cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota surakarta,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal Teknik Sipil
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Arjuna Subject : -
Articles 19 Documents
Search results for , issue " Vol 1, No 1 (2013): Jurnal Teknik Sipil" : 19 Documents clear
REHABILITASI LONGSORAN (SLIDE) PADA BADAN JALAN DI ATAS TIMBUNAN TINGGI PADA RUAS JALAN SIMPANG KALIANDA – BAKAUHENI PROVINSI LAMPUNG Kurnia, Ade; Surjandari, Niken Silmi; As’ad, Sholihin
Jurnal Teknik Sipil Vol 1, No 1 (2013): Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Jurnal Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Latar Belakang: Kondisi topografi provinsi Lampung yang berbukit dan berlembah adalah salah satu masalah, karena banyak terbentuk jalan  di atas timbunan tinggi, yang secara teknis mempunyai resiko terjadinya amblasan dan longsoran.  Terjadi amblas badan jalan dan longsor pada ruas jalan nasional 020 (Simpang Kalianda – Bakauheni) tepatnya pada Km. 80+200 yang berada dalam wilayah kabupaten Lampung Selatan.  Perlu dipilih teknik rehabilitasi penanganan kerusakan badan jalan akibat tersebut yang cepat waktu pelaksanaannya, kuat dalam kualitasnya dan ekonomis.Metode:  Melakukan analisis perhitungan desain dalam teknik penanganan rehabilitasi longsoran.  Tahapan analisis meliputi desain plat beton sebagai alas dasar timbunan baru dengan perkuatan cerucuk kayu gelam dengan tujuan menahan penurunan yang terjadi akibat adanya keruntuhan kembali pada tanah timbunan eksisting.  Metode alternatif selanjutnya adalah dengan menggunakan geosintetic sebagai pemisah dan berfungsi untuk menambah kapasitas dukung tanah pada timbunan.Hasil:  Menggunakan dimensi pondasi plat beton sebagai penahan sisa keruntuhan, yaitu panjang = 12 m, lebar = 7 m dan tebal = 30 cm.  Kapasitas dukung tanah di bawah pondasi plat beton sebesar 58.062,25 kN masih mampu untuk memikul beban gross sebesar 11.355,52 kN di atasnya.  Kapasitas ijin kelompok tiang cerucuk dengan jarak tiang 2d mempunyai keruntuhan blok. Beban kerja maksimum kelompok tiang adalah pada tiang diameter 15 cm dengan jarak antar tiang 3d, yaitu sebesar 13.288 kN.  Desain kemiringan lereng mempengaruhi terhadap tinggi timbunan (H), penggelinciran, kapasitas dukung geosintetik dan tekanan tanah timbunan.  Kedalaman tanah di bawah timbunan (h) mempengaruhi terhadap keruntuhan geser timbunan dan perasan lateral.  Rehabilitasi longsor timbunan dipilih yang menggunakan plat beton dan tiang kayu (cerucuk) lebih ekonomis biayanya daripada penggunaan geosintetik dan penggantian gorong-gorong. Kata kunci:      longsoran, kapasitas dukung, pondasi plat, tiang cerucuk, geotekstil.
