cover
Contact Name
Dr. Wilda Hafni Lubis, drg., M.Si
Contact Email
wilda.hafny@usu.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
dentika_journal@usu.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota medan,
Sumatera utara
INDONESIA
Dentika Dental Journal
ISSN : 1693671X     EISSN : 2615854X     DOI : -
Core Subject : Health,
d e n t i k a DENTAL JOURNAL is one of the journals managed by TALENTA Universitas Sumatera Utara which first published in 2015. This is an online scientific journal that publishes articles and scientific work from Researches, Case Reports and Literature Reviews in Dentistry and Dental Science. The scopes are varied from Dental Surgery, Dental Forensics, Oral Biology, Oral Medicine, Dental Public Health and Preventive Dentistry, Paediatric Dentistry, Dental Materials and Technology, Conservative Dentistry, Orthodontics, Periodontics, Prosthodontics, to Dental Radiology.
Arjuna Subject : -
Articles 19 Documents
Search results for , issue "Vol. 18 No. 3 (2015): Dentika Dental Journal" : 19 Documents clear
GAMBARAN TIPE SENYUM BERDASARKAN FOTOMETRI PADA MAHASISWA INDIA TAMIL MALAYSIA FKG USU: SMILE ANALYSIS WITH PHOTOMETRIC METHODS OF MALAYSIAN INDIAN TAMIL DENTISTRY STUDENTS AT UNIVERSITY OF SUMATERA UTARA Siti Bahirrah; Octavina Sitorus
Dentika: Dental Journal Vol. 18 No. 3 (2015): Dentika Dental Journal
Publisher : TALENTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (747.191 KB) | DOI: 10.32734/dentika.v18i3.1974

Abstract

Masyarakat modern banyak melakukan perawatan ortodonti dengan tujuan mendapatkan keindahan senyum dan wajahyang optimal.Untuk mencapai hasil perawatan yang optimal, seorang dokter gigi perlu memahami hubungan antarakondisi gigi geligi dengan jaringan lunak wajah yang akan menampilkan karakteristik atau tipe senyum tersebut.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tipe senyum pada mahasiswa India Tamil Malaysia FKG USU yang dianalisisberdasarkan berdasarkan smile arc, incisor dan gingival display dan melihat ada tidaknya perbedaan tipe senyum tersebutberdasarkan jenis kelamin. Penelitian melibatkan 46 orang mahasiswa India Tamil Malaysia FKG USU yang berusia 18-30 tahun. Setiap subjek difoto dari arah frontal pada posisi kepala natural saat melakukan senyum sosial. Ketigakomponen senyum (smile arc,incisor, dan gingival display) diukur menggunakan program komputer. Uji chi-squaredilakukan untuk melihat perbedaan tipe senyum antara laki-laki dan perempuan. Distribusi tipe senyum mahasiswa IndiaTamil Malaysia FKG USU berdasarkan smile arc adalah 58,70% memiliki consonant smile, 41,30% memiliki straightsmile dan tidak ditemui adanya reverse smile. Distribusi tipe senyum,berdasarkan analisis incisor display adalah 10,90%memiliki high smile, 45,60% memiliki average smile, dan 43,50% memiliki low display. Hasil analisis gingival displaymenunjukkan bahwa tidak ada mahasiswa India Tamil Malaysia FKG USU yang memiliki gummy smile. Kesimpulan,tipe senyum terbanyak yang dimiliki mahasiswa India Tamil Malaysia FKG USU adalah consonant smile berdasarkananalisis smile arc, average smile berdasarkan analisis incisor display, dan non gummy smile berdasarkan analisis gingivaldisplay.Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara tipe senyum pria dan wanita berdasarkan analisis smile arcmaupun incisor display
PENGARUH WAKTU PERENDAMAN BASIS GIGITIRUAN RESIN AKRILIK POLIMERISASI PANAS DALAM EKSTRAK BUAH LERAK 0,01% TERHADAP KEKUATAN IMPAK: EFFECTS OF SOAKING TIME HEAT-CURED ACRYLIC DENTURE BASE RESIN IN 0,01% LERAK EXTRACT TOWARDS THE IMPACT STRENGTH Ricca Chairunnisa; Sunny Chailes
Dentika: Dental Journal Vol. 18 No. 3 (2015): Dentika Dental Journal
Publisher : TALENTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (468.485 KB) | DOI: 10.32734/dentika.v18i3.1975

