cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota pontianak,
Kalimantan barat
INDONESIA
Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UNTAN
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Health,
Arjuna Subject : -
Articles 6 Documents
Search results for , issue " Vol 3, No 1 (2015): Jurnal Farmasi Kalbar" : 6 Documents clear
PENINGKATAN PENETRASI NATRIUM ASKORBIL FOSFAT MENGGUNAKAN SISTEM NIOSOM SPAN 80 DALAM SEDIAAN GEL SECARA IN VITRO ., Vivi Amelia Citra Dewi
Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN Vol 3, No 1 (2015): Jurnal Farmasi Kalbar
Publisher : Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (10.96 KB)

Abstract

Sodium ascorbyl phosphate (NAF) is the derivative of vitamin C, commonly used in cosmetic field as an antioxidant. NAF has a partition coefficient -4 and hydrophiliccoumpound which makes it diffucult to pass through the stratum corneum. Therefore,niosome system span 80 as an appropriate carrier system is needed. This research aims toinvestigate the increase in penetration of sodium ascorbyl phosphate using the systemniosome span 80 in the preparation of the gel in vitro. Concentration of span 80 was variedinto three formulas : formula 1 (100µmol), formula 2 (200µmol) dan formula 3(300µmol).Niosome was made by using thin layer hydration method and test was conducted on theefficiency of entrapment, stability testing of gel readiness and penetration by in vitro test.Entrapment efficiency test method used dialysis.The suspensi niosomes was formulated in theform of gel readiness using basic gel of viscolam MAC 10 8%. The stability tests wereperformed for 28 days. Penetration test performed by in vitro test using shed snake skinmembrane. The entrapment efficiency result showed the most optimum span 80 concentrationis the F1 (100μmol) of 98,7665% ± 0,0587. The results showed that the niosome system NAFhas the best stability compared with NAF gel without niosome organoleptic, pH anddetermination of levels. The penetration test result for 8 hours showed that NAF niosome gelcan diffuse about 82,6565% ± 0,0378.  Keywords: Niosome, Sodium Ascorbyl Phosphate, Span 80, Penetration by in vitro test
SPAN 60 SEBAGAI SURFAKTAN SEDIAAN TOPIKAL MIKROEMULSI EKSTRAK ETANOL UBI JALAR UNGU (Ipomoea batatas L.) DAN UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN METODE DPPH ., Sally Hervianti
Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN Vol 3, No 1 (2015): Jurnal Farmasi Kalbar
Publisher : Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (10.96 KB)

Abstract

Abstrak: Radikal bebas merupakan salah satu faktor yang menyebabkan terjadinya penuaandini. Radikal bebas dapat diatasi dengan menggunakan antioksidan. Ubi jalar ungu (Ipomoeabatatas L.) merupakan tanaman yang telah terbukti memiliki aktivitas antioksidan. Senyawadalam ubi jalar ungu yang memiliki khasiat antioksidan adalah golongan flavonoid, salahsatunya antosianin. Senyawa antosianin bermasalah dalam kestabilannya (tidak tahan olehpemanasan dan pemaparan cahaya) sehingga diperlukan sistem penghantaran obat yang tepatyaitu mikroemulsi tipe A/M. Surfaktan yang digunakan adalah Span 60 (HLB 4,7). Penelitianini bertujuan menentukan nilai IC ekstrak etanol ubi jalar ungu yang kemudiandiformulasikan dalam sediaan mikroemulsi dengan variasi konsentrasi Span 60 yaitu FormulaA (FA) 0,75%, Formula B (FB) 1%, dan Formula C (FC) 1,25%. Penentuan aktivitasantioksidan dilakukan menggunakan metode DPPH. IC50ekstrak diperoleh sebesar 38,246ppm. Sediaan mikroemulsi diuji sifat fisikokimia dan stabilitasnya selama 28 hari. Hasilorganoleptis dan uji sentrifugasi menunjukkan terjadinya creaming pada FC. pH berada padarentang pH kulit yaitu 5,8-5,9 dan bobot jenis mikroemulsi baik karena tidak menunjukkanselisih yang besar antar formula. FA merupakan formula yang paling stabil. Pengukuranglobul menggunakan PSA (Particle Size Analysis) dan penentuan aktivitas antioksidandilakukan pada FA, di mana diperoleh ukuran globul antara 111,1 nm-152,4 nm, danaktivitas antioksidan dengan persen peredaman sebesar 81,37254%. 50 Kata Kunci : ubi jalar ungu, antioksidan, DPPH, mikroemulsi, Span 60
FORMULASI VITAMIN C MENGGUNAKAN SISTEM NIOSOM SPAN 80 DALAM SEDIAAN GEL UNTUK MENINGKATKAN STABILITAS DAN PENETRASINYA SECARA IN VITRO ., Nina Listiyana
Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN Vol 3, No 1 (2015): Jurnal Farmasi Kalbar
Publisher : Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (10.96 KB)

