cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. sleman,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Jurnal Sains Dasar
ISSN : 20859872     EISSN : 24431273     DOI : 10.21831
Core Subject : Education,
Arjuna Subject : -
Articles 216 Documents
Pengaruh jumlah lilitan dan diameter kawat terhadap suseptibilitas magnet udara bersuhu sangat rendah dari 157 K – 253 K Aryogi '
Jurnal Sains Dasar Vol 2, No 2 (2013): October 2013
Publisher : Faculty of Mathematics and Natural Science, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jsd.v2i2.3298

Abstract

Abstrak   Pada penelitian ini dilakukan optimasi parameter koil sebagai kandidat bahan sensor suhu sangat rendah berbasis suseptibilitas magnet. Diameter koil divariasi dari 0,1 mm sampai 0,20 mm, jumlah lilitan juga divariasi dari 3.600 sampai 12.000 untuk memperoleh spesifikasi optimum sebagai sensor suhu berbasis suseptibilitas magnet. Bahan koil terbuat dari tembaga teknis. Sebagai medium digunakan udara yang didinginkan dengan nitrogen cair sehingga mencapai suhu 157K kemudian suhu dinaikkan hingga 253K melalui penguapan. Alat-alat karakterisasi yang digunakan terdiri dari pengukur suhu medium menggunakan termokopel, pengukur tegangan dan pengukur arus menggunakan multimaster serta pengukur medan induksi menggunakan gaussmeter. Kumpulan data suhu dan suseptibilitas magnet (Ti, cm) diplot dalam bentuk grafik. Analisis data dilakukan dengan mengamati kecenderungan grafik sebagai hubungan antara kedua variabel. Hasil penelitian menunjukkan pada semua tipe koil tidak ditemukan adanya hubungan yang sederhana, jelas dan konsisten antara suseptibilitas magnet terhadap suhu. Dengan keadaan ini disimpulkan bahwa medium bersifat diamagnetik sehingga tidak tepat jika diteliti nilai suseptibilitasnya.  Hasil penelitian merekomendasikan untuk melanjutkan ke pengamatan mengenai hubungan antara suhu dengan tahanan sesuai dengan prinsip RTD (Resistance Temperature Detector).     Kata kunci: suseptibilitas magnet, nitrogen cair, diameter kawat, jumlah lilitan
Evaluasi kualitas semen pejantan sapi PO Kebumen di Kabupaten Kebumen Provinsi Jawa Tengah Lukman Affandhy; Yudi Adinata; Aryogi '
Jurnal Sains Dasar Vol 2, No 2 (2013): October 2013
Publisher : Faculty of Mathematics and Natural Science, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jsd.v2i2.3299