KINERJA DAN ANGKA KEBUTUHAN NYATA OPERASI DAN PEMELIHARAAN JARINGAN IRIGASI TAMBAK DESA TLUWUK KABUPATEN PATI Kusumo, Ery Suryo; Hadiani, Rintis; sobriyah, sobriyah
Jurnal Teknik Sipil Vol 1, No 1 (2013): Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Jurnal Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakKeberlangsungan sistem irigasi untuk mendukung ketahanan pangan memerlukan program operasi dan pemeliharaan jaringan irigasi yang efektif. Salah satu bentuknya adalah dengan perencanaan penyediaan angka kebutuhan nyata operasi dan pemeliharaan (AKNOP). Sebagai langkah awal penyusunan AKNOP perlu adanya penilaian kinerja jaringan irigasi, yang salah satunya adalah irigasi tambak. Selama ini sistem penilaian kinerja masih menggunakan sistem manual yang memakan waktu cukup lama, sehingga diperlukan suatu sarana pendukung teknologi komputasi. Penelitian ini mengkaji bagaimana mempertahankan sistem jaringan irigasi tambak melalui rangkaian proses yang sistematis, yakni menciptakan model penilaian kinerja (tools), menghitung indeks kinerja di setiap komponen penilaian, mendapatkan kinerja jaringan tambak secara umum, merekomendasikan bentuk kegiatan yang diperlukan, dan menghitung kebutuhan anggaran berdasarkan bentuk kegiatan yang direkomendasikan. Metodepenelitian ini melalui tiga tahap yaitu tahap perancangan model penilaian, tahap penilaian kinerja dan tahappenyusunan AKNOPjaringan tambak di Desa Tluwuk, Kecamatan Wedarijaksa, Kabupaten Pati, Provinsi Jawa Tengah. Hasil penelitian menunjukkan telah berhasil diciptakan model penilaian kinerja sebagai alat bantu (tools) yang berbasis PHP dan MySQL serta dapat digunakan pada jaringan reklamasi rawa pasang surut (tambak) maupun rawa non pasang surut (rawa lebak) yang dapat digunakan oleh lembaga maupun instansi yang membidangi irigasi rawa. Hasil penilaian kinerja jaringan irigasi tambak Tluwuk pada periode pasang purnama didapatkan indeks kinerja saluran dan bangunan sebesar 2,71 atau berfungsi 57,20%; dan kinerja tanggul pelindung dalam kondisi baik. Untuk periode pasang perbani didapatkan indeks kinerja saluran dan bangunan sebesar 3,18 atau berfungsi 45,40%; dan kinerja tanggul pelindung dalam kondisi baik. Sesuai dengan kondisi terakhir yakni pengamatan saat pasang perbani maka tindakan yang direkomendasikan terhadap saluran dan bangunan air adalah rehabilitasi sedangkan tanggul pelindung berupa pemeliharaan. AKNOP jaringan irigasi tambak Tluwuk adalah Rp 2.511.253.700,-. Implementasi dari AKNOP ini diharapkan indeks kinerja tambak Tluwukmeningkatkan menjadi 1,00 atau berfungsi 100% baik saat pasang purnama maupun pasang perbani.Kata kunci: Model Penilaian Kinerja Tambak,PHP dan MySQL, AKNOP
EVALUASI PENGGUNAAN AGREGAT EX SUMLILI SEBAGAI MATERIAL LAPIS PONDASI ATAS TERHADAP KERUSAKAN JALAN STRATEGIS NASIONAL / JALUR 40 Setyawan, Ary
Jurnal Teknik Sipil Vol 1, No 1 (2013): Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Jurnal Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakJalan raya merupakan prasarana transportasi darat yang sangat penting oleh karena itu kestabilan dari konstuksi jalan bergantung pada sejauh mana perencanaan atau desain dari tipe konstruksi tersebut. Jalan Strategis Nasional / jalur 40 sudah mengalami kerusakan pada lapis pondasi atas pada konstruksi perkerasan ,segmen Sp Tabun – Sp Sikumana dengan panjang 5,200 km dengan lebar jalan 4,50 m. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai kondisi permukaan perkerasan, penyebab terjadinya kerusakan perkerasan jalan, mengevaluasi kegiatan pemeliharaan yang telah dilaksanakan sebelumnya dan memberikan rekomendasi penyelesaian masalah tersebut.      