cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota yogyakarta,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Jurnal Citizenship: Media Publikasi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
ISSN : 20887396     EISSN : 26140039     DOI : 10.12928
Core Subject : Social,
Jurnal Citizenship: Media Publikasi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan [e-ISSN: 2614-0039] publishes articles containing ideas, research results, literature review, and other innovative creations on citizenship, Pancasila and Civic Education learning, Pancasila and Civic Education learning models, Pancasila and Civic Education learning media, assessment and evaluation of Pancasila and Civic Education learning, Pancasila and Civic Education research and development, moral/ethical philosophy, state law education, socio-political education of the state, socio-cultural education.
Arjuna Subject : -
Articles 7 Documents
Search results for , issue " Vol 4, No 2 (2015)" : 7 Documents clear
Perwujudan Nilai-nilai Demokrasi Siswa SMP Negeri 1 Jetis Bantul Taufik, Barkah; Triwahyuningsih, Triwahyuningsih
Jurnal Citizenship: Media Publikasi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 4, No 2 (2015)
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (235.912 KB) | DOI: 10.12928/citizenship.v4i2.6272

Abstract

Indonesia adalah sebuah Negara demokrasi, maka demokrasi sebagai sebuah nilai atau pandangan hidup yang mencerminkan perlunya partisipasi dari setiap warga merupakan prinsip utama yang harus dilaksanakan dalam kehidupan. Oleh karena itu diperlukan pemahaman yang baik dan kemampuan mengaktualisasikan demokrasi di kalangan warga negara. Nilai-nilai demokrasi hendaknya dapat diaktualisasikan dalam kehidupan sehari-hari. Pendidikan khususnya pendidikan di sekolah adalah salah satu tempat yang dapat memberikan pemahaman dan pembentukan warga negara yang demokratis. Di sekolah siswa diajarkan untuk memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk menjadi warga sekolah yang cerdas, terampil, dan berkarakter. Tujuan adanya penelitian ini yaitu untuk mengetahui Perwujudan nilai-nilai demokrasi oleh siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Jetis Bantul Tahun Ajaran 2013/2014.Jenis penelitian adalah penelitian deskriptif kualitatif. Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Jetis Bantul Tahun Ajaran 2013/2014, Objek penelitian adalah Perwujudan nilai-nilai demokrasi oleh siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Jetis Bantul Tahun Ajaran 2013/2014.. Metode pengumpulan data adalah menggunakan wawancara. Teknik analisis data menggunakan reduksi data, klasifikasi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.Hasil penelitian ini adalah Perwujudan nilai-nilai demokrasi oleh siswa kelas VIII SMP negeri 1 Jetis Bantul disimpulkan bahwa nilai-nilai demokrasi yang sudah diwujudkan siswa di sekolah adalah keinginan untuk aktif dalam kegiatan organisasi dan kegiatan ekstrakurikuler di sekolah, sikap empati kepada teman dan sikap menghargai perbedaan agama, sikap menghargai perbedaan status sosial, sikap menghargai perbedaan suku dan budaya. dengan cara bersikap aktif di dalam maupun di luar kelas, lebih tertib dalam menaati peraturan sekolah, menganggap penting adanya organisasi bagi keaktifan mereka di sekolah, menghargai teman yang akan melakukan ibadah, memilih teman bukan karena faktor status sosial, suku budaya dan agama, memberikan nasehat dan perhatian bagi teman yang sering melakukan pelanggaran di sekolah. Namun masih ada perwujudan nilai demokrasi yang belum terwujud di sekolah, yaitu keaktifan siswa di dalam kelas dalam mengangkat isu-isu terbaru untuk dibahas bersama dengan guru, kemudian sikap menghargai perbedaan pendapat yang berbeda dengannya.
Penegakan Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Larangan dan Pengawasan Minuman Beralkohol dan Minuman Memabukkan Lainnya di Polres Kulon Progo Wijanarka, Andri Sulistya; Asmorojati, Anom Wahyu
Jurnal Citizenship: Media Publikasi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 4, No 2 (2015)
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (279.087 KB) | DOI: 10.12928/citizenship.v4i2.6269

