cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. sleman,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
DIMENSIA: Jurnal Kajian Sosiologi
ISSN : 1978192X     EISSN : 26549344     DOI : 10.21831
Core Subject : Social,
Arjuna Subject : -
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol 4, No 2 (2010): September 2010" : 5 Documents clear
PARTISIPASI PEREMPUAN DALAM STRUKTUR ORGANISASI DESA (Study Kasus Desa Pakelen, Kecamatan Madukara, Kabupaten Banjarnegara) Supartinah *
Dimensia: Jurnal Kajian Sosiologi Vol 4, No 2 (2010): September 2010
Publisher : Pendidikan Sosiologi FIS UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (178.365 KB) | DOI: 10.21831/dimensia.v4i2.3434

Abstract

Desa Pakelen merupakan salah satu desa di kecamatan Madukara, kabupaten Banjarnegara, propinsi Jawa Tengah. Desa Pakelen memiliki beberapa struktur organisasi mulai dari organisasi formal yang mudah dikenali masyarakat luas hingga struktur organisasi non formal. Struktur organisasi desa Pakelen dibentuk berdasarkan kebutuhan masyarakat desa Pakelen. Adapun dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana partisipasi perempuan dalam struktur organisasi tersebut. Dalam hal ini apakah  keterlibatan perempuan khususnya untuk pengambilan keputusan di desa Pakelen atau tempat tinggal mereka telah sejajar dengan laki-laki. Penelitian mengenai partisipasi perempuan dalam struktur organisasi desa yang dilakukan di desa Pakelen, kecamatan Madukara, kabupaten Banjarnegara merupakan penelitian yang menggunakan pendekatan deskripsi kualitatif. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling,  dimana melalui teknik ini diharapkan sampel yang ada benar-benar mampu memberikan informasi yang tepat mengenai fokus penelitian tersebut. Untuk pengumpulan data, peneliti melakukan dengan observasi langsung dan wawancara. Validitas data menggunakan triangulasi yaitu teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu. Analisis data dilakukan dengan beberapa tahap yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data kemudian dilakukakan penarikan kesimpulan hasil penelitian. Hasil penelitian mengenai partisipasi perempuan dalam struktur organisasi desa Pakelen menunjukan adanya kesenjangan antara laki-laki dan perempuan. Dalam struktur organisasi desa Pakelen baik yang formal maupun non formal cenderung didominasi oleh laki-laki, hanya sedikit perempuan yang telibat dalam struktur organisasi dan itupun hanya dalam struktur organisasi non formal. Sosialisasi mengenai kesetaraan gender pernah diadakan, namun belum memberikan adanya perubahan karena mereka hanya menjalankan atau mengikuti sosialisasi tersebut dan tidak mengaplikasikan agar dapat sejajar dengan laki-laki. Kenyataan yang ada kesempatan terhadap perempuan belum dapat seimbang dengan laki-laki, dalam kepemimpinan organisasi yang ada di desa Pakelen masih diutamakan laki-laki untuk memegang jabatan penting. Key Words: Partisipasi, perempuan, struktur organisasi
KONFLIK AGRARIA YANG TAK KUNJUNG USAI Poerwanti Hadi Pratiwi *
Dimensia: Jurnal Kajian Sosiologi Vol 4, No 2 (2010): September 2010
Publisher : Pendidikan Sosiologi FIS UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (234.672 KB) | DOI: 10.21831/dimensia.v4i2.3430

Abstract

Konflik agraria yang terjadi di Tawangmangu antara Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dengan penduduk Tawangmangu pemilik tanah persil belum juga menemui jalan keluar meskipun sudah berlangsung sejak tahun 1986. Resolusi konflik yang ditawarkan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah belum mencerminkan rasa keadilan. Hukum agraria yang ada dan menjadi dasar pemerintah menyelesaikan konflik tersebut merupakan keputusan sepihak Pemerintah yang jauh dari rasa keadilan, karena tidak mempertimbangkan partisipasi penduduk Tawangmangu pemilik tanah persil dalam proses resolusi konflik. Dengan demikian, konflik belum selesai dan tidak menutup kemungkinan di kemudian hari penduduk Tawangmangu pemilik tanah persil kembali melakukan berbagai protes-protes agraria guna menuntut resolusi konflik yang berbasis pada rasa keadilan.   Kata Kunci: Konflik Agraria, Tanah Persil, Resolusi Konflik
PROBLEMATIKA KELUARGA DENGAN POLA KARIR GANDA (Studi Kasus di Wilayah Mangir, Sendangsari, Pajangan, Bantul, Yogyakarta) Nur Endah Januarti *
Dimensia: Jurnal Kajian Sosiologi Vol 4, No 2 (2010): September 2010
Publisher : Pendidikan Sosiologi FIS UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (389.851 KB) | DOI: 10.21831/dimensia.v4i2.3431

