cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal Geografi : Media Informasi Pengembangan dan Profesi Kegeografian
ISSN : 25493078     EISSN : 25493094     DOI : -
Core Subject : Science,
Jurnal Geografi : Media Informasi Pengembangan dan Profesi Kegeografian welcomes high-quality, original and well-written manuscripts on any of the following topics: 1. Geomorphology 2. Climatology 3. Biogeography 4. Soils Geography 5. Population Geography 6. Behavioral Geography 7. Economic Geography 8. Political Geography 9. Historical Geography 10. Geographic Information Systems 11. Cartography 12. Quantification Methods in Geography 13. Remote Sensing 14. Regional development and planning 15. Disaster
Arjuna Subject : -
Articles 21 Documents
Search results for , issue "Vol 4, No 1 (2007)" : 21 Documents clear
KONSEP PENGEMBANGAN WILAYAH DAN PENATAAN RUANG INDONESIA DI ERA OTONOMI DAERAH hariyanto, -
Jurnal Geografi Vol 4, No 1 (2007): January 2007
Publisher : Jurnal Geografi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia sebagai negara besar dengan kompleksitas yang dimiliki membutuhkan adanya suatu perencanaan ruang yang matang dan terkoordinasi dengan baik. Konsep pengembangan wilayah dan penataan ruang yang begitu banyak,perlu dipadukan dalam implementasinya mengingat keragaman potensi fisik-sosial-ekonomi-dan budaya.Pada bagian selanjutnya,dipaparkan isu-isu strategi penyelenggaraan penataan ruang di Indonesia kaitanya dengan pelaksanaan otonomi daerah.Pada bagian akhir dari tulisan ini disampaikan kebijakan dan strategi penataan ruang yang dilakukan pemerintah dalam upaya mewujudkan tujuan dan sasaran pengembangan wilayah sekaligus mengatasi berbagai permasalahan aktuan pembangunan Kata kunci : Pengembangan wilayah, penataan ruang, otonomi daerah
POLA-POLA PEMANFAATAN LAHAN DAN DEGRADASI LINGKUNGAN PADA KAWASAN PERBUKITAN Juhadi, -
Jurnal Geografi Vol 4, No 1 (2007): January 2007
Publisher : Jurnal Geografi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pola-pola pemanfaatan lahan khususnya pada kawasan perbukitan (upland area) cenderung membawa dampak pada degradasi lingkungan, dan itu merupakan ancaman serius bagi kehidupan masa kini dan bagi generasi mendatang. Gagalnya pengembangan teknologi usahatani konservasi di pedesaan lahan kering perbukitan dan dataran tinggi dapat dipandang sebagai gagalnya upaya perbaikan lingkungan dan khususnya kawasan perbukitan. Hal ini dapat dimaknai sebagai semakin mendekatnya ancaman terhadap kehidupan masyarakat secara keseluruhan, terutama masyarakat pedesaan. Sementara itu, sumberdaya alam terutama lahan yang tersedia sangat terbatas, sehingga apabila dalam pemanfaatannya tidak disertai dengan upaya-upaya untuk mempertahankan fungsi dan kemampuannya akan dapat menimbulkan kerusakan dan mengancam kelestarian sumberdaya lahan tersebut. Pola pemanfaatan lahan pada kawasan perbukitan (upland area) umumnya berupa kebun campuran; kebun sejenis, permukiman, hutan dan semak belukar; persawahan dan palawija. Pola-pola pemanfaatan lahan tersebut cenderung mengalami perubahan dari waktu kewaktu. Pola-pola perubahan pemanfaatan lahan tersebut dipengaruhi oleh dinamika factor geobiofisik lahan, sosial budaya, dan ekonomi. Keterkaitan hubungan di antara faktor-faktor di muka dalam pemanfaatan lahan akan berdampak pada gradasi ekologis yang bervaraisi. Kata kunci: pola-pola pemanfaatan lahan, kawasan perbukitan, degradasi lingkungan
PELUANG KERJA NON-FARM DI PERDESAAN (KAJIAN TEORETIS STRATEGI PENGENTASAN KEMISKINAN DI PERDESAAN) Santoso, Apik Budi
Jurnal Geografi Vol 4, No 1 (2007): January 2007
