cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Imajinasi
ISSN : 1829930X     EISSN : 25496697     DOI : -
Core Subject : Humanities, Art,
Jurnal Seni Imajinasi merupakan jurnal seni yang dikelola oleh Jurusan Senirupa, Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) Unnes. Terbit perdana pada bulan Juli 2004. Terbit dua kali dalam setahun, yaitu pada bulan Juli dan Januari, dengan isi artikel tentang kajian atau analisis kritis dan hasil penelitian di bidang seni rupa.
Arjuna Subject : -
Articles 7 Documents
Search results for , issue " Vol 6, No 2 (2010): Imajinasi" : 7 Documents clear
PENINGKATAN KUALTAS PEMBELAJARAN KERAJINAN BATIK DENGAN MODEL LESSON STUDY PADA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SENI KERAJINAN FBS UNY Ismadi, -
Imajinasi Vol 6, No 2 (2010): Imajinasi
Publisher : Jurusan Seni Rupa, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses dan hasil pembelajaran kerajinan batik dengan mengunakan model lesson study pada Program Studi Pendidikan Seni Kerajinan, Jurusan Pendidikan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) Universitas Negeri Yogyakarta (UNY). Subyek penelitian adalah mahasiswa semester V Program Studi Pendidikan Seni Kerajinan FBS UNY. Penelitian didesain sebagai Penelitian Tindakan Kelas(PTK) dengan langkah penelitian yang mengacu pada model Kemmis dan Metaggart, dilaksanakan dalam dua siklus. Pengambilan data mealui observasi wawancara, dan dokumentasi, sedangkan analisis data secara kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setelah adanya refleksi dan pembahasan bersama tim kemudian dilakukan berbagai tindakan di antaranya pembenahan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), penerapan metode pembelajaran yang mendukung, juga penguasaan dosen pada saat melakukan pembelajaran dikelas, memperlihatkan adanya peningkatan pembelajaran. Hal itu ditunjukkan dengan beberapa indikasi adanya perubahan perilaku belajar mahasiswa yakni mengikuti pembelajaran dengan tepat waktu, memperhatikan apa yang disampaikan dosen, dan interaksi yang cukup aktif. Dari hasil evaluasi pembelajaran setiap kompetensi, terlihat adanya peningkatan yang ditunjukkan dengan semakin meningkatnya nilai harian para mahasiswa. Kata kunci: pembelajaran batik, lesson study, peningkatan pembelajaran
PENAKSIRAN KEBUTUHAN PENGUAT KOMPETENSI PROFESIONAL MAHASISWA JURUSAN SENI RUPA FBS UNNES Syafii, -
Imajinasi Vol 6, No 2 (2010): Imajinasi
Publisher : Jurusan Seni Rupa, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Jurusan Seni Rupa FBS Unnes mengelola program studi S1 Pendidikan Seni Rupa dan Seni Rupa dengan membekali mahasiswanya di samping sejumlah mata kuliah wajib juga pilihan. Mata kuliah pilihan sebagai penguat kompetensi profesional mahasiswa Jurusan Seni Rupa telah ditetapkan dalam kurikulum yang pengembangannya tanpa melihat kebutuhan nyata mahasiswa. Masalah penelitian ini adalah (1) Bagaimanakah relevansi mata kuliah pilihan yang telah ditentukan oleh Jurusan Seni Rupa FBS Unnes dengan kebutuhan mahasiswa? (2) Kompetensi profesional penguat apakah yang diperlukan mahasiswa Jurusan Seni Rupa FBS Unnes di luar yang telah ditentukan dalam mata kuliah pilihan?, dan (3) Bagaimanakah peta kompetensi profesional penguat mahasiswa Jurusan Seni Rupa FBS Unnes dalam bentuk mata kuliah pilihan? Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, khususnya deskriptif kuantitatif. Populasi penelitian ini adalah mahasiswa program S1 Jurusan Seni Rupa FBS Unnes yang terdaftar pada tahun 2008/ 2009. Sampel penelitian diambil secara aksidental. Teknik pengumpulan data penelitian ini adalah angket. Sesuai dengan pendekatan yang dipilih, teknik analisis data digunakan statistik deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mata kuliah yang dianggap relevan bagi mahasiswa program studi Pendidikan Seni Rupa secara urut adalah Desain Interior, Seni Lukis Potret, Gambar Ilustrasi Buku, Gambar Potret, Desain Taman, Desain Poster, Lukis Batik, Kajian Seni Rupa Anak, Seni Grafis Terapan, dan Gambar Alam Benda. Mahasiswa program studi Seni Rupa Konsentrasi Desain Komunikasi Visual menganggap relevan mata kuliah Desain Web, Fotografi Terapan, Animasi Kartun, Kajian Merk & Periklanan, dan Reprografis. Sementara untuk program Seni Rupa Murni menganggap relevan untuk mata kuliah Fotografi Terapan, Esei Kritik Seni Rupa, Seni Rupa Alternatif, Kajian Seni Rupa Nusantara, dan Kajian Semiotika Visual. Kompetensi lain yang dibutuhkan oleh mahasiswa, khususnya program studi Pendidikan Seni Rupa sebagai penguatan kompetensi profesionalnya adalah mata kuliah Fotografi, Ornamen Nusantara, dan Karikatur. Peta mata kuliah pilihan sebagai penguat kompetensi profesional mahasiswa Jurusan Seni Rupa, bagi mahasiswa Pendidikan Seni Rupa ada sejumlah mata kuliah pilihan yang diunggulkan yakni Gambar Potret, Desain Taman, Desain Interior, dan Lukis Batik. Bagi mahasiswa Seni Rupa Konsentrasi Desain Komunikasi Visual adalah Animasi Kartun, Desain Web, dan Fotografi Terapan. Sementara bagi mahasiswa Seni Rupa Konsentrasi Murni adalah Fotografi Terapan, Seni Rupa Wayang, dan Kajian Semiotika Visual. Saran yang dikemukakan berdasarkan penelitian ini adalah (1) perlu segera disiapkan berbagai sarana yang diperlukan terkait dengan perangkat dan media pembelajaran dan penyiapan fasilitas laboratorium mata kuliah pilihan yang sesuai kebutuhan mahasiswa, dan (2) mata kuliah pilihan perlu disesuaikan dengan kebutuhan mahasiswa. Kata Kunci: penaksiran kebutuhan; mata kuliah pilihan; kompetensi profesional
IMPLEMENTASI CREATIVE PROBLEM SOLVING DALAM PEMBELAJARAN MENGGAMBAR: UPAYA PENINGKATAN KREATIVITAS SISWA SEKOLAH DASAR Ismiyanto, -
Imajinasi Vol 6, No 2 (2010): Imajinasi
Publisher : Jurusan Seni Rupa, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Setiap anak pada hakikatnya dilahirkan membawa potensi kreatif. Potensi ini patut ditingkatkembangkan sesuai dengan kapasitas masing-masing, agar mampu mengarungi kehidupan global yang penuh tantangan dan ketidakpastian. Peningkatan dan pengembangan potensi tersebut juga menjadi tanggung jawab sekolah dasar (SD) melalui penyelenggaraan pembelajaran. Guru SD sebagai manajer pembelajaran diharapkan mampu merancang sekaligus melaksanakan kegiatan pembelajaran, termasuk pembelajaran menggambar yang belum kondusif bagi peningkatan kreativitas anak. Masalah penelitian ini adalah bagaimanakah bentuk implementasi dan keberdayaan Model Creative Problem Solving bagi peningkatan kreativitas anak SD dalam pembelajaran menggambar? Pendekatan penelitian ini adalah kualitatif. Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis datanya digunakan model interaktif melalui reduksi data, sajian data, dan verifikasi data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran menggambar belum dilaksanakan di setiap SD dan pembelajarannya acapkali sebagai pengisi waktu luang, juga belum kondusif bagi pengembangan kreativitas anak. Pembelajaran menggambar dilakukan dengan pemberian contoh atau menggambar bebas (baca ‘sesuka hati’) dan hanya sebagian kecil pelaksanaan pembelajaran dengan penyajian topik. Creative Problem Solving sebagai pendekatan pembelajaran belum familiar bagi para guru, sehingga hanya sebagian kecil yang mampu mengimplementasikan dalam pembelajaran menggambar secara konsisten, sesuai dengan langkah dan karakteristik setiap langkah pembelajarannya. Pembelajaran menggambar dengan Creative Problem Solving, apabila dikelola oleh guru yang profesional, secara signifikan dan efektif mampu meningkatkan kreativitas anak, terutama dalam mengekspresikan unsur gambar. Kata Kunci: Implementasi, Creative Problem Solving, Pembelajaran Menggambar, Kreativitas, Anak SD
