cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota surakarta,
Jawa tengah
INDONESIA
PARADIGMA
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject :
Arjuna Subject : -
Articles 60 Documents
ANALISIS PENGARUH PENGGUNAAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY (EOQ) TERHADAP PENURUNAN OVER STOK PERSEDIAAN OBAT PADA RUMAH SAKIT ASSALAM GEMOLONG SRAGEN Samrotun, Yuli Chomsatu
PARADIGMA Vol 4, No 01 (2007): Paradigma, Vol.04, No.01 Semester Ganjil 2007
Publisher : PARADIGMA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The problem that discussing in this research is overstock case of medicine supplies in Common Hospital of Assalam Gemolong Sragen in year of 2008 where supply management by conventional method. The Suggest for the problem is using Economic Order Quantity (EOQ) method to make overstock degradation of the medicine stok.Intention of this research is : 1) Knowing supply management medicinize with Economic Order Quantity method (EOQ) at Common Hospital of Assalam Gemolong Sragen 2) Knowing influence after use Economic Order Quantity (EOQ) method in lessening over stok in Common Hospital Assalam Gemolong Sragen.  This Research represent the descriptive research type, data utilized is  quantitative. The object research is the method of ordering medicinize supply in Common Hospital Assalam Gemolong Sragen by Economic Order Quantity (EOQ). The data used is 1) Primary Data; and 2) Secondary Data. Population : The note of medicinize supply during year 2008 amounting to 736 type. Sampel as much 8 type medicinize passing technique of purposive sampling. Technique of the data collecting that using in this research is 1) Documentation 2) Interview; 3) Book Study. Methode Analyse the Data utilized by EOQ method.  From calculation result analyse from the data, This is the conclusion: from 8 sampel taken by passing EOQ method compared to Conventional method of result that entire Conventional compared to smaller method EOQ calculation with the following difference result : Amoxan: 2.176 for the price of Rp.6.038.600,-, Cendantron Hypodermic: 870 for the price of Rp.14.966.666,-, Clinjos 300 Mg: 17.477 for the price of Rp.79.158.239,-, Sanmol 500 Mg: 14.465 for the price of Rp.2.755.455,-, Inbion: 4.324 for the price of Rp.3.659.572,-, Intunal F: 3.926 for the price of Rp.1.800.607,-, Vitamam: 978 for the price of Rp.445.994,-, and Alcohol: 1.230.908 for the price of Rp.2.089.850,-; Besides minimizing the stock and supply expense, EOQ manager own the guidance how and when ordering can be done as considering minimum and maximum supply, so that EOQ more than able to take care of the supply stability and avoid the existence of over stock.   Keywords : EOQ, Medicine Stok, Overstock
PENGEMBANGAN INDUSTRI MEBEL KAYU DALAM RANGKA PEMBERDAYAAN EKONOMI RAKYAT DI KABUPATEN KLATEN (STRATEGI UNTUK MENJADIKAN PENGUSAHA MANDIRI) UNIBA, Burhanudin AY
PARADIGMA Vol 4, No 01 (2007): Paradigma, Vol.04, No.01 Semester Ganjil 2007
Publisher : PARADIGMA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam rangka meningkatkan daya tawar atau bargaining power pelaku usaha industri mebel kayu di Kabupaten Klaten untuk pemberdayaan ekonomi kerakyatan, agar pelaku usaha industri kecil mebel semakin berdaya dan mandiri. Untuk mencapai tujuan tersebut, strategi peningkatan yang dapat dilakukan adalah dengan peningkatan bargaining power terhadap relasi-relasi usaha pada rantai hulu-hilir yang meliputi: Peningkatan bargaining Power industri kecil mebel terhadap pelaku-pelaku di jalur input bahan baku. Strategi ini akan menjadikan pihak pengusaha lebih berdaya, karena bukan menjadi obyek semata. Pelaku-pelaku yang berada di jaulur input bahan baku adalah: PT Perhutani, pedagang kayu, dan bakul kayu. Peningkatan bargaining power industri kecil mebel terhadap pelaku-pelaku di jalur hilir. Dengan strategi ini pengusaha memiliki akses dengan konsumennya. Pelaku yang ada adalah: konsumen akhir, pedagang kulakan dan pedagang eceran di pasar ekspor, eksportir dan pedagang lokal. Peningkatan bargaining power industri mebel terhadap relasi di antara pelaku usaha. Strategi ini untuk meningkatkan kesetaraan dengan sesama pelaku usaha. Pelaku di jalur ini adalah: penyedia kayu, pasar out-put, dan buruh.   Kata kunci: Pengembangan, Pemberdayaan, Ekonomi Rakyat, Pengusaha mandiri.
PENGARUH SEMANGAT KERJA, FASILITAS DAN GAJI TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN DINAS PARIWISATA SENI DAN BUDAYA KOTA SURAKARTA UNIBA, Istiqomah
PARADIGMA Vol 4, No 01 (2007): Paradigma, Vol.04, No.01 Semester Ganjil 2007