Publisher : Jurnal Geografi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendekatan pengembangan peluang kerja non-farm sekurang-kurangnya mempunyai dua keuntungan. Pertama, pendekatan ini secara tidak langsung dapat meningkatkan kepercayaan diri dan merangsang munculnya motivasimotivasi baru dalam diri pekerja. Kedua, pendekatan ini secara tidak langsung dapat merangsang pertumbuhan ekonomi nasional melalui proses consumption linkages, backward linkages, dan forward linkages.Seiring dengan penerapan strategi diversifikasi usaha tani dan penigkatan peluang kerja non-farm, perlu diperhatikan juga karakteristik masyarakat perdesaan yang masih tradisional untuk dapat diubah menjadi pemikiran-pemikiran yang maju, sehingga masyarakat perdesaan mulai terbuka terhadap inovasi, informasi yang positif, dan teknologi baru yang dapat meningkatkan kualitas dirinya dan meningkatkan taraf ekonominya. Kata Kunci: Non-farm, pengentasan kemiskinan, perdesaan
DAMPAK PERKEMBANGAN PERMUKIMAN TERHADAP PERLUASAN BANJIR GENANGAN DI KOTA SEMARANG Putro, Saptono; Hayati, Rahma
Jurnal Geografi Vol 4, No 1 (2007): January 2007
Publisher : Jurnal Geografi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Semakin bertambahnya penduduk perkotaan akibat pertumbuhan alami dan urbanisasi, kota semakin memerlukan fasilitas-fasilitas pendukung terutama perumahan. Pembangunan perumahan selalu memerlukan lahan yang sudah ada, sehingga merubah penggunaan lahan dari non perumahan/perkarangan ke perumahan/ permukiman dan sarana jalan. dirumuskan permasalahan sebagat berikut, apakah terjadinya banjir genangan merupakan dampak dan adanya perubahan fungsi lahan dari daerah penampungan menjadi lahan permukiman?Daerah manakah yang mengalamiperubahan penggunaan lahan menjadi permukiman /terbangun antara tahun 1980 sampai tahun 2000?daerah manakah yang mengalami banjir genangan antara tahun 1980 sampai tahun 2000?. Ada beberapa tujuan penelitian ini adalah: mengetahui dampak dari pembangunan daerah permukiman terhadap perluasan banjir genangan di Kota Semarang, menganalisis penyebaran daerah permukiman dan perluasan daerah yang mengalami banjir genangan selama, periode tahun 1980 sampai tahun 2000. Dalam penelitian ini data yang diolah merupakan data sekunder dari peta peta agihan banjir dan peta-peta tata-guna lahan dari tahun 1980 dan tahun 2000 ( kisaran 20 tahunan), Variabel penelitian meliputi,tata guna lahan, luas area terbangun/Permukiman, luas Area Banjir Genangan. Teknik analisa data perkembangan permukiman dan banjir genangan di buat tabel dan di prosentasekan, selanjutnya dianalisa dengan secara diskripsi dan prosentase. Angka Pertumbuhan permukiman rata-rata dari tahun 1980 sampai 2000 sebesar  3,95 % pertahun. Angka Pertumbuhan Banjir Genangan dari tahun 1980 sampai tahun 1987 sebesar 8,41 % pertahun, sedangkan dari tahun 1987 sampai tahun 2000 sebesar 1,93 % pertahun, dan pertumbuhan rata rata pertahun dari tahun 1987 sampai tahun 2000 sebesar 4,98 %. Perkembangan yang sangat mencolok adalah luasan banjir genangan dari tahun 1980 – 1987 hanya dalam 7 tahun rata-rata pertahun mencapai 8,41%, hal tersebut disebabkan dibangunnya perumahan Tanah Mas di areal pertambakan dan pembuatan Jalan Lingkar Utara yang menghambat laju aliran air ke laut. Kata Kunci : Permukiman, banjir genangan, dampak
KAJIAN EVALUASI KESESUAIAN LAHAN PERMUKIMAN DENGAN TEKNIK SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG) Setyowati, Dewi Liesnoor
Jurnal Geografi Vol 4, No 1 (2007): January 2007
Publisher : Jurnal Geografi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pemukiman merupakan tempat yang sangat diperlukan oleh manusia sebagai tempat tinggal dan melakukan segala aktivitas hidupnya. Pertambahan jumlah penduduk mempengaruhi kebutuhan akan permukiman. Namun kenyataannya luas lahan tetap tidak berubah, sehingga nilai tanah menjadi mahal dan masyarakat tetap membangun walaupun sebenarnya lahan tersebut tidak layak untuk dibangun. Inventarisasi data yang akurat tentang identifikasi kelayakan suatu lahan untuk permukiman sangat diperlukan, namun pada kenyataannya data tersebut sulit diperoleh. Teknologi Sistem Informasi Geografis sangat membantu dalam upaya inventarisasi dan penyajian data dalam bentuk peta, Hasil