ANEKA ORNAMEN MOTIF FLORA PADA RELIEF KARMAWIBHANGGA CANDI BOROBUDUR Sunaryo, Aryo
Imajinasi Vol 6, No 2 (2010): Imajinasi
Publisher : Jurusan Seni Rupa, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Candi Borobudur merupakan candi Budha termegah di Jawa Tengah yang telah menyimpan banyak ornamen padarelief dan pahatan dinding candi. Di dinding kaki candi yang tertutup terdapat relief Karmawibhangga yang memuat 160panel, mengelilingi candi. Melalui penemuan dan hasil pendokumentasian pada waktu dilakukan pemugaran lebih dariseabad lalu, relief itu dapat dinikmati dan dilakukan pengkajian. Salah satu kajian yang menarik ialah keanekaragamanmotif flora yang terdapat pada relief tersebut. Selain motif flora kalpataru yang imajinatif sebagai pohon surga, ternyatapada sebagian besar panel terdapat motif flora yang menggambarkan tumbuhan alam yang dibudidayakan pada masaJawa kuna, yang dapat dikenali hingga kini. Jenis flora yang dipahatkan mencakupi pohon buah-buahan, tanamanpangan, bunga, dan tanaman yang digunakan untuk pengobatan. Motif flora berfungsi sebagai penyekat adegan ceriterarelief, pembangun latar ceritera, dan dekorasi. Bentuk motif flora digambarkan utuh dan lengkap dengan buahnya,dipahat setinggi bidang panel, tetapi ada pula yang sebagian, ditempatkan di sela-sela sosok, di tengah, di pinggir kiriatau kanan bidang panel. Berbeda dengan relief sosok-sosoknya yang lebih realistis, motif flora dipahat dalam corakyang lebih dekoratif.Kata Kunci: ornamen, motif flora, karmawibhangga, dekoratif.
MOTIF BATIK PEKALONGAN: STUDI DOKUMEN KOLEKSI MUSEUM BATIK PEKALONGAN Amalia, Rizki Umi
Imajinasi Vol 6, No 2 (2010): Imajinasi
Publisher : Jurusan Seni Rupa, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Batik Pekalongan merupakan salah satu warisan budaya bangsa yang memiliki beragam jenis dan bentuk motif yang harus dilestarikan. Salah satu upaya yang dilakukan yaitu dengan didirikannya Museum Batik Pekalongan. Upaya selanjutnya yaitu dengan adanya dokumentasi koleksi motif batik Pekalongan, diharapkan masyarakat akan lebih mudah untuk mengetahui, mengenal, bahkan melestarikan warisan budaya tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dan mengetahui (a) jenis koleksi motif batik dan unsur-unsur motif batik Pekalongan yang terdapat di museum batik Pekalongan, serta (b) faktor-faktor yang mempengaruhi kelestarian motif batik Pekalongan. Ada 7 jenis motif batik Pekalongan yaitu jlamprang, buketan, terang bulan, semen, pisan bali, lung-lungan, sekar jagad. Bentuk motif menggunakan unsur motif bunga, daun, dan binatang. Isen motif batiknya yaitu ukel, sawut, cecek, cacahgori, gringsing, parang, dan kawung. Unsur rautnya bersifat geometris dan organis, sedangkan garisnya lurus, lengkung, dan zig-zag. Pola batik mencakupi perulangan paralel, berlawanan, tersebar, quarter-drop, dan half-drop. Faktor-faktor yang mempengaruhi kelestarian motif batik Pekalongan ialah faktor penunjang, meliputi kesadaran masyarakat dalam mempertahankan motif batik, peran serta Pemerintah Daerah yang diwujudkan dengan didirikannya Museum Batik Pekalongan, kerjasama masyarakat dengan Unit Pelaksanaan Teknis Dinas Pariwisata terkait hak cipta karya batik, dan fasilitas untuk tempat koleksi yang memadai di Museum Batik Pekalongan. Sementara faktor penghambat meliputi kurangnya kerjasama pemerintah dan masyarakat terutama dalam hal pelestarian motif batik, fasilitas museum yang belum memadai, dan masih banyak karya cipta batik yang belum dipatenkan. Kata kunci: jenis motif, unsur bentuk motif, pola, batik.
