cover
Contact Name
Gusti Ayu Made Suartika
Contact Email
ayusuartika@unud.ac.id
Phone
+6289685501932
Journal Mail Official
ruang-space@unud.ac.id
Editorial Address
R. 1.24 LT.1, Gedung Pascasarjana, Universitas Udayana, Kampus Sudirman Denpasar Jalan P.B. Sudirman, Denpasar 80232, Bali (Indonesia).
Location
Kota denpasar,
Bali
INDONESIA
RUANG: JURNAL LINGKUNGAN BINAAN (SPACE: JOURNAL OF THE BUILT ENVIRONMENT)
Published by Universitas Udayana
ISSN : 23555718     EISSN : 2355570X     DOI : -
Core Subject : Social, Engineering,
Jurnal RUANG-SPACE mempublikasikan artikel-artikel yang telah melalui proses review. Jurnal ini memfokuskan publikasinya dalam bidang lingkungan binaan yang melingkup beragam topik, termasuk pembangunan dan perencanaan spasial, permukiman, pelestarian lingkungan binaan, perancangan kota, dan lingkungan binaan etnik. Artikel-artikel yang dipublikasikan merupakan dokumentasi dari hasil aktivitas penelitian, pembangunan teori-teori baru, kajian terhadap teori-teori yang ada, atau penerapan dari eksisting teori maupun konsep berkenaan lingkungan terbangun. Ruang-Space dipublikasi dua kali dalam setahun, setiap bulan April dan Oktober, oleh Program Studi Studi Magister Arsitektur Universitas Udayana yang membawahi Program Keahlian Perencanaan dan Pembangunan Desa/Kota; Konservasi Lingkungan Binaan; dan Kajian Lingkungan Binaan Etnik.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 8 Documents
Search results for , issue "Vol 9 No 2 (2022): October 2022" : 8 Documents clear
Fasilitas Aktivitas Fisik sebagai Sarana Treatment Kesehatan pada Kawasan Perumahan Ariesa Farida; Irwana Zulfia Budiono; Widyanesti Liritantri; Angryani Sipayung; Rizqa Amalia Khusna
RUANG: Jurnal Lingkungan Binaan (SPACE: Journal of the Built Environment) Vol 9 No 2 (2022): October 2022
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (498.692 KB) | DOI: 10.24843/JRS.2022.v09.i02.p05

Abstract

The development of well-targeted physical activity facilities, especially in residential areas, can improve the function of physical activity facilities not only as a means to maintain public health but also as a means of disease management. Designers, as subjects who can manipulate the human-built environment have a significant influence on how the built environment or the place where humans move can meet health requirements to improve well-being. Physical activity is significant to maintain health and improving immunity, besides that, physical activity has also been proven to be used as a means of treating various diseases. Recommendations for appropriate physical activity for certain diseases must be explicitly planned and in accordance with the conditions of each city area. This study uses qualitative and quantitative methods to examine the suitability of data on chronic diseases that develop in the city of Bandung to be able to plan appropriate physical activity facilities for residential areas. The results showed that the physical activity facilities provided had to be varied in terms of aerobic, anaerobic, interval training, and balance training, which could be adapted to people's preferences. Keywords: physical activity; health; treatment; residential area Abstrak Pembangunan sarana aktivitas fisik yang tepat sasaran terutama pada kawasan perumahan dapat meningkatkan fungsi fasilitas aktivitas fisik bukan hanya sebagai sarana untuk menjaga kesehatan masyarakat namun juga menjadi sarana penanganan penyakit. Desainer sebagai subjek yang dapat memanipulasi lingkungan binaan manusia mempunyai pengaruh yang besar akan bagaimana lingkungan terbangun atau tempat manusia beraktivitas dapat memenuhi persyaratan kesehatan guna meningkatkan kualitas hidup manusia. Aktivitas fisik sangat penting untuk menjaga kesehatan dan meningkatkan immunitas, selain itu aktivitas fisik juga sudah terbukti dapat digunakan sebagai sarana treatment berbagai penyakit. Rekomendasi aktvitas fisik yang sesuai untuk penyakit tertentu harus direncanakan secara spesifik dan sesuai dengan kondisi masing-masing kawasan kota. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan kuantitatif mengkaji kesesuaian data penyakit kronis yang berkembang pada Kota Bandung agar dapat merencanakan fasilitas aktifitas fisik yang tepat untuk kawasan perumahan. Hasil penelitian menunjukan bahwa fasilitas aktivitas fisik yang disediakan harus beragam baik dari jenis aerobik, anaerobik, latihan interval dan latihan keseimbangan yang jenisnya dapat disesuaikan dengan preferensi masyarakat. Kata kunci: aktivitas fisik; Kesehatan; treatment; perumahan
Academic Integrity and Academic Fraud Alexander Cuthbert; Gusti Ayu Made Suartika
RUANG: Jurnal Lingkungan Binaan (SPACE: Journal of the Built Environment) Vol 9 No 2 (2022): October 2022
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (434.512 KB) | DOI: 10.24843/JRS.2022.v09.i02.p01

