cover
Contact Name
Indri Seta Septadina
Contact Email
indri.andriansyah@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
rulanadnindya.md@fk.unsri.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kab. ogan ilir,
Sumatera selatan
INDONESIA
Jurnal Kedokteran dan Kesehatan : Publikasi Ilmiah Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya
Published by Universitas Sriwijaya
ISSN : 24067431     EISSN : 26140411     DOI : -
Core Subject : Health, Science,
Jurnal Kedokteran dan Kesehatan : Publikasi Ilmiah Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya with registered number ISSN 2406-7431 (Print) and ISSN 2614-0411 (Online), is a scientific journal managed by Faculty of Medicine Universitas Sriwijaya, Indonesia. It publishes original research articles and reviews in Biomedical Sciences, Medicine (Neurology, Cardiovascular, Respiratory, Gastrointestinal, Urogenital, Endocrine and Metabolism, Integument, Mental Health, Obstetry and Gynecology, Ophtalmology, ENT, Musculusceletal) and Public Health Medicine.
Arjuna Subject : -
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 4, No 1 (2017)" : 6 Documents clear
Antioksidan dalam dermatologi Rosi Andarina; Tantawi Djauhari
JURNAL KEDOKTERAN DAN KESEHATAN Vol 4, No 1 (2017)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pembentukan Reactive oxygen spesies (ROS) berperanan penting dalam kerusakan sel. ROS ini akan terus dikontrol oleh sistem antioksidan endogen, berupa antioksidan enzimatik ataupun non enzimatik. Antioksidan enzimatik adalah superoksida dismutase, katalase dan glutation peroksidase.  Antioksidan non enzimatik adalah alfa tokoferol (vitamin E), asam askorbat (Vitamin C), glutation dan ubiquinon. Keseimbangan antara ROS dan antioksidan  ini akan terus dipertahankan. Apabila terjadi peningkatan ROS yang berlebihan dan atau penurunan jumlah antioksidan yang di hasilkan tubuh  baik akibat pengaruh faktor eksogen dan endogen, maka terjadi ketidakseimbangan antara antioksidan dan ROS. Hal ini menyebakan terjadinya keadaan patologis dan stess oksidatif. Antioksidan bekerja secara sinergis untuk menstabilkan peran ROS pada proses  photoaging, karsinogenesis dan inflamasi. Terdapat berbagai ROS yang dihasilkan tubuh, masing-masing ROS ini dapat dinetralisir oleh antioksidan tertentu melalui suatu antioksidan network.
Hubungan antara overekspresi Vascular Endothelial Growth Factor dengan Er, Pr, Her-2, Ki67 pada subtipe molekular karsinoma payudara invasif tidak spesifik Ellyzar Ellyzar; Henny Sulastri; Krisna Murti; Theodorus Theodorus
JURNAL KEDOKTERAN DAN KESEHATAN Vol 4, No 1 (2017)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32539/JKK.V4I1.6092

Abstract

Kanker payudara memiliki perilaku biologik yang sangat heterogen sehingga diperlukan banyak parameter untuk menentukan faktor prognosis, salah satunya adalah Vascular Endothelial Growth Factor (VEGF). VEGF merupakan mitogen pada sel endotel. Overekspresi VEGF pada karsinoma payudara invasif tidak spesifik berhubungan dengan agresivitas sel tumor, metastasis, angka kekambuhan lebih besar serta rendahnya angka kelangsungan hidup secara keseluruhan. Overekspresi VEGF pada tumor payudara juga berkorelasi dengan ekspresi reseptor hormonal, status HER2 dan indeks Ki67. Tujuan penelitian ini mengetahui korelasi antara overekspresi VEGF dengan ER, PR, HER-2 dan Ki67 pada subtipe molekular karsinoma payudara invasif tidak spesifik.  Desain penelitian ini adalah serial kasus, menggunakan sampel 40 penderita karsinoma payudara invasif tidak spesifik, stadium I-IIB yang telah dilakukan pulasan imunohistokimia ER, PR, HER-2, Ki67 dan dikelompokkan berdasarkan subtipe molekular luminal A, B, HER-2 (+) dan basal-like (EGFR +) periode 2014-2015 di Sentra Diagnostik Patologi Anatomi Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya (FK UNSRI)/RSMH periode 1 januari 2014 hingga 31 desember 2015, kemudian dilakukan pulasan imunohistokimia dengan menggunakan antibodi anti VEGF-A. Pada hasil ekpresi VEGF ?10% terdapat pada kelompok reseptor estrogen, progesteron dan status Ki67 yang positif yaitu masing-masing sebesar 26%, 24% dan 52,5%, sedangkan pada status HER-2, overekspresi VEGF terdapat pada kelompok HER-2 yang negatif yaitu 62,5%. hasil yang berhubungan dengan overekspresi VEGF adalah reseptor progesteron pada subtipe lumial A (p = 0,035) serta Ki67 (p = 0,006) pada tipe basal-like.Ada kecenderungan perbedaan parameter prognosis karsinoma payudara invasif antara overekspresi VEGF dengan ekspresi ER,PR, HER-2 dan Ki67 pada masing-masing subtipe molekular karsinoma payudara invasif tidak spesifik.
