cover
Contact Name
Fathiah Alatas
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
edusains-fitk@uinjkt.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota tangerang selatan,
Banten
INDONESIA
EDUSAINS
ISSN : 19797281     EISSN : 24431281     DOI : 10.15408/es
Core Subject : Education,
EDUSAINS is a journal publishing the Natural Science Education, Biology Education, Physics Education, and Chemistry Education Journal. Edusains is published by Center for Science Education (CSE) which is located in Departement of Natural Science Education, Faculty of Education and Teachers' Training, Islamic State University (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
Arjuna Subject : -
Articles 12 Documents
Search results for , issue "Vol 6, No 2 (2014): Edusains" : 12 Documents clear
IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY OF RESPONSE INDEX (CRI) PADA KONSEP FOTOSINTESIS DAN RESPIRASI TUMBUHAN Mustakim, Tri Ade; Zulfiani, Zulfiani; Herlanti, Yanti
EDUSAINS Vol 6, No 2 (2014): Edusains
Publisher : Faculty of Education and Teacher Training, UIN (State Islamic University) Syarif Hidayatul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (323.872 KB) | DOI: 10.15408/es.v6i2.1117

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap miskonsespsi siswa di beberapa SMAN se-Kota Tangerang Selatan pada konsep Fotosintesis dan Respirasi Tumbuhan. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah survey. Pengambilan sampel yang dilakukan menggunakan teknik propotional stratified random sampling, sehingga didapatkan sampel dari strata atas, tengah dan bawah sebanyak 1 sekolah dengan masing-masing sekolah diambil 2 kelas. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini berupa Tes Pilihan Ganda Beralasan Terbuka disertai kolom CRI. Dari penelitian ditemukan bahwa persentase siswa yang mengalami miskonsepsi sebesar 37,69 % dan persentase tersebut lebih kecil dibandingkan dengan persentase siswa yang tidak tahu konsep. Miskonsepsi yang dialami siswa banyak terjadi pada waktu penggunaan gas untuk fotosintesis dan respirasi tumbuhan.
PENGEMBANGAN TES DIAGNOSTIK TWO-TIER UNTUK MENDETEKSI MISKONSEPSI SISWA SMA PADA TOPIK ASAM-BASA Desy Rositasari; Nanda Saridewi; Salamah Agung
EDUSAINS Vol 6, No 2 (2014): Edusains
Publisher : Faculty of Education and Teacher Training, UIN (State Islamic University) Syarif Hidayatul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (328.497 KB) | DOI: 10.15408/es.v6i2.1148

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan instrumen diagnostik pilihan ganda two-tier untuk mengidentifikasi miskonsepsi siswa SMA pada topik asam basa (Tes Diagnostik Two-tier untuk Mendeteksi Miskonsepsi Siswa pada Topik Asam-basa/ TDTMMTA). Pengembangan instrumen diagnostik ini menggunakan kerangka kerja yang diuraikan oleh Treagust (1998). Dalam pengembangan instrumen ini, 154 siswa dilibatkan dalam wawancara, tes uraian, tes pilihan ganda dengan alasan terbuka, dan tes diagnostik two-tier. Dari keseluruhan siswa, 34 siswa digunakan untuk mengidentifikasi miskosepsi siswa menggunakan TDTMMTA. Terdapat 16 butir soal valid dengan nilai reliabilitas menggunakan persamaan Cronbach’s Alpha sebesar 0,764. Berdasarkan analisis miskonsepsi dari enam konsep utama dari asam basa, mayoritas siswa (54,46%) mengalami miskonsepsi pada konsep pH. Tetapi, sedikit siswa (15,54%) mengalami miskonsepsi pada konsep perhitungan pH. Secara keseluruhan, instrumen TDTMMTA cukup efektif untuk menentukan miskonsepsi siswa. Oleh karena itu, instrumen ini dapat digunakan sebagai tes alternatif untuk mengevaluasi miskonsepsi siswa pada topik asam basa.
PENGARUH STRATEGI KARYAWISATA DAN SENSITIVITAS EKOLOGIS TERHADAP APRESIASI SISWA TENTANG PELESTARIAN SATWA Yossa, Istiadi
EDUSAINS Vol 6, No 2 (2014): Edusains
Publisher : Faculty of Education and Teacher Training, UIN (State Islamic University) Syarif Hidayatul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (149.241 KB) | DOI: 10.15408/es.v6i2.1150