Tahapan penelitian ini meliputi penentuan kondisi perkerasan, Analisa kondisi perkerasan jalan dilakukan dengan metode PCI, alternatif perbaikan  untuk lapis pondasi atas (Agregat ’A’)  menggunakan material yang sama  atau perlukah diganti dengan material yang lain.Hasil analisa PCI pada km.5 + 200 – 10 + 400 diperoleh nilai rata-rata sebesar 21,09 dan termasuk dalam klasifikasi Very poor atau sangat buruk sehingga perlu segera dilakukan perbaikan, dan dari hasil pengujian laboraturium jenis material pada Lapis Pondasi Atas (Agregat ’A’) yang lama harus diganti dengan marerial lapis pondasi yang baru, berdasarkan hasil pengujian laboraturium material yang dapat digunakan untuk Lapis Pondasi Atas (Agregat ’A’) yaitu untuk batu pecahnya dari quari Ex Sumlili dan materilal tanah putih dari quari Ex Manulai. Setelah dilakukan perbaikan pada Lapis Pondasi atas dengan dua material yang berbeda maka dapat di ketehui nilai rata – rata  PCI setelah perbaikan sebesar 99,64 dan termasuk dalam klasifikasi Excellent atau sempurna dalam kategori mantap.   Kata kunci: kerusakan perkerasan jalan, nilai PCI , bahan pengganti lapis pondasi atas agregat ’A’
Sifat Mekanik dan Durabilitas Polypropylene Fiber Reinforced Geopolymer Concrete (PFRGC) Cahyadi, Dany; Sambowo, Kusno Adi; Kristiawan, Stefanus Adi
Jurnal Teknik Sipil Vol 1, No 1 (2013): Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Jurnal Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakDalam rangka mengurangi emisi CO2 dan pemanasan global yang terjadi saat ini, telah dilakukan beberapa penelitian beton yang mengarah kepada pengembangan “beton hijau” yang salah satunya yaitu beton geopolimer. Seperti halnya beton normal, beton geopolimer memiliki kecenderungan retak terutama retak yang diakibatkan oleh susut beton. Untuk meminimalkan terjadinya retak susut pada beton geopolimer dapat ditambahkan fiber pada campuran beton geopolimer.Kelemahan lain dari beton gepolimer dengan bahan dasar fly ash adalah lambatnya waktu pengikatan dan kebutuhan perawatan dengan panas (heat curing). Untuk memperbaiki kelemahan tersebut, Vijai. K, dkk (2012) melakukan penelitian dengan mengganti 10% dari fly ash dengan Ordinary Portland Cement (OPC) pada campuran beton geopolimer untuk meningkatkan kekuatan pada campuran Geopolymer Composite Concrete (GCC). Permasalahan lain yaitu saat ini semen yang dijual di pasaran adalah semen PCC (Portland Composite Cement) dan semen PPC (Portland Pozzolan Cement), sedangkan OPC hanya dijual dalam bentuk curah dan jumlah banyak dengan minimal pemesanan 100 zak. Berdasarkan uraian diatas tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sifat mekanis dan durabilitas beton geopolimer dengan penambahan polypropylene fiber dan penggantian 10% dari fly ash dengan semen PCC.Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental laboratorium berupa pembuatan benda uji mortar dan beton. Variasi kadar binder 100%FA:0%PCC, 90%FA:10%PCC, dan 0%FA:100%PCC. Variasi kadar PP fiber 0%, 0,025%, 0,05% dan 0,075% dari berat mortar. Jenis pengujian yang dilakukan yaitu uji sifat mekanis (kuat tekan dan kuat lentur (MOR)), drying shrinkage, porositas, X-ray difraction (XRD) dan Scanning Electron Miscroscopy (SEM).Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar PP fiber optimum untuk kuat tekan mortar yaitu pada kadar 0,025% dan kuat lentur (MOR) pada kadar 0,05%. Penggunaan PP fiber sebesar 0,025% sebesar 6,70% pada variasi kadar binder 100% FA : 0% PCC, sedangkan untuk MOR mengalami peningkatan sebesar 6,60% pada variasi kadar binder 0% FA : 100% PCC (beton normal). Sedangkan untuk kuat lentur (MOR) dengan PP fiber 0,05% sebesar 10,91% dicapai oleh proporsi kadar binder 100% FA : 0% PCC. Pengaruh penggantian 10% FA dengan PCC, kuat tekan dan kuat lentur (MOR) beton geopolimer dengan campuran 90% FA : 10% PCC memiliki kuat tekan yang lebih tinggi dibandingkan dengan campuran geopolimer normal. Penggunaan PP fiber sebesar 0,025% dapat mengurangi susut sebesar 27,7% (100% FA : 0% PCC).Kata kunci: Beton, Geopolimer, Polypropilene Fiber, Durabilitas beton
EVALUASI KINERJA DAERAH IRIGASI WAWOTOBI KABUPATEN KONAWE PROPINSI SULAWESI TENGGARA Syaifuddin, Syaifuddin; Suprapto, Mamok