Gambaran pasien hemoroid di instalasi rawat inap departemen bedah rumah sakit umum pusat dr. Mohammad Hoesin Palembang Safyudin Safyudin; Lia Damayanti
JURNAL KEDOKTERAN DAN KESEHATAN Vol 4, No 1 (2017)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hemoroid adalah pelebaran vena-vena pleksus hemoroidalis. Hemoroid dapat diklasifikasikan berdasarkan jenis dan stadium kerasnya hemoroid. Hingga kini, belum ada penelitian tentang gambaran pasien hemoroid di RSMH Palembang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pasien hemoroid di RSMH Palembang. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif observasional terhadap 39 pasien hemoroid di Instalasi Rawat Inap Departemen Bedah RS. Dr. Mohammad Hoesin Palembang periode Januari sampai Desember 2012. Penelitian ini menggunakan data sekunder dari rekam medik di RSMH Palembang.Pasien mengalami hemoroid rata-rata pada usia 45-64  tahun. Proporsi pasien hemoroid perempuan lebih besar daripada laki-laki yakni sebesar 61,5% berbanding 38,5%.Hemoroid interna lebih sering sebesar 82,10%. Jenis tatalaksana operasi yang sering digunakan adalah hemoroidektomi stapler (61,5%) dengan rata-rata lama penyembuhan ? 3 hari.Perempuan lebih sering mengalami hemoroid, hemoroid interna yang paling sering ditemukan, tata laksana operasi hemoroidektomi stapler yang paling sering dilakukan dan  lama pemulihan pascaoperasi memakan waktu ? 3 hari.
Nominal focus group discussion dalam penelitian di lingkup program studi dokter layanan primer Mohammad Zulkarnain; Dani Hilmanto; Meita Damayanti
JURNAL KEDOKTERAN DAN KESEHATAN Vol 4, No 1 (2017)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Saat ini pendidikan Dokter Layanan Primer (DLP) telah mulai dilaksanakan di Universitas Padjadjaran Bandung, dan nantinya akan segera dikuti oleh perguruan tinggi lain yang fakultas kedokterannya berakreditasi A. Tulisan ini dimaksudkan untuk memperkenalkan secara terperinci tentang penerapan Nominal Focus Group Discussion (NFGD) kuantitatif dalam pengambilan keputusan dalam kelompok-kelompok pengembangan DLP serta memperoleh umpan balik terhadap kelemahan dan keunggulan NFGD kuantitatif. Kegiatan NFGD untuk menentukan bobot penilaian dilakukan di Puskesmas Betung, Kecamatan Betung, Kabupaten Banyuasin, Propinsi Sumatera Selatan, dihadiri oleh sebanyak 14 orang. Bobot terendah diberikan kepada pertanyaan nomor 3  untuk meja 1 yang hanya 2,38, dan bobot tertinggi diberikan kepada pertanyaan nomor 2  untuk meja 3 dan kepada pertanyaan nomor 12 untuk meja 4, yaitu keduanya sama sebesar 4,54. Sedangkan untuk meja kegiatan, bobot penilaian terendah diberikan peserta terhadap meja 5 sebesar 2,69, yang merupakan tempat petugas kesehatan melakukan pelayanan kesehatan, sedangkan yang tertinggi untuk meja 2 dengan nilai maksimal 5, yaitu meja tempat penimbangan berat badan anak balita. Walapun NFGD kuantitatif masih sangat jarang digunakan dalam pengambilan keputusan kelompok, namun dalam penerapannya ternyata dapat dimengerti dan diterima dengan mudah oleh peserta diskusi kelompok dan waktu yang digunakan juga relatif lebih singkat dibandingkan dengan NFGD Kualitatif karena masing-masing peserta hanya perlu menuliskan angka, bukan kalimat-kalimat yang panjang sehingga dapat diprediksi bahwa NFGD kuantitaif ini bisa diterima untuk dikembangkan dalam pengambilan keputusan-keputusan berkelompok saat pengembangan program DLP di Indonesia.
