cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Imajinasi
ISSN : 1829930X     EISSN : 25496697     DOI : -
Core Subject : Humanities, Art,
Jurnal Seni Imajinasi merupakan jurnal seni yang dikelola oleh Jurusan Senirupa, Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) Unnes. Terbit perdana pada bulan Juli 2004. Terbit dua kali dalam setahun, yaitu pada bulan Juli dan Januari, dengan isi artikel tentang kajian atau analisis kritis dan hasil penelitian di bidang seni rupa.
Arjuna Subject : -
Articles 81 Documents
EKSPRESI SENI RUPA SISWA PESISIR DI DESA PURWOREJO KECAMATAN BONANG KABUPATEN DEMAK Setyobudi, -
Imajinasi Vol 6, No 1 (2010): Imajinasi
Publisher : Jurusan Seni Rupa, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ekspresi seni rupa, beragam dan berkembang sesuai dengan kebudayaan masyarakat yang bersangkutan. Setiap kebudayaan, di mana pun, senantiasa terdapat perbedaan, termasuk berbeda dalam pemenuhan kebutuhan estetiknya. Perbedaan budaya ini dipertegas lagi oleh perbedaan wilayah kebudayaan masyarakat Jawa, yaitu: (1) Negarigung, (2) Mancanegari, dan (3) Pesisiran. Masalah yang dikaji dalam penelitian ini adalah (1) bagaimana ekspresi seni rupa siswa pesisir di Desa Purworejo, Kecamatan Bonang, Kabupaten Demak? (2) bagaimana budaya Jawa Pesisiran tercermin dalam ekspresi seni rupa siswa di Desa Purworejo, Kecamatan Bonang, Kabupaten Demak? Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Fokus dan sasaran yang diteliti meliputi (1) ekspresi seni rupa siswa pesisir di Desa Purworejo, Kecamatan Bonang, Kabupaten Demak, dan (2) pencerminan budaya Jawa Pesisiran dalam mengekspresikan seni rupa siswa Desa Purworejo, Kecamatan Bonang, Kabupaten Demak. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan studi referensi. Data penelitian dianalisis dengan menggunakan model interaktif melalui tahapan reduksi, penyajian, dan verifikasi data. Secara umum, ekspresi seni rupa siswa pesisir di Desa Purworejo, Kecamatan Bonang, Kabupaten Demak diwujudkan dalam bentuk gambar. Ekspresi seni rupa siswa pesisir di Desa Purworejo, Kecamatan Bonang, Kabupaten Demak merupakan pencerminan budaya Jawa dan Islam tradisional. Kata Kunci: Ekspresi Seni Rupa, Siswa Pesisir, Budaya Jawa-Islam
IMPLEMENTASI PENDEKATAN TEMATIK DALAM PENGAJARAN MENGGAMBAR PADA ANAK USIA DINI Aprilia, -
Imajinasi Vol 6, No 1 (2010): Imajinasi
Publisher : Jurusan Seni Rupa, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Taman Kanak-Kanak II Pertiwi Semarang masih menggunakan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) 2004 karena Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) belum diberlakukan. TK sebagai tingkat dasar pendidikan bagi anak-anak sebelum memasuki pendidikan formal, melaksanakan pendidikan berdasarkan karakteristik anak usia dini dalam rangka pertumbuhan potensinya. Penelitian ini dilatar-belakangi oleh situasi lingkungan yang berpengaruh terhadap pengayaan tema dalam pelaksanaan pembelajaran menggambar, dengan permasalahan tentang implementasi pendekatan tematik dalam pengajaran menggambar di TK. Tujuan penelitian ini ialah menguraikan proses pengajaran menggambar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya bagi perkembangan fungsi-fungsi jiwa dan keterampilan anak. Metode yang digunakan yaitu metode deskriptif-analitis yang menggambarkan dan menguraikan pembelajaran menggambar dengan menghasilkan data secara kualitatif dalam perspektif paedagogis dan psikologis. Sasaran penelitian tentang implementasi pendekatan tematik dalam pengajaran