cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
Pendidikan Dasar
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Education,
Arjuna Subject : -
Articles 93 Documents
Pengaruh Anemia Terhadap Konsentrasi Belajar Anak Sekolah Dasar Veni Indrawati,
Pendidikan Dasar Vol 5, No 1 (2004)
Publisher : Pendidikan Dasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini mempelajari pengaruh anemia terhadap konsentrasi belajar anak sekolah dasar di kecamatan Jombang kabupaten Jombang. Populasi penelitian adalah seluruh anak sekolah dasar klas III, IV dan V yang berusia 9-12 tahun berjumlah 300 anak. Sampel yang diambil dari sub populasi yang anemia berjumlah 60 anak dan mempunyai kadar Hb <12 G/dl . Jumlah sampel 60 anak dibagi menjadi 3 kelompok dengan cara random alokasi. Kelompok I suplementasi Fe + asam folat, kelompok II suplementasi Fe + asam folat + riboflafin, kelompok III placebo Hasil pengukuran konsentrasi belajar sesudah suplementasi kelompok I ada kenaikan secara bermakna, kelompok II ada kenaikan secara bermakna, kelompok III ada kenaikan secara bermakna juga. Dengan uji Anova dapat diungkapkan tidak ada perbedaan konsentrasi belajar antara sebelum dan sesudah suplementasi. This research discusses the influence of anemia on studying concentration of student at elementary school in Dapurkejambon and Tambakrejo at Jombang district. The population were 300 students of elementary school of 3th, 4th, and 5th. They were 9 – 12 year old. The sample of sub population were 60 students who have anemia of Hb < 12 G/dl. Sampling random were used to get 60 students, they divided by 3 group of allocated random. The post group was supplementation Fe + folic acid, the second one was supplementation Fe + folic acid + riboflavin, and the other was placebo. The result shows that the concentration of studying after supplementation of group I was greater than before supplementation, group II and group III was too. The Anova test showed that there was no difference of studying concentration between before and after supplementation.
Pengaruh Model Pembelajaran Dan Gaya Kognitif Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Sltp Di Kota Ambon Tanwey Gerson Ratumanan,
Pendidikan Dasar Vol 5, No 1 (2004)
Publisher : Pendidikan Dasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini mengkaji perbedaan hasil belajar model pembelajaran interaktif dengan setting kooperatif (model PISK) dengan model pengajaran langsung (model PL). Dalam tiga aspek, yakni kemampuan berpikir kritis, penguasaan bahan ajar, dan sikap terhadap matematika serta gaya kognitif dilibatkan sebagai variabel moderator. Hasil belajar siswa SLTP Negeri 4 sebagai kelompok eksperimen, dan SLTP Negeri 6 sebagai kelompok control dianalisis dengan menggunakan Analisis Varians Multivariat Dua Jalur (Two Way Manova).Hasilnya menunjukkan bahwa pembelajaran matematika dengan menggunakan model PISK lebih baik dibandingkan dengan menggunakan model PL, dan hasil belajar matematika siswa field independent lebih baik pada siswa field dependent.This research aims at investigating the defferent learning results-getvees those using Interactive leasning with cooperative setting model (PTSK) and those using Direct Instructian (PL model). Whereas the moderatos variables consisted of three aspects, I,e; (1) critical thinking abicity, (2) mastery of cearning material and (3) attitude and cognitive style towarde mathematics. The learning achievemcats of students of SLTP Negeri 4, ambon as an experimental gsorep and those SLTP Negeri 6 as a control groep werw analysed using Two-way manova. The finding shows that the learning of mathematics using PISK model is getter than that using PL model, and the learning result of field independent students is getter than that of the field dependent.
Peningkatan Kualitas Pembelajaran Membaca Dan Menulis Permulaan Di Kelas 1 Sekolah Dasar Melalui Media Kata Bergambar Wahyu Sukartiningsih,
Pendidikan Dasar Vol 5, No 1 (2004)
Publisher : Pendidikan Dasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan media kata bergambar (MKB) untuk meningkatkan kualitas pembelajaran membaca dan menulis permulaan di kelas 1 SD. Adapun, tujuan khusus penelitian ini adalah (1) menyusun prototipe MKB, (2) menguji coba prototipe MKB, dan (3) mengembangkan produk model MKB. Prosedur pengembangan MKB ini didasarkan pada langkah-langkah pengembangan Research and Development (R&D) Model. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas 1 SDN Jepara III Surabaya dengan seorang guru kelas. Data dikumpulkan dengan menggunakan dua jenis instrumen, yaitu pedoman wawancara dan pedoman observasi. Penelitian ini menghasilkan produk MKB yang memiliki karakteristik dan spesifikasi yang tampak dari (1) Wujud, (2) Ukuran, (3) Bentuk Tulisan, (4) Gambar, (5) Jenis kata yang dipakai, dan (6) Warna MKB.The research aims at developing picture word media to improve the quality of the teaching-learning of beginning reading and writing at the 1St grade of elementary school. Where as the specific objectives are (1) to construct a prototype of PWM, (2) to try out this prototype and (3) to develop PWM model. Procedures taken were cased on the steps of R and D model. The research subject was the 1St grade students of SDN Jepara III Surabaya and their class teacher. The instruments used to collect the data were observation sheets and questionnaires. This result obtained was PWM products whose characteristics and specifications appeared on their (1) appearance, (2) size, (3) font, (4) pictures, (5) word, and (6) colour.
