cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota surakarta,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal Teknik Sipil
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Arjuna Subject : -
Articles 91 Documents
REHABILITASI LONGSORAN (SLIDE) PADA BADAN JALAN DI ATAS TIMBUNAN TINGGI PADA RUAS JALAN SIMPANG KALIANDA – BAKAUHENI PROVINSI LAMPUNG Kurnia, Ade; Surjandari, Niken Silmi
Jurnal Teknik Sipil Vol 1, No 1 (2013): Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Jurnal Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang: Kondisi topografi provinsi Lampung yang berbukit danberlembah adalah salah satu masalah, karena banyak terbentuk jalan di atastimbunan tinggi, yang secara teknis mempunyai resiko terjadinya amblasandan longsoran. Terjadi amblas badan jalan dan longsor pada ruas jalannasional 020 (Simpang Kalianda – Bakauheni) tepatnya pada Km. 80+200yang berada dalam wilayah kabupaten Lampung Selatan. Perlu dipilih teknikrehabilitasi penanganan kerusakan badan jalan akibat tersebut yang cepatwaktu pelaksanaannya, kuat dalam kualitasnya dan ekonomis.Metode: Melakukan analisis perhitungan desain dalam teknik penangananrehabilitasi longsoran. Tahapan analisis meliputi desain plat beton sebagaialas dasar timbunan baru dengan perkuatan cerucuk kayu gelam dengantujuan menahan penurunan yang terjadi akibat adanya keruntuhan kembalipada tanah timbunan eksisting. Metode alternatif selanjutnya adalah denganmenggunakan geosintetic sebagai pemisah dan berfungsi untuk menambahkapasitas dukung tanah pada timbunan.Hasil: Menggunakan dimensi pondasi plat beton sebagai penahan sisakeruntuhan, yaitu panjang = 12 m, lebar = 7 m dan tebal = 30 cm. Kapasitasdukung tanah di bawah pondasi plat beton sebesar 58.062,25 kN masihmampu untuk memikul beban gross sebesar 11.355,52 kN di atasnya.Kapasitas ijin kelompok tiang cerucuk dengan jarak tiang 2d mempunyaikeruntuhan blok. Beban kerja maksimum kelompok tiang adalah pada tiangdiameter 15 cm dengan jarak antar tiang 3d, yaitu sebesar 13.288 kN. Desainkemiringan lereng mempengaruhi terhadap tinggi timbunan (H),penggelinciran, kapasitas dukung geosintetik dan tekanan tanah timbunan.Kedalaman tanah di bawah timbunan (h) mempengaruhi terhadapkeruntuhan geser timbunan dan perasan lateral. Rehabilitasi longsortimbunan dipilih yang menggunakan plat beton dan tiang kayu (cerucuk)lebih ekonomis biayanya daripada penggunaan geosintetik dan penggantiangorong-gorong.
PENGARUH FIRE SAFETY MANAGEMENT TERHADAP KEHANDALAN BANGUNAN DALAM MENGANTISIPASI BAHAYA KEBAKARAN PADA BANGUNAN RUMAH SUSUN DI MAKASSAR Rahmad, Anwar
Jurnal Teknik Sipil Vol 1, No 1 (2013): Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Jurnal Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Fire Safety Management tidak hanya memahami gedung dan meyakinkan stafpengelola untuk pelatihan dalam masalah penanggulangan kebakaran, tetapi harus dilakukanjuga pemeliharaan dan perawatan secara teratur alat-alat kebakaran dengan bantuanmekanikal secara tetap dan tidak tetap. Tidak efektif dan efisien fire safety managementmengakibatkan kegagalan penanggulangan bahaya kebakaran. Fire safety managementdalam penanggulangan bahaya kebakaran secara efektif dan efisien mampu menanggulangisecara mandiri baik, instalasi proteksi kebakaran langsung maupun oleh petugas gedung,yang bertujuan untuk memperoleh jaminan akan unsur keselamatan jiwa bagipenghuni/pengguna bangunan, keselamatan harta benda, jaminan tidak terganggunya prosesproduksi dan informasi keselamatan lingkungan, pada realisasinya mencakup tindakanmencegah penyalaan api, membatasi penjalaran api, mendeteksi dan memadamkan api padatahap awal, mempermudah penyelamatan penghuni dan meminimalisir kerusakan akibatkebakaran.Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara mendata hasil laporansistem fire safety management dengan mengisis kuesioner yang telah disusun secarasistematis. Dalam kuesioner tersebut fire safety management mencakup sebelum terjadikebakaran, saat terjadi kebakaran, dan setelah terjadi kebakaran yang akan dianalisa untukmencari korelasi terhadap kehandalan bangunan yang diukur dari unsur bangunan atau lamahotel beroperasi di dalam mengantisipasi bahaya kebakaran melalui penggunaan fire safetymanagement dalam bangunan rumah susun di Kota Makassar.Kata Kunci: Fire safety management, kehandalan sarana kebakaran, umur bangunanoperasi waduk,
KESESUAIAN OPERASIONAL POMPA PEMBUANGAN LUMPUR LAPINDO KE MUARA BERDASARKAN DEBIT KALI PORONG Pamularno, Dandung
Jurnal Teknik Sipil Vol 1, No 1 (2013): Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Jurnal Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Luapan lumpur Lapindo yang terjadi sejak 29 Mei 2006 telah menimbulkan masalah yang sangat kompleks,diantaranya daerah yang tergenang akibat luapan lumpur semakin bertambah,sementara lahan yangtersedia tidak memungkinkan untuk menampung genangan lumpur tersebut. Salah satu langkah yangdiambil untuk mengurangi dampak meluasnya luapan lumpur tersebut adalah dengan mengalirkan luapanlumpur ke Kali Porong yang berjarak ± 25 km dari pusat semburan atau caldera. Kegiatan pembuanganlumpur ke Kali Porong juga perlu diperhatikan mengingat fungsi Kali Porong yang utama untukmengalirkan air dari wilayah Surabaya dan sekitarnya ke muara atau laut pada musim penghujan. Agarkegiatan ini bisa berjalan secara optimal dan lancar terutama pada saat kemarau, maka perlu kajian untukmengetahui debit minimum Kali Porong yang mampu membawa lumpur hingga ke Muara dengan masingmasingjumlah pompa yang bekerja yang mempengaruhi debit outflow lumpur. Selain itu perlu adanyaupaya untuk menjaga profil debit air harian sungai unutk tahun berikutnya agar operasional pembuanganlumpur ke Muara lewat Kali Porong dapat di optimalkan dengan operasional pompa pada hari tersebut.Lokasi penelitian pada ruas kali porong yang merupakan outlet pembuangan lumpur Lapindo.Padapenelitian ini menggunakansampel lumpurdari kolam pengadukan lumpur, Desa Siring, Kecamatan Porong,Kabupaten Sidoarjo, kemudian dilakukan uji grain size pada sample lumpur. Data grain size dan geometrikali Porongdimasukkan pada model hec-rasdengan berbagai varian debit, yaitu 10 m3/dt-600 m3/dt. Hasilanalisis berupa kapasitas angkutan massasedimen pada tiap cross section, nilai ini kemudian dibandingkandengan load lumpur Lapindo selama satu hari sesuai dengan variant jumlah pompa yang bekerja yaitu 1-6pompa dengan load 8.33-50 ton, setelah analisis debit minimum masing-masing pompa dilakukan analisisdebit perdiksi harian pada tahun berikutnya agar dapat mengetahui jumlah pompa yang dapat dioptimalkanpada hari tersebut.Hasil analisis merupakan satuan debit minimum yang menghasilkan kapasitas angkutan massa sedimenyang dapat menjamin angkutan sedimen hingga ke muara .Debit minimum Kali Porong yang dibutuhkan untuk masing-masing pompa yang bekerja adalah 200 m3/dtuntuk 6 pompa, 180 m3/dt untuk 5 pompa , 160 m3/dt untuk 4 pompa, 140 m3/dt untuk 3 pompa, 120 m3/dtuntuk 2 pompa, 100 m3/dt untuk 1 pompa. Hasil analisis debit prediksi berupa debit harian pada tahun2012 yang akan diselaraskan operasional pompa.Kata kunci: Kali Porong, Lumpur Lapindo , Pompa, Debit
SIFAT MEKANIK DAN DURABILITAS POLYPROPYLENE FIBER REINFORCED GEOPOLYMER CONCRETE (PFRGC) Cahyadi, Dany
