cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota malang,
Jawa timur
INDONESIA
PROTON
Published by Universitas Widyagama
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Education,
Arjuna Subject : -
Articles 10 Documents
Search results for , issue " Vol 5, No 1 (2013)" : 10 Documents clear
PERBANDINGAN UNJUK KERJA MOTOR BAHAN BAKAR PREMIUM DAN LIQUEFIED PETROLEUM GAS (LPG) Yulianto, Ariansyah A; Farid, Akhmad; Suyatno, Agus
PROTON Vol 5, No 1 (2013)
Publisher : PROTON

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu permasalahan dalam sektor otomotif adalah semakin banyaknya pertumbuhan kendaraan sebagai sarana transportasi namun tidak di dukung oleh jumlah pasokan bahan bakar minyak yang ada di bumi ini yang cenderung akan habis, salah satu energi alternatif  adalah bahan bakar gas. Berbagai varian bahan bakar diantaranya adalah  Liquefied petroleum gas. Untuk itu diperlukan penelitian tentang perbandingan unjuk kerja motor bahan bakar premium dan liquefied petroleum gas (LPG). Penelitian dilakukan menggunakan metode eksperimen. Obyek penelitian adalah kendaran motor 4 tak (kijang 3k). penelitian dilakukan dengan mengukur jumlah putaran output (rpm) dan konsumsi masing-masing dari bahan bakar gas dan LPG pada putaran 1500 rpm, 2000 rpm, 2500 rpm, 3000 rpm, dengan pembebanan masing-masing 3kg dalam waktu 120 detik. Data hasil penelitian selanjutnya akan diolah untuk mendapatkan unjuk kerja mesin meliputi daya mesin, konsumsi bahan bakar spesifik efektif, effisiensi termal efektif dan effisiensi indikasi. Hasil pengolahan data menunjukan bahwa bahan bakar LPG memiliki hasil yang lebih baik dibandingkan bahan bakar premium. Bahan bakar premium menghasilkan daya mesin yang lebih besar, namun ditinjau dari segi efisiensi thermal efektif dan efisiensi thermal indikasi bahan bakar bakar LPG lebih tinggi dan konsumsi bahan bakar lebih rendah.   Kata kunci : motor, premium, liquefied petrolium gas, effisiensi
PENGARUH JUMLAH SEKAT FILTER UDARA SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN PERFORMANCE MESIN DIESEL Rifai, Ahmad; Putra, Toni Dwi; Sahbana, Muhammad Agus
PROTON Vol 5, No 1 (2013)
Publisher : PROTON

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penambahan jumlah udara pada proses pembakaran diyakini akan dapat meningkatkan performance dari suatu mesin. Salah satunya dengan mengurangi jumlah sekat pada filter udara. Udara yang masuk ke ruang bakar terlebih dahulu akan di saring melalui filter udara agar selalu terjaga kebersihannya. Hal ini tentu saja merupakan suatu hambatan yang menghalangi udara yang akan masuk kedalam ruang bakar. Dengan pengurangan sekat pada filter udara tersebut maka hambatan yang ada akan semakin berkurang dan udara yang ada untuk proses pembakaran akan terpenuhi sehingga akan terjadi pembakaran yang sempurna. Dengan demikian penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh jumlah sekat filter udara  sebagai   upaya  meningkatkan performance mesin diesel. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen yang menguji jumlah 153 sekat, 144 sekat dan 135 sekat. Dari setiap jumlah sekat dilakukan pengujian menggunakan variasi putaran mesin. Pada jumlah sekat filter udara 153 sekat konsumsi bahan bakar lebih hemat,dan efisiensi juga lebih tinggi. Pada jumlah sekat filter udara 144 sekat, konsumsi bahan bakar,putaran output mesin dan daya engine akan meningkat pula. Pada jumlah sekat filter udara 135 sekat, konsumsi bahan bakar akan menjadi lebih boros tetapi putaran output dan daya engine juga meningkat dengan efisiensi lebih rendah.   Kata kunci :  Filter udara, performance dan sekat.
PENGARUH VARIASI DIAMETER KOLOM DENGAN TUMPUAN JEPIT – JEPIT TERHADAP BUCKLING BAJA ST 42 Sapei, Ahmad; Sahbana, Muhammad Agus; S, Suriansyah
PROTON Vol 5, No 1 (2013)
Publisher : PROTON

