cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota pontianak,
Kalimantan barat
INDONESIA
Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UNTAN
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Health,
Arjuna Subject : -
Articles 169 Documents
Search results for , issue "Vol 4, No 1 (2019): Jurnal Farmasi Kalbar" : 169 Documents clear
OPTIMASI AKTIVITAS ANTIBAKTERI RUTIN DAUN SINGKONG (Manihot esculenta Crantz.)- GENTAMISIN SULFAT TERHADAP BAKTERI Escherichia coli ., Lili Widia Wati
Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN Vol 4, No 1 (2019): Jurnal Farmasi Kalbar
Publisher : Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (857.079 KB)

Abstract

Penyakit infeksi merupakan penyebab utama tingginya angka kesakitan danangka kematian terutama dinegara berkembang seperti Indonesia. Pengobatan terhadappenyakit infeksi yang disebabkan bakteri pada umumnya dapat dilakukan denganpenggunaan antibiotik.Permasalahan utama yaitu timbulnya dari penggunaan antibioticyaitu terjadinya resistensi yang menyebabkan penyakit sulit untuk disembuhkanterutama pada bakteri yang telah multi-drug resistant. Kombinasi antibiotik dan rutinini dapat dilakukan perhitungan nilainya dengan penggunaan metode FICI (FractionalInhibitory Concentration Index) yang merupakan indeks yang dapat menunjukanaktivitas penghambatan pada suatu bakteri dari kombinasi antibiotik. Penentuan darinilai MIC kombinasi isolat rutin daun singkong (Manihot esculenta Crantz.) dangentamisin sulfat yang digunakan yaitu pada konsentrasi 5 µg/mL dan 2,5 µg/mL.Hasil penelitian dari optimasi rutin dan antibiotik ini menunjukan bahwa kombinasirutin daun singkong (Manihot esculenta Crantz.) dan gentamisin sulfat dapatmenghambat bakteri Escherichia coli.Kata Kunci : KHM, rutin (Manihot esculenta), gentamisin sulfat, Escherichia coli
ANALISIS SENYAWA PADA EKSTRAK ETANOL DAUN ALAMANDA (Allamanda cathartica) sebagai Antifertilitas ., Brenda Gunawan
Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN Vol 4, No 1 (2019): Jurnal Farmasi Kalbar
Publisher : Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (151.14 KB)

Abstract

Alamanda secara empiris digunakan oleh masyarakat Nigeria sebagai pencegahkehamilan. Sedangkan di Indonesia sendiri, alamanda digunakan secara empiris untukpengobatan berbagai penyakit seperti obat penangkal keracunan, mencegah muntah danpencuci perut. Alamanda banyak tumbuh di daerah iklim tropis dan tumbuh di sebagian besarlingkungan dengan laju pertumbuhan yang cukup cepat. Senyawa plumieride memilikiaktivitas antispermatogenik pada tikus jantan. Sedangkan, senyawa β-sitosterol dapat berikatanlebih mudah pada reseptor progesteron dibandingkan hormon progesteron dan chaksine sehingga dapat digunakan pada pria maupun wanita. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuikandungan fitokimia dari ekstrak etanol daun alamanda yang memiliki aktivitas antifertilitas.Ekstraksi daun alamanda menggunakan pelarut etanol 96%. Ekstrak kemudian diuji kandunganfitokimia dengan metode tabung dan kromatografi lapis tipis. Hasil dari uji skrining fitokimiamenunjukkan adanya kandungan alkaloid, flavonoid, tanin, saponin, fenol dan steroid. Selainitu, ditemukan senyawa Plumieride dengan nilai Rf 0.52 yang diduga memiliki aktivitasantifertilitas. Kesimpulan yang didapatkan adalah ekstrak etanol daun alamanda memilikiaktivitas antifertilitas yang dapat dikembangkan menjadi alternatif obat kontrasepsi sintetik.Kata Kunci : Daun Alamanda, β-sitosterol, Plumieride, Antifertilitas
Studi Penggunaan Antiretroviral pada Penderita HIV/AIDS di Klinik CST Rumah Sakit Jiwa Daerah (RSJD) Sungai Bangkong Pontianak Periode Januari-Desember 2017 ., Fransiska Linda
Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN Vol 4, No 1 (2019): Jurnal Farmasi Kalbar
Publisher : Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (148.351 KB)

