cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
Arena
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Education,
Arjuna Subject : -
Articles 4 Documents
Search results for , issue " Vol 5, No 1 (2013)" : 4 Documents clear
ANALISIS GERAKAN TENDANGAN BELAKANG PADA CABANG OLAHRAGA PENCAK SILAT (Studi pada Atlet Pusat Latihan Daerah Jawa Timur Kelas B Putra) Heri Wahyudi,
Arena Vol 5, No 1 (2013)
Publisher : Arena

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract    The analysis of movement on sport is very important to done by coach or biomechanics expert to improve the wrong movement. Need to remember that all human movement is always connected with physics principals, and so do with the movement of back kick on pencak silat. Up till now, practically on the field, many athletes that done this movement still imperfect from the biomechanics side. Therefore the problem formulation that proposed in this research is how is the body segment, the amount of forces, and the amount of energy of kick to achieve a fast and exact kick? This research is purposed to knowing the angle of body segments, the amount of force and the amount of kick energy in order to achieve a fast and exact kick that done at PUSLATDA, so that can give suggestions to improve wrong movement. The type of this research is descriptive analysis with analysis technique that applying biomechanics principals and the measurement using the assists of software dart fish. The result that obtained from five kicks on research subject, found the quickest and fastest kick is done at fifth kick with kick speed as big as 126.11 m/s, with time 0.018s, and the amount of force that created is 14.19 N, energy that needed is 278315.31 J, with body inclination angle 160.50, and the angle of kick inclination is 145.30.  Keywords: back kick, analysis.
MINUMAN OLAHRAGA DAN PENINGKATAN PERFORMA ATLET NOORDIA, ANNA
Arena Vol 5, No 1 (2013)
Publisher : Arena

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Body fluid losses during exercise can be very high, and if the fluid is not replaced quickly, dehydration will follow. This will have an adverse effect on athlete’s physical performance and health. Exercise will be much harder and suffer fatigue will be sooner. It is important to drink fluids to avoid dehydration, but over-drinking before and during exercise have a risk of water intoxication (hyponatraemia). Water is a good option before and during exercise but at a high intensity exercise for longer than one hour, there is benefit further from a sports drink.  They offer an advantage over plain water, to improve performance. This paper’s objectives are to analyze the science behind the formulation of sports drinks and as an information to consider the timing, condition, the amount and the types of fluid intake by athlete: before, during and after exercise. This information is expected to be beneficial for athletes to improve their performance.   Keywords: sports drinks, hyponatraemia, athlete’s performance, dehydration 
EVALUASI PEMBINAAN PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PELAJAR CABANG OLAHRAGA PANAHAN AJAWA TIMUR
Arena Vol 5, No 1 (2013)
Publisher : Arena

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kemajuan dan kejayaan suatu bangsa tak lepas dari peran generasi penerus yang kelak membawa nama harum bangsa ini pada tingkat dunia. Karenanya peran generasi muda, sangat menentukan maju mundurnya bangsa ini. Bagaimana membentuk generasi yang tangguh, tak lepas dari program pendidikan dan pembinaan sejak mereka masih kanak-kanak. Pada masa inilah mental dan kemampuan berfikir anak-anak harus dapat dibentuk dengan sebaik-baiknya. Dengan adanya otonomi daerah, pemerintah daerah Jawa Timur melalui Perda no. 32/2000 membuka babakan baru yang ditandai dengan pergeseran paradigma lama, yaitu konsep pembinaan dengan pendekatan “Top Down” yang sentralistis menjadi konsep pembinaan dengan pendekatan “Bottom Up” yang desentralisasi. Perubahan ini akan membuka lebar partisipasi publik untuk membangun olahraga nasional melalui pemberdayaan generasi muda dan olahraga di daerah masing-masing. Program olahraga yang berbasis IPTEK ini akan diupayakan untuk terus dikembangkan sesuai dengan kemampuan yang ada terutama selain bertujuan membina para pelajar berbakat di bidang olahraga, juga ingin menjadikan para anak-anak tersebut kelak juga memiliki kepandaian ilmu pelajaran di sekolah. Karena itu merupakan persyaratan penting masuk seleksi dalam program tersebut, pelajaran tersebut juga memiliki prestasi belajar atau akademik yang cukup baik. Sebagaiman halnya dengan sekolah menengah pada umumnya, kualitas sebuah lembaga pendidikan tidak dapat diamati atau dinilai secara langsung (visual) atau melalui intuisi, tetapi harus melalui pengujian, pengukuran dan pengkajian secara ilmiah atau penelitian-penelitian. Dengan kondisi seperti sekarang ini, kegiatan penelitian menjadi sangat urgen sebagai salah satu upaya pengembangan, khusunya disekolah olahraga, sebab hampir semua kajian dalam rangka pengembangan dan pencapaian tujuan sebuah lembaga pendidikan memerlukan sumbangan konsep dasar dari hasil penelitian.
EVALUASI PEMBINAAN PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PELAJAR CABANG OLAHRAGA PANAHAN AJAWA TIMUR
Arena Vol 5, No 1 (2013)
Publisher : Arena

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kemajuan dan kejayaan suatu bangsa tak lepas dari peran generasi penerus yang kelak membawa nama harum bangsa ini pada tingkat dunia. Karenanya peran generasi muda, sangat menentukan maju mundurnya bangsa ini. Bagaimana membentuk generasi yang tangguh, tak lepas dari program pendidikan dan pembinaan sejak mereka masih kanak-kanak. Pada masa inilah mental dan kemampuan berfikir anak-anak harus dapat dibentuk dengan sebaik-baiknya. Dengan adanya otonomi daerah, pemerintah daerah Jawa Timur melalui Perda no. 32/2000 membuka babakan baru yang ditandai dengan pergeseran paradigma lama, yaitu konsep pembinaan dengan pendekatan “Top Down” yang sentralistis menjadi konsep pembinaan dengan pendekatan “Bottom Up” yang desentralisasi. Perubahan ini akan membuka lebar partisipasi publik untuk membangun olahraga nasional melalui pemberdayaan generasi muda dan olahraga di daerah masing-masing. Program olahraga yang berbasis IPTEK ini akan diupayakan untuk terus dikembangkan sesuai dengan kemampuan yang ada terutama selain bertujuan membina para pelajar berbakat di bidang olahraga, juga ingin menjadikan para anak-anak tersebut kelak juga memiliki kepandaian ilmu pelajaran di sekolah. Karena itu merupakan persyaratan penting masuk seleksi dalam program tersebut, pelajaran tersebut juga memiliki prestasi belajar atau akademik yang cukup baik.

Page 1 of 1 | Total Record : 4