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Suatu batang pendek yang dibebani gaya tekan murni oleh gaya P yang bekerja sepanjang sumbu tengah akan memendek, sesuai dengan Hukum Hooke, sampai tegangan mencapai batas elastis bahan. Kalau P masih terus dinaikkan, bahan akan menonjol dan terdesak menjadi cakra yang datar dan retak. Jika batang tersebut panjang, kecil dan lurus, pembebanan tersebut akan menyebabkan batang tertekuk (buckling) hingga batas tertentu lalu patah tiba-tiba. Beban dimana batang tersebut patah disebut beban kritis. Jika batang cukup panjang untuk patah akibat pembebanan buckling, disebut kolom. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi diameter kolom dengan tumpuan jepit–jepit terhadap buckling baja st 42. Penelitian ini dilakukan dengan cara menekan batang kolom baja ST 42 pada tumpuan jepit-jepit di kedua ujungnya, kemudian diberi tekanan yang nilai nya sudah di tentukan. Variabel bebas adalah kondisi yang mempengaruhi munculnya suatu gejala. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah kolom baja ST42 dengan panjang 300 mm, tekanan yang digunakan 40, 45, 50, 55,60 Kg/cm2, diameter kolom 8 mm dan 9.5 mm dan jenis tumpuan jepit-jepit. Variabel terikat adalah himpunan sejumlah gejala yang memiliki pula sejumlah aspek atau unsur di dalamnya, yang berfungsi menerima atau menyesuaikan diri dengan kondisi variabel lain. Dalam penelitian ini variabel terikatnya adalah defleksi, tekanan kritis, tegangan dan regangan. Dari percobaan yang telah dilakukan pada spesimen kolom 8 mm dan kolom 9.5 mm dapat disimpulkan bahwa dengan diberi tekanan atau gaya pada tumpuan jepit-jepit terhadap kolom dengan diameter berbeda ternyata yang menghasilkan simpangan terkecil adalah kolom dengan diameter yang terbesar. Antara kolom diameter 8 mm dan 9.5 mm yang memiliki tegangan dan regangan paling rendah adalah kolom dengan diameter lebih besar yaitu kolom 9.5 mm. Semakin bertambahnya tekanan yang diberikan pada suatu kolom, maka tegangan dan regangan pun akan bertambah. Kata Kunci : kolom, tekanan, diameter dan simpangan
STUDY EXPERIMENTAL PENGARUH SPARK PLUG CLEARANCE TERHADAP DAYA DAN EFISIENSI PADA MOTOR MATIC Sarwono, Edi; Putra, Toni Dwi; Suyatno, Agus
PROTON Vol 5, No 1 (2013)
Publisher : PROTON

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada internal combustion engine dipengaruhi oleh proses pembakaran, sedangkan proses pembakaran dipengaruhi oleh berbagai variabel. Dari berbagai variabel tersebut salah satunya adalah celah busi. Celah busi ini akan mempengaruhi kualitas loncatan bunga api. Dengan demikian perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh spark plug clearence terhadap daya dan efisiensi pada motor matic. Penelitian dilakukan menggunakan metode experimental. Kendaraan yang digunakan adalah mesin Yamaha Mio matic 113.7 cc silinder tunggal. Menggunakan 3 variasi celah busi yaitu 0.6 mm, 0,8 mm, 1 mm. Sedangkan putaran juga divariasikan mulai dari 3000 rpm, 4000 rpm, 5000 rpm, 6000 rpm dan  7000 rpm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa daya roda yang tertinggi dihasilkan engine dengan jarak elektroda busi 0,60 mm menghasilkan 4,85 HP di putaran 7000 rpm. Daya bahan bakar tertinggi terjadi pada putaran 7000 rpm dengan jarak elektroda busi 0,60 mm, dengan nilai sebesar 7,84 HP. Effisiensi terbesar pada celah busi 0,60 mm yaitu 61,82 % di putaran 7000 rpm.   Kata kunci : Celah busi, putaran, daya dan efisiensi.
STUDI PENGARUH ACTIVE TURBO CYCLONE TERHADAP EMISI GAS BUANG PADA MOTOR BENSIN 4 TAK 1 SILINDER Didelhi, Surya; Putra, Toni Dwi; Sahbana, Muhammad Agus
PROTON Vol 5, No 1 (2013)
Publisher : PROTON

