cover
Contact Name
Wahyu Wiji Astuti
Contact Email
ahyu_wiji@yahoo.com
Phone
+6281375372028
Journal Mail Official
wahyu_wiji@yahoo.com
Editorial Address
Medan tembung
Location
Kota medan,
Sumatera utara
INDONESIA
BAHAS
ISSN : 24427594     EISSN : 24427594     DOI : https://doi.org/10.24114/bhs.v32i1
Jurnal BAHAS memuat kajian-kajian tentang bahasa, sastra, seni dan budaya. Jurnal ini dikelola oleh Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) Universitas Negeri Medan.
Articles 12 Documents
Search results for , issue "Vol 27, No 1 (2016): BAHAS" : 12 Documents clear
PSIKOANALISIS SIGMUND FREUD PADA ANTOLOGI CERPEN KARYA SENO GUMIRA AJIDARMA Mhd. Anggie Januarsyah Daulay
BAHAS Vol 27, No 1 (2016): BAHAS
Publisher : BAHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/bhs.v27i1.5678

Abstract

The purpose of this research is to describe character’s personality structures in anthology short story “’Aku Kesepian, Sayang.’, ‘Datanglah, Menjelang Kematian.’” Made by Seno Gumira Ajidarma. The personality structures consist of id (desire and needs), ego (distribution), and superego (balancer/control/normative). This research’s analysis used personality structures theory in study of psychoanalysis by Sigmund Freud. The source of data in this research consists of three short stories, such as “’Aku Kesepian, Sayang.’, ’Datanglah, Menjelang Kematian.’”, ”Legenda Wongasu” and ”Penjaga Malam dan Tiang Listrik”. Each of these short stories has one main character. The collected data consist of sentences and paragraphs which collected from the techniques of character’s establishment in literature. The result of research showed (1) “’Aku Kesepian, Sayang.’, ’Datanglah, Menjelang Kematian’” short stories used two technique, discourse and feeling and thought technique, (2) “Lengenda Wongasu” short story used one technique, character’s response technique, (3) “Penjaga Malam dan Tiang Listrik” short story used two techniques, such as discourse/other characters’ response technique and character’s response technique. The result of personality structure research consist of id, ego, and superego that main characters’ experienced, make two final result, such as superego successfully work (positive) and superego does not work. The two of short stories which have the superego (positive) personality character that parallel with the final function as normative are ”’Aku Kesepian, Sayang.’, ’Datanglah, Menjelang Kematian.’”, ”Legenda Wongasu”, Whereas one short story which has negatif superego of personality character is”Penjaga Malam dan Tiang Listrik”   Keywords: psychoanalysis: personality structure, character
MENGANALISIS KALIMAT PADA ANAK USIA DINI (2-3 TAHUN / SISWA PLAY GROUP) Tiarnita M.S. Siregar
BAHAS Vol 27, No 1 (2016): BAHAS
Publisher : BAHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/bhs.v27i1.5684

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola kalimat yang dihasilkan anak-anak usia 2-3 tahun siswa play group. Dan mengetahui jumlah kata yang dihasilkan dalam satu kalimat anak usia 2-3 tahun. Rumusan masalah penelitian ini adalah bagaimanakah perkembangan bahasa serta pola kalimat yang dihasilkan oleh anak yang berusia 2-3 tahun dan berapakah banyak  jumlah kata yang dihasilkan dalam satu kalimat untuk anak usia 2-3 tahun. Pendidikan anak di usia dini pada zaman sekarang dirasakan sangat besar pengaruhnya terhadap perkembangan anak selanjutnya. Hal ini berhubungan dengan aspek kognitif, afektif dan psikomotorik. Dalam tahapan yang lebih tinggi pendidikan anak di usia dini sangat mempengaruhi kompetensi anak dalam memperoleh ilmu pengetahuan Sampel dalam penelitian ini terdiri dari 13 orang anak, yang merupakan siswa play group. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metoide deskriptif, yaitu penelitian analisis dokumen (documentary analysis) yang bertujuan untuk menganalisisi kalimat anak usia 2-3 tahun. Setelah penelitian ini dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa kalimat anak usia 2-3 tahun di dominasi oleh pola Kalimat Subjek. Jumlah kata yang digunakan oleh anak usia 2-3 tahun didominasi dengan Kalimat Satu Kata.   Kata Kunci : Perkembangan bahasa anak, aspek kognitif, afektif, psikomotorik
MANAJEMEN KONFLIK DALAM ORGANISASI Syairal Fahmi Dalimunthe
BAHAS Vol 27, No 1 (2016): BAHAS
Publisher : BAHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/bhs.v27i1.5657

