cover
Contact Name
Ni Putu Widhia Rahayu
Contact Email
niputu@ubl.ac.id
Phone
+6281927740007
Journal Mail Official
manbis@ubl.ac.id
Editorial Address
Jl. Z.A Pagar Alam No. 26 Labuhan Ratu, Bandar Lampung, 35142
Location
Kota bandar lampung,
Lampung
INDONESIA
Jurnal Manajemen dan Bisnis
ISSN : 20870701     EISSN : 27748898     DOI : http://dx.doi.org/10.36448/jmb.v13i1.2831
Bisnis Internasional, Ekonomis Bisnis, Etika Bisnis, Kewirausahaan, Manajemen Administrasi, Manajemen Keuangan, Manajemen Operasi, Manajemen Pemasaran, Manajemen Pendidikan, Manajemen Produksi, Manajemen Strategis, Manajemen Sumber Daya Manusia, Pasar Modal, Perilaku Organisasi, Sistem Informasi Manajemen
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 1, No 1 (2010): Oktober" : 6 Documents clear
Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Motivasi dan Lingkungan Kerja terhadap Kinerja Pegawai pada Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Lampung di Bandar Lampung Tuti Hairani
Jurnal Manajemen dan Bisnis Vol 1, No 1 (2010): Oktober
Publisher : Universitas Bandar Lampung (UBL)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (273.005 KB) | DOI: 10.36448/jmb.v1i1.38

Abstract

Problems faced by the School of Economics (STIE) Lampung were: leadership style that is applied is still not right, still not optimal employee motivation, and working conditions are not conducive and less comfortable. The three elements of these variables have an impact on employee performance is not optimal. Based on these issues then the problem is: How does the influence of leadership style, motivation and work environment on staff performance in Lampung STIE? The purpose of this research to know how to influence leadership style, motivation and work environment on staff performance in STIE Lampung. Use traditional research is descriptive method with type of library research and field research and data collection technique used observation, interviews, questionnaires and documentation. Sources of data derived from primary and secondary data. This study uses quantitative analysis method by means of product moment correlation analysis and multiple regression. From the results of quantitative analysis persamaam regression Y = 27.237 + 0.755 X1 + 0.204 X2 + 0.167 X3 + et. B1 = regression coefficient of 0.755 means significant leadership style to employee performance. B2 = regression coefficient of 0.204 means significant motivation to employee performance. Regression coefficient b3 = 0,167 means that the working environment significantly influence employee performance. The coefficient of determination (R) = 69.4% shows that the performance of employees 69.4% are influenced by the style of leadership, motivation and work environment and the rest equal to 30,6% influenced by other factors. It can be concluded that leadership style, motivation and work environment significantly influence the performance of employees in STIE Lampung.Masalah yang dihadapi Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Lampung adalah: gaya kepemimpinan yang diterapkan masih belum tepat, masih belum optimalnya motivasi kerja pegawai, serta kondisi lingkungan kerja yang belum kondusif dan kurang nyaman. Ketiga unsur variabel tersebut berdampak pada belum optimalnya kinerja pegawai. Berdasarkan masalah tersebut maka permasalahannya adalah: Bagaimana pengaruh gaya kepemimpinan, motivasi dan lingkungan kerja terhadap kinerja pegawai pada STIE Lampung? Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana pengaruh gaya kepemimpinan, motivasi dan lingkungan kerja terhadap kinerja pegawai pada STIE Lampung. Penelitian ini mengggunakan metode deskriptif dengan jenis penelitian kepustakaan dan penelitian lapangan serta teknik pengumpulan data dengan observasi, interview, kuesioner dan dokumentasi. Sumber data berasal dari data primer dan sekunder. Penelitian ini menggunakan metode analisis kuantitatif dengan alat analisis korelasi produk moment dan regresi linier berganda. Dari hasil analisis kuantitatif diperoleh persamaam regresi Y = 27,237 + 0,755 X1+ 0,204 X2 + 0,167 X3 + et. Koefisien regresi b1= 0,755 berarti gaya kepemimpinan berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai. Koefisien regresi b2 = 0,204 berarti motivasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai. Koefisien regresi b3 = 0,167 berarti lingkungan kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai. Koefisien determinasi (R) = 69,4 % menunjukkan bahwa kinerja pegawai 69,4 % dipengaruhi oleh gaya kepemimpinan, motivasi dan lingkungan kerja dan sisanya sebesar 30,6 % dipengaruhi oleh faktor-faktor lain. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa gaya kepemimpinan, motivasi dan lingkungan kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai pada STIE Lampung.
Pemanfaatan E-Banking dalam Industri Perbankan ditinjau dari Structure-Conduct-Performance Paradigm di Indonesia M.Yusuf S. Barusman
Jurnal Manajemen dan Bisnis Vol 1, No 1 (2010): Oktober
Publisher : Universitas Bandar Lampung (UBL)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (556.1 KB) | DOI: 10.36448/jmb.v1i1.33