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Semakin banyaknya jumlah kendaraan bermotor mau tidak mau berkaitan dengan konsumsi bahan bakar minyak yang berlebih. Hal tersebut paling tidak memunculkan dua ancaman serius yaitu pertama faktor ekonomi berupa ketersediaan bahan bakar minyak yang semakin lama semakin menipis. Ancaman yang kedua adalah factor lingkungan hidup yaitu polusi yang ditimbulkan oleh pembakaran bahan bakar minyak baik secara langsung berupa gas-gas berbahaya seperti CO2, NOx, dan UHC (UnburnHydrocarbon), maupun polusi tidak langsung berupa pemanasan global (Global Warning Potential) akibat meledaknya jumlah CO2. Untuk itu dilakukan penelitian dengan menambahkan Turbo Cyclone yang merupakan salah satu alat dimana dapat memberikan efek aliran berpusar pada silinder, sehingga dapat menyempurnakan pembakaran. Dengan ini konsumsi akan semakin sedikit digunakan dan tidak menimbulkan polusi yang membahayakan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh pemasangan Turbo Cyclone terhadap emisi gas buang mesin Yamaha New Vega ZR. Penelitian ini adalah penelitian eksperimental nyata (True Experiment Research) dengan variabel bebas yaitu  tegangan input, kecepatan aliran udara, jenis bahan bakar yaitu : premium, beban dan Variabel Terikat yaitu  emisi gas buang . Untuk mengetahui emisi gas buang (CO, O₂, CO2, HC, NOx) pada motor bensin empat langkah yang menggunakan  Turbo Cyclone. Hasil yang diperoleh dari penelitian bahwa dengan pemakaian Turbo Cyclone pada Sepeda Motor akan memberikan hasil sebagai berikut; Penggunaan turbo cyclone tidak efektif pada putaran rendah, namun pada putaran tinggi turbo cyclone membantu menghisap udara ke ruang bakar, sehingga pembakaran menjadi lebih sempurna; Sepeda motor yang menggunakan Turbo Cyclone emisi gas buang yang dihasilkan gas CO, O₂, CO2, HC dan NOx lebih rendah bila dibandingkan dengan kondisi standard.   Kata Kunci : Intake Manifold, Turbo Cyclone, Emisi gas buang
PENGARUH PEMANASAN AWAL DAN MEDAN ELEKTROMAGNET PADA BIODIESEL TERHADAP DAYA DAN KEPEKATAN GAS BUANG PADA MOTOR DIESEL 4 TAK 4 SILINDER soares, Jacinto; Sahbana, Muhammad Agus; Fuhaid, Naif
PROTON Vol 5, No 1 (2013)
Publisher : PROTON

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu permasalahan di bidang otomotif adalah ketersediaan bahan bakar fosil minyak bumi. Bahan bakar Bio menjadi salah satu sumber alternatif untuk mesin diesel. Bahan bakar tersebut memerlukan perlakuan tertentu sebelum memasuki ruang bakar di mesin. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan pengaruh pemanasan awal dan medan elektromagnet pada biodiesel terhadap daya dan kepekatan gas buang motor diesel 4 tak 4 silinder. Eksperimen dilakukan mengunakan mobil chevrolet/isuzu. Bahan bakar solar yang dicampur dengan minyak jarak dengan perbandingan 50:50. Putaran mesin divariasikan sebesar 2000, 2500 dan 3000 rpm. Pemanasan awal divariasi sebesar 50, 60 dan 70oC menggunakan heater. Medan elektromagnet diberikan dengan magnet yang dihasilkan listrik pada kabel lilitan. Pengambilan data dilakukan untuk mendapatkan daya, konsumsi bahan bakar dan kepekatan gas buang. Daya diukur dengan pemberian beban sebesar 2 kg pada poros prony break. Data hasil penelitian ditabelkan, diolah, ditampilkan dalam bentuk grafik dan dianalisa sesuai dengan teori yang ada. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pemanasan pada bahan bakar berpengaruh terhadap daya motor diesel 4 tak 4 silinder. Pemberian medan magnet yang berbasis elektromagnetik berpengaruh terhadap daya dan kepekatan gas buang. Pengaruh pemanasan dan medan magnet tersebut adalah bahan bakar menjadi lebih mudah terbakar atau menjadi lebih mudah bereaksi, sehingga pembakaran menjadi lebih efektif. Kepekatan gas buang bahan bakar campuran minyak jarak lebih kecil. Kepekatan gas buang terkecil terjadi pada variasi campuran biosolar dan minyak jarak dengan perbandingan 50:50 sebesar 12%. Pemanasan bahan bakar juga menyebabkan kepekatan menjadi lebih kecil. Pemanasan bahan bakar 70oC menghasilkan daya mesin paling tinggi yaitu sebesar 0,444 kW atau 444 watt. Variasi bahan bakar standar biosolar memiliki konsumsi bahan bakar paling besar yaitu sebesar 101,67 ml untuk waktu selama 10 detik.   Kata Kunci : Medan Elektromagnet, heater, minyak jarak. Biosolar, Motor diesel.
PENGARUH PEMBERAT PADA TURBIN TERHADAP EFISIENSI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO (PLTMH) Putra, Ridho Guruh Syah; Ismail, Nova Risdiyanto; Fuhaid, Naif
PROTON Vol 5, No 1 (2013)
Publisher : PROTON