Abstract

Abstrak Usaha pembibitan sapi potong di kondisi peternakan rakyat memerlukan bakalan atau bibit yang berkualitas untuk menghasilkan sapi unggul. Salah satu persyaratan usaha pembibitan memerlukan sapi bibit jantan atau betina yang baik secara genetik maupun fenotipik, diantaranya dengan memanfaatkan keberadaan sapi-sapi jantan di usaha peternakan rakyat seperti sapi-sapi PO Kebumen yang memiliki penampilan fenotipik unggul sebagi bangsa sapi-sapi lokal Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengevaluasi performans tubuh dan kualitas semen dari pejantan-pejantan sapi PO Kebumen yang berada di usaha perbibitan peternakan rakyat sebagai penyedia bakalan dan bibit sapi potong mendukung PSDSK 2014. Penelitian ini merupakan kegiatan secara padu padan dan terintegrasi bersama berbagai pihak (Loka Penelitian Sapi Potong, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jateng, Dinas Pertanian dan Peternakan Kab. Kebumen, serta Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Tengah). Penelitian dilaksanakan secara survey berkala mulai bulan April 2012 sampai dengan Januari  2013 dengan melakukan pengukuran linear tubuh, pengamatan tatalaksana pemeliharaan, serta pemeriksaan libido, volume dan kualitas semen pejantan-pejantan yang digunakan sebagai pemacek di sentra utama budidaya sapi PO Kebumen. Data yang diperoleh dikelompokkan berdasarkan umur sapi, dihitung rata-ratanya dan disajikan secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pejantan sapi PO Kebumen yang digunakan sebagai pemacek (kawin secara alami) di peternak rakyat, secara eksterior sudah bagus ditunjukkan dengan ukuran tubuh yang tinggi, ukuran linear tubuh dan SKT pejantan-pejantan sapi PO Kebumen cukup tinggi, hingga mencapai 154 cm dan nilai skor kondisi tubuh 7  (tujuh) pada skala 1-9. Hasil evaluasi libido dan kualitas semen pejantan PO Kebumen pada ketika lokasi kecamatan di Kabupaten Kebumen tampak memiliki kesamaan dan berfluktuatif, kecuali di desa Brencong berada di kecamatan Bulus Pesantren memilki nilai libido (waktu menaiki betina) lebih cepat, yaitu kisaran 4-14 detik per ejakulat daripada di Kec. Klirong dan Surumadu, yaitu masing-masing dengan kisaran 70-180 dan 30-47 detik per ejakulat. Volume semen, gerakan masa dan konsentarsi sperma sapi pejantan PO Kebumen juga bervariasi antara ketika lokasi kecamatan, kecuali di Kec. Surumadu menunjukkan bahwa volume semen, gerakan masa dan konsentrasi sperma, masing-masing adalah 2-4 ml/ejakulat, 1+ s.d 2+ dan 700-1700 juta/cc semen daripada di wilayah Kec. Klirong dan Bulus Pesantren. pH semen sapi–sapi jantan PO Kebumen yang digunakan sebagai pejantan pemacek di ketika lokasi menunjukkan nilai  pH normal, yaitu kisaran 7,0-7,5, sehingga akan menghasilkan kualitas semen yang baik pula, kecuali konsistensi tampak berfluktuatif antara encer – kental. Disimpulkan bahwa semua pejantan sapi PO Kebumen di kondisi peternakan rakyat pada ketiga kecamatan Kab. Kebumen layak digunakan untuk kawin alam karena menunjukkan libido, gerakan masa, pH  dan konsentrasi sperma masih normal. Kata Kunci: sapi PO Kebumen, pejantan, kualitas semen,  
Versi fuzzy teorema utama homomorfisma grup Karyati '; Dhoriva Urwatul Wutsqa
Jurnal Sains Dasar Vol 2, No 2 (2013): October 2013
Publisher : Faculty of Mathematics and Natural Science, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jsd.v2i2.3300

Abstract

Abstrak Penelitian terkait dengan struktur aljabar fuzzy telah diawali oleh Rosenfield. Terkait dengan penelitian tersebut, banyak peneliti lain yang meneliti beberapa struktur aljabar dalam versi fuzzy, termasuk subgrup fuzzy. Struktur grup, merupakan struktur aljabar yang melibatkan satu operasi biner yang bersifat asosiatif, terdapat elemen identitas dan setiap elemennya mempunyai invers. Terkait dengan struktur grup, maka selalu dibicarakan tentang homomorfisma, kernel dan teorema fundamental homomorfisma grup. Teorema tersebut mengatakan bahwa suatu grup hasil bagi isomorfis dengan peta homomorfismanya. Dalam penelitian ini akan diselidiki versi fuzzy dari teorema fundamental homomorfisma grup. Dalam menyelesaikan masalah dalam penelitian ini, diawali dengan mencermati beberapa definisi dan teorema, lemma dan proposisi terkait dengan teori grup maupun teori subgrup fuzzy. Berdasarkan definisi dan beberapa sifat peta dan pra peta homomorfik  suatu subgrup fuzzy relatif terhadap suatu homomorfisma grup, yang ternyata membentuk subgrup fuzzy masing-masing dari kodomain dan domain homomorfismanya. Berdasarkan kondisi ini, berhasil diselidiki beberapa sifat terkait dengan peta dan pra-peta homomorfik, subhimpunan level dan subgrup hasil bagi fuzzy. Pada akhirnya dapat buktikan: jika  adalah homomorfisma grup dari  ke   yang ‘onto’ dengan kernel  dan  subgrup fuzzy dari  maka subgrup hasil bagi fuzzy-nya isomorfis dengan peta homomorfis  relatif terhadap .   Kata kunci: peta homomorfis, pra-peta homomorfis, subgrup hasil bagi fuzzy, teorema fundamental homomorfisma grup
Pengaruh suhu dan waktu proses terhadap karakter biodiesel hasil sintesa dari minyak biji ketapang Siswani, Endang Dwi; Kristianingrum, Susila; Marwati, Siti; Noviantara, Arief; Yuniastuti, Rosa
Jurnal Sains Dasar Vol 2, No 2 (2013): October 2013
Publisher : Faculty of Mathematics and Natural Science, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jsd.v2i2.3345