Abstract

Gigitiruan berbasis akrilik dapat menimbulkan masalah baru bagi pasien jika kebersihan rongga mulut dan gigitiruantidak terjaga. Masalah yang paling umum terjadi yaitu meningkatnya jumlah Candida albicans yang dapat menyebabkandenture stomatitis. Untuk mencegah hal tersebut, gigitiruan berbasis akrilik harus dibersihkan dengan bahan pembersihgigitiruan. Ekstrak lerak 0,01% terbukti efektif menghambat pertumbuhan Candida albicans. Penelitian ini bertujuanuntuk mengetahui berapa lama resin akrilik dapat direndam dalam ekstrak lerak 0,01% dan tidak berpengaruh padapenurunan kekuatan impak resin akrilik. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental laboratoris dengan bahanresin akrilik. Sampel dibagi menjadi 10 kelompok. Resin akrilik kelompok A,B,C,D,E direndam dalam akuades dankelompok F,G,H,I,J direndam dalam ekstrak lerak 0,01% selama 2,3,4,5 dan 7 hari. Setelah itu, kekuatan impak darisampel diuji. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan signifikan kekuatan impak resin akrilik yang direndamdalam akuades dan ekstrak lerak 0,01% selama 2,3,4,5 dan 7. Sebagai kesimpulan, ekstrak lerak 0,01% menurunkankekuatan impak resin akrilik.
PENGARUH THERMAL CYCLING TERHADAP PERUBAHAN DIMENSI DAN STABILITAS WARNA BAHAN BASIS GIGI TIRUAN NILON TERMOPLASTIK : EFFECT OF THERMAL CYCLING ON DIMENSIONAL CHANGE AND COLOR STABILITY OF THERMOPLASTIC NYLON DENTURE BASE MATERIAL Dwi Tjahyaning Putranti; Oktia Kiki Triana
Dentika: Dental Journal Vol. 18 No. 3 (2015): Dentika Dental Journal
Publisher : TALENTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (532.703 KB) | DOI: 10.32734/dentika.v18i3.1976

Abstract

Nilon termoplastik sebagai bahan basis gigi tiruan mulai menjadi pilihan perawatan. Salah satu sifat fisis nilontermoplastik yang menjadi perhatian dalam penggunaannya sebagai bahan basis gigi tiruan adalah stabilitas dimensi danstabilitas warna. Penggunaan basis gigi tiruan di rongga mulut dalam waktu tertentu akan mengakibatkan berbagaiperubahan sifat bahan. Salah satu metode yang dapat digunakan untuk mengevaluasi sifat suatu bahan yaitu thermalcycling. Sampel dibuat sesuai ADA No. 12 untuk uji perubahan dimensi dan ISO No. 1567 untuk uji stabilitas warna.Thermal cycling 70 cycles dan 300 cycles dilakukan pada masing-masing sampel perlakuan. Hasil uji dianalisismenggunakan uji ANOVA untuk mengetahui pengaruh thermal cycling terhadap perubahan dimensi dan stabilitas warnayang menunjukkan hasil signifikan (p < 0,05) dibandingkan kelompok kontrol, serta uji LSD yang menunjukkan terdapatperbedaan pengaruh thermal cycling terhadap perubahan dimensi dan stabilitas warna bahan basis gigi tiruan nilontermoplastik. Thermal cycling 70 cycle dan 300 cycle pada bahan basis gigi tiruan nilon termoplastik dapat meningkatkannilai perubahan dimensi dan menurunkan nilai stabilitas warna bahan basis gigi tiruan nilon termoplastik. Kesimpulan,penggunaan gigi tiruan selama 1 minggu dibandingkan 1 bulan menyebabkan perubahan dimensi semakin besar danberkurangnya stabilitas warna pada basis gigi tiruan nilon termoplastik.
KONFIGURASI SALURAN AKAR GIGI PADA GIGI MOLAR SATU MANDIBULA PERMANEN: ROOT CANAL CONFIGURATION OF PERMANENT MANDIBULAR FIRST MOLARS Yendriwati; Melissa
Dentika: Dental Journal Vol. 18 No. 3 (2015): Dentika Dental Journal
Publisher : TALENTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (656.094 KB) | DOI: 10.32734/dentika.v18i3.1977

