunakan teknik Alpha Cronbach. Metode untuk analisis data adalah dengan uji t. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran sosiologi menggunakan metode  active debate lebih efektif dibandingkan metode ceramah, hal ini dapat diketahui besarnya distribusi t0 adalah 10.033 dengan p-value sebesar 0.000. Nilai distribusi t0 adalah 10.033 lebih besar dari t(75)(0.05) sebesar 1.665. artinya pada kelompok kontrol dan eksperimen terdapat perbedaaan yang signifikan atau pada hipotesis statistik Ho ditolak dan Ha diterima. Lebih lanjut bobot efektifitas penggunaan metode active debate (eksperimen) dibandingkan penggunaan metode ceramah (kontrol) adalah 24.5%. Bobot efektifitas tersebut menempatkan penggunaan active debate yang jauh lebih efektif dibandingkan ceramah.   Kata Kunci: Active Debate, Efektivitas, Pembelajaran
PERANAN MUSYAWARAH GURU MATA PELAJARAN (MGMP) SOSIOLOGI DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU SMA Rizkia Waluyanti *
Dimensia: Jurnal Kajian Sosiologi Vol 4, No 1 (2010): Vol 4, No 1, Maret 2010
Publisher : Pendidikan Sosiologi FIS UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (242.847 KB) | DOI: 10.21831/dimensia.v4i1.3429

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana peranan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Sosiologi dalam meningkatkan kompetensi profesional guru sosiologi SMA di kabupaten Sleman  dengan merencanakan dan melaksanakan program kerjanya agar guru sosiologi dapat dikatakan sebagai pendidik yang profesional dibidangnya. Penulisan skripsi ini menggunakan jenis penelitian kualitatif deskriptif. Sumber data diperoleh dari hasil wawancara, dokumentasi dan kepustakaan. Wawancara dilakukan dengan menggunakan  interview guide, hasil wawancara ini diperoleh dari narasumber yang berasal dari pengurus dan anggota MGMP Sosiologi SMA di kabupaten Sleman yang menyangkut tentang gambaran umum tentang sejarah singkat lahirnya MGMP Sosiologi disertai visi dan misi MGMP Sosiologi. Sedangkan metode dokumetasi dilakukan untuk memperoleh sumber-sumber tertulis berupa rencana atau program-program yang akan dilakukan pencarian bukti tertulis mengenai program kerja, daftar anggota MGMP Sosiologi, daftar hadir rapat MGMP Sosiologi serta hasil evaluasi dari lembaga pendidikan yang terkait. Metode kepustakaan digunakan untuk mencari hasil penelitian orang lain yang relevan dan buku-buku penunjang tentang organisasi profesi guru. Teknik yang digunakan adalah teknik purposive sampling digunakan untuk memilih sampel secara acak tapi dapat mewakili informasi tentang peranan MGMP Sosiologi dalam meningkatkan kompetensi profesional guru. Hasil dari penelitian ini antara lain sebagai berikut : Hasil monitoring dari LPMP yang terdiri dari empat kriteria yang dapat dijabarkan sebanyak 20 point namun, dari 20 poin tersebut program kerja yang menunjukkan usaha dalam meningkatkan kompetensi profesional hanya 3 poin atau 15 % saja. Selain itu dari empat kriteria pokok evaluasi MGMP Sosiologi hanya mampu memenuhi tiga kriteria saja yaitu sekitar 75 %. Dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia terdapat lima kriteria yang harus dimiliki seorang guru sosiologi namun, belum semua guru sosiologi di kabupaten Sleman ini dapat menggunakan teknologi informatika dalam KBM, karena latar belakang pendidikan guru sosiologi berbeda menyebabkan perbedaan persepsi dalam penguasaan materi, stuktur, konsep dan pola pikir keilmuan mata pelajaran sosiologi. Sehingga peranan MGMP Sosiologi dalam program kerjanya untuk meningkatkan kompetensi profesional guru dikatakan belum terlaksana secara maksimal dan tingkat kompetensi profesional yang dimiliki guru sosiologi saat ini belum sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional dan UUGD No.14/2005.   Kata Kunci: Kompetensi, MGMP, Evaluasi
PENINGKATAN KETERAMPILAN CARE GIVER DI POS PAUD WONOSARI GUNUNG KIDUL MELALUI METODE DEMONSTRASI Nur Hidayah *
Dimensia: Jurnal Kajian Sosiologi Vol 4, No 1 (2010): Vol 4, No 1, Maret 2010
Publisher : Pendidikan Sosiologi FIS UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (304.661 KB) | DOI: 10.21831/dimensia.v4i1.3425