Abstract

Problematic families with dual career path describes the life patterns of families with dual careers or families with a composition of husband and wife who are both working. Case studies conducted in the Territory Mangir, Sendangsari, Displays, Bantul, Yogyakarta. This study aims to: 1) Knowing the family background with dual career path to choose multiple career patterns in family life; 2) Knowing the various problems faced; 3) Knowing how to overcome various problems encountered. The following research using qualitative methods. Research resource persons were family members along with a third party if the family has a maid or relatives who live together. Research subjects taken by purposive sampling. The process of data collection is done by semi-structured interviews, non-participatory observation, field recording, and documentation. Researchers used the instrument in the form of interview guidelines and guidelines for observation. Checking the validity of data using triangulation techniques. Techniques in data analysis is data reduction, data presentation, and conclusion. The results showed that: 1) family background choose multiple career patterns in the family was at first a husband and wife are both working and the next because there is a principle or desire to get couples to work; 2) The problems that occur a variety of them ( a) not to participate in social activities, (b) the limited ability of parents to accompany the development of children's learning process, (c) unanticipated expenditures related to contributions to a celebration activities in the community and colleagues in the office, (d) no homework completion ladder well, (e) the rules of time to work all the time / not stabilized, (f) communication eg for "relationship" husband and wife, (g) the crisis of confidence in their role of a mother, wife and a worker, (h) terbenturnya work agenda in the workplace with other activities, (i) special assistance for children who cause the job not the maximum, (j) fatigue or stress on the solid work, (k) lack of parental control; 3) Efforts made or how to deal with various problems is (a) communication, (b) use the services of a third party, (c) one of the parties in, (d) ask for advice to the other party. Also found some of the findings in families with dual career path in this study are: (a) in a family with the dual career path job became one of the major factors considered in determining the amount ketururnan in the family (b) still attached placement of women at a subordinate under men. Keywords: Family, Patterns, Career, Ganda, Problems.
Menyemai Benih Karakter Wirausaha (Internalisasi Karakter Wirausaha Sejak Dini Melalui Pelatihan Bagi Guru Dan Orang Tua) Kiromim Baroroh *
Dimensia: Jurnal Kajian Sosiologi Vol 4, No 2 (2010): September 2010
Publisher : Pendidikan Sosiologi FIS UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (226.812 KB) | DOI: 10.21831/dimensia.v4i2.3432