Abstract

Utilization of e-banking in the banking industry in Indonesia began in 2000, until the year 2008 a new 9 banks from 122 banks that use e-banking. The decision to implement e-banking is considered as a very courageous decision, since there is no legality that protects the use of e-banking. Since 2008, the government issued regulations on the Information and Electronic Transactions (ITE). In this research, the problems are: 1) How does the impact of utilization of e-banking in the development of the banking industry business strategy? 2) How to use ebanking relationships in the banking industry in terms of Structure-Conduct-Performace (SCP) paradigm? This research aims: 1) To determine the impact of utilization of e-banking in the banking industry business strategy development 2) To determine the utilization of ebanking relationships in the banking industry in terms of structure-conduct-performance (SCP) paradigm. SCP paradigm is a framework of analysis is the cycle that can be used as an analytical framework to ensure the sustainability of a business process. Herfindahl-Hirschman Index Value (HHI) was used to analyze the level of competition in the banking industry. The conclusions are: 1) business strategy by utilizing e-banking is a brave and risky decision (conduct) considering there has been no legality at that time, 2) Utilization of ebanking has made the market structure becomes more competitive as shown by the declining value of Herfindahl-Hirschman Index (HHI) of 1124.70 before any e-banking (moderates concentrated market structure) to 990.85 after the existing e-banking (un-concentrated market structure, 3) Utilization of e-banking positively affect the banking performance but not significantly different between the banks that already apply to those that not yet apply ebanking.---Pemanfaatan e-banking di Indonesia yang dimulai Tahun 2000, sampai dengan Tahun 2008 baru dilaksanakan oleh 9 bank dari 122 bank. Penerapkan e-banking merupakan keputusan berani, mengingat belum ada payung hukum yang melindungi. Baru pada Tahun 2008, pemerintah mengeluarkan peraturan tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE). Permasalahan dalam penelitian ini adalah: 1) Bagaimana dampak pemanfaatan e-banking dalam pengembangan strategi bisnis industri perbankan? 2) Bagaimana hubungan Jurnal Manajemen dan Bisnis Vol. 1 No. 1 Oktober 2010 : 1-20 2 pemanfaatan e-banking dalam industri perbankan ditinjau dari paradigma Structure-Conduct- Performace (SCP)? Penelitian ini bertujuan: 1) Untuk mengetahui dampak pemanfaatan ebanking dalam pengembangan strategi bisnis industri perbankan 2) Untuk mengetahui hubungan pemanfaatan e-banking dalam industri perbankan ditinjau dari paradigma structure-conduct-performance (SCP). Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan menggunakan sumber data sekunder. Alat analisis yang digunakan adalah Paradigma SCP yakni kerangka analisis yang bersifat siklus yang dapat dimanfaatkan sebagai kerangka analisis untuk menjamin keberlanjutan proses bisnis. Untuk menganalisi tingkat persaingan digunakan Nilai Indeks Herfmdahl-Hirschman (Herfmdahl-Hirschman Index- HHI). Kesimpulan yang dihasilkan adalah:1) Strategi bisnis dengan memanfaatkan e-banking merupakan keputusan (conduct) yang berani dan beresiko mengingat pada saat itu belum ada payung hukumnya, 2) Pemanfaatan e-banking telah merubah struktur (structure) pasar menjadi lebih kompetitif yang ditunjukkan oleh turunnya Nilai Indeks Herfmdahl-Hirschman (HHI) dari 1124,70 sebelum ada e-banking (struktur pasar terkonsetrasi moderat) menjadi 990,85 setelah ada e-banking (struktur pasar tidak terkonsentrasi, 3) Pemanfaatan e-banking berdampak positif terhadap kinerja (performance) perbankan namun belum menunjukkan perbedaan yang berarti antara bank yang sudah menerapkan dengan yang belum menerapkan e-banking.
Studi Kelayakan Usaha Pencucian Mobil Otomatis pada Perusahaan Auto Car Wash di Bandar Lampung Sapmaya Wulan
Jurnal Manajemen dan Bisnis Vol 1, No 1 (2010): Oktober
Publisher : Universitas Bandar Lampung (UBL)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (111.528 KB) | DOI: 10.36448/jmb.v1i1.34