EFEKTIVITAS SKET UNSUR GAMBAR SEBAGAI RANGSANG CIPTA ANAK DALAM PENGEMBANGAN KREATIVITAS MENGGAMBAR Gunadi, -; Syakir, -
Imajinasi Vol 6, No 2 (2010): Imajinasi
Publisher : Jurusan Seni Rupa, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Batik Pekalongan merupakan salah satu warisan budaya bangsa yang memiliki beragam jenis dan bentuk motif yang harus dilestarikan. Salah satu upaya yang dilakukan yaitu dengan didirikannya Museum Batik Pekalongan. Upaya selanjutnya yaitu dengan adanya dokumentasi koleksi motif batik Pekalongan, diharapkan masyarakat akan lebih mudah untuk mengetahui, mengenal, bahkan melestarikan warisan budaya tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dan mengetahui (a) jenis koleksi motif batik dan unsur-unsur motif batik Pekalongan yang terdapat di museum batik Pekalongan, serta (b) faktor-faktor yang mempengaruhi kelestarian motif batik Pekalongan. Ada 7 jenis motif batik Pekalongan yaitu jlamprang, buketan, terang bulan, semen, pisan bali, lung-lungan, sekar jagad. Bentuk motif menggunakan unsur motif bunga, daun, dan binatang. Isen motif batiknya yaitu ukel, sawut, cecek, cacahgori, gringsing, parang, dan kawung. Unsur rautnya bersifat geometris dan organis, sedangkan garisnya lurus, lengkung, dan zig-zag. Pola batik mencakupi perulangan paralel, berlawanan, tersebar, quarter-drop, dan half-drop. Faktor-faktor yang mempengaruhi kelestarian motif batik Pekalongan ialah faktor penunjang, meliputi kesadaran masyarakat dalam mempertahankan motif batik, peran serta Pemerintah Daerah yang diwujudkan dengan didirikannya Museum Batik Pekalongan, kerjasama masyarakat dengan Unit Pelaksanaan Teknis Dinas Pariwisata terkait hak cipta karya batik, dan fasilitas untuk tempat koleksi yang memadai di Museum Batik Pekalongan. Sementara faktor penghambat meliputi kurangnya kerjasama pemerintah dan masyarakat terutama dalam hal pelestarian motif batik, fasilitas museum yang belum memadai, dan masih banyak karya cipta batik yang belum dipatenkan. Kata kunci: jenis motif, unsur bentuk motif, pola, batik.
KASTURI, PERAJIN KERAMIK MAYONG LOR JEPARA: SEBUAH MODEL ADAPTABILITAS DALAM PENGEMBANGAN SENI TRADISI Triyanto, -
Imajinasi Vol 6, No 2 (2010): Imajinasi
Publisher : Jurusan Seni Rupa, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengkaji masalah model adaptabilitas Kasturi dalam mengembangkan usaha senitradisinya. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif. Sasaran penelitiannya model adaptabiltiasKasturi. Lokasi penelitiannya di Desa Mayong Lor Jepara. Teknik pengumpulan data menggunakanpengamatan, wawancara mendalam, dan pengumpulan bahan dokumen. Data penelitian dianalisis secarasosio-budaya dengan model siklus interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model adaptabilitas Kasturimampu digunakan untuk tetap bertahan (survive) dalam mengembangkan usaha seni tradisinya dan mampumenyesuaikan diri (adaptif) dengan tuntutan perubahan pasar. Unsur-unsur penting yang menjadi faktorpenentu adaptabilitasnya itu ialah pola berpikir yang positif, kebutuhan yang kuat untuk berkembang,pemahaman yang baik terhadap perubahan, dan strategi adaptasinya dalam menghadapi perubahan melaluiproses belajar dan modifikasi budaya. Disarankan Kasturi perlu melakukan pembukuan sederhana,pendokumentasian karya, dan pengembangan pemasaran melalui internet.Kata Kunci: Keramik, perubahan, adaptabilitas, proses belajar, modifikasi budaya

Page 1 of 1 | Total Record : 7