Publisher : PARADIGMA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Karyawan merupakan sumber daya manusia yang mempunyai peran yang sangat penting dan merupakan faktor penentu kelangsungan hidup suatu organisasi. Untuk itulah sumber daya manusia perlu mendapat perhatian lebih daripada sumber-sumber daya lainnya. Sejalan dengan hal tersebut perlu adanya usaha manajemen untuk mengelola dan memelihara keberadaan karyawan agar karyawan mampu bekerja dengan semangat kerja yang tinggi. Dengan semangat kerja yang tinggi akan diperoleh banyak keuntungan karena meningkatnya semangat kerja akan mendukung instansi dalam mencapai prestasi kerja. Namun demikian, prestasi kerja karyawan dalam melaksanakan akan dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain adalah fasilitas kerja yang baik dan gaji yang menunjang dan lain sebagainya. Masalah prestasi kerja karyawan dalam setiap organisasi sangat menjadi topik yang menarik untuk dibahas. Perhatian pimpinan tidak hanya terbatas pada faktor mesin, alat-alat kantor atau fasilitas yang modern dan canggih. Adanya peralatan atau fasilitas yang modern dan canggih tidak menjamin tercapainya tujuan apabila faktor sumber daya manusianya tidak mampu bekerja secara efektif. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa dalam setiap organisasi keberadaan pegawai amatlah penting karena tidak dapat diganti oleh kecanggihan mesin atau fasilitas yang modern. Untuk itulah masalah-masalah yang menyangkut kepegawaian perlu diatasi sedini mungkin agar tidak menjdai kendala dalam pencapian tujuan organisasi.   Kata kunci: Semangat kerja, Fasilitas, Gaji  
UNDANG-UNDANG PERBURUHAN DALAM RANGKA PERLINDUNGAN DAN PENINGKATAN KESEJAHTERAAN BURUH DI INDONESIA Sulistyo, Suryo
PARADIGMA Vol 4, No 01 (2007): Paradigma, Vol.04, No.01 Semester Ganjil 2007
Publisher : PARADIGMA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Masalah buruh pada dasarnya dalam pengelolaan dan pelaksanaannya suatu masalah yang pelik. Karena ada benturan kepentingan majikan/pemberi kerja dengan buruh. Pemerintah sebagai fasilitator apabila ada perselisihan perburuhan lebih condong pro kepada pengusaha, dimana posisi pemerintah lewat Menteri Tenaga Kerja masih tawar. Hal ini menjadikan hukum perburuhan dalam pelaksanaan di lapangan menjadi lebih dinamis, dimana kepentingan buruh untuk memperjuangkan kepentingan dan haknya menjadi lebih berkembang dalam pelaksanaannya. Riwayat hukum perburuhan di Indonesia yang telah dialami sejak jaman penjajahan sampai jaman reformasi berdasarkan uraians ejarah, banyak mengalami hal-hal yang menyakitkan dan mempunyai pergerakan yang dinamis dalam perubahannya. Di mana pada jaman penjajahan kedudukan buruh adalah tidak dianggap keberadaannya oleh pemerintah atau majikan, hanya sebagai alat kerja. Tetapi mulai tahun 1947 atau jaman setelah kemerdekaan dan dibentuknya Kementrian Perburuhan, nasib buruh mulai diperhatikan baik lewat UUD 1945 dan hukum perburuhannya. UU No. 13 Tahun 2003 harus diakui cukup detail dalam aturannya terhadap perlindungan buruh, sehingga diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan buruk dalam aplikasinya. Hal ini dapat dimengerti karena buruh adalah kaum lemah yang mesti mendapat perlindungan, termasuk ketika bekerja untuk menaikkan kesejahteraannya.   Kata kunci: Undang-undang Perburuhan, Perlindungan, Kesejahteraan.
TINJAUAN KRITIS TERHADAP KESENJANGAN EKONOMI DAN KEMISKINAN DI INDONESIA Agustin, Sri
PARADIGMA Vol 4, No 01 (2007): Paradigma, Vol.04, No.01 Semester Ganjil 2007
Publisher : PARADIGMA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sektor pertanian merupakan pusat kemiskinan di Indonesia. Ada beberapa kemungkinan, mengapa sektor pertnian menjadi pusat kemiskinan. Kemungkinan ada tiga faktor penyebab utama. Pertama, tingkat produktivitas yang rendah disebabkan oleh jumlah pekerja di sektor tersebut terlalu banyak, sedangkan tanah, kapital dan teknologi terbatas serta tingkat pendidikan petani yang rata-ratanya sangat rendah. Banyak dari mereka hanya berpendidikan atau tidak tamat SD. Kedua, daya saing petani atau dasar tukar domestik (term of trade) komoditi pertanian terhadap output industri semakin lemah. Perbedaan harga ini disebabkan antara lain oleh perbedaan nilai tambah antara hasil pertanian dan hasil industri serta tata niaga yang lebih menguntungkan produsen di sektor industri. Ketiga, tingkat diversifikasi usaha di sektor pertanian ke jenis-jenis komoditi nonfood yang memiliki prospek pasar (terutama ekspor) dan harga yang lebih baik masih sangat terbatas. Kata kunci: Kesenjangan ekonomi, Pertanian, Kemiskinan
PENGARUH PROMOSI TERHADAP VOLUME PENJUALAN PRODUK BARU PRODUGEN PT. TIGA RAKSA SATRIA Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Islam Batik Surakarta, Eny Kustiyah,
PARADIGMA Vol 6, No 02 (2009): Paradigma, Vol.06, No.02 Semester Genap 2009
Publisher : PARADIGMA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (14.618 KB)