Abstract

Salah satu persoalan yang sering muncul selama berlangsungnya perubahan di dalam organisasi adalah adanya konflik antar anggota atau antar kelompok. Salah satu penyebab timbulnya konflik adalah adanya penolakan terhadap perubahan. Konflik tidak hanya harus diterima dan dikelola dengan baik, tetapi juga harus didorong, karena konflik merupakan kekuatan untuk mendatangkan perubahan dan kemajuan dalam lembaga. Dalam suatu organisasi yang menjalankan aktivitas secara baik dikarenakan unsur-unsur pendukung bekerja secara terpadu, dimungkinkan terjadinya konflik, karena di dalam suatu organisasi terdapat berbagai perilaku orang yang berbeda-beda. Konflik yang terjadi pada suatu organisasi karena perilaku manusia sebagai sumberdaya manusia akan berpengaruh pada efektivitas organisasi, karena itu, setiap konflik yang terjadi diharapkan dapat diselesaikan melalui manajemen konflik.   Kata Kunci : Manajemen Konflik, Organisasi, Komunikasi, Organisasi
Systeme Phonetique De Français Pengadilen Sembiring
BAHAS Vol 27, No 1 (2016): BAHAS
Publisher : BAHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/bhs.v27i1.5680

Abstract

Le français et l’indonésien sont deux langues qui possèdent un caractère un peu différent. Le français possède beaucoup de bonnes choses dont on ne peut pas trouver en indonésien ou à l’invers. L’une de ces bonnes choses c’est le système phonétique. Le système phonétique français est accentué, et l’indonésien est non-accentué.Le système phonétique du français se divise en deux grandes parties, c’est la voyelle et la consonne.Les voyelles français se composent de: [a], [e], [i], [o], [ɔ], [ǝ], [ε], [œ], [y], [u], [ø], [õ], [ã], [ε], [œ], et les consonnes sont : [b], [c], [d], [f], [g], [h], [ʒ], [k], [l], [m], [n], [p], [R], [s], [t], [v], [w], [j], [ʃ], [z], [ɲ], [ɳ], [ks], [gz], [Ч].Ce que l’auteur a déjà inscrit au dessus que le système phonétique possède un caractère unique.  Mots Clés : Phonétique, Français
TVRI MEDAN, RRI MEDAN DAN TAMAN BUDAYA MEDAN SEBAGAI WADAH MUSIK ORKESTRA DI KOTA MEDAN Herna Hirza
BAHAS Vol 27, No 1 (2016): BAHAS
Publisher : BAHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/bhs.v27i1.5685

Abstract

Mendengar kata musik orkestra bagi orang yang menggeluti dunia musik klasik memang sudah tidak asing lagi, tetapi bagi masyarakat awam tentu kata musik orkestra jarang mereka dengar bahkan ada yang tidak pernah mendengar. Penulis tertarik ingin menuliskan bagaimana masa-masa kejayaan musik orkestra di kota Medan. Seiring dengan berjalannya waktu kejayaan musik orkestra memudar bahkan menghilang digantikan oleh kelompok band, keyboard tunggal, duet, trio, perkusi,  dan berbagai jenis aliran musik lainnya yang lebih easy listening. Mempersiapkan kelompok musik orkestra bukanlah hal yang mudah, disamping membutuhkan banyak pemain, banyak alat musik, banyak dana, kedisiplinan pemain musik dan waktu latihan yang ketat, belum lagi berkurangnya pemain musik disebabkan meninggal dunia atau pindah rumah  beberapa hal inilah yang menjadi kendala menghilangnya musik orkestra di kota Medan yang dahulunya pernah mencapai puncak kejayaannya. TVRI, RRI dan Taman Budaya Medan adalah wadah yang sangat berjasa bagi perkembangan musik orkestra di Kota Medan. Namun seiring dengan berjalannya waktu dan kemajuan zaman kini musik orkestra yang ada di TVRI, RRI dan Taman Budaya Medan sudah sangat berkurang keberadaannya bahkan bisa dikatakan menghilang. Sungguh sangat di sayangkan.   Kata Kunci: musik orkestra, TVRI Medan, RRI Medan, Taman Budaya Medan Pendahuluan
PLURALISME DAN MEDIA Hendra Kurnia Pulungan
BAHAS Vol 27, No 1 (2016): BAHAS
Publisher : BAHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/bhs.v27i1.5675