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh suhu dan waktu proses transesterifikasi terhadap karakter biodiesel hasil sintesa dari minyak biji ketapang. Karakter biodiesel dilakukan menggunakan standar SNI. Penelitian ini dilakukan di laboratorium Kimia, Jurusan Pendidikan Kimia, FMIPA UNY, sedangkan pengujian karakter biodiesel hasil sintesa dilakukan di Laboratorium Teknologi Minyak Bumi, Gas, dan Batubara, Jurusan teknik Kimia, Fakultas teknik UGM. Sintesa biodiesel dari minyak biji ketapang dilakukan melalui dua (2) tahap. Tahap pertama adalah pengambilan minyak dari biji ketapan, dan tahap kedua adalah proses transesterifikasi dengan menggunakan metanol. Proses dilaksanakan pada berbagai berbagai harga suhu, yaitu: 35, 57, 78 dan 89 oC dan berbagai waktu, yaitu: 60 dan 120 menit. Biodiesel hasil sintesa dianalisis menggunakan FTIR, sedangkan karakter biodisel dicari dengan bantuan alat yang ada dalam Laboratorium Teknologi Minyak Bumi, Gas. dan Batubara, Fakultas Teknik UGM. Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut. Variasi suhu proses transesterifikasi tidak memberikan perbedaan yang signifikan pada nilai massa jenis, viskositas, titik nyala, titik tuang, dan kalor pembakaran. Ada pengaruh suhu terhadap proses transesterifikasi terhadap jumlah biodiesel yang dihasilkan yaitu untuk suhu reaksi 35, 57, 78, dan 780C menghasilkan biodiesel berturut turut sebanyak 368, 450, 435, dan 316 mL. Nilai massa jenis biodiesel BA, BB, BC dan BD berturut turut adalah sebesar 869.5, 858.6, 859, dan 858.8 kg/m3. Nilai viskositas untuk biodiesel BA, BB, BC, dan BD berturut turut adalah sebesar 5.867 ± 0.00194, 5.300, 4.820 ± 0.0005 mm2/s, dan 4.700 mm2/s. Nilai titik nyala untuk biodiesel BA, BB, BC, dan BD berturut turut adalah sebesar: 176.5, 172.5, 172.5, dan 174.50C. Nilai titik tuang untuk biodiesel BA, BB, BC, dan BD adalah sebesar 90C. Nilai kalor pembakaran untuk biodiesel BA, BB, BC, dan BD hasil sintesis berturut-turut adalah sebesar: 9466.472, 9482.149, 9561.2445, dan  9506.199 kal/g. Ada pengaruh waktu 60 dan 120 menit pada proses transesterifikasi terhadap jumlah biodiesel yang dihasilkan yaitu waktu 60 menit menghasilkan biodiesel sebanyak  ±260 mL (biodiesel BP), dan waktu 120 menit menghasilkan biodiesel sebanyak ±275 mL (biodiesel BQ). Nilai densitas, viskositas, titik tuang, titik nyala, kalor pembakaran masing-masing biodiesel secara berturut-turut adalah untuk biodiesel BP (waktu transesterifikasi 60 menit) yaitu (888,800 kg/m3; 10,48 cSt; 6 0C; 188,5 0C; 9889,64 kal/g) dan untuk biodiesel BQ (waktu transesterifikasi 120 menit) yaitu (88,800 kg/ m3; 11,99 cSt; 6 0C; 188,5 0C; 9788,003 kal/g).   Kata kunci:  minyak biji ketapang, variasi suhu, waktu transesterifikasi, karakter biodiesel
Uji aktivitas antioksidan modifikasi senyawa khrisin dengan gugus alkoksi menggunakan metode RM1 Fadhlina Khoirun Nisa; Kasmui '; Harjito '
Jurnal Sains Dasar Vol 2, No 2 (2013): October 2013
Publisher : Faculty of Mathematics and Natural Science, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jsd.v2i2.3346