Abstract

Bagi perusahaan, pemasaran merupakan salah satu bagian yang pentingbagi suksesnya suatu perusahaan. Kegiatan ini bukan menyangkut penjualan baranghasil produksinya saja, melainkan berhubungan aktivitas yang berhubungan denganarus barang sejak dari produsen sampai konsumen. Salah satu kegiatan pemasarantersebut adalah promosi. Kegiatan promosi itu merebut pasaran denganmemberitahukan dan mengajak kepada Konsumen untuk membeli barang yangdihasilkan perusahaan. Promosi dapat juga digunakan sebagai alat perusahaanuntuk menghadapi persaingan didalam usahanya untuk menaikkan volumepenjualan. Dari hasil analisis menunjukkan bahwa variabel biaya periklanan, biayapersonal selling dan biaya publisitas. Hal ini terbukti dari hasil perhitungan regresiberganda yang diperoleh menunjukkan bahwa ketiga variabel tersebut mempunyaipengaruh positif terhadap volume penjualan pada PT. Tigaraksa Satria Tbk. Secaraparsial variabel biaya periklanan mempunyai pengaruh yang positif dan signifikanterhadap volume penjualan pada PT. Tigaraksa Satria Tbk. Hal ini mengindikasikanbahwa jika biaya periklanan dinaikkan Rp. 1,- maka volume penjualan akanmengalami peningkatan sebesar 5,019 . Secara parsial variabel biaya personalselling mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap volume penjualanpada PT. Tigaraksa Satria Tbk. Hal ini mengindikasikan bahwa jika biaya personalselling dinaikkan Rp. 1,- maka volume penjualan akan mengalami peningkatan25,462. Secara parsial variabel biaya publisitas mempunyai pengaruh yang positifdan signifikan terhadap volume penjualan pada PT. Tigaraksa Satria Tbk. Hal inimengindikasikan bahwa jika biaya publisitas dinaikkan Rp. 1,- maka volumepenjualan akan mengalami peningkatan 4,002.Kata Kunci: Promosi, Periklanan, Personal Selling, Publisitas, Volume Penjualan
PENGARUH MOTIVASI DAN KEMAMPUAN TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN SMK BHAKTI KARYA KARANGANYAR Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Islam Batik Surakarta, Eny Kustiyah,
PARADIGMA Vol 5, No 02 (2008): Paradigma, Vol.05 No.02, Semester Genap 2008
Publisher : PARADIGMA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (14.618 KB)