Abstract

  Pluralisme saat ini tidak hanya diartikan untuk dipakai dalam konteks agama, budaya dan sosial masyrakat, tetapi juga melebar pada media. Prinsip pluralisme mediamerupakan otonomi penyiar layanan secara  independen dalam memberikan tontonan kepada masyarakat. Tulisan ini selanjutnya ingin mendeskripsikan peranan pluralisme yang dilakukan media dengan konten yang disampaikan media tersebut. Dapat dilihat bahwasanya perkembangan program acara pada stasiun televisi yang berbeda tak selamanya menyampaikan informasi yang berbeda juga. Ternyata konsentrasi pluralisme media hanya terletak pada perkembangan dan pertumbuhan perusahaan media yang demokratis, sehingga informasi yang diberikan oleh media-media yang ada cenderung seragam.Isi media massa tidak dapat terlepas dari siapa penguasa sumber-sumber produksi media massa. Ini dapat  dilihat antara lain dari kepemilikian media massa, kepemilikan rumah produksi penghasil acara-acara televisi yang ada. Dapat dikatakan bahwa penguasa sumber- sumber media televisi adalah pengusaha. Ideologi dari aktivitas  pengusaha adalah menjual  sesuatu untuk  mendapatkan profit/keuntungan. Tanpa keuntungan perusahaan akan ditutup. Jadi  televisi adalah bisnis, pemilik televisi adalah pengusaha media.   Kata Kunci: pluralisme dan media televisi
Understanding Graphic And Visual Aids Ade Aini Nuran
BAHAS Vol 27, No 1 (2016): BAHAS
Publisher : BAHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/bhs.v27i1.5681

Abstract

This study is aimed to understand how to read a graph and other visual aids. After learning about graph and the visual aids, the students are expected to be able to read a graph in a text and other visual aids. Further, they can make their own graph in telling something. The writer has two fold goals in creating graphics: 1. to make the data stand out on the page and 2. To make the data support the main purpose of the document as clearly and strongly as possible. Many technical pieces of writing have two main kinds of material: 1. Prose, the text or written part of the document and 2. Supporting graphic material. Keywords : Reading, Graphic, Charts, Visual
PEMBINAAN KELOMPOK UPPKS WANITA MANDIRI DALAM PEMBUATAN HANDICRAFT DENGAN MEMANFAATKAN BARANG BEKAS SUATU UPAYA PENINGKATAN PEREKONOMIAN KELUARGA DI KOTA TEBING TINGGI Herlina Jasa Putri Harahap
BAHAS Vol 27, No 1 (2016): BAHAS
Publisher : BAHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/bhs.v27i1.5686

Abstract

  Tulisan ini merupakan hasil dari pelatihan terhadap kelompok UPPKS Wanita Mandiri yang berada di Kota Tebing Tinggi. Pelatihan yang diberikan kepada kelompok UPPKS Wanita Mandiri adalah dalam hal pengembangan kualitas dan kwantitas produk kerajinan manik-manik dengan memanfaatkan barang bekas. Tujuan dari kegiatan pelatihan ini adalah untuk meningkatkan keterampilan (life skili) kelompok UPPKS Wanita Mandiri di Kota Tebing dibidang pembuatan kerajinan tangan berbahan dasar barang bekas, untuk merangsang atau memotovasi kelompok UPPKS Wanita Mandiri agar dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil produk kerajinan tangan dengan memanfaatkan limbah rumah tangga yaitu barang bekas dan untuk membantu kelompok UPPKS Wanita Mandiri di Kota Tebing Tinggi dalam meningkatkan pendapatan keluarga melaui pengembangan kualitas dan kuantitas produksi kerajinan tangan.Permasalahan yang dihadapi kelompok UPPKS Wanita Mandiri adalah: (1) belum    mampu mengembangkan aneka kerajinan manik-manik dengan memanfaatkan barang bekas, (2) aspek pemasaran.Untuk mengatasi permasalahan tersebut, maka metode yang digunakan adalah metode pendidikan, demonstrasi, latihan, praktek dan pelatihan manajemen usaha. Hasil dari kegiatan pelatihan menunjukkan bahwa kemampuan para peserta pelatihan telah mampu membuat kerajinan manik-manik dengan baik sesuai dengan yang diharapkan.   Kata Kunci: Pembinaan, Pembuatan, Handycraft, Barang Bekas
ANALISIS ISI BERITA DI STASIUN TELEVISI “TVRI, SCTV DAN METROTV” Mhd. Surip
BAHAS Vol 27, No 1 (2016): BAHAS
Publisher : BAHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/bhs.v27i1.5676