Jurnal Teknik Sipil Vol 1, No 1 (2013): Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Jurnal Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKPeningkatan produksi padi pada daerah irigasi, erat kaitannya dengan ketersediaan air dan pengelolaan irigasi. Ketersediaan air harus ditunjang dengan sarana dan prasarana irigasi yang baik. Daerah irgasi (DI) Wawotobi merupakan daerah irigasi terbesar di Sulawesi Tenggara saat ini, yang awal rencana akan mengairi sawah seluas 18.000 ha namun sampai dengan saat ini baru dapat mengairi sawah seluas 9.447,80 ha. Daerah irigasi Wawotobi berkontribusi terhadap 6 (enam) kecamatan dalam wilayah Kabupaten Konawe. Evaluasi terhadap kinerja daerah irigasi Wwotobi dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran kondisi saat ini. Penelitian ini bertujuan untuk: 1) Mengetahui debit (Q) andalan sungai saat ini, 2) Mengetahui besarnya kebutuhan air untuk luas areal 18.000 ha, 3) Mendapatkan informasi penyebab keterbatasan dalam menditribusikan debit (Q).Penelitian ini dilaksanakan dengan tahapan meliputi: pengumpulan data, dilanjutkan dengan pengujian kepanggahan data dan perhitungan debit (Q). Nilai debit (Q) pengukuran langsung dan debit (Q) simulasi dibandingkan terhadap kebutuhan. Perhitungan dengan memperhatikan pola tanam existing berdasarkan Kriteria Perencanaan dibandingkan dengan pola renacana berdasarkan kebutuhan air dengan software Crop Water Requirement (CWR). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketersediaan air saat ini sangat memadai, namun dalam sistem pengelolaan irigasi yang masih minim. Ketersediaan debit andalan (Q80) rerata bulanan secara rasio masih memenuhi kebutuhan yaitu: 100,30 m3/detik. Kejadian defisit pada periode I bulan Juli sebesar 14,28 m3/detik, Namun dari penilaian indeks kinerja tingkat kerawanan berada pada range 0,75-1,00, artinya dari up normal akan cepat kembali ke normal. Kata kunci: daerah irigasi, debit andalan, indeks kinerja
EVALUASI KERENTANAN BANGUNAN DENGA PENGUJIAN MIKROTREMOR DAN KINERJA DINAMIK BANGUNAN TERHADAP GEMPA DISERTAI METODE REHABILITASI BANGUNAN RUSUNAWA LUBUK BUAYA PADANG Hernanti, Hanna Yuni; Kristiawan, Steafanus Adi; As’ad, Sholihin
Jurnal Teknik Sipil Vol 1, No 1 (2013): Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Jurnal Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakLatar Belakang: Gempa bumi yang terjadi pada 30 September 2009 di Padang menimbulkan kerusakan struktural pada Rusunawa Lubuk-Buaya Padang. Untuk mengetahui performa bangunan maka dilakukan evaluasi kondisi eksisting bangunan. Tujuan penelitian ini adalah adalah untuk mengetahui kerentanan dan kinerja dinamik bangunan yang berkaitan dengan keamanan bangunan eksisting paska gempa dan alternatif rehabilitasi bila diperlukan.Metode: Jenis penelitian ini adalah metode kuantitatif, yaitu dengan analisis data sekunder pengujian lapangan mikrotremor pada 13-18 November 2009 pada empat titik lokasi pada bangunan dan dua titik di permukaan tanah sekitar bangunan yang disertai data teknis dan dokumentasi visual bangunan paska gempa. Hasil filter pengujian mikrotremor dianalisis dengan metode Horizontal-to-vertical spectral ratio (HVSR) sebagai parameter pengukuran kerentanan bangunan. Selanjutnya mengukur kinerja seismik bangunan dengan analisis respon spektrum sesuai SNI 1726:2012. Bangunan yang dinyatakan tidak aman perlu perkuatan (rehabilitasi) terpilih, yaitu dengan teknik perkuatan Tuned Mass Damper (TMD) dan viscous dampers.Hasil: Dari hasil analisis HVSR didapatkan resiko resonansi terjadi pada Tanah-2 dengan frekuensi natural  19,34 rad/detik ? frekuensi natural bangunan  19,53-25.12 rad/detik. Dan hasil indeks kerentanan bangunan (Nakamura) tertinggi pada lantai 3 di 68, 80 mikron (EW). Menurut Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No.49 Tahun 1996, frekuensi bangunan dinyatakan tidak aman untuk menerima beban kejut dengan kecepatan di atas 5 mm/detik.Respon seismik bangunan menghasilkan drift maksimum 522,8 mm jauh dari drift ijin  49,23 mm. Sehingga struktur berpotensi tidak stabil dan harus didesain ulang. Perkuatan dengan menggunakan. TMD (MTMD-V-1200 dan MTMD-H-1900) mampu mereduksi drift hingga 50%, namun belum mampu memenuhi drift ijin. Viscous dampers (MHD-250) mampu mereduksi drift hingga 93% dan bangunan stabil. Kata Kunci:  mikrotremor, HVSR, SNI 1726:2012, TMD, Viscous dampers.