Abstract

Western religious and intellectual traditions came together in Monastic life. The production of new knowledge was independent to the time it took for creation. Quality was all that mattered. Today, a bizarre reversal has taken place. Quality has been sacrificed to time. Given the neoliberal state and right-wing politics, the business model itself, lacking any moral core, has been applied to universities. Today, every aspect of academic life must be analyzed, tested, and quantified. Whereas previously, the highest academic accolade was given to a single-authored refereed publication, today, it is the number of citations that matter. Hence articles with ten authors are now frequent, where each contributes close to zero in work, and one’s inclusion is frequently paid for. Overall, the very fabric of intellectual life is being eroded. Far from improving quality, individuals are encouraged to ‘play the system’. Undeniable is the fact that academics themselves are forced to encompass a fundamentally corrupt system of practices to negotiate their interests. Hence ethical behaviour becomes negotiable, and collegiality is undermined. This promotes an increase in plagiarism, deceit, fraud at a global level, and the trading of favours for credit. The following short paper summarises how this takes place. It demands that academics report corrupt practices. It also calls on university bureaucracies to review the critically flawed system they have created. Keywords: academic life; ethical behaviour; fraud Abstrak Tradisi intelektual barat terjadi secara bersamaam dalam kehidupan monastik. Pembangunan pengetahuan yang baru tidak tergantung pada waktu yang dibutuhkan untuk penciptaannya, namun sebuah proses yang mengedepankan kualitas. Yang terjadi belakangan ini adalah sebaliknya. Kualitas telah dikorbankan untuk waktu. Praktek neoliberal, politik sayap kanan dan model bisnis, yang kurang menaruh perhatian terhadap tata moralitas, telah juga merambah ke roda operasional universitas. Saat ini, setiap aspek kehidupan akademik harus dianalisis, diuji, dan diukur. Sedangkan sebelumnya, penghargaan akademik tertinggi diberikan kepada publikasi yang telah melalui proses review yang seksama, dan ditulis oleh seorang penulis tunggal. Sementara yang terjadi belakangan ini, yang dominan adalah kuantitas, termasuk jumlah publikasi dan banyaknya sitasi. Oleh karenanya, artikel dengan sepuluh penulis atau lebih sangat sering ditemukan, di mana sebagian penulis berkontribusi pada level yang mendekati nol. Penyertaan seorang penulis sering kali karena kesediaan yang bersangkutan untuk membayar. Secara keseluruhan, jalinan kehidupan intelektual sedang terkikis, jauh dari upaya-upaya yang ditujukan untuk meningkatkan kualitas, dan pihak-pihak yang terlibat didorong untuk 'bermain dengan sistem’. Tidak bisa disangkal jika dalam kenyataannya, para akademisi dipaksa untuk melakoni sistem yang pada dasarnya ‘korup’ dalam rangka menegosiasikan kepentingan mereka. Dalam konteks ini, perilaku yang beretika menjadi sesuatu yang bisa dinegosiasikan, dan hubungan kolegialitas menjadi teremehkan. Kondisi ini telah mendorong peningkatan praktek plagiat, penipuan, pemalsuan di tingkat global, dan terjadi pula proses memberi bantuan dengan harapan pihak yang dibantu akan melakukan hal yang sama dikemudian hari. Tulisan singkat berikut ini merangkum bagaimana hal ini terjadi. Artikel ini menuntut agar para akademisi melaporkan praktik-praktek keakademikan yang tidak genah dan juga memohon birokrasi di level universitas untuk meninjau ulang sistem yang telah mereka buat dan menyebabkan terjadinya kondisi-kondisi yang dipaparkan di dalam tulisan ini. Kata kunci: kehidupan akademik; tingkah laku beretika; penipuan
Karakter Visual Candi Bentar Pura Puru Sada di Badung, Bali I Putu Sathya Dharma; Gusti Ayu Made Suartika
RUANG: Jurnal Lingkungan Binaan (SPACE: Journal of the Built Environment) Vol 9 No 2 (2022): October 2022
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (830.158 KB) | DOI: 10.24843/JRS.2022.v09.i02.p06