Abstract

Stasiun televisi merupakan stasiun televisi yang dimiliki pemerintah dan swasta yang memuat berbagai kategori tayangan, diantaranya politik, ekonomi, kesehatan, kriminal, bencana dan kecelakaan, pendidikan, human interest, ceremonial, keagamaan dan sosial budaya. Tontonan tersebut akan mempengaruhi pola pikir masyarakat dalam mengembangkan kehidupannya. Kata Kunci : isi berita dan stasiun televisi
Anecdote Text Vs Spoof Text Feriyanti Elina Gultom
BAHAS Vol 27, No 1 (2016): BAHAS
Publisher : BAHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/bhs.v27i1.5682

Abstract

It is often find understanding about the funny story in our society life. Every funny story is often defined as anecdote. In this term, anecdote is pointing to “cerita lelucon” or “konyol”. Most the story are funny because they have unpredictable funny things in the end. All those types of story are often socially called anecdote and they are going on. However, the unpredictable thing in the end of story which is often funny is called twist. This Twist, in term of text type, belongs to spoof. While in the generic structure of anecdote, we can not find the twist. So it might be the funny story which we often hear in our social life and defined as anecdote story is not the the anecdote text in term of text types we are learning. Commonly it is defined spoof and anecdote are similar, even both are same. Spoof and anecdote tend to be defined as text which relate to funny story and unusual incidents. It can be true as both bring the function mostly to entertain and share to readers. But, actually both are different. Key Words: Text, Anecdote and spoof  

Page 1 of 2 | Total Record : 12


Filter by Year

2016 2016


Filter By Issues
All Issue Vol 34, No 1 (2023): BAHAS Vol 33, No 4 (2022): BAHAS Vol 33, No 3 (2022): BAHAS Vol 33, No 2 (2022): BAHAS Vol 33, No 1 (2022): BAHAS Vol 32, No 4 (2021): BAHAS Vol 32, No 3 (2021): BAHAS Vol 32, No 2 (2021): BAHAS Vol 32, No 1 (2021): BAHAS Vol 31, No 4 (2020): BAHAS Vol 31, No 3 (2020): BAHAS Vol 31, No 2 (2020): BAHAS Vol 31, No 1 (2020): BAHAS Vol 30, No 4 (2019): BAHAS Vol 30, No 3 (2019): BAHAS Vol 30, No 2 (2019): BAHAS Vol 30, No 1 (2019): BAHAS Vol 29, No 4 (2018): BAHAS Vol 29, No 3 (2018): BAHAS Vol 29, No 2 (2018): BAHAS Vol 29, No 1 (2018): BAHAS Vol 28, No 4 (2017): BAHAS Vol 28, No 3 (2017): BAHAS Vol 28, No 2 (2017): BAHAS Vol 28, No 1 (2017): BAHAS Vol 27, No 4 (2016): BAHAS Vol 27, No 3 (2016): BAHAS Vol 27, No 2 (2016): BAHAS Vol 27, No 1 (2016): BAHAS Vol 26, No 4 (2015): BAHAS Vol 26, No 3 (2015): BAHAS Vol 26, No 2 (2015): BAHAS Vol 26, No 1 (2015): BAHAS Vol 25, No 4 (2014): BAHAS Vol 25, No 3 (2014): BAHAS No 89 TH XL (2014): BAHAS No 86 TH 39 (2013): BAHAS No 85 TH 39 (2013): BAHAS No 85 TH 37 (2012): bahas No 84 TH 38 (2012): BAHAS No 83 TH 38 (2011): BAHAS No 82 TH 38 (2011): BAHAS No 81 TH 38 (2011): BAHAS No 80 TH 38 (2011): BAHAS No 80 TH 37 (2011): BAHAS No 79 TH 37 (2010): BAHAS No 78 TH 37 (2010): BAHAS No 77 TH 37 (2010): BAHAS No 76 TH 37 (2010): BAHAS No 75TH XXXVI (2009): BAHAS No 74TH XXXVI (2009): BAHAS No 73TH XXXVI (2009): BAHAS No 72TH XXXVI (2009): BAHAS No 69TH XXXV (2008): BAHAS No 65TH XXXIV (2007): JURNAL BAHAS More Issue