cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota yogyakarta,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Jurnal Citizenship: Media Publikasi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
ISSN : 20887396     EISSN : 26140039     DOI : 10.12928
Core Subject : Social,
Jurnal Citizenship: Media Publikasi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan [e-ISSN: 2614-0039] publishes articles containing ideas, research results, literature review, and other innovative creations on citizenship, Pancasila and Civic Education learning, Pancasila and Civic Education learning models, Pancasila and Civic Education learning media, assessment and evaluation of Pancasila and Civic Education learning, Pancasila and Civic Education research and development, moral/ethical philosophy, state law education, socio-political education of the state, socio-cultural education.
Arjuna Subject : -
Articles 7 Documents
Search results for , issue " Vol 4, No 1 (2014)" : 7 Documents clear
Perwujudan Karakter Kemandirian Remaja dalam Pelaksanaan Kewajiban sebagai Anak di Desa Kradenan Kecamatan Srumbung Kabupaten Magelang Armanto, Tri; Sumaryati, Sumaryati
Jurnal Citizenship: Media Publikasi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 4, No 1 (2014)
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (211.883 KB)

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perwujudan karakter kemandirian remaja dalam pelaksanaan kewajiban sebagai anak di desa Kradenan Kecamatan Srumbung Kabupaten Magelang. Metode pengumpulan data menggunakan wawancara dan diperkuat dengan observasi secara langsung kepada remaja. Analisis data menggunakan analisis deskriptif kualitatif, dengan langkah-langkah reduksi data, klasifikasi data, penyajian data, dan menarik kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan bahwa remaja di dusun Goyudan desa Kradenan kecamatan Srumbung kabupaten Magelang secara umum mewujudkan kemandirian tersebut meskipun ada remaja yang dalam mewujudkan kemandirian masih perlu diperintah oleh orang tua. Adapun perwujudan tersebut dalam hal kemandirian berpikir dan bertindak (merapikan tempat tidur sendiri, bangun pagi tanpa di bangunkan, membersihkan lantai rumah, masuk sekolah sendiri), kemandirian dalam mengambil keputusan (bermain atas kemauannya sendiri, mencuci pakaian sendiri,membeli baju sendiri), kemandirian dalam mengarahkan diri (membuang sampah pada tempatnya, membuat jadwal belajar di rumah, mengatur alarm bangun tidur), kemandirian dalam mengembangkan diri (mengikuti kursus belajar, aktif organisasi karang taruna, aktif kepanitiaan karang taruna), kemandirian dalam menyesuaikan diri dengan norma yang berlaku di lingkungannya (menaati jam belajar masyarakat, menjenguk tetangga yang sakit, ikut kegiatan gotong royong). Adapun alasan remaja mewujudkan kemandiriannya adalah karena mereka merasa sudah dewasa dan hal tersebut sudah menjadi tanggung jawab mereka sendiri sehingga tidak mau bergantung pada orang lain, sedangkan kemandirian yang masih di perintah orang tua dalam mewujudkan kemandirian adalah dalam hal mengikuti kursus belajar, kegiatan karang taruna, menjenguk tetangga yang sakit dan mengikuti kegiatan gotong royong dengan alasan mereka masih mempunyai rasa malas dan lebih mementingkan bermain sama teman mereka. 
Implementasi Nilai-Nilai Bhinneka Tunggal Ika di SMA Muhammadiyah 5 Yogyakarta Puspita, Rianny; Arif, Dikdik Baehaqi
Jurnal Citizenship: Media Publikasi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 4, No 1 (2014)
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (187.028 KB) | DOI: 10.12928/citizenship.v4i1.6283

