cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota surakarta,
Jawa tengah
INDONESIA
PARADIGMA
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject :
Arjuna Subject : -
Articles 7 Documents
Search results for , issue " Vol 4, No 02 (2007): Paradigma, Vol.04, No.02 Semester Genap 2007" : 7 Documents clear
EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS (Studi Kasus Pada CV Agung Jati Sukoharjo) Samrotun, Yuli Chomsatu
PARADIGMA Vol 4, No 02 (2007): Paradigma, Vol.04, No.02 Semester Genap 2007
Publisher : PARADIGMA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Setiap laporan keuangan jika dibandingkan dengan aktiva lain, kas merupakan aktiva yang paling banyak terlibat dalam transaksi perusahaan. Oleh karena itu kas mutlak diperlukan bagi perusahaan untuk menjalankan usahanya. Dengan berkembangnya suatu perusahaan maka semakin besar persoalan yang dihadapi, sehingga perusahaan membutuhkan suatu sistem untuk mengawasi dan menekan terjadinya penyelewengan dalam perusahaan, untuk itu perlu direncanakan sistem pengendalian intern pada perusahaan. Terutama pada prosedur penerimaan dan pengeluaran kas untuk menjamin kelancaran dan keselamatan perusahaan. Semakin berkembangnya perusahaan maka masalah yang dihadapi semakin komplek, sehingga perlu adanya pendelegasian wewenang. Ciri-ciri pokok sistem pengendalian intern adalah struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional secara tepat, sistem wewenang, dan prosedur pembukuan yang baik, praktek-praktek yang sehat, pegawai yang cakap yang sesuai dengan tanggung jawab. Dalam pembahasan sistem pengendalian intern terhadap penerimaan dan pengeluaran kas tidak lepas dari masalah sistem akuntansi yang berhubungan dengan kas. Dalam membahas sistem pengendalian intern terhadap penerimaan dan pengeluaran kas ini, penulis melakukan pengujian kepatuhan dengan menggunakan Atributte Sampling model stop or-go sampling dengan hasil untuk prosedur penerimaan kas tidak efektif sedangkan untuk prosedur pengeluaran kas efektif.   Kata kunci : sistem pengendalian intern, penerimaan kas, pengeluaran kas
PENGUATAN DAYA SAING INDUSTRI MEBEL ROTAN MELALUI PENCIPTAAN IKLIM USAHA, AKSES SUMBER DAYA DAN PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN UNIBA, Istiqomah
PARADIGMA Vol 4, No 02 (2007): Paradigma, Vol.04, No.02 Semester Genap 2007
Publisher : PARADIGMA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Banyak Usaha kecil sulit berkembang dan tidak dapat bertahan hidup semata-mata karena tidak ada pasar untuk produknya. Untuk dapat masuk ke pasar dan mempertahankan posisi pasarnya, aspek persaingan menjadi sangat krusial untuk ditelaah. Mempelajari potensi pasar dan daya saing usaha kecil akan menggambarkan situasi nyata yang dihadapi oleh usaha kecil sebagai bagian dari aktivitas ekonomi yang ada. Potensi pasar dari produk atau jasa yang dihasilkan usaha kecil dipengaruhi terutama oleh karakteristik demand dan supply dari produk atau jasa tersebut. Demand yang besar terhadap suatu produk atau jasa belum tentu secara otomatis menjadi peluang pasar bagi usaha kecil, karena hal ini biasanya akan menarik unit usaha yang lebih besar untuk melakukan penetrasi pasar. Sebaliknya, ada kasus dimana pertumbuhan produk tertetu yang negatif misalnya karena tingkat konsumsi yang berkurang, membuat produk tersebut menjadi lebih effektif diproduksi oleh usaha skala kecil. Ini berarti terbukanya peluang pasar bagi usaha kecil. Bahkan ada kecenderungan terjadinya gejala Small Sizing, bahwa hanya perusahaan berukuran kecil dan sedang atau perusahaan besar yang sudah merestruktur dirinya menjadi kecil yang bertahan hidup. Gejala pengecilan skala usaha ini banyak dilakukan dengan cara restrukturisasi, mencari ukuran kecil yang optimal agar keluwesan dan kecepatan bertindak dalam era persaingan yang cepat ini dapat diperoleh. Hal ini dilakukan untuk membuatnya lebih innovatif dan fleksibel dalam melakukan penetrasi pasar.   Kata kunci: Daya Saing, Iklim Usaha, Akses Sumber daya, Kewiraswastaan.