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kebutuhan listrik bagi masyarakat masih menjadi permasalahan penting di Indonesia, khususnya di daerah pedesaan di wilayah Indonesia bagian timur. Penyediaan listrik untuk wilayah tersebut mempunyai berbagai kendala, seperti; biaya, ketersediaan energi dalam jumlah besar, kemampuan ekonomi masyarakat dan teknologi. Dengan demikian perlu dikembangkan teknologi alternatif yang mampu dikembangkan mandiri, murah biayanya dan ramah lingkungan.Mikrohidro merupakan peralatan yang merubah energi potensial (ketinggian air), menjadi energi kinetik (kecepatan aliran air), energi mekanik (turbin air), kemudian dirubah menjadi energi listrik (generator). Komponen-komponen penting pada sistem mikrohidro adalah sumber energi (air dan alirannya), turbin air dan generator. Besar energi listrik yang dihasilkan sangat tergantung dari besar energi kinetik yang dapat dirubah menjadi energi mekanik, sedangkan energi mekanik tergantung dari tubin air. Turbin air ini sangat tergantung dari pemberat pada turbin dan laju aliran air. Sehingga perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang pengaruh pemberat pada turbin dan laju aliran air terhadap efisiensi pembangkit listrik tenaga mikrohidro (PLTMH). Penelitian dilakukan dengan metode eksperimen. Pemberat pada turbin divariasi yaitu tanpa pemberat, dengan 4 beban, dengan 8 beban, dan dengan 16 beban. Untuk laju aliran divariasi yaitu 1,5 putaran katup, 2 putaran katup, dan 2.5 putaran katup aliran air input. Setiap pengambilan data diulangi sebanyak lima (5) kali. Dilakukan pengambilan data pada variasi bentuk sudu turbin dan variasi laju aliran air. Hasil pengukuran dihitung putaran turbin, arus, tegangan, dan daya listrik rata-rata. Hasil pengolahan data di tampilkan dalam bentuk tabel dan grafik. Hasil tersebut juga di analisa berdasarkan teori yang ada. Hasil analisa dari penelitian pengaruh pemberat pada turbin dan laju aliran. Bahwa pemberat pada turbin dengan 16 beban lebih efisien dibandingkan dengan jumlah beban di bawahnya. Sedangkan semakin besar laju aliran air maka efesiensi PLTMH yang dihasilkan semakin tinggi. Kata kunci : Pemberat pada turbin, laju aliran air.
PENGARUH CAMPURAN BAHAN BAKAR DENGAN PERALATAN ELEKTROMAGNET TERHADAP EMISI GAS BUANG PADA MOTOR BAKAR BENSIN 3 SILINDER Lolo, Roni Tandi; Suyatno, Agus; S, Suriansyah
PROTON Vol 5, No 1 (2013)
Publisher : PROTON

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Berbagai cara telah dilakukan untuk menciptakan alat yang dapat menghemat bahan bakar yang paling sempurna dan dapat menghasilkan emisi gas buang yang sangat baik sehingga tidak terlalu mencemari kondisi udara disekitar . Akan tetapi sekarang ini orang masih terus melakukan percobaan. Salah satunya adalah memberikan perlakuan terhadap bahan bakar sebelum memasuki ruang bakar atau sebelum mengalami proses pembakaran. Metode yang dapat digunakan adalah aplikasi medan magnet (elektromagnet) karena peralatan ini menggunakan kumparan yang cukup sederhana. Penelitian ini mempunyai tujuan antara lain adalah untuk mengetahui variasi campuran bahan bakar dengan peralatan Elektromagnet terhadap emisi gas buang pada motor bakar bensin 3 silinder. Dalam penelitian ini variabel bebas adalah elektromagnet dan Variasi Premiun dan alkohol campuran dengan perbandingan 90:10, 80:20, variabel terikat adalah Emisi Gas Buang dan Volume. Hasil penelitian ini bahwa penggunaan elecktromagnet CO yang dihasilkan meningkat dengan rpm 2500, di karenakan CO2 tambahan Oksigen berkurang sehingga pembakaran tidak sempurna. Sedangkan elecktromagnet pada rpm 2500 CO2 semakn tinggi, maka akan semakin baik dalam ruang bakar pada engine, di karenakan kadar CO berpengaruh terhadap lingkungan. HC yang dihasilkan mulai meningkat pada rpm 2500 sehingga AFR seimbang sehingga pembakaran tidak sempurna. Sedangkan electromagnet emisi gas buang O2 rpm 2500 oksigen menurun tidak sebanding dengan CO ( O2<CO2 ) menghasilkan pembakaran tidak sempurna.   Kata Kunci : Bahan Bakar, Elektormagnet, emisi gas buang.
PENGARUH SIRIP CINCIN INNER TUBE TERHADAP KINERJA PERPINDAHAN PANAS PADA HEAT EXCHANGER Sadiawan, Sujawi Sholeh; Ismail, Nova Risdiyanto; Suyatno, Agus
PROTON Vol 5, No 1 (2013)
Publisher : PROTON