Abstract

The increasing of development in automotive caused the appearing of the business opportunity for car treatment services. The Auto Car Wash Company catches that business opportunity and plan to develop the automatic car washing business. To develop new business, it needs feasibility study to know whether the new business is feasible or not. The company has planned the cost and benefit estimation as the bases to make the feasibility study. The problem is: Is the plan of the company to develop an automatic car washing business feasible? The purpose of this research is to know whether the automatic car washing business is feasible or not. This research uses quantitative and qualitative analysis methods. The quantitative analysis methods uses Investment Criteria Analysing with: Net Present Value (NPV), Net Benefit Cost Ratio (Net B/C), Internal Rate of Return (IRR), and Pay Back Period analysis. The qualitative analysis uses technical aspect approach, marketing, economical, and management. The results that based on Investsment Criteria Analysis is NPV = 215.734.000, it means that NPV > 0, Net B/C = 1,22, it means that NetB/C > 1, IRR = 22,96, it means that IRR > interest rate (15%), so the business plan is feasible. From Pay Back Period analysis, we can conclude that the investment return in 3 years and 1 month, it means that the business plan is feasible. In conclusion, the plan to develop an automatic car washing business is feasible. ---Makin pesatnya perkembangan dunia otomotif, memberikan peluang usaha bagi jasa perawatan mobil. Perusahaan Auto Car Wash menangkap peluang usaha tersebut dengan merencanakan usaha pencucian mobil otomatis. Sebelum usaha dilaksanakan perlu dilakukan studi kelayakan untuk mengetahui layak tidaknya rencana usaha dilaksanakan. Perusahaan telah merancang estimasi biaya dan pendapatan sebagai dasar untuk melakukan studi kelayakan. Permasalahannya adalah: Apakah rencana mendirikan usaha pencucian mobil otomatis layak dilaksanakan? Tujuan penelitian untuk mengetahui apakah rencana mendirikan usaha pencucian mobil otomatis layak dilaksanakan. Penelitian ini menggunakan metode analisis kuantitatif dan kualitatif. Dalam analisis kuantitatif digunakan Analisis Kriteria Investasi dengan alat ukur: Net Present Value (NPV); Net Benefit Cost Ratio (Net B/C); dan Internal Rate of Return (IRR), serta Analisis Pay Back Period. Dalam Analisis kualitatif digunakan pendekatan aspek teknis, pemasaran, ekonomis, dan manajemen. Dari hasil Analisis Kriteria Investasi diperolah: NPV = 215.734.000 berarti NPV > 0, Net B/C = 1,22 berarti Net B/C > 1, IRR = 22,96% berarti IRR > tingkat bunga (15%), maka rencana usaha layak dilaksanakan. Dari analisis Pay Back Period diperoleh hasil :waktu kembalinya investasi 3 tahun 1 bulan, berarti rencana usaha layak dilaksanakan. Jadi, dapat disimpulkan bahwa rencana mendirikan usaha pencucian mobil otomatis layak dilaksanakan.
Analisis Rasio Keuangan pada Emiten Pelayaran di Asia Tenggara Said Kelana Asnawi
Jurnal Manajemen dan Bisnis Vol 1, No 1 (2010): Oktober
Publisher : Universitas Bandar Lampung (UBL)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (476.888 KB) | DOI: 10.36448/jmb.v1i1.35