inventarisasi dan evaluasi kesesuaian lahan untuk keperluan kawasan permukiman sangat diperlukan, data ini akan memberikan sumbangan pemikiran bagi instansi terkait maupun masyarakat pengguna lahan dalam rangka pembangunan permukiman sehingga terjadi keselarasan dengan lingkungan alam. Kota Semarang terdapat 4 kelas kesesuaian lahan yaitu kelas S2 (sesuai), kelas S3 (sesuai dengan beberapa hambatan) dan kelas N1 (tidak sesuai) dan kelas N2 (sangat tidak sesuai). Kelas kesesuaian S2 meliputi kawasan seluas 5.549 hektar (36,9%), kelas S3 meliputi daerah seluas 944 hektar (6,3%), kelas N1 meliputi daerah seluas 8.059 hektar (53,5%), dan kelas N2 seluas 503 hektar (3,4%). Faktor penghambat atau pembatas yang dominan kelas kesesuaian lahan di Kota Semarang adalah kemiringan lereng, kekuatan batuan, kembang kerut tanah, jalur patahan, bahaya erosi, dan bahaya longsor. Kata kunci: SIG, mitigasi rawan bencana
AGIHAN DAN KESESUAIAN MEDAN UNTUK PERMUKIMAN (STUDI KASUS PEMBANGUNAN PERUMAHAN DI KECAMATAN TUGU DAN NGALIYAN KOTA SEMARANG) Sriyanto, -
Jurnal Geografi Vol 4, No 1 (2007): January 2007
Publisher : Jurnal Geografi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Satuan medan sebagai satuan analisis dibuat berdasarkan hasil tumpang-susun (overlay) antara peta geomorfologi, geologi, kelas lereng dan tanah. Metode survei dilakukan pada satuan medan terpilih berdasarkan pada tanah yang sama, sedangkan karakteristik fisik selengkapnya dianalisis berdasarkan variabel pada satuan medan lainnya, seperti : bentuklahan, batuan dan kemiringan lereng. Parameter kesesuaian medan untuk permukiman di daerah penelitian, telah ditentukan sebanyak 17 variabel, yakni meliputi : kemiringan lereng, daya dukung tanah, aktivitas lempung, panjang pengerutan tanah, indeks plastisitas, tekstur, indurasi batuan, indeks keausan batuan, bahan kasar, drainase permukaan, permeabilitas, tahan geser tanah, erosi, kerapatan alur, kedalaman alur, air tanah dan banjir. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (a) di daerah penelitian hanya terdapat dua variasi kualitas medan yang tercermin pada kesesuaian medan kelas sedang (SD) yang teragihkan pada areal seluas 54,0524 km2 (72,33 %) dan kelas buruk (BR) teragihkan pada areal seluas 20,6822 km2 (27,67 %), (b) lokasi perumahan umumnya terdapat pada satuan medan dengan kelas sedang (SD) mencakup wilayah seluas 354 ha atau 79,37 % dari seluruh lokasi perumahan di daerah penelitian. Kata kunci : satuan medan, evaluasi medan, kesesuaian medan permukiman
PENINGKATAN DAYA SERAP MAHASISWA TAHUN AKADEMIK 2005/2006 PADA MATA KULIAH GEOLOGI UMUM MELALUI METODE STUDI LAPANGAN TERSTRUKTUR DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO Suwarno, -
Jurnal Geografi Vol 4, No 1 (2007): January 2007
Publisher : Jurnal Geografi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan daya serap mahasiswa tahun akademik 2005/2006 pada mata kuliah geologi umum melalui metode studi lapangan terstruktur. Metode penelitian ini adalah melalui tindakan kelas, yaitu melalui tindakan yang terdiri dari satu siklus dan menggunakan pendekatan untuk memahami materi geologi dengan penyampaian materi di kelas dan pada akhir siklus dilakukan studi lapangan yang mengambil lokasi di laboratorium alam Karangsambung Kebumen. Hasil dari penelitian ini adalah perkuliahan dilaksanakan dikatakan cukup baik dengan adanya peningkatan daya serap mahasiswa sehingga dapat : meningkatkan motivasi belajar mahasiswa, membangkitkan kemandirian belajar mahasiswa, memupuk rasa tanggung jawab mahasiswa, dan meningkatkan keaktifan belajar dan mengikuti proses pembelajaran mahasiswa. Kata kunci : Daya serap, studi lapangan
POLA-POLA PEMANFAATAN LAHAN DAN DEGRADASI LINGKUNGAN PADA KAWASAN PERBUKITAN Juhadi, -
Jurnal Geografi : Media Informasi Pengembangan dan Profesi Kegeografian Vol 4, No 1 (2007): January 2007
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jg.v4i1.108