Jurnal Teknik Sipil Vol 1, No 1 (2013): Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Jurnal Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam rangka mengurangi emisi CO2 dan pemanasan global yang terjadi saat ini, telah dilakukan beberapa penelitian betonyang mengarah kepada pengembangan “beton hijau” yang salah satunya yaitu beton geopolimer. Seperti halnya betonnormal, beton geopolimer memiliki kecenderungan retak terutama retak yang diakibatkan oleh susut beton. Untukmeminimalkan terjadinya retak susut pada beton geopolimer dapat ditambahkan fiber pada campuran beton geopolimer.Kelemahan lain dari beton gepolimer dengan bahan dasar fly ash adalah lambatnya waktu pengikatan dan kebutuhanperawatan dengan panas (heat curing). Untuk memperbaiki kelemahan tersebut, Vijai. K, dkk (2012) melakukan penelitiandengan mengganti 10% dari fly ash dengan Ordinary Portland Cement (OPC) pada campuran beton geopolimer untukmeningkatkan kekuatan pada campuran Geopolymer Composite Concrete (GCC). Permasalahan lain yaitu saat ini semenyang dijual di pasaran adalah semen PCC (Portland Composite Cement) dan semen PPC (Portland Pozzolan Cement),sedangkan OPC hanya dijual dalam bentuk curah dan jumlah banyak dengan minimal pemesanan 100 zak. Berdasarkanuraian diatas tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sifat mekanis dan durabilitas beton geopolimer denganpenambahan polypropylene fiber dan penggantian 10% dari fly ash dengan semen PCC.Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental laboratorium berupa pembuatan bendauji mortar dan beton. Variasi kadar binder 100%FA:0%PCC, 90%FA:10%PCC, dan 0%FA:100%PCC. Variasi kadar PPfiber 0%, 0,025%, 0,05% dan 0,075% dari berat mortar. Jenis pengujian yang dilakukan yaitu uji sifat mekanis (kuat tekandan kuat lentur (MOR)), drying shrinkage, porositas, X-ray difraction (XRD) dan Scanning Electron Miscroscopy (SEM).Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar PP fiber optimum untuk kuat tekan mortar yaitu pada kadar 0,025% dan kuatlentur (MOR) pada kadar 0,05%. Penggunaan PP fiber sebesar 0,025% sebesar 6,70% pada variasi kadar binder 100% FA :0% PCC, sedangkan untuk MOR mengalami peningkatan sebesar 6,60% pada variasi kadar binder 0% FA : 100% PCC(beton normal). Sedangkan untuk kuat lentur (MOR) dengan PP fiber 0,05% sebesar 10,91% dicapai oleh proporsi kadarbinder 100% FA : 0% PCC. Pengaruh penggantian 10% FA dengan PCC, kuat tekan dan kuat lentur (MOR) betongeopolimer dengan campuran 90% FA : 10% PCC memiliki kuat tekan yang lebih tinggi dibandingkan dengan campurangeopolimer normal. Penggunaan PP fiber sebesar 0,025% dapat mengurangi susut sebesar 27,7% (100% FA : 0% PCC).Kata kunci: Beton, Geopolimer, Polypropilene Fiber, Durabilitas beton
KINERJA DAN ANGKA KEBUTUHAN NYATA OPERASI DAN PEMELIHARAAN JARINGAN IRIGASI TAMBAK DESA TLUWUK KABUPATEN PATI Kusumo, Ery Suryo
Jurnal Teknik Sipil Vol 1, No 1 (2013): Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Jurnal Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Keberlangsungan sistem irigasi untuk mendukung ketahanan pangan memerlukan program operasi dan pemeliharaanjaringan irigasi yang efektif. Salah satu bentuknya adalah dengan perencanaan penyediaan angka kebutuhan nyata operasi danpemeliharaan (AKNOP). Sebagai langkah awal penyusunan AKNOP perlu adanya penilaian kinerja jaringan irigasi, yangsalah satunya adalah irigasi tambak. Selama ini sistem penilaian kinerja masih menggunakan sistem manual yang memakanwaktu cukup lama, sehingga diperlukan suatu sarana pendukung teknologi komputasi. Penelitian ini mengkaji bagaimanamempertahankan sistem jaringan irigasi tambak melalui rangkaian proses yang sistematis, yakni menciptakan model penilaiankinerja (tools), menghitung indeks kinerja di setiap komponen penilaian, mendapatkan kinerja jaringan tambak secara umum,merekomendasikan bentuk kegiatan yang diperlukan, dan menghitung kebutuhan anggaran berdasarkan bentuk kegiatanyang direkomendasikan.Metode penelitian ini melalui tiga tahap yaitu tahap perancangan model penilaian, tahap penilaian kinerja dan tahappenyusunan AKNOP jaringan tambak di