Abstract

Kondisi yang memprihatinkan muncul di POS PAUD Ngerboh I Wonosari  adalah kurangnya keterampilan care giver dalam memberikan layanan pada anak usia dini. Sebagaimana yang terdapat di PAUD Gunung Kidul, para care giver berasal dari ibu rumah tangga yang mempunyai waktu luang dan bekerja secara suka rela tanpa mempunyai ketrampilan dan latar belakang pendidikan di bidang anak usia dini. Oleh karena itu pendidikan dan layanan perawatan anak-anak di PAUD perlu ditingkatkan lewat penambahan dan perluasan pengetahuan para pengasuh (care giver) dalam rangka meningkatkan kualitas layanan PAUD. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan care giver dalam penggunaan APE melalui metode demonstrasi, yang dilihat dari proses maupun hasil. Penelitian tindakan ini mengambil subyek penelitian para care giver di POS PAUD Ngerboh I Wonosari yang berjumlah 6 orang. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas model Kemmis McTaggart. Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus selama 8 bulan keseluruhan. Kedua siklus memberikan tindakan penerapan metode demonstrasi dalam penggunaan APE selama pembelajaran di PAUD dengan beberapa variasi kegiatan yang terdapat di dalamnya. Masing-masing siklus meliputi perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Data dalam penelitian ini dikumpulkan dengan cara  pengamatan, wawancara, dan tes kemampuan care giver. Instrumen yang digunakan adalah human instrument, catatan lapangan, lembar observasi, tes,  dan lembar refleksi. Validitas dalam penelitian ini adalah validitas demokrasi, validitas proses, dan validitas dialogis. Temuan yang diperoleh dari penelitian tindakan ini adalah suatu realita yang terdapat di pembelajaran PAUD Ngerboh I Wonosari menunjukkan adanya peningkatan keterampilan care giver dalam menggunakan APE melalui metode demonstrasi. Hal ini dibuktikan dengan Sebagian besar care giver (80 persen dari total jumlah care giver) bahkan mampu memilih APE sesuai tema yang ingin disampaikan, serta membimbing anak mengembangkan kreatifitas (berpikir divergen) dalam menggunakan APE. Selain itu temuan lain yang muncul dalam penelitian ini adalah dengan diterapkannya metode demonstrasi dalam penggunaan APE, ternyata kualitas pembelajaran di POS PAUD Ngerboh I Wonosari menjadi semakin baik. Kegiatan anak semakin bervariasi dalam memilih dan memainkan berbagai jenis APE, sehingga suasana pembelajaran menjadi semakin menyenangkan.   Kata kunci : Keterampilan, Care Giver, APE
MODAL SOSIAL DALAM STRATEGI INDUSTRI KECIL Eni Fitriawati *
Dimensia: Jurnal Kajian Sosiologi Vol 4, No 1 (2010): Vol 4, No 1, Maret 2010
Publisher : Pendidikan Sosiologi FIS UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (300.771 KB) | DOI: 10.21831/dimensia.v4i1.3426

