cover
Contact Name
Baskoro Suryo
Contact Email
banindro@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
jurnal.ars@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kab. bantul,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
ARS: Jurnal Seni Rupa Dan Desain
ISSN : 18297412     EISSN : 25807374     DOI : -
Core Subject : Humanities, Art,
ARS merupakan jurnal ilmiah berkala yang ditujukan untuk mempublikasikan karya ilmiah hasil penelitian, pengembangan, dan studi pustaka di bidang seni rupa dan desain. Jurnal ini terbit 3 kali setahun dengan 6 artikel setiap edisi yang jatuh pada bulan Januari - April, Mei - Agustus, September - Desember.
Arjuna Subject : -
Articles 7 Documents
Search results for , issue "Vol 25, No 3 (2022): DESEMBER 2022" : 7 Documents clear
Perancangan Produk Coffee Table dengan Memanfaatkan Material Bonggol Jagung Zahra Nuriafadsa Ramdini; Nurrul Izzah; Andry Masri
Ars: Jurnal Seni Rupa dan Desain Vol 25, No 3 (2022): DESEMBER 2022
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/ars.v25i3.6725

Abstract

Penelitian ini merupakan perancangan furnitur berupa coffee table dengan memanfaatkan karakteristik  material bonggol jagung sebagai material utama yang berfungsi sebagai meja untuk mengisi interior rumah bonggol jagung yang diletakkan atau ditempatkan pada bagian teras rumah bonggol jagung untuk aktivitas bersantai. Penelitian ini dilakukan melalui pendekatan identifikasi secara menyeluruh, pembuatan konsep, implementasi konsep, dan diakhiri dengan prototype. Tujuan yang ingin dicapai pada penelitian ini adalah menghasilkan coffee table berbahan bonggol jagung. Pada akhir proses dihasilkan prototype produk coffee table dengan material bonggol jagung dan menawarkan nilai kebaruan berupa penerapan material bonggol jagung pada produk coffee table.
Dongeng Roro Jonggrang sebagai Sumber Ide Motif pada Busana Pesta dengan Teknik Hand Painting Fathya Khairani Bustomi; Katiah Katiah
Ars: Jurnal Seni Rupa dan Desain Vol 25, No 3 (2022): DESEMBER 2022
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/ars.v25i3.5421

Abstract

Banyak dongeng atau cerita rakyat sudah turun-temurun masih di lestarikan dan menjadi cerita rakyat yang berkembang di masyarakat pada masa lampau hingga sekarang. Salah satunya dongeng Roro Jonggrang yang berasal dari provinsi Yogyakarta. Saat ini cerita rakyat atau dongeng yang berkembang di masyarakat umumnya di lestarikan dalam bentuk buku atau e-book, oleh karena itu penulis ingin mengembangkan inovasi bahwa dongeng atau cerita rakyat dapat di lestarikan dalam bentuk karya seni, khususnya untuk memunculkan ikon cerita rakyat Roro Jonggrang dalam bentuk pengembangan inovasi hiasan motif yang akan diaplikasikan pada busana pesta dengan teknik hand painting. Penelitian ini menggunakan metode PBL (Project Based Learning) yaitu menggunakan masalah untuk mengembangkan keterampilan dan pemecahan masalah. Tujuan penelitian adalah untuk menciptakan inovasi motif dengan sumber ide dongeng Roro Jonggrang dan melestarikan budaya lokal.
Katarsis Seni pada Lukisan “At Eternity’s Gate” Karya Vincent Van Gogh dalam Pandangan Kritik Seni Salsabila Syah Rokhim; Yulianto Hadiprawiro; Angga Kusuma Dawami
Ars: Jurnal Seni Rupa dan Desain Vol 25, No 3 (2022): DESEMBER 2022
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/ars.v25i3.5651