Abstract

  Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui senyawa hasil modifikasi khrisin yang memenuhi aktivitas antioksidan yang lebih baik dari senyawa khrisin dan faktor yang mempengaruhi aktivitas antioksidan. Deskriptor molekuler dari senyawa turunan flavon/flavonol dan modifikasi senyawa khrisin telah dibuat dengan bantuan perhitungan RM1, dan optimasi geometri menggunakan Hyperchem 8.0.7. Analisis korelasi dan regresi multilinier dilakukan menggunakan program SPSS® for Windows versi 16.0. Hasil korelasi menunjukkan bahwa parameter momen dipol paling berpengaruh terhadap aktivitas antioksidan. Momen dipol, energi ikat, dan energi elektronikdigunakan untuk analisis HKSA. Hasilnya sangat memuaskan karena memiliki nilai R sebesar 0,924 dan R2 sebesar 0,854. Aktivitas antioksidan prediksi dihitung menggunakan Multiple Regression Calculator. Aktivitas antioksidan dapat menurun dengan  penambahan gugus yang memiliki lebih banyak karbon dan keruahan molekul tinggi. Modifikasi senyawa khrisin yang memiliki aktivitas antioksidan prediksi lebih tinggi dari yaitu : senyawa 5,7-dihidroksi-3-metoksi flavon dan 5,7-dihidroksi-8-metoksi flavon, dengan nilai aktivitas antioksidan prediksi sebesar  -2,6735 dan -2,6121. Kata kunci: antioksidan, modifikasi khrisin, HKSA
Sintesis dan karakterisasi senyawa SrxBa1-XSno3 (x = 0,00; 0,10; 0,25; 0,50; 0,75; 0,90 dan 1,00) dengan metode keramik M. Pranjoto Utomo; AK. Prodjosantoso '; Regina Tutik Padmaningrum
Jurnal Sains Dasar Vol 2, No 1 (2013): April 2013
Publisher : Faculty of Mathematics and Natural Science, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2249.234 KB) | DOI: 10.21831/jsd.v2i1.3360