MENCARI BENTUK SISTEM EKONOMI YANG SESUAI DENGAN BUDAYA MASYARAKAT INDONESIA Diyah Purnomo Wulan, Ida Aryanti
PARADIGMA Vol 4, No 02 (2007): Paradigma, Vol.04, No.02 Semester Genap 2007
Publisher : PARADIGMA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Setiap sistem jika diurai lebih rinci pada dasarnya selalu mempunyai atau dapat dipilah menjadi beberapa subsistem, yakni sistem-sistem lebih kecil yang merupakan bagian dari dirinya. Sebaliknya, setiap sistem pada hakekatnya senantiasa merupakan bagian dari sebuah suprasistem, yakni sebuah sistem lebih besar ke mana ia (bersama dengan beberapa sistem lain) menginduk. Suatu sistem seringkali tidak (tidak bisa) berdiri sendiri, melainkan terkait dengan sistem lain. Pola keterkaitan antar sistem sangat bervariasi. Bisa karena subjek atau objek yang membentuk kedua sistem itu sama. Bisa karena lembaga atau wadah dimana kedua sistem itu terbentuk sama. Bisa pula karena kaidah untuk sistem yang satu juga berlaku sebagai kaidah di dalam sistem yang lain. Kesadaran bahwa sistem-sistem dapat dan bahkan sering berkaitan, itu perlu. Kesadaran demikian dapat menghindarkan kita dari perangkap kepicikan, yakni memandang sesuatu secara tegar hanya berdasarkan tinjauan sempit sebuah bidang. Sebaliknya, kesadaran demikian akan memperluas wawasan kita, yakni memandang sesuatu secara arif berdasarkan pemahaman lintas bidang. Sebagaimana akan terungkap di halaman-halaman berikut nanti, sistem ekonomi tidaklah berdiri sendiri. Ia terkait dengan sistem-sistem lain dalam sebuah suprasistem kehidupan sosial-kemasyarakatan. Bagaimana perekonomian sebuah negeri berjalan atau dijalankan, turut dipengaruhi oleh bagaimana politik kekuasaan di negara itu diterapkan, ikut ditentukan oleh bagaimana budaya masyarakat yang membentuk bangsa tersebut. Kata kunci: Sistem, Ekonomi, Kapitalisme, Sosialisme, Persaingan
MENGKAJI TENTANG SELUK-BELUK PASAR MODAL DI INDONESIA Ari Indriastuti, Wahyu
PARADIGMA Vol 4, No 02 (2007): Paradigma, Vol.04, No.02 Semester Genap 2007
Publisher : PARADIGMA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pasar modal bisa dikatakan sebagai sumber pembiayaan modern, disebut pembiayaan modern hal ini untuk membedakan sumber pembiayaan yang sudah ada sebelumnya, yaitu bank yang sering disebut sebagai sumber pembiayaan tradisional. Salah satu keunggulan dari pasar modal sebagai sumber pembiayaan dibanding bank adalah tanpa adanya jaminan atau agunan untuk mendapatkan dana atau modal sebagaimana dituntut oleh perbankan. Hanya dengan menunjukkan prospektus perusahaan yang baik, surat berharga perusahaan tersebut akan laku dijual di pasar. Di samping itu, tidak dibutuhkan dana untuk membayar bunga. Sebagai gantinya perusahaan harus membayar deviden, akan tetapi tidak seperti bunga bank, deviden tidak dibayarkan secara periodik akan tetapi tergantung dari keuntungan yang didapat oleh perusahaan tersebut.   Kata kunci: Pasar modal, Pelaku pasar, Go publik.
