cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota yogyakarta,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Jurnal Citizenship: Media Publikasi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
ISSN : 20887396     EISSN : 26140039     DOI : 10.12928
Core Subject : Social,
Jurnal Citizenship: Media Publikasi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan [e-ISSN: 2614-0039] publishes articles containing ideas, research results, literature review, and other innovative creations on citizenship, Pancasila and Civic Education learning, Pancasila and Civic Education learning models, Pancasila and Civic Education learning media, assessment and evaluation of Pancasila and Civic Education learning, Pancasila and Civic Education research and development, moral/ethical philosophy, state law education, socio-political education of the state, socio-cultural education.
Arjuna Subject : -
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 1, No 2 (2018)" : 6 Documents clear
Pendidikan kewarganegaraan untuk sekolah menengah pertama: Tinjauan filosofis, sosiologis, yuridis, dan psikologis Budi Mulyono
Jurnal Citizenship: Media Publikasi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 1, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (768.188 KB) | DOI: 10.12928/citizenship.v1i2.12719

Abstract

Artikel ini membahas tentang Pendidikan Kewarganegaraan yang diselenggarakan di jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP) dilihat dari tinjauan filosofis, sosiologis, yuridis, dan psikologis.Sebagai program kurikuler, pendidikan Kewarganegaraan menjadi satu mata pelajaran di sekolah dasar dan menengah yang memiliki tugas profesional untuk membina siswa agar menjadi generasi penerus yang sebagaimana diharapkan bangsa dan negara dalam konteks pembinaan generasi muda menjadi seorang warga negara yang baik. Oleh karenanya pendidikan kewarganegaran khususnya di jenjang SMP mengemban misi nasional untuk mencerdaskan kehidupan bangsa Indonesia melalui koridor “value based education”. Secara filosofis pendidikan kewarganegaraan memiliki visi holistik-eklektis yang memadukan secara serasi pandangan perenialisme, esensialisme, progresifisme, dan sosiorekonstruksionisme dalam konteks keindonesiaan. Secara sosiologis, dalam teori perkembangan sosial Ericson anak usia SMP berada pada tingkat tingkat 5, Identity vs Role Confusion, dimana remaja sedang dalam usaha sedang mencari jati dirinya. Anak-anak remaja perlu diberi kesempatan untuk mengeksplorasi berbagai cara untuk memahami identitas dirinya. Secara yuridis, Menurut Permendikbud No. 58 Tahun 2014, secara umum tujuan mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah adalah mengembangkan potensi peserta didik dalam seluruh dimensi kewarganegaraan, yakni: (1) sikap kewarganegaraan termasuk keteguhan, komitmen, dan tanggungjawab kewarganegaraan (civic confidence, civic committment, and civic responsibility); (2) pengetahuan kewarganegaraan; (3) keterampilan kewarganegaraan termasuk kecakapan dan partisipasi kewarganegaraan (civic competence and civic responsibility). Secara psikologis, masa remaja awal (Usia SMP) sudah mencapai tahap operasi formal. Pada usia ini secara mental anak telah dapat berpkir logis tentang berbagai gagasan yang abstrak. Dengan kata lain, berpikir operasi formal lebih bersifat hipotesis dan abstrak serta sistematis dan ilmiah dalam memecahkan masalah daripada berpikir konkrit.
Etika lingkungan dalam pasang ri kajang pada masyarakat adat Kajang Muhammad Hadis Badewi
Jurnal Citizenship: Media Publikasi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 1, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (671.761 KB) | DOI: 10.12928/citizenship.v1i2.13619

Abstract

Masyarakat adat Kajang adalah salah satu komunitas adat di nusantara yang hingga saat ini masih memegang teguh adat dan budaya yang diwariskan secara turun temurun berdasarkan pasang ri kajang, sebuah budaya yang dianggap unik karena cenderung menolak pengaruh modernisasi atau pengaruh perubahan yang bersumber dari luar pemahaman pasang ri kajang. Tulisan ini bertujuan memahami konsep etika lingkungan masyarakat adat Kajang yang bersumber dari pasang ri kajang berdasarkan teori Carolyn Merchant yang menganggap bumi sebagai ibu. Konsep hidup kamase-mase menjadikan masyarakat adat Kajang hidup secara harmonis dengan alam dan lingkungannya, dengan meyakini bahwa bumi sebagai Anrongta atau ibu kita. Hal itulah yang menjadikan alam dan lingkungan dalam kawasan adat Kajang tetap lestari hingga hari ini.
Analisis penguasaan kompetensi kewarganegaraan pada mahasiswa PPKn Universitas PGRI Madiun Yoga Ardian Feriandi; Yuni Harmawati
Jurnal Citizenship: Media Publikasi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 1, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (592.282 KB) | DOI: 10.12928/citizenship.v1i2.13620