Abstract

Masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang majemuk. Dalam masyarakat majemuk, tersimpan kekuatan yang sangat besar berupa beragam adat istiadat, agama dan kepercayaan, bahasa yang berjenis-jenis yang menjadi pengikat kelompok-kelompok masyarakat untuk bersatu menentang penjajahan. Namun, kemajemukan juga memicu timbulnya konflik antar kelompok masyarakat. Dalam lembaga pendidikan rentan akan munculnya konflik yang berkaitan dengan deskriminasi etnis, gender, budaya dan paham agama. Penelitian ini berusaha mengetahui peranan lembaga pendidikan yang memiliki siswa-siswi yang berbeda latar belakang terutama fokus pada implementasi nilai-nilai Bhinneka Tunggal Ika di lingkungan sekolah sebagaimana direkomendasikan oleh UNESCO. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif studi kasus, lokasi penelitian di lakukan di SMA Muhammadiyah 5 Yogyakarta, subyeknya ialah kepala sekolah, guru, dan siswa-siswa di SMA Muhammadiyah 5 Yogyakarta. Sedangkan yang menjadi objeknya adalah kebijakan kepala sekolah dalam mengimplementasi nilai-nilai Bhinneka Tunggal Ika di sekolah, peran guru dalam proses pembelajaran yang mengembangkan nilai-nilai Bhinneka Tunggal Ika di sekolah dan praktik siswa dalam mengimplementasi nilai-nilai Bhinneka Tunggal Ika . Data penelitian ini diperoleh dengan menggunakan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknis analisis data menggunakan reduksi data, klasifikasi data, penyajian data, penafsiran data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai-nilai Bhinneka Tunggal Ika telah diimplementasikan di lingkungan SMA Muhammadiyah 5 Yogyakarta melalui kebijakan kepala sekolah yang mendukung nilai-nilai Bhinneka Tunggal Ika, proses pembelajaran di kelas PPKn yang memperkuat nilai-nilai Bhinneka Tunggal Ika, dan diterapkan dalam perilaku keseharian siswa yang menjunjung nilai-nilai Bhinneka Tunggal Ika.
Metode Pembinaan Moral Anak di Dusun Gedangan III Gedangrejo Karangmojo Gunungkidul Agustin, Neta Oktavia; Triwahyuningsih, Triwahyuningsih
Jurnal Citizenship: Media Publikasi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 4, No 1 (2014)
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (149.178 KB) | DOI: 10.12928/citizenship.v4i1.6279

Abstract

Pembinaan Moral adalah segala usaha yang dilakukan dengan sadar, berencana, dan teratur untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan keterampilan dengan pengendalian dan pengembangan tingkah laku. Merosotnya nilai moral di kalangan pelajar atau anak-anak muda menimbulkan sikap ragu-ragu dari orang tua untuk menentukan nilai moral yang baik untuk dijadikan patokan. Hal ini disebabkan anak tidak bisa diperlakukan dengan didikan keras atau otoriter, jika mereka diperlakukan keras yang terjadi adalah mereka semakin memberontak. Pembinaan dengan penanaman nilai moral pada anak sangat diperlukan, hal ini ditanamkan agar anak memiliki rasa tanggung jawab atas setiap tindakan yang dilakukannya. Pembinaan dimaksudkan untuk membentuk perhatian, pertimbangan, dan tindakan berlatar pendidikan agar anak berkembang secara baik untuk membantu perkembangan akhlaknya. Pembinaan moral dianggap sama dengan mengajarkan berbagai macam peraturan dalam pengembangan watak yang terlihat dalam tingkah laku anak yang menunjukkan sifat baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui metode pembinaan moral oleh orang tua kepada anak di Dusun Gedangan III, Gedangrejo, Karangmojo, Gunungkidul.Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah orang tua di Dusun Gedangan III, Gedangrejo, Karangmojo, Gunungkidul yang anaknya berumur 13-15 tahun. Objek dalam penelitian ini adalah metode pembinaan moral oleh orang tua kepada anak berumur 13-15 tahun di Desa Gedangan III, Gedangrejo, Karangmojo, Gunungkidul. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara dan dokumentasi. Metode analisis data dengan cara reduksi data, klasifikasi data, display data, dan penyimpulan/ kesimpulan.Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan bahwa metode yang digunakan orang tua untuk membina moral anak di Dusun Gedangan III yaitu metode bercerita, metode berkaryawisata, metode demonstrasi, dan metode keteladanan. Dari empat metode ini yang paling banyak digunakan oleh orang tua adalah metode keteladanan karena metode ini dirasa paling mudah dalam melakukannya, dengan orang tua memberikan contoh pada anak maka anak akan menirukan apa yang sering dilakukan orang tuanya. Dan dari empat metode ini metode berkaryawisata tidak banyak digunakan para orang tua karena keterbatasan ekonomi sehingga anak jarang diajak pergi bersama keluarga.
Faktor-faktor Penyebab Kenakalan Remaja di Desa Kemadang Kecamatan Tanjungsari Kabupaten Gunungkidul Fatimah, Siti; Umuri, Muhammad Towil
Jurnal Citizenship: Media Publikasi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 4, No 1 (2014)
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (191.613 KB) | DOI: 10.12928/citizenship.v4i1.6284