Hubungan metode deparafinisasi dengan kuantitas dan kualitas ekstrak dna hasil isolasi dari sampel arsip jaringan dalam blok parafin terfiksasi formalin Ray Suga Aulia; Zen Hafy; Subandrate Subandrate
JURNAL KEDOKTERAN DAN KESEHATAN Vol 4, No 1 (2017)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kuantitas dan kualitas hasil ekstraksi DNA dari jaringan FFPE sangat tergantung dari proses awal yang harus dilakukan pada sampel sebelum masuk kedalam tahapan ekstraksi DNA. Proses awal yang sangat menentukan keberhasilan ekstraksi DNA ini adalah proses deparafinisasi, yaitu proses penghilangan parafin jaringan dari parafin. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan kualitas DNA yang diambil dari sampel arsip FFPE (Formalin-fixed paraffin-embedded tissue) dengan metode deparafinisasi menggunakan xylene dan mineral oil di RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang. Sebanyak 16 sampel arsip FFPE diambil dari Laboratorium Patologi Anatomi RSUP dr. Mohammad Hoesin Palembang. Seluruh sampel kemudian  dibagi menjadi 2 bagian sama rata kemudian dilakukan proses deparafinisasi menggunakan xylene dan mineral oil. DNA yang telah diisolasi akan diuji kuantitasnya menggunakan spektrofotometer dengan panjang gelombang 260nm.  Uji kualitas akan dilakukan dengan menghitung OD Ratio 260nm:280nm. Selain itu DNA juga akan diamplifikasi lalu dilakukan visualisasi dengan sinar UV. Konsentrasi yang didapatkan kemudian diuji dengan uji Wilcoxon dan menunjukkan adanya hubungan signifikan antara metode deparafinisasi dan konsentrasi yang didapat (P=0.036). Primer beta-actin (524bp)tidak ditemukan potongan gen yang diinginkan setelah elektroforesis, kemudian diuji dengan primer Mitin (142bp) menunjukan potongan gen yang diinginkan pada saat elektroforesis dan visualisasi UV.Terdapat hubungan yang signifikan antara metode deparafinisasi FFPE dengan kuantitas dan kualitas DNA yang didapat.
Analisis faktor risiko paparan radiasi sinar-x terhadap perubahan jumlah limfosit pada radiografer di kota Palembang Ernawidiarti Ernawidiarti; Tan Malaka; Novrikasari Novrikasari
JURNAL KEDOKTERAN DAN KESEHATAN Vol 4, No 1 (2017)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Radiasi pengion merupakan salah satu sumber bahaya yang ada di rumah sakit yang harus diidentifikasi untuk menentukan tingkat risiko sebagai tolok ukur kemungkinan terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja. Sejumlah komponen biologi akan mengalami perubahan setelah pajanan radiasi.Indikator hematopoitik yang umum digunakan sebagai indikasi pajanan radiasi adalah hitung limfosit. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis hubungan dosis radiasi dan faktor karakteristik (jenis kelamin, usia, lama kerja, beban kerja, merokok, riwayat pekerjaan), dan kebiasaan dalam menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) akibat paparan radiasi sinar-X terhadap perubahan jumlah limfosit pada radiografer di Kota Palembang. Penelitian ini adalah cross sectional analitik yang dilaksanakan pada bulan Mei 2016. Subjek penelitian adalah seluruh radiografer dengan masa kerja minimal 1 tahun yang diambil dengan metode puposive sampling. Data didapat melalui metode wawancara, observasi, pemeriksaan sampel darah di laboratorium. Berdasarkan hasil uji t, korelasi dan uji regresi linier berganda, dan pengujian hipotesis dapat disimpulkan bahwa hanya variabel dosis radiasi dan beban kerja yang signifikan berpengaruh pada penurunan jumlah limfosit ( p 0,000 < 0,05). Nilai koefisien korelasi (R) yang diperoleh adalah 0,632 artinya hubungan antara variabel bebas terhadap variabel terikat secara bersama-sama positif, kuat dan memiliki hubungan. Sementara nilai koefisien determinasi (R2) yang diperoleh adalah 0,399 artinya variasi perubahan nilai variabel terikat (limfosit) dapat dijelaskan oleh variabel bebas (dosis radiasi dan beban kerja) secara bersama-sama (simultan) sebesar 39,9 %. 