Abstract

Minuman beralkohol merupakan minuman yang mengandung ethanol yang diproses dari bahan hasil pertanian yang mengandung karbohidrat dengan cara peragian (fermentasi) dan penyulingan (destilasi) atau peragian tanpa penyulingan, dengan cara memberikan perlakuan terlebih dahulu atau tidak, menambahkan bahan lain atau tidak, atau yang diproses dengan cara mencampur konsentrat dengan ethanol atau dengan cara pengenceran minuman dengan ethanol, kecuali untuk kepentingan medis. Dengan kata lain minuman beralkohol merupakan minuman yang berbahaya dan dapat merusak kesehatan apabila dikonsumsi serta dapat memicu terjadinya kriminalitas. Namun, dewasa ini minuman beralkohol justru sering dikonsumsi oleh manusia tanpa menghiraukan akibat yang akan ditimbulkan. Di Kulon Progo Terdapat Perda yang mengatur tentang hal tersebut yaitu Perda No. 11 Tahun 2008 Tentang Larangan dan Pengawasan Minuman Beralkohol dan Minuman Memabukkan lainnya. Akan tetapi Perda tersebut dirasa belum mampu untuk menekan peredaran minuman berakohol dan minuman memabukkan. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penegakan Perda No. 11 Tahun 2008 di Polres Kulon Progo. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang dilakukan di Polres Kulon Progo. Subjek penelitiannya adalah Polisi dari Polres Kulon Progo. Sedangkan yang menjadi objeknya adalah penegakan Perda No. 11 Tahun 2008. Data penelitian ini diperoleh dengan menggunakan metode wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan klasifikasi data, penafsiran data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Polres Kulon Progo dalam menegakkan Perda No. 11 Tahun 2008 sudah cukup baik. Adapun bentuk penegakan Perda yang dilaksanakan oleh Polres Kulon Progo yaitu dengan melimpahkan semua perkara ke Pengadilan dengan mengajukan tuntutan hukuman sesuai dengan Perda No. 11 Tahun 2008 Tentang Larangan dan Pengawasan Minuman Beralkohol dan Minuman Memabukkan Lainnya. 
Sikap Nasionalisme Anggota Karang Taruna Desa Karanglo Argomulyo Sedayu Bantul Yogyakarta Arif, Dikdik Baehaqi; Yullianingtyas, Erwinda Hestien
Jurnal Citizenship: Media Publikasi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 4, No 2 (2015)
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (230.281 KB)

Abstract

Kemajuan suatu bangsa sangat bergantung pada generasi penerusnya. Pemuda memiliki berbagai peranan penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Pemuda karang taruna merupakan kaum intelektual yang dipersiapkan untuk menjadi warga negara yang baik dan mendidik anggota masyarakat menjadi warga negara yang baik. Untuk itu pemuda karang taruna harus memahami sikap nasionalisme, sehingga dapat mentransfer pengetahuan tersebut kepada masyarakat dan dapat mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Tetapi kenyataannya pemuda karang taruna Desa Karanglo ini belum semua memiliki sikap warga negara yang baik. Dalam kegiatan organisasi karang taruna, masih banyak yang cuek dengan kegiatan organisasi karang taruna misalnya gotong royong. Dalam segi bahasa masih banyak menggunakan bahasa gaul. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sikap nasionalisme anggota karang taruna Desa Karanglo.Penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang dilakukan di Desa Karanglo Argomulyo Sedayu Bantul. Subyeknya penelitian adalah anggota karang taruna, orang tua, pamong desa, keluarga. Sedangkan yang menjadi objeknya adalah sikap menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, sikap mencintai dan memakai produk dalam negeri, sikap menjaga nama baik bangsa dan negara, sikap bersedia membela negara dari ancaman negara lain, sikap menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, sikap mendahulukan kepentingan negara dan bangsa di atas kepentingan pribadi, sikap mencintai dan mengembangkan budaya sendiri. Data penelitian ini diperoleh dengan menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan reduksi data, klasifikasi data, penyajian data, penafsiran data dan penarikan kesimpulan.Berdasarkan hasil penelitian data yang diperoleh menunjukkan bahwa mayoritas anggota karang taruna Desa Karanglo memiliki sikap nasionalisme. 
Kampanye Pemilu Legislatif Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dalam SKH Kedaulatan Rakyat Piroza, Eki; Triwahyuningsih, Triwahyuningsih
Jurnal Citizenship: Media Publikasi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 4, No 2 (2015)
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (310.279 KB) | DOI: 10.12928/citizenship.v4i2.6270