Abstract

Candi bentar is a gate or the main door to enter a specific area, such as temple and palace in Bali. However, in the current situation, it can be found in many entries points to various premises, including a border between areas, a house, and public facilities. Puru Sada Temple, one of Kahyangan Jagat Temples located in Badung Regency of Bali Province, has a candi bentar, which at first glance similar to that of the Wringin Lawang Temple - a legacy of the Majapahit Kingdom of East Java. In terms of scale, however, the size of the Puru Sada Temple’s candi bentar is smaller. The purpose of this study is to discuss the visual characters of candi bentar in places that functioned for worship by taking Puru Sada Temple as its case study. The study used a descriptive qualitative approach. Its analysis is supported by relevant views offered by both Yudoseputro (2008) and Ching (1991). This study finds that intimacy has been a dominant visual character supported by the existence of sacred ornaments that are considered as guarding figures. Keywords: visual character; candi bentar; gate; Puru Sada Temple Abstrak Candi bentar adalah gerbang atau pintu utama dalam memasuki area khusus seperti pura maupun puri di Bali. Namun saat ini candi bentar dapat ditemukan di berbagai tempat seperti perbatasan daerah, rumah tinggal, dan fasilitas umum. Pura Puru Sada termasuk dalam Pura Kahyangan Jagat berlokasi di Badung memiliki candi bentar yang sekilas mirip dengan Gapura Wringin Lawang peninggalan Kerajaan Majapahit di Jawa Timur. Namun ukuran candi bentar Pura Puru Sada lebih kecil. Tujuan penelitian ini adalah membahas karakter visual candi bentar di tempat suci dengan mengambil Pura Puru Sada sebagai studi kasus. Penelitian ini menggunakan pedekatan kualitatif deskriptif. Dianalisa dengan teori relevan yang ditawarkan oleh Yudoseputro (2008) dan Ching (1991). Studi ini menemukan jika intimasi merupakan karakter visual dominan yang didukung dengan adanya ornamen sakral sebagai sosok penjaga. Kata kunci: karakter visual; candi bentar; gapura; Pura Puru Sada
Analisis Keberlanjutan Aspek Sosial Ekonomi Pada Kampung Topeng, Tlogowaru di Kota Malang Pasca Pandemi Covid-19 Magvira Ardhia Pratiwi; Novi Sunu Sri Giriwati
RUANG: Jurnal Lingkungan Binaan (SPACE: Journal of the Built Environment) Vol 9 No 2 (2022): October 2022
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (884.151 KB) | DOI: 10.24843/JRS.2022.v09.i02.p02