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mempelajari sintesis dan karakterisasi senyawa SrxBa1-xSnO3 denganmetode keramik. Bahan yang digunakan dalam sintesis senyawa SrxBa1-xSnO3 (x = 0; 0,1; 0,25 0,5; 0,75,0,9 dan 1) adalah SnO2, BaCO3 dan SrCO3 yang dihitung secara stoikiometrik. Kemudian ketiga bahandigerus, dikalsinasi secara bertahap, yaitu dari temperatur 700 °C dan 800 °C selama 6 jam, 900 °C dan1100 °C selama 12 jam. Senyawa hasil sintesis kemudian dikarakterisasi menggunakan Difraktometer Sinar-X (XRD) dan Scanning Electron Microscopy (SEM). Data hasil pengukuran dengan XRD diolah denganprogram Origin 8.5 untuk analisis awal, yaitu mengetahui adanya pergeseran puncak pada pola difraksi,program Atoms 50 untuk melihat bentuk struktur dan program Rietica untuk mengetahui bidang refleksi (hkl)serta untuk menentukan parameter kisi (a,b, dan c). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa senyawaSrxBa1-xSnO3 (x = 0; 0,1; 0,25 0,5; 0,75, 0,9 dan 1) dapat disintesis dengan metode keramik dari prekursorsenyawa BaSnO3, SrSnO3 dan SnO2. Nilai parameter kisi dari senyawa SrxBa1-xSnO3 (x = 0; 0,1; 0,25 0,5;0,75, 0,9 dan 1) semakin menurun seiring dengan bertambahnya komposisi logam (mol) stronsium (Sr)dalam senyawa tersebut. Selain itu, senyawa SrxBa1-xSnO3 hasil sintesis memiliki struktur kubus.Kata kunci: SrxBa1-xSnO3, metode keramik, parameter kisi, struktur kubus
Pengaruh Konsentrasi Formaldehid sebagai Agen Pereduksi Terhadap Efisiensi Elektrodeposisi Ag+ dalam Limbah Cair Elektroplating Siti Marwati; Regina Tutik Padmaningrum; Susila Kristianingrum; Sunarto '
Jurnal Sains Dasar Vol 2, No 1 (2013): April 2013
Publisher : Faculty of Mathematics and Natural Science, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (187.061 KB) | DOI: 10.21831/jsd.v2i1.3361

Abstract

Abstrak penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi formaldehid sebagai agen perduksi terhadap efisiensi elektrodeposisi ion Ag+ dalam limbah cair elektroplating dan mengetahui karakter logam Ag hasil elektrodeposisi. Proses elektrodeposisi dengan elektroda platina sebagai anoda dan katoda. Konsentrasi larutan formaldehid divariasi yaitu 0,4; 0,3; 0,2; 0,1 M dan tanpa penambahan formaldehid. Ion Ag+ yang masih tersisa dalam limbah cair elekroplating dilakukan analisis konsentrasi ion Ag+ dengan menggunakan AAS. Untuk mengetahui struktur kristal deposit dilakukan analisis dengan menggunakan XRD. Hasil penelitian ini diperoleh kesimpulan bahwa konsentrasi formaldehid sebagai agen pereduksi berpengaruh terhadap berat deposit yang dihasilkan. Konsentrasi formaldehid sebagai agen pereduksi berpengaruh terhadap efisiensi elektrdeposisi ion Ag+ dalam limbah cair elektroplating. Efisiensi elektrodeposisi ion Ag+ paling besar diperoleh pada penambahan formaldehid 0,2 M. Karakter deposit yang dihasilkan menunjukkan bahwa di dalam deposit terdapat logam Ag dan Cu yang terdeposisikan. Adanya formaldehid menyebabkan susunan atom-atom deposit Ag di setiap bidang kisi menjadi tidak teratur dan menurunkan tingkat kekristalannya. Kata kunci: formaldehid,agen pereduksi, elektrodeposisi, perak
Pemanfaatan limbah bonggol pisang sebagai bahan baku pembuatan bioetanol Sunarto '; Sulistyani '; Siti Marwati
Jurnal Sains Dasar Vol 2, No 1 (2013): April 2013
Publisher : Faculty of Mathematics and Natural Science, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (38.373 KB) | DOI: 10.21831/jsd.v2i1.3362