Abstract

This study discusses the Financial Ratios of Listed shipping in Southeast Asia consisting of: 7 (seven) shipping issuers of Indonesia, 2 (two) issuers of Malaysia and one (1) Issuer of Singapore. Financial Ratio Analysis is an important thing that needs to be done against the shipping issuer. This study aims to provide a narrative description regarding the use of financial ratios that serve as Standard Analysis Tool on the shipping industry. Financial ratio analysis results can provide insight into the condition and financial situation faced by the issuer on the shipping industry and can be used as a benchmark (rule of thumb) to determine the condition and financial situation of the issuers shipping industry. This study uses Quantitative Analysis Method using the formula of Financial Ratios Liquidity Ratios, Solvency Ratios, Activity Ratios and Profitability Ratios. The discussion carried out simultaneously for all issuers to make comparisons to determine the condition of the industry and the financial situation of the Issuer. Based on the analysis results can be concluded that: issuer has a good Liquidity Ratio (CR> 1) but there were a range of variation of a high ratio between the issuer, which can not be used as a benchmark (rule of thumb). This shows that there are sharp differences between the issuer in terms of managing its financial management. Also obtained a standard (rule of thumb) that the Asset Turnover Ratio (ATO) is generally the amount ranges from less than 1 (one), but Receivable Turnover Ratio (Arto) and Ratio Inventory Turnover (ITO) has a high variation. Indonesia issuer has Return on Assets (ROA) <6%, but the Return on Equity (ROE) and Profit Margin (PM) have a high variation. The ratio of EBITDA / Assets is found positive for the Indonesia issuer.Penelitian ini membahas Rasio Keuangan dari Emiten Pelayaran di kawasan Asia Tenggara yang terdiri dari: 7 (tujuh) Emiten Pelayaran dari Indonesia, 2 (dua) Emiten dari Malaysia dan 1 (satu) Emiten dari Singapura. Analisis Rasio Keuangan merupakan hal penting yang perlu dilakukan terhadap Emiten Pelayaran. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan uraian deskriptif berkenaan dengan penggunaan Rasio Keuangan yang berfungsi sebagai Alat Analisis Jurnal Manajemen dan Bisnis Vol. 1 No. 1 Oktober 2010 : 33-49 34 Standar pada Industri Pelayaran. Hasil analisis Rasio Keuangan dapat memberikan pemahaman tentang kondisi dan situasi keuangan yang dihadapi oleh Emiten pada Industri Pelayaran dan sekaligus dapat digunakan sebagai patokan (rule of thumb) untuk mengetahui kondisi dan situasi keuangan pada Emiten Industri Pelayaran. Penelitian ini menggunakan Metode Analisis Kuantitatif dengan menggunakan Rumus Rasio Keuangan yang terdiri dari Rasio Likuiditas, Rasio Solvabilitas, Rasio Aktivitas dan Rasio Profitabilitas. Pembahasan dilakukan secara bersamaan untuk semua Emiten dengan melakukan perbandingan untuk mengetahui kondisi industri dan situasi keuangan dari Emiten. Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan bahwa: Emiten memiliki Rasio Likuiditas yang bagus (CR>1) namun terjadi rentang variasi rasio yang tinggi antar Emiten, sehingga tidak dapat dijadikan patokan (rule of thumb). Hal ini menunjukkan adanya perbedaan yang tajam antar Emiten dalam hal pengelolaan menejemen keuangannya. Selain itu diperoleh patokan (rule of thumb) bahwa Rasio Perputaran Asset (ATO) secara umum besarnya berkisar kurang dari 1 (satu ), namun Rasio Perputaran Piutang (ARTO) dan Rasio Perputaran Inventori (ITO) memiliki variasi yang tinggi. Emiten Indonesia memiliki Imbal Hasil Asset (ROA) < 6%, namun Imbal Hasil Modal Sendiri (ROE) dan Marjin Laba (PM) memiliki variasi yang tinggi. Rasio EBITDA/Asset ditemukan bernilai positif untuk Emiten Indonesia.
Pengaruh Jasa Pelayanan terhadap Kepuasan Konsumen pada PT. Tunas Dwipa Matra di Bandar Lampung Sri Kriswandari
Jurnal Manajemen dan Bisnis Vol 1, No 1 (2010): Oktober
Publisher : Universitas Bandar Lampung (UBL)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (489.258 KB) | DOI: 10.36448/jmb.v1i1.36