Abstract

The vast and rapid viral spread during the Covid-19 pandemic in Indonesia urged the government to impose a Large-Scale Social Restriction Regulation. One significant impact of this restriction is the closure of vast tourist destinations, including Kampung Topeng, in the Tlogowaru District of Malang City. The development of this kampung into a tourist destination is one of the Desaku Menanti Program’s initiatives, which aims at improving the living standard of the homes-less members of the community by providing them with opportunities to work within their kampung which has been now developed into a tourist destination. It had headed toward achieving this objective till the Covid-19 pandemic arrived at the end of 2019. Tourism-related activities have stopped, and so has its economic contribution. Focusing its discussion on the socio-economic issues, this study examines the development practices at the Kampung Topeng in the aftermath of the Covid-19 pandemic. It bases its analysis on indicators outlined by the Sustainable Development Goals (SDGs). The study implemented a qualitative descriptive method in which data were obtained from observations and interviews with relevant stakeholders and residents. Overall, the study result shows that Kampung Topeng tourist development is unsustainable. Having examined how each SDGs is reflected in development practices, this study finds that three SDGs are accommodated in a ‘sustainable’ manner, two SDGs are reflected in a ‘quite sustainable’ ways, and six SDGs are embedded in an ‘unsustainable’ degree. It is expected that these review results will assist relevant local governments in instigating a guideline for socio-economically sustainable tourism; thus, its goal to halt the return of the homeless group to the street and enhance its welfare is achievable. Keywords: village tourism; social, economy; SDGs, post Covid-19 Abstrak Persebaran virus secara luas dan cepat di masa pandemi Covid-19 di Indonesia memicu pemberlakuan Peraturan Pembatasan Sosial Berskala Besar. Salah satu dampak dari pembatasan ini adalah penutupan tempat wisata, seperti halnya yang terjadi di Kampung Topeng, Kelurahan Tlogowaru di Kota Malang. Pembangunan Kampung ini sebagai destinasi wisata merupakan salah satu inisiatif dari Program Desaku Menanti yang bertujuan meningkatkan taraf hidup para gelandangan dengan membuka kesempatan kerja di kampungnya sendiri yang sekarang telah dibangun sebagai destinasi wisata. Pada awalnya usaha ini sudah mengarah pada pencapaian tujuan sampai tibanya pandemi Covid-19 di akhir tahun 2019. Kegiatan kepariwisataan terhenti, begitu pula halnya dengan kontribusi ekonomi. Dengan memfokuskan kajian pada aspek sosial-ekonomi, penelitian ini mengkaji beragam praktek pembangunan di Kampung Topeng pasca pandemi Covid-19. Analisa dalam studi ini didasari oleh indikator-indikator yang ditetapkan dalam Sustainable Development Goals (SDGs). Studi ini menerapkan metode deskriptif kualitatif. Data didapatkan dari observasi dan wawancara dengan stakeholder dan warga. Hasil studi menunjukkan bahwa pembangunan di Kampung Topeng belum berkelanjutan. Dengan mengkaji sejauh mana SDGs direfleksikan dalam praktek pembangunan, penelitian ini menemukan jika tiga item SDGs sudah diakomodasi pada level ‘berkelanjutan,’ dua SDGs direfleksikan dalam kategori ‘cukup berkelanjutan,’ dan enam SDGs dirangkul pada klasifikasi ‘belum berkelanjutan.’ Diharapkan jika temuan ini akan menjadi acuan dalam penyusunan panduan pembangunan industri wisata yang secara sosial ekonomi berkelanjutan, sehingga upaya menstop kembalinya para gelandangan ke jalan, dan peningkatan kesejahteraannya bisa tercapai. Kata kunci: kampung wisata; sosial; ekonomi; SDGs; pasca Covid-19
Urban Modeling Interface (UMI): Analisis Keberlanjutan Kawasan Balimester di Jatinegara Jakarta Timur Hakim .; Tri Endangsih; Harfa Iskandaria
RUANG: Jurnal Lingkungan Binaan (SPACE: Journal of the Built Environment) Vol 9 No 2 (2022): October 2022
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1072.222 KB) | DOI: 10.24843/JRS.2022.v09.i02.p07