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan berbagai jenis substrat bonggol pisang terhadap hasil bioetanol dan untuk mengetahui Jenis bonggol pisang yang menghasilkan bioetanol yang terbaik  dan mengetahui ada tidaknya pengaruh jenis bonggol pisang terhadap kadar bioetanol. Sebanyak  0,5 kg substrat bonggol pisang Kepok,Raja dan Batu dihaluskan dan dikukus selama  30 menit. Setelah dingin masing masing ditambahkan 3 gram Ragi NKL dan dilakukan fermentasi selama 4 hari. Hasil fermentasi diambil sebanyak 1  ml dan dilakukan analisis menggunakan unit Micro Conway Difussion untuk menentukan kandungan bioetanolnya. Hasil analisis dilakukan uji Anava satu jalur untuk menentukan ada tidaknya pengaruh jenis substrat bonggol pisang terhadap kadar bioetanol. Hasil penelitian menunjukkan bahwa  bonggol pisang Raja memberikan hasil bioetanol terbaik yaitu 0,5 % dan tidak ada pengaruh yang signifikan terhadap penggunaan berbagai jenis substrat bonggol pisang terhadap hasil bioetanol. Hasil uji statistik  menunjukkan F hitung dari F table pada taraf signifikan 5 %.   Kata kunci: bioetanol, micro conway difussion
TOWARDS STUDYING NON-EQUILIBRIUM STATISTICAL MECHANICS THROUGH DYNAMICAL DENSITY FUNCTIONAL THEORY Wipsar Sunu Brams Dwandaru
Jurnal Sains Dasar Vol 2, No 1 (2013): April 2013
Publisher : Faculty of Mathematics and Natural Science, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (51.442 KB) | DOI: 10.21831/jsd.v2i1.3363

Abstract

Abstract In this brief article, the extension of density functional theory for non-equilibrium systems is presented. Density functional theory is a powerful framework in order to study the static properties of electronic systems via a variational principle whereby the density (varies in 3 dimension space) holds a key role instead of the many-body wave function. Evans (Adv. Phys., 1979) fully realized the importance of this and extended the theory for inhomogeneous fluid systems. Then in an urgent need to extend the theory for dynamical equilibrium or non-equilibrium systems, comes dynamical density functional theory. Here, the idea behind dynamical density functional theory is given based on the Smoluchowski equation.   Keywords: density functional theory, non-equilibrium systems, variational principle, Smoluchowski equation
Analisis sifat mekanik dan foto mikroskopis keramik berbahan dasar lempung bersisik (scaly clay) formasi Karangsambung Kebumen Delvita Puspitasari; Agus Yulianto; Sulhadi '
Jurnal Sains Dasar Vol 2, No 1 (2013): April 2013
Publisher : Faculty of Mathematics and Natural Science, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jsd.v2i1.3364

Abstract

Abstrak Telah dilakukan analisis sifat mekanik dan foto mikroskopis keramik berbahan dasar lempung bersisik (scaly clay) formasi Karangsambung Kebumen dengan berbagai variasi komposisi (dalam % massa). Tujuan penelitian untuk mengetahui karakteristik keramik dengan penambahan campuran pasir kuarsa terhadap sifat mekanik keramik dan mengetahui struktur morfologi keramik. Preparasi lempung dan pasir kuarsa dilakukan dengan cara digiling menggunakan mesin ball milling selama 8 jam, sehingga diperoleh material serbuk. Pembentukan sampel dengan cara cetak dan proses sintering menggunakan furnace thermolyne hingga mencapai suhu 850ºC dengan waktu penahanan 2 jam. Parameter karakterisasi sampel meliputi densitas, porositas, kekerasan dan pengamatan struktur morfologi. Hasil karakterisasi menunjukkan bahwa sifat mekanik keramik yang dihasilkan pada komposisi 75% lempung, 25% pasir kuarsa adalah hasil yang optimum. Pada komposisi tersebut karakteristik yang dihasilkan adalah sebagai berikut:densitas 1,81 g/cm3, porositas 10%, dan kekerasan 252,51 kgf/cm2. Pada pengamatan morfologi keramik terlihat persebaran pasir kuarsa yang merata.   Kata kunci: keramik, lempung, pasir kuarsa, sifat mekanik

Page 4 of 22 | Total Record : 216