KONDISI KEMANTAPAN JALAN BERDASARKAN BEBAN LALU LINTAS DAN KETERSEDIAAN DANA PENANGANAN Hermani, Wahyuningsih Tri; Setyawan, Ary; Yulianto, Budi
Jurnal Teknik Sipil Vol 1, No 1 (2013): Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Jurnal Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakSatuan Kerja Non Vertikal Tertentu (SNVT) Wilayah II Provinsi Jawa Tengah adalah instansi yang menangani jalan strategis nasional Provinsi Jawa Tengah yang mempunyai daya saing tinggi dalam keselamatan dan keamanan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi jalan, besar beban yang terjadi pada jalan,  hubungan antara pertumbuhan lalu lintas dengan kondisi jalan serta kebijakan Bina Marga dalam mengatur ketersediaan dana untuk pencapaian kondisi jalan mantap. Jenis penelitian ini diskriptif yaitu dengan melakukan perbandingan data kondisi permukaan jalan menggunakan NAASRA Roughness-meter untuk menganalisa peningkatan/penurunan kondisi jalan antara Tahun 2008–2013. Beban lalu lintas jalan dihitung dari data lalu lintas harian rata-rata (LHR). Regulasi kebijakan Bina Marga untuk penentuan prioritas penanganan jalan berdasarkan ketersediaan dana, kertas kerja RKA-KL dan rincian pekerjaan Tahun 2008-2013.. Kondisi jalan mantap meningkat dari Tahun 2008 sebesar 78,23% menjadi 97,0% pada Tahun 2013 dengan kecenderungan yaitu y= 139,87*0,01^(1/x). IRI menurun dari Tahun 2008 sebesar 5,66 menjadi 3,91 pada Tahun 2013 dengan kecenderungan yaitu y= 1,847*e^(9,136/x). Beban jalan yang terjadi berdasarkan kondisi riil di lapangan Tahun 2008 mencapai 484.631 standard axel meningkat pada Tahun 2013 menjadi 661.575 standard axel dengan kecenderungan yaitu y= 274,82e^(0,069x). Pertumbuhan lalu lintas meningkat rata-rata 1,07% per tahun. Ketersediaan dana meningkat dari Tahun 2008 sebesar Rp 185.059.648.000,00 menjadi Rp 471.865.926.000,00 pada Tahun 2013. Kecenderungan kemantapan jalan terhadap penyerapan dana yaitu y= 69,96*1,0^x.Kata kunci: roughness, jalan, pemeliharaan, kebijakan.