Desa Tluwuk, Kecamatan Wedarijaksa, Kabupaten Pati, Provinsi Jawa Tengah.Hasil penelitian menunjukkan telah berhasil diciptakan model penilaian kinerja sebagai alat bantu (tools) yang berbasis PHPdan MySQL serta dapat digunakan pada jaringan reklamasi rawa pasang surut (tambak) maupun rawa non pasang surut(rawa lebak) yang dapat digunakan oleh lembaga maupun instansi yang membidangi irigasi rawa. Hasil penilaian kinerjajaringan irigasi tambak Tluwuk pada periode pasang purnama didapatkan indeks kinerja saluran dan bangunan sebesar 2,71atau berfungsi 57,20%; dan kinerja tanggul pelindung dalam kondisi baik. Untuk periode pasang perbani didapatkan indekskinerja saluran dan bangunan sebesar 3,18 atau berfungsi 45,40%; dan kinerja tanggul pelindung dalam kondisi baik. Sesuaidengan kondisi terakhir yakni pengamatan saat pasang perbani maka tindakan yang direkomendasikan terhadap saluran danbangunan air adalah rehabilitasi sedangkan tanggul pelindung berupa pemeliharaan. AKNOP jaringan irigasi tambak Tluwukadalah Rp 2.511.253.700,-. Implementasi dari AKNOP ini diharapkan indeks kinerja tambak Tluwuk meningkatkan menjadi1,00 atau berfungsi 100% baik saat pasang purnama maupun pasang perbani.Kata kunci: Model Penilaian Kinerja Tambak,PHP dan MySQL, AKNOP
KUAT TEKAN DAN TARIK BELAH BETON MENGGUNAKAN BAHAN DENGAN PRINSIP 3R (REDUCE, REUSE, AND RECYCLE) W, Joko Hadinoto
Jurnal Teknik Sipil Vol 1, No 1 (2013): Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Jurnal Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penggantian sebagian atau secara total semen dengan bahan lain yang lebih ramah lingkungan dalam proses pembuatanbeton menjadi pilihan alternatif. Green Concrete adalah suatu konsep yang bertujuan untuk mengilhami para praktisikonstruksi agar dalam pembuatan beton yang diperhatikan adalah beton tersebut itu ramah lingkungan, sesuai denganperuntukannya dan tidak menghabiskan sumber daya alam serta berwawasan pada masa depan sehingga tercipta suatukondisi dimana akan terjadi pembangunan yang berkelanjutan (sustainable development). Setelah pengujian pada umur 28hari, kekuatan beton akan meningkat relatif kecil terhadap kuat karakteristiknya. Tetapi limbah benda uji beton tersebutharus dipecahkan terlebih dulu agar memiliki ukuran dan bentuk yang menyerupai dengan agregat kasar. Percobaanpenelitian ini yaitu mengganti ketiga unsur penyusunnya (semen, agregrat halus, dan agregat kasar) sebagian telah digantidengan bahan/material lain (fly ash, abu sekam, abu batu dan limbah benda uji beton) secara bersamaan. Berdasarkan uraiandiatas tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui beton dengan variasi tersebut masih memenuhi kuat tekan yangdisyaratkan.Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental laboratorium berupa pembuatan bendauji silinder beton dan dilakukan pengujian pada umur 28 hari. Variasi perbandingan fly ash dan abu sekam sebagai pozolan0% FA + 0% AS, 10% FA + 10% AS, dan 20% FA + 20% AS. Variasi kadar abu batu 0 %, 25%, dan 50%. Pemakaian100% limbah benda uji beton sebagai agregat kasar. Jenis pengujian yang dilakukan yaitu uji kuat tekan dan tarik belah beton.Hasil penelitian ini dinilai dari kuat tekan beton, efisiensi ekonomis, dan efisiensi harga per MPa menunjukkan bahwa variasioptimum adalah KT6, yang mempunyai kuat tekan rata-rata sebesar 254,43 kg/cm² serta memiliki nilai efisiensi ekonomis27,35% atau sebesar Rp. 149.744,- dari beton normal. Hasil perhitungan efisiensi harga per MPa variasi KT6 mempunyainilai 18,91% atau Rp. 15.940,- per MPa.Kata kunci: Beton, Pozolan, Abu Batu, Limbah beton, Kuat Beton
EVALUASI PENGGUNAAN AGREGAT EX SUMLILI SEBAGAI MATERIAL LAPIS PONDASI ATAS TERHADAP KERUSAKAN JALAN STRATEGIS NASIONAL / JALUR 40 Setyawan, Ary; Syafii, Syafii
Jurnal Teknik Sipil Vol 1, No 1 (2013): Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Jurnal Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Jalan raya merupakan prasarana transportasi darat yang sangat pentingoleh karena itu kestabilan dari konstuksi jalan bergantung pada sejauh manaperencanaan atau desain dari tipe konstruksi tersebut. Jalan Strategis Nasional /jalur 40 sudah mengalami kerusakan pada lapis pondasi atas pada konstruksiperkerasan ,segmen Sp Tabun – Sp Sikumana dengan panjang 5,200 km denganlebar jalan 4,50 m. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai kondisipermukaan perkerasan, penyebab terjadinya kerusakan perkerasan jalan,mengevaluasi kegiatan pemeliharaan yang telah dilaksanakan sebelumnya danmemberikan rekomendasi penyelesaian masalah tersebut.Tahapan penelitian ini meliputi penentuan kondisi perkerasan, Analisakondisi perkerasan jalan dilakukan dengan metode PCI, alternatif perbaikanuntuk lapis pondasi atas (Agregat ’A’) menggunakan material yang sama atauperlukah diganti dengan material yang lain.Hasil analisa PCI pada km.5 + 200 – 10 + 400 diperoleh nilai rata-ratasebesar 21,09 dan termasuk dalam klasifikasi Very poor atau sangat buruksehingga perlu segera dilakukan perbaikan, dan dari hasil pengujianlaboraturium jenis material pada Lapis Pondasi Atas (Agregat ’A’) yang lamaharus diganti dengan marerial lapis pondasi yang baru, berdasarkan hasilpengujian laboraturium material yang dapat digunakan untuk Lapis Pondasi Atas(Agregat ’A’) yaitu untuk batu pecahnya dari quari Ex Sumlili dan materilal tanahputih dari quari Ex Manulai. Setelah dilakukan perbaikan pada Lapis Pondasi atasdengan dua material yang berbeda maka dapat di ketehui nilai rata – rata PCIsetelah perbaikan sebesar 99,64 dan termasuk dalam klasifikasi Excellent atausempurna dalam kategori mantap.Kata kunci : kerusakan perkerasan jalan, nilai PCI , bahan pengganti lapispondasi atas agregat ’A’
EVALUASI KINERJA DAERAH IRIGASI WAWOTOBI KABUPATEN KONAWE PROPINSI SULAWESI TENGGARA Syaifuddin, Syaifuddin; Suprapto, Mamok
Jurnal Teknik Sipil Vol 1, No 1 (2013): Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Jurnal Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Peningkatan produksi padi pada daerah irigasi, erat kaitannya denganketersediaan air dan pengelolaan irigasi. Ketersediaan air harus ditunjang dengansarana dan prasarana irigasi yang baik. Daerah irgasi (DI) Wawotobi merupakandaerah irigasi terbesar di Sulawesi Tenggara saat ini, yang awal rencana akanmengairi sawah seluas 18.000 ha namun sampai dengan saat ini baru dapatmengairi sawah seluas 9.447,80 ha. Daerah irigasi Wawotobi berkontribusiterhadap 6 (enam) kecamatan dalam wilayah Kabupaten Konawe. Evaluasiterhadap kinerja daerah irigasi Wwotobi dimaksudkan untuk mendapatkangambaran kondisi saat ini. Penelitian ini bertujuan untuk: 1) Mengetahui debit (Q)andalan sungai saat ini, 2) Mengetahui besarnya kebutuhan air untuk luas areal18.000 ha, 3) Mendapatkan informasi penyebab keterbatasan dalammenditribusikan debit (Q).Penelitian ini dilaksanakan dengan tahapan meliputi:pengumpulan data, dilanjutkan dengan pengujian kepanggahan data danperhitungan debit (Q). Nilai debit (Q) pengukuran langsung dan debit (Q) simulasidibandingkan terhadap kebutuhan. Perhitungan dengan memperhatikan polatanam existing berdasarkan Kriteria Perencanaan dibandingkan dengan polarenacana berdasarkan kebutuhan air dengan software Crop Water Requirement(CWR). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketersediaan air saat ini sangatmemadai, namun dalam sistem pengelolaan irigasi yang masih minim.Ketersediaan debit andalan (Q80) rerata bulanan secara rasio masih memenuhikebutuhan yaitu: 100,30 m3/detik. Kejadian defisit pada periode I bulan Julisebesar 14,28 m3/detik, Namun dari penilaian indeks kinerja tingkat kerawananberada pada range 0,75-1,00, artinya dari up normal akan cepat kembali kenormal.Kata kunci: daerah irigasi, debit andalan, indeks kinerja
KONDISI KEMANTAPAN JALAN BERDASARKAN BEBAN LALU LINTAS DAN KETERSEDIAAN DANA PENANGANAN Wahyuningsih, Wahyuningsih; Setyawan, Ary
Jurnal Teknik Sipil Vol 1, No 1 (2013): Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Jurnal Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Satuan Kerja Non Vertikal Tertentu (SNVT) Wilayah II Provinsi Jawa Tengah adalah instansi yang menangani jalan strategisnasional Provinsi Jawa Tengah yang mempunyai daya saing tinggi dalam keselamatan dan keamanan. Penelitian ini bertujuanuntuk mengetahui kondisi jalan, besar beban yang terjadi pada jalan, hubungan antara pertumbuhan lalu lintas dengankondisi jalan serta kebijakan Bina Marga dalam mengatur ketersediaan dana untuk pencapaian kondisi jalan mantap.Jenis penelitian ini diskriptif yaitu dengan melakukan perbandingan data kondisi permukaan jalan menggunakan NAASRARoughness-meter untuk menganalisa peningkatan/penurunan kondisi jalan antara Tahun 2008–2013. Beban lalu lintas jalandihitung dari data lalu lintas harian rata-rata (LHR). Regulasi kebijakan Bina Marga untuk penentuan prioritas penangananjalan berdasarkan ketersediaan dana, kertas kerja RKA-KL dan rincian pekerjaan Tahun 2008-2013..Kondisi jalan mantap meningkat dari Tahun 2008 sebesar 78,23% menjadi 97,0% pada Tahun 2013 dengan kecenderunganyaitu y= 139,87*0,01^(1/x). IRI menurun dari Tahun 2008 sebesar 5,66 menjadi 3,91 pada Tahun 2013 dengankecenderungan yaitu y= 1,847*e^(9,136/x). Beban jalan yang terjadi berdasarkan kondisi riil di lapangan Tahun 2008mencapai 484.631 standard axel meningkat pada Tahun 2013 menjadi 661.575 standard axel dengan kecenderungan yaitu y=274,82e^(0,069x). Pertumbuhan lalu lintas meningkat rata-rata 1,07% per tahun. Ketersediaan dana meningkat dari Tahun2008 sebesar Rp 185.059.648.000,00 menjadi Rp 471.865.926.000,00 pada Tahun 2013. Kecenderungan kemantapan jalanterhadap penyerapan dana yaitu y= 69,96*1,0^x.Kata kunci: roughness, jalan, pemeliharaan, kebijakan.
THE USE OF PAVEMENT CONDITION INDEX (PCI) AS THE CONSIDERATION OF REHABILITATION PRIORITY M Akash, Faraj Muftah
Jurnal Teknik Sipil Vol 2, No 1 (2014)
Publisher : Jurnal Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract Highway is one infrastructure that will accelerate an area’s growth and development and will open social, economic and cultural relationship cros areas Land road is the society vital need in undertaking daily activity therefore the road that can provide good service is very desirable. But, this infrastructure is frequently damaged.this research conducted in Tentara pelajar Street of Surakarta with length of 2,200 km aims to assess the road condition using Pavement Condition Index (PCI) method by dividing road into several segments in 50 m interval. Then, each segment of road was observed and measured to identify the type of damage existing and was assessed according to PCI method. From the result of observation several damages were obtained including alligator cracking, bleeding block cracking, corrugation, longitudinal and transverse cracking, patching and utility cut patching, potholes, Bleeding, Rutting. This damage only and the repair was done based on the type of damage existing in this road, road improvement was done using Component Analysis Method. The hardening material used was LASTON and then necessary expense budget was also estimated the cost of the necessary repairs and improvement in street in Tentara Pelajar 2013 was Rp. 2.066.094.000,00 Planning additional pavement thickness (Overlay) with component analysis methode using Ms.744 Laston obtained (9.5) cm thickness. Keywords: Pavement Condition Index , Budget plane

Page 1 of 10 | Total Record : 91