Abstract

bstrak: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuat sistem penghantaran obatyang dapat meningkatkan stabilitas dan penetrasi dari Vitamin C yaitu dengan sistemniosom Span 80.Metode: Span 80 divariasikan ke dalam tiga konsentrasi, yaitu formula I (100 µmol),formula II (200 µmol) dan formula III (300 µmol). Pembuatan niosom dilakukanmenggunakan metode Klasik Hidrasi Lapis Tipis. Uji yang dilakukan meliputi ujiefisiensi penjerapan, pengamatan morfologi niosom, uji stabilitas dan uji difusi secara invitro. Pengujian efisiensi penjerapan dilakukan dengan metode membran dialisis.Niosom diformulasikan dalam sediaan gel dengan menggunakan basis gel HPMC 8 %dan sebagai pembanding digunakan sediaan gel vitamin C tanpa niosom. Pengamatanmorfologi niosom dilakukan menggunakan mikroskop cahaya. Uji stabilitas sediaanmeliputi pengamatan organoleptis, pengujian pH, dan penetapan kadar. Uji difusi secarain vitro menggunakan sel difusi Franz.Hasil: Hasil efisiensi penjerapan menunjukkan konsentrasi Span 80 yang palingoptimum yaitu pada formula I (100 µmol) sebesar 99,1243 % ± 0,0255. Niosom yangterbentuk berukuran 0,3-4 μm. Hasil uji stabilitas selama 28 hari menunjukkan sediaangel niosom vitamin C memiliki stabilitas yang lebih baik dibandingkan dengan sediaangel vitamin C di mana gel niosom vitamin C memiliki kadar 82,7716 % ± 5,1312sedangkan gel vitamin C memiliki kadar 71,8330 % ± 3,0261. Hasil uji difusi selama 8jam menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara sediaan gel niosomvitamin C.Kesimpulan: Sistem niosom Span 80 yang dapat meningkatkan stabilitas vitamin CKata kunci: Vitamin C, niosom, span 80, stabilitas dan penetrasi.
FORMULASI SEDIAAN TOPIKAL MIKROEMULSI EKSTRAK ETANOL UBI JALAR UNGU (Ipomoea batatas L.) SEBAGAI ANTIOKSIDAN DENGAN VARIASI KADAR SPAN 80 ., Maria Veronika
Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN Vol 3, No 1 (2015): Jurnal Farmasi Kalbar
Publisher : Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (10.96 KB)

Abstract

Abstrak: Aktivitas antioksidan dari ubi jalar ungu (Ipomoea babatas L.) disebabkan karenaadanya senyawa antosianin. Antosianin memiliki kestabilan yang rendah dan bersifathidrofilik sehingga memiliki masalah dalam penetrasinya melewati lapisan stratum corneumyang cenderung lipofilik. Salah satu cara untuk meningkatkan penetrasi dan stabilitasnyapada kulit adalah dengan diformulasikan dalam bentuk sediaan topikal mikroemulsi.Penelitian ini bertujuan untuk membuat sediaan mikroemulsi yang jernih dan stabil denganmenggunakan variasi konsentrasi span 80, yaitu 20%, 25% dan 30% (b/b) serta mengetahuiaktivitas antioksidan dari formula optimum mikroemulsi yang mengandung ekstrak etanol ubijalar ungu dengan menggunakan metode DPPH. Konsentrasi ekstrak etanol ubi jalar ungudalam formula ditentukan berdasarkan nilai IC dari ekstrak. Stabilitas fisik mikroemulsidievaluasi selama 28 hari untuk mengetahui konsentrasi span 80 yang dapat membentuksediaan mikroemulsi yang jernih dan stabil. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstraketanol ubi jalar ungu memiliki nilai IC5050 sebesar 38,246 ppm. Span 80 dengan Konsentrasisebesar 20%, 25% dan 30% dapat membentuk sediaan mikroemulsi yang jernih dan stabil.Nilai persen inhibisi dari formula optimum yang mengandung span 80 sebesar 20% adalah80,78092 %. Berdasarkan hasil peneltian, disimpulkan bahwa formula mikoremulsi ekstraketanol ubi jalar ungu memiliki aktivitas antioksidan dan stabilitas yang baik.  Kata kunci: Ekstrak etanol ubi jalar ungu, Aktivitas Antioksidan, Mikroemulsi, Span 80,Stabilitas fisik
UJI EFEK PENYEMBUHAN LUKA SAYAT SALEP EKSTRAK IKAN TOMAN (Channa micropeltes) SECARA TOPIKAL PADA TIKUS YANG DIINDUKSI STREPTOZOTOCIN ., Abang Muhammad Karuniawan
Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN Vol 3, No 1 (2015): Jurnal Farmasi Kalbar
Publisher : Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (857.393 KB)