Abstract

Dewasa ini banyak bermunculan sektor perindustrian baik dalam lingkup industri kecil maupun industri rumah tangga, mulai dari industri pangan maupun industri kreatif. Industri kecil slondok merupakan industri kecil yang berkembang di Desa Sumurarum  yang dikerjakan secara turun-temurun dan terus berkembang sampai sekarang. Pada tahun 1973 industri kecil slondok hanya dilakukan oleh bapak Bajuri dan dikerjakan secara manual. Seiring berkembangnya teknologi maka sekarang pengerjaan dengan menggunakan mesin dan industri kecil slondok kini berkembang menjadi sentra industri kecil di kota Magelang. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan profil industri kecil slondok, mulai dari sejarah, komponen industri (pengrajin, penadah, pemasok, buruh, bahan baku, teknologi ), dan mendeskripsikan bagaimana modal sosial dalam strategi industri kecil slondok di Desa Sumurarum, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang. Penelitian menggunakan metode penelitian kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini adalah melalui sumber data primer yang diperoleh melalui teknik wawancara mendalam (in-depth interview) dengan pengrajin, penadah, dan pemasok bahan baku dalam industri kecil slondok di Desa Sumurarum. Subjek penelitian adalah pengrajin slondok di Desa Sumurarum. Untuk sumber data sekunder diperoleh melalui studi kepustakaan seperti monografi desa, dan handout pengolahan makanan dalam cluster industry slondok/puyur di Desa Sumurarum, dan foto atau gambar. Teknik pengambilan sampel itu menggunakan cara Purposive Sampling, sedangkan untuk mengabsahkan data menggunakan teknik triangulasi. Dalam memeriksa keabsahan data ini peneliti menggunakan triangulasi sumber. Analisis data ini menggunakan Model Analisis Interaktif dari Milles dan Hubberman. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa: 1) Industri kecil slondok yang terdapat di Desa Sumurarum, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang merupakan industri kecil yang berkembang mulai dari satu unit industri dan kini menjadi sentra industri kecil, 2) Modal sosial berperan sangat penting dalam strategi industri kecil slondok. Kepercayaan mempunyai peran penting dalam proses produksi, norma atau aturan mempunyai peran penting dalam pembentukan harga bahan baku dan harga slondok tawar serta dalam kesepakatan kerja. Jaringan mempunyai peran penting dalam jalinan usaha untuk pemasaran hasil industri kecil slondok. Modal sosial mempunyai peran sebagai strategi dalam pengembangan industri kecil slondok khususnya bagi pengrajin .   Kata kunci: strategi, industri kecil slondok, peran.
SUPERVISI AKADEMIK SEBAGAI SARANA PENINGKATAN KINERJA GURU SOSIOLOGI DALAM KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR (KBM) Kristina Syahreza *
Dimensia: Jurnal Kajian Sosiologi Vol 4, No 1 (2010): Vol 4, No 1, Maret 2010
Publisher : Pendidikan Sosiologi FIS UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (253.658 KB) | DOI: 10.21831/dimensia.v4i1.3427

Abstract

Kualitas kegiatan belajar mengajar antara lain dipengaruhi oleh guru, kualitas ini tidak lepas dari pemantauan para supervisor. Oleh karena itu untuk meningkatkan kemampuan guru dalam melaksanakan KBM maka perlu perlu mendapat perhatian dari supervisor melalui supervisi akademik yang dilakukan secara berkala. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bahwa peningkatan kinerja guru sosiologi, kendala-kendala yang dihadapi pada pelaksanaan supervisi serta upaya yang dilakukan akan kendala supervisi akademik yang dihadapi diseluruh SMA Negeri kota Bengkulu. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif. Subyek penelitian adalah guru sosiologi di SMA Negeri 1 Bengkulu, SMA Negeri 2 Bengkulu, dan SMA Negeri 4 Bengkulu.Cara pengambilan data dalam penelitian ini melalui observasi langsung selama proses pembelajaran, wawancara mendalam dengan menggunakan pedoman wawancara selama wawancara berlangsung serta pencatatan dokumen yang mendukung penelitian. Teknik pengambilan sampel dengan cara proposive sampling yaitu bahwa sampling tidak mewakili populasi tetapi informasinya. Sedangkan uji validitas data menggunakan tringulasi, yaitu tringulasi sumber, tringulasi metode dan tringulasi teori. Teknis analisis data yang digunakan adalah analisis interaktif dari Milles dan Hubberman yaitu redukusi data, sajian data, dan vertifikasi/penarikan kesimpulan. Berdasarkan penelitian ini diperoleh bahwa supervisi akademik memiliki pengaruh terhadap peningkatan kinerja guru sosiologi. Ini dapat dilihat dari penyusunan program pengajaran yaitu terlihat pada penggunaan metode yang bervarian pada proses pembelajaran, evaluasi belajar dan analisis evaluasi belajar serta penyusunan program perbaikan yaitu dengan tersedianya buku penilaian untuk melihat kemajuan belajarnya, sehingga hal ini menjadi perbaikan bagi guru sosiologi untuk memperbaiki kinerjanya kedepan. Kendala-kendala yang dihadapi pada pelaksanaan supervisi akademik yaitu kurangnya supervisi yang dilakukan oleh pengawas Diknas, keterbatasan waktu kepala sekolah untuk mensupervisi guru sosiologi, kurangnya guru senior/sejawat untuk membantu kepala sekolah pada pelaksanaan supervisi akademik serta kurangnya dana dalam RAPBS untuk pelaksanaan supervisi akademik. Upaya yang dilakukan untuk mengatasi kendala pada supervisi akademik yaitu diskusi antar kepala sekolah/guru senior dengan guru sosiologi yang bersangkutan serta kerjasama sekolah dengan pengawas Diknas.   Kata Kunci: Akademik, Supervisi, Kinerja

Page 1 of 1 | Total Record : 5