Abstract

Gigi molar satu (M1) mandibula permanen merupakan gigi yang paling sering mendapatkan perawatan endodonti,namun juga paling sering mengalami kegagalan perawatan dan membutuhkan perawatan ulang. Salah satu penyebabkegagalan ini adalah adanya saluran akar yang tidak terawat akibat kegagalan klinisi dalam mendeteksi saluran tersebut.M1 mandibula memiliki morfologi saluran akar yang sangat kompleks. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahuivariasi konfigurasi saluran akar gigi M1 mandibula berdasarkan klasifikasi Vertucci pada populasi di Medan. Studi crosssectional ini menggunakan 25 gigi M1 mandibula. Pada sampel dilakukan proses dekalsifikasi dan pewarnaan saluranakar, kemudian saluran akar diamati menggunakan stereomikroskop. Hasil penelitian menunjukkan variasi konfigurasisaluran akar pada akar mesial adalah 36% tipe II, 36% tipe IV, 16% tipe I, 8% tipe III, dan 4% tipe V, sedangkan padaakar distal adalah 84% tipe I, 8% tipe V, 4% tipe II dan 4% tipe III. Pada gigi M1 mandibula yang memiliki tiga akar,akar distolingual seluruhnya (100%) memiliki konfigurasi tipe I. Dapat disimpulkan bahwa gigi M1 mandibula memilikikonfigurasi saluran akar pada akar mesial tipe I, II, III, IV dan V, pada akar distal tipe I, II, III, dan V, pada akardistolingual seluruhnya tipe I, dan tidak dijumpai konfigurasi tipe VI, VII dan VIII pada seluruh akar.
PERUBAHAN SCORE BLEACHEDGUIDE DAN NILAI KEKERASAN ENAMEL GIGI SEBELUM DAN SESUDAH DILAKUKAN BLEACHING KARBAMID PEROKSIDA 35%: CHANGES IN BLEACHEDGUIDE SCORE AND HARDNESS VALUES OF TOOTH ENAMEL BEFORE AND AFTER BLEACHING WITH 35% CARBAMIDE PEROXIDE Rehulina Ginting; Ashvinaa Morgan
Dentika: Dental Journal Vol. 18 No. 3 (2015): Dentika Dental Journal
Publisher : TALENTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (518.138 KB) | DOI: 10.32734/dentika.v18i3.1978

Abstract

Bleaching merupakan salah satu perawatan estetik untuk memutihkan gigi yang mengalami diskolorisasi. Selain efekmemutihkan gigi, bleaching memiliki efek negatif terhadap gigi yaitu menurunnya nilai kekerasan enamel akibat prosesoksidasi bahan peroksida sehingga komponen Ca2+ dan PO43- menjadi berkurang. Tujuan penelitian ini adalah untukmengetahui perubahan yang terjadi antara sebelum dan sesudah perlakuan bleaching karbamid peroksida 35% yaituterdapat penurunan skor warna berdasarkan VITA Bleachedguide 3D-Master dan penurunan nilai kekerasan (HV) enamelgigi. Jenis penelitian ini adalah eksperimental murni dengan rancangan penelitian pre-post test design. Penelitian inidilakukan pada 20 spesimen premolar pertama maksila permanen yang telah mengalami diskolorisasi dan dipotongbagian bukal gigi sehingga menghasilkan spesimen berukuran 5 x 5 x 4 mm kemudian ditanam dalam resin epoksi. Skorwarna spesimen gigi diukur dengan menggunakan Bleachedguide, dan nilai kekerasan enamel gigi (HV) dengan alatpenguji kekerasan Vicker’s sebelum dan sesudah perlakuan bleaching karbamid peroksida 35% satu jam sehari selamatujuh hari berturut-turut. Hasil penelitian menunjukkan terdapat penurunan yang signifikan pada skor warna sebanyak1,60 ± 0,60 tingkat antara sebelum dibanding sesudah bleaching pada p< 0,05 dengan VITA Bleachedguide 3D-Master.Nilai kekerasan (HV) mengalami penurunan yang signifikan sebanyak 29,15 ± 8,88 HV antara sebelum dibandingsesudah bleaching pada p< 0,05. Sebagai kesimpulan, tindakan pemutihan gigi (bleaching) dengan karbamid peroksida35% ternyata dapat menurunkan skor warna gigi (warna gigi bertambah putih), tetapi pada waktu yang sama mempunyaidampak negatif terhadap gigi yaitu penurunan nilai kekerasan enamel.
DENTIN REPARATIF DAN GROWTH FACTOR YANG BERPERAN DALAM DENTINOGENESIS REPARATIF: REPARATIVE DENTIN AND THE ROLE OF GROWTH FACTOR IN REPARATIVE DENTINOGENESIS Essie Octiara
Dentika: Dental Journal Vol. 18 No. 3 (2015): Dentika Dental Journal
Publisher : TALENTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (554.549 KB) | DOI: 10.32734/dentika.v18i3.1979