Abstract

Ikan toman (Channa micropeltes) mengandung protein (albumin) dan asam lemak yang dapat mempercepat proses penyembuhan luka. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek penyembuhan luka sayat dari salep ekstrak ikan toman pada tikus hiperglikemia. 16 ekor tikus putih jantan galur Wistar diinduksi dengan streptozotocin secara intra peritoneal. Setelah dinyatakan hiperglikemia, hewan dibagi dalam kelompok dosis 1 (konsentrasi 5%), dosis 2 (konsentrasi 10%), dosis 3 (konsentrasi 20%) dan kontrol negatif. Tikus diberi luka sayat dan diamati selama 15 hari. Luas area luka sayat diukur dengan program Macbiophotonic Image J. Analisis data menggunakan One Way ANOVA dan Post Hoc Test. Hasil analisis menunjukkan bahwa pada hari ke-3 telah terdapat perbedaan yang signifikan (p<0,05) antara kelompok perlakuan dengan kelompok kontrol negatif. Hal ini membuktikan bahwa salep ekstrak ikan toman memiliki efek terhadap penyembuhan luka pada tikus hiperglikemia. Dosis 3  memiliki efek penyembuhan luka tercepat dengan rata-rata persentase 91,62% dibandingkan dengan dosis 1 72,50% , dosis 2 86,66% dan kontrol negatif 54,69% pada hari ke-
Analisis Efektivitas Seftriakson dan Sefotaksim pada Pasien Rawat Inap Demam Tifoid Anak di RSUD Sultan Syarif Mohamad Alkadrie Kota Pontianak ., Gina Hamu Rizka
Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN Vol 3, No 1 (2015): Jurnal Farmasi Kalbar
Publisher : Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (576.894 KB)

Abstract

Pendahuluan: Demam tifoid merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi pada usus halus yang ditransmisikan melalui makanan dan minuman yang terkontaminasi Salmonella typhi. Data Departemen Kesehata RI tahun 2010 menyatakan bahwa demam tifoid termasuk dalam urutan ketiga dari 10 urutan penyakit utama pada pasien yang di rawat di rumah sakit di Indonesia. Efektivitas penggunaan antibiotik dapat di lihat berdasarkan lama hari rawat inap pasien di rumah sakit dan untuk menjamin efektivitasnya maka pemberian obat harus dilakukan secara rasional. Tujuan: Menentukan efektivitas antibiotik pada pasien demam tifoid anak di RSUD Sultan Syarif Mohamad Alkadrie Kota Pontianak. Metodologi: Penelitian ini merupakan penelitian dokumen dengan rancangan penelitian cross sectional yang bersifat deskriftif. Pengambilan data secara retrospektif menggunakan data rekam medik pasien rawat inap demam tifoid anak di RSUD Sultan Syarif Mohamad Alkadrie Kota Pontianak periode Agustus 2014 - Agustus 2015. Analisis data dilakukan secara deskriptif. Hasil dan kesimpulan: Rata-rata lama hari rawat inap pasien yang menggunakan seftriakson adalah 4,9 hari dan sefotaksim 4,7, hari. Persentase rasionalitas penggunaan antibiotik adalah 77,78% yang meliputi parameter tepat indikasi 72,22%, tepat pasien 100%, dan tepat dosis 61,11%.

Page 1 of 1 | Total Record : 6