Abstract

Acquired Immunodeficiency Syndrom (AIDS) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus yang disebut Human Immunodeficiency Virus (HIV).HIV/AIDS sampai saat ini belum bisa disembuhkan, namun replikasi virus dapatdihambat menggunakan obat antiretroviral (ARV). Penelitian ini bertujuan untukmengetahui persentase penggunaan antiretroviral pada penderita HIV/AIDS diKlinik CST RSJD Sungai Bangkong Pontianak. Penelitian ini merupakanpenelitian deskriptif dengan rancangan potong lintang. Pengumpulan datamenggunakan data secara retrospektif melalui rekam medis penderita HIV/AIDSyang mendapat terapi Antiretroviral (ARV). Sampel yang diperoleh yaitu 40pasien. Hasil ditampilkan dalam bentuk tabel serta penjelasan deskriptif. Hasilpenelitian menunjukkan 60% pasien mendapatkan kombinasi 3TC-AZT-NVP,37,5% mendapatkan kombinasi 3TC-AZT-EFV, 2,5% mendapatkan kombinasi3TC-TDF-EFV. Kesimpulan penelitian ini adalah semua pasien mendapatkanterapi antiretroviral lini pertama yaitu kombinasi dari 2 NRTI+1 NRTI.Kata kunci: HIV/AIDS, Antiretroviral.
OPTIMASI SUHU DESAIN PRIMER GEN CAT (Chloramphenicol Acetyl Transferasse) RESISTENSI BAKTERI Clostridium botulinum ., Veny Karlina
Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN Vol 4, No 1 (2019): Jurnal Farmasi Kalbar
Publisher : Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (673.7 KB)

Abstract

Clostridium botulinum, bakteri penghasil neurotoksin yang dapatmenyebabkan kondisi lumpuh yang berpotensi fatal pada manusia. Clostridiumbotulinum memiliki kerentanan resistensi menengah terhadap kloramfenikol.Penyebab resistensi terhadap kloramfenikol diperantarai oleh plasmid yangmengandung gen Chloramphenicol Acetyltransferase (CAT). Tujuan penelitianini yaitu mengoptimasi suhu untuk mendapatkan primer dengan kriteria yangterbaik dari gen CAT bakteri Clostridium botulinum serta mengetahui susunannukleotida dari hasil perancangan primer sekuen nukleotida gen CAT bakteriClostridium botulinum. Optimasi suhu dilakukan dengan pengaturan suhu yangdilakukan pada rentang 52ËšC, 55ËšC, 58ËšC, 57ËšC, 60ËšC, dan 63ËšC melalui programPrimer3Plus. Hasil optimasi suhu terbaik yang didapat adalah pada suhu 60ËšCyang memperlihatkan 1 kandidat primer dengan kriteria primer terbaik. Ukuranpanjang basa yang dimiliki 22 dengan urutan primer forwardGCATGACTCTCTACAGCCATCA dan primer reverse TTGATCCTCAGCTATTGTAGGG dengan ukuran 22 panjang basa. Primer yangdidapat menunjukkan bahwa kandidat primer yang didapat bisa digunakan sebagaiprimer untuk mendeteksi resistensi antibiotik kloramfenikol dengan menggunakanPCR. Keyword: Optimasi suhu, desain primer, gen CAT, Clostridium botulinum.
Uji Aktivitas Antibakteri Bakteriosin dari Lactobacillus brevis, Lactobacillus casei dan Lactobacillus plantarum Terhadap Bakteri Patogen Gram Negatif ., Narimo
Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN Vol 4, No 1 (2019): Jurnal Farmasi Kalbar
Publisher : Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (265.027 KB)