Abstract

Pada zaman sekarang sering kali kita melihat berita-berita di televisi dan surat kabar, banyak remaja yang terlibat dalam kenakalan remaja seperti perkelahian, miras, pemerkosaan, narkoba dan kenakalan-kenakalan yang lain. Namun pernahkah disadari bahwa kenakalan-kenakalan yang ditimbulkan remaja, bukan hanya tanggung jawab remaja itu sendiri, akan tetapi merupakan tanggung jawab orang-orang di sekitar mereka. Ada beberapa faktor yang menjadi pencetus kenakalan remaja, seperti dari diri sendiri, keluarga, masyarakat dan dari sekolah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor penyebab kenakalan remaja di desa Kemadang, Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Gunungkidul. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah remaja, orang tua, dan tokoh masyarakat di Desa Kemadang Kecamatan Tanjungsari Kabupaten Gunungkidul, dan objek penelitiannya adalah faktor-faktor penyebab kenakalan remaja di Desa Kemadang Kecamatan Tanjungsari Kabupaten Gunungkidul. Peneliti mengembangkan instrument penelitian berdasarkan variabel faktor-faktor kenakalan remaja menurut Willis, bahwa kenakalan remaja itu disebabkan oleh empat faktor yaitu; faktor-faktor di dalam diri anak itu sendiri, faktor-faktor di rumah tangga, faktor-faktor di masyarakat, dan faktor-faktor yang berasal dari sekolah. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik wawancara. Teknik analisis data menggunakan langkah-langkah pengumpulan data, reduksi data, klasifikasi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor penyebab kenakalan remaja yang paling dominan di Desa Kemadang, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Gunungkidul adalah faktor-faktor dari dalam diri anak sendiri, yaitu lemahnya pertahanan diri pada remaja, dan adanya pengaruh dari teman bermain atau sebaya. Para remaja lebih banyak meluangkan waktu bersama teman-temanya daripada di rumah bersama keluargannya.
Upaya Orang Tua dalam Menanamkan Karakter Kerja Keras Anak Usia Remaja di Dusun Tegalyoso Banyuraden Gamping Sleman Yogyakarta Handayani, Nita Warih; Sumaryati, Sumaryati
Jurnal Citizenship: Media Publikasi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 4, No 1 (2014)
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (212.19 KB) | DOI: 10.12928/citizenship.v4i1.6280

Abstract

Orang tua memiliki peran yang sangat penting dalam menumbuhkan karakter kerja keras pada anak karena keluarga merupakan wahana pertama dan utama dalam membimbing, mengarahkan untuk membentuk perilaku bermoral bagi pendidikan karakter anak. Melihat kenyataan yang ada sekarang banyak anak remaja yang lebih suka dengan hal-hal yang berbau instan, hal itu mengakibatkan rendahnya kerja keras yang dimiliki oleh anak remaja. Oleh karena itu di sinilah upaya serta peran orang tua untuk senantiasa menanamkan dan mengajarkan karakter kerja keras kepada anak, sehingga nantinya akan terbentuk karakter anak yang mandiri, bertanggung jawab dan pekerja keras. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya orang tua dalam menanamkan karakter kerja keras anak usia remaja di dusun Tegalyoso Banyuraden Gamping Sleman Yogyakarta.Jenis penelitian ini adalah kualitatif. Dalam penelitian yang menjadi subjek penelitian adalah orang tua di dusun Tegalyoso yang berjumlah 8 pasang orang tua. Sedangkan yang menjadi objek adalah Upaya orang tua dalam menanamkan karakter kerja keras anak usia remaja di dusun Tegalyoso Banyuraden Gamping Sleman Yogyakarta. Metode pengumpulan data menggunakan wawancara dan observasi. Teknik analisis data menggunakan langkah-langkah pengumpulan data, reduksi data, klasifikasi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.Berdasarkan hasil penelitian maka Upaya orang tua dalam menanamkan karakter kerja keras anak usia remaja di dusun Tegalyoso Banyuraden Gamping Sleman Yogyakarta dilakukan dengan cara menyiapkan diri jadi contoh yang baik bagi anak, melibatkan anak dalam pekerjaan, terlibat dalam kehidupan sekolah, tegas dan konsisten, memberi hukuman dengan kasih sayang, belajar mendengarkan anak. Dari keenam upaya orang tua, upaya menyiapkan diri jadi contoh yang baik bagi anak telah diupayakan dan dilakukan oleh semua orang tua di dusun Tegalyoso Banyuraden Gamping Sleman Yogyakarta, sedangkan untuk upaya melibatkan anak dalam melaksanakan pekerjaan di luar rumah belum dilaksanakan oleh semua orang tua, hal tersebut disebabkan oleh berbagai faktor seperti jenis pekerjaan dari orang tua yang terkadang tidak memungkinkan anak untuk diajak secara langsung dalam melaksanakan pekerjaan. Serta karena kurangnya perhatian dan waktu yang diberikan oleh orang tua terhadap anak.
Perwujudan Prinsip Kemanusiaan oleh Anggota Palang Merah Remaja di SMA Negeri 1 Rembang Purbalingga Jawa Tengah Ferisa, Eman; Sumaryati, Sumaryati
Jurnal Citizenship: Media Publikasi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 4, No 1 (2014)
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (225.751 KB) | DOI: 10.12928/citizenship.v4i1.6281