Abstract

Dentin reparatif adalah matriks dentin tersier yang disekresikan oleh sel odontoblast-like cell baru, untuk meresponsstimulus yang kuat setelah terjadinya kematian odontoblast postmitotic. Dentinogenesis reparatif melibatkan selprogenitor dan adanya induksi diferensiasi dari odontoblast-like cell sebelum terjadinya sekresi matrix dentin reparatif.Salah satu yang berperan dalam dentinogenesis reparatif adalah growth factor, yang bertindak sebagai regulasi beberapafungsi sel seperti proliferasi, diferensiasi dan sintesis matriks. Berbagai jenis growth factor yang berperan dalamregenerasi kompleks pulpa antara lain, Transforming Growth Factor-β (TGFS-β), Bone Morphogenetic Protein (BMPs),Platelet Derived Growth Factor (PDGF), Insuline Like Growth Factor (IGF) dan Fibroblast Growth Factor (FGFs).
MEMBRAN GUIDED TISSUE REGENERATION UNTUK REGENERASI PERIODONTAL: GUIDED TISSUE REGENERATION MEMBRANE FOR PERIODONTAL REGENERATION Agus Susanto; Susi Susanah; Bambang Pontjo; Mieke Hemiawati Satari
Dentika: Dental Journal Vol. 18 No. 3 (2015): Dentika Dental Journal
Publisher : TALENTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (650.997 KB) | DOI: 10.32734/dentika.v18i3.1980

Abstract

Berbagai teknik bedah dan bahan terus dikembangkan untuk meningkatkan regenerasi periodontal. Salah satu metode bedahyang sering digunakan pada defek periodontal adalah menggunakan barriermembranguided tissue regeneration (GTR) atauguided bone regeneration (GBR). Prinsip GTR/GBR adalah menggunakan barriermembran untuk menutupi tulang danligamen periodontal, kemudian memisahkannya sementara dari epitel gusi. Fungsi membran ini meningkatkan dan menjagabekuan darah dan bertindak sebagai scaffold untuk perlekatan dan proliferasi sel. Terdapat dua jenis membran yaitumembran non resorbable dan resorbable. Membran non resorbable pada umumnya terbuat dari polytetrafluoroethylene,membran ini sifatnya stabil, nondegradable dan biokompatibel, tetapi penggunaannya memerlukan bedah kedua untukmengambil membran. Membran resorbable berasal dari bahan sintetis seperti polyglycolic, polylactic acid dan bahan alamiseperti kolagen dan laminar bone. Pembuatan membran yang ideal masih terus dikembangkan, membran kolagen saat inilebih sering digunakan karena mempunyai biocompatibility yang optimal walaupun tingkat resorpsi membran sulit untukdiprediksi.
TINGKAT KEPARAHAN PERIODONTITIS SERTA PERBANDINGAN JUMLAH KOLONI AGGREGATIBACTER SP DAN PORPHYROMONAS SP PADA PLAK SUBGINGIVA PASIEN GANGGUAN JIWA: SEVERITY LEVEL OF PERIODONTITIS AND THE COMPARISON NUMBER COLONIES OF AGGREGATIBACTER SP AND PORPHYROMON Sunnati; Ridha Andayani; Nadia Quamilla; Syarifah Asmaul Husna
Dentika: Dental Journal Vol. 18 No. 3 (2015): Dentika Dental Journal
Publisher : TALENTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3754.311 KB) | DOI: 10.32734/dentika.v18i3.2002