Abstract

Over the past few decades, cities have experienced severe social and economic pressures, which disproportionately impact the urban environment. As a result, the environment has decreased in quality, which is characterized by increasing CO2 emissions and energy operating costs. Sustainable city development is considered as a step toward developing a sustainable environment for the community. Therefore, this research orients its discussions toward the regeneration of urban settlements to improve the quality of their urban environments. Taking Balimester as its case study, it aims at generating a model that develops a sustainable settlement in a densely populated area. It uses simulation as its method and is aided by an Urban Modelling Interface as its tool that comes with three parameters. This modeling shows that a Floor Area Ratio (FAR) of 0.43 with a total area of ± 427,233 m². This FAR produces an operational energy of 3983 kwh/m2/year and an embodied energy of 216 kwh/m2/ year. This figure is classified as very high relative to the standard figure of 240 kWh/m2/year. The mobility level in the context of walkability is 21-68, and a reading of 21-69 for the level of bikeability. These indicate that the residential area in Balimester is unsustainable. Keywords: hybrid settlements; regeneration; Urban Modeling Interface (UMI); sustainable development Abstrak Selama beberapa dekade terakhir, kota-kota telah mengalami tekanan sosial dan ekonomi yang parah, yang memiliki dampak yang tidak proporsional terhadap lingkungan perkotaan. Akibatnya, lingkungan mengalami penurunan kualitas yang ditandai dengan meningkatnya emisi CO2 dan biaya operasional energi. Pembangunan kota yang berkelanjutan dianggap sebagai langkah untuk menciptakan lingkungan berkelanjutan bagi masyarakat. Oleh karena itu, penelitian ini penting dilakukan untuk meremajakan permukiman dalam meningkatkan kualitas lingkungan perkotaan. Dengan mengambil Kawasan Balimester sebagai studi kasusnya, penelitian ini bertujuan untuk menemukan model pengembangan permukiman berkelanjutan di daerah padat penduduk. Metode penelitian dengan metode simulasi menggunakan perangkat Urban Modeling Interface dengan tiga parameter. Hasil pemodelan diperoleh nilai Floor Area Ratio (FAR) sebesar 0,43 dengan total luas lahan ± 427.233 m². Nilai FAR menghasilkan nilai energi operasional sebesar 3983kwh/m2/tahun dan nilai energi perwujudan sebesar 216 kwh/m2/tahun. Nilai ini sangat tinggi dari 240 kwh/m2/tahun sebagai standar penggunaan energi. Nilai mobility pada aspek walkability adalah 21-68, dan 21-69 untuk nilai bikeability. Hasil simulasi ini menunjukkan bahwa kawasan permukiman di Balimester tidak berkelanjutan. Kata kunci: permukiman hibrid; regenerasi; Urban Modeling Interface (UMI); pembangunan berkelanjutan
Konsep Eko-Arsitektur pada Permukiman Adat Desa Lasaen, Kabupaten Malaka, Nusa Tenggara Timur Fridolin Heribertus Bria; Gusti Ayu Made Suartika
RUANG: Jurnal Lingkungan Binaan (SPACE: Journal of the Built Environment) Vol 9 No 2 (2022): October 2022
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1734.659 KB) | DOI: 10.24843/JRS.2022.v09.i02.p03