menggambar ditinjau dari berbagai aspek, melalui hasil pengumpulan data dari pihak sekolah, orangtua, dan anak didik, yang diperoleh dengan cara observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Keabsahan data didapat dengan menggunakan teknik triangulasi, yang mendukung pelaksanaan pengajaran menggambar, kemudian dianalisis dengan model interaktif, dan diamati melalui hasil gambar anak-anak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, pengajaran menggambar dengan pendekatan tematik yang dilaksanakan di TK II Pertiwi Semarang adalah memperlancar proses pembelajaran karena penjabaran tema-tema yang terdapat dalam kurikulum tersebut mudah diterima, memberi keleluasaan bagi pengembangan fungsi-fungsi jiwa dan pelatihan bagi keterampilan motorik anak. Hasil gambar menunjukkan spontanitas goresan, kebebasan pada pilihan jenis warna, dan media yang dipakai oleh anak. Sebagai kurikulum yang berfokus pada pendidikan bagi perkembangan kemampuan anak, peran guru sangat penting, maka metode dan strategi pengajaran guru harus lebih kreatif, tidak perlu selalu memberi contoh di papan tulis, supaya anak berpikir kreatif, imajinatif, dan ekspresif. Bagi perkembangan kemampuan motoriknya, permainan teknik melalui media gambar perlu lebih beragam. Kata Kunci: implentasi, tematik, usia dini, menggambar
KAJIAN ESTETIK GAMBAR ANAK-ANAK JAWA (Studi Kasus pada Sekolah Dasar di Wilayah Mayangsari Semarang) Purwanto, -
Imajinasi Vol 6, No 1 (2010): Imajinasi
Publisher : Jurusan Seni Rupa, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hubungan manusia dengan lingkunannya sangat erat. Masyarakat di wilayah Mayangsari Semarang, memiliki ciri-ciri masyarakat yang berbudaya Jawa, dengan demikian dapat diasumsikan bahwa dalam rangka pemenuhan kebutuhan estetis anggota masyarakat tersebut termasuk di dalamnya anak-anak tentunya menggunakan bingkai nilai-nilai budaya Jawa. Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini ialah bagaimana relasi antara ungkapan gambar buatan anak-anak dengan nilai-nilai budaya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan observasi sebagai teknik pengumpulan data yang utama. Hasil penelitian menunjukkan bahwa anak-anak yang tinggal, di wilayah tersebut, hasil gambarnya cenderung merefleksikan ciri-ciri nilai estetika Jawa. Ciri-ciri tersebut antara lain: komposisi simetris, manusia dipandang sebagai bagian dari alam, ada kecenderungan menghias, ungkapan gambar involutif, dan memiliki kedekatan dengan objek atau benda produk budaya Jawa. Kata Kunci: Estetik, gambar anak-anak, budaya Jawa
GAMBAR ANAK PENDERITA RETARDASI MENTAL: STUDI KASUS DI SLB-C YASPENLUB DEMAK * Nisa, Choirun
Imajinasi Vol 6, No 1 (2010): Imajinasi
Publisher : Jurusan Seni Rupa, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Anak retardasi mental adalah anak-anak yang memiliki gangguan atau ketidakmampuan dalam kecerdasan, tidak hanya lemah dalam fungsi kognitif tetapi juga psikomotorik. Masalah yang dikaji: (1) Bagaimanakah subjek gambar yang diekspresikan oleh anak penderita retardasi mental siswa SLB-C Yaspenlub Demak?, (2) Bagaimanakah pemilihan perwujudan unsur gambar anak penderita retardasi mental siswa SLB-C Yaspenlub Demak? Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Sasaran penelitian ini adalah ekspresi subjek gambar, perwujudan unsur gambar, dan karakteristik gambar anak penderita retardasi mental di SLB- C Yaspenlub Demak. Teknik pengumpulan data yang digunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan melalui reduksi data, sajian data, dan penarikan simpulan atau verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa subjek gambar yang diekspresikan anak adalah benda- benda dan lingkungan alam yang ada di sekitarnya. Unsur-unsur gambar yang ditampilkan sebatas raut- raut geometris yang tidak sempurna, dengan garis “mlethot” dan warna yang terkesan berbentuk coretan, masih terkesan semampunya. Saran yang dapat dikemukakan adalah supaya merangsang kebebasan anak mengungkapkan imajinasi dengan metode pembelajaran menggambar bebas dengan tema yang ditentukan. Memberikan pengetahuan dan pelatihan yang maksimal tentang cara mewarnai yang baik, karena menggambar dan mewarnai adalah sarana pengembang kreativitas anak. Kata Kunci : retardasi mental, gambar, gambar anak
PEMBUATAN CD DOKUMENTASI HASIL KARYA MAHASISWA DAN EFEKTIVITAS PEMANFAATANNYA DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN ILUTRASI PADA JURUSAN SENI RUPA FBS UNNES Syakir, -
Imajinasi Vol 6, No 1 (2010): Imajinasi
Publisher : Jurusan Seni Rupa, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini diarahkan pada pengembangan pembelajaran dalam mata kuliah ilustrasi pada Jurusan Seni Rupa FBS Unnes dengan pembuatan dan pemanfaatan CD dokumentasi hasil karya mahasiswa sebagai metode stimulasi. Hasil yang diharapkan yaitu ditemukannya gambaran yang jelas tingkat efektivitas pemanfaatan CD dokumentasi hasil karya mahasiswa sebagai metode stimulasi dalam peningkatan pembelajaran Ilustrasi pada Jurusan Seni Rupa FBS UNNES. Khususnya dalam mengawali dan menyelesaikan tugas praktik dengan cepat, melakukan penggarapan dan penyelesaian tugas praktik yang optimal, serta termotivasi dalam meraih hasil yang baik. Tujuan yang ingin dicapai dari pelaksanaan penelitian ini adalah untuk: (1) melakukan langkah-langkah pendokumentasian hasil karya ilustrasi mahasiswa, (2) mengetahui cara pemanfaatan CD dokumentasi hasil karaya ilustrasi mahasiswa dalam pembelajaran Ilustrasi, (3) menemukan gambaran yang jelas tentang efektivitas pemanfaatan CD dokumentasi hasil karya ilustrasi mahasiswa dalam meningkatkan pembelajaran Ilustrasi. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara mendalam (in-depth interviewing), angket, dan studi dokumenter. Validitas data dalam penelitian ini diupayakan dengan cara yang disebut triangulasi data. Analisis data mencakup tiga alur kegiatan sebagai suatu sistem, yaitu reduksi data, sajian data, dan penarikan kesimpulan. Ketiga komponen analisis tersebut aktivitasnya dilakukan dalam bentuk interaktif dengan proses pengumpulan data sebagai suatu proses siklus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemanfaatan CD dokumentasi hasil karya mahasiswa dalam pembelajaran Mata Kuliah Ilustrasi sangat efektif mengatasi masalah yang dirasakan mahasiswa dan menunjang pembelajaran tersebut. Efektivitas tersebut dapat dilihat dari beberapa aspek yaitu: (1) menambah kejelasan materi program latihan dalam mata kuliah Ilustrasi, (2) memberikan gambaran awal dengan cepat tentang tugas praktik yang diberikan, (3) membantu mahasiswa dalam menemukan dan mengembangkan gagasan dengan cepat tentang tugas praktik yang diberikan sehingga bisa mempercepat dalam menuangkan gagasan, (4) sangat membantu dalam pencapaian target teknis penggarapan dan penyelesaian karya yang diharapkan, (5) sangat membantu dalam memacu dan meningkatkan motivasi bejarar mahasiswa, (6) sangat efektif sebagai cara pengarsipan dan pendokumentasian karya mahasiswa. Kata Kunci: ilustrasi, efektivitas, dokumentasi, pemanfaatan.