Abstract

Bakteriosin merupakan produk metabolit sekunder dari bakteri asam laktat (BAL)yang bersifat antimikroba sehingga berpotensi sebagai bahan pengawet alami. Isolat BALyang digunakan pada penelitian ini adalah lactobacillus brevis, lactobacillus casei danlactobacillus plantarum. Peneltian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteribakteriosin yang dihasilkan oleh massing-masing isolat BAL meliputi pengaruh variasi pHdan pemanasan terhadap proteus mirabillis ,salmonella thypi dan pseudomonas aeruginosa.Pengujian aktivitas antibakteri dilakukan dengan menggunakan metode difusi cakram. Ujikonfirmasi menggunakan enzim proteolitik bertujuan untuk mengetahui zona hambat yangdihasilkan oleh bakteriosin dari L.Brevis,L.Casei dan L. Plantarum terhadap Proteousmirabillis masing-masing adalah 15,70 mm;16.40 mm dan 14.5 mm ,terhadap Salmonellathypi adalah 13,36 mm; 14,10 mm dan12,53 mm dan terhadap Pseudomonas aeruginosamasing-masing adalah 11,36 mm;14,50 mm dan 12,45mm Aktivitas bakteriosin berkurangdengan penambahan tripsin dan katalase,bakteriosin aktif pada rentang pH 2-10 danpemenasan 40-121C. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa penambahan tripsin dankatalase serta variasi pH dan pemanasan berpengaruh secara signifikan (P<0,05) terhadapaktivitas antibakteri yang dihasilkan oleh bakteriosin dari L.Brevis,L.Casei dan L. Plantarum.
UJI EFEK PENYEMBUHAN LUKA KRIM KOMBINASI EKSTRAK DAUN SIRIH HIJAU (Piper betle L.) DAN MINYAK CENGKEH (Syzygium aromaticum L.) KONSENTRASI 10% PADA TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR METODE DRESSING NON-DEBRIDEMENT ., Ridho Bayu Saputra
Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN Vol 4, No 1 (2019): Jurnal Farmasi Kalbar
Publisher : Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (245.648 KB)

Abstract

Luka merupakan kerusakan fisik akibat dari terbukanya atau hancurnya kulit yangmenyebabkan ketidakseimbangan fungsi dan anatomi kulit normal. Daun sirih hijau dan minyakcengkeh merupakan bahan alam yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan obat pada luka.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bahwa krim kombinasi ekstrak daun sirih hijau (Piperbetle L.) dan minyak cengkeh (Syzgium aromaticum L.) konsentrasi 10% memiliki efektivitasterhadap penyembuhan luka tikus stadium II metode dressing non-debridement pada tikus. Krimdiformulasikan dalam tipe M/A dengan tiga variasi perbandingan, yaitu F1(25-75), F2(50-50)dan F3(75-25). Krim dioleskan pada luka tikus dan dikuantifikasi luas area luka denganmenggunakan program Macbiophotonic Image J untuk memperoleh nilai Area Under Curve(AUC) berdasarkan % daya penyembuhan luka dan dianalisis statistik menggunakan SPSS22.Hasil rata-rata nilai AUC F1 (1033,79% x hari), F2 (844,68% x hari) dan F3 (855,11% x hari).Krim kombinasi F1 memiliki potensi penyembuhan luka stadium II metode dressing nondebridementyang lebih baik dibandingkan dengan F2 dan F3. Hasil penelitian baik basis krimmaupun krim F1, F2 dan F3 memenuhi syarat organoleptik, homogenitas, daya sebar, daya lekat.Kata Kunci: Penyembuhan Luka, Piper betle L., Syzygium aromaticum L., Dressing, Nondebridement
IDENTIFIKASI MAKROSKOPIK JAMUR YANG TERDAPAT PADA ULKUS DIABETIKUM DERAJAT III DAN IV WAGNER ., Devi Lufhiani
Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN Vol 4, No 1 (2019): Jurnal Farmasi Kalbar
Publisher : Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (518.024 KB)