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui a. pelaksanaan kegiatan pelatihan menanamkan karakter wirausaha di Kelompok Bermain Cendekia b. Faktor pendorong dan penghambat pelatihan internalisasi karakter wirausaha di Kelompok Bermain Cendekia. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang dilakukan di Kelompok Bermain (KB) Cendekia,Ketandan Jetis Bantul. Informan penelitian meliputi: peserta pelatihan, yaitu orang tua wali dan guru yang berjumlah 22 orang dan 4 orang tutor. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah: Wawancara, pengamatan/observasi, dan dokumentasi. Langkah dalam menganalisis data, yaitu (1) reduksi data; (2) sajian data; dan (3) penarikan kesimpulan atau verifikasi. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan analisis selama pengumpulan data. Hasil penelitian adalah: 1) Kegiatan pelatihan  ini dapat dijadikan sarana untuk meningkatkan kemampuan orang tua dan  guru untuk melakukan inovasi-inovasi baru dalam hal penanaman jiwa wirausaha anak sejak dini yang nampak pada hasil pelatihan yang  menunjukkan: Sebagian besar peserta memiliki sikap positif terhadap pelaksanaan pelatihan. ditunjukkan: a) Sebagian besar peserta memiliki sikap positif terhadap pelaksanaan pelatihan yang diunjukkan dari hasil observasi sebagian besar (95%) guru dan orang tua serius serta antusias. b) Dilihat dari tingkat pemahaman terhadap materi pelatihan menunjukkan bahwa 95% peserta paham dalam materi pelatihan. Hal ini nampak pada saat diberi pertanyaan tentang materi, 95% berhasil menjawab dengan baik. c) dalam pelatihan peserta 88% dari seluruh guru dan orang tua yang diundang mengikuti kegiatan. d) Berdasarkan observasi dan wawancara terdapat peningkatan jiwa wirausaha pada orang tua dan guru. Peserta semakin percaya diri ketika diberi tugas oleh instruktur. e) Dilihat dari jiwa wirausaha menunjukkan bahwa semua peserta nampak antusias dan percaya diri untuk berlatih  mempraktikkan materi yang diterima dalam pembelajaran di kelas maupun saat mengajar anak didiknya. 2) Faktor pendukung pelatihan adalah: a) Semangat dan motivasi para peserta untuk maju dan terus meningkatkan kemampuan mengasuh siswa dan anak, khususnya dalam upaya meningkatkan kualitas belajar dan pembelajaran bagi anak/peserta didiknya. b) Dukungan (support) pengurus KB Cendekia dan kepala sekolah serta untuk kelancaran kegiatan-kegiatan dalam bentuk pemberian dukungan fasilitas tempat dan kegiatan. Sedangkan faktor penghambat yaitu:  waktu yang relative panjang untuk mempersiapkan materi pembelajaran terutama untuk materi yang baru, serta adanya kegiatan yang bersamaan dengan kegiatan guru sehingga ada beberapa peserta yang diundang tidak dapat datang.   Kata kunci: pelatihan, wirausaha, guru, orang tua
PEKERJA SEKS KOMERSIAL (PSK) DI WILAYAH PRAMBANAN, KABUPATEN KLATEN, JAWA TENGAH Siti Munawaroh *
Dimensia: Jurnal Kajian Sosiologi Vol 4, No 2 (2010): September 2010
Publisher : Pendidikan Sosiologi FIS UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (182.174 KB) | DOI: 10.21831/dimensia.v4i2.3433

Abstract

Penelitian mengenai PSK ini bertujuan untuk mendeskripsikan faktor-faktor yang melatarbelakangi seseorang menjadi PSK. Selain itu juga bertujuan untuk mengetahui bagaimana persepsi atau pandangan masyarakat mengenai adanya PSK tersebut dan dampak yang ditimbulkannya sekaligus upaya apa yang telah dilakukan untuk memberantas PSK ini. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Objek penelitian yaitu para PSK dan masyarakat sekitar. Sampel yang digunakan adalah purposive sampling yaitu pengambilan sampel berdasarkan pada tujuan dan pertimbangan tertentu. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik wawancara kepada informan yang dilakukan dengan observasi non partisipan dimana hanya mengamati dan melakukan observasi serta dokumentasi. Sumber data lain yang digunakan adalah dengan menggunakan teknik triangulasi. Sedangkan untuk menganalisis data digunakan model analisis interaktif dari Miles dan Huberman yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian yang penulis temukan di lapangan bahwa faktor dominan yang menyebabkan seseorang bekerja menjadi PSK adalah faktor ekonomi. Faktor ekonomi dalam hal ini adalah sulit memenuhi kebutuhan sehari-hari dikarenakan tidak adanya pekerjaan yang menghasilkan uang yang cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Selain faktor ekonomi, ada juga faktor lainnya seperti sulitnya mencari pekerjaan, rendahnya tingkat pendidikan, faktor penghasilan menjadi PSK yang lebih mencukupi untuk memenuhi kebutuhan serta faktor keluarga. Adanya PSK juga menimbulkan pandangan negatif dari masyarakat sekitar meskipun hanya dijadikan sebagai unek-unek tanpa adanya tindakan yang nyata. Dampak yang ditimbulkan dari adanya PSK ini tidak membawa dampak yang sangat serius di dalam masyarakat. Hal ini dikarenakan baik para PSK maupun pengguna jasa bukanlah warga dari masyarakat sekitar. Tidak adanya tindakan yang nyata oleh masyarakat setempat membuat PSK-PSK di wilayah ini bisa bebas menjajakkan dirinya hingga saat ini. Upaya aparat kepolisianpun belum maksimal dalam melakukan razia ke tempat-tempat mangkal PSK khususnya ke lokasi yang dijadikan tempat penelitian.   Key Word: Pekerja Seks Komersial

Page 1 of 1 | Total Record : 5