METAFORA, METONIMIA, SINEKDOK, DAN IRONI DALAM KARYA SENI RUPA: STUDI KASUS ILUSTRASI EDITORIAL KOMPAS Ruswondho, -
Imajinasi Vol 6, No 1 (2010): Imajinasi
Publisher : Jurusan Seni Rupa, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam komunikasi verbal (linguistik) baik pada percakapan sehari-hari maupun karya sastra sering digunakan gaya bahasa perumpamaan, seperti: metafora, metonimia, sinekdok, dan ironi. Gaya bahasa tersebut adalah sekumpulan teks yang merupakan sistem tanda untuk mencapai sasaran komunikatif dan estetiknya. Teks non verbal seperti: seni lukis, ilustrasi, poster juga terdiri atas sistem tanda yang berfungsi untuk berkomunikasi. Atas dasar tersebut, penelitian ini mengkaji apakah sistem gaya bahasa tersebut berlaku pada komunikasi secara non verbal khususnya pada ilustrasi editorial koran Kompas. Tujuan penelitian untuk menjelaskan sistem kerja gaya bahasa perumpamaan pada bahasa visual. Penelitian mengunakan pendekatan kualitatif dengan metode semiotika strukturalis. Teknik pengambilan data melalui dokumentasi, observasi, dan wawancara. Analisis data dilakukan terhadap struktur elemen rupa ilustrasi editorial koran Kompas sebagai teks yang berfungsi tanda. Analisis dilakukan secara bertahap melalui pendekatan heuristik, hermeneutik, dan analisis domain. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa 35 sampel ilustrasi editorial koran Kompas yang terbit dari bulan Juni sampai September 2008 terdapat penggunaan majas metafora 60%, metonimia 23%, sinekdok 11%, dan ironi 6%. Metafora bekerja secara paradigmatik. Metonimia bekerja secara sintagmatik total. Sinekdok bekerja secara sintagmatik sebagian. dan, ironi bekerja secara sintagmatik oposisi. Saran yang dapat dianjurkan kepada mahasiswa seni rupa sebagai calon ilustrator, pelukis, atau desainer agar dapat menggunakan model gaya bahasa perumpamaan dalam penciptaan karya seninya agar lebih komunikatif . Kepada para pendidik, agar gaya perumpamaan dalam bahasa visual dapat dijadikan sebagai model pengajaran pada mata kuliah praktik pencipaan karya. Kata kunci: sintagmatik, paradigmatik, signifier, dan signified
SENI RUPA DALAM PERSPEKTIF METODOLOGI PENCIPTAAN: REFLEKSI ATAS INTUITIF DAN METODIS Mujiyono, -
Imajinasi Vol 6, No 1 (2010): Imajinasi
Publisher : Jurusan Seni Rupa, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penciptaan karya seni rupa baik yang intuitif dan metodis pada hakikatnya merupakan sebuah kerja ilmiah. Keduanya telah melewati prosedur tahapan metodologis mulai dari penetapan subjek dan objek penciptaan, landasan teoretik atau empirik sampai mencakupi metode-metode penciptaan yang dibarengi dengan teknik dan cara-cara untuk mewujudkannya. Intuitif dan metodis adalah konsep yang muncul ketika dalam proses kreatif terdapat kecenderungan dua tipikal yang cara kerjanya kontras. Intuitif lebih spontan sedangkan proses kreatif metodis lebih prosedural dan terencana. Keduanya adalah dua tipe metode proses kreatif yang berada pada tataran hardware. Sebuah komponen alat yang memandu kegiatan penciptaan karya secara operasional. Di sisi lain, baik metode intuitif maupun metodis dipandu oleh perangkat atau alat metodologis yang lebih tinggi tingkat abstraknya, yakni paradigma, pendekatan, dan teori. Komponen alat tersebut sebagai software karena sifatnya menggerakkan alat yang bersifat hardware yang lebih operasional, yakni metode, teknik, dan cara berkarya. Kata Kunci: metodologis, paradigma, metode, dan intuitif.