Abstract

Latar belakang. Penyakit infeksi merupakan penyebab kesakitan dan kematian yang tinggi diseluruh dunia, khususnya dinegara berkembang seperti Indonesia. Diantaranya infeksi jamur pada pasien Ulkus Kaki Diabetikum (UKD) merupakan jamur patogen, yang dapat menyebabkan kulit kaki menjadi kering, retak, kematian jaringan saraf pada kaki, hingga infeksi tulang kaki. Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi jenis jamur patogen berdasarkan ciri-ciri makroskopik. Metode. Uji yang dilakukan yaitu uji makroskopik menggunakan media Potato Dextrose Agar (PDA) kemudian disebarkan isolat ulkus dan diinkubasi selama 5 hari pada suhu 37oC. Hasil. Uji makroskopik menunjukan terdapat tumbuh jamur berbentuk koloni bulat elips, berwarna putih dan permukaannya seperti bludru. Kesimpulan. Berdasarkan ciri-ciri makroskopik bahwa jamur yang teridentifikasi yaitu Penicillium sp. yang terdapat pada ulkus diabetikum derajat III dan IV Wagner. Kata Kunci : Identifikasi Makroskopik, Jamur , Ulkus, Penicillium sp.
Uji Efektivitas Penyembuhan Luka Sayat Ekstrak Rimpang Jeringau Merah (Acorus sp.) pada Tikus Putih (Rattus norvegicus) Galur Wistar ., Vera Eufrasia
Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN Vol 4, No 1 (2019): Jurnal Farmasi Kalbar
Publisher : Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (185.345 KB)

Abstract

Latar Belakang. Ekstrak etanol rimpang jeringau merah mengandung flavonoid dan saponin yangdipercaya dapat membantu dalam mempercepat proses penyembuhan luka. Penelitian ini bertujuanuntuk mengetahui efektivitas ekstrak etanol rimpang jeringau merah terhadap proses penyembuhanluka dan mengetahui pengaruh perbedaan konsentrasi ekstrak dalam sediaan terhadap prosespenyembuhan luka. Metode. Hewan percobaan dibagi menjadi 5 kelompok yaitu kelompok negatifyang tidak diberikan perlakuan, kelompok positif yang diberikan salep povidon iodin, kelompok F5(konsentrasi ekstrak 5%), kelompok F10 (konsentrasi ekstrak 10%), kelompok F15 (Konsentrasiekstrak 15%) yang diberikan ekstrak yang telah dibuat salep secara topikal. Pengamatan dilakukandengan program Macbiophotonic Image J dengan cara mengukur panjang luka dari hari ke-1 sampaihari ke-9. Analisis data menggunakan One Way Anova dan Post Hoc Test. Hasil. Analisis statistikmenunjukkan adanya perbedaan yang signifikan (p<0,05) antara kelompok negatif dengan kelompokpositif, F5, F10 dan F15. Berdasarkan hasil perhitungan total AUC, kelompok F15 dalam salepmemberikan hasil peyembuhan luka secara keseluruhan paling besar yaitu sebesar 326,45 %dibanding kelompok F10 yaitu sebesar 318,17 % dan kelompok F5 yaitu sebesar 301,37 % jugakelompok positif yaitu 291,79 %.Kesimpulan. Ekstrak etanol rimpang jeringau merah (Acorus sp.)menunjukkan adanya aktivitas untuk mempercepat penyembuhan luka dan semakin tinggikonsentrasi ekstrak maka semakin cepat pula proses penyembuhan luka terjadi.Kata Kunci : Ekstrak etanol, rimpang jeringau merah, luka sayat, flavonoid, saponin.
Monitoring Efek Samping Antibiotika yang Merugikan pada Pasien Anak di Puskesmas Kecamatan Pontianak Utara Periode November-Desember 2018 ., Risma Emilia Mayang Utami
Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN Vol 4, No 1 (2019): Jurnal Farmasi Kalbar
Publisher : Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (749.314 KB)