Abstract

Eco-architecture is a concept that places architectural designs in harmony with nature. This study explores a broad application of this concept in a traditional settlement of Lasaen Village, Malaka Regency, East Nusa Tenggara. In doing so, it correlates customs, norms, communal lifestyle, and spatial tradition with the eco concept. This study uses a qualitative research method with an ethnographic approach. Analysis within is underlined by a view proposed by Dinur that outlines three parameters in measuring the accommodation of eco-architectural concepts in building design. These include fluctuation, stratification, and interdependence, which in this study are respectively used to measure eco-architectural practices in eleven uma (home) of the Lasaen Village. Building design elements that are examined in this context embrace: building form and structure, the use of natural energy, the use of local building materials, the inclusion of openings and natural lights, impermeable walls and floors, pitch and hollow roofs, and detailed construction. This study demonstrates that the architecture of Lasaen Village, especially its homes, has applied the eco-architecture concept. Keywords: ecology; architecture; vernacular; sustainability; settlement Abstrak Eko-arsitektur adalah konsep yang menempatkan desain arsitektur pada posisi harmoni dengan alam. Penelitian ini mengeksplorasi penerapan konsep in pada permukiman Adat Desa Lasaen, di Kabupaten Malaka, Nusa Tenggara Timur. Studi ini mengkorelasikan adat istiadat, norma-norma, pola kehidupan masyarakat, dan pola ruang permukiman adat dengan konsep eko-arsitektur ini. Pelaksanaannya menerapkan metode penelitian kualitataif dengan pendekatan etnografi. Analisis yang dilakukan didasari pada pandangan yang diajukan oleh Dinur yang menyatakan tiga parameter dalam mengukur tingkat penerapan konsep eko-arsitektur dalam rancang bangun. Ini termasuk fluctuation, stratification, interdependence yang pada konteks studi ini diterapkan dalam mengevaluasi praktek-praktek terkait yang diterapkan oleh sebelas rumah traditional di Desa Lasaen. Ragam elemen desain yang distudi termasuk: bentuk dan struktur, pemanfaatkan sumber energi alami, penggunanan material lokal, bukaan dan pencahayaan, dinding dan lantai berpori, atap miring dan berongga, dan detil konstruksi. Hasil penelitian menunjukan bahwa arsitektur Desa Lasaen telah menerapkan konsep eko-arsitektur. Kata kunci: ekologi; arsitektur; vernakular; keberlanjutan; permukiman
Desain Lanskap Taman Bendi sebagai Area Olahraga Outdoor dan Bermain Muhammad Nurfauzi Ali; Akhmad Arifin Hadi
RUANG: Jurnal Lingkungan Binaan (SPACE: Journal of the Built Environment) Vol 9 No 2 (2022): October 2022
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1898.374 KB) | DOI: 10.24843/JRS.2022.v09.i02.p04

Abstract

The increasing urban densities go parallel with the rising demand for urban green and open spaces. As one of the environmental parks, Taman Bendi in Jakarta has its green open space, which is currently provided with inadequate supporting facilities and, therefore, rarely used. This study proposes a landscape design for Bendi Park that provides public space for sports and play-related activities for the Kebayoran Lama District and its surroundings. This study uses both qualitative and quantitative methods. Data collection was carried out by conducting an online survey to study relevant community preferences, public needs, and site observation. The outputs of this research are presented in the forms of the site plan, landscape plan, elevation, section, and three-dimensional drawings. To increase public use, this study proposes that the quality of Bendi Park’s design can be obtained metaphorically by adopting the shape of bendi (horse-carriage). Regarding facilities provision, this design should be completed with playing areas, seats, jogging paths, sports facilities, signboards, directions, pedestrian bridges, animal-inviting vegetation, and vegetative barriers. Keywords: park; Bendi park; green open space; landscape; design; sports; play Abstrak Bertambahnya jumlah penduduk dengan padatnya bangunan di perkotaan menyebabkan tingginya kebutuhan ruang terbuka hijau. Taman Bendi sebagai salah satu taman lingkungan di Jakarta memiliki ruang terbuka hijau yang saat ini kondisinya belum optimal dari segi fasilitas dan penggunaannya. Penelitian ini bertujuan membuat desain lanskap Taman Bendi untuk fasilitas area olahraga dan bermain di daerah Kecamatan Kebayoran Lama dan sekitarnya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif melalui kuesioner daring untuk dengan memperoleh data preferensi dan kebutuhan masyarakat dan metode kuantitatif dengan pengukuran dimensi elemen lanskap di tapak. Luaran dari penelitian ini berupa gambar site plan, planting plan, potongan, dan gambar tiga dimensi. Dalam rangka meningkatkan pemanfaatan publik, penelitian ini mengajukan bahwa kualitas desain dari Taman Bendi dapat diusahakan secara metafora dengan mengadopsi bentukan kereta kuda atau bendi. Selain itu ditambahkan fasilitas area bermain, tempat duduk, jalur joging, fasilitas olahraga, papan nama, penunjuk arah, jembatan penyeberangan, vegetasi pengundang satwa dan vegetasi pembatas. Kata kunci: taman; taman bendi; ruang terbuka hijau; desain; lanskap; olahraga; bermain
Detil Publikasi Jurnal Ruang-Space
RUANG: Jurnal Lingkungan Binaan (SPACE: Journal of the Built Environment) Vol 9 No 2 (2022): October 2022
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (212.166 KB)

Abstract

Page 1 of 1 | Total Record : 8