Abstract

Manusia merupakan sumber daya yang paling penting diantara sumber dayalainnya. Oleh karena itu perlu untuk mengoptimalkan sumber daya yang ada denganmemperhatikan factor-faktor yang mempengaruhi prestasi kerja karyawan. Karenakalau karyawan puas, maka mereka tidak mau untuk meninggalkan pekerjaan danjuga berusaha keras untuk mempertahankannya. Sebaliknya apabila kebutuhankaryawan tidak terpenuhi, akan menimbulkan kekecewaan, tidak bergairah untukbekerja, dan prestasi kerja menurun. Karena keberadaan karyawan tersebut, makapimpinam harus memperhatikan karyawan dan mampu menciptakan suasana yangmendorong peningkatan prestasi kerja karyawan. Prestasi kerja karyawandipengaruhi oleh beberapa faktor yang kemudian digunakan untuk dasar penentuankebijaksanaan perusahaan didalam upaya peningkatan prestasi kerja. Determinanyang penting bagi prestasi individu adalah motivasi. Motivasi adalah kondisi yangmenggerakkan pegawai agar mampu mencapai tujuan dari motifnya. Semakin tinggimotivasi semakin tinggi pula kinerjanya. Sebaliknya semakin rendah motivasi semakinrendah pula kinerjanya. Pegawai yang berkualitas adalah pegawai yangmelaksanakan tugas sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya dan mampumemberikan hasil yang baik (kinerja yang tinggi) yang dibutuhkan oleh perusahaanuntuk mencapai tujuannya. Berdasarkan hasil output pengolahan data regresi melaluiprogram SPSS sebagaimana terlampir, didapatkan koefisien determinasi Adjusted RSquare sebesar 0,869. Hal ini berarti bahwa variabel dependen dalam penelitian iniyaitu prestasi kerja pegawai dipengaruhi oleh variabel independen penelitian yaitumotivasi dan kemampuan yang meliputi kebutuhan eksistensi, kebutuhan keterkaitan,kebutuhan pertumbuhan dan kemampuan intelektual sebesar 86,9% sedangkansisanya 13,1% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak disertakan dalam penelitianini.Kata kunci: Motivasi, Kemampuan, Prestasi Kerja
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PEMBELIAN ELEKTRONIK PADA PT. ALFA RETAILINDO DI SURAKARTA Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Islam Batik Surakarta, Eny Kustiyah,
PARADIGMA Vol 5, No 01 (2008): Paradigma, Vol.05 No.01, Semester Ganjil 2008
Publisher : PARADIGMA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (14.618 KB)