Abstract

Pola-pola pemanfaatan lahan khususnya pada kawasan perbukitan (upland area) cenderung membawa dampak pada degradasi lingkungan, dan itu merupakan ancaman serius bagi kehidupan masa kini dan bagi generasi mendatang. Gagalnya pengembangan teknologi usahatani konservasi di pedesaan lahan kering perbukitan dan dataran tinggi dapat dipandang sebagai gagalnya upaya perbaikan lingkungan dan khususnya kawasan perbukitan. Hal ini dapat dimaknai sebagai semakin mendekatnya ancaman terhadap kehidupan masyarakat secara keseluruhan, terutama masyarakat pedesaan. Sementara itu, sumberdaya alam terutama lahan yang tersedia sangat terbatas, sehingga apabila dalam pemanfaatannya tidak disertai dengan upaya-upaya untuk mempertahankan fungsi dan kemampuannya akan dapat menimbulkan kerusakan dan mengancam kelestarian sumberdaya lahan tersebut. Pola pemanfaatan lahan pada kawasan perbukitan (upland area) umumnya berupa kebun campuran; kebun sejenis, permukiman, hutan dan semak belukar; persawahan dan palawija. Pola-pola pemanfaatan lahan tersebut cenderung mengalami perubahan dari waktu kewaktu. Pola-pola perubahan pemanfaatan lahan tersebut dipengaruhi oleh dinamika factor geobiofisik lahan, sosial budaya, dan ekonomi. Keterkaitan hubungan di antara faktor-faktor di muka dalam pemanfaatan lahan akan berdampak pada gradasi ekologis yang bervaraisi. Kata kunci: pola-pola pemanfaatan lahan, kawasan perbukitan, degradasi lingkungan
PENINGKATAN DAYA SERAP MAHASISWA TAHUN AKADEMIK 2005/2006 PADA MATA KULIAH GEOLOGI UMUM MELALUI METODE STUDI LAPANGAN TERSTRUKTUR DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO Suwarno, -
Jurnal Geografi : Media Informasi Pengembangan dan Profesi Kegeografian Vol 4, No 1 (2007): January 2007
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jg.v4i1.113

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan daya serap mahasiswa tahun akademik 2005/2006 pada mata kuliah geologi umum melalui metode studi lapangan terstruktur. Metode penelitian ini adalah melalui tindakan kelas, yaitu melalui tindakan yang terdiri dari satu siklus dan menggunakan pendekatan untuk memahami materi geologi dengan penyampaian materi di kelas dan pada akhir siklus dilakukan studi lapangan yang mengambil lokasi di laboratorium alam Karangsambung Kebumen. Hasil dari penelitian ini adalah perkuliahan dilaksanakan dikatakan cukup baik dengan adanya peningkatan daya serap mahasiswa sehingga dapat : meningkatkan motivasi belajar mahasiswa, membangkitkan kemandirian belajar mahasiswa, memupuk rasa tanggung jawab mahasiswa, dan meningkatkan keaktifan belajar dan mengikuti proses pembelajaran mahasiswa. Kata kunci : Daya serap, studi lapangan
PELUANG KERJA NON-FARM DI PERDESAAN (KAJIAN TEORETIS STRATEGI PENGENTASAN KEMISKINAN DI PERDESAAN) Santoso, Apik Budi
Jurnal Geografi : Media Informasi Pengembangan dan Profesi Kegeografian Vol 4, No 1 (2007): January 2007
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jg.v4i1.109