Abstract

Tujuan dari penelitian adalah untuk mengungkapkan pengaruh strategi karyawisata dan sensitivitas ekologi terhadap apresiasi pelestarian satwa. Penelitian dilaksanakan terhadap siswa SMAN 22 Jakarta dengan desain penelitrian eksperimen faktorial 2 x 2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) apresiasi pelestarian satwa pada perlakuan karya wisata antara habitat alami dan karya wisata di penangkaran tidak menunjukan adanya perbedaan, (2) Kelompok siswa dengan sensitivitas ekologi tinggi, apresiasi pelestraian satwa antara karya wisata di habitat alami dan di penangkaran tidak menunjukan perbedaan, (3) Kelompok siswa dengan tingkat sensitivitas ekologis rendah, apresiasi pelestarian satwa antara perlakuan  karya wisata di habitat alami dan di penangkaran tidak menunjukan perbedaan, (4) Terdapat interaksi signifikan antara strategi karyawisata dengan sensitivitas ekologis terhadap apresiasi pelestarian satwa. Berdasarkan hal tersebut, maka dalam peningkatan apresiasi siswa dalam apresiasi pelestraian satwa penggunaan strategi pembelajaran melalui karya wisata  dan dikontrol dengan faktor sensitivitas ekologi seharusnya dapat dipertimbangkan.
PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN ZOOMING PRESENTATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X PADA KONSEP SUHU DAN KALOR Putri Zakiyatul Zannah; Diah Mulhayatiah; Fathiah Alatas
EDUSAINS Vol 6, No 2 (2014): Edusains
Publisher : Faculty of Education and Teacher Training, UIN (State Islamic University) Syarif Hidayatul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/es.v6i2.1153

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan media pembelajaran zooming presentation terhadap hasil belajar siswa kelas X pada konsep suhu dan kalor. Media pembelajaran zooming presentation ini dibuat menggunakan aplikasi Prezi. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 12 Tangerang Selatan. Penelitian berlangsung pada bulan Maret-April 2014. Metode penelitian yang digunakan adalah kuasi eksperimen dengan desain nonequivalent control group design dan teknik pengambilan sampel purposive sampling. Sampel yang diambil adalah kelas X dengan jumlah siswa 33. Instrumen yang digunakan adalah instrumen tes berupa soal pilihan ganda dan non-tes berupa angket. Data hasil instrument tes dianalisis secara kuantitatif, sedangkan data hasil non-tes dianalisis secara kualitatif. Berdasarkan analisis data, diperoleh hasil belajar siswa kelas X pada konsep suhu dan kalor. Hasil uji hipotesis terhadap data posttest menunjukkan nilai thitung = 4,53 dan nilai ttabel = 1,998. Nilai thitung > ttabel, sehingga H0 ditolak dan Ha diterima. Rata-rata hasil belajar siswa yang menggunakan media pembelajaran zooming presentation lebih tinggi dibandingkan rata-rata hasil belajar siswa tanpa menggunakan media pembelajaran zooming presentation. Hasil belajar siswa kelas eksperimen lebih unggul dalam meningkatkan kemampuan mengingat (C1), memahami (C2), menerapkan (C3), dan menganalisis (C4). Selanjutnya berdasarkan analisis data nontes berdasarkan angket respon siswa terhadap media pembelajaran zooming presentation berada pada kategori baik dengan persentase 76%.
PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES DIAGNOSTIK PILIHAN GANDA TIGA TINGKAT UNTUK MENGAKSES KEMAMPUAN MAHASISWA CALON GURU FISIKA Wawan Bunawan
EDUSAINS Vol 6, No 2 (2014): Edusains
Publisher : Faculty of Education and Teacher Training, UIN (State Islamic University) Syarif Hidayatul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/es.v6i2.1115