PENINGKATAN KUALTAS PEMBELAJARAN KERAJINAN BATIK DENGAN MODEL LESSON STUDY PADA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SENI KERAJINAN FBS UNY Ismadi, -
Imajinasi Vol 6, No 2 (2010): Imajinasi
Publisher : Jurusan Seni Rupa, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses dan hasil pembelajaran kerajinan batik dengan mengunakan model lesson study pada Program Studi Pendidikan Seni Kerajinan, Jurusan Pendidikan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) Universitas Negeri Yogyakarta (UNY). Subyek penelitian adalah mahasiswa semester V Program Studi Pendidikan Seni Kerajinan FBS UNY. Penelitian didesain sebagai Penelitian Tindakan Kelas(PTK) dengan langkah penelitian yang mengacu pada model Kemmis dan Metaggart, dilaksanakan dalam dua siklus. Pengambilan data mealui observasi wawancara, dan dokumentasi, sedangkan analisis data secara kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setelah adanya refleksi dan pembahasan bersama tim kemudian dilakukan berbagai tindakan di antaranya pembenahan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), penerapan metode pembelajaran yang mendukung, juga penguasaan dosen pada saat melakukan pembelajaran dikelas, memperlihatkan adanya peningkatan pembelajaran. Hal itu ditunjukkan dengan beberapa indikasi adanya perubahan perilaku belajar mahasiswa yakni mengikuti pembelajaran dengan tepat waktu, memperhatikan apa yang disampaikan dosen, dan interaksi yang cukup aktif. Dari hasil evaluasi pembelajaran setiap kompetensi, terlihat adanya peningkatan yang ditunjukkan dengan semakin meningkatnya nilai harian para mahasiswa. Kata kunci: pembelajaran batik, lesson study, peningkatan pembelajaran
PENAKSIRAN KEBUTUHAN PENGUAT KOMPETENSI PROFESIONAL MAHASISWA JURUSAN SENI RUPA FBS UNNES Syafii, -
Imajinasi Vol 6, No 2 (2010): Imajinasi
Publisher : Jurusan Seni Rupa, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Jurusan Seni Rupa FBS Unnes mengelola program studi S1 Pendidikan Seni Rupa dan Seni Rupa dengan membekali mahasiswanya di samping sejumlah mata kuliah wajib juga pilihan. Mata kuliah pilihan sebagai penguat kompetensi profesional mahasiswa Jurusan Seni Rupa telah ditetapkan dalam kurikulum yang pengembangannya tanpa melihat kebutuhan nyata mahasiswa. Masalah penelitian ini adalah (1) Bagaimanakah relevansi mata kuliah pilihan yang telah ditentukan oleh Jurusan Seni Rupa FBS Unnes dengan kebutuhan mahasiswa? (2) Kompetensi profesional penguat apakah yang diperlukan mahasiswa Jurusan Seni Rupa FBS Unnes di luar yang telah ditentukan dalam mata kuliah pilihan?, dan (3) Bagaimanakah peta kompetensi profesional penguat mahasiswa Jurusan Seni Rupa FBS Unnes dalam bentuk mata kuliah pilihan? Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, khususnya deskriptif kuantitatif. Populasi penelitian ini adalah mahasiswa program S1 Jurusan Seni Rupa FBS Unnes yang terdaftar pada tahun 2008/ 2009. Sampel penelitian diambil secara aksidental. Teknik pengumpulan data penelitian ini adalah angket. Sesuai dengan pendekatan yang dipilih, teknik analisis data digunakan statistik deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mata kuliah yang dianggap relevan bagi mahasiswa program studi Pendidikan Seni Rupa secara urut adalah Desain Interior, Seni Lukis Potret, Gambar Ilustrasi Buku, Gambar Potret, Desain Taman, Desain Poster, Lukis Batik, Kajian Seni Rupa Anak, Seni Grafis Terapan, dan Gambar Alam Benda. Mahasiswa program studi Seni Rupa Konsentrasi Desain Komunikasi Visual menganggap relevan mata