Abstract

In running his business as a distributor of Honda motorcycles, PT. Tunas Dwipa Matra face the problem that is increasing competition among market share, each share of the competitive market to provide best services to provide satisfaction to consumers. Based on that then the problem is: How Influence on Consumer Satisfaction Services at PT. Matra Dwipa shoots in Bandar Lampung. The purpose of this research to know how to effect service on customer satisfaction on PT. Tunas Dwipa Matra. The hypothesis is that: Trade ministers have a positive influence on consumer satisfaction on PT. Tunas Dwipa Matra. Methods include: variables studied were Services (independent variable), which consists of three elements of the service before the sale (presale service), product stewardship, and service after sales service (aftersale service) and consumer satisfaction (dependent variable). The population is consumers who buy Honda motorcycle in 2008 is 5450 persons. Based on the calculations used samples of 99 individuals who carried out the sample collection with Tekni Random Sampling. This research uses Qualitative and Quantitative Analysis Method by using the Minimum Value Index, Value Index and Interval Maximum. Based on research results obtained by the respondents answer with the final score of 6723 which is at grade level high measurement whose value is between 5941-7920. Means the level of customer satisfaction with services at PT. Matra Dwipa shoots were classified at level tinggi.Ini showed that services provided have a positive and significant influence on consumer satisfaction. It can be concluded that the hypothesis can be accepted. In addition, the three service indicator, service indicator before selling the highest contribution followed by service products and service after sales. Dalam menjalankan usahanya sebagai penyalur sepeda motor Honda, PT. Tunas Dwipa Matra menghadapi masalah yaitu persaingan yang semakin ketat diantara pangsa pasar, masing-masing pangsa pasar bersaing memberikan jasa pelayanan yang terbaik untuk memberikan kepuasan kepada konsumen. Berdasarkan hal tersebut maka yang menjadi permasalahan adalah: Pengaruh Jasa Pelayanan Terhadap Kepuasan ……. (Sri Kriswandari) 51 Bagaimana Pengaruh Jasa Pelayanan terhadap Kepuasan Konsumen pada PT. Tunas Dwipa Matra di Bandar Lampung. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana pengaruh jasa pelayanan terhadap kepuasan konsumen pada PT. Tunas Dwipa Matra. Hipotesis yang diajukan adalah bahwa: Jasa pelayan mempunyai pengaruh positif terhadap kepuasan konsumen pada PT. Tunas Dwipa Matra. Metode Penelitian meliputi: variabel yang diteliti yaitu Jasa Pelayanan (variabel bebas) yang terdiri dari tiga unsur yakni jasa sebelum penjualan (presale service), pelayanan produk, dan jasa pelayanan purna jual (aftersale service) serta Kepuasan Konsumen (variabel terikat). Populasinya adalah konsumen yang membeli sepeda motor Honda pada Tahun 2008 yaitu 5450 orang. Berdasarkan perhitungan digunakan sampel 99 orang yang pengambilan sampelnya dilakukan dengan Tekni Random Sampling. Penelitian ini menggunakan Metode Analisis Kualitatif dan Kuantitatif dengan yang menggunakan Nilai Indeks Minimum, Nilai Indeks Maksimum dan Interval. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh jawaban responden dengan nilai skor akhir sebesar 6723 yang berada pada kelas tingkat pengukuran tinggi yang nilainya antara 5941-7920. Berarti tingkat kepuasan konsumen terhadap jasa pelayanan pada PT. Tunas Dwipa Matra digolongkan pada tingkat tinggi.Ini menunjukkan bahwa jasa pelayanan yang diberikan mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan konsumen. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang diajukan dapat diterima. Selain itu, dari tiga indikator jasa pelayanan, indikator pelayanan sebelum penjualan memberikan kontribusi tertinggi diikuti oleh pelayanan produk dan pelayanan purna jual.
Analisis Kualitas Pelayanan Jasa Penginapan terhadap Kepuasan Konsumen pada Hotel Arinas di Bandar Lampung Yopi Alexander
Jurnal Manajemen dan Bisnis Vol 1, No 1 (2010): Oktober
Publisher : Universitas Bandar Lampung (UBL)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (523.579 KB) | DOI: 10.36448/jmb.v1i1.37