Abstract

Tiga puluh butir soal dan dua puluh butir soal instrumen tes diagnostik pilihan ganda tiga tingkat telah dikembangkan untuk mendeteksi kemampuan pengetahuan esensi inkuiri sains dan pengetahuan konten Optika Geometri mahasiswa calon guru Fisika. Metode campuran kualitatif dan kuantitatif digunakan dalam mengembangkan tes diagnostik selama dua bulan proses perkuliahan Optika Geometri yang melibatkan 38 mahasiswa. Tujuan  penelitian adalah pengembangan dan penerapan tes diagnostik untuk mengukur pemahaman mahasiswa tentang esensi inkuiri sains dan  materi Optika Geometri. Instrumen tes diagnostik terlebih dahulu didesain, kemudian disempurnakan selama proses, direvisi dan digunakan untuk mendeteksi dan menilai pemahaman mahasiswa terkait pengetahuan esensi inkuiri sains dan materi Optika Geometri. Setiap butir soal dirancang memiliki tiga tingkat, tingkat konten (content tier) mengukur kemampuan pengetahuan Optika Geometri atau kemampuan esensi inkuiri sains; tingkat alasan (reason tier) mengukur kemampuan penjelasan atau eksplanatori pengetahuan yang mendasari memilih salah satu jawaban;  dan tingkat kepercayaan (confidence tier) untuk mengukur derajat keyakinan dalam menentukan jawaban dan alasan yang dipilih.Versi akhir dari instrumen tes memiliki reliabilitas Cronbach alpha untuk tes inkuiri sains 0,87 dan untuk tes materi Optika Geometri 0,83. Bukti validitas diperoleh dari pertimbangan tiga dosen pakar dan analisis teknik korelasional antar skor validator untuk memperlihatkan konsistensinya.
PENINGKATAN PENGUASAAN KONSEP KESETIMBANGAN KIMIA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI TERINTEGRASI NILAI Evi Sapinatul Bahriah
EDUSAINS Vol 6, No 2 (2014): Edusains
Publisher : Faculty of Education and Teacher Training, UIN (State Islamic University) Syarif Hidayatul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/es.v6i2.1149

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan penguasaan konsep kesetimbangan kimia yang terintegrasi nilai dengan menggunakan pendekatan pembelajaran inkuiri. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Muhammadiyah 3 Jakarta pada tanggal 20 Oktober sampai dengan 25 November 2008. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) yang terdiri dari dua siklus dan setiap siklus terdiri dari empat kegiatan yaitu: perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes hasil belajar berupa pilihan ganda. Data yang diperoleh kemudian dihitung nilai N-Gain dan dan diuji signifikansinya dengan uji-t.Berdasarkan hasil analisis kuantitatif dengan menggunakan N-Gain diperoleh rata-rata N-Gain untuk siklus I sebesar 0,6 (kategori sedang) dan pada siklus II skor rata-rata N-Gain yaitu 0,8 berada (kategori tinggi). Uji-t data hasil perhitungan rata-rata N-Gain siklus I dan siklus II diperoleh nilai thitung sebesar 4,17 dan nilai ttabel sebesar 2,05 pada taraf signifikansi 95%, jadi thitung 4,17>ttabel 2,05. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaaan yang signifikan peningkatan hasil belajar siswa di siklus I dan siklus II.
IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING BERBASIS EKSPERIMEN PADA KONSEP LARUTAN ELEKTROLIT DAN NONELEKTROLIT Chaerani Azizah; Dedi Irwandi
EDUSAINS Vol 6, No 2 (2014): Edusains
Publisher : Faculty of Education and Teacher Training, UIN (State Islamic University) Syarif Hidayatul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/es.v6i2.1147

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai kemampuan siswa dalam memecahkan masalah yang tertuang dalam lembar kerja siswa (LKS) selama mengikuti kegiatan pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran problem solving berbasis eksperimen pada konsep larutan elektolit dan nonelektrolit. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X di SMA Negeri 89 Jakarta tahun ajaran 2012/2013. Metode penelitian yang diterapkan adalah deskriptif. Perolehan data dilakukan dengan menggunakan instrumen lembar kerja siswa (LKS) untuk kemampuan memecahkan masalah. Analisis data untuk kemampuan memecahkan masalah yang tertuang dalam lembar kerja siswa (LKS) dengan nilai persentase. Kemampuan siswa dalam memecahkan masalah yang tertuang dalam lembar kerja siswa (LKS) yaitu kemampuan siswa dalam mengemukakan hipotesis, menentukan judul eksperimen, menentukan tujuan eksperimen, membuat prosedur kerja eksperimen, mencatat data pengamatan, membuat kesimpulan, membuat abstraksi, dan menyelesaikan tugas konsolidasi. Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa kemampuan siswa dalam memecahkan masalah dikategorikan sebagai baik dan sangat baik.
MODEL EDUCATION RECONSTRUCTION MODUL PERKULIAHAN PENELITIAN LABORATORIUM BERBASIS PROBLEM SOLVING-DECISION MAKING Florida Doloksaribu
EDUSAINS Vol 6, No 2 (2014): Edusains
Publisher : Faculty of Education and Teacher Training, UIN (State Islamic University) Syarif Hidayatul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/es.v6i2.1152