Abstract

Penelitian ini berupaya untuk menganalisis penguasaan civic competence  (civic knowledge, civic disposition, civic skill) pada mahasiswa PPKn. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kombinasi menggunakan model campuran tidak berimbang (Concurrent embedded). Subjek dalam penelitian ini adalah semua mahasiswa jurusan PPKn di Universitas PGRI Madiun. Untuk mengumpulkan data dari subjek yang ada maka metode yang digunakan adalah wawancara, observasi, dan dokumentasi. Sedangkan untuk menganalisis data digunakan teknik interaktif Miles and Huberman, serta analisis deskriptif persentase. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa secara keseluruhan mahasiswa PPKn semester VII lebih baik dalam penguasaan Civic Competence di banding mahasiswa PPKn di semester lain. Hal itu karena dalam kelas mereka telah dikembangkan kultur demokratis seperti aktif dalam pengambilan keputusan publik, ikut dalam diskusi antara mahasiswa dan kampus, aktif dalam kegiatan kemahasiswaan (BEM, HMPS), serta aktif dalam berbagai organisasi sosial di luar kampus. Sehingga secara tidak langsung berbagai aktivitas yang telah mereka lakukan tersebut dapat membantu untuk mengembangkan civic competence.
Deradikalisasi organisasi kemahasiswaan di perguruan tinggi Muhammadiyah Aisyiyah Daerah Istimewa Yogyakarta Muhammad Salisul Khakim
Jurnal Citizenship: Media Publikasi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 1, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (542.849 KB) | DOI: 10.12928/citizenship.v1i2.13621

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan proses deradikalisasi mahasiswa pada organisasi kemahasiswaan, yaitu Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah di bawah pembinaan Perguruan Tinggi Muhammadiyah Aisyiyah (PTMA). Paham dan gerakan radikal yang identik dengan fanatisme terhadap ajaran Islam mulai berkembang pasca era reformasi, namun keberadaannya tidak sejalan dengan ideologi Pancasila, bahkan mengancam eksistensi dasar negara tersebut. Mahasiswa sebagai generasi muda memiliki potensi terhadap ancaman paham dan gerakan ini, sehingga satuan pendidikan tinggi yang berlatar belakang ajaran Islam memiliki peran penting dalam pembinaan melalui lembaga kemahasiswaan. Perguruan tinggi berbasis nilai-nilai Islam dan Kemuhammadiyahan telah berkontribusi besar dalam menghasilkan lulusan generasi muda dan membangun negara. Pembinaan IMM sebagai organisasi kemahasiswaan ini dimaksudkan agar mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa dapat berperan dalam membangun bangsa tanpa bertentangan dengan ideologi Pancasila, selain itu juga tetap berdasarkan pada nilai-nilai Islam yang tidak radikal. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kualitatif, dengan sumber data primer dan sekunder. Data primer diperoleh dengan melakukan wawancara mendalam dengan pimpinan PTMA dan IMM, sedangkan data sekunder diperoleh dengan mencari studi literatur berupa buku, jurnal, dan dokumen-dokumen lain yang terkait dengan deradikalisasi dan peran PTMA. Sementara itu, lokasi penelitian ini dilakukan di Daerah Istimewa Yogyakarta, yaitu di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Universitas Ahmad Dahlan, dan Universitas Aisyiyah Yogyakarta.
Kajian yuridis komparatif tentang sistem pemilihan presiden langsung dan pelaksanaannya di Indonesia Triwahyuningsih Triwahyuningsih
Jurnal Citizenship: Media Publikasi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 1, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (640.328 KB) | DOI: 10.12928/citizenship.v1i2.13622

Abstract

ABSTRAKUUD 1945 pasca amandemen tidak mengatur tentang pelaksanaan pemilihan presiden langsung oleh rakyat. Pasal 6A UUD 1945 dalam hal ini menentukan (1) Presiden dan Wakil Presiden dipilih dalam satu pasangan secara langsung oleh rakyat dan (5) Tata cara pelaksanaan pemilihan umum Presiden dan Wakil Presiden lebih lanjut diatur dengan Undang-undang. Akhirnya pelaksanaan pemilihan presiden langsung diserahkan kepada pembentuk undang-undang.  Oleh karena itu telah berganti tiga kali pengaturan selama pemilihan presiden langsung, yaitu  Undang-Undang No. 23 Tahun 2003 tentang Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden untuk pemilihan Presiden dan Wakil Presiden 2004,  Undang-Undang No. 42 Tahun 2008 tentang Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden untuk Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden 2009 dan 2014 dan UU No. 7 Tahun 2017 untuk pemilu serentak 2019.  Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis perbandingan pengaturan tentang sistem pemilihan presiden langsung dalam konstitusi dan pelaksanaannya di Indonesia dan perbedaan serta implikasinya dalam sistem ketatanegaraan negara Indonesia.
Interelasi latar belakang pendidikan orang tua dengan perilaku disiplin belajar pendidikan kewarganegaraan di SMA Negeri 21 Bandung Edi Kusnadi; Nani Nur'aeni; Ahmad Khoerul Umam
Jurnal Citizenship: Media Publikasi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 1, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (545.118 KB) | DOI: 10.12928/citizenship.v1i2.9310

Abstract

Basically, education which is one of the most important factor for human being aims to achieve maturity and perfection in individual behaviour, especially for parents they have central role to bring their chidren up in familly environment. This research aims to figure out the conection between parents’ educational background and students’ dicipline behavior in studying citizenship education, conducted in SMAN 21 Bandung using quantitaive aproach within likert scale model and ordinal data. The result of the the research shows that there is a relationship between parents’ educational background and students’ attitudes toward learning process in the school. This relationship is verified from the result of categorical analysis of the correlation between both variable. The result shows that parents’ ecuational background is at midle category about 74,5 % and learning behaviour students’ is at high category about 60% from 90 students; in spite of not sufficient, it is still a good result. It verifies the connection between parents’ educational background which is at middle category of 74,4% and students’ learning behaviour which is at strong or high category from 60% for 90 students

Page 1 of 1 | Total Record : 6