Peningkatan Kualitas Sajian Pembelajaran Konsep IPA Di SLTP Melalui Component Display Theory (CDT) Dan Kooperatif Soegino, ; Pamuji, ; Wiwik Widayati,
Pendidikan Dasar Vol 5, No 1 (2004)
Publisher : Pendidikan Dasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah meningkatkan kualitas sajian konsep pembelajaran IPA melalui pendekatan CDT dan Kooperatif. Penelitian ini dilaksanakan di SLTP 32 Surabaya, subjek penelitian kelas III E, dengan siswa berjumlah 43 siswa. Mereka memiliki kecerdasan yang rata-rata, dan kemampuan IPA siswa berbeda-beda, sesuai data dari raport. Penelitian ini dirancang dengan menerapkan penelitian kaji tindak. Hasil penelitian kaji tindak sebagai berikut. Siswa belajar IPA tidak tampak lesu lagi, berarti semangat dan motivasi siswa tumbuh secara signifikan dan daya serap siswa dalam pembelajaran IPA meningkat; dengan demikian pendekatan pembelajaran Component Display Theory (CDT) dan kooperatif berpengaruh secara signifikan dalam pembelajaran konsep IPA.The goal of this research is improving the quality of the presentation of the learning of natural science using cooperative and CDT approaches. The research was conducted at SLTP 32, Surabaya, the subject of which was III E class comprising 43 students. They according to the school report. This research is designed following the procedures of action research, the result of which is as follower: the students weal eager to learn Science subject and did not look tired. It means that the spirit and motivation to learns science subject grew significantly as well as thees ability to absorb the lesson. Therefore it can be conducted that CDT and cooperative learning approach significantly influences the learning of science concept.
Studi Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi (Kbk) Dan Model Pembelajaran Melalui Pendekatan Modifikasi Dalam Pendidikan Jasmani Di Sekolah Dasar (SD) Soepartono,
Pendidikan Dasar Vol 5, No 1 (2004)
Publisher : Pendidikan Dasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini mengkaji kurikulum berbasis kompetensi dan model pembelajaran modifikasi penjas. Pengkajian ini difokuskan pada efektivitas keterlaksanaan kurikulum di sekolah dan mengetahui kelebihan dan kelemahan KBK penjas dan model modifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa KBK penjas dan model pembelajaran modifikasi efektif (layak) dilaksanakan di SD. Indikatornya adalah: 95,8% siswa senang belajar, siswa antusias mengikuti pembelajaran penjas 97,6%, 96,3% guru mudah memahami kurikulum dan melakukan pembelajaran, 95,6% siswa menyukai bentuk-bentuk aktivitas permainan, pembelajaran dapat memanfaatkan peralatan dilingkungan 99,7%, dan suasana pembelajaran menggembirakan 96,7%. Gambaran hasil kompetensi yang dicapai dibedakan pada tingkat lower class dan tingkat upper class.The purpose of this research is to study the competence-based curriculum and the learning model of physical education modification. The study focuses on the effectiveness of curricular applicability at schools and aims to find out the advantages and disadvantages of the physical-education CBC and the modification model. The research result shows that physical-education CBC and modification learning model are effective or appropriate to be implemented at elementary schools. This conclusion is indicated by the conditions that 95.8% of students like learning, 97.6 of students show enthusiasm for learning physical education, 96.3% of teachers find it easy to understand the curriculum and easily perform the teaching, 95.6% of students prefer games forms of activities, 99.7% of the learningactivities can make use of the instruments in the surrounding, and 96.7% of the atmosphere of learning process is pleasing. The description of competence results achieved is distinguished into lower-class and upperclass levels.