PENGARUH PENGALAMAN KERJA, MOTIVASI DAN KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO AY, Burhanudin
PARADIGMA Vol 4, No 02 (2007): Paradigma, Vol.04, No.02 Semester Genap 2007
Publisher : PARADIGMA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (14.618 KB)

Abstract

Sejalan dengan kerangka pembangunan nasional, tuntutan terhadap pemerintah daerah selaku penyelenggara pemerintah dan pembangunan di daerah terus meningkat sehingga beban tugas yang harus diselesaikan Pegawai Negeri Sipil (PNS) semakin luas dan kompleks. Pengalaman kerja ternyata sangat membantu dalam meningkatkan maupun menyelesaikan tugas yang diberikan. Motivasi adalah suatu usaha yang menimbulkan dorongan untuk melakukan suatu tugas dalam rangka pencapaian satu tujuan tertentu. Kepemimpinan merupakan kemampuan mendorong sejumlah orang (dua orang atau lebih) agar bekerja sama dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan yang terarah pada tujuan bersama. Kinerja suatu organisasi dikatakan baik bila proses kerja dilakukan sesuai dengan peraturan yang berlaku. Kinerja seseorang karyawan sangat berpengaruh pada kinerja suatu organisasi, dimana karyawan berperan sebagai pelaku. Menurut hasil pengamatan ternyata pada instansi Kantor Sekretariat Daerah Kabupaten Sukoharjo pengalaman kerja, motivasi dan kepemimpinan memiliki pengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai. Kata kunci: Pengalaman kerja, Motivasi, Kepemimpinan, Kinerja
PEMBERIAN INSENTIF DALAM RANGKA PENINGKATAN PRODUKTIVITAS KERJA DALAM ORGANISASI Santoso, Bambang
PARADIGMA Vol 4, No 02 (2007): Paradigma, Vol.04, No.02 Semester Genap 2007
Publisher : PARADIGMA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Setiap usaha yang dilakukan manusia dalam bentuk kerja sama untuk mencapai tujuan yang diinginkan dan pemenuhan kebutuhan hidup senantiasa mengikutsertakan unsur manusia sebagai salah satu faktor produksi tidak dapat disamakan dengan mesin. karena manusia dalam situasi bagaimana pun tidak bisa lepas dari peranannya sebagai makhluk sosial, yang mempunyai pola pemikiran ekonomis, penuh dengan kejiwaan serta mempunyai kebutuhan yang banyak dan beraneka ragam. Insentif merupakan penggerak atau perangsang yang lazimnnya secara langsung diarahkan pada internal motives pada individu dalam organisasi, dan internal motives yang menggerakan seseorang untuk bekerja yang berbeda antara satu sama lainnya, maka pemberian insentif lazimnya juga berbeda-beda tergantung pada internal motives yang beraneka ragam. Manfaat yang dapat diperoleh dari suatu perusahaan dengan memberikan insentif bagi karyawannya adalah terciptanya suasana kerja yang baik dan kondusif, dan para karyawan tidak lagi mempunyai pemikiran lain, lain untuk mencari tambahan penghasilan dari tempat lain perusahaan tersebut sudah cukup untuk memenuhi kebutuhannya. Dengan terus meningkatkannya produktivitas kerja karyawanlah suatu perusahaan akan dapat mencapai tujuannya yaitu mencapai laba (keuntungan) sesuai yang diharapkan, dan dengan mengetahui perbandingan antara jumlah out put dan Input maka perusahaan akan dapat mengerjakan cara-cara untuk mengurangi hal-hal yang tidak terlalu penting tanpa mengurangi hasil kerja. Perusahaan mempunyai tujuan untuk memperoleh keuntungan sesuai harapan dan dengan produktivitas kerja karyawan yang terus meningkat.   Kata kunci: Insentif, Produktivitas Kerja, Organisasi
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN PENGUSAHA KECIL DI KABUPATEN SUKOHARJO Istianto, Sunarto
PARADIGMA Vol 4, No 02 (2007): Paradigma, Vol.04, No.02 Semester Genap 2007
Publisher : PARADIGMA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam perkembangannya, usaha kecil di Indonesia tidak lepas dari berbagai macam masalah. Tingkat intensitas dan sifat dari maslah-masalah tersebut bias berbeda tidak hanya menurut jenis produk atau pasar yang dilayani, tetapi juga berbeda antar wilayah / lokasi, antar sentra, antar sektor atau sub sektor atau jenis kegiatan, dan antar unit usaha dalam kegiatan / sektor yang sama. Namun demikian, ada beberapa masalah umum yang dihadapi oleh pengusaha kecil dan menengah seperti keterbatasan modal kerja, dan atau modal investasi, kesulitan mendapatkan bahan baku dengan kualitas yang baik dan harga terjangkau, keterbatasan tekhnologi, SDM dengan kualitas yang baik (terutama manajemen dan tekhnisi produksi), informasi khususnya pasar, dan kesulitan dalam pemasaran (termasuk distribusi). Kata kunci: Modal usaha, Pengalaman usaha, Jangkauan pemasaran,  Pendapatan 

Page 1 of 1 | Total Record : 7