Abstract

One way that a company becomes superior to the competitor is to provide better service quality than its competitors. One of them is to meet customer expectations in service quality so that can give consumers satisfaction with its consumers will participate in promoting the company. The problems faced by the Arinas hotel occupancy rate is declining from the year 2004 - 2008 and the service quality provided by the hotel still inadequate. The lower occupancy rate is an indication of the low level of customer satisfaction with on service quality. Thus the problem: Is the quality of accommodation services affect customer satisfaction levels at Arinas hotel in Bandar Lampung? The purpose of this study is to determine whether the quality of accommodation services affect customer satisfaction levels at Arinas hotel in Bandar Lampung. This study uses survey and secondary data obtained from company and literature books. The population is all the number of consumers on Arinas Hotel in 2009 which amounted to 801 persons. Analysis was performed by qualitative and quantitative methods with Cartesian diagram analysis approach. Based on the results of qualitative analysis it can be seen that the average customer satisfaction level are still relatively low when compared with the level of expectation. Based on the results of quantitative analysis using Importance-Performance Analysis, it is found that the average level of consumer expectations was 4.14 and the average level of employees service is 3.94. This indicates 4.14> 3.94, which mean greater than the level of consumer expectations of services provided by Arinas Hotel or in other words, the service quality provided is not in line with consumer expectation. Thus, the hypothesis state that the service quality influence on customer satisfaction levels at Arinas hotel in Bandar Lampung is acceptable.Salah satu cara agar suatu perusahaan lebih unggul dari pada perusahaan pesaing adalah dengan memberikan pelayanan yang lebih bermutu dibanding dengan para pesaingnya. Salah satunya adalah dengan cara memenuhi harapan konsumen dalam kualitas pelayanan jasa sehingga dapat memberikan kepuasan kepada konsumen dengan sendirinya para konsumen akan ikut mempromosikan perusahaan. Masalah yang dihadapi oleh Hotel Arinas adalah tingkat hunian mengalami perkembangan yang menurun dari tahun 2004 – 2008 dan kualitas pelayanan yang diberikan oleh pihak hotel masih kurang memadai. Turunnya tingkat hunian merupakan indikasi masih rendahnya tingkat kepuasan konsumen terhadap kualitas pelayanan jasa. Dengan demikian permasalahan: Apakah kualitas pelayanan jasa penginapan berpengaruh terhadap tingkat kepuasan konsumen pada Hotel Arinas di Bandar Lampung? Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah kualitas pelayanan jasa penginapan berpengaruh terhadap tingkat kepuasan konsumen pada Hotel Arinas di Bandar Lampung. Penelitian ini menggunakan metode survey dengan menggunakan data primer dalam hal ini adalah konsumen dan data sekunder yang bersumber dari perusahaan dan buku-buku literatur. Populasinya adalah seluruh jumlah konsumen (penginap) pada Hotel Arinas di Bandar Lampung tahun 2009 yang berjumlah 801 orang. Analisis dilakukan dengan metode kualitatif dan kuantitatif dengan pendekatan analisis diagram kartesius. Berdasarkan hasil analisis kualitatif dapat diketahui bahwa rata-rata tingkat kepuasan konsumen masih relatif rendah jika dibandingkan dengan tingkat harapannya. Berdasarkan hasil analisis kuantitatif perhitungan Importance-Performance Analysis diketahui bahwa rata-rata tingkat harapan konsumen keseluruhan adalah 4,14 dan rata-rata tingkat pelayanan karyawan secara keseluruhan adalah 3,94. Hal ini menunjukkan 4,14 > 3,94 , yang berarti lebih besar tingkat harapan konsumen dibandingkan pelayanan yang diberikan oleh Hotel Arinas atau dengan kata lain kualitas pelayanan jasa yang diberikan belum sesuai dengan harapan konsumen. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan bahwa : Kualitas pelayanan jasa penginapan berpengaruh terhadap tingkat kepuasan konsumen pada Hotel Arinas di Bandar Lampung dapat diterima.

Page 1 of 1 | Total Record : 6