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bagian terpenting dari Heat excanger adalah inner tube. Salah satu contoh inner tube berbentuk ring dan normal, model demikian menyebabkan aliran air pendingin membentuk lintasan lurus atau laminer, sehingga pembuangan panas air didalam Heat excanger kurang optimal. Untuk meningkatkan pembuangan panas Heat excanger tersebut diperlukan aliran yang mampu menyerap panas dan membuangnya dengan optimal, yaitu dengan cara mengubah/memodifikasi inner tube berbentuk ring. Dengan demikian perlu dilakukan penelitian tentang pengaruh sirip cincin inner tube terhadap kinerja perpindahan panas pada heat exchanger. Penelitian ini membandingkan antara inner tube normal dengan inner tube ring pada kinerja perpindahan panas. Variabel bebasnya adalah : Membandingkan inner tube normal dengan inner tube ring. Variabel terikatnya adalah: Temperatur panas masuk (Thin), Temperatur panas keluar (Thout), Temperatur dingin masuk (Tcin), Temperatur dingin keluar (Tcout), debit aliran air panas (Qh) dan debit aliran air dingin (Qc). Laju pembuangan panas pada inner tube ring lebih tinggi dibandingkan dengan inner tube standart. Koefisien perpindahan panas pada inner tube ring lebih tinggi dibandingkan dengan inner tube standart. Kinerja mesin pada penggunaan inner tube ring lebih optimal.   Kata kunci :  inner tube normal, inner tube ring, heat excanger.
PENGARUH PEMASANGAN TAIL DAN FRONT BOAT TERHADAP UNJUK KERJA AERODINAMIK PADA KENDARAAN SEDAN Sulistyono, Wiwik; Finahari, Naif; Farid, Akhmad
PROTON Vol 5, No 1 (2013)
Publisher : PROTON

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam era modern sekarang ini perkembangan industri otomotif untuk semua jenis kendaraan roda empat yang mulai memadati jalanan kota, dari kendaraan penumpang kecil hingga bus dan truk yang besar, pengurangan tahanan angin (air drag) yang ditandai dengan pengurangan koefisien tahanan (drag Coeffisient) adalah salah satu cara paling efisien untuk meningkatkan kecepatan kendaraan serta menghemat penggunaan bahan bakar. Pengurangan koefisien tahanan (drag Coeffisient) pada suatu kendaraan merupakan salah satu cara yang cukup efektif untuk menambah kecepatan dari kendaraan tersebut serta menghemat penggunaan bahan bakarnya. Pada penelitian ini gaya aerodinamik pada kendaraan mobil jenis sedan yang dievaluasi dengan melakukan penambahan boat. Paramenter yang dibahas adalah kecepatan serta tekanan aliran udara disekeliling mobil sedan. Penelitian menggunakan metode eksperimen, yaitu untuk mengguji mobil standart yang dibandingkan dengan mobil dengan penambahan  tail boat, front boat, tail and front boat. Adapun variable yang diukur dan dihitung adalah simpangan pada manometer (DH), kecepatan angin (m/s), gaya drag (kg.m/s2). Berdasarkan hasil pengujian, analisa data dan pembahasan maka dapat diambil kesimpulan; 1) Semakin kecil koefisien gesek kendaraan (Cd),maka besarnya gaya drag (Fd) akan semakin kecil. 2) Jika gaya drag kendaraan (Fd) kecil, maka kecepatan kendaraan akan semakin laju. 3) Bentuk kendaraan berpengaruh terhadap lajunya, semakin kecil bidang gesek terhadap udara maka hambatan laju kendaraan semakin kecil dan laju kendaraan akan semakin kencang.   Kata kunci : tailboat, front boat, drag, aerodinamik.

Page 1 of 1 | Total Record : 10