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh minimnya pengetahuan tentang sosialisasi politik (pendidikan politik) sebagai prasyarat terbentuknya warga negara yang baik (good citizen). Sosialisasi politik adalah salah satu fungsi pers dan partai politik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sosialisasi politik yang terkandung di dalam berita-berita tentang Kampanye Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang dimuat di dalam SKH Kedaulatan Rakyat selama masa kampanye terbuka, 16 Maret-5 April 2014.Subjek dalam penelitian ini adalah PDIP, sedangkan objek penelitiannya adalah kampanye Pemilu Legislatif PDIP melalui SKH Kedaulatan Rakyat. Teknik pengumpulan data menggunakan studi pustaka dan dokumentasi selama masa kampanye terbuka Pemilu Legislatif 2014. Metode analisis yang digunakan adalah content analysis (analisis isi).Hasil penelitian menunjukkan bahwa sosialisasi politik yang dimuat dalam berita kampanye PDIP di SKH Kedaulatan Rakyat adalah sosialisasi politik tentang pemilihan umum, kampanye politik tentang janji perubahan atau pesan dari partai politik terhadap konstituen (pemilih), kampanye politik tentang pembelajaran nilai-nilai dan norma-norma politik oleh masyarakat melalui peran partai politik di media massa, kampanye politik tentang pemahaman simbol-simbol politik negara.
Pembentukan Sikap Demokratis melalui Fungsi Musyawarah pada Pengurus dan Anggota HMPS PPKn Universitas Ahmad Dahlan Periode 2013-2014 Rahman, Asmika; Supriyadi, Supriyadi
Jurnal Citizenship: Media Publikasi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 4, No 2 (2015)
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (233.331 KB) | DOI: 10.12928/citizenship.v4i2.6271

Abstract

Musyawarah sebagai pembahasan bersama dengan maksud mencapai keputusan atas penyelesaian masalah bersama, merupakan corak demokrasi. Namun dalam kenyataannya yang terjadi di lingkungan mahasiswa, apabila diajak bermusyawarah masih banyak yang tidak memperhatikan, mengutamakan kepentingan pribadi, kadang ada mahasiswa yang memaksakan kehendaknya pada orang lain, kurang semangaat kekeluargaan, kurangnya itikad baik dan rasa tanggungjawab mahasiswa akan tugasnya antara lain pada saat diskusi tugas kelompok, rapat anggota HMPS dsb. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pembentukan sikap demokratis melalui fungsi musyawarah pada pengurus dan anggota HMPS PPKn Universitas Ahmad Dahlan periode 2013-2014. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif yang dilakukan di HMPS PPKn Universitas Ahmad Dahlan. Subjek penelitian ini adalah pengurus dan anggota HMPS PPKn Periode 2013-2014. Sedangkan Objek penelitian ini adalah pembentukan sikap demokratis melalui fungsi musyawarah. Data penelitian ini diperoleh dengan menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknis analisis data menggunakan seleksi data, klasifikasi data, penyajian data dan menarik kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pembentukan sikap demokratis melalui fungsi musyawarah pada pengurus dan anggota HMPS PPKn Universitas Ahmad Dahlan periode 2013-2014 bisa terwujud melalui 3 faktor yaitu faktor presdiposisi berupa pengetahuan, manfaat musyawarah bagi diri sendiri dan HMPS PPKn, penyampaian pendapat tentang musyawarah yang demokratis, bentuk-bentuk sikap demokratis dalam musyawarah. Faktor pemungkin yaitu proses pembentukan sikap demokratis berupa penyikapan terhadap kondisi realita yang sering terjadi di HMPS PPKn, ketersediaan sarana dan prasarana, suasana kondusif dalam musyawarah, dan Faktor penguat berupa tersedianya kelengkapan administrasi HMPS PPKn, meliputi Undangan rapat atau musyawrah, roundown acara atau mekanisme rapat, tata tertib musyawarah dan lain-lain.
Persepsi Masyarakat Mengenai Kinerja Aparat Pemerintah Desa Dalam Pelayanan Publik di Kelurahan Bangunharjo Sewon Bantul Mardiyasari, Diah Putri; Supriyadi, Supriyadi
Jurnal Citizenship: Media Publikasi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 4, No 2 (2015)
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (186.4 KB) | DOI: 10.12928/citizenship.v4i2.6275