Abstract

Setiap manusia tidak bisa dilepaskan dari peran orang lain, mereka akan saling membutuhkan dan saling melengkapi satu sama lainnya. Namun yang lebih utama adalah mengutamakan kegiatan kemanusiaan. PMR merupakan kegiatan ekstrakurikuler yang mengarahkan pada nilai kemanusiaan, anggota PMR merupakan salah satu kekuatan PMI dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan kemanusiaan di bidang kesehatan dan siaga bencana, mempromosikan prinsip-prinsip dasar gerakan palang merah dan bulan sabit merah internasional serta mengembangkan kapasitas organisasi PMI. Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah bagaimana perwujudan prinsip kemanusiaan oleh anggota PMR di SMA Negeri 1 Rembang, Purbalingga Jawa Tengah. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui perwujudan prinsip kemanusiaan oleh anggota PMR di SMA Negeri 1 Rembang, Purbalingga Jawa Tengah.Jenis Penelitian ini adalah penelitian Kualitatif. Objek penelitian adalah Perwujudan Prinsip Kemanusiaan oleh Anggota PMR di SMA Negeri 1 Rembang, Purbalingga, Jawa Tengah. Subjek penelitian adalah Anggota PMR SMA Negeri 1 Rembang, Purbalingga, Jawa Tengah. Metode pengumpulan data adalah menggunakan wawancara dan observasi. Teknik analisis data menggunakan reduksi data, klasifikasi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.Adapun hasil penelitian perwujudan prinsip kemanusiaan oleh anggota PMR di SMA Negeri 1 Rembang, Purbalingga, Jawa Tengah disimpulkan bahwa belum semua anggota Palang Merah Remaja di SMA Negeri 1 Rembang, Purbalingga mewujudkan prinsip kemanusiaan secara utuh, adapun alasan mengapa anggota PMR di SMA Negeri 1 Rembang, Purbalingga belum mewujudkan prinsip kemanusiaan secara utuh, karena dalam menolong orang yang terkena musibah anggota PMR tidak ikhlas menolong dan masih mempertimbangkan, memilih-milih orang yang akan ditolong, serta anggota PMR masih takut dengan jarum suntik jika mendonorkan darah.
Peranan Polisi Lalu Lintas dalam Meningkatkan Kedisiplinan Berlalu Lintas Pengguna Kendaraan Bermotor di Wilayah Kepolisian Resort Bantul Apandi, Giyan; Asmorojati, Anom Wahyu
Jurnal Citizenship: Media Publikasi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 4, No 1 (2014)
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (276.841 KB) | DOI: 10.12928/citizenship.v4i1.6282

Abstract

Kondisi lalu lintas di Kabupaten Bantul belum menunjukkan ke arah yang lebih baik. Adanya pelanggaran lalu lintas kendaraan bermotor merupakan fenomena nyata yang masih terjadi. Masih banyak masyarakat yang tidak mentaati peraturan lalu lintas ketika mengendarai sepeda motor. Untuk mewujudkan kedisiplinan dalam berlalu lintas dibutuhkan Peranan penegak hukum yang dilaksanakan oleh polisi lalu lintas. Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah bagaimana peranan polisi lalu lintas dalam meningkatkan kedisiplinan berlalu lintas bagi pengguna kendaraan bermotor di wilayah Kepolisian Resort Bantul. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peranan polisi lalu lintas dalam meningkatkan kedisiplinan berlalu lintas bagi pengguna kendaraan bermotor di wilayah Kepolisian Resort Bantul. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif. Subyek penelitian adalah Polisi lalu lintas polres Bantul. Objek dalam penelitian ini adalah peranan Polisi lalu lintas dalam meningkatkan kedisiplinan berlalu lintas. Metode Pengumpulan data berupa observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik Analisis data menggunakan reduksi data, klasifikasi data, penyajian data, penarikan data. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa sebagai pelindung, pengayom, dan pemberi pelayanan terhadap masyarakat, maka polres Bantul sangat berperan penting dalam mewujudkan warga negara yang baik yang bisa terwujud melalui memelihara ketertiban lalu lintas dengan 3 cara yakni pre-emtif (penangkalan), preventif (pencegahan) dan represif (penindakan), membina dan menyelenggarakan fungsi lalu lintas yang meliputi pendidikan masyarakat, penegakan hukum, dan pengkajian masalah lalu lintas, pelayanan administrasi registrasi dan identifikasi pengemudi dan kendaraan bermotor, pelaksanaan patroli jalan raya dan penindakan pelanggaran serta penanganan kecelakaan lalu lintas dalam rangka penegakan hukum dan kamseltibcarlantas di jalan raya, pengamanan dan penyelamatan masyarakat pengguna jalan. 

Page 1 of 1 | Total Record : 7