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan bahan ajar pada matakuliah Penelitian Laboratorium (PL) di Universitas Cendrawasih, Papua. Penelitian menggunakan metode reseach and development (R&D) yaitu mengembangkan bahan ajar perkuliahan berdasarkan Model of educational reconstruction (MER).  Topik yang dipilih untuk dikembangkan adalah konteks kimia batu gamping yang dilakukan dengan pendekatan Problem Solving-Decision Making (PSDM). Penelitian melibatkan lima orang ahli untuk memvalidasi bahan ajar yang telah dibuat.  Berdasarkan respon ahli didapatkan hasil bahan ajar perkuliahan topik konteks kimia batu gamping berbasis PSDM telah memenuhi kriteria sebagai berikut ketepatan materi (konten dan konteks), kesesuaian antara konten dan konteks, kesesuaian materi dengan kurikulum (tujuan pembelajaran), ketepatan gambar dan tugas percobaan, dan kesesuaian materi dengan  kemampuan mahasiswa. Nilai content validity ratio (CVR) rata-rata  untuk bahan ajar perkuliahan  adalah 0,84, CVIh> CVIt(0,84 > 0,73), hal ini menandakan bahwa bahan ajar perkuliahan yang dikembangkan layak digunakan untuk mahasiswa pendidikan kimia.
MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN TEORI MULTIPLE INTELLEGENCE YANG DOMINAN DALAM KELAS PADA MATERI TEKANAN Agustin Dwi Aryani
EDUSAINS Vol 6, No 2 (2014): Edusains
Publisher : Faculty of Education and Teacher Training, UIN (State Islamic University) Syarif Hidayatul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/es.v6i2.1114

Abstract

Kecerdasan Majemuk atau Multiple Intellegences merupakan suatu kemampuan untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapi dalam kehidupan. Kecerdasan majemuk jarang sekali ditinjau sebagai salah satu pertimbangan untuk keberhasilan proses pembelajaran, dalam hal ini membuat siswa memahami materi yang diajarkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kecenderungan kecerdasan siswa yang dominan dalam kelas dan merancang strategi pembelajaran yang sesuai dengan kecenderungan kecerdasan tersebut dalam upaya meningkatkan pemahaman siswa pada materi tekanan. Berdasarkan hasil analisis data, diperoleh presentase ketercapaian kognitif siswa sebesar 83%. Nilai ini lebih besar dari standar minimum ketercapaian kognitif yaitu 70%.  Sementara itu, aktivitas mandiri (intrapersonal) didapati memiliki persentase tertinggi, yaitu 78,15% diikuti dengan aktivitas berkelompok siswa yang hanya 54,6%. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dikembangkan dengan pertimbangan dominasi aktivitas mandiri (intrapersonal),. Implementasi dari RPP ini diharapkan mampu mengembangkan kecerdasan intrapersonal siswa dalam rangka meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran.
MISKONSEPSI KONSEP ARCHAEBACTERIA DAN EUBACTERIA Fina Nurul Khotimah
EDUSAINS Vol 6, No 2 (2014): Edusains
Publisher : Faculty of Education and Teacher Training, UIN (State Islamic University) Syarif Hidayatul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/es.v6i2.1112

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi miskonsepsi siswa pada konsep Archaebacteria dan Eubacteria. Penelitian ini menggunakan metode survei dengan instrumen berupa pilihan ganda beralasan terbuka sebagai alat ukur. Unit analisis dalam penelitian adalah siswa MAN kelas X berjumlah 72 orang. Hasil analisis ditemukan ketidakpahaman pada konsep Archaebacteria dan Eubacteria (61%) yang mendominasi kategori lainnya. Sedangkan kategori Paham konsep dan Miskonsepsi hanya sebesar 19% dan 20%. Miskonsepsi yang dialami siswa dari hasil diagnosa alasan terbuka menunjukkan lebih banyak miskonsepsi utuh dibandingkan dengan miskonsepsi sebagian. Miskonsepsi utuh teridentifikasi dengan siswa beranggapan bahwa bakteri lebih banyak menimbulkan kerugian daripada keuntungan bagi manusia dan lingkungan.

Page 1 of 2 | Total Record : 12