Page 1 of 1 | Total Record : 6


Filter by Year

2017 2017


Filter By Issues
All Issue Vol 10, No 3 (2023) Vol 10, No 2 (2023) Vol 10, No 1 (2023) Vol 9, No 3 (2022) Vol 9, No 2 (2022) Vol. 9 No. 1 (2022): Jurnal Kedokteran dan Kesehatan : Publikasi Ilmiah Fakultas Kedokteran Universi Vol 9, No 1 (2022) Vol 8, No 3 (2021) Vol. 8 No. 3 (2021): Jurnal Kedokteran dan Kesehatan : Publikasi Ilmiah Fakultas Kedokteran Universi Vol. 8 No. 2 (2021): Jurnal Kedokteran dan Kesehatan : Publikasi Ilmiah Fakultas Kedokteran Universi Vol 8, No 2 (2021) Vol 8, No 1 (2021) Vol. 8 No. 1 (2021): Jurnal Kedokteran dan Kesehatan : Publikasi Ilmiah Fakultas Kedokteran Universi Vol 7, No 3 (2020) Vol. 7 No. 3 (2020): Jurnal Kedokteran dan Kesehatan : Publikasi Ilmiah Fakultas Kedokteran Universi Vol. 7 No. 2 (2020): Jurnal Kedokteran dan Kesehatan : Publikasi Ilmiah Fakultas Kedokteran Universi Vol 7, No 2 (2020) Vol 7, No 1 (2020) Vol. 7 No. 1 (2020): Jurnal Kedokteran dan Kesehatan : Publikasi Ilmiah Fakultas Kedokteran Universi Vol. 6 No. 3 (2019): Jurnal Kedokteran dan Kesehatan : Publikasi Ilmiah Fakultas Kedokteran Universi Vol 6, No 3 (2019) Vol 6, No 2 (2019) Vol. 6 No. 2 (2019): Jurnal Kedokteran dan Kesehatan : Publikasi Ilmiah Fakultas Kedokteran Universi Vol 6, No 1 (2019) Vol. 6 No. 1 (2019): Jurnal Kedokteran dan Kesehatan : Publikasi Ilmiah Fakultas Kedokteran Universi Vol 5, No 3 (2018): Oktober 2018 Vol. 5 No. 3 (2018): Jurnal Kedokteran dan Kesehatan : Publikasi Ilmiah Fakultas Kedokteran Universi Vol 5, No 3 (2018) Vol. 5 No. 2 (2018): Jurnal Kedokteran dan Kesehatan : Publikasi Ilmiah Fakultas Kedokteran Universi Vol 5, No 2 (2018) Vol 5, No 1 (2018) Vol. 5 No. 1 (2018): Jurnal Kedokteran dan Kesehatan : Publikasi Ilmiah Fakultas Kedokteran Universi Vol. 4 No. 3 (2017): Jurnal Kedokteran dan Kesehatan : Publikasi Ilmiah Fakultas Kedokteran Universi Vol 4, No 3 (2017) Vol 4, No 2 (2017) Vol. 4 No. 2 (2017): Jurnal Kedokteran dan Kesehatan : Publikasi Ilmiah Fakultas Kedokteran Universi Vol. 4 No. 1 (2017): Jurnal Kedokteran dan Kesehatan : Publikasi Ilmiah Fakultas Kedokteran Universi Vol 4, No 1 (2017) Vol 3, No 1 (2016): Januari 2016 Vol 3, No 3 (2016) Vol. 3 No. 3 (2016): Jurnal Kedokteran dan Kesehatan : Publikasi Ilmiah Fakultas Kedokteran Universi Vol. 3 No. 2 (2016): Jurnal Kedokteran dan Kesehatan : Publikasi Ilmiah Fakultas Kedokteran Universi Vol 3, No 2 (2016) Vol. 3 No. 1 (2016): Jurnal Kedokteran dan Kesehatan : Publikasi Ilmiah Fakultas Kedokteran Universi Vol 3, No 1 (2016) Vol 2, No 3 (2015): OKTOBER 2015 Vol 2, No 3 (2015) Vol. 2 No. 3 (2015): Jurnal Kedokteran dan Kesehatan : Publikasi Ilmiah Fakultas Kedokteran Universi Vol 2, No 2 (2015) Vol. 2 No. 2 (2015): Jurnal Kedokteran dan Kesehatan : Publikasi Ilmiah Fakultas Kedokteran Universi Vol. 2 No. 1 (2015): Jurnal Kedokteran dan Kesehatan : Publikasi Ilmiah Fakultas Kedokteran Universi Vol 2, No 1 (2015) Vol 1, No 1 (2014): Oktober 2014 Vol 1, No 1 (2014) Vol. 1 No. 1 (2014): Jurnal Kedokteran dan Kesehatan : Publikasi Ilmiah Fakultas Kedokteran Universi More Issue