Abstract

Untuk merealisasikan tujuan perusahaan, pemasaran merupakan salah satufungsi perusahaan yang mampu memasarkan barang dan jasa yang dihasilkan olehperusahaan tersebut. Untuk kegiatan pemasaran ini pihak manajemen haruslahpeka terhadap tingkah laku konsumen. Karena usaha untuk memasarkan barangdan jasa dengan lancar bukan merupakan suatu kegiatan yang mudah untukdilakukan.Untuk mengantisipasi hal yang semacam itu perlu adanya upaya untukmenarik konsumen guna mendapatkan daya tarik untuk melakukan pembelian, sertamemperoleh suatu keputusan konsumen untuk membeli barang. Dengan demikianperusahaan perlu adanya suatu riset mengenai pendekatan terhadap konsumenmengenai apa-apa yang menjadi kriteria konsumen menjadi mantap dan mempunyaikeinginan untuk melakukan pembelian karena kebutuhan konsumen tidak akanhanya sekali sehingga diharapkan dengan adanya perasaan puas konsumen setelahmelakukan pembelian sebelumnya, sehingga konsumen akan membeli produk yangsama atau yang lain yang ada ditempat atau perusahaan tersebut. Ada beberapa halyang dikemukakan disini mengenai kepuasan konsumen dalam pembelian barangsehingga konsumen memberikan suatu keputusan untuk melakukan pembelian yaitu:faktor harga, dalam teori ekonomi dikemukakan bahwa nilai (value), harga (price)adalah atribut sebuah item yang mempunyai kemampuan untuk memuaskankonsumen. Harga sangat sensitif sekali dala mempengaruhi kepuasan konsumen.Kualitas produk ialah keunggulan atau kelebihan dari suatu macam produkdibandingkan dengan macam produk lainnya. Kualitas yang lebih baik bisanyaharganya lebih mahal dibandingkan dengan yang mempunyai kualitas standar, ataubiasa-biasa saja. Artinya kualitas standar disini ialah produk tersebut memenuhikriteria sedang. Tidak mempunyai kelebihan dibandingkan dengan yang dikatakanberkualitas baik. Sistem pelayanan adalah servis yang diberikan oleh suatukaryawan atau pegawai terhadap konsumen. Pelayanan yang baik, ramah, jujur danteliti merupakan harapan konsumen. Promosi adalah arus informasi atau persuasisatu arah yang dibuat untuk mengarahkan seseorang atau organisasi kepadatindakan yang menciptakan pertukaran dalam pemasaran.Kata kunci: Produk, Harga, Distribusi, Promosi.
PENGARUH INSENTIF TERHADAP VOLUME PRODUKSI PADA CV SARI BUMI DI SUKOHARJO Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Islam Batik Surakarta, Eny Kustiyah,
PARADIGMA Vol 4, No 01 (2007): Paradigma, Vol.04, No.01 Semester Ganjil 2007
Publisher : PARADIGMA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (14.618 KB)

Abstract

Pemberian insentif dapat berupa insentif material dan insentif non material.Intensif material. Sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan terhadappelaksanaan pemberian insentif diperoleh 97 %, angka tersebut menunjukan bahwapengaruh sistim insentif sebagai usaha peningkatan volume produksi pada CV.Sari Bumi Nusantara termasuk kategori cukup baik. Berdasarkan hasil analisaatas hubungan antara pengaruh sistim insentif dengan peningkatan volumeproduksi, di peroleh kesimpulan bahwa terdapat hubungan yang relatif positifantara pengaruh sistem insentif sebagai peningkatan volume produksi, dengan katalain dapat disebutkan bahkan semakin baik sistim insentif untuk karyawan makaakan semakin baik pula peningkatan produksi. Mengingat pentingnya peranankaryawan. Maka perusahaan wajib memperhatikan keinginan dan kebutuhankaryawan dan berusaha untuk memenuhinya. Pemberian insentif harus diberikansecara tepat sehingga dapat meningkatkan produktivitas kerja karyawan. Sebeluminsentif diberikan harus mempertimbangkan jenis insentif yang akan diberikanpada para karyawan.Kata Kunci: Insentif, Volume Produksi
AUDIT KINERJA PADA ORGANISASI SEKTOR PUBLIK SEBAGAI UPAYA AKUNTABILITAS DAN TRANSPARANSI PENGELOLAAN KEUANGAN PEMERINTAH Dosen Fakultas Ekonomi UNIBA Surakarta, Siti Nurlaela
PARADIGMA Vol 4, No 01 (2007): Paradigma, Vol.04, No.01 Semester Ganjil 2007
Publisher : PARADIGMA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (14.618 KB)

Abstract

Akuntabilitas dan transparansi dalam pengelolaan keuangan pemerintah pusatmaupun daerah sebagai organisasi sektor publik merupakan tujuan penting darireformasi akuntansi dan administrasi sektor publik. Untuk dapat memastikan bahwapengelolaan keuangan pemerintah yang telah dilakukan aparatur pemerintah , makafungsi akuntabilitas dan audit atas pelaporann keuangan sektor publik harus berjalandengan baik. Seiring dengan tuntutan masyarakat agar organisasi sektor publikmeningkatkan kualitas, profesionalisme dan akuntabilitas publik dalam menjalankanaktivitasnya, diperlukan audit yang tidak hanya terbatas pada keuangan dan kepatuhansaja, tetapi perlu diperluas dengan melakukan audit terhadap kinerja sektor publik.Kata kunci: Audit Kinerja,Sektor Publik,Akuntabilitas dan Transparansi,PengeloaanKeuangan