kuliah Desain Web, Fotografi Terapan, Animasi Kartun, Kajian Merk & Periklanan, dan Reprografis. Sementara untuk program Seni Rupa Murni menganggap relevan untuk mata kuliah Fotografi Terapan, Esei Kritik Seni Rupa, Seni Rupa Alternatif, Kajian Seni Rupa Nusantara, dan Kajian Semiotika Visual. Kompetensi lain yang dibutuhkan oleh mahasiswa, khususnya program studi Pendidikan Seni Rupa sebagai penguatan kompetensi profesionalnya adalah mata kuliah Fotografi, Ornamen Nusantara, dan Karikatur. Peta mata kuliah pilihan sebagai penguat kompetensi profesional mahasiswa Jurusan Seni Rupa, bagi mahasiswa Pendidikan Seni Rupa ada sejumlah mata kuliah pilihan yang diunggulkan yakni Gambar Potret, Desain Taman, Desain Interior, dan Lukis Batik. Bagi mahasiswa Seni Rupa Konsentrasi Desain Komunikasi Visual adalah Animasi Kartun, Desain Web, dan Fotografi Terapan. Sementara bagi mahasiswa Seni Rupa Konsentrasi Murni adalah Fotografi Terapan, Seni Rupa Wayang, dan Kajian Semiotika Visual. Saran yang dikemukakan berdasarkan penelitian ini adalah (1) perlu segera disiapkan berbagai sarana yang diperlukan terkait dengan perangkat dan media pembelajaran dan penyiapan fasilitas laboratorium mata kuliah pilihan yang sesuai kebutuhan mahasiswa, dan (2) mata kuliah pilihan perlu disesuaikan dengan kebutuhan mahasiswa. Kata Kunci: penaksiran kebutuhan; mata kuliah pilihan; kompetensi profesional
IMPLEMENTASI CREATIVE PROBLEM SOLVING DALAM PEMBELAJARAN MENGGAMBAR: UPAYA PENINGKATAN KREATIVITAS SISWA SEKOLAH DASAR Ismiyanto, -
Imajinasi Vol 6, No 2 (2010): Imajinasi
Publisher : Jurusan Seni Rupa, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Setiap anak pada hakikatnya dilahirkan membawa potensi kreatif. Potensi ini patut ditingkatkembangkan sesuai dengan kapasitas masing-masing, agar mampu mengarungi kehidupan global yang penuh tantangan dan ketidakpastian. Peningkatan dan pengembangan potensi tersebut juga menjadi tanggung jawab sekolah dasar (SD) melalui penyelenggaraan pembelajaran. Guru SD sebagai manajer pembelajaran diharapkan mampu merancang sekaligus melaksanakan kegiatan pembelajaran, termasuk pembelajaran menggambar yang belum kondusif bagi peningkatan kreativitas anak. Masalah penelitian ini adalah bagaimanakah bentuk implementasi dan keberdayaan Model Creative Problem Solving bagi peningkatan kreativitas anak SD dalam pembelajaran menggambar? Pendekatan penelitian ini adalah kualitatif. Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis datanya digunakan model interaktif melalui reduksi data, sajian data, dan verifikasi data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran menggambar belum dilaksanakan di setiap SD dan pembelajarannya acapkali sebagai pengisi waktu luang, juga belum kondusif bagi pengembangan kreativitas anak. Pembelajaran menggambar dilakukan dengan pemberian contoh atau menggambar bebas (baca ‘sesuka hati’) dan hanya sebagian kecil pelaksanaan pembelajaran dengan penyajian topik. Creative Problem Solving sebagai pendekatan pembelajaran belum familiar bagi para guru, sehingga hanya sebagian kecil yang mampu mengimplementasikan dalam pembelajaran menggambar secara konsisten, sesuai dengan langkah dan karakteristik setiap langkah pembelajarannya. Pembelajaran menggambar dengan Creative Problem Solving, apabila dikelola oleh guru yang profesional, secara signifikan dan efektif mampu meningkatkan kreativitas anak, terutama dalam mengekspresikan unsur gambar. Kata Kunci: Implementasi, Creative Problem Solving, Pembelajaran Menggambar, Kreativitas, Anak SD