EVALUASI HIDROLIS KERUSAKAN DAN KONSEP PERBAIKAN BENDUNG CILEUMEUH DI KABUPATEN CILACAP Prasasti, Insan; Suprapto, Mamok; Surjandari, Niken Silmi
Jurnal Teknik Sipil Vol 1, No 1 (2013): Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Jurnal Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakBendung Cileumeuh terletak di desa Cilopadang, kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap Provinsi Jawa Tengah. Bendung Cileumeuh memiliki dua saluran irigasi yakni saluran kanan untuk mengairi areal sawah seluas 94 ha, sedang saluran kiri untuk mengairi 1.270 ha. Kerusakan Bendung Cileumeuh terjadi pada bulan April 2010, terjadi aliran sungai yang sangat tinggi, padahal tanggul yang jebol pada tahun sebelumnya belum diperbaiki, sehingga kerusakan bertambah parah. Gerusan air pada bagian yang jebol terus terjadi hingga pondasi pada tubuh bendung terganggu stabilitasnya yang pada akhirnya tubuh bendung patah. Hal ini menarik untuk diteliti guna mendapat solusi terkait dengan penyebab kerusakan dan konsep perbaikannya, maka dalam penelitian ini akan dilakukan evaluasi stabilitas bendung berdasarkan debit banjir kala ulang 100 tahun.Dalam penelitian ini digunakan metode diskriptif quantitatif yaitu dilakukan dengan cara analisis debit banjir maksimum dengan metode log pearson type III didapatkan banjir kala ulang 100 tahun, selanjutnya analisis tinggi muka air bendung dilakukan dengan program HEC-RAS. Analisis stabilitas dilakukan dengan mengacu gambar as built drawing, data tanah, bahan dan elevasi muka air banjir kemudian dianalisis terhadap gaya geser, guling, scouring, dan daya dukung tanah.Hasil analisis menunjukkan bahwa stabilitas bendung tidak aman terhadap banjir kala ulang 100 tahun, kerusakan pada bendung Cileumeuh disebabkan karena adanya gerusan di bagian abutmen kanan tubuh bendung. Beberapa konsep perbaikan yang dapat dilakukan yaitu dengan cara membuat tanggul dengan perkuatan beton bertulang, pembuatan bangunan pengarah arus, dan pembuatan groundsill di hulu bendung untuk mengurangi kecepatan aliran.Kata kunci : Bendung Cileumeuh, stabilitas dan rehabilitasi, HEC-RAS.
PENGARUH FIRE SAFETY MANAGEMENT TERHADAP KEHANDALAN BANGUNAN DALAM MENGANTISIPASI BAHAYA KEBAKARAN PADA BANGUNAN RUMAH SUSUN DI MAKASSAR Rahmad, Anwar; Kristiawan, Stefanus Adi; Sambowo, Kusno Adi
Jurnal Teknik Sipil Vol 1, No 1 (2013): Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Jurnal Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Fire Safety Management  tidak hanya memahami gedung dan meyakinkan staf pengelola untuk pelatihan dalam masalah penanggulangan kebakaran, tetapi harus dilakukan juga pemeliharaan dan perawatan secara teratur alat-alat kebakaran dengan bantuan mekanikal secara tetap dan tidak tetap. Tidak efektif dan efisien fire safety management mengakibatkan kegagalan penanggulangan bahaya kebakaran. Fire safety management dalam penanggulangan bahaya kebakaran secara efektif dan efisien mampu menanggulangi secara mandiri baik, instalasi proteksi kebakaran langsung maupun oleh petugas gedung, yang bertujuan untuk memperoleh jaminan akan unsur keselamatan jiwa bagi penghuni/pengguna bangunan, keselamatan harta benda, jaminan tidak terganggunya proses produksi dan informasi keselamatan lingkungan, pada realisasinya mencakup tindakan mencegah penyalaan api, membatasi penjalaran api, mendeteksi dan memadamkan api pada tahap awal, mempermudah penyelamatan penghuni dan meminimalisir kerusakan akibat kebakaran.Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara mendata hasil laporan sistem fire safety management dengan mengisis kuesioner yang telah disusun secara sistematis. Dalam kuesioner tersebut fire safety management mencakup sebelum terjadi kebakaran, saat terjadi kebakaran, dan setelah terjadi kebakaran yang akan dianalisa untuk mencari korelasi terhadap kehandalan bangunan yang diukur dari unsur bangunan atau lama hotel beroperasi di dalam mengantisipasi bahaya kebakaran melalui penggunaan fire safety management dalam bangunan rumah susun di Kota Makassar. Kata Kunci: Fire safety management, kehandalan sarana kebakaran, umur bangunan operasi waduk,

Page 2 of 2 | Total Record : 19