Abstract

Tujuan dilakukannya penelitian ini untuk mengetahui persepsi masyarakat mengenai kinerja aparat pemerintah dalam pelayanan publik di Kelurahan Bangunharjo. Subyek penelitian ini adalah Masyarakat Desa Bangunharjo dan aparat Desa Bangunharjo. Obyek penelitian ini adalah Persepsi Masyarakat mengenai kinerja aparat pemerintah desa dalam pelayanan publik. Metode yang di gunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan metode wawancara, dokumentasi, dan observasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa persepsi masyarakat mengenai kinerja aparat desa dalam pelayanan publik cenderung negatif. Persepsi masyarakat tentang pelayanan aparat desa masih berbelit-belit, masih ada satu atau dua aparat desa kadang tidak tepat waktu baik kedatangan maupun dalam pelayanan administratif. Sedangkan dalam tanggung jawab aparat desa sudah secara konsekuen dalam memberikan pelayanan kepada warga.
Strategi Sekolah dalam Menanamkan Jiwa Antikorupsi di SMA Muhammadiyah 5 Yogyakarta Pratama, Andhika; Sumaryati, Sumaryati
Jurnal Citizenship: Media Publikasi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 4, No 2 (2015)
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (218.532 KB) | DOI: 10.12928/citizenship.v4i2.6273

Abstract

Korupsi harus dipandang sebagai kejahatan luar biasa (extra ordinary crime) yang oleh karena itu memerlukan upaya luar biasa pula untuk memberantasnya. Upaya pemberantasan korupsi yang terdiri dari dua bagian besar, yaitu (1) penindakan, dan (2) pencegahan tidak akan pernah berhasil optimal jika hanya dilakukan oleh pemerintah saja tanpa melibatkan peran serta pendidikan yaitu sekolah. Sekolah sebagai lembaga pendidikan yang memiliki tujuan membentuk manusia yang berkualitas, tentunya sangat diperlukan suatu aturan atau kebijakan guna mewujudkan tujuan tersebut. Lingkungan sekolah khususnya tingkat SMA yang beranggotakan remaja-remaja yang sedang dalam masa transisi, sangat rentan terhadap perilaku yang menyimpang.Penelitian ini adalah penelitian kualitatif karena penelitian bermaksud untuk melakukan peyelidikan dengan menggambarkan dan memaparkan keadaan suatu situasi sosial di SMA Muhammadiyah 5 Yogyakarta. Subjek penelitian adalah kepala sekolah, guru dan siswa. Sedangkan yang menjadi objeknya adalah strategi sekolah dalam menanamkan pendidikan anti-korupsi.Hasil penelitian menunjukkan bahwa SMA Muhammadiyah 5 Yogyakarta telah melaksanakan strategi inklusif dalam menanamkan jiwa antikorupsi kepada siswa. Ini dibuktikan dengan adanya ketentuan-ketentuan yang dibuat oleh kepala sekolah mengenai rencana kebijakan untuk kegiatan menanamkan nilai-nilai anti korupsi kepada siswa, ketentuan itu terintegrasi di dalam tata tertib sekolah yang mengatur tentang prilaku siswa yang di dalamnya juga mengatur tentang korupsi di dalam sekolah, dan SMA Muhammadiyah 5 Yogyakarta sudah melakukan strategi studi kasus dalam hal ini yang melaksanakannya guru yang bersangkutan yaitu guru PKn, strategi ini sudah dilaksanakan dibuktikan dengan adanya guru PKn dalam proses pembelajaran tentang materi antikorupsi menggunakan metode diskusi yang dalam pelaksanaan metode tersebut siswa ditugaskan untuk mencari kasus-kasus korupsi lalu menganalisis kasus terebut bersama kelompok masing-masing serta memberikan solusi untuk pemecahan masalah dalam kasus tersebut.

Page 1 of 1 | Total Record : 7