Abstract

At Eternity’s Gate adalah sebuah lukisan minyak karya Vincent van Gogh yang dibuat pada tahun 1890 di Saint-Rémy de Provence. Lukisan tersebut diselesaikan pada awal Mei saat kesehatannya pulih dan sekitar dua bulan sebelum kematian-yang umumnya dianggap sebagai bunuh diri. Karena kasus bunuh diri yang dilakukannya maka penelitian ini bertujuan mengungkap tanda-tanda kondisi mental Vincent van Gogh melalui katarsis seni dalam karyanya. Pendekatan yang diampu ialah teori Kritik Seni Edmund Burke Feldman dalam bukunya “Art as Image and Idea” ke dalam 4 bagian yaitu deskripsi, analisis formal, interpretasi, dan evaluasi. Kritik seni merupakan salah satu cara untuk mengungkap dan memahami makna karya seni. Hasil penelitian mengacu kepada pemakaian warna kuning berlebih juga perpaduan biru sebagai representasi gejala gangguan mental yang dialami oleh Vincent van Gogh. Studi ini bisa dipakai untuk mengungkap makna dari ekspresi visual dari karya seni.
Video Iklan Layanan Masyarakat untuk Mengurangi Stigma terhadap Orang dengan HIV AIDS di Kabupaten Sidoarjo Aphief Tri Artanto; Putra Alam Syarif
Ars: Jurnal Seni Rupa dan Desain Vol 25, No 3 (2022): DESEMBER 2022
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/ars.v25i3.4847

Abstract

Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS) adalah infeksi yang disebabkan oleh Human Immunodeficiency Virus (HIV) yang dapat menyebabkan satu penyakit yang merusak sel-sel darah putih yang akhirnya akan merusak sistem kekebalan tubuh. Pengetahuan mengenai HIV dan AIDS yang tersebar di masyarakat terbilang masih rancu, tedapat beberapa kesalahan pengetahuan terhadap HIV terutama pada metode penularannya. Kesalahan pemahaman tersebut menimbulkan stigma pada yang dialami oleh orang dengan HIV/AIDS (ODHA). Tujuan dari perancangan ini adalah untuk memberi edukasi kepada masyarakat terutama Kabupaten Sidoarjo terhadap stigma yang dialami oleh ODHA. Perancangan ini menggunakan dua tahapan metode, yakni tahap persiapan dan tahap perancangan. Dalam tahap persiapan dilakukan metode pengumpulan datadan analisis data, sedangkan pada tahap penciptaan mencakup pra produksi, produksi, dan pasca produksi. Dua metode tersebut akhirnya menghasilkan konsep desain berupa keyword “Kita Semua Sama”, yakni seruan kepada masyarakat bahwa semua orang adalah sama, entah itu ODHA atau orang normal pada umumnya. Keyword tersebut menjadi acuan pembuatan video iklan layanan masyarakat untuk mengurangi stigma terharap ODHA.
Picas/Point, Kerning dan Leading Karya Kaligrafi Utsmani Gaya Riq’ah Muhammad Izzat Ahmad Yasir Amrulloh
Ars: Jurnal Seni Rupa dan Desain Vol 25, No 3 (2022): DESEMBER 2022
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/ars.v25i3.5671

Abstract

Tulisan ini bertujuan untuk menganalisis picas/point, kerning, dan leading pada kaligrafi Riq’ah karya Muhammad Izzat, salah satu kaligrafer berpngaruh di Turki, dengan menggunakan teori typografi dan teknik analisis picas/point, kerning dan leading. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kaligrafi Riq’ah yang ditulis oleh Muhammad Izzat menggunakan titik dengan sudut 45 derajat sebagai picas/point.  Kerning dengan ukuran satu setengah hingga dua titik digunakan sebagai kerning antara satu kata dengan kata yang lain. Sementara dua titik digunakan sebagai kerning jika bertemu dengan huruf yang berdiri. Khusus untuk penulisan tanda baca, Muhammad Izzat menggunakan dua variasi. Ada yang satu setengah titik, juga ada yang dua titik sebagai kerning antara tanda baca dan badan huruf. Adapun untuk ukuran leadingnya, diketahui bahwa baris pertama berjumlah delapan titik vertikal. Sedangkan leading antara baris pertama dengan baris kedua berjumlah dua titik vertikal, leading pada baris kedua berjumlah empat titik vertikal dan dua setengah titik vertikal menunjukkan leading antara baris pertama dan kedua. Dengan demikian, dapat diketahui bahwa Muhammad Izzat sangat konsisten dalam menentukan kerning dan leading. Temuan ini juga menunjukkan bahwa karya Muhammad Izzat memiliki nilai estetik tersendiri bila ditinjau dari sisi typografi picas/point, kerning dan leading
Pemanfaatan Limbah Kulit Kacang Kedelai sebagai Material Konduktor dengan Teknik Komposit dalam Produk Pencahayaan Sekar Adita; Antonius Christanto Gunawan
Ars: Jurnal Seni Rupa dan Desain Vol 25, No 3 (2022): DESEMBER 2022
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/ars.v25i3.4736