Memacu Kemampuan Berpikir Formal Siswa Melalui Pembelajaran IPA Sejak Dini Erman, ; Edy Mintarto,
Pendidikan Dasar Vol 5, No 2 (2004)
Publisher : Pendidikan Dasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Siswa seharusnya mempunyai perkembangan kemampuan berpikir secara alamiah sesuai dengan klasifikasi umur Piaget. Kemampuan berpikir formal adalah salah satu unsur dalam teori perkembangan intelektual Piaget. Dalam konteks pembelajaran IPA, kemampuan berpikir formal mempunyai peranan yang penting untuk memahami konsep, hukum dan prinsip-prinsip IPA. Kemampuan seseorang untuk membuat analisis dan mengembangkan teori IPA memerlukan kemampuan berpikir formal. Kemampuan berpikir formal terdiri dari 5 subtingkat, yaitu subtingkat F1, F2, F3, F4 dan F5. Subtingkat F1 adalah subtingkat paling rendah dan subtingkat F5 adalah subtingkat paling tinggi dalam tingkat kemampuan berpikir formal. Siswa pendidikan dasar (SD dan SLTP) yang sedang mempelajari IPA harus dapat mengoperasikan kemampuan berpikir formal sekurang-kurangnya pada level formal-1 atau F1. Untuk itu, pengajar IPA sejak dini harus berusaha untuk memacu perkembangan kemampuan berpikir siswanya melalui intervensi-intervensi dalam proses pembelajaran yang dilakukannya.Students should have naturally intellectual development referring to Piaget classification. Formal thinking ability is one of the elements in Piaget’s intellectual development theory. Within the context of science learning, it has an important role for understanding concepts, laws and principles of science. The individual ability to make analysis and to develop scientific theory needs formal thinking ability. It consists of five sub levels, F1, F2, F3, F4 and F5. Students of elementry School and Junior High who are studying natural science must be able to operate their formal thinking at least to F1 sub level of formal thinking ability. For that reason, science teachers make an effort to accelerate their students’formal thinking development by giving interventions throughout the teaching processes.
Pelaksanaan Program Kejar Paket B Di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur Moedjiarto,
Pendidikan Dasar Vol 5, No 2 (2004)
Publisher : Pendidikan Dasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hasil penelitian menyimpulkan: (1) tingkat keberhasilan kejar Program Kejar Paket B cukup tinggi, dapat diterima masyarakat, dan merupakan alternatif lain selain SLTP Negeri maupun swasta, (2) yang menjadi pendukung pelaksanaan program ini adalah tingginya semangat tutor, ijin dan dorongan orangtua, serta (3) yang menjadi penghambat adalah menurunya partisipasi wajib belajar pada musim garap sawah sdan musim panen padi, kedelai, jagung dan hasil pertanian lainnya, dengan alas an membantu orang tuanya.This research aims at finding out a) the level of success of Kejar paket B at Kabupaten Trenggalek; b) the supporting factor and c) the inhibiting factors. The result indicates that 1) the program is relatively successful, acceptable and regarded as an alternative for SMP; 2) the tutors are highly spirited and parents are supportive; 3) during harvest and plating seasons, the level of participation reduces.
Pengaruh Pembinaan Kepala Sekolah Dan Kompensasi Terhadap Kinerja Guru SLTP Negeri Di Kota Surabaya Ni Ketut Rohani,
Pendidikan Dasar Vol 5, No 2 (2004)
Publisher : Pendidikan Dasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Studi Keefektifan Pengembangan Pendidikan Masa Depan Sri Setyowati, ; M. Arifana,
Pendidikan Dasar Vol 5, No 2 (2004)
Publisher : Pendidikan Dasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Studi keefektifan didalam perkembangan pendidikan masa depan yang ditentukan oleh perhatian para warga sekolah, pendidik, kepala sekolah dan orangtua. Untuk mencapai sekolah efektif diperlukan konsep manajemen berbasis sekolah, untuk menuju pendidikan sekolah masa depan yang efektif.This paper tries to develop a concept corcerning the effectiveness of the development of future education which is determined by the degree of attention given by the stakeholders comprising the teachers, the headmasters, student and parents. And to make the school effective, it is necessary that a School-Based Management be developed.
Pentingnya Ilmu Pengetahuan Dasar (IPD) Dan Kualitas Sumber Daya Manusia Terhadap Perkembangan Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi Di Era Globalisasi Muhammad Nasir,
Pendidikan Dasar Vol 5, No 2 (2004)
Publisher : Pendidikan Dasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Untuk dapat mengikuti perkembangan IPTEK yang sangat cepat maka pengembangan Ilmu Pengetahuan Dasar (IPD) diarahkan untuk mendorong penguasaan dan pengembangan berbagai disiplin ilmu serta perluasan ilmu pengetahuan dan juga untuk meningkatkan daya kreativitas bangsa, melalui peningkatan kegiatan penelitian dasar yang didukung oleh kemampuan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas. Ilmu Pengetahuan Dasar (Basic Sciences) mempunyai kedudukan yang strategis serta berperanan penting dalam perkembangan IPTEK. Oleh karena itu Ilmu Pengetahuan Dasar harus dipelajari dan dikembangkan di berbagai jenjang pendidikan untuk memberikan landasan bagi pengembangan ilmu pengetahuan serta untuk mencari pemikiran, terobosan, teori baru dan memperkaya khazanah ilmu pengetahuan.To can follow very growth IPTEK quickly hence the Elementary Science Development ( IPD) instructed to push development and domination of various science discipline and also the science extension as well as to increase the creativity energy nation, through base research activity improvement supported by Human Resource ability ( SDM) which with quality. Elementary Science (Basic Sciences) having to domicile strategic and also play important role in growth IPTEK. Therefore the Elementary Science have to be learned and developed in various education ladder to give base for science development and also to look for opinion, breakthrough, new theory and enrich khazanah science

Page 1 of 10 | Total Record : 93