Abstract

Antibiotika merupakan obat yang paling banyak dilaporkan menyebabkankejadian efek samping yang merugikan. Efek samping penggunaan antibiotika inirentan terjadi pada anak-anak dan dikhawatirkan dapat menyebabkan kegagalanterapi pengobatan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat kejadian efek sampingpenggunaan antibiotika yang merugikan pada pasien anak di Puskesmas KecamatanPontianak Utara yang berobat pada bulan November-Desember 2018. Penelitian iniadalah penelitian observasional yang bersifat deskriptif. Data pasien dikumpulkanmelalui wawancara orang tua pasien anak yang memperoleh antibiotika dan datapengobatan diperoleh dari lembar resep. Selama penelitian diperoleh 82 subyekpenelitian yang telah memenuhi kriteria inklusi melalui teknik purposive sampling.Hasil wawancara menunjukkan 74 pasien (90,24%) tidak mengalami kejadian efeksamping dan 8 pasien (9,76%) mengeluhkan adanya efek samping. Efek sampingmerugikan yang terjadi diantaranya gangguan pencernaan berupa nyeri perut, mual dan muntah (3,64%), sakit kepala (2,43%), demam (1,21%) kemerahan pada kulit(1,21%) serta pembengkakan wajah (1,21%). Antibiotika yang dilaporkanmenimbulkan efek samping adalah amoksisilin, eritromisin, kloramfenikol dansefiksim. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu masih adanya kejadian efek sampingsetelah penggunaan antibiotika pada pasien anak.Kata kunci : Antibiotika, Anak, Efek Samping
EVALUASI KEBERADAAN TENAGA KEFARMASIAN DI PUSKESMAS WILAYAH KOTA PONTIANAK ., Krianus Aspian
Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN Vol 4, No 1 (2019): Jurnal Farmasi Kalbar
Publisher : Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (130.325 KB)

Abstract

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia (Permenkes RI) Nomor 74Tahun 2016 Pasal 4 (empat) mewajibkan adanya tenaga kefarmasian meliputi Apotekerdan Tenaga Teknis Kefarmasian (TTK) di fasilitas kesehatan seperti Puskesmas untukmelaksanakan pelayanan kefarmasian. Pelayanan kefarmasian di Puskesmas meliputipengelolaan sediaan farmasi dan bahan medis habis pakai (BMHP) serta pelayananfarmasi klinis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jumlah tenaga kefarmasian diPuskesmas wilayah Kota Pontianak. Penelitian ini bersifat non eksperimental denganrancangan penelitian cross-sectional. Metode penelitian berupa survei deskriptif.Pengumpulan data dilakukan secara prospektif melalui lembar kuesioner berisi butirpertanyaan yang sudah divalidasi. Lokasi penelitian adalah seluruh Puskesmas diwilayah Kota Pontianak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada 22 Puskesmas yangbersedia menjadi tempat pengumpulan data. Total tenaga kefarmasian yang terlibatsebanyak 6 Apoteker, 13 Tenaga Teknis Kefarmasian dan 3 Asisten TenagaKefarmasian. Hanya 6 dari 22 Puskesmas yang memiliki Apoteker, 16 lainnya belum. Ada 1 Puskesmas memiliki 2 Apoteker sehingga total Apoteker di Puskesmas wilayahKota Pontianak sebanyak 7 orang. Kesimpulan penelitian ini adalah belum semuaPuskesmas di wilayah Kota Pontianak memiliki Apoteker. Diharapkan ke depannyasetiap Puskesmas di Kota Pontianak bisa memiliki setidaknya 1 tenaga Apoteker.Kata kunci :Tenaga Kefarmasian, Apoteker, Puskesmas, Pontianak

Page 7 of 17 | Total Record : 169