Abstract

Penelitian ini mengangkat isu lingkungan dengan pengelolaan limbah kulit kacang kedelai menjadi bahan baru berupa komposit untuk mendapatkan nilai tambah dengan menghasilkan karya produk pencahayaan. Disamping itu mengatasi dampak lingkungan dari limbah kulit kacang  dengan mengandung bahan organik dengan kadar yang tinggi dan kadar pH tergolong asam dan menimbulkan aroma tidak sedap atau busuk. Jenis limbah kulit kacang yang diteliti adalah limbah kulit kacang sisa produksi industri tempe di Yogyakarta. Metode penelitian dengan eksperimen pengelolaan limbah kulit kacang menggunakan teknik komposit menghasilkan bahan dasar alternatif debgab proses pemanasan dan penuangan. Adapun bahan utama dengan komposisi 10 gram, sebagai bahan matriks 5 gram garam, agar-agar dengan variasi 3, 6, 9 gram, serta gliserin dengan variasi 3, 6, 9, 12 gram. Bahan bahan tersebut dipanaskan 2 menit  sampai tingkat didih yang diperlukan setelah itu proses penuangan kedalam cetakan dan hasil komposit dikerikan selama 3 hari. Selanjutnya dilakukan uji karakteristik meliputi anyam, jahit, tembus cahaya dan konduktor. Hasil pengujian sifat karakteristik tebaik  adalah komposisi 3gram limbah kulit kacang, 3 gram gliserin, 5 gram garam 3 gram agar-agar. Selanjutnya diaplikasikan untuk membuat produk pencahayaan untuk mengetahui efektifitas dan sifat konduktor.
Representasi Mooi Indie dalam Lukisan Jelekong Uzda Nabila Shabiriani
Ars: Jurnal Seni Rupa dan Desain Vol 25, No 3 (2022): DESEMBER 2022
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/ars.v25i3.5715

Abstract

Penelitian ini menganalisis representasi Mooi Indie dalam lukisan Jelekong yang dihasilkan pada tahun 2019 dan 2020 menggunakan tiga tingkatan dalam teori psikologi kognitif dalam proses pemahaman lukisan, yakni warna, komposisi dan teknik melukis di tingkatan pertama, objek gambar di tingkatan kedua dan interpretasi di tingkatan ketiga. Dari hasil analisis, lukisan Jelekong yang dihasilkan pada tahun 2019 dan 2020 seringkali menggunakan warna-warna alam, komposisi yang sama dengan penempatan sawah dan pohon di sisi kanan dan kiri, gunung dan sungai di tengah, lalu teknik melukis cokrok dan pisau palet yang seringkali digunakan, objek gambar sawah, gunung dan pohon yang merupakan ciri khas lukisan Mooi Indie dan hasil lukisan imajiner. Representasi Mooi Indie dalam lukisan Jelekong dapat terlihat dari objek gambar sawah, gunung dan pohon yang sering dilukiskan, serta lukisan imajiner yang kemungkinan pelukis membayangkan alam di luar Kampung Jelekong atau sering melihat lukisan pemandangan Barat yang kemudian dituangkan dalam lukisan Jelekong.

Page 1 of 1 | Total Record : 7