Abstract

Pendekatan pengembangan peluang kerja non-farm sekurang-kurangnya mempunyai dua keuntungan. Pertama, pendekatan ini secara tidak langsung dapat meningkatkan kepercayaan diri dan merangsang munculnya motivasimotivasi baru dalam diri pekerja. Kedua, pendekatan ini secara tidak langsung dapat merangsang pertumbuhan ekonomi nasional melalui proses consumption linkages, backward linkages, dan forward linkages.Seiring dengan penerapan strategi diversifikasi usaha tani dan penigkatan peluang kerja non-farm, perlu diperhatikan juga karakteristik masyarakat perdesaan yang masih tradisional untuk dapat diubah menjadi pemikiran-pemikiran yang maju, sehingga masyarakat perdesaan mulai terbuka terhadap inovasi, informasi yang positif, dan teknologi baru yang dapat meningkatkan kualitas dirinya dan meningkatkan taraf ekonominya. Kata Kunci: Non-farm, pengentasan kemiskinan, perdesaan

Page 1 of 3 | Total Record : 21


Filter by Year

2007 2007


Filter By Issues
All Issue Vol 20, No 2 (2023) Vol 20, No 1 (2023) Vol 19, No 2 (2022) Vol 19, No 1 (2022) Vol 18, No 2 (2021): In progress [July 2021] Vol 18, No 2 (2021) Vol 18, No 1 (2021): January Vol 18, No 1 (2021) Vol 17, No 2 (2020): July Vol 17, No 2 (2020) Vol 17, No 1 (2020): January Vol 17, No 1 (2020) Vol 16, No 2 (2019) Vol 16, No 2 (2019): July Vol 16, No 1 (2019): January Vol 16, No 1 (2019) Vol 15, No 2 (2018): July 2018 Vol 15, No 1 (2018): January 2018 Vol 15, No 2 (2018) Vol 15, No 1 (2018) Vol 14, No 2 (2017): July 2017 Vol 14, No 1 (2017): January 2017 Vol 14, No 1 (2017): January 2017 Vol 14, No 2 (2017) Vol 14, No 1 (2017) Vol 13, No 2 (2016): July 2016 Vol 13, No 2 (2016): July 2016 Vol 13, No 1 (2016): January 2016 Vol 13, No 1 (2016): January 2016 Vol 13, No 2 (2016) Vol 13, No 1 (2016) Vol 12, No 2 (2015): July 2015 Vol 12, No 2 (2015): July 2015 Vol 12, No 1 (2015): January 2015 Vol 12, No 1 (2015): January 2015 Vol 12, No 2 (2015) Vol 12, No 1 (2015) Vol 11, No 2 (2014): July 2014 Vol 11, No 2 (2014): July 2014 Vol 11, No 1 (2014): January 2014 Vol 11, No 1 (2014): January 2014 Vol 11, No 2 (2014) Vol 11, No 1 (2014) Vol 10, No 2 (2013): July 2013 Vol 10, No 2 (2013): July 2013 Vol 10, No 2 (2013) Vol 8, No 2 (2011): July 2011 Vol 8, No 2 (2011): July 2011 Vol 8, No 1 (2011): January 2011 Vol 8, No 1 (2011): January 2011 Vol 8, No 2 (2011) Vol 8, No 1 (2011) Vol 7, No 2 (2010): July 2010 Vol 7, No 2 (2010): July 2010 Vol 7, No 1 (2010): January 2010 Vol 7, No 1 (2010): January 2010 Vol 7, No 2 (2010) Vol 7, No 1 (2010) Vol 6, No 2 (2009): July 2009 Vol 6, No 2 (2009): July 2009 Vol 6, No 2 (2009) Vol 4, No 2 (2007): July 2007 Vol 4, No 2 (2007): July 2007 Vol 4, No 1 (2007): January 2007 Vol 4, No 1 (2007): January 2007 Vol 4, No 2 (2007) Vol 4, No 1 (2007) More Issue