Abstract

Stres negatif (distres) diduga sebagai salah satu faktor risiko periodontitis. Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui tingkat keparahan periodontitis serta perbandingan jumlah koloni Aggregatibacter sp dan Porphyromonas sp pada plak subgingiva pasien gangguan jiwa. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif analitik yang dilakukan di Rumah Sakit Jiwa Banda Aceh. Subyek penelitian sebanyak 58 orang untuk pemeriksaan periodontitis dan 24 orang untuk perbandingan jumlah koloni. Pada subyek dilakukan wawancara dan pemeriksaan klinis yaitu pemeriksaan kedalaman poket periodontal dan pemeriksaan OHI-S, juga dilakukan pengambilan sampel plak subgingiva menggunakan paper point steril yang kemudian dibawa ke laboratorium untuk dikultur dan dihitung jumlah koloni bakterinya. Berdasarkan hasil penelitian ini, didapatkan jumlah subyek yang mengalami periodontitis lebih banyak dibandingkan jumlah subyek yang tidak periodontitis dengan distribusi yaitu 20,7% tidak periodontitis, 70,7% mengalami periodontitis moderat dan 8,6% mengalami periodontitis parah. Jumlah koloni Aggregatibacter sp yang dikultur pada media AaGM sebanyak 1,5 x 108 CFU/ml dan jumlah koloni Porphyromonas sp yang dikultur pada media P.Ging Agar sebanyak 7,3 x 107 CFU/ml. Sebagai kesimpulan, pada penelitian ini jumlah subyek yang mengalami periodontitis lebih banyak dibandingkan jumlah subyek yang tidak periodontitis dan Aggregatibacter sp merupakan bakteri yang paling dominan pada plak subgingiva pasien gangguan jiwa.
PERBEDAAN NILAI SKELETAL DALAM ARAH VERTIKAL ANTARA POLA PERNAFASAN NORMAL DAN PERNAFASAN MELALUI MULUT PADA PASIEN DI KLINIK ORTODONTI RSGMP FKG USU TAHUN 2009-2013: THE DIFFERENCES OF SKELETAL VERTICAL MEASUREMENTS BETWEEN NORMAL RESPIRATORY AND MOUTH BREATHING PATTERNS IN PATIENTS AT ORTHODONTICS CLINIC RSGMP FKG USU IN 2009-2013) Hilda Fitria LuBis; Aida Violiny
Dentika: Dental Journal Vol. 18 No. 3 (2015): Dentika Dental Journal
Publisher : TALENTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1822.987 KB) | DOI: 10.32734/dentika.v18i3.2003

Abstract

Pola pernafasan mealui mulut sering dikaitkan dengan pertumbuhan dan perkembangan dentokraniofasial. Perubahan pola pernafasan melalui hidung ke mulut telah dipercaya sebagai salah satur faktor etiologi yang menyebabkan pertumbuhan vertikal wajah yang ekstrim. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat perbedaan nilai skeletal dalam arah vertikal antara pola pernafasan normal dan pernafasan melalui mulut pada pasien di klinik ortodonti RSGMP FKG USU tahun 2009-2013. Penelitian ini terdiri dari 44 radiografi sefalometri dari pasien yang berumur 8-12 tahun dengan maloklusi. Selanjutnya, sudut MP-SN dan NSGn pada masing-masing kelompok diukur dan data diolah dan dianalisa menggunakan uji-t independen. Hasil yang didapatkan menunjukkan bahwa kelompok dengan pola pernafasan melalui mulut memiliki sudut MP-SN (p<0,05) dan NSGn (p<0,05) yang lebih tinggi dan berbeda secara signifikan dibandingkan dengan kelopmpok dengan pola pernafasan normal. Sebagai kesimpulan, kelompok dengan pola pernafasan melalui mulut memiliki kecenderungan untuk memiliki mandibula yang berotasi searah jarum jam dan memiliki pola pertumbuhan